• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kode Unit Kompetensi : SPL.KS Pelatihan Berbasis Kompetensi Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

Pelatihan Berbasis Kompetensi

Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

(2)
(3)

Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi

Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan yang

memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap

yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan

pekerjaan dengan kompeten.

Pengertian kompeten adalah memiliki seluruh

keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk

ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan

standar yang telah disetujui.

Penjelasan Materi Pelatihan

Materi Pelatihan didesain untuk dapat digunakan pada

Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri.

Isi Materi Pelatihan terdiri dari Buku Informasi, Buku

Kerja dan Buku Penilaian

(4)

Buku Informasi

 Merupakan sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta

pelatihan.

 Untuk unit kompetensi dengan kode unit SPL.KS21.221.00 ,

Buku Informasi menjabarkan 4 Elemen Kompetensi yang berisi 16 Kriteria Unjuk Kerja menjadi Materi Pelatihan.

 Elemen-elemen Kompetensi dan Kriteria-kriteria Unjuk Kerja

tersebut diuraikan dalam 5 Sub Bab yaitu Pengertian Umum, Pelaksanaan Pekerjaan Pada Tahap Persiapan Konstruksi, Pelaksanaan Pekerjaan Pada Tahap Konstruksi, Penyediaan Data Untuk Pembuatan Gambar Terlaksana dan Pelaksanaan Pekerjaan Selama Masa Pemeliharaan.

 Buku Informasi ini dilengkapi dengan 3 Bab yang

mendahuluinya yaitu berturut-turut Kata Pengantar, Standar Kompetensi, dan Strategi dan Metode Pelatihan.

 Setelah penulisan Bab IV selesai, Buku Informasi diselesaikan

dengan Bab V Sumber-sumber Yang Diperlukan Untuk Mencapai Kompetensi

(5)

Buku Kerja

Digunakan oleh peserta pelatihan untuk

mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan

praktek baik dalam pelatihan klasikal maupun

pelatihan individual/mandiri.

Diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

Kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan

untuk mempelajari dan memahami informasi.

Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk

memantau pencapaian keterampilan peserta

pelatihan.

Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan

peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek

kerja.

(6)

Buku Penilaian

Digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan

tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja.

Buku Penilaian berisi :

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta

pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.

Metode-metode yang disarankan dalam proses

penilaian keterampilan peserta pelatihan.

Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan

untuk mencapai keterampilan.

Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan

pada Buku Kerja.

Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan

praktek.

Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

(7)

Pelaksanaan Materi Pelatihan

 Pada pelatihan klasikal pelatih akan:

 Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.

 Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peeserta pelatihan.

 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.

 Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan

jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja.

 Pada pelatihan individual/mandiri peserta pelatihan akan:

 Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

 Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

 Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

 Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.

 Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.

(8)

Pengakuan Kompetensi Terkini

Jika anda telah memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang diperlukan untuk seluruh elemen

kompetensi dari suatu unit kompetensi tertentu,

anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi

terkini (Recognition of Current Competency - RCC)

Anda mungkin telah memiliki pengetahuan dan

keterampilan, karena anda telah:

Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu

pengetahuan dan keterampilan yang sama, atau

Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari

kompetensi yang sama, atau

Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan

pengetahuan dan keterampilan yang sama.

(9)

Pengertian-pengertian Istilah

Profesi

Standardisasi

Penilaian / Uji Kompetensi

Pelatihan

Sertifikat Lulus pelatihan

Kompetensi

Standar Kompetensi

Sertifikat Kompetensi

Sertifikasi Kompetensi

(10)

Pengertian Unit Standar

 Apakah Standar Kompetensi ?

 Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.

 Standar yang diperlukan untuik mendemonstrasikan kompetensi.

Kondisi dimana kompetensi dicapai.

 Apa yang akan anda pelajari dari unit kompetensi ini ?

 mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk

“menerapkan prosedur-prosedur mutu”.

 Berapa lama unit kompetensi ini dapat diselesaikan ?

Fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya

waktu.

 Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.

 Berapa banyak kesempatan yang anda miliki untuk mencapai

kopetensi ?

 Jika anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan

pertama, Pelatih anda akan mengatur rencana pelatihan dengan anda.

Rencana ini akan memberikan anda kesempatan kembali untuk

meningkatkan level kompetensi anda sesuai dengan level yang diperlukan.

 Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 kali .

(11)

Unit Kompetensi Yang Dipelajari

 Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta

pelatihan untuk dapat:

 Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan.

Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan oleh peserta pelatihan.  Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

 Meyakinkan bahwa semua elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

Judul Unit

 Melaksanakan pekerjaan berdasarkan prosedur manajemen

konstruksi.

Kode Unit

 SPL.KS21.221.00

Deskripsi Unit

 Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan

sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu melaksanakan pekerjaan berdasarkan prosedur manajemen konstruksi.

(12)
(13)
(14)
(15)

Batasan Variabel

Konteks variabel

Perlengkapan dan bahan yang diperlukan

Tugas yang harus dilakukan

Peraturan-peraturan yang ada

Panduan Penilaian

Kondisi Pengujian

Pengetahuan yang diperlukan

Keterampilan yang dibutuhkan

Aspek Kritis

(16)
(17)

Strategi Pelatihan

Persiapan / perencanaan

Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam

setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar anda.

Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh

berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.

Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan

keterampilan anda.

Permulaan dari proses pembelajaran

Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek

yang terdapat pada tahap belajar.

Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat

menggabungkan pengetahuan anda.

(18)

Pengamatan terhadap tugas praktek

Mengamati keterampilan praktek yang

didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah

berpengalaman lainnya.

Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang konsep

sulit yang anda temukan.

Implementasi

Menerapkan pelatihan kerja yang aman

Mengamati indikator kemajuan personal melalui

kegiatan praktek.

Mempraktekkan keterampilan baru yang telah anda

peroleh.

Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untk penyelesaian

belajar anda.

(19)

Metode Pelatihan

 Belajar secara mandiri

 Belajar secara mandiri membolehkan anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

 Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, anda disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk

mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.  Belajar berkelompok

 Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok.

 Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan

kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.  Belajar terstruktur

 Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya.

(20)

BAB IV

PELAKSANAAN PEKERJAAN

BERDASARKAN

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)

Merupakan ringkasan dari uraian yang dijabarkan

dari 4 Elemen Kompetensi yang telah ditentukan

dalam SKKNI Pelaksana Lapangan Perkerasan

Jalan Beton

,

yaitu :

Cakupan pelaksanaan pekerjaan pada tahap persiapan

konstruksi.

Cakupan pelaksanaan pekerjaan pada tahap konstruksi.

Cakupan penyediaan data yang diperlukan untuk

pembuatan

As Built Drawing

pada tahap konstruksi.

Cakupan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan selama

(26)
(27)

Persiapan Mobilisasi

Rapat Persiapan Pelaksanaan, Penetapan

Sistem Perhitungan Volume Pekerjaan dan

Sistem Pendokumentasian Pelaksanaan

Konstruksi

Survei Lapangan untuk Kaji Ulang Desain,

Penyiapan Program Kerja, dan Penyiapan

(28)

Cakupan Kegiatan dan Program Mobilisasi

Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang

diperlukan untuk base camp.

Penugasan semua Personil Penyedia Jasa

Pengiriman dan pemasangan peralatan.

Penyediaan dan pemeliharaan base camp, jika perlu

termasuk kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel,

gudang, dan sebagainya.

Perkuatan jembatan lama untuk pengangkutan alat-alat

berat.

Penyiapan Program Mobilisasi (diselesaikan dalam

waktu 14 hari terhitung sejak selesainya Rapat Persiapan

Pelaksanaan)

(29)

Proses Kegiatan Mobilisasi, Demobilisasi dan

Pembayaran

Mobilisasi awal

mobilisasi personel inti penyedia jasa (kontraktor dan

konsultan) guna mempersiapkan rencana pembuatan base camp, melakukan survei lapangan untuk keperluan Kaji Ulang Desain, dan menyiapkan program rinci mobilisasi alat-alat berat dan peralatan laboratorium.

Mobilisasi fasilitas pengendalian mutu

Mencakup kegiatan penyediaan dan pemeliharaan gedung

laboratorium dan peralatan laboratorium uji mutu bahan dan pekerjaan di lapangan.

Daftar Peralatan Laboratorium yang digunakan dalam

pengujian harus merujuk pada daftar peralatan laboratorium yang terdapat dalam Lampiran Spesifikasi Teknis.

Batas waktu yang disediakan untuk mobilisasi fasilitas

pengendalian mutu adalah 45 hari terhitung sejak ditetapkannya tanggal dimulainya pekerjaan (COW)

(30)

Mobilisasi Final

Finalisasi mobilisasi seluruh personel penyedia jasa yang

tidak termasuk dalam mobilisasi awal

Finalisasi mobilisasi / program mobilisasi alat-alat berat

sesuai dengan rencana jadwal penggunaannya

Memastikan tentang

 kesiapan penggunaan material dari “quarry” untuk pelaksanaan pekerjaan, dan

 ijin dari Dinas Perhubungan setempat untuk menggunakan jalan dan jembatan sehubungan dengan mobilisasi alat-alat berat

Demobilisasi

Mencakup pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa

pada saat akhir Kontrak, termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik

Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum Pekerjaan dimulai.

Pelaksana lapangan perkerasan jalan beton mempunyai

tugas untuk membantu Manajer Lapangan menyelesaikan kegiatan ini tidak melebihi jangka waktu Serah Terima Akhir Pekerjaan.

(31)

Pembayaran mobilisasi dan demobilisasi

Mobilisasi dibayar atas dasar

lump sum

, merupakan

kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan

semua peralatan, dan untuk semua pekerja, bahan,

perkakas, dan biaya lainnya yang perlu untuk

menyelesaikan pekerjaan sesuai Spesifikasi Teknis.

Pembayaran biaya lump sum ini dilakukan dalam tiga

angsuran sebagai berikut:

 50 % (lima puluh persen) bila mobilisasi 50 % selesai, dan

pelayanan atau fasilitas pengujian laboratorium telah lengkap dimobilisasi.

 20 % (dua puluh persen) bila semua peralatan utama

berada di lapangan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan.

 30 % (tiga puluh persen) bila demobilisasi selesai

(32)

Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan

beton dalam kegiatan mobilisasi

Secara umum membantu Manajer Lapangan dalam:

Memilih lokasi lahan yang akan digunakan untuk

mendirikan base camp

Melaksanakan seluruh tahapan pekerjaan perkerasan

jalan beton sesuai dengan ketentuan teknis yang

disyaratkan dan memastikan dipatuhinya penanganan

K3 konstruksi

Membuat jadwal program mobilisasi dan pemasangan

alat berat dan peralatan laboratorium

Membangun base camp dan seluruh bangunan lainnya

sesuai dengan gambar rencana dan jadwal yang telah

ditetapkan

Melaksanakan pekerjaan perkuatan jembatan lama

(33)

Membantu Manajer Lapangan dalam pembangunan

gedung laboratorium dan penempatan peralatan

laboratorium di dalam gedung tersebut

Membantu Manajer Lapangan dalam mencari lokasi

quarry

, melaksanakan test awal

quarry

untuk untuk

memeriksa kesesuaiannya dengan persyaratan

teknis material pekerjaan jalan, menyiapkan job mix

perkerasan jalan beton untuk dimintakan

persetujuan Direksi Pekerjaan.

Menyiapkan Sertifikat Bulanan yang diperlukan

untuk proses pembayaran mobilisasi (pada tahap

persiapan konstruksi) maupun demobilisasi (pada

tahap akhir masa pemeliharaan.

(34)

Rapat Persiapan Pelaksanaan

 Adalah pertemuan awal yang diprakarsai oleh pemberi tugas,

dihadiri oleh Pengguna Jasa, Direksi Pekerjaan, Wakil Direksi Pekerjaan (bila ada), dan Penyedia Jasa untuk membahas

semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam pelaksanaan pekerjaan

 Dilaksanakan paling lambat 7 hari setelah Surat Perintah Mulai

Kerja diterbitkan.

Penetapan Sistem Perhitungan Volume Pekerjaan

 Merupakan suatu cara perhitungan volume pekerjaan yang

telah disepakati bersama antara Direksi Pekerjaan, Konsultan Pengawas dan Kontraktor sesuai dengan syarat-syarat kontrak dan spesifikasi yang berlaku dan telah diputuskan pada saat dilakukan Rapat Persiapan Pelaksanaan.

(35)

Hal-hal yang harus mendapatkan perhatian:

Batas pekerjaan yang sudah dibayar dengan pekerjaan

yang akan ditagihkan harus jelas

Memastikan bahwa volume pekerjaan yang akan

dihitung adalah pekerjaan yang sudah diverifikasi oleh

Direksi Pekerjaan

Setiap item pekerjaan sudah tertentu cara perhitungan

volumenya di dalam spesifikasi sesuai item pekerjaan

Sistem Pendokumentasian Pelaksanaan

Konstruksi

Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan di

lapangan, baik fisik maupun non fisik atau

administrasi dimulai dengan Pengajuan Untuk

Memulai Pekerjaan diakhiri dengan verifikasi hasil

pelaksanaan pekerjaan.

(36)

Survei Lapangan untuk Kaji Ulang Desain

 Geometrik Jalan

 Survei Kondisi Perkerasan Lama

 Sistem Drainase Yang Ada

 Pekerjaan Perlindungan Talud

 Perlengkapan Jalan Lama dan Pengatur Lalu Lintas Yang Ada

Penyiapan Program Kerja

 Merupakan suatu proses dimana kontraktor harus

menguraikan jadwal (schedule) kerja menjadi bagian-bagian,

yaitu dari Kurva-S atau network planning menjadi:

 Jadwal tenaga kerja

 Jadwal peralatan

 Jadwal material

(37)

Tugas Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

dalam penyiapan program kerja adalah:

Mempelajari rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan

(bisa berupa Kurva-S atau

Network Planning

) secara

keseluruhan, kemudian menguraikannya menjadi

rencana jadwal tenaga kerja, jadwal peralatan, jadwal

material dan jadwal pengalokasian dana, dirinci ke

dalam jadwal waktu bulanan dan mingguan.

Mencatat kemajuan pelaksanaan di lapangan, yang

kemudian setiap akhir bulan kumulatifnya dilaporkan

kepada atasannya untuk diteruskan kepada Direksi

Pekerjaan.

Termasuk di dalam catatan tersebut adalah

permasalahan-permasalahan lapangan yang timbul dan

cara menyelesaikannya.

(38)

Penyiapan Format Pengajuan Untuk Memulai

Pekerjaan

(Request)

Request

adalah dokumen pendukung administrasi

pekerjaan konstruksi yang diajukan oleh kontraktor

pelaksana sebelum melaksanakan pekerjaan.

Merupakan alat bukti legal yang menunjukkan para

pihak terkait yaitu kontraktor pelaksana, konsultan

pengawas dan Direksi Teknis telah sepakat bahwa

pekerjaan dimaksud telah siap untuk dilaksanakan.

Format Pengajuan Untuk Memulai Pekerjaan harus

sudah disepakati bersama antara kontraktor pelaksana,

konsultan pengawas dan pengguna jasa pada waktu

diadakan pembahasan dalam Rapat Persiapan

Pelaksanaan

Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton

menggunakan Format Pengajuan Untuk Memulai

(39)

Gambar Kerja, Masukan Untuk Rapat Pembuktian

dan Perintah Perubahan Kontrak

Benda Uji Untuk Pengujian Bahan Baku, Bahan

Olahan Serta Bahan Jadi, dan Data Sertifikat Bulanan

Tanah Dasar dan Pondasi Bawah

Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Perkerasan Beton (Pelat

Beton)

Prosedur Pembuatan Gambar Terlaksana,

Penghitungan Penyesuaian Harga dan Penyiapan

Serah Terima Pertama Pekerjaan

(40)

Gambar Kerja

 Gambar Kerja adalah gambar rencana pelaksanaan konstruksi

yang dibuat oleh Kontraktor, merujuk kepada Gambar Rencana yang diterima oleh kontraktor pada waktu kontraktor

mengikuti proses pengadaan jasa konstruksi dan hasil kaji ulang desain.

 Gambar Kerja untuk pelaksanaan pekerjaan jalan beton a.l.

terdiri dari:

 Gambar Kerja untuk Ruang Milik Jalan

 Gambar Kerja untuk plan & profile alinyemen jalan

 Gambar Kerja untuk penampang melintang

 Gambar Kerja untuk perkerasan jalan beton

 Gambar Kerja untuk drainase jalan

 Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton dalam

penyiapan Gambar Kerja adalah memberikan petunjuk kepada petugas yang menyiapkan Gambar Kerja.

(41)

Rapat Pembuktian

 Pertemuan antara pengguna jasa, direksi pekerjaan, direksi

teknis dan kontraktor selaku penyedia jasa, di mana kontraktor diminta membuktikan prospek kemampuannya untuk

menyelesaikan pekerjaan konstruksi sesuai dengan dokumen kontrak, dilihat dari segi manajemen, peralatan dan keuangan.

 Dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan pekerjaan

konstruksi sehubungan dengan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.

(42)

Maksud Rapat Pembuktian

Menetapkan items, jadual dan volume yang harus dikerjakan

oleh kontraktor dalam Uji Coba Kemampuan, guna menilai layak atau tidaknya kontraktor melanjutkan pekerjaan.

Mengevaluasi hasil test case yang dilakukan oleh kontraktor

untuk memastikan apakah kontraktor tersebut masih dapat diberi kesempatan guna mengatasi keterlambatan dan atau permasalahan pelaksanaan kontrak.

Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton dalam

Rapat Pembuktian

memberikan masukan kepada Manajer Lapangan tentang

adanya indikasi terjadinya keterlambatan dalam

pelaksanaan pekerjaan yang dapat berkembang menjadi kondisi kritis.

Jika nanti ternyata kondisi kritis tersebut tidak dapat

dicegah, maka ia harus mengumpulkan data dan informasi selengkap-lengkapnya yang diperlukan oleh Manajer

(43)

Perintah Perubahan Kontrak

(Contract Change

Order, CCO)

CCO adalah

perubahan volume/ kuantitas untuk setiap

item pekerjaan yang memerlukan penyesuaian selama

kontrak berlangsung atau perubahan atas Dokumen

Kontrak, tanpa merubah nilai kontrak secara

keseluruhan.

Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton dalam

proses CCO

 meneliti item-item pekerjaan yang memerlukan penyesuaian

untuk dihimpun menjadi bahan masukan guna penyiapan Perintah Perubahan Kontrak.

Bahan masukan tersebut kemudian dilaporkan kepada

Manajer Lapangan;

Manajer Lapangan meneruskan rencana Perintah Perubahan

Kontrak ini kepada General Superintendent untuk selanjutnya

(44)

Benda Uji Untuk Pengujian Bahan Baku, Bahan

Olahan Serta Bahan Jadi

Bahan baku diambil dari sumber material

(quarry)

di

lapangan yang pada umumnya berupa batu, batu kali

atau batu gunung, tanah dan air.

Sebelum dipergunakan sebagai material untuk

pembangunan, perlu dilakukan dilakukan pengujian

awal terhadap bahan baku.

Tujuan dari pengujian awal ini adalah untuk memastikan

kekerasan, keawetan, kebersihan dan lain-lain dari bahan

baku sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam

spesifikasi teknik.

(45)

Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton

berkaitan dengan benda uji bahan baku, bahan

olahan dan bahan jadi adalah:

Memastikan bahwa seluruh benda uji yang diambil

benar-benar dari bahan baku, bahan olahan dan bahan

jadi yang merupakan representasi dari material yang

akan dipasang di lapangan sesuai dengan persyaratan

yang ditentukan.

Dengan demikian asal benda uji maupun banyaknya

benda uji benar-benar harus dipastikan sesuai dengan

fakta lapangan.

(46)
(47)
(48)
(49)

Sertifikat Bulanan

adalah sertifikat

pembayaran bulanan yang diajukan oleh Kontraktor dan dicek secara rinci oleh

Konsultan Pengawas kemudian diserahkan kepada Direksi

Pekerjaan untuk

(50)

Tanah Dasar

 Tanah Dasar adalah tanah asli, tanah galian atau tanah

timbunan yang disiapkan sebagai badan jalan, untuk memikul beban perkerasan yang diletakkan diatasnya.

 Pada tanah dasar yang kondisinya sedang (CBR = 2% - 6%),

dalam perencanaan perkerasan jalan beton, terlebih dahulu dipasang diatas tanah dasar tersebut subbase (pondasi bawah) sebelum pelat beton diletakkan.

 Jika tanah dasar mempunyai CBR ≥ 6%, maka tanah dasar ini

dianggap senilai dengan subbase sehingga tidak perlu dipasang subbase lagi sebelum meletakkan pelat beton.

 Jika tanah dasar mempunyai CBR < 2%, maka terlebih dahulu

dilakukan perbaikan terhadap tanah dasar yang ada (dengan cara mekanis atau kimiawi) jika memungkinkan, jika tidak memungkinkan diganti dengan tanah yang kondisinya lebih baik, untuk mendapatkan daya dukung yang lebih tinggi (CBR = 2% - 6%).

(51)

Pemadatan Tanah Dasar

 Daya Dukung Tanah Dasar pada setiap tempat di daerah

galian menurut Spesifikasi sekurang-kurannya mempunyai CBR minimum 6 % jika tidak disebutkan di dalam Gambar Rencana.

Jika tanah dasar terbentuk dari galian tanah lunak, tanah

ekspansif atau berdayadukung rendah, maka harus dilakukan penanganan sebagaimana tersebut di bawah:

Tanah lunak harus dipadatkan sampai mempunyai kapasitas daya dukung dengan CBR lapangan lebih dari 2% atau

distabilisasi atau dibuang seluruhnya, atau digali sampai di bawah elevasi tanah dasar dengan kedalaman yang

ditunjukkan dalam gambar rencana

 Tanah ekspansif harus dibuang sampai kedalaman 1 meter di bawah elevasi permukaan tanah dasar rencana.

 Tanah Dasar berdaya dukung sedang harus digali sampai

kedalaman tebal lapisan penopang seperti ditunjukkan dalam gambar rencana.

(52)

Pondasi Bawah

Yang dimaksud dengan pondasi bawah

(subbase)

adalah lapis pondasi yang diletakkan di atas tanah

dasar, yang secara teknis memenuhi syarat, dalam

ketebalan yang cukup, sehingga diatasnya sudah

dapat diletakkan pelat beton.

Subbase

ini diperlukan jika tanah dasar yang ada

mempunyai CBR < 6%.

Jika tanah dasar mempunyai CBR ≥ 6%, maka tanah

dasar tersebut mempunyai kualitas senilai dengan

subbase, sehingga pada kondisi ini tidak lagi

diperlukan

subbase

. Artinya, diatas tanah dasar

dengan CBR ≥ 6% dapat langsung dipasang pelat

beton sebagai lapis perkerasan kaku.

(53)

 Untuk menghindari akumulasi air di dalam tanah dasar atau

subbase, biasanya digunakan material subbase dengan atau tanpa tambahan bahan pengikat.

 Dalam hal ini lebar subbase diambil lebih lebar 30-100 cm

dibandingkan dengan lebar pelat beton, untuk kepentingan drainase.

 Permasalahan yang sering terjadi adalah terjadinya erosi

material subbase pada sambungan dan pada ujung pelat beton. Untuk mengatasi hal ini, di dalam perencanaan sering dipilih

wet lean concrete menggantikan material subbase.

Wet Lean Concrete disebut juga sebagai Lapis Pondasi Bawah

Beton Kurus.

 Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton dalam

penyiapan pondasi di bawah perkerasan jalan beton adalah

memastikan apakah di atas tanah dasar perlu dipasang subbase,

atau wet lean concrete sesuai dengan persyaratan teknis yang

ditentukan atau tidak dipasang lapis subbase/wet lean concrete

(54)

Cakupan tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton

dalam dalam pembuatan perkerasan beton adalah

melakukan pengawasan terhadap:

 Pemasangan acuan  Penghamparan beton

 Penempatan baja tulangan  Finishing dengan mesin  Finishing dengan tangan  Pelepaan (floating)  Memperbaiki permukaan  Membentuk tepian  Penyelesaian permukaan  Menguji permukaan  Pengawetan (curing)  Membongkar acuan

(55)

Prosedur Pembuatan Gambar Terlaksana

Gambar Terlaksana

 Gambar Terlaksana adalah gambar hasil pelaksanaan

pekerjaan di lapangan yang menggambarkan seluruh

pekerjaan di lapangan sesuai dengan volume pekerjaan yang telah dibayar setiap bulan, dan juga sesuai dengan tagihan Kontraktor dalam Sertifikat Bulanan.

Memuat juga perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh

Perintah Perubahan Kontrak dan modifikasi lapangan

Masukan untuk pembuatan Gambar Terlaksana

Gambar Rencana; Gambar Kerja; Gambar Kerja Terkoreksi;

Sertifikat Bulanan; Data pendukung kuantitas pekerjaan bulanan; Data pendukung kualitas pekerjaan bulanan; Data pendukung perubahan kontrak.

(56)

Penghitungan Penyesuaian Harga

Tujuan Penyesuaian Harga adalah membantu Kontraktor

agar dapat menyelesaikan pekerjaan pada masa krisis

ekonomi, berlaku untuk komponen-komponen

Labour,

Material, Fuel, Equipment

dan

Transport

yang nilainya

berbeda pada saat konstruksi dibandingkan dengan pada

saat penawaran pekerjaan diajukan dalam pelelangan.

Mengenai penyesuaian harga, Permen PU Nomor

43/PRT/M/2007 menyatakan sebagai berikut:

Syarat-syarat Umum Kontrak

 Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak. Penyesuaian harga diberlakukan terhadap kontrak jangka panjang lebih dari 12 (dua belas) bulan.

 Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% dari

seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan di dalam

(57)

Syarat-syarat Khusus Kontrak

Tatacara penyesuaian harga dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan (Peraturan Presiden tentang Pengadaan) mengenai:

 Persyaratan penggunaan rumus penyesuaian harga

 Rumusan penyesuaian harga

 Rumusan penyesuaian nilai kontrak

 Koefisien komponen harga satuan untuk setiap mata

pembayaran sesuai dengan jenis pekerjaan.

Menurut Perpres No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan

 Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan

yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.

 Penyesuaian harga dapat diberlakukan terhadap kontrak

(58)

Mata Pembayaran : 2.2. Pasangan batu dengan mortar

Harga Satuan UPo (Rp.) : 130,350.0 (setelah PPN)

Kuantitas (m3) : Quantity yang berhak mendapatkan eskalasi :

Total Harga (Rp) : = 26.76% dari Total Kontrak Kumulatif Q-Rl > Kumulatif Q-Rn, pilih Kumulatif Q-Rl Total Kontrak Asal (Rp.) : Kumulatif Q-Rn > Kumulatif Q-Rl, pilih Kumulatif Q-Rn

Cek Total UPn = Jumlah

l+f+m+e = l f m e Harga Penyesuaian

0.85 0.081 0.016 0.726 0.027 Faktor Satuan Harga =

Lo Fo Mo Eo Eskalasi 26.761 567,022,500.0 Kontrak (UPn-UPo) x

Jun-97 187.89 175.30 281.00 240.00 Harga Kumulatif Bulanan Kumulatif Bulanan Tereskalasi Quantity % Rp Kumulatif Bulanan (Sblm Pajak) Tereskalasi

Bulan Ln Fn Mn En (Rp) (Rp) Aug-97 191.8 175.3 285 243 1.0123 Sep-97 195.4 175.3 294 253 1.0383 560.93 560.930 560.93 560.93 111,381.70 2,305,104 Oct-97 202.9 175.3 299 271 1.0565 2.023 42,864,841.3 328.84 328.84 590.00 29.070 590.00 29.07 113,332.16 176,161 Nov-97 203 175.3 303 269 1.0666 2.380 50,429,225.0 715.72 386.88 851.81 261.807 851.81 261.81 114,421.44 1,871,703 Dec-97 202.9 175.3 308 311 1.0843 2.380 50,429,225.0 1,102.60 386.88 964.35 112.542 1,102.60 250.79 116,312.31 2,267,179 Jan-98 217.2 175.3 387 363 1.3005 2.380 50,429,225.0 1,489.47 386.88 1,134.81 170.463 1,489.47 386.87 139,504.27 12,469,593 Feb-98 243.2 175.3 419 373 1.3955 2.380 50,429,225.0 1,876.35 386.88 1,488.42 353.612 1,876.35 386.88 149,694.56 16,412,336 Mar-98 257.1 175.3 432 384 1.4363 2.380 50,429,225.0 2,263.22 386.88 1,488.42 0.000 2,263.22 386.87 154,071.14 18,105,078 Apr-98 247.5 175.3 438 382 1.4474 2.380 50,429,225.0 2,650.10 386.88 1,672.27 183.850 2,650.10 386.88 155,266.32 18,567,940 May-98 254.5 175.3 468 399 1.5299 2.379 50,408,036.3 3,035.81 386.71 1,822.78 150.510 3,035.81 385.71 164,110.77 21,923,180 Sub Total 18.68 395,848,227.5 3,036.83 3,035.81 94,098,274 Jun-98 261.45 175.30 488.20 432.66 1.5889 1.976 41,868,970.0 3,357.01 321.20 1,822.78 0.000 3,357.01 321.20 170,442.17 20,290,173 Jul-98 268.44 175.30 510.91 452.27 1.6528 1.976 41,868,970.0 3,678.21 321.20 1,822.78 0.000 3,678.21 321.20 177,297.78 22,492,194 Aug-98 278.99 175.30 533.62 471.89 1.7182 1.976 41,868,970.0 3,999.41 321.20 1,822.78 0.000 3,999.41 321.20 184,317.55 24,746,943 Sep-98 286.71 175.30 556.33 491.50 1.7824 2.151 45,566,406.9 4,350.00 349.58 1,822.78 0.000 4,350.00 350.59 191,207.04 29,426,691 Oct-98 294.44 175.30 579.04 511.11 1.8467 Nov-98 302.16 175.30 601.74 530.72 1.9109 Dec-98 309.89 175.30 624.45 550.33 1.9751 8.079 1,313.18 1,314.19 96,956,002.04 26.761 4,350.01 4,350.00 191,054,276.25 Quantity (m3) Schedule Rencana Sub Total T O T A L

Index Harga (Data BPS)

4350.0

Estimasi

Dengan Eskalasi (m3)

Cost Factor (Dok. Kontrak)

107,272.27

4,350.0

Actual

CONTOH PERHITUNGAN ESTIMASI PEMBAYARAN PENYESUAIAN HARGA SATUAN (PRICE ADJUSTMENT)

567,022,500.0 2,118,875,000.0 (sebelum PPN) = Rp. Quantity Quantity Yang Dapat Dibayar X

DARI RUMUS ESKALASI

DATA BPS 30 HARI SEBELUM BID OPENING

(59)

Penyiapan Serah Terima Pertama Pekerjaan

 Yang dimaksud dengan Serah Terima Pertama Pekerjaan adalah serah

terima awal dari seluruh pekerjaan fisik yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan baik dan benar. Pada umumnya dipersyaratkan bahwa Serah Terima Pertama Pekerjaan dapat diusulkan oleh

kontraktor jika pekerjaan major sudah mencapai prestasi 100%.

 Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton dalam penyiapan

berkas untuk Serah Terima Pertama Pekerjaan adalah sebagai berikut:

Menyiapkan laporan pelaksanaan pekerjaan sejak dimulainya pekerjaan

pada tahap persiapan konstruksi sampai dengan akhir tahap konstruksi

Laporan tersebut harus dilampiri dengan data-data pendukung, antara lain:

Berkas-berkas kontrak asal dan perubahan-perubahan kontrak

 Fotokopi seluruh Sertifikat Bulanan yang telah selesai diproses

pembayarannya;

 Rekaman perkembangan kemajuan pelaksanaan pekerjaan

fisik/keuangan bulanan terhitung sejak “Commencement of Works” sampai

dengan tangal diajukannya usulan Serah Terima Akhir Pekerjaan.

 Rekaman hasil-hasil pengujian tanah dasar, subbase dan perkerasan beton

yang dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan.

 Dokumen Gambar Rencana

 Dokumen Gambar Kerja.

(60)

Posisi sumber daya daya manusia dalam

manajemen konstruksi menjadi sumber

penggerak pelaksanaan di lapangan, terlihat

dari perannya sebagai berikut:

Perancangan setiap kegiatan dalam pelaksanaan

pekerjaan

Pembentukan kondisi dan situasi kerja

Pembentukan motivasi para staf

Pembentukan semangat kerjasama kelompok

Penggerak sumber daya lainnya, di mana

ketersediaan sumber daya lainnya tidak akan berarti

tanpa peran penggerakan oleh para staf tersebut

(61)

Pengumpulan Data Pekerjaan Yang Telah

Selesai

Penyerahan Gambar Kerja Terkoreksi

Kepada Juru Gambar

(62)

Yang dimaksud dengan data pekerjaan yang telah

selesai adalah data pekerjaan yang mencakup 2 hal

penting yaitu:

 pertama fisik lapangan telah selesai sesuai tahapan pekerjaan

dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan; dan

 kedua, tagihan pembayaran yang diajukan oleh Kontraktor

telah diselesaikan oleh Direksi Pekerjaan.

Gambar Terlaksana

baru dapat dibuat oleh kontraktor

jika hasil pekerjaan lapangan telah diterima dan

disetujui oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan

tahapan-tahapan pekerjaan dan kemudian Direksi

Pekerjaan telah menyelesaikan pembayaran sesuai

Sertifikat Bulanan yang diajukan oleh Kontraktor.

(63)

Jenis data yang harus dikumpulkan untuk keperluan

membuat Gambar Terlaksana adalah sebagai berikut:

Data kemajuan pelaksanaan fisik pekerjaan (perkembangan

bulanan) yang diisikan ke dalam Kurva-S. Di dalam format Kurva-S ini dapat diperhatikan perbandingan antara realisasi dan rencana dari tiap Divisi yang ditentukan dalam

Spesifikasi

Fotokopi Sertifikat Bulanan yang telah ditandatangani oleh

Para Pihak terkait, dimulai dari Sertifikat Bulanan Nomor 1

 Selain Sertifikat Bulanan, data pendukung lainnya yang

diperlukan adalah:

 Gambar Rencana;  Gambar Kerja;

Gambar Kerja Terkoreksi;

 Data pendukung kuantitas pekerjaan bulanan;  Data pendukung kualitas pekerjaan bulanan;  Data pendukung perubahan kontrak.

(64)

Yang dimaksud dengan Gambar Kerja Terkoreksi

adalah gambar kerja yang telah diberi catatan,

tambahan, pencoretan atau koreksi-koreksi lainnya

sebagai bahan masukan untuk pembuatan Gambar

Terlaksana.

Bahan masukan untuk pembuatan Gambar Terlaksana

Perkerasan Jalan Beton yang harus diserahkan kepada

Juru Gambar adalah sbb:

 Hasil Koreksi Gambar Kerja untuk Ruang Milik Jalan

 Hasil Koreksi Gambar Kerja untuk plan & profile alinyemen

jalan

 Hasil Koreksi Gambar Kerja untuk penampang melintang

 Hasil Koreksi Gambar Kerja untuk perkerasan jalan beton

(65)

Pemeriksaan Gambar Terlaksana merupakan pemeriksaan

mengenai kesesuaian antara Gambar Terlaksana dengan

Gambar Kerja Terkoreksi.

Sebelum Gambar Terlaksana ditandatangani oleh

Kontraktor, Konsultan dan Direksi Pekerjaan atau yang

mewakili, harus dipastikan bahwa Gambar Terlaksana

sudah sesuai dengan apa yang dikehendaki dalam Gambar

Kerja Terkoreksi.

Secara umum, pemeriksaan Gambar Terlaksana mencakup

substansi-substansi sebagai berikut:

 Pemeriksaan Gambar Terlaksana untuk Ruang Milik Jalan

 Pemeriksaan Gambar Terlaksana untuk plan & profile alinyemen

jalan

 Pemeriksaan Gambar Terlaksana untuk penampang melintang  Pemeriksaan Gambar Terlaksana untuk perkerasan jalan beton  Pemeriksaan Gambar Terlaksana untuk drainase jalan

(66)

Penetapan Personil

Pelaksanaan Pemeliharaan Hasil Serah

Terima Pertama Pekerjaan

Pelaksanaan Serah Terima Akhir Pekerjaan

(67)

Kualifikasi personil yang dinilai dapat menjadi

penanggungjawab lapangan pada masa

pemeliharaan adalah Pelaksana Lapangan

Perkerasan Jalan Beton.

Ia harus dibantu oleh Asisten Pelaksana

(foreman), mekanik, mandor, operator dan

pekerja yang persyaratan kualifikasinya

maupun lama penugasannya perlu ditentukan

sesuai dengan cakupan pekerjaan

pemeliharaan yang harus dilaksanakannya

dalam masa pemeliharaan.

(68)

Metode yang digunakan untuk melakukan pemeliharaan

jalan beton antara lain adalah sebagai berikut:

 Injection/sealing, yaitu pengisian bahan penutup sambungan

(joint sealant) ke dalam sambungan perkerasan dan retakan

 Patching (penambalan)

 Surface Treatment (perawatan permukaan jalan)  Partial Reconstruction

 Metode Injeksi (Grouting)

Selain pemeliharaan rutin perkerasan beton, yang dicakup

dalam pemeliharaan rutin pada jalan beton adalah:

 Pemeliharaan Rutin Bahu Jalan  Pemeliharaan Rutin Trotoar  Pemeliharaan Rutin Selokan

 Pemeliharaan Rutin dan Perbaikan Gorong-gorong  Pemeliharaan Rutin Talud

(69)

Yang dimaksud dengan Serah Terima Akhir Pekerjaan

(

Final Hand Over

) adalah serah terima akhir dari

seluruh pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh

Kontraktor dengan baik dan benar, setelah kontraktor

menyelesaikan seluruh perbaikan yang tertera pada

daftar perbaikan dan telah melewati masa

pemeliharaan sesuai bunyi kontrak.

Tujuan Serah Terima Akhir Pekerjaan adalah untuk

memastikan bahwa seluruh pekerjaan yang dilakukan

oleh kontraktor telah selesai dan dapat diterima

dengan baik. Seluruh pekerjaan telah sesuai dengan

spesifikasi teknis dan telah ditunjang dengan seluruh

back-up data

dan file yang diperlukan untuk keperluan

investigasi bila terjadi suatu hal yang tidak diharapkan

di kemudian hari.

(70)

Catatan pelaksanaan pekerjaan adalah catatan

lapangan yang diperlukan sebagai bahan masukan

untuk penyiapan laporan harian, mingguan, bulanan,

triwulanan maupun laporan akhir pekerjaan.

Catatan lapangan dibuat rangkumannya pada tahap

persiapan kolnstruksi, tahap pelaksanaan konstruksi

dan tahap pemeliharaan, sekurang-kurangnya terdiri

dari:

 Catatan Harian Pelaksanaan Pekerjaan

 Buku Pengukuran (Buku Opname)

 Pengambilan Contoh Bahan dan Hasil Pengujian

 Catatan mengenai Gambar Rencana, Gambar Kerja, Gambar

Kerja Terkoreksi dan Gambar Terlaksana

 Grafik Kemajuan dan Catatan-catatan

(71)

Referensi

Dokumen terkait

3,6704 Setuju.. Dimana jika perusahaan menerapkan performance appraisal dengan baik, maka tingkat turnover intention semakin menurun, begitu juga sebaliknya. 2) Pengaruh

1) “Rekomendasi kasus untuk memakai mediasi. Hal ini merupakan masalah klasik dan selalu menghambat secara umum. Pemahaman serta kerja sama antar penegak hukum yang

Pelangi atau rainbow adalah peristiwa optik dan meteorologi berupa cahaya warna-warni paralel satu sama lain di langit atau media lainnya. Di langit, pelangi nampak sebagai

Pada siklus II mengenai peningkatan motivasi dan hasil belajar matematika siswa melalui strategi CTL dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu adanya siswa mengerjakan

Persetujuan memperoleh laba atau penghasilan dari Negara pihak lainnya pada Persetujuan, Negara lain tersebut tidak boleh mengenakan pajak apapun juga atas dividen yang dibayarkan

 Karena relasi biner merupakan himpunan pasangan terurut, maka operasi himpunan seperti irisan, gabungan, selisih, dan beda setangkup antara dua relasi atau lebih

[r]

untuk mengangsur atau menunda pembayaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) atau dianggap diterima sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3), atas utang