• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Instalasi,

Pengembangan, dan Migrasi

Tahapan instalasi yang dirancang pada server untuk create host dari server virtualisasi adalah sebagai berikut :

1. Asumsi dari instalasi plan ini adalah server telah terinstalasi dengan

Operating System Debian Lenny 5 dan beberapa service yang diperlukan seperti ssh (secure shell) telah terintall.

2. Install paket xen.

apt-get install xen-hypervisor-3.2-1-i386 xen-linux-system-2.6.26-1-xen-686 xen-utils-3.2-1 xenstore-utils xenwatch xen-shell xen-tools

3. Edit modules xen tersebut, sehingga xen dapat menampung lebih banyak

guest. Maximum nilai dari modules ini adalah 255.

loop max_loop=64

4. Setting mode network interface pada /etc/xen/xend-config.sxp sehingga guest

dapat menggunakan networkinterface.

[...]

(2)

[...]

#(network-script network-dummy) [...]

(vif-script vif-bridge) [...]

Ubah tiga baris yang disebut diatas menjadi seperti diatas.

5. Lakukan restart untuk kemudian masuk ke kernel xen ( bukan kernel debian

OperatingSystem ).

reboot

6. Setelah masuk ke kernel xen, cek menggunakan command uname –r, dah hasilnya seperti berikut ini :

2.6.26-1-xen-686

Setelah instalasi selesai, maka tahap berikutnya adalah membuat image untuk guest

yang diinginkan. Berikut adalah tahapannya :

1. Edit /etc/xen/xen-tools.conf untuk membuat setting guest yang diinginkan. /etc/xen-tools.conf inilah yang akan digunakan secara default saat pembuatan

imageguest.

[...]

dir = /home/xen # tempat menyimpan image [...]

(3)

dist = lenny # Default distribution to install. [...] gateway = 192.168.0.1 netmask = 255.255.255.0 broadcast = 192.168.0.255 [...]

passwd = 1 # jika =1 berarti menggunakan password [...]

kernel = /boot/VMlinuz-`uname -r` initrd = /boot/initrd.img-`uname -r` [...]

mirror = http://ftp.de.debian.org/debian/ # menggunakan mirror terdekat [...]

serial_device = hvc0 [...]

disk_device = xvda [...]

2. Buat folder yang akan digunakan untuk menyimpan imageguest ( disesuaikan dengan settingan pada /etc/xen-tools.conf.

mkdir /home/xen

3. Buat image yang diinginkan. Jika settingan default seperti pada /etc/xen-tools.conf, maka command nya adalah sebagai berikut :

(4)

xen-create-image hostname=xen1.example.com ip=192.168.0.101 --arch=i386 --role=udev

Jika ada perbedaan setting ( misal besar Harddisk atau memory ), maka dapat melakukan perubahan command menjadi sebagai berikut :

xen-create-image --hostname=xen1.example.com --size=4Gb --swap=256Mb --ip=192.168.0.101 --memory=128Mb --arch=i386 --role=udev

4. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada :

man xen-create-image

5. Maka akan muncul proses instalasi sebagai berikut :

server1:~# xen-create-image hostname=xen1.example.com size=4Gb swap=256Mb ip=192.168.0.101 memory=128Mb arch=amd64 --role=udev

General Information ---

Hostname : xen1.example.com Distribution : lenny

Partitions : swap 256Mb (swap) / 4Gb (ext3)

Image type : sparse Memory size : 128Mb

(5)

Kernel path : /boot/VMlinuz-2.6.26-1-xen-amd64 Initrd path : /boot/initrd.img-2.6.26-1-xen-amd64

Networking Information ---

IP Address 1 : 192.168.0.101 [MAC: 00:16:3E:D0:91:EE] Netmask : 255.255.255.0

Broadcast : 192.168.0.255 Gateway : 192.168.0.1

Creating partition image: /home/xen/domains/xen1.example.com/swap.img Done

Creating swap on /home/xen/domains/xen1.example.com/swap.img Done

Creating partition image: /home/xen/domains/xen1.example.com/disk.img Done

Creating ext3 filesystem on /home/xen/domains/xen1.example.com/disk.img Done

(6)

Installation method: debootstrap Done Running hooks Done Role: udev File: /etc/xen-tools/role.d/udev Role script completed.

Creating Xen configuration file Done

Setting up root password Enter new UNIX password: Retype new UNIX password:

passwd: password updated successfully All done

Logfile produced at:

/var/log/xen-tools/xen1.example.com.log server1:~#

(7)

6. Cek konfigurasi / setting apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan

# Configuration file for the Xen instance xen1.example.com, created # by xen-tools 3.9 on Tue Feb 3 17:56:25 2009.

# #

# Kernel + memory size # kernel = '/boot/VMlinuz-2.6.26-1-xen-amd64' ramdisk = '/boot/initrd.img-2.6.26-1-xen-amd64' memory = '128' # # Disk device(s). #

root = '/dev/xvda2 ro' disk = [ 'file:/home/xen/domains/xen1.example.com/swap.img,xvda1,w', 'file:/home/xen/domains/xen1.example.com/disk.img,xvda2,w', ] # # Hostname # name = 'xen1.example.com'

(8)

# # Networking # vif = [ 'ip=192.168.0.101,mac=00:16:3E:D0:91:EE' ] # # Behaviour # on_poweroff = 'destroy' on_reboot = 'restart' on_crash = 'restart'

7. Jalankan image tersebut, sehingga guest dapat berjalan :

xm create /etc/xen/xen1.example.com.cfg

8. Untuk melakukan console ( bukan secara remote ), maka ketikkan perintah berikut :

xm console xen1.example.com

9. Untuk keluar dari console, gunakkan tombol

CTRL ]

10.Untuk melihat guest yang sedang running, gunakan perintah :

xm list

(9)

server1:~# xm list

Name ID Mem VCPUs State Time(s) Domain-0 0 3488 2 r--- 398.2 xen1.example.com 6 128 1 -b---- 2.8 server1:~#

11.Untuk mematikan guest yang telah jalan, perintahnya adalah :

xm shutdown xen1.example.com

Selesai dilakukan instalasi tersebut, xen tersebut dilakukan pengembangan dimana dilakukan instalasi VM dan diisi server seperti yang ada saat ini. Pengembangan yang dilakukan antara lain melihat performa server, power consumption server dan jumlah

VM. Hasil pengembangan ini akan dibahas lebih lanjut pada poin 4.4.

Dari hasil pengembangan tersebut maka dilakukanlah mapping penggunaan server yang ditinjau dari segi penghematan power consumption, pengeluaran investasi (capex), performa dan security. Dari segi penghematan power consumption

didapatkan bahwa penggunaan intel-vt akan memberikan hasil paling maximal.

Dari segi pengeluaran investasi awal (capex), didapatkan bahwa penggunaan server non-vt akan lebih rendah daripada penggunaan server vt. Analisa cost akan dibahas lebih lanjut pada poin 4.2.

Dari segi performa, didapatkan adanya kestabilan CPU Process pada virtualisasi yang menggunakan intel-vt. Perhitungan CPU Process dapat dilihat dari besarannya CPU Process ketika service dijalankan maupun tidak. Selain itu, CPU Process juga dilihat

(10)

dari sisi host juga. Selain itu, pada server yang menggunakan intel-vt didapatkan jumlah VM yang dapat dibuat jumlahnya lebih banyak hingga 2x lipat dibandingkan server yang tidak menggunakan intel vt. Lebih lengkap hasil pengetesan dari sisi performa dapat dilihat di poin 4.4.

Dari segi security dilihat dari kegunaan server tersebut. Ada server yang digunakan oleh Internal perusahaan atau Internal jaringan HyperNet saja. Sedangkan ada pula server yang digunakan oleh kalangan external HyperNet. Oleh karena itu didapatkan kesimpulan bahwa harus adanya pemisahan agar jika ada permasalahan dari server external ( misal DDoS ), tidak akan mengganggu operational internal perusahaan.

Dari empat pertimbangan itu, maka diberikanlah gambaran hasil yang akan dibuat,yaitu :

(11)

 

Figure 1 : Hasil Virtualisasi

Gambar diatas menggambarkan hasil mapping ketiga server virtualisasi yang akan dimigrasikan. Berikut pemilahan servernya :

No. Nama Server Fungsi Server Server Virtualisasi

1. Cacti Monitoring Server VM Binus

2. Mail Hypernet Mail Server VM Binus 3. Ns2.hyper.net.id DNS Server VM Binus 4. Speedtest.hyper.net.id Aplikasi Server VM Binus 5. Game.hyper.net.id Game Server VM Binus

(12)

6. Smtp2.hyper.net.id Smtp Server VM Cyber Internal 7. Ns1.hyper.net.id DNS Server VM Cyber Internal 8. Radius.hyper.net.id Radius Server VM Cyber Internal 9. ns3.hyper.net.id DNS Server VM Cyber Internal 10. Hosting.hyper.net.id Hosting Server VM Cyber External 11. Vps.metrotech.co.id Hosting Server VM Cyber External 12. Vps.majumandiri.co.id Aplikasi Server VM Cyber External 13. Hosting.majumandiri.co.id Hosting Server VM Cyber External 14. www.egamesbox.com Web Server VM Cyber External 15. www.gilaforum.com Web Server VM Cyber External 16. www.hyper.net.id Web Server VM Cyber External

Sehingga didapatkan 5 server yang sebelumnya ada di data centre Binus akan digabungkan ke VM Binus, 4 Server yang berfungsi sebagai internal HyperNet server akan digabunhkan ke VM Cyber Internal, serta 7 server yang berfungsi sebagai external HyperNet server digabungkan menjadi satu.

Jika dilihat dari mapping tersebut, disimpulkan pemakaian 2 server non intel-vt yaitu untuk VM Binus dan VM Cyber Internal. Hal ini dipertimbangkan dari segi biaya investasi awal yang cukup tinggi jika harus menggunakan server intel-vt secara bersamaan. Ini dikarenakan penggunaan server untuk Internal HyperNet yang berada di data centre Binus maupun di Cyber cenderung tidak banyak berkembang.

(13)

Sedangkan pada VM Cyber External akan menggunakan server yang menggunakan Intel-VT. Ini disebabkan kebutuhan dari server yang dapat diakses dari luar jaringan HyperNet akan lebih banyak. Perkembangan ini didapatkan dari request client yang menginginkan melakukan hosting di data centre Gedung Cyber. Untuk itu dibutuhkan sebuah server yang dapat mengakomodasi kebutuhan itu.

Selesai melakukan mapping, maka dilakukanlah proses instalasi pada ketiga server tersebut dan melakukan konfigurasi tiap VM sesuai dengan jenis server.

Pada proses migrasi, didapatlah ketentuan dimana selama proses migrasi, client atau

user tidak boleh terasa adanya migrasi ini. Oleh karena itu digunakanlah cara migrasi seperti yang telah dijelaskan pada bab 3.

Hasil dari proses migrasi ini dimonitoring selama 1 minggu penuh dan didapatkan hasil dari user bahwa proses implementasi dan migrasi server ini berjalan dengan sukses. Hal ini akan ditandai dengan adanya surat testimonial yang ditandatangi langsung oleh PT Hipernet Indodata.

Berikut adalah beberapa capture dari ketiga server virtualisasi tersebut :

 

(14)

Pada server VM Binus diatas, terlihat bahwa server virtualisasi tersebut sudah menggunakan kernel 2.6.26-1-xen-666. Hal ini menunjukkan bahwa server tersebut sudah tidak lagi menggunakan kernel Debian 5 sebagai kernel. Selain itu, server tersebut juga sudah menjalankan 5 VM seperti yang sudah dijelaskan diatas, tetapi saat ini yang sedang running hanya 4 VM saja. Hal ini disesuaikan oleh HyperNet secara langsung sesuai dengan kebutuhan mereka untuk menjalankan atau mematikan

VM karena saat ini sudah berjalan di operational mereka.

 

Figure 3 : Mesin Virtual pada Server External

Pada server VM External diatas, terlihat bahwa server virtualisasi tersebut sudah menggunakan kernel 2.6.26-1-xen-666. Hal ini menunjukkan bahwa server tersebut sudah tidak lagi menggunakan kernel Debian 5 sebagai kernel. Sama seperti VM

Binus, pada VM Cyber External ini, VM yang dijalankan juga disesuaikan dengan kebutuhan dari HyperNet sendiri.

(15)

 

Figure 4 : Mesin Virtual pada Server Internal

Pada server VM Internal diatas, terlihat bahwa server virtualisasi tersebut sudah menggunakan kernel 2.6.26-1-xen-666. Hal ini menunjukkan bahwa server tersebut sudah tidak lagi menggunakan kernel Debian 5 sebagai kernel. Sama seperti VM

Binus dan VM Cyber External, pada VM Cyber Internal ini, VM yang dijalankan juga disesuaikan dengan kebutuhan dari HyperNet sendiri.

4.2. Analisa biaya investasi awal

Pada bagian ini akan dibahas mengenai biaya investasi awal untuk project ini.

Biaya investasi awal yang harus dikeluarkan meliputi perbandingan harga server yang menggunakan processor Intel-vt maupun yang tidak menggunakan processor intel-vt.

PC tower tidak dimasukkan sebagai investasi awal dikarenakan PC tower adalah kondisi server saat ini.

Berikut adalah perbandingan server yang digunakan :

Table 1 : Tabel Jenis Server

Server non VT Server VT Jenis Server RS120-E5/PA2 RS300-E6/PS4

(16)

Processor Intel Xeon X3430 Intel Xen E5520

Perbandingan ini dengan catatan bahwa yang berbeda hanya jenis server yang berarti perbedaan motherboard dan processor saja. Motherboard berbeda karena

motherboard yang digunakan untuk processor Intel-VT mempunyai spesifikasi khusus. Sehingga perbandingan harganya adalah sebagai berikut :

Table 2 : Tabel Perbandingan Harga Server

Server Cost ( US$) Processor Cost ( US$) Total Cost ( US$)

Server non VT 498.99 225 723.99

Server VT 581.7 395 976.7

Perbedaan Cost 82.71 170 252.71

(17)

 

Figure 5 : Grafik Perbandingan Harga

Grafik diatas menunjukkan adanya perbedaan total biaya yang dikeluarkan untuk server non VT dan server VT cukup signifikan. Perbedaan biaya yang paling tinggi terlihat pada harga processor Intel-VT yang cukup tinggi. Sedangkan untuk biaya server yang digunakan relative tidak jauh berbeda.

4.3. Analisa Waktu

Berikut adalah hasil waktu implementasi project ini :

Table 3 : Tabel Analisa Waktu 

No.  Tanggal  Implementasi  Pekerjaan yang dilakukan  0 200 400 600 800 1000 1200

Server non VT Server VT

Server Cost Processor Cost Total Cost

(18)

1.  16 April 2010   Kick – off Meeting dengan PT Hipernet Indodata dengan  diwakili  oleh  Bp.  Andi  Chairumin  selaku  Operational  Manager 

2.  17  –  20  April  2010 

Mempersiapkan proposal ke PT Hipernet Indodata dalam  memenuhi kebutuhan dari PT Hipernet Indodata 

3.  21 April 2010  Meeting  kedua  untuk  menyerahkan  proposal  ke  PT  Hipernet Indodata untuk pengecekan apakah sudah sesuai  dengan kebutuhan atau belum 

4.  22  ‐  25  April  2010 

Melakukan  revisi  proposal  sesuai  kebutuhan  dari  Perusahaan 

5.  26 April 2010  Menyerahkan  revisi  proposal  dan  melakukan  penandatanganan NDA sebagai salah satu tanda bahwa PT  Hipernet Indodata setuju untuk dilakukannya implementasi  mengenai migrasi Server ke dalam bentuk Virtual Server  6.  27 April 2010 – 

24 Juni 2010 

Melakukan  pengembangan  Server  Xen  sesuai  dengan  kebutuhan dari PT Hipernet Indodata  

7.  25 Juni 2010  Melakukan demonstrasi dari hasil development di hadapan  PT Hipernet Indodata  

8.  26 Juni 2010 – 1  Juli 2010 

Melakukan revisi dari hasil demonstrasi 

9.  2 Juli 2010  Melakukan User acceptance test tahap kedua  10.  3 – 15 Juli 2010  Proses Instalasi pada server yang akan digunakan 

(19)

11  16 – 17 Juli 2010  Proses migrasi Server  12  17 Juli 2010 – 23 

Juli 2010 

Proses monitoring 

13  24 Juli 2010   Pengiriman laporan hasil migrasi  dan penandatanganan  Berita Acara Serah Terima serta closing project 

Dari timeline tersebut didapatkan kesimpulan bahwa project itu dapat terselesaikan tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan di awal project.

4.4. Analisa

Sumber

Daya

Pada bagian ini akan dibahas server – server yang digunakan pada project ini :

Table 4 : Tabel Spesifikasi Server VM

VM Server Processor Memory Harddisk Power

VM Binus Intel Xeon X3430

2.4GHz 8 GB DDR 2 320 GB 600 Watt VM Cyber Internal Intel Xeon X3430 2.4GHz 8 GB DDR 2 320 GB 600 Watt VM Cyber External Intel VT E5200 2.3GHz 8 GB DDR 3 1000 GB 600 Watt

4.5. Analisa

Data

(20)

Penelitian secara simulasi dilakukan terlebih dahulu dalam thesis ini, dimana hasil dari simulasi ini yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk Hypernet untuk mengimplementasikan solusi yang ditawarkan yaitu Virtualisasi.

Pengambilan data dilakukan pada masing-masing jenis komputer yang terdapat pada Hypernet, yaitu :

PC Tower : merupakan komputer yang secara fungsi awal ditujukan sebagai PC Client, namun digunakan untuk menjalankan fungsi sebagai komputer Server pada Hypernet.

• Server non VT : merupakan suatu komputer yang memang diperuntukkan sebagai server, namun secara hardware tidak di design khusus untuk menjalankan virtualisasi.

• Server VT : merupakan suatu komputer yang secara Hardware

didesign untuk menjalankan fungsi virtualisasi

Pengambilan data pertama bertujuan untuk mengetahui besarnya energy listrik yang digunakan oleh masing-masing jenis computer. Variabel yang dirubah-rubah untuk mendapatkan nilai energy listrik adalah variable CPU Process. Pengambilan data dilakukan sebanyak lima kali.Berdasarkan pengambilan data dengan cara tersebut , maka dapat hasil rata-rata dari data seperti yang ada pada tabel 8.

(21)

CPU

(%) PCTower (Watt) Server non VT (Watt) Server VT (Watt)

0 97.68 115.72 57.2 25 105.16 128.92 62.04 50 112.2 150.04 74.8 75 117.92 159.28 105.6 100 129.36 167.2 122.32    

Figure 6: Grafik Perbandingan Power consumption dibandingkan CPU Process

Berdasarkan pada figure 16, variabel secara Horisontal menunjukkan besarnya CPU Process (%), sedangkan secara vertical menunjukkan besarnya energy yang digunakan (Watt).Dari data tersebut dapat dilihat bahwa power consumption pada suatu Server merupakan yang paling tinggi.

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0 25 50 75 100 PC Tower Server non VT Server VT

(22)

Dari figure 16 , terlihat bahwa terdapat hubungan antara CPU Process dengan Power consumption, dimana semakin tinggi CPU Process maka semakin tinggi Power consumption yang digunakan.

Dari data pada tabel 8 dan figure 16 dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa penggunaan Server pada Hypernet ternyata menggunakan Power consumption yang lebih besar dibandingkan PC Tower, sehingga sangat tidak efisien jika suatu server hanya digunakan untuk satu service.

Percobaan selanjutnya yang dilakukan adalah dengan melakukan perhitungan mengenai CPU Process yang digunakan oleh masing-masing jenis Computer yang diuji. Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan VM (Virtual Machine) image

pada jenis computer yang diuji dengan jenis image yang sama. Kemampuan

Computer dalam menjalankan virtualisasi akan diuji pada percobaan ini.

Untuk menjaga performa dari Computer tersebut, maka dibuatlah suatu batasan toleransi CPU Process untuk menangani VirtualMachine. Dalam percobaan ini toleransi CPU untuk menangani Virtual Machine adalah hingga 60%, sehingga pemasangan Virtual Machine yang menyebabkan CPU Process suatu computer

mencapai 60% akan dianggap tidak dapat memberi performa yang baik. Hasil pengukuran dapat dilihat pada lampiran B.

(23)

 

Figure 7 : Grafik Perbandingan Jumlah VM dibandingkan CPU Process

Grafik figure 17 digunakan untuk memperbandingkan CPU Process yang digunakan oleh masing-masing jenis server dengan pembebanan host virtualisasi.

Variabel secara Horisontal menunjukkan banyaknya VM yang dapat ditangani oleh suatu Computer, sedangkan secara vertikal menunjukkan CPU Process dari

computer yang diuji (%).

Dapat dilihat bahwa PC Tower hanya dapat melakukan Virtualisasi hingga 2 Virtual Machine, sedangkan Server Non VT digunakan hingga 8 VM, dan Intel Non VT dapat digunakan hingga 12 VM..

Perbedaan tersebut disebabkan karena kekuatan dari Processor dari masing-masing jenis server yang digunakan. Kekuatan Processor merupakan suatu pengaruh yang cukup besar dalam menjalankan sejumlah mesin virtual. Hal ini disebabkan karena dalam suatu infrastruktur virtualisasi, dibutuhkan sebuah VMM (Virtualization

0 10 20 30 40 50 60 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PC Tower Server non VT Server VT

(24)

Machine Manager) yang berfungsi untuk mengatur komunikasi antar mesin virtual. Semakin banyak mesin virtual yang difungsikan dalam suatu server, maka kinerja

VMM semakin berat, karena VMM sendiri mengatur keseluruhan Input Output ke masing-masing Guest OS, baik input output data yang dibutuhkan maupun input output jaringan. VMM sendiri bekerja secara software, sehingga semakin besar proses

VMM akan membebani processor. Semakin terbebani processor menyebabkan CPU Process dari Processor tersebut meningkat.

PC Tower hanya dapat menangani mesin virtual lebih sedikit dari pada Server, dikarenakan Spesifikasi processor pada Server lebih tinggi dari pada PC Tower. Sehingga kemampuan processor server untuk menangani proses yang dilakukan oleh

VMM lebih baik.

Namun pada Server Intel VT, merupakan server yang dapat menangai mesin virtual

paling banyak dibandingkan tipe computer lainnya. Hal ini dikarenakan processor

dari Intel VT memang dikhususkan secara hardware untuk mendukung virtualisasi. Komponen yang mendukung virtualisasi pada Intel VT adalah sebagai berikut :

• Prosesor :Intel VT-x

Intel VT-x membantu meningkatkan performa dari virtualisasi. Hal ini dimungkinkan karena Intel VT-x sendiri mengurangi kinerja dari VMM

sendiri, yaitu mengurangi proses VMM untuk listen, trap dan mengeksekusi instruksi atas nama GuestOS pada mesin virtual. Intel VT-x juga memungkinkan melakukan pemindahan control antara VMM dan

(25)

Guest OS, sehingga jika intervensi pada VMM dibutuhkan , hal ini dilakukan secara cepat dan aman.

• Chipset : Intel VT-d

Pada infrastruktur prosesor biasa, kinerja VMM cukup berat, dikarenakan seluruh trafik Input Output yang menuju maupun keluar dari Guest OS, harus melalui VMM, dan VMM yang mengatur alur dari Input Output

tersebut. Dengan adanya Chipset Intel VT-d memungkinkan mengurangi beban VMM, dengan mengurangi keterlibatan VMM dalam mengatur trafik tersebut. Hal ini dimungkinkan dengan VMM menunjuk suatu alur Input Output langsung ke GuestOS tertentu.

Network : Intel VT-c

Seperti hal inya dengan Chipset, pengaturan alur Input Output jaringan juga diatur dengan cara yang sama, sehingga dapat mengurangi kinerja

VMM.

Berdasarkan keterangan diatas, maka jelaslah bahwa penggunaan Intel VT benar-benar dapat mengurangi kinerja VMM, dimana dengan berkurangnya kinerja dari

VMM dapat mengurangi kinerja dari CPU Process. yang berimbas pada kemampuan Intel VT dalam menangani jumlah mesin virtual.

Keterangan tersebut mendukung data yang didapatkan, bahwa computer dengan penggunaan Intel VT dapat menangani jumlah mesin virtual yang lebih banyak.

(26)

Berdasarkan data tersebut maka dapat terlihat bahwa Server VT lah yang dijadikan suatu rekomendasi untuk melakukan Virtualisasi, dikarenakan dari sisi kemampuan

hardware yang dapat menangani VM lebih banyak dibanding tipe Computer lainnya.

Setelah dibandingkan dari sisi kemampuan dari masing-masing Computer dalam menangani VM, masih diperlukan suatu informasi mengenai seberapa efisien listrik yang digunakan oleh masing-masing jenis Computer, sehingga nantinya dapat di ambil suatu rekomendasi dimana suatu host yang membutuhkan power paling efisien.

Untuk mendapatkan informasi tersebut maka di ambil dari percobaan ketiga yang bertujuan mengukur Power consumption yang digunakan pada saat server menjalankan Virtualisasi, dengan mengubah variable jumlah VM yang dijalankan. Data hasil pengujian dapat dilihat pada bagian lampiran C.

 

Figure 8 : Grafik Perbandingan Jumlah VM dibandingkan dengan Power consumption 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 PC Tower Server non VT Server VT

(27)

Dari data pada figure 18, dapat kita lihat bahwa dari segi efisiensi , Power consumption yang digunakan per VM nya paling sedikit pada Server VT. Sesuai dengan figure 17 sebelumnya bahwa CPU Process pada Intel VT jauh lebih rendah dibanding dengan jenis computer yang lainnya,. Di hubungkan dengan fakta yang didapat dari percobaan pertama, bahwa CPU Process mempengaruhi Power consumption, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa seharusnya Intel VT memakan

power consumption lebih rendah dibanding jenis computer lainnya. Hal ini dikonfirmasikan dengan hasil dari percobaan ketiga. Hal yang menyebabkan CPU Process dari Intel VT lebih rendah telah dijelaskan pada percobaan sebelumnya.

Dari data-data tersebut diatas, maka dapat diambil suatu rekomendasi bagi PT Hipernet Indodata bahwa penggunaan server VT dapat meningkatkan efisiensi power jauh lebih baik dibanding jenis computer yang lain dengan CPU Process lebih rendah.

Setelah dilakukan pengambilan data melalui simulasi yang dilakukan. Pengambilan data pada kondisi setelah migrasi diperlukan, sehingga perbandingan antara simulasi dengan kondisi di lapangan dapat diketahui.

Perbandingan antara kondisi Server existing pada PT Hipernet Indodata dengan perbandingan setelah implementasi virtualisasi juga dibutuhkan.Untuk mengetahui

Power consumption pada kondisi existing saat ini, maka perlu dilakukan pengukuran pemakaian listrik pada Native server yang saat ini telah berjalan di PT Hipernet Indodata. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Clamp meter sesuai dengan

(28)

yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Pengukuran dilakukan pada waktu yang telah ditentukan yaitu Senin pk 09.00, Rabu pk 15.00 ,dan Sabtu pk 19.00. pertimbangan mengambil waktu tersebut adalah dengan mempertimbangkan load dari server, dimana pada hari Senin pk 09.00 merupakan peak dari traffic yang ada, Rabu pk 15.00 merupakan traffic standart, dan Sabtu pk 19.00 merupakan saat dimana

traffic sangat rendah. Data yang didapatkan dirata-rata sehingga mendapatkan Jika menggunakan native server maka perhitungan power consumptionnya data sebagai berikut :

Table 6 : Tabel Utilisasi Data Center Binus

Data Centre Binus

No. Nama Server Power Supply CPU Process Power consumption ( Average dalam 1 hari ) 1. Monitoring Server

( Cacti )

300 Watt 57% 113.23 Watt

2. Mail Server 300 Watt 68% 115.76 Watt

3. DNS 2 300 Watt 33% 106.85 Watt 4. Application Server ( Speedtest ) 300 Watt 15% 101.12 Watt 5. Application Server ( Game ) 300 Watt 20% 104.26 Watt Total 541.22 Watt

(29)

Table 7 : Tabel Utlisasi Data Center Gedung Cyber

Data Centre Gedung Cyber

No. Nama Server Power

Supply CPU Process Power consumption ( Average dalam 1 hari ) 1. DNS 1 600 Watt 36% 107.08 Watt

2. Radius Server 300 Watt 23% 104.95 Watt

3. SMTP 2 300 Watt 82% 121.64 Watt

4. Web Server (www.hyper.net.id)

300 Watt 8% 98.16 Watt

5. Hosting Server HyperNet 300 Watt 73% 117.74 Watt

6. Hosting Server

MajuMandiri

300 Watt 42% 109.83 Watt

7. Hosting Server Metrotech 300 Watt 67% 115.7 Watt

8. Web Server MajuMandiri 300 Watt 5% 97.94 Watt 9. Web Server EgamesBox 300 Watt 66% 114.68 Watt 10. Web Server Gilaforum 300 Watt 32% 106.67 Watt

(30)

Total 1094.39 Watt

Dari data rata-rata pada tabel 9 dan 10, dapat kita ambil kesimpulan bahwa rata-rata pemakaian native server secara keseluruhan adalah : 1635.61 Watt (1094.39+541.22=1635.61)

Migrasi dilakukan dengan melakukan pemindahan service yang ada dari native server menjadi image yang di jalan kan pada Server non-IntelVT.

Pengukuran Power consumption pada Server non-IntelVT diperlukan untuk memperbandingkan Power consumption pada Server non-IntelVT dengan Native

Server.

Pengukuran dilakukan dengan cara yang sama seperti pengukuran yang dilakukan pada Native Server, yaitu pada Senin pk 09.00, Rabu pk 15.00 ,dan Sabtu pk 19.00. Setelah dilakukan virtualisasi menggunakan server non-IntelVT maka total power consumption nya adalah :

Table 8 : Tabel Utilisasi Data Center dengan Virtualisasi

No. Nama Server Power Supply Jumlah VM CPU Process Power consumption 1. VPS Data Centre Binus 600 Watt 5 Unit 34 145.2 Watt

(31)

Cyber Internal 3. VPS Data Centre Cyber External 600 Watt 6 Unit 42 149.6 Watt Total 431.2 Watt

Data pada tabel 11 menceritakan hasil dari CPU Process dan Power consumption

yang digunakan oleh masing-masing server yang sudah dijalankan image VM di dalamnya.

Setelah dilakukan perhitungan maka penurunan Power consumption jika menggunakan server non-VT adalah ((1635.61 – 431.2 )/1635.61 )x 100% = 73.63%.

Setelah dilakukan virtualisasi menggunakan server IntelVT maka total power nya adalah:

Table 9 : Tabel Utilisasi Data Center Virtualisasi dengan Menggunakan Intel VT

No. Nama Server Power Supply Jumlah VM CPU Process Power consumption

(32)

Binus 2. VPS Data Centre Cyber Internal 600 Watt 4 Unit 14 % 58.96 Watt 3. VPS Data Centre Cyber External 600 Watt 6 Unit 23 % 60.28 Watt Total 178.64 Watt

Sedangkan jika menggunakan server VT, adalah : ((1635.51 – 178.64 ) /1635.61 ) x 100% = 89.07%

Perbandingan efisiensi listrik antara Server non VT dan server yang menggunakan VT adalah :

((431.2-178.64)/431.2) x100% = 59%

Dari Hasil perhitungan tersebut didapatkan bahwa penghematan penggunaan server VT pada saat implementasi dibandingkan dengan kondisi Hypernet awal yang menggunakan PCTower mencapai angka 89%.

Sedangkan jika dibandingkan dengan Server non VT , penghematan yang didapat adalah 59 %.

4.6. Cost-Benefit Analysis

Pada tahap ini, dilakukan analisa cost-benefit dimana diperhitungkan dari segi keuntungan dan kerugian dari setiap solusi yang ada.

(33)

Berikut adalah cost pada Native server :

Category 

Cost 

Year 1  Year 2  Year 3  Year 4  Year 5 

Hard Cost                 Machine Purchase   $      6,000.00    $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐    Software Purchase   $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐    Software Maintanance   $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐    Power   $      3,720.00    $    3,720.00    $    3,720.00    $    3,720.00    $    3,720.00   Server Maintanance   $      600.00    $        600.00    $        600.00    $        600.00    $        600.00  Human Resource   $      9,400.00    $    9,400.00    $    9,400.00    $    9,400.00    $    9,400.00                     Total Yearly Hard  Cost $    19,720.00    $  13,720.00    $  13,720.00    $  13,720.00    $  13,720.00                    Soft Cost                 Estimate Downtime  Cost   $    23,250.00    $  23,250.00    $  23,250.00    $  23,250.00    $  23,250.00  Backup   $      500.00    $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐                      Total Yearly Soft Cost $    23,750.00    $  23,250.00    $  23,250.00    $  23,250.00    $  23,250.00                   

Total Yearly Costs   $    43,470.00    $  36,970.00    $  36,970.00    $  36,970.00    $  36,970.00 

Total Five Years Costs   $  191,350.00              

Berikut adalah cost pada server non Intel-VT :

Category 

Cost 

Year 1  Year 2  Year 3  Year 4  Year 5 

Hard Cost                 Machine Purchase   $      2,171.97    $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐    Software Purchase   $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐    Software Maintanance   $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐    Power   $      984.00    $        984.00    $        984.00    $        984.00    $        984.00  Server Maintanance   $      217.20    $        217.20    $        217.20    $        217.20    $        217.20  Human Resource   $    10,700.00    $  10,700.00    $  10,700.00    $  10,700.00    $  10,700.00                    Total Yearly Hard  Cost $    14,073.17    $  11,901.20    $  11,901.20    $  11,901.20    $  11,901.20                   

(34)

Soft Cost                 Estimate Downtime  Cost   $      6,975.00    $    6,975.00    $    6,975.00    $    6,975.00    $    6,975.00   Backup   $      500.00    $       ‐      $        500.00    $       ‐      $        500.00                    Total Yearly Soft Cost $      7,475.00    $    6,975.00    $    7,475.00    $    6,975.00    $    7,475.00                   

Total Yearly Costs   $    21,548.17    $  18,876.20    $  19,376.20    $  18,876.20    $  19,376.20 

Total Five Years Costs   $    98,052.96              

Berikut adalah cost pada server Intel-VT :

Category 

Cost 

Year 1  Year 2  Year 3  Year 4  Year 5 

Hard Cost                 Machine Purchase   $    2,930.10    $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐    Software Purchase   $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐    Software Maintanance   $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐      $       ‐    Power   $        408.00    $        408.00    $        408.00    $        408.00    $        408.00  Server Maintanance   $        293.01    $        293.01    $        293.01    $        293.01    $        293.01  Human Resource   $  10,700.00    $  10,700.00    $  10,700.00    $  10,700.00    $  10,700.00                    Total Yearly Hard  Cost $  14,331.11    $  11,401.01    $  11,401.01    $  11,401.01    $  11,401.01                    Soft Cost                 Estimate Downtime  Cost   $    6,975.00    $    6,975.00    $    6,975.00    $    6,975.00    $    6,975.00  Backup   $        500.00    $       ‐      $        500.00    $       ‐      $        500.00                    Total Yearly Soft Cost $    7,475.00    $    6,975.00    $    7,475.00    $    6,975.00    $    7,475.00                   

Total Yearly Costs   $  21,806.11    $  18,376.01    $  18,876.01    $  18,376.01    $  18,876.01 

Total Five Years Costs   $  96,310.15              

Dari ketiga perbandingan cost selama 5 tahun, maka server Intel-VT merupakan yang paling baik. Cost ini dihitung berdasarkan investasi awal, biaya maintenance, dan biaya risk yang ada.

(35)

Dari cost yang ada dan dibandingkan dengan hasil serta effort yang ada, berikut adalah perbandingan antara ketiga jenis server tersebut :

Criterion  Weight  Native Server  VirtualiztionVT   Non  Virtualiztion VT 

Financial 

Investment  10% 4  8  7 

Downtime Cost  5% 4  8  8 

Operational  Cost  10% 4  7  8  Organizational  Alignment  with strategic  objectives  10% 7  7  7  Likelihood of  achieving  project's MOV  10% 7  8  8  Project  Availability of  skilled team  members  5% 9  6  6  Scalability  5% 5  7  8  Maintainability  10% 5  8  8  Time to  develop  5% 7  5  5  Risk  5% 7  5  5  External  Customer  satisfaction  15% 9  9  9  Increased  market share  10% 6  8  8  Total Score  100% 6.5 7.1 7.15

Dari tabel diatas terlihat bahwa pada server Intel-VT memiliki nilai yang paling baik dibandingkan server non Intel-VT dan native server.

Gambar

Figure 1 : Hasil Virtualisasi
Figure 2 : Mesin Virtual pada Server Binus
Figure 3 : Mesin Virtual pada Server External
Figure 4 : Mesin Virtual pada Server Internal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan luas areal pekebunan di Indonesia dari tahun ke tahun, mendorong upaya pemuliaan kelapa sawit untuk mendapatkan tanaman yang memiliki sifat toleran

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Orangtua dapat mendudukkan bayi ke dalam baby walker, memakaikan semacam tali penopang ke tubuh bayi (walker assistant), dan memberikan mainan yang dapat didorong. Sebuah studi

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, penulis ingin mengetahui seberapa besar Korelasi antara kesejahteraan ini terhadap tanggung jawab guru PAI di Madrasah Aliyah Negeri

Walaupun pekerja diperbolehkan untuk kreatif, mempelajari hal-hal baru, dan dapat menyampaikan tentang apapun yang terjadi di tempat kerja, serta memiliki

Teknik stabilisasi dimensi dan peningkatan kualitas kayu jati cepat tumbuh (JCT) dan kayu jabon dapat dilakukan dengan perlakuan impregnasi menggunakan larutan campuran

Teknologi PHT ini dalam uji coba skala luas (10 – 30 ha) di Boyolali, Tuban, dan Probolinggo telah mampu menekan biaya produksi 30%, meningkatkan produksi kapas berbiji 39,2%

Menurut survei awal yang dilakukan peneliti kepada 10 orang guru SMPN “X” kota Cimahi dapat dijelaskan bahwa, terdapat sebanyak 7 orang (70%) guru menyatakan