• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem VI-278 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2018 -2022

BAB VI

KERANGKA KELEMBAGAAN DAN

REGULASI KABUPATEN

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

6.1. KERANGKA KELEMBAGAAN

6.1.1. Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi masing-masing unit terkait dengan Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

6.1.1.1 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karangasem Tugas dan Fungsi:

Tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karangasem merupakan Dinas Tipe A. Dalam Renstra Dinas PUPR Kabupaten Karangasem (2016-2021) disebutkan bahwa tugas pokok Dinas PUPR Kabupaten Karangasem adalah melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pekerjaan Umum, dengan fungsinya:

(2)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem VI-279 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2018 -2022

• Merumuskan kebijakan teknis dibidang pekerjaan umum;

• Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum;

• Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum; dan • Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan

Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati No. 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Struktur Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Karangasem, struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, yang membawahkan:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Penyusunan Program Evaluasi dan Pelaporan; dan 3. Sub Bagian Keuangan;

c. Bidang Sumber Daya Air, yang membawahkan : 1. Seksi Bina Program Sumber Daya Air; 2. Seksi Pengelolaan Irigasi; dan

3. Seksi Pengelolaan Sungai, Pantai dan Air Tanah.

d. Bidang Persampahan dan Penyehatan Lingkungan, yang membawahkan : 1. Seksi Pengelolaan Persampahan;

2. Seksi Penyehatan Lingkungan; dan

3. Seksi Pengelolaan dan Penyediaan Air Minum. e. Bidang Bina Marga, yang membawahkan :

1. Seksi Bina Program dan Pemeliharaan Jalan; 2. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan; dan 3. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan. f. Bidang Bina Teknik, yang membawahkan :

1. Seksi Data, Monitoring dan Pelaporan; 2. Seksi Bina Jasa Konstruksi; dan

3. Seksi Peralatan dan Perbengkelan. g. Bidang Penataan Ruang, yang membawahkan :

(3)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem VI-280 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2018 -2022

1. Seksi Perencanaan Tata Ruang;

2. Seksi Perencanaan Bangunan dan Lingkungan; dan 3. Seksi Pengendalian Tata Ruang.

h. Unit Pelaksana Teknis; i. Jabatan Fungsional.

Secara grafis, Struktur Organisasi Dinas PUPR dapat dilihat pada Gambar 6.1 berikut.

(4)

Satgas Randal Kabupaten Karangasem VI-281 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2018 -2022

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Dinas PUPR

(5)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-282 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

6.1.1.2 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Karangasem Tugas dan Fungsi:

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Karangasem merupakan Dinas yang tipe B dengan menyelenggarakan tugas dan fungsi yaitu :

1. Merumuskan kebijakan operasional dalam bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

2. Menyusun rencana pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Perumahan dan Kawasan Permukiman;

3. Melakukan pengadaan sarana dan prasarana Perumahan dan Kawasan Permukiman; 4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Bupati No. 37 Tahun 2016 tepatnya pasal 15 ayat 1 struktur organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Karangasem terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, yang membawahkan:

1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan; dan 2. Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan c. Bidang Perumahan, yang membawahkan :

1. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Perumahan; dan 2. Seksi Peningkatan Kualitas Perumahan

d. Bidang Permukiman, yang membawahkan :

1. Seksi Perencanaan dan Pengawasan Permukiman; dan 2. Seksi Prasarana dan Sarana Utilitas Umum

e. Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau, yang membawahkan : 1. Seksi Kebersihan; dan

2. Seksi Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau. f. Unit Pelaksana Teknis;

g. Jabatan Fungsional.

Secara grafis, Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan kawasan Permukiman dapat dilihat pada Gambar 6.2 berikut.

(6)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-283 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

ddsfgghggj

(7)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-284 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

6.1.1.3 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem Tugas dan Fungsi:

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem merupakan salah satu organisasi Perangkat daerah yang memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan kebijakan daerah dibidang Lingkungan Hidup. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi merumuskan kebijakan teknis Lingkungan Hidup. Dinas Lingkungan Hidup berfungsi sebagai koordinator dalam penyusunan dan evaluasi program di bidang pengendalian dampak lingkungan dan konservasi sumber daya alam, sebagai koordinator dan penyelenggara pengawasan serta penentuan dibidang pengendalian dampak lingkungan dan konservasi sumber daya alam, melaksanakan kegiatan dibidang pemungutan retribusi, pemberian pertimbangan teknis perijinan dibidang lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam, pemberian dan pencabutan perijinan dibidang lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam, melaksanakan pengkajian dampak lingkungan, pemberdayaan kapasitas kelembagaan dibidang lingkungan hidup, mengembangkan kesadaran masyarakat dibidang pengendalian lingkungan hidup, mengembangkan sistem informasi lingkungan hidup, menyelenggarakan penyidikan tindak pidana pelanggaran lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

Struktur Organisasi

Dinas LingkunganHidup merupakan Dinas Tipe B dengan susunan organisasi terdiri dari :

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, yang membawahkan:

1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Keuangan; dan 2. Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan.

c. Bidang Penataan dan Penaatan PerlindunganPengelolaan Lingkungan Hidup, yang membawahkan :

1. Seksi Perencanaan dan Kajian Dampak Lingkungan;

2. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan; dan 3. Seksi Penegakan Hukum Lingkungan.

d. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dan Peningkatan Kapasitas, yang membawahkan :

(8)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-285 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

2. Seksi Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; dan 3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup.

e. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, yang membawahkan :

1. Seksi Pencemaran Lingkungan; 2. Seksi Kerusakan Lingkungan; dan 3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan Hidup. f. Unit Pelaksana Teknis;

g. Jabatan Fungsional.

Struktur Organisasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem dapat terlihat pada gambar 6.3 sebagai berikut :

(9)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-286 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

ajjgdg

BIDANG PENATAAN DAN PENAATAN PERLINDUNGAN PENGELOLAAN

LINGKUNGAN HIDUP (PPLH)

BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN DAN

PENINGKATAN KAPASITAS

BIDANG PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM, EVALUASI DAN PELAPORAN SEKRETARIAT

KEPALA DINAS

SUB BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN

SEKSI PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS LINGKUNGAN HIDUP

SEKSI PEMELIHARAAN LINGKUNGAN HIDUP

SEKSI PERENCANAAN DAN KAJIAN

DAMPAK LINGKUNGAN SEKSI PENGELOLAAN SAMPAH SEKSI PENCEMARAN LINGKUNGAN SEKSI PENGADUAN DAN

PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN

SEKSI LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN

BERACUN SEKSI KERUSAKAN LINGKUNGAN

JABATAN FUNGSIONAL UPT

(10)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-287 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

6.1.2. Potensi dan Persoalan terkait dengan Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya.

A. Potensi Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya

Potensi terkait Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya dapat di jabarkan Sebagai berikut :

1. Tata laksana pembangunan infrastruktur bidang cipta karya di Kabupaten Karangasem di koordinasikan oleh Bappelitbangda Kabupaten Karangasem dalam perannya sebagai koordinator perencanaan bidang CK, Dinas Lingkungan Hidup dalam perannya sebagai Koordinator dan pengendali pengelolaan lingkungan perencanaan dan pembangunan bidang CK, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karangasem sebagai Perencana, Pelaksana dan Pengawas Kegiatan Bidang CK, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman sebagai Perencana, Pelaksana dan Pengawas Kegiatan Bidang CK. Dengan tata laksana ini pembangunan bidang CK terlaksana dengan baik.

2. Dengan keterbatasan Sarana dan prasarana aparatur terlaksananya kegiatan bidang CK masih dapat berjalan dengan baik.

3. Keberadaan instansi lain dapat membantu intstansi yang menangani pembangunan infrastruktur bidang CK dengan tetap berkoordinasi dalam setiap pembangunannya.

B. Persoalan Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya

Persoalan terkait Organisasi dan Tata Laksana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya dapat di jabarkan Sebagai berikut :

1. Kurangnya Sarana Prasarana yang ada.

2. Kurangnya SDM yang menguasai di masing-masing bidang. 3. Terbatasnya Pelatihan peningkatan SDM Aparatur

4. Perlu peningkatan dan penguatan kelembagaan terkait tugas dan fungsi.

6.1.3. Analisa Kebutuhan SDM

Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini

(11)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-288 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya, yang dapat dilakukan dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya.

Tabel 6.1. Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar

Belakang Pendidikan

Jabatan Fungsional Bappelitbangda Gol I 1 org Pria 30 orang < SMA 1 org

Gol II 7 org Wanita 10 orang SMA 7 org

Gol III 25 org S1 21 org

Gol IV 7 org S2 11 org

Dinas PKP Gol I 6 org Pria 21 Orang < SMA 6 org Gol II 5 org Wanita 8 Orang SMA 8 org

Gol III 13 org S1 13 org

Gol IV 5 org S2 2 org

Dinas PUPR Gol I 18 org Pria 121 Orang < SMA 37 org Gol II 72 org Wanita 20 Orang SMA 59 org

Gol III 45 org D3 2 org

Gol IV 6 org S1 30 org

S2 13 org Dinas LH Gol I 7 org Pria 28 Orang < SMA 7 org

Gol II 9 org Wanita 7 Orang SMA 10 org

Gol III 13 org D3 2 org

Gol IV 6 org S1 10 org

S2 6 org PDAM Direktur 1 Org Pria 91 orang <SMA org

Kabag 2 Org Wanita 43 orang SMA 111 org

Kasie 16 Org D3 1 org

Subsie 23 Org S 12 org

Staf 82 Org

Dari kondisi eksisting sumber daya manuasia/pegawai yang ada di Bappelitbangda, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum dan Penatan Ruang, Dinas Lingkungan Hidup, dan PDAM masih perlunya penambahan personil untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas aparatur.

Dalam proses analisis SDM, beberapa pertanyaan kunci yang dapat dijawab adalah sebagai berikut :

1. Apakah SDM yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun kualitas dalam perangkat daerah, khususnya di bidang Cipta Karya?

(12)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-289 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

2. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam manajemen SDM perangkat kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

3. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas SDM organisasi, khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?

Tabel 6.2 Matrik Kebutuhan Sumber Daya Manusia No Instansi Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai

yang ada Jumlah Pegawai yang diperlukan 1. Bappelitbangda SMA/Sederajat 7 20 Diploma - D3 Teknik 0 2 S1/Sederajat - S1 Teknik 5 10 - S1 Ekonomi 7 10 - S1 Hukum 1 - S1 Sosial 2 - S1 Pertanian 2 4 - S1 Kes. Masy 1 S2 11 12 2. Dinas PKP SMA/Sederajat 8 15 Diploma - D3 Teknik 0 5 S1/Sederajat - S1 Teknik 2 6 - S1 Ekonomi 3 4 - S1 Hukum 2 - S1 Sosial 3 - S1 Pertanian 2 - S1 Pendidikan 1 S2 2

3. Dinas PUPR SMA/Sederajat 59 60

Diploma - D3 Teknik 2 10 S1/Sederajat - S1 Teknik 19 30 - S1 Ekonomi 1 5 - S1 Hukum 1 - S1 Sosial 6 S2 13 4. Dinas LH SMA/Sederajat 10 15 Diploma - D3 Teknik 2 8 S1/Sederajat - S1 Teknik 0 4 - S1 Ekonomi 3

(13)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-290 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

- S1 Hukum 4 - S1 Statistik 1 3 5. PDAM SMA/Sederajat 111 Diploma - D3 Teknik 1 10 S1/Sederajat - S1 Teknik 3 10 - S1 Ekonomi 3 5 - S1 Hukum 2 - S1 Statistik 2 - S1 Pendidikan 4

Kebutuhan Pegawai untuk meningkatkan pembangunan bidang Cipta Karya di Bappelitbangda Kabupaten Karangasem membutuhkan Sarjana teknik yaitu Teknis planologi, Teknik Lingkungan, Teknik Arsitektur, Statistik dan Teknik Pertanian. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Karangasem, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Karangasem, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem sangat membutuhkan Tenaga Teknis yaitu Teknis Sipil dan Arsitektur maupun diploma teknis. Sedangkan pada PDAM Kabupaten Karangasem membutuhkan Tenaga Teknis yaitu Teknis Sipil maupun diploma teknis.

6.2. KERANGKA REGULASI

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas kelembagaan RPIJM pada pemerintahan Kabupaten Karangasem:

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi

(14)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-291 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota.

PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah bidang pekerjaan umum”.

Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPIJM sebagai salah satu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019

Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

(15)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-292 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

Design Reformasi Birokrasi 2010-2025

Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah. Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu:

1) Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;

2) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda;

3) Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat;

4) Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government;

5) Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan sistem rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individiu berdasarkan kompetensi;

(16)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-293 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP);

7) Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU);

8) Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota.

9) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

5. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional

Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.

Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Keciptakaryaan. Untuk itu perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPIJM Bidang Cipta Karya.

6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke- PU-an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPIJM.

(17)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-294 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

8. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang keciptakaryaan, seperti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.

9. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan.

Berdasarkan peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk mengeluarkan peraturan daerah untukpemantapan dan pengembangan perangkat

(18)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-295 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

daerah, khususnya untuk urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagi tentang urusan pemerintahan pada sub bidang Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan pemerintah pada bidang/sub bidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelayanan kelembagaan.

10. Permen PUPR Nomor :13/RPT/M/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 2015-2019.

11. Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah. Tujuan Perusahaan Daerah ialah untuk turut serta melaksanakan pembangunan Daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya dalam rangka ekonomi terpimpin untuk memenuhi kebutuhan rakyat dengan mengutamakan industrialisasi dan ketenteraman serta kesenangan kerja dalam perusahaan, menuju masyarakat yang adil dan makmur.

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Perusahaan Daerah Air Minum. Tujuan Meningkatkan Pelayanan Air Minum kepada masyarakat baik secara kwantitas dan kualitas Perusahaan Air Minum Daerah.

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumbe dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Tujuan Pembinaan terhadap pengelolaan hibah dan bantuan social agar tercipta tertib administrasi, akuntabilitas dan transparansi pengelolaan hibah dan bantuan social yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pedoman Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum. Tujuan Meningkatkan kinerja Perusahan Daerah Air Minum dalam pelayanan kepada masyarakat.

15. Peraturan Daerah Tingkat II Karangasem Nomor 02/PERDA/1976 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum. Tujuan Perusahan ialah turut serta melaksanakan Pembangunan Daerah khususnya dan Pembangunan Ekonomi nasional umumnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan Rakyat serta ketenangan kerja dalam Perusahaan menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

(19)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-296 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2007 tentang Organ dan Kepegawaian Perusahan Daerah Air Minum. Tujuan Meningkatkan kinerja Perusahan Daerah Air Minum dalam Pelayanan kepada Masyarakat.

17. Keputusan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Daerah Tingkat II Karangasem Nomor 09 Tahun 1986 tentang Ketentuan Jam Kerja dan Peraturan Rumah Tangga Perusahaan Daerah Air MInum Daerah Tingkatkan II Karangasem. Tujuan menyelenggarakan penyediaan Air Minum yang cukup dan memenuhi persyaratan untuk setiap jenis pemakai air didalam masyarakat.

18. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah. Tujuan Pengelolaan Sampah menjaga kelestarian fungsi lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat, menjadikan sampah sebagai sumber daya dan meningkatakna efisiensi penggunaan bahan baku.

19. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 6 Tahun 2012 tentang Retribusi Penyediaan Pendapatan Penyedotan Kakus. Tujuan Penyedotan Kakus merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga perlu pengaturan berdasarkan prinsip demokrasi, pemerataan dan keadilan, peran serta masyarakat, dan akuntabilitasn dengan memperhatikan potensi daerah.

20. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 11 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan. Tujuan guna mebiayai penyelenggaran pemerintahan daerah dan meningkatakan pelayanan kepada masyarakat.

21. Peraturan Bupati Karangasem Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Karangasem Tahun 2014-20134

22. Peraturan Bupati Karangasem Nomor 52 Tahun 2015 tentang Kebijakan Strategi Daerah Pengembangan Sistem Penediaan Air Minum Kabupaten Karngasem Tahun 2016-2020

Sedangkan Regulasi yang diharapkan ada di Kabupaten Karangasem untuk meningkatkan Kinerja pembangunan bidang Cipta Karya :

(20)

Satgas Randal Kab. Karangasem VI-297 RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Karangasem 2017- 2021

Tabel 6.3. Matrik Kebutuhan Regulasi di Kabupaten Karangasem

No Arahan Regulasi dan /Atau Kebutuhan Regulasi Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian Substansi Arahan Regulasi Unit Penangung Jawab Unit Terkait/In stitusi Target Penyeles aian 1 Perda Kawasan Kumuh Perkotaan Amlapura Sangat di butuhkan Pencegahan dan Penanganan Kawasan Kumuh di Perkotaan Amlapura Bappelitbangda DPUPR, DPKP, DLH 2018 2 Perda RTBL Kawasan Kota Amlapura Sangat di butuhkan Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kota Amlapura DPKP Bappelitba ngda, DLH, DPU 2018 3 Perda RTBL Kawasan Stadion Sangat di butuhkan Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Stadion DPKP Bappeda, DLH, DPUPR 2018 4 Perda Pembentukan UPTD Persampahan dan Air Limbah Sangat di butuhkan Pembentukan operator pengelolaan sampah dan air limbah

DPKP Bappelitba ngda, DLH, DPUPR 2018 5 Perda Pengelolaan Air Limbah Domestik Sangat di butuhkan Pengaturan

Pengelolaan air limbah oleh masyarakat DLH Bappelitba ngda, DPKP, DPUPR 2018

Gambar

Gambar 6.1  Struktur Organisasi Dinas PUPR
Gambar 6.2  Struktur Organisasi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
Gambar 6.3  Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karangasem
Tabel 6.1. Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pada makalah ini telah dilakukan model desain pengembangan sistem informasi berbasis web GIS terhadap klusterisasi UMKM, produk unggolan dan pemetaan potensi

Mata kuliah ini berisi tentang pengertian dan ruang lingkup agroindustri, komponen sistem produksi, pendirian industri, keterkaitan elemen sistem agroindustri dan

Nombor Kes Plaintif / Pemohon Defendan Kand Pendengaran Jenis Pendengaran Waktu Keputusan Giliran No... Nombor Kes Plaintif / Pemohon Defendan Kand Pendengaran Jenis

Sedangkan Makna Hari Raya Kuningan Pada Umat Hindu Di Pura Khayangan Jagat Kerthi Buana adalah Mengintropeksi diri dengan memohon Ida Sang Hyang Widhi

Laporan tugas akhir ini merupakan salah satu laporan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Ahli Madya Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas

Dari pengolahan data yang sudah dilakukan, jadi untuk mengetahui PC disekitar ruangan yang aktif atau tidak, maka perlu menggunakan aplikasi Angry IP Scanner

44 Dari definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa EVA merupakan suatu pendekatan dalam menilai kinerja keuangan perusahaan yang memperhitungkan biaya modal

Hipotesis Kedua penelitian ini adalah terdapat perbedaan return saham yang signifikan antara perusahaan berkinerja keuangan sehat dengan tidak sehat hasil prediksi kinerja