• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Sugiyono (2010:114) menjelaskan bahwa eksperimen semu merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design), yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

3.1.2 Desain Penelitian

Desain eksperimen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Two Group Posttes Only, dimana dalam pemilihan desain ini didasarkan pada kedua kelompok kelas yaitu kelas ekperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan yang setara sebagaimana yang akan dibahas pada 3.3 Subjek Penelitian.

Untuk memperjelas desain penelitian yang digunakan, maka dapat digambarkan rancangan penelitian sebagai berikut :

R

X1 OX1

X2 OX2

Desain Penelitian Newman dalam Endang Mulyatiningsih (2011:89) Gambar 3.1 Desain Eksperimen Two-groups posttest only

Berdasarkan desain eksperimen Two Group Posttes Only, dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

R = Random assigment

X1 = Perlakuan /treatmen kelas eksperimen dengan pembelajaran kooperatif

tipe Teams-Games-Tournament (TGT).

(2)

OX1 = Hasil belajar dari postes kelas eksperimen setelah mengikuti

pembelajaran dengan pembelajaran koopertif tipe Teams-Games-Tournament (TGT).

OX2 = Hasil belajar dari postes kelas kontrol setelah mengikuti pembelajaran

dengan pembelajaran konvensional.

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT) (x). Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah efektivitas pembelajaran IPA kelas V yang dinotasikan dengan huruf (y).

3.2.2 Definisi Operasional

Dalam menentuan variabel penelitian ini mengacu pada definisi operasional atau batasan masalah. Adapun batasan masalah pada variabel bebas (x) dalam penelitian ini adalah pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Tournament (TGT). Pembelajaran kooperatif tipe Team-Games-Team-Games-Tournament (TGT) adalah pembelajaran kelompok dengan menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis serta sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademiknya setara dengan mereka. Sedangkan batasan untuk variabel dependen (y) yaitu efektivitas pembelajaran IPA kelas V. Efektivitas pembelajaran adalah tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang ditinjau dari hasil belajar ranah kognitif siswa setelah melakukan pembelajaran KD 7.1 mendeskripsikan proses pembentukan tanah dan mengerjakan soal postes dalam bentuk tes pilihan ganda.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Kebonsari Temanggung yang terletak di desa Kebonsari, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 19 anak dan siswa kelas V SD Negeri Joho Temanggung desa Joho, Kecamatan Temanggung, Kabupaten

(3)

Temanggung dengan jumlah siswa 16 anak. Total seluruh subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 35 orang siswa dari dua sekolah dalam gugus yang sama yaitu Gugus Lokantara. Adapun rincian subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Jumah Sampel Penelitian

Subjek

Penelitian Sekolah Kelas

Jenis Kelamin Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan

Kelas

Eksperimen SD Kebonsari V 9 10 19

Kelas Kontrol SD Joho V 6 10 16

Jumlah 35

Sesuai dengan desain yang dipilih, maka peneliti melakukan uji kesetaraan untuk mengetahui perbedaan antara kedua kelompok kelas dan mengetahui kemampuan awal siswa. Dua kelompok kelas dalam penelitian ini sebelumnya diberikan tes hasil belajar dengan pokok bahasan yang sudah diajarkan yaitu gaya magnet. Analisis uji kesetaraan ini dilakukan dengan menggunakan uji T yaitu Independent T-Tes dengan bantuan SPSS for windows version 16. Sebelum melakukan analisis uji T Independent T-Tes hasil belajar siswa dianalisis uji prasyarat terlebih dulu yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar yang berasal dari kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Menurut Priyatno (2010:71) suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila signifikansi > 0,05. Dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Untuk hasil normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.

(4)

Tabel 3.2

Hasil Uji Normalitas Data Kesetaraan

Dari hasil Tabel 3.2 dilihat pada kolom Kolmogorov-Smirnov, diketahui bahwa nilai signifikansi untuk uji kesetaraan pada kelas pra eksperimen (SD Negeri Kebonsari) dan kelas pra kontrol (SD Negeri Joho) lebih besar dari 0,05 yaitu masing-masing kelas memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,200. Maka, dapat disimpulkan bahwa populasi data antara kelas pra eksperimen (SD Negeri Kebonsari) dan kelas pra kontrol (SD Negeri Joho) untuk uji kesetaraan berdistribusi normal.

Untuk uji homogenitas varian dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Menurut Priyatno (2010:76) suatu data dikatakan mempunyai varian yang sama apabila signifikansi > 0,05. Untuk analisis uji homogenistas ini menggunakan data hasil belajar siswa dengan pokok bahasan yang sudah diajarkan yaitu gaya magnet. Untuk hasil homogenitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Hasil Uji Homogenitas Data Kesetaraan

Dari Tabel 3.3 hasil uji homogenitas dapat dilihat pada kolom Levenes’s Test for Equality of Variances. Dari kolom tersebut diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,142. Kerena nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka dapat

(5)

disimpulkan bahwa anatara kelas pra eksperimen dengan kelas pra kontrol mempunyai varian yang sama.

Setelah diketahui hasil normalitas dan homogenitas maka langkah selanjutnya dilakukan analisis uji T Independent T-Tes dengan bantuan SPSS for windows version 16. Uji T Independent T-Tes pada uji kesetaraan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata hasil belajar antara 2 kelompok kelas sampel yang tidak berhubungan. Berikut ini adalah hasil dari uji T Independent T-Tes yang disajikan dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Hasil Uji T Independent T-Tes

Dari Tabel 3.4 diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 0,032 dengan nilai signifikan (2-tailed) sebesar 0,974. Berdasarkan nilai signifikansi tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelas ekperimen dengan hasil belajar kelas kontrol pada uji kesetaraan, dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,974>0,05).

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data berupa hasil belajar IPA siswa maka penulis menentukan teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini untuk pengumpulan data menggunakan observasi dan tes.

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa, untuk mengamati setiap kegiatan belajar siswa, dan mengamati tingkah laku guru kelas pada waktu mengajar dengan menerapkan pembelajaran

(6)

kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) ataupun pembelajaran biasa (konvensional). Dalam penelitian ini guru kelas V SD Negeri Kebonsari sebagai pelaksana treatment. Setiap pemberian treatment peneliti selalu hadir dalam kelas untuk memastikan metode pembelajaran telah dilakukan oleh guru dengan baik. Treatment berupa pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dipakai guru dalam pembelajaran kelas eksperimen. Sedangkan saat pembelajaran konvensional dilakukan dikelas kontrol peneliti juga hadir sebagai observer.

Teknik tes digunakan untuk mendapatkan hasil dari pengerjaan soal IPA. Dalam penelitian ini tes digunakan untuk mengatahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran yaitu dengan memberikan sejumlah soal tes pilihan ganda.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yakni lembar observasi dan lembar soal tes . Lembar observasi dan lembar soal tes terlampir.

3.4.2.1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan pada saat guru kelas melakukan pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tipe Teams-Games-Tournament (TGT) di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. Kemudian lembar observasi diisi oleh pengamat yaitu peneliti sendiri untuk mengetahui apakah pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dan pembelajaran konvensional ini benar-benar telah terlaksana dengan baik. Berikut ini adalah kisi-kisi lembar observasi pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) yang disajikan pada Tabel 3.5.

(7)

Tabel 3.5

Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT):

Dari Tabel 3.5, diketahui bahwa kisi-kisi lembar observasi pembelajaran Teams-Games-Tournament (TGT) terdiri dari 31 butir indikator observasi dengan terdiri dari empat kriteria observasi yaitu pra pembelajaran, membuka pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, penutup. Sedangkan untuk kisi-kisi lembar observasi pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran konvensional disajikan pada Tabel 3.6 berikut ini.

NO ASPEK YANG DIAMATI Nomor Jumlah

butir

I. PRA PEMBELAJARAN 1, 2 2

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN 3, 4 2

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A, B, C, D, E, F A. Penyajian Kelas (Class Pressentation)

7

i. Penguasaan materi 5, 6, 7

ii. Pengelolaan kelas 8, 9, 10, 11

B. Kelompok (Teams)

12, 13, 14, 15 4 iii. Belajar dalam kelompok

C. Permainan (Games) 16, 17, 18 3

D. Turnamen/Kompetisi ( Tournament)

19, 20, 21

5 iv. Prosedur permainan

v. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

22, 23

E. Pengakuan Kelompok (Teams Recognition)

24, 25, 26

3 F. Penilaian proses dan hasil belajar 27, 28 2

IV. PENUTUP 29, 30, 31 3

(8)

Tabel 3.6

Kisi-kisi lembar observasi pembelajaran IPA dengan menggunakan pembelajaran konvensional

Dari Tabel 3.6, diketahui bahwa kisi-kisi lembar observasi pembelajaran konvensional terdiri dari 30 butir indikator observasi dengan terdiri dari empat kriteria observasi yaitu pra pembelajaran, membuka pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, penutup.

3.4.2.1 Lembar Soal Tes Hasil Belajar

Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa soal tes pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA. Untuk menjamin bahwa instrument berupa tes pilihan ganda yang akan digunakan merupakan instrument yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan proposal. Langkah yang dimaksud adalah: 1). Penyususunan kisi-kisi, 2). Uji coba instrument, 3). Uji validitas dan reliabilitas.

Kisi-kisi dalam penelitian ini disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan yaitu SK 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam dan KD 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Kisi-kisi yang telah disusun disajikan pada Tabel 3.7

NO ASPEK YANG DIAMATI Nomor Jumlah

butir

I. PRA PEMBELAJARAN 1, 2 2

II. MEMBUKA PEMBELAJARAN 3, 4 2

III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A, B, C, D, E, F A. Penyajian Kelas

7

i. Penguasaan materi 5, 6, 7

ii. Pengelolaan kelas 8, 9, 10, 11

B. Pemberian Tugas 12, 13, 14, 15 4

C. Pelaksanaan Tugas

7 iii. Langkah Pelaksanaan Tugas 16, 17, 18, 19, 20

iv. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

21, 22

D. Pertanggungjawaban Tugas 23, 24, 25 3

E. Penilaian proses dan hasil belajar 26, 27 2

IV. PENUTUP 28, 29, 30 3

(9)

Tabel 3.7

Kisi-Kisi Instrument Soal

Berdasarkan kisi-kisi pada Tabel 3.7 maka tersusunlah item intrumen soal sebanyak 45 butir. Item instrumen soal yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Untuk pengujian validitas dan reliabel dalam penelitian ini dilakukan di SD yang bukan menjadi subjek penelitian yaitu SD Tlogorejo Temanggung kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 42 orang.

Validitas adalah satuan ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan atau kesahihan suatu instrument. Sugiyono dalam Tutik Handayani, (2011:36) menyatakan bahwa uji validitas merupakan suatu langkah pengujian terhadap isi (konten) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah pembelajaran dengan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dan pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui

Indikator Item soal

Butir Item Jumlah Menjelaskan pengertian pelapukan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 7 Menyebutkan jenis pelapukan

- Pelapukan fisika - Pelapukan kimia - Pelapukan biologi 30, 32, 33, 34, 35, 37, 39, 45 8 Menjelaskan proses - Pelapukan fisika - Pelapukan kimia - Pelapukan biologi 29, 31, 36, 38, 42 5

Mengidentifiksi bahan penyusun tanah 8, 9, 10, 11, 40 5 Membedakan lapisan-lapisan tanah

- lapisan atas - lapisan tengah - lapisan bawah - lapisan induk 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 41, 44 9

Menyebutkan jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya

19, 20, 21, 22, 23, 24,

(10)

tingkat validitas yaitu dengan melihat angka pada Corrected Item Correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item nilai. Untuk uji validitas, jumlah responden yang digunakan untuk uji instrument menentukan nilai corrected item-total correlation (r) pada r tabel. Nilai tersebut lalu digunakan sebagai standar untuk melihat soal yang valid dan tidak valid dengan mencocokkannya dengan nilai corrected item-total correlation yang muncul pada output program SPSS.

Penetapan butir soal yang valid digunakan sebagai acuan ketentuan tingkat validitas suatu soal yaitu nilai corrected item-total correlation (r) pada r tabel untuk jumlah responden 42 orang yakni 0,304 dengan taraf signifikan 5%. Nilai tersebut kemudian dicocokan dengan corrected item-total correlation (r) yang muncul pada output SPSS untuk mengetahui tingkat kevaliditasan suatu soal. Nilai yang ≥ 0,304 menyatakan bahwa soal tersebut valid. Sementara nilai yang ≤ 0,304 menyatakan bahwa soal tersebut tidak valid.

Setelah instrumen soal diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas V SD Negeri Tlogorejo Temanggung dan dianalisis menggunakan SPSS 16 for windows diketahui bahwa dari 45 soal pilihan ganda yang diujikan terdapat 13 soal yang tidak valid dan 32 sisanya dinyatakan valid karena nilai signifikan sebesar ≥ 0,304. Rincian hasil pengujian validitas dengan menggunakan SPSS 16.00 dapat dilihat pada lampiran 3. Berikut ini adalah rincian dari hasil validitas instrument soal pretes-postes pilihan ganda:

(11)

Tabel 3.8

Hasil Validitas Instrument Soal Pilihan Ganda

No. Indikator Butir Soal Hasil Uji Validitas Valid Tidak Valid 1. Menjelaskan pengertian pelapukan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 1, 3, 4, 7 2, 5, 6 2. Menyebutkan jenis pelapukan - Pelapukan fisika - Pelapukan kimia - Pelapukan biologi 30, 32, 33, 34, 35, 37, 39, 45 32, 33, 34, 35, 45 30, 37, 39, 3. Menjelaskan proses - Pelapukan fisika - Pelapukan kimia - Pelapukan biologi 29, 31, 36, 38, 42 29, 31, 36, 38, 42 - 4. Mengidentifiksi bahan penyusun tanah 8, 9, 10, 11, 40 8, 9, 10, 11, 40 - 5. Membedakan lapisan-lapisan tanah - lapisan atas - lapisan tengah - lapisan bawah - lapisan induk 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 41, 44 14, 16, 17,44 12, 13, 15, 18, 41 6.

Menyebutkan jenis tanah berdasarkan komposisi penyusunnya 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 43 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 43 19, 28

Dalam bukunya, Sudjana (2010:16) mengatakan bahwa reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Artinya, kapan pun alat penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relative sama. Uji reabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsistensi, stabil dan dependibalitas, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16 for windows dengan pengukuran tingkat realibilitas alat pengumpul datanya melihat nilai Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya.

(12)

Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery dalam Wanda Ferdianto (2011: 33) sebagai berikut:

x ≤ 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 ˂ x ≤ 0,8 : dapat diterima 0,8 ˂ x ≤ 0,9 : reliabilitas bagus x ˃ 0,9 : reliabilitas memuaskan

Berdasarkan teknik alpha, nilai reliabilitas yang dapat diterima harus lebih dari 0,7. Berikut ini merupakan hasil uji realibilitas yang disajikan pada Tabel 3.9.

Tabel 3.9

Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda

Dari Tabel 3.9 diketahui pada kolom Cronbach’s Alpha (r) untuk 28 soal postes pilihan ganda dari 32 soal yang valid adalah sebesar 0,914. Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen soal pretes-postes pilihan ganda reliabel dengan tingkat realibilitas bagus karena 0,9 > 0,914.

Selain uji validitas dan realibilitas dalam penelitian ini juga menganalisisa taraf kesukaraan item instrumen tiap butir soal. Hal ini dikarenakan, suatu tes yang baik, setiap butir soalnya itu memiliki tingkat kesukaran seimbang, artinya berdistribusi secara normal,yaitu setiap butir soal ada yang mudah, tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit atau sedang dan soal yang sukar. Menurut Arikunto (2010: 207 - 210), soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah

=

(13)

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran soal: P : 0,00 – 0,30 adalah soal sukar P : 0,30 – 0,70 adalah soal sedang P : 0,70 – 1,00 adalah soal mudah

Dari hasil perhitungan untuk 45 soal pilihan ganda yang dibuat diperoleh taraf kesukaran soal pilihan ganda sebagai berikut:

Tabel 3.10

Taraf Kesukaran Soal Pilihan ganda Soal Pilihan Ganda

Kategori Nomor Item

Mudah 28

Sedang 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,

40, 41, 42, 43, 44, 45

Sukar 10, 18, 24, 31, 33

Berdasarkan uji validitas dan realibilitas serta analisis taraf kesukaran butir soal yang telah dilakukan maka dipilih 20 butir soal dari 32 butir soal yang valid dan realiabel untuk dipakai sebagai soal postes dan 12 butir soal sisanya untuk soal kuis Team Games Tournament. Untuk rincian soal dapat dilihat pada lampiran 2.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menghitung rata-rata masing-masing kelompok kelas, kemudian diuji perbedaannya menggunakan uji t yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPPS 16. Uji t dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) denga pembelajaran konvensional. Namun sebelum menguji beda (Uji T) kedua kelompok kelas tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

(14)

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data antara SD Kebonsari (eksperimen) dan SD Joho (kontrol) berdistribusi normal atau tidak. Menurut Priyatno (2010:71) suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila signifikansi > 0,05. Dan jika signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas pada SPSS 16 dengan menggunakan uji one sample Kolmogrov-Smirnov pada taraf signifikansi 0,05.

Uji homogenitas varian dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varians yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Menurut Priyatno (2010:76) suatu data dikatakan mempunyai varian yang sama apabila signifikansi > 0,05.

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwa teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji t yaitu Independent T-Tes dengan menggunakan SPSS for windows version 16. Penggunaan teknik statistik uji t dalam penelitian ini berdasarkan kepada kebutuhan dalam melakukan komparasi terhadap dua kelompok sampel penelitian ini. Menurut Sugiyono dalam Priyatno (2010:32) mengemukakan, uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan . Jika ada perbedaan rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio.

Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis

Ho : kedua varian adalah sama (varian kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama)

Ha : kedua varian adalah berbeda (varian kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah berbeda)

b. Kriteria pengujian (berdasarkan probabilitas /signifikansi) Ho diterima jika P value > 0,05

Ho ditolak jika P value < 0,05

(15)

Nilai P value > 0,05 maka Ho diterima

Langkah-langkah uji Independent Sample T Test adalah sebagai berikut : a. Menentukan hipotesis

Ho : tidak ada perbedaan antara rata-rata skor postes kelas eksperimen dengan kelas kontrol

Ha : ada perbedaan antara rata-rata skor postes kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol

b. Menentukan tingkat signifikansi

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5 %. Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak-banyaknya 5% (signifikansi 5 % atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)

d. Menentukan t hitung

T hitung dapat diketahui dari hasil out put dengan program SPSS e. Menentukan t tabel

Tabel distribusi T dicari pada a = 5 % : 2 = 2,5 % (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-2 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada sel kosong ketik =tinv(0.05,18) lalu enter

f. Kriteria pengujian

Ho diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Berdasar probabilitas :

Ho diterima jika P value > 0,05 Ho ditolak jika P value < 0,05

g. Membandingkan t hitung dengan t tabel dan probabilitas Nilai t hitung > t tabel dan P value < 0,05 maka Ho ditolak

Gambar

Tabel  distribusi  T  dicari  pada  a  =  5  %  :  2  =  2,5  %  (uji  2  sisi)  dengan  derajat kebebasan (df) n-2 atau dapat dicari di Ms Excel dengan cara pada  sel kosong ketik =tinv(0.05,18) lalu enter

Referensi

Dokumen terkait

&#34;Daiam bidang perdata dan tata usaha negara, kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak baik di daiam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama ncgara atau

Nilai kecerahan mengalami peningkatan seiring bertambahnya suhu pengeringan, selain itu penurunan kadar air mengakibatkan konsentrasi protein pada surimi kering

Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Dengan memperhatikan pengaruh faktor-faktor yang memengaruhi resiliensi remaja Jawa, yakni: keluarga, teman sebaya, dan nilai-nilai budaya Jawa yang merupa- kan ruang

Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini adalah seberapa besar penurunan yang terjadi pada gedung “X” dengan jumlah 35 lantai di tiap-tiap lantainya setelah

Dari penggunaan model pembelajaran PBI dengan strategi pembelajaran SE, diharapkan nantinya akan berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis

Kasus demam berdarah dengue disuatu daerah dengan prevalensi tinggi dan rendahnya kejadian demam berdarah dengue dapat dipengaruhi oleh pengetahuan

However, our experiment showed that both barnyard manure and green manure did not give consistent effect on the activities of acid phosphatase, arylsulfatase,