• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR

NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG

PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA UNTUK KEGIATAN

PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA DAN PASAR DESA DARI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menimbang : bahwa dalam rangka mewujudkan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 – 2019 dan memperhatikan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, perlu menyempurnakan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 81 Tahun 2013 tentang Pedoman Umum Bantuan Keuangan Badan Usaha Milik Desa dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5495);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4106);

(2)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa

(Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4587);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5539);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Pasar Desa;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 1, Seri E);

15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019 (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 3, Seri D);

16. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 77 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA UNTUK KEGIATAN PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA DAN PASAR DESA DARI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR.

(3)

- 3 -

Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur.

2. Pemerintah Kabupaten/Kota adalah Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur.

3. Desa adalah desa dan desa adat atau sebutan lainnya, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau sebutan lainnya,

dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

6. Badan Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat BAPEMAS adalah Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur.

7. Kepala BAPEMAS adalah Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur.

8. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa adalah bantuan keuangan yang bersifat khusus dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur kepada Pemerintah Desa yang berwujud uang dan diperuntukkan guna kegiatan pengembangan Badan Usaha Milik Desa dan Pasar Desa.

9. Pemberdayaan Masyarakat adalah suatu strategi yang diinginkan dalam pembangunan masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

10. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUM Desa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. 11. Pasar Desa adalah pasar tradisional yang berkedudukan di

Desa dan dikelola serta dikembangkan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat desa.

(4)

Pasal 2

Dengan Peraturan ini, ditetapkan Pedoman Umum Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa untuk Kegiatan Pengembangan Badan Usaha Milik Desa dan Pasar Desa dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur sebagaimana tersebut dalam Lampiran.

Pasal 3

Pedoman Umum Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan acuan dalam rangka meningkatkan akselerasi pembangunan perdesaan yang dipergunakan untuk kegiatan pengembangan Badan Usaha Milik Desa dan Pasar Desa di Jawa Timur.

Pasal 4

(1) Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur.

(2) Mekanisme pencairan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur dan Pedoman Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur yang ditetapkan oleh Gubernur.

Pasal 5

(1) BAPEMAS sebagai pelaksana kegiatan dibantu oleh BAPEMAS Kabupaten, melakukan verifikasi lapangan terhadap kelayakan calon penerima bantuan keuangan serta melakukan monitoring terhadap pelaksanaan bantuan keuangan dimaksud.

(2) Inspektorat Provinsi Jawa Timur melakukan pengawasan baik realisasi fisik maupun keuangan yang bersumber dari bantuan keuangan kegiatan Pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa dari Provinsi Jawa Timur.

(3) Dalam melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektorat Provinsi Jawa Timur dapat melibatkan Inspektorat Kabupaten/Kota.

(5)

- 5 -

Pasal 6

Pedoman Umum Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 digunakan sebagai dasar bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Desa serta pemangku kepentingan lain dalam pelaksanaan bantuan keuangan kegiatan pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa.

Pasal 7

Sebagai tindak lanjut dari Pedoman Umum ini ditetapkan Standar Pelayanan Publik (SPP) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) oleh Kepala BAPEMAS.

Pasal 8

Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 81 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Bantuan Keuangan Badan Usaha Milik Desa dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 9

Peraturan Gubernur ini berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Timur.

Ditetapkan di Surabaya

pada tanggal 29 September 2014 GUBERNUR JAWA TIMUR

Dr. H. SOEKARWO

(6)

Diundangkan di Surabaya

Pada tanggal 29 September 2014 an. SEKRETARIS DAERAH PROVINSI

JAWA TIMUR Kepala Biro Hukum

Dr. HIMAWAN ESTU BAGIJO, SH, MH Pembina Tingkat I

NIP 19640319 198903 1 001

(7)

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR : 63 TAHUN 2014

TANGGAL : 29 SEPTEMBER 2014 TENTANG : PEDOMAN UMUM BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA UNTUK KEGIATAN PENGEMBANGAN BADAN USAHA MILIK DESA DAN PASAR DESA DARI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka mengoptimalkan penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Desa perlu didukung oleh pembiayaan dari sumber-sumber pendapatan yang terdiri dari Pendapatan Asli Desa (PADes), bagi hasil dari pajak dan retribusi daerah kabupaten/kota, bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota, bantuan dari pemerintah dan pemerintah daerah, serta hibah dan sumbangan dari pihak ketiga.

Percepatan pembangunan perdesaan yang paling utama adalah berbasis masyarakat, yaitu melalui upaya Pemberdayaan Masyarakat dengan pendekatan partisipasi masyarakat sehingga dalam setiap proses pengambilan keputusan dipastikan menyangkut hajat hidup orang banyak, yaitu dengan melibatkan masyarakat sebagai pengelola kegiatan dan menempatkan masyarakat sebagai subyek, mulai dari proses identifikasi masalah dan kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, pengembangan dan pemeliharaan, serta pertanggungjawaban kegiatan sehingga masyarakat betul-betul berperan aktif dalam setiap proses pembangunan dengan memperkokoh gotong-royong dan guyub rukun.

BUM Desa dan Pasar Desa merupakan salah satu lembaga ekonomi yang ada di desa. BUM Desa merupakan lembaga ekonomi desa yang dibentuk dan dimiliki oleh pemerintah desa yang dikelola secara ekonomis, mandiri dan profesional dengan modal keseluruhan atau sebagian besar merupakan kekayaan desa yang dipisahkan dan ditetapkan dalam peraturan desa, sedangkan Pasar Desa adalah pasar tradisional yang berkedudukan di desa dan dikelola serta dikembangkan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat desa.

Pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa dimaksudkan untuk memperkuat pendapatan desa, peningkatan kesempatan berusaha dan mengurangi pengganguran sekaligus menjadi motor penggerak perekonomian desa. Pembentukan pengembangan BUM Desa juga ditujukan untuk mendorong, memfasilitasi, melindungi dan memberdayakan kegiatan perekonomian di pedesaan yang didasarkan pada potensi desa atau kegiatan yang berkembang menurut adat-istiadat dan budaya masyarakat setempat. Penguatan kelembagaan ekonomi desa pada akhirnya dimaksudkan untuk peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat desa serta mendukung optimalisasi program penanggulangan kemiskinan di Provinsi Jawa Timur.

(8)

Oleh karena itu pembangunan perdesaan di Jawa Timur yang salah satunya adalah penanggulangan kemiskinan, sangat diperlukan adanya peningkatan akses perekonomian masyarakat dengan meningkatkan usaha ekonomi masyarakat melalui pembangunan melalui BUM Desa dan Pasar Desa. Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi memberikan stimulan Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam percepatan pembangunan perdesaan guna kemajuan desa dan kesejahteraan masyarakat, melalui kegiatan pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa.

Tujuan pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa adalah :

a. mendukung terwujudnya proses perencanaan dan pembangunan partisipatif masyarakat dengan semangat gotong-royong masyarakat dalam kegiatan pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa;

b. meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam kegiatan Pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa;

c. meningkatkan pertumbuhan perekonomian desa melalui BUM Desa dan Pasar Desa.

C. RUANG LINGKUP

Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa untuk kegiatan pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa memiliki lingkup kegiatan, meliputi :

a. peningkatan kapasitas kelembagaan BUM Desa dan Pasar Desa;

b. peningkatan kinerja sumber daya manusia pengelola BUM Desa dan Pasar Desa serta unit-unit usahanya;

c. peningkatan kinerja keuangan dan pengembangan sistem keterjaminan sosial melalui BUM Desa dan Pasar Desa;

d. pengembangan permodalan, peningkatan kualitas produk dan akses pemasaran;

e. pengembangan sarana prasarana fisik kantor pasar desa.

(9)

- 3 -

D. KRITERIA BANTUAN KEUANGAN 1. Perencanaan

a. Perencanaan kegiatan dan lokasi Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa didasarkan pada prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur (top down) dan usulan Pemerintah Desa (bottom up).

b. Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa diajukan oleh Pemerintah Desa dan dikelola sepenuhnya oleh BUM Desa dan Pasar Desa.

c. Pemerintah Provinsi melalui BAPEMAS melakukan verifikasi lokasi desa dan kelayakan calon penerima bantuan keuangan berdasarkan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur.

d. Permohonan bantuan kepada Gubernur Jawa Timur dilampiri Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ditandatangani oleh Kepala Desa, disetujui oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan diketahui oleh Kepala Badan/Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten setempat.

2. Mekanisme Pengajuan Pencairan Bantuan Keuangan

Kepala Desa mengajukan surat permohonan pencairan Bantuan Keuangan untuk kegiatan Pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa kepada Gubernur Jawa Timur melalui BAPEMAS, yang dilengkapi persyaratan sebagai berikut :

a. surat permohonan pencairan dari Kepala Desa, sesuai bantuan keuangan kegiatan BUM Desa dan Pasar Desa yang telah ditetapkan. b. kuitansi rangkap 4 (empat) asli bermaterai yang ditandatangani oleh

Kepala Desa.

c. menyampaikan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ditandatangani oleh Kepala Desa.

d. penggunaan bantuan keuangan untuk kegiatan BUM Desa dan Pasar Desa dipergunakan untuk biaya operasional serta dana kegiatan (dijabarkan pada Standar Pelayanan Publik dan Standar Operasional Prosedur Pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa)

e. fotocopy rekening Bank Jatim atas nama rekening Kas Desa dan foto copy KTP Kepala Desa dan Bendahara Desa dilegalisir sesuai ketentuan yang berlaku.

f. pakta integritas. g. NPWP Desa.

h. foto copy Surat Keputusan pengangkatan Kepala Desa dan penunjukan Bendahara Desa.

(10)

E. PELAKSANAAN

a. Pelaksanaan bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa mengikuti perundangan yang berlaku.

b. Apabila bantuan keuangan tidak dapat dilaksanakan pada tahun anggaran yang bersangkutan, pelaksanaannya dapat ditunda pada tahun anggaran berikutnya sebagai Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) dengan jenis kegiatan tidak berubah dan mengikuti ketentuan serta mekanisme yang berlaku dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

F. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DESA

Tugas dan tanggung jawab Pemerintah Desa sebagai penerima bantuan keuangan adalah :

a. melakukan identifikasi usulan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh BUM Desa dan Pasar Desa;

b. menyusun proposal dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) hasil identifikasi; c. mengadakan musyawarah desa;

d. menetapkan BUM Desa dan Pasar Desa sebagai pelaksana kegiatan bantuan keuangan kegiatan pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa;

e. membuka rekening atas nama Kas Desa di Bank Jatim;

f. mengajukan permohonan pencairan kepada Gubernur Jawa Timur;

g. melaksanakan penerimaan bantuan keuangan kegiatan pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa/Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

h. menggunakan bantuan keuangan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan mengacu ketentuan perundangan yang berlaku;

i. penerima bantuan keuangan kegiatan pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa adalah obyek pemeriksaan;

j. mempedomani Peraturan Gubernur Jawa Timur dan ketentuan pelaksanaan tentang Bantuan Keuangan kepada Pemerintah Desa untuk kegiatan Pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa dari Provinsi Jawa Timur;

k. melaporkan pertanggungjawaban Bantuan Keuangan kepada Gubernur Jawa Timur melalui BAPEMAS.

(11)

- 5 -

G. LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BANTUAN KEUANGAN

Laporan pertanggungjawaban keuangan dibuat oleh BUM Desa dan Pasar Desa sebagai pelaksana kegiatan dan diserahkan kepada Pemerintah Desa setelah menerima bantuan keuangan desa selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan. Penggunaan dana kegiatan pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa, dilaporkan oleh Pemerintah Desa kepada Gubernur Jawa Timur Cq. Kepala BAPEMAS dengan tembusan Kepala Badan/Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota yang bersangkutan.

Laporan pertanggungjawaban wajib disusun oleh penerima bantuan keuangan mencakup :

a. nama BUM Desa/Pasar Desa; b. nama desa;

c. besar bantuan keuangan; d. jenis kegiatan;

e. dana yang sudah digunakan; f. perkembangan;

g. halaman pertama berisi: rekapitulasi penggunaan dana yang ditandatangani oleh Kepala Desa, diketahui Kepala Badan/Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten/Kota yang bersangkutan;

h. Halaman Kedua dan seterusnya berisi:

(i) Lampiran-lampiran kwitansi dan nota pembelian; (ii) Semua SPJ diketahui oleh Kepala Desa.

H. PAJAK BANTUAN KEUANGAN

Pajak Bantuan Keuangan disesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang Pajak yang berlaku.

I. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan pembangunan yang bersumber dari bantuan keuangan kegiatan BUM Desa dan Pasar Desa dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur berpedoman pada ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Pengawasan kegiatan dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur dan/atau Inspektorat Kabupaten/Kota.

(12)

J. PENUTUP

Demikian Pedoman Umum ini disusun sebagai acuan pengelolaan dana Bantuan Keuangan kegiatan Pengembangan BUM Desa dan Pasar Desa dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur.

GUBERNUR JAWA TIMUR Ttd

Referensi

Dokumen terkait

(1) Sesuai dengan perkembangan penyelenggaraan pemerintahan dan pelak- sanaan pembangunan pada setiap desa dapat dibentuk BUMDES yang berbadan hukum yang dimiliki satu desa

Besaran bantuan yang boleh digunakan untuk upah dan sewa alat, maksimal sebesar 20% (dua puluh) persen dari besaran nominal bantuan yang digunakan untuk

bahwa dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2014 dan

Para pemimpin besar dunia Nassar (Mesir), Tito (Yugoslavia), Nehru (India), Kwame Nkrumah (Ghana), dan Sukrno (INDONESIA) di Majelis Umum PBB ke-25 tahun 1960 menyuarakan

Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 63 Tahun 2011 Tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif Provinsi Jawa Timur.. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Keuangan Kepada Pemerintah Desa Di Provinsi Jawa Tengah Tahun

Dari pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam merupakan suatu kegiatan dimana didalamnya mencakup tentang ajaran-ajaran agama

Hal ini juga sejalan dengan pendapat Cooper (2000 p. 38) bahwa keunggulan produk baru sangat penting dalam lingkaran pasar global yang sangat bersaing. Keunggulan tersebut tidak