• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH OBSERVASI PENDIDIKAN SENI DI SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH OBSERVASI PENDIDIKAN SENI DI SMA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENDIDIKAN SENI

“PENGAMATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI

DI SMA N 12 SEMARANG”

OLEH : AGNES WULANSARI (2501416185)

PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Seni tentang Pengamatan Pembelajaran Seni di SMA N 12 Semarang.

Sebelumya saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dosen Pembimbing yang telah memberikan tugas dan membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas individu ini, dan penulis juga banyak mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan yang baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dalam penulisan laporan pengamatan pembelajaran di salah satu sekolah di Kabupaten Semarang yakni SMA 12 Semarang.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segela saran dan kritik dari pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini. Semoga laporan pengamatan pembelajaran ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Semarang, 24 Oktober 2016

(3)

DAFTAR ISI C. FAKTOR PENDUKUNG DAN

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik (objek) dan pendidik (subjek). Terkhusus disini ialah pembelajaran pada mata pelajaran seni budaya disekolah-sekolah. Mata pelajaran seni budaya merupakan pembelajaran kesenian yang meliputi seni tari,seni musik,dan seni teater.

Pada kesempatan ini, seni budaya yang ada disekola-sekolah kurang diminati siswa dan tidak sedikit pula sekolah yang menyajikan mata pelajaran seni budaya menjadikan mata pelajaran yang banyak disukai siswa. Cara agar seni budaya dapat disukai banyak siswa misalnya dengan

mengembangkan metode pembelajaran yang menyenangkan,menarik minat siswa,serta menumbuh kembangkan bakat tiap anak didik. Sehingga pelajaran seni budaya diperlukan dalam proses belajar mengajar di sekolah-sekolah, agar seni budaya tetap masuk dalam kurikulum dan menjadi acuan standar kopetensi lulusan.

Pengamatan pembelajaran seni di sekolah tersebut sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis khususnya di kelas X untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua pihak yang peduli agar pembelajaran seni budaya khususnya seni tari tersebut dapat diminati banyak siswa.

(5)

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana pelaksanaan dan proses pembelajaran pendidikan seni di sekolah tersebut? 2. Apa saja materi dan metode pembelajaran seni di sekolah tersebut?

3. Bagaimana pelaksanaan evaluasi pembelajaran seni di sekolah tersebut? 4. Apa saja faktor penghambat pendidikan seni di sekolah tersebut? 5. Apa saja faktor pendukung pendidikan seni di sekolah tersebut?

C. LANDASAN TEORI

Mata pelajaran seni di masukkan ke dalam kurikulum sekolah bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat individual, sosial dan kultural yang tidak mampu dilayani oleh mata pelajaran lain. Pendidikan seni memenuhi kebutuhan yang bersifat individual karena melalui kegiatan

berolah cipta seni dan berapresiasi terhadap nilai keindahan yang merupakan inti sari pendidikan seni, anak mendapatkan pengalaman individual yang memungkinkannya untuk berkembang menjadi manusia yang utuh, mandiri dan bertanggung jawab.

Pendidikan seni memenuhi kebutuhan yang bersifat sosial karena melalui seni, kita berbagi rasa, keyakinan dan nilai. Karya seni merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Kehidupan menjadi lebih menyenangkan dan bermakna berkat seni.

Pendidikan seni memenuhi kebutuhan yang bersifat kultural, karena seni merekam nilai dan keyakinan yang dianut oleh penciptanya. Karya seni yang diciptakan anak pada dasarnya merupakan cerminan dari nilai budaya yang dianutnya. Demikian pula pengamatan dan pembahasan terhadap karya seni, menghantarkan pada timbulnya pemahaman yang baik terhadap

prestasi kultural umat manusia dari masa kini maupun dari masa lampau. Pendidikan seni berfungsi untuk kepentingan masyarakat sehingga fungsi seni perlu dilestarikan. Fungsi seni dalam masyarakat meliputi: (1) fungsi agama yang bersifat sakral dan simbolistis, (2) fungsi ekonomi yang mengutamakan kualitas artistik produk (3) fungsi politik yang dipakai sebagai alat propaganda, penggalian jati diri, (4) fungsi pendidikan yang merupakan media pencerdasan, dan (5) fungsi rekreasi yang merupakan media penghiburan.

(6)

dicita-citakan masyarakat yaitu terampil, sadar budaya, peka rasa kreatif, bugar dan elegan, (2) memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Jacques Barzun (dalam Salam, 2005) mengatakan bahwa kita tidak perlu 18 alasan untuk mendukung pendidikan seni di sekolah, tetapi satu alasan saja cukup yaitu seni adalah bagian penting dari kebudayaan.

Tujuan Pendidikan Seni

Dalam kaitannya dengan aspek pembelajaran, tujuan pendidikan seni diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, kepekaan rasa dan

keterampilan motoric anak. Ketiga aspek tersebut tercermin pada rumusan tujuan pendidikan seni yang bersifat generic. Setalah mengikuti program pendidikan seni di sekolah, anak diharapkan mampu (sesuai dengan kapasitas tingkat perkembangannya) untuk :

1. Memiliki pengetahuan tentang hakekat karya seni dan prosedur penciptaannya (baik yang dihasilkan murid atau seniman professional dari masa dan latar belakang etnis/budaya.

2. Memiliki kepakaan rasa yang memungkinkannya untuk mencerap nilai-nilai keindahan yang ada di sekelilingnya serta membuat penilai-nilaian yang sensitive terhadap kualitas artistik suatu karya seni.

3. Memiliki keterampilan yang memungkinkannya untuk berekspresi melalui media rupa, bunya/suara, gerak atau lakon secara lancer atau menciptakan karya seni untuk kehidupan pribadi dan sosialnya.

Fungsi Pendidikan Seni

Pendidikan seni berfungsi untuk kepentingan masyarakat sehingga fungsi seni perlu dilestarikan. Fungsi seni dalam masyarakat meliputi: (1) fungsi agama yang bersifat sacral dan simbolis, (2) fungsi ekonomi yang mengutamakan kualitas artistic produk (3) fungsi politik yang dipakai sebagai alat propaganda, penggalian jati diri, (4) fungsi pendidikan yang merupakan media pencerdasan, dan (5) fungsi rekreasi yang merupakan media penghiburan.

(7)

pendidikan seni di sekolah umum terletak pada seni yang potensial untuk dimanfaatkan, yang tercermin pada tujuan: (1) membentuk manusia yang ideal yang dicita-citakan masyarakat yang terampil, sadar budaya, peka rasa kreatif, bugar dan elegan, (2) memenuhi kebutuhan aktualisasi diri. Jacques Barzun (dalam Salam) mengatakan bahwa kita tidak perlu 18 alasan untuk mendukung pendidikan seni di sekolah, tetapi satu alasan saja cukup yaitu seni adalah bagian penting dari kebudayaan.

D. TUJUAN PEMBAHASAN

1. Untuk mengetahui pelaksanaan dan proses pembelajaran pendidikan seni di sekolah SMA N 12 Semarang.

2. Untuk mengetahui materi dan metode pembelajaran seni di sekolah SMA N 12 Semarang. 3. Untuk mengetahui proses evaluasi pembelajaran pendidikan seni di sekolah SMA N 12

Semarang.

4. Untuk mengetahui faktor apa sajakah yang menghambat pendidikan seni di sekolah SMA N 12 Semarang.

5. Untuk mengetahui faktor apa sajakah yang mendukung pendidikan seni di sekolah SMA N 12 Semarang.

E. METODE PENULISAN

Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode observasi atau teknik pengamatan langsung dan teknik wawancara guna untuk mendapatkan data atau fakta-fakta yang akurat dengan alur yang sistematis dan runtut, dengan gaya bahasa yang lugas. Kemudian diolah dan disusun untuk dideskripsikan sebagai akhir dari observasi.

F. MANFAAT PENULISAN

1. Dapat dijadikan sebagai bahan ajar dilembaga-lembaga pendidikan. 2. Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis.

3. Untuk menambah wawasan bagi siapapun yang membacanya.

G. SISTEMATIKA PENULISAN

(8)

Bagian awal terdiri dari halaman judul, kata pengantar, dan isi. Bagian isi merupakan bagian yang terdiri dari pokok permasalahan yang menjadi inti pembahasan dalam makalah tersebut.

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Profil SMA N 12 Semarang

SMA Negeri 12 Semarang merepukan sekolah negeri yang sudah terakreditasi A yang terletak di Jalan Raya Gunung Pati, Palangan, Gunung Pati,Kota Semarang,Jawa Tengah yang sangat mudah menjangkaunya dan tempatnya strategis. Lingkungan sekolah yang kondusif dan selalu terjaga keamanannya, terlihat dari bentuk bangunan yang terpusat sehingga memudahkan untuk mengontrol keamanannya secara keseluruhan. SMA N 12 Semarang juga memiliki banyak prestasi akademik yang memuaskan, dalam menuangkan karakteristik sekolahnya SMA N 12 Semarang memiliki visi dan misi untuk mengembangkannya.

SMA 12 Semarang memiliki kegiatan ekstra kulikuler diluar kegiatan belajar mengajar, seperti seni tari,pramuka,paskibra. Dalam hal ini penulis memfokuskan pada pelajaran seni tari khususnya kegiatan belajar mengajar pada kelas XII Bahasa.

B. Visi dan Misi SMA Negeri 12 Semarang

 Visi

“Berprestasi dan Berakhlak Mulia”

 Misi

Selain visi yang menjadi pandangan dalam mengemban sekolah ini . SMA 12 Semarang juga memiliki misi, berikut penjabarannya :

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Membentuk budi pekerti luhur dan berakhlak mulia serta lingkungan yang

kondusif dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dan hasil belajar. 3. Mengembangkan sikap kerjasama, kekeluargaan dan komitmen seluruh warga

sekolah terhadap tugas dan funsi pokoknya.

4. Menumbuhkembangkan semangat berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik.

5. Menerapkan manajemen partisipasi dengan melibatkan warga sekolah, komite, dan stakeholder dalam upaya meningkatkan mutu dan pelayanan pendidikan. 6. Mengembangkan sistem manajemen informasi berbasis komputer (Computer

Basic Information System) sebagai sarana pendukung pendidikan pada era globalisasi.

(9)

Dalam hal ini, penulis mengambil misi pendidikan seni dari misi nomor empat yang berbunyi “Menumbuhkembangkan semangat berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik” dimana maksud misi tersebut mendorong siswanya berprestasi dibidang non akademik salah satunya di bidang seni tari. C. Profil Narasumber

Nama : Ibu Cicik Sri Mulyani Tempat,tanggal lahir : Semarang, 13 Agustus 1965

Jabatan : Guru Seni Tari SMA Negeri 12 Semarang

Usia : 51

Pendidikan terahir : S1

Alma mater : Universitas Negeri Semarang (UNNES) Gelar : S Pd.

4

D. Tujuan Pendidikan Seni

a. Tujuan Umum

Menurut Ibu Cicik Sri Mulyani tujuan umum pembelajaran seni di sekolah tersebut ialah mengenalkan kepada para siswa budaya-budaya yang ada di nusantara khususnya tari, selain itu agar siswa merasa senang dan menciptakan rasa kepekaan. b. Tujuan khusus

Menurut Ibu Cicik Sri Mulyani tujuan khusus dalam pembelajaran seni ialah agar para siswa bisa menari dengan baik.

E. Proses Pembelajaran Pendidikan Seni

Materi Belajaran

Mata pelajaran seni budaya khususnya seni tari ini merupakan pelajaran yang diterapkan dan dikembangkan di SMA N 12 Semarang dan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pendidikan seni diberikan kepada siswa karena seni dapat meningkatkan kreatifitas dan dapat memberikan pengalaman estetis dalam bentuk kegiatan ekspresi.

Dalam proses pembelajaran seni tari khususnya dikelas XII Bahasa diberikan materi dari segi teori maupun praktek. Materi yang diajarkan yaitu komposisi yang mengacu kepada tari modern. Guru membagi perkelompok dan memberikan

penjelasan dan arahan mengenai dance modern, setiap kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dengan membagi ritme yang lambat,sedang dan cepat kemudian para siswa mencari gerakan yang akan ditampilkan. Biasanya tarian yang diberikan cukup sederhana dan tidak terlalu rumit agar mudah dipahami.

Metode Pengajaran

Metode yang digunakan adalah dalam seminggu kelas XII bahasa memperoleh 2 kali pertemuan dengan durasi waktu 1,5 jam setiap satu kali

pertemuan. Guru memberikan contoh gerakan yang kemudian diikuti oleh para siswa. Namun dikelas XII siswa diharapkan mampu membuat gerakan walaupun sederhana. Gurub seni tari mengajar dengan sabar dan ulet dengan menerapkan pendidikan berkarakter melalui rasa agar para siswa peka, beliau juga menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa agar siswa mudah menangkap materi yang diberikan.

Sarana dan Prasarana

(10)

mengajar non praktik,sekolah menyediakan fasilitas ruangan selain itu diberikan fasilitas lain seperti buku pembelajaran, laptop dan lcd yang digunakan dikelas, siswa juga boleh menggunakan media elektronik seperti hp untuk mencari materi atau informasi yang tidak ada di buku pembelajaran.

5

Kegiatan Belajar Mengajar

Nama Guru : Cicik Sri Mulyani S. Pd Kelas : XII Bahasa

N O

CARA MENGAJAR/KEGIATAN MENGAJAR

YA TIDAK KET.

1. Memulai pelajaran (salam,do’a,presensi) 

2. Membuka pelajaran 

3. Memberikan/melakukan pertanyaan 

4. Menjelaskan materi dengan sistematis 

5. Menggunakan media atau alat peraga 

6. Antusias dalam kegiatan mengajar 

7. Bahasa yang mudah dan jelas 

8. Menulis di papan tulis apa yang dijelaskan 

9. Memberikan kesempatan murid untuk bertanya

10. Mengadakan kesimpulan 

11. Memberikan pertanyaan 

Evaluasi

Setelah materi yang diberikan, kemudian diadakan evaluasi guna untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menangkap materi yang diberikan oleh guru. Evaluasi yang diadakan adalah dengan memberikan ulangan harian secara teori, ujian tengah semester, kemudian di akhir semester diberikan ujian sekolah bagi siswa kelas XII dalam bentuk praktek.

Hasil

Hasil yang diperoleh dalam evaluasi ialah para siswa ada yang kurang disiplin, namun banyak yang memperhatikan guru. Selain itu hanya beberapa siswa yang memiliki bakat menari namun ada juga yang kurang memiliki bakat seni, meskipun demikian siswa yang kurang memiliki bakat seni berusaha untuk mengikuti pembelajaran.

(11)

Faktor Pendukung

1. Nampaknya para siswa tidak ada yang terpaksa mengikuti pembelajaran seni tari. 2. Guru memberikan pilihan tari yang akan dipraktikkan, sehingga para siswa bisa

memilih sesuai keinginan mereka.

Faktor Penghambat

1. Belum disediakannya ruangan khusus untuk pembelajaran seni tari khusunya praktek.

2. Siswa kurang serius dalam proses pembelajaran.

6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian analisis diatas,dapat ditarik kesimpilan yang berkaitan dalam proses pembelajaran seni tari di SMA N 12 Semarang, khususnya kelas XII Bahasa antara lain :

1. Proses pembelajaran yang dilakukan cukup mendukung,materi yang mudah ditangkap oleh siswa dengan metode yang menyenangkan. Sarana dan prasarana juga diberikan walau masih ada kekurangan, seperti tempat untuk praktek masih menggunakan hall, tidak ada ruangan khusus. Evaluasi yang dilaksanakan dapat mengetahui seberapa jauh siswa menguasai materi dengan baik. Akan tetapi masih ada hasil yang kurang

memuaskan karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti siswa kurang serius dalam mengikuti pembelajaran seni.

2. Beberapa faktor penghambat yang ada tidak membuat sekolah ini tidak mampu berprestasi dalam bidang seni tari. Selain itu faktor pendukung cukup mendukung pendidikan seni yang ada disekolahan tersebut.

B. Saran

Saran merupakan sebuah solusi yang ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Saran yang diberikan harus bersifat membangun,mendidik,dan secara objektif. Dari pengertian tersebut, maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Disediakan tempat atau ruangan khusus untuk kegiatan pembelajaran khususnya praktek, sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan kondusif.

(12)

7

C. Lampiran

(13)

8 DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu/9722277/PENDIDIKAN_SENI_UNTUK_SEKOLAH_DASAR http://isnaenixiips308.blogspot.com/2012/11/makalah-tik.html

(14)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penetapan Ma- jelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat ter- sebut dinilai tidak sesuai dengan Pasal 17 ayat (2) UU K-PKPU yang menyatakan imbalan jasa kurator ditentukan oleh

Oleh :

 Respirasi anaerobik menggunakan rantai transpor  Fermentasi terdiri dari glikolisis plus reaksi-reaksi yang membetuk kembali NAD + , dimana akan digunakan..  Pada

EKSPLORASI GEN POLYKETID E SYNTHASE D AN ID ENTIFIKASI MOLEKULER BAKTERI END OFIT AKAR Ageratum conyzoides L.. Pengukuran Konsentrasi dan Kemurnian

masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana keragaman gen pks dan identifikasi gen 16S rRNA pada bakteri endofit A. Pertanyaan

Penyusunan laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menempuh Program Studi Sistem Informasi S-1 pada Fakultas Teknik Universitas

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi. © Sumaroto