• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOTA METRO BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,13 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOTA METRO BULAN MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,13 PERSEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016

1

p

No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016

KOTA METRO BULAN MARET 2016

INFLASI SEBESAR 0,13 PERSEN

MARET 2016 INFLASI SEBESAR 0,13 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Maret 2016, secara umum mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pemantauan harga oleh BPS, pada bulan Maret 2016 terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 131,67 pada bulan Februari 2016 menjadi 131,84 pada bulan Maret

Bulan Maret 2016, memasuki bulan ke-3 di tahun 2016 Kota Metro kembali mengalami inflasi. Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya inflasi didominasi oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0717 persen. Penyebab utama inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau disebabkan oleh kenaikan indeks pada subkelompok minuman yang tidak beralkohol. Selanjutnya kelompok pengeluaran yang menjadi penyebab inflasi adalah kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar dengan andil inflasi 0,0344 persen; kelompok kesehatan dengan andil inflasi 0,0093 persen; kelompok sandang yang memberikan sumbangan inflasi 0,0089 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil inflasi 0,0080. Kelompok pengeluaran berikutnya yaitu kelompok bahan makanan dengan andil inflasi 0,0076 persen. Sementara itu, kelompok pengeluaran yang menahan laju inflasi yakni kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil deflasi 0,0093 persen. Perubahan indeks pada ketujuh kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Metro sebesar 0,13 persen.

Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup besar selama bulan Maret 2016 diantaranya adalah bawang merah, bawang putih, lele, cabai merah, air kemasan, baru bata, pasir, tomat sayur, cabai rawit, dan ayam hidup.

Berdasarkan penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Maret 2016, inflasi Kota Metro disebabkan oleh adanya peningkatan indeks pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan inflasi sebesar 0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar yang mengalami kenaikan indeks sebesar 0,17 persen; kelompok sandang yang naik 0,15 persen; kelompok kesehatan dengan inflasi 0,13 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan inflasi 0,12 persen dan kelompok bahan makanan dengan inflasi 0,03 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks dan menahan laju inflasi yakni kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan deflasi 0,08 persen.

Kota Metro menempati peringkat 43 secara nasional. Dari 82 kota, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukit Tinggi sebesar 1,18 persen, sedangkan inflasi terendah di Singkawang dengan inflasi sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen dan deflasi paling rendah di Meulaboh 0,07 persen. Kota Metro pada Maret 2016 berdasarkan penghitungan inflasi tahun kalender (point to point) sebesar 1,20 persen dan inflasi tahun ke tahun (year on year) adalah sebesar 4,83 persen

(2)

2016.

Komoditas yang memberikan andil inflasi cukup besar selama bulan Maret 2016 diantaranya adalah bawang merah, bawang putih, lele, cabai merah, air kemasan, batu bata/batu tela, pasir, tomat sayur, cabai rawit dan ayam hidup.

Kelompok pengeluaran yang menjadi pemicu terjadinya inflasi didominasi oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0717 persen, diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar dengan andil inflasi 0,0344 persen dan kelompok kesehatan dengan sumbangan inflasi 0,0093 persen. Kemudian diikuti oleh kelompok sandang dengan sumbangan inflasi sebesar 0,0089 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga dengan andil inflasi 0,0080 persen dan kelompok bahan makanan dengan andil inflasi 0,0076 persen. Sementara kelompok pengeluaran yang menahan laju inflasi di Kota Metro pada bulan Maret 2016 yakni kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan andil deflasi 0,0093 persen.. Perubahan indeks pada ketujuh kelompok pengeluaran tersebut menyebabkan terjadinya inflasi di Kota Metro sebesar 0,13 persen.

(3)
(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 156,35 pada bulan Februari 2016 menjadi 156,39 pada bulan Maret 2016. Dari sebelas subkelompok dalam kelompok ini, 6 (enam) subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok bumbu-bumbuan dengan inflasi sebesar 6,54 persen; subkelompok ikan segar yang naik 1,46 persen; subkelompok lemak dan minyak dengan inflasi 1,25 persen; subkelompok buah-buahan yang mengalami inflasi 0,74 persen; subkelompok ikan diawetkan mengalami inflasi sebesar 0,44 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya dengan inflasi 0,22 persen. Sementara itu, terdapat 5 (lima) subkelompok yang menahan laju inflasi di kelompok bahan makanan adalah telur, susu dan hasil-hasilnya yang mengalami deflasi 4,71 persen; subkelompok daging dan hasil-hasilnya dengan penurunan indeks 3,48 persen; subkelompok sayur-sayuran yang mengalami deflasi 2,13 persen; serta subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya dan kacang-kacangan mengalami deflasi masing-masing sebesar 0,69 persen dan 0,26 persen.

Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0076 persen. Komoditas yang memicu terjadinya inflasi diantaranya bawang merah, bawang putih, lele, cabai merah, tomat sayur, ayam hidup, cabai rawit dan minyak goreng.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Dari 3 tiga) subkelompok pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau terjadi kenaikan indeks dari 124,53 pada bulan Februari 2016 menjadi 125,03 pada bulan Maret 2016, sehingga menyebabkan inflasi sebesar 0,40 persen, dengan andil inflasi sebesar 0,0717 persen. Inflasi pada subkelompok ini dipicu oleh kenaikan indeks pada subkelompok minuman yang tidak beralkohol yang mengalami kenaikan sebesar 1,70 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol yang mengalami inflasi 0,48 persen. Sementara subkelompok makanan jadi tidak mengalami perubahan indeks. Komoditas yang menyebabkan inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau diantaranya adalah air kemasan, rokok kretek filter, rokok kretek dan gula pasir.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen, atau terjadi peningkatan indeks dari 120,11 pada bulan Februari 2016 menjadi 120,31 pada bulan Maret 2016. Dari 4 (empat) subkelompok dalam kelompok ini, 3 (tiga) subkelompok mengalami inflasi yakni subkelompok biaya tempat tinggal yang mengalami kenaikan indeks, dengan inflasi sebesar 0,48 persen; subkelompok perlengkapan rumahtangga dengan kenaikan indeks 0,20 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga dengan inflasi 0,08 persen. Sementara subkelompok yang menahan laju inflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air dengan deflasi 0,54 persen.

Pada bulan Maret 2016, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0344 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini antara lain batu bata, pasir, batu, keramik dan cat tembok.

(5)

Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016

5

4. S a n d a n g

Kelompok sandang mengalami kenaikan indeks dari 116,75 pada bulan Februari 2016 menjadi 116,93 pada Maret 2016, sehingga menyebabkan inflasi sebesar 0,15 persen. Inflasi pada kelompok sandang dipicu oleh peningkatan indeks pada subkelompok sandang laki-laki yang mengalami inflasi 0,31 persen, subkelompok sandang pribadi dan sandang lainnya yang mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen; subkelompok sandang wanita dan subkelompok sandang anak-anak yang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,07 persen dan 0,05 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi dikelompok ini adalah handuk, sepatu, kaos dalam/singlet, pembalut wanita dan celana dalam anak.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 134,31 pada Januari 2016 menjadi 134,49 pada Maret 2016, dengan andil inflasi sebesar 0,0093 persen. Subkelompok yang memicu terjadinya inflasi yakni subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika serta subkelompok jasa kesehatan yang mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,11 persen. Sementara subkelompok jasa perawatan jasmani dan obat-obatan tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas yang memberikan andil inflasii dikelompok ini adalah bedak, handbody lotion, tarip laboratorium, shampo dan parfum.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Maret 2016 mengalami inflasi sebesar 0,12 persen atau mengalami kenaikan indeks dari 126,29 pada bulan Februari 2016 menjadi 126,44 pada bulan Maret 2016. Subkelompok yang memicu terjadinya inflasi adalah subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dengan inflasi 1,06 persen. Sementara subkelompok jasa pendidikan; subkelompok kursus-kursus/pelatihan; subkelompok rekreasi; serta subkelompok olahraga tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan Maret 2016 secara keseluruhan memberikan andil inflasi sebesar 0,0080 persen.

7. Transportasi, Komunikasi & Jasa Keuangan

Pada bulan Maret 2016, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen, dengan perubahan indeks dari 124,83 pada bulan Februari 2016 menjadi 124,73 pada bulan Maret 2016 dengan sumbangan deflasi sebesar 0,0093 persen.

Dari 4 (empat) subkelompok yang menjadi penyebab utama terjadinya deflasi adalah subkelompok sarana penunjang transpor dan subkelompok transportasi dengan deflasi masing-masing sebesar 0,34 persen dan 0,06 persen. Sementara subkelompok komunikasi dan pengiriman dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks.

Komoditas yang memberikan andil deflasi pada sub kelompok ini adalah bensin, ban luar motor, dan ban luar mobil.

(6)
(7)

Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016

7

INFLASI TAHUNAN

Bila dilihat perbandingan inflasi tahunan, menurut penghitungan inflasi tahun kalender pada Maret 2016 terjadi inflasi sebesar 1,20 persen, menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2015 pada bulan yang sama, dimana pada saat itu terjadi deflasi sebesar 0,89 persen. Sementara inflasi “year on year” pada Maret 2016 adalah sebesar 4,83 persen.

Tabel 5. Inflasi Tahun Kalender Maret 2015, Maret 2016 dan Inflasi Year on Year Maret 2016

Ket : kolom (2) Persentaseperubahan IHK bulan Maret 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014

kolom (3) Persentaseperubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Desember 2015 kolom (4) Persentaseperubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan Maret 2015

Gambar 1.

Perbandingan InflasiTahun Kalender Maret 2015 dan Maret 2016 menurut Kelompok Pengeluaran

PERBANDINGAN ANTAR KOTA

Pada Maret 2016, berdasarkan penghitungan inflasi dari 82 kota yang diamati perkembangan harganya, 58 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukit Tinggi sebesar 1,18 persen, sedangkan inflasi terendah di Singkawang dengan inflasi sebesar 0,02 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen dan deflasi paling rendah di Mamuju

-0,89 1,02 0,71 -0,08 0,59 0,47 0,06 -9,92 1,20 2,33 1,82 1,79 0,62 0,36 0,10 -1,96 -12,00 -10,00 -8,00 -6,00 -4,00 -2,00 0,00 2,00 4,00 U M U M B AHAN M AKANAN M AKANAN J ADI , M IN U M AN , R O KO K DAN T EMB AK AU P ER U M AH AN , A IR , L IS TR IK , G AS DAN B AHAN BAKAR SANDANG K ESEHATAN P EN D ID IK AN , R EKREASI DAN O LA H RAGA T RANSPOR DAN K O M U N IK AS IDAN J ASA K EU AN G AN In fl as i ( %) Mar2015 Mar2016

(8)

0,02 persen. Kota Metro dengan inflasi 0,13 persen menempati peringkat 43 secara nasional.

Sementara dari 23 kota di pulau Sumatera inflasi tertinggi dialami Bukit Tinggi sebesar 1,18 persen dan inflasi terendah terjadi di Bengkulu sebesar 0,04 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,22 persen dan deflasi paling rendah di Meulaboh 0,07 persen. Kota Metro dengan inflasi 0,13 persen menduduki peringkat ke-17 di pulau Sumatera.

Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi, Maret 2016

(9)

Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016

9

(10)
(11)

Berita Resmi Statistik No. 03/03/1872/Th.XVI, 1 April 2016

11

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA METRO

Jl. Ar Prawiranegara Kec. Metro Pusat Telepon (0725) 41758

Email: bps1872@bps.go.id Website: metrokota.bps.go.id Keterangan lebih lanjut hubungi :

Kepala BPS Kota Metro Up. Taulina Anggarani, MA

Telpon (0721) 41758 Email: bps1872@bps.go.id

(12)

Lampiran

Tabel 1. Perbandingan IHK, Inflasi MoM, Inflasi dan Tahun Kalender Bulan Februari 2016 dan Maret 2016

Gambar 1. Perbandingan IHK, Inflasi MoM, Inflasi dan Tahun Kalender Bulan Februari 2016 dan Maret 2016

-2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00

Inflasi MoM Feb 2016 Inflasi MoM Mar 2016 Inflasi P to P Feb 2016 Inflasi P to P Mar 2016 Inflasi Y to Y Feb 2016 Inflasi Y to Y Mar 2016

Gambar

Tabel 4. Sumbangan Inflasi Beberapa Komoditas di Kota Metro, Maret 2016
Tabel 5. Inflasi Tahun Kalender Maret 2015, Maret 2016  dan Inflasi Year on Year Maret 2016
Tabel 6. Perbandingan Indeks Harga dan Inflasi, Maret 2016
Tabel 1. Perbandingan IHK, Inflasi MoM, Inflasi dan Tahun Kalender  Bulan Februari 2016 dan Maret 2016

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, tindak pidana penganiayaan yang diatur dalam Bab XX Pasal 351 ayat (1) yang mengandung pengertian suatu perbuatan yang

Ketika orang tua saya sedang melaksanakan shalat jama’ah secara ber di rumah, saya ikut melaksanakan shalat jama’ah ber dengan

Iktiyanto (2010) menyatakan bahwa Nitrogen merupakan unsur yang paling dominan diantara unsur yang diperlukan oleh tanaman tebu karena berfungsi untuk

Persoalan kebebasan beragama dalam Islam bahkan tidak sebatas membiarkan seorang manusia memilih terhadap suatu agama, namun lebih dari itu, memberi kebebasan kepada pemeluk

, sebagai badan khusus yang bertugas mengadministrasi kan semua perjanjian di bidang HAKI telah membuat model mengenai perjanjian lisensi untuk negara berkembang. Di dalam

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai pretest dengan materi Software Focusky pada workshop pembuatan media pembelajaran terdapat 2 orang guru memperoleh nilai 60

Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa, pada menit ke-5 hasil uji disolusi menunjukkan bahwa, bahan aktif yang diuji berupa parasetamol yang terdapat dalam cangkang KK sudah

Persentase jumlah guru mata pelajaran yang memiliki dokumen perencanaan proses pembelajaran yang sesuai dengan roh KTSP (berbasis kompetensi, menganut paham konstruktivistik,