• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pola-pola Kegiatan Perkotaan 2. Pola-pola Kegiatan Setempat 3. Pengangkutan dan Sirkulasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Pola-pola Kegiatan Perkotaan 2. Pola-pola Kegiatan Setempat 3. Pengangkutan dan Sirkulasi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN TAPAK

Kata dasar ‘Tapak’ dalam pengertian berarti tapak tangan (palm of the hand), tapak kaki (foot sole, foot print), tapak besi/kuku kuda (horse-shoe), tapak catur (of chessboard), dll. Tapak

artinya adalah ‘Site’ dari kata site plan (rencana tapak). Tapak merupakan sebidang lahan atau

sepetak tanah dengan batas-batas yang jelas, berikut kondisi permukaan dan ciri-ciri istimewa yang di miliki oleh lahan tersebut. Sebuah tapak tidak pernah tidak berdaya tetapi merupakan sekumpulan jaringan yang sangat aktif yang terus berkembang yang jalin menjalin dalam perhubungan-perhubungan.

Rencana Tapak (Site Plan) adalah gambaran/peta rencana peletakan bangunan atau kavling dengan segala unsur penunjangnya dalam skala batas-batas luas lahan tertentu. (Anonim, 2009). Perencanaan tapak adalah pengolahan fisik tapak untuk meletakkan seluruh kebutuhan rancangan di dalam tapak. Perencanaan tapak dilakukan dengan memperhatikan kondisi tapak dan kemungkinan dampak yang muncul akibat perubahan fisik di atasnya. Tujuan dari perencanaan tapak adalah agar keseluruhan program ruang dan kebutuhan-kebutuhannya dapat diwujudkan secara terpadu dengan memperhatikan kondisi, lingkungan alam, lingkungan fisik buatan dan lingkungan social disekitarnya. Jadi pengertian tapak cukup luas, dan sangat tergantung dari kontekstual permasalahan yang dibahas, berikut adalah beberapa pengertian tentang tapak (siteplan) sendiri dari beberapa sumber :

Perencanaan Tapak (siteplan) adalah berkaitan dengan tahap proses perancangan landskap, melibatkan beberapa bagian antara lain penataan guna lahan, akses, sirkulasi, privasi, keamanan, drainase, dll. Dilakukan dengan menyusun elemen-elemen lahan,tanaman,air, bangunan dll. Pengertian tersebut menurut ahli Landscaper.

 Perecanaan Tapak adalah analisis fisik dan non fisik kota untuk membuat desain rencana tapak dalam kawasan fungsional tertentu maupun skala kota.

Perencanaan Tapak (siteplan) adalah seni menata lingkungan buatan manusia dan lingkungan alamiah, guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian perencanaan tapak (site planning) sering tersusun dalam dua komponen yang berhubungan, yaitu faktor lingkungan alam dan faktor lingkungan buatan manusia (Felicity

Brogden,1985).

Perancangan Tapak (landscape site planning), di dalamnya juga tercakup lansekap design, merupakan usaha penanganan tapak (site) secara optimal melalui proses keterpaduan penganalisaan dari suatu tapak dan kebutuhan program penggunaan tapak, menjadi suatu sintesa yang kreatif. (Ir.Rustam Hakim)

 Perencanaan Tapak, adalah suatu proses yang kreatif yang menghendaki kemampuan pengolahan dari berbagai faktor-faktor kemungkinan. Hal ini melibatkan lokasi,penempatan dan perhubungan dari seluruh elemen-elemen tapak.

 Perencanaan Tapak, meliputi seni dari perencanaan ruang-ruang terbuka,perancangan bangunan, perancangan jalan dan jalur-jalur lintasan lainnya. (Unterman.R & Robert Small,1986).

Perencanaan Tapak (siteplan) adalah Seni menata lingkungan buatan & lingkungan alamiah guna menunjang kegiatan manusia. Pengkajian perencanaan tapak (site planning) sering tersusun dalam dua komponen yang berhubungan, yaitu factor lingkungan alam dan factor lingkungan buatan manusia .(Snyder dan

Catanese,1984).

 Perencanaan tapak juga dapat diartikan sebagai pengolahan fisik tapak untuk meletakkan seluruh kebutuhan rancangan di dalam tapak.Perencanaan tapak dilakukan dengan memperhatikan seluruh kondisi tapak dan kemungkinan dampak yang muncul akibat perubahan fisik diatasnya.

Dalam perencanaan tapak diperlukan beberapa kegiatan yang meliputi inventarisasi tapak, analisis tapak dan perencanaan tapak. Inventarisasi tapak adalah proses pengumpulan segala data yang ada dan diperlukan mengenai tapak yang yang akan di

(2)

desain, baik berupa data fisik (dimensi, topografi, klimatologi, view, akses, dll), sosial budaya dan fungsional (aktivitas dan fungsi). Analisis tapak adalah mengaitkan semua data yang terkumpul sehingga dapat diketahui potensi, kendala yang ada pada tapak. Perencanaan tapak yang juga dikenal sebagai gambar skematis. Rencana ini telah menunjukan ruang-ruang, sirkulasi dan aktivitas yang dapat dilakukan serta rencana elemen yang akan digunakan untuk mewujudkan rencana tersebut. (Lestari, 2007) Dalam menginventarisasi tapak dilakukan beberapa kegiatan.

1. Pengukuran. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui luas tapak dengan membentangkan meteran dari satu titik sudut dengan titik sudut lainnya pada tepi tapak.

2. Pemetaan vegetasi dan elemen keras. Pemetaan dilakukan untuk mengetahui letak titik suatu elemen lanskap dan vegetasi berada.

3. Pengamatan dan pencatatan data di lapang.

Perancangan tapak harus memperhatikan hal-hal di luar batas-batas tapak untuk mengkaji distribusi ruang dari kegiatan-kegiatan sosial dan ekonomi dan kaitannya dalam lokalitas. Lingkungan ruang untuk suatu tapak meliputi komunitas yang lebih besar dimana kegiatan berfungsi, maupun daerah bersebelahan yang lebih dekat Dalam setiap hal yang menjadi perhatian adalah sifat hubungan, jenis arus (kendaraan, pejalan kaki, barang) arah arus dan rute jalan masuk yang diperlukan untuk menampung arus.

1. Pola-pola Kegiatan Perkotaan

Daerah perkotaan (urban) ditandai oleh pemusatan penduduk sekitar satu atau beberapa titik pusat dan sepanjang jalur pengangkutan utama, dengan gradien pemusatan dari kepadatan yang tertinggi di pusat sampai yang terendah di tepi. Pemusatan terjadi karena kebutuhan manusia untuk bergaul secara ekonomi dan sosial karena itulah kebutuhan untuk kedekatan disebabkan oleh perbedaan jarak. Kecenderungan melakukan pemusatan menghasilkan persaingan bagi tempat - tempat yang berlokasi di pusat dan mudah terapai secara tradisional dengan bagian perdagangan atau daerah bisnis pusat dalam suatu kota radial. Persaingan ini tercermin dalam nilai lahan dan dalam kepadatan pertumbuhan.

2. Pola-pola Kegiatan Setempat

Tiap sektor dan lokalitas atau lingkungan di dalamnya merupakan lokasi dan lingkungan yang khas .Satu teknik untuk menganalisis lingkungan kegiatan lokal maupun perkotaan suatu tapak meliputi pemetaan pembagian ruang dari kegiatan-kegiatan yang berkaitan dan sifat kaitan-kaitan jalan masuk. Sebuah diagram demikian mencatat faktor-faktor berikut :

 Lokasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan di daerah lokal dan daerah perkotaan,

 Lokasi kegiatan yang tidak cocok di daerah local,

 Arah arus (ke dalam, ke luar, dua arah) diantara kegiatan - kegiatan ,  Frekuensi interaksi (tiap hari, tiap minggu, tiap bulan),

 Rute jalan masuk (pejalan kaki, bus, mobil, kereta api),

Jenis diagram ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menilai kecocokan berbagai lokalitas dari segi kesesuaian campuran penggunaan, kedekatan kegiatan- kegiatan yang berkaitan dan kualitas jalan masuk.(Snyder dan Catanese,1984)

3. Pengangkutan dan Sirkulasi

Utilitas setiap tempat mana saja sebagian besar merupakan fungsi dari kemudahan memasuki sistem-sistem sirkulasi memberikan kaitan yang menghubungkan kegiatan dalam ruang. Arus lalu lintas, fasilitas parkir, dan arus pejalan kaki pada hakikatnya merupakan suatu pola arus masyarakat. Sistem sirkulasi kendaraan merupakan unsur utama dalam menyusun suatu rencana tapak. Pola ruang yang digunakan adalah kisi - kisi, melingkar, linear , organik.dan kombinasi semuanya ini. Sistem jalan adalah sistem yang paling mahal dan merupakan unsur perancangan tapak yang tampaknya mengganggu. Rancangan tapak dapat menentukan jalan, mengendalikan arus, dan membentuk lingkungan. Suatu pembangunan permukiman yang dirancang oleh Clarence Perry tahun 1920-an. Rencana itu menyediakan suatu lingkungan pejalan kaki yang aman dengan

(3)

memisahkan sistem pejalan kaki dengan kendaraan.Sistem pejalan kaki juga terang, tampaknya mendorong, dan fungsional secar sosial, dengan menghubungkan kelompok - kelompok rumah bersama (Snyder dan Catanese,1984).

Utilitas Saluran pembuangan air hujan dan saniter, air dan energi (gas atau listrik) harus terdapat di tapak tersebut dan dimasukkan dalam perancangan tapak. Dalam perancangan tapak, saluran-saluran utilitas harus dipadukan dengan sistem sirkulasi lain untuk menyusun suatu rencanan tapak yang efisien (Snyder dan Catanese,1984).

4. Pengawasan Kelembagaan

Lingkungan rancangan dibatasi oleh luasnya tata guna lahan dan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan pengawasan-pengawasan pemerintah yang merinci jenis pembangunan yang diizinkan dalam suatu daerah dan cara suatu tapak khusus dapat dibangun untuk sesuatu kegunaan. Peraturan-peraturan ini menetapkan standar minimum untuk peningkatan perbaikan yang diperlukan yang meliputi hal-hal berikut :

1. Tata letak jalan, tingkat jalan, pinggir jalan, selokan, kaki lima, tanda jalan dan penanaman pohon.

2. Ukuran lahan, batas bangunan, dan garis sempadan. 3. Saluran limbah,air, listrik,gas,telpon.

Tujuan dari perencanaan tapak adalah agar keseluruhan program ruang dan kebutuhan-kebutuhannya dapat diwujudkan secara terpadu dengan memperhatikan kondisi; lingkungan alam, lingkungan fisik buatan, dan lingkungan social disekitarnya. Menciptakan ruang lahan/tapak sebagai wadah kegiatan manusia agar tercapai ruang nyaman, aman, sehat & estetis. Dalam hubungannya dengan pembentukan ruang, tugas seorang site planner adalah

 menciptakan berbagai bentuk ruang (ruang yang terdefinsi)

 bagaimana memanfaatkan dan mengolah ruang negatif yang terbentuk  begaimana menentukan ruang positif

 bagaimana merancang enclosure

"Apa Itu Pengertian Tapak dan Perencanaan

Tapak?

"

Tapak merupakan sebidang lahan atau sepetak tanah dengan batas-batas yang jelas, dengan kondisi permukaan serta ciri-ciri istimewa yang dimiliki oleh lahan tersebut. sebuah tapak tidak pernah tidak berdaya tetapi merupakan sekumpulan jaringan yang sangat aktif yang terus berkembng yang jalin-menjalin alam perhubungan-perhubungan yang rumit. Sedangkan perencanaan tapak adalah pengolahan fisik tapak untuk meletakkan seluruh kebutuhan rancangan di dalam tapak. Perencanaan tapak dilakukan dengan memperhatikan kondisi tapak dan dampak yang muncul akibat perubahan fisik diatasnya.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa semua yang berkaitan dengan tapak sangat penting. selain hanya mengetahui pengertian dari tapak maka perlu juga kita ketahui tujuan dari perencanaan tapak.Dalam konteks penataan ruang, orientasi perencanaan tapak dispekulasikan kedalam penyusunan rencana yang bersifat detail. Dalam hal ini dinamakan sebaga analisis tapak. Analisis tapak dalah mengaitkan semua data yang terkumpul sehingga mengetahui kendala dan masalah yang ada pada tapak.

Sebenarnya melihat konseptualitas dari erencanaan tapak yang lebih berfokus kepada objek bangunan yang akan menempati tapak diketahui lebih mengarah ke ilmu arsitektur. Namun mengapa dalam ilmu Planologi juga dituntut kepahaman tentang perencanaan tapak? Adakah perbedaan dari kedua disiplin ilmu ini dalam melihat ruang lingkup konsep perencanaan tapak.

(4)

"Perencanaan Tapak Dalam Perspektif Ilmu

Arsitektur"

Tapak dalam peerspektif Ilmu Arsitetur adalah alahan atau tempat dimana bangunan yang direncanakan akan didirikan. Perencanaan tapak dimaksudkan untuk meletakkan bangunan atau kelompok bangunan pada tapak yang ditentukan dengan tepat, maka perlu dilakukan analisis terhadap kondisi rona awal tapak dalam kelebihan dan kekurangannya. Perencanaan tapak dalam ilmu Arsitektur lebih diprioritaskan kedalam keindahan, keserasian dan keestetikaan objek bangunan yang akan menempati jarak.

Untukmendapatkan hasil yng diinginkan dalam proses pengerjaan tapak dilakukan sebuah proses yang dinamakan analisis tapak. Titik fokus perencanaan tapak dalam ilmu arsitektur antara lain lebih berproporsi pada lokasi objek bangunan yang akan menempati tapak, sirkulasi dan pencapaian, zoning, KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Lantai Bangunan), GSB (Garis Sempadan Bangunan) dan GSP (Garis Sempadan Pagar).

1. Lokasi Sekitar Objek Bangunan Yang Menempati Jarak, Lokasi merupakan hal paling utama diidentifikasi oleh arsitek sebelum melakukan pengkoderasian bangunan. Lokasi memegang peranan penting dalam terpenuhinya beberapa syarat pembuatan bangunan hunian yang memuaskan dan nyaman

2. Sirkulasi dan Pencapaian, Sirkulasi yang dimaksud adalah kemudahan orang-orang di dalamnya mengakses baik bagi pejalan kaki atau kendaraan.

3. Orientasi Arah Angin, mencakup Ventilasi udara baik dengan pengudaraan alami ataupun buatan.

4. Orientasi Matahari, mempengaruhi suhu dalam bangunan.

5. Tautan Lingkungan, lingkungan sekeliling tapak juga berpengaruh pada perletakan bangunan.

6. Kontur, kontur menantang arsitek untuk membuat bangunan yang menyesuaikan dengan kondisi tanah. Perbaikan kontur dan tanah harus dilakukan sesedikit mungkin. Perataran tanah besar-besaransebaiknya dihindari.

7. KDB (Koefisien Dasar Bangunan), adalah angka yang digunakan untuk menghitung luas lantai dasar bangunan maksimum yang didirikan diatas lahan. 8. KLB (Koefisien Lantai Bangunan), adalah angka yang digunakan untuk

menghitung luas maksimum lantai bangunan yang didirikan pada lahan.

9. GSB (Garis Sempadan Jalan), adalah batas dinding terluar bangunan yang didirikan.

10. Kenampakan Bangunan. 11. Kebisingan.

12. Bangunan (Material, Bentuk dan Pola Massa).

"Perencanaan Tapak Dalam Perspektif Ilmu

Planologi"

Dalam perspektif ilmu Planologi atau yang biasa yang disebut dengan Ilmu Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), konsep dan interpretasinya dalam perancanaan tapak digunakan dalam membuat hasil rencana penataan ruang yang rinci atau detail misalnya dalam pembuatan RDTR (Rencana Detail Tata Ruang) atau rencana kawasan proyek tertentu. Dalam setiap sub studi pada ilmu Planologi selalu berspekulasi dengan satu tujuan yakni semua hasil rencana yang berasas pada "Kesejahteraan Masyarakat banyak" bukan pada satu pelanggan seperti asas yang dikenal dalam ilmu arsitektur. itulah mengapa jangkauan analisis dalam proses perencanaan selalu mencakup banyak hal seperti halnya kondisi demografi dan sosial budaya masyarakat setempat. Kajian ruang lingkup Perencanan Tapak dalam ilmu Planologi, lebih fokus pada beberapa aspek meliputi :

1. Aspek Fisik Dasar yang meliputi beberapa hal yaitu : Administratif, Topografi, Geologi, Hidrologi, Klimatologi, dan Penggunaan lahan.

(5)

3. Analisis Lokasi dan Pola Keruangan, Pola hubungan ruang merupakan suatu bentuk yang menampilkan bahwa hubungan manusia dan ruang tidak dapat dipisahkan, karena manusia selalu berada didalam ruang dan melakukan aktifitas didalam ruang sehingga dapat membentuk hubungan antar ruang berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan dalam ruang.

4. Peraturan Zonasi, Perancangan tapak merupakan bagan dari ruang lingkup peraturan zonasi. Untuk mengetahui karakteristik tapak yang sebenarnya dapat dilihat dalam zonasi tapak.

5. Penggunaan Lahan, informasi tentang penggunaan lahan sangat dibutuhkan dalam proses perencanaan tapak. Penggunaan lahan di wilayah/kawasan perencanaan perlu diketahui secara teperinci, terutama untuk mengetahui rasio tutupan lahan, data penggunaan lahan juga perlukan untuk mengetahui pengelompokan peruntukan lahan termasuk aglomerasi fasilitas yang akan membentuk pusat kota serta bangunan-bangunan yang memerlukan persyaratan kemampuan lahan tinggi.

6. Peraturan Pemerintah, berkaitan dengan perundangan-undagan maka semua hasil dari perencanaan tapak tidak boleh bertentangan dengan peraturan-peraturan terkait untuk mewujudkan hasil rencana yang sustainable (berkelanjutan).

7. Kondisi Sosial Budaya, analisis aspek sosial budaya ini terdiri dari berasal macam indikator sosial budaya yang dipilih sehingga dapat memberikan gambaran baik secara langsung atau tidak langsung mengenal kondisi sosial budaya masyarakat di wilayah atau kawasan.

8. Kondisi Ekonomi, dalam spesifikasi ilmu planologi biasanya indikator ekonomi dilakukan dengan bahan analisis LQ atau shift share untuk mengetahui sektor unggulan.

9. Kependudukan, salah satu pertimbangan dalam melakukan perencanaan tapak adalah kondisi sumber daya manusia dalam cakupan aspek kependudukan.

10. Ketersediaan dan Kelayakan Infrastruktur. dalam disiplin ilmu Planologi biasanya dalam menyediakan infrastruktur dengan asumsi jumlah penduduk yang menempati satuan wilayah administratif dengan menggunakan Standar Pelayanan Minimum.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian terbukti bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari variabel penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial,

Molekul yang mempunyai gaya tarik-menarik dipol-dipol menyebabkan titik didih dan titik leleh lebih tinggi daripada molekul yang memiliki Gaya London pada molekul dengan massa

Taman Rekreasi adalah suatu usaha yang menyediakan tempat dan berbagai jenis fasilitas untuk kesegaran jasmani dan rohani yang mengandung unsur hiburan, pendidikan

Produk Spesifikasi Khusus GKR adalah jenis produk dalam Pasar Lelang GKR yang memiliki kekhususan di luar Produk Reguler GKR, baik yang memiliki kekhususan

Setelah memperoleh bekal pendidikan selama masa perkuliahan, dicoba untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh dengan menyusun sebuah studi kasus yang berjudul

Berdasarkan kesimpulan penelitian yang diperoleh, dalam rangka turut mengembangkan pemikiran yang terkait dengan peningkatan prestasi belajar biologi maka disarankan, model

Kegiatan kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih berdasarkan pembagian kerja yang telah ditentukan dalam struktur organisasi dengan mendayagunakan sumber daya yang

Kinerja nonkeuangan antara lain rasio pasar yang diukur dengan PER (Price Earning Ratio) dimana investor menilai dari harga saham dan laba yang meningkat yang