Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUMBADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi
Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan yang
memperhatikan pengetahuan, keterampilan dan sikap
yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan
pekerjaan dengan kompeten.
Pengertian kompeten adalah memiliki seluruh
keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk
ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai dengan
standar yang telah disetujui.
Penjelasan Materi Pelatihan
Materi Pelatihan didesain untuk dapat digunakan pada
Pelatihan Klasikal dan Pelatihan Individual/Mandiri.
Isi Materi Pelatihan terdiri dari Buku Informasi, Buku
Kerja dan Buku Penilaian
Buku Informasi
Merupakan sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.
Untuk unit kompetensi dengan kode unit SPL.KS21.221.00 ,
Buku Informasi menjabarkan 4 Elemen Kompetensi yang berisi 16 Kriteria Unjuk Kerja menjadi Materi Pelatihan.
Elemen-elemen Kompetensi dan Kriteria-kriteria Unjuk Kerja
tersebut diuraikan dalam 5 Sub Bab yaitu Pengertian Umum, Pelaksanaan Pekerjaan Pada Tahap Persiapan Konstruksi, Pelaksanaan Pekerjaan Pada Tahap Konstruksi, Penyediaan Data Untuk Pembuatan Gambar Terlaksana dan Pelaksanaan Pekerjaan Selama Masa Pemeliharaan.
Buku Informasi ini dilengkapi dengan 3 Bab yang
mendahuluinya yaitu berturut-turut Kata Pengantar, Standar Kompetensi, dan Strategi dan Metode Pelatihan.
Setelah penulisan Bab IV selesai, Buku Informasi diselesaikan
dengan Bab V Sumber-sumber Yang Diperlukan Untuk Mencapai Kompetensi
Buku Kerja
Digunakan oleh peserta pelatihan untuk
mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan
praktek baik dalam pelatihan klasikal maupun
pelatihan individual/mandiri.
Diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan
untuk mempelajari dan memahami informasi.
Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk
memantau pencapaian keterampilan peserta
pelatihan.
Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan
peserta pelatihan dalam melaksanakan praktek
kerja.
Buku Penilaian
Digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan
tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja.
Buku Penilaian berisi :
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta
pelatihan sebagai pernyataan keterampilan.
Metode-metode yang disarankan dalam proses
penilaian keterampilan peserta pelatihan.
Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan
untuk mencapai keterampilan.
Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan
pada Buku Kerja.
Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan
praktek.
Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.
Pelaksanaan Materi Pelatihan
Pada pelatihan klasikal pelatih akan:
Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai sumber pelatihan.
Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peeserta pelatihan.
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan pelatihan.
Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan
jawaban/tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku Kerja.
Pada pelatihan individual/mandiri peserta pelatihan akan:
Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.
Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.
Memberikan jawaban pada Buku Kerja.
Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.
Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatih.
Pengakuan Kompetensi Terkini
Jika anda telah memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk seluruh elemen
kompetensi dari suatu unit kompetensi tertentu,
anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi
terkini (Recognition of Current Competency - RCC)
Anda mungkin telah memiliki pengetahuan dan
keterampilan, karena anda telah:
Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu
pengetahuan dan keterampilan yang sama, atau
Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari
kompetensi yang sama, atau
Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan
pengetahuan dan keterampilan yang sama.
Pengertian-pengertian Istilah
Profesi
Standardisasi
Penilaian / Uji Kompetensi
Pelatihan
Sertifikat Lulus pelatihan
Kompetensi
Standar Kompetensi
Sertifikat Kompetensi
Sertifikasi Kompetensi
Pengertian Unit Standar
Apakah Standar Kompetensi ?
Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mencapai kompetensi.
Standar yang diperlukan untuik mendemonstrasikan kompetensi.
Kondisi dimana kompetensi dicapai.
Apa yang akan anda pelajari dari unit kompetensi ini ?
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan dipersyaratkan untuk
“menerapkan prosedur-prosedur mutu”.
Berapa lama unit kompetensi ini dapat diselesaikan ?
Fokusnya ada pada pencapaian kompetensi, bukan pada lamanya
waktu.
Peserta yang berbeda mungkin membutuhkan waktu yang berbeda pula untuk menjadi kompeten dalam keterampilan tertentu.
Berapa banyak kesempatan yang anda miliki untuk mencapai
kopetensi ?
Jika anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan
pertama, Pelatih anda akan mengatur rencana pelatihan dengan anda.
Rencana ini akan memberikan anda kesempatan kembali untuk
meningkatkan level kompetensi anda sesuai dengan level yang diperlukan.
Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 kali .
Unit Kompetensi Yang Dipelajari
Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta
pelatihan untuk dapat:
Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan.
Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan oleh peserta pelatihan. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.
Meyakinkan bahwa semua elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.
Judul Unit
Melaksanakan pekerjaan berdasarkan prosedur manajemen
konstruksi.
Kode Unit
SPL.KS21.221.00
Deskripsi Unit
Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan
sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu melaksanakan pekerjaan berdasarkan prosedur manajemen konstruksi.
Batasan Variabel
Konteks variabel
Perlengkapan dan bahan yang diperlukan
Tugas yang harus dilakukan
Peraturan-peraturan yang ada
Panduan Penilaian
Kondisi Pengujian
Pengetahuan yang diperlukan
Keterampilan yang dibutuhkan
Aspek Kritis
Strategi Pelatihan
Persiapan / perencanaan
Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam
setiap tahap belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar anda.
Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh
berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda miliki.
Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan
keterampilan anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek
yang terdapat pada tahap belajar.
Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat
menggabungkan pengetahuan anda.
Pengamatan terhadap tugas praktek
Mengamati keterampilan praktek yang
didemonstrasikan oleh pelatih atau orang yang telah
berpengalaman lainnya.
Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang konsep
sulit yang anda temukan.
Implementasi
Menerapkan pelatihan kerja yang aman
Mengamati indikator kemajuan personal melalui
kegiatan praktek.
Mempraktekkan keterampilan baru yang telah anda
peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untk penyelesaian
belajar anda.
Metode Pelatihan
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan anda untuk belajar secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.
Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, anda disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk
mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar. Belajar berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok.
Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan
kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja. Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan oleh pelatih atau ahli lainnya.
BAB IV
PELAKSANAAN PEKERJAAN
BERDASARKAN
Merupakan ringkasan dari uraian yang dijabarkan
dari 4 Elemen Kompetensi yang telah ditentukan
dalam SKKNI Pelaksana Lapangan Perkerasan
Jalan Beton
,
yaitu :
Cakupan pelaksanaan pekerjaan pada tahap persiapan
konstruksi.
Cakupan pelaksanaan pekerjaan pada tahap konstruksi.
Cakupan penyediaan data yang diperlukan untuk
pembuatan
As Built Drawing
pada tahap konstruksi.
Cakupan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan selama
Persiapan Mobilisasi
Rapat Persiapan Pelaksanaan, Penetapan
Sistem Perhitungan Volume Pekerjaan dan
Sistem Pendokumentasian Pelaksanaan
Konstruksi
Survei Lapangan untuk Kaji Ulang Desain,
Penyiapan Program Kerja, dan Penyiapan
Cakupan Kegiatan dan Program Mobilisasi
Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang
diperlukan untuk base camp.
Penugasan semua Personil Penyedia Jasa
Pengiriman dan pemasangan peralatan.
Penyediaan dan pemeliharaan base camp, jika perlu
termasuk kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel,
gudang, dan sebagainya.
Perkuatan jembatan lama untuk pengangkutan alat-alat
berat.
Penyiapan Program Mobilisasi (diselesaikan dalam
waktu 14 hari terhitung sejak selesainya Rapat Persiapan
Pelaksanaan)
Proses Kegiatan Mobilisasi, Demobilisasi dan
Pembayaran
Mobilisasi awal
mobilisasi personel inti penyedia jasa (kontraktor dan
konsultan) guna mempersiapkan rencana pembuatan base camp, melakukan survei lapangan untuk keperluan Kaji Ulang Desain, dan menyiapkan program rinci mobilisasi alat-alat berat dan peralatan laboratorium.
Mobilisasi fasilitas pengendalian mutu
Mencakup kegiatan penyediaan dan pemeliharaan gedung
laboratorium dan peralatan laboratorium uji mutu bahan dan pekerjaan di lapangan.
Daftar Peralatan Laboratorium yang digunakan dalam
pengujian harus merujuk pada daftar peralatan laboratorium yang terdapat dalam Lampiran Spesifikasi Teknis.
Batas waktu yang disediakan untuk mobilisasi fasilitas
pengendalian mutu adalah 45 hari terhitung sejak ditetapkannya tanggal dimulainya pekerjaan (COW)
Mobilisasi Final
Finalisasi mobilisasi seluruh personel penyedia jasa yang
tidak termasuk dalam mobilisasi awal
Finalisasi mobilisasi / program mobilisasi alat-alat berat
sesuai dengan rencana jadwal penggunaannya
Memastikan tentang
kesiapan penggunaan material dari “quarry” untuk pelaksanaan pekerjaan, dan
ijin dari Dinas Perhubungan setempat untuk menggunakan jalan dan jembatan sehubungan dengan mobilisasi alat-alat berat
Demobilisasi
Mencakup pembongkaran tempat kerja oleh Penyedia Jasa
pada saat akhir Kontrak, termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari tanah milik
Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi kondisi seperti semula sebelum Pekerjaan dimulai.
Pelaksana lapangan perkerasan jalan beton mempunyai
tugas untuk membantu Manajer Lapangan menyelesaikan kegiatan ini tidak melebihi jangka waktu Serah Terima Akhir Pekerjaan.
Pembayaran mobilisasi dan demobilisasi
Mobilisasi dibayar atas dasar
lump sum
, merupakan
kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan
semua peralatan, dan untuk semua pekerja, bahan,
perkakas, dan biaya lainnya yang perlu untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai Spesifikasi Teknis.
Pembayaran biaya lump sum ini dilakukan dalam tiga
angsuran sebagai berikut:
50 % (lima puluh persen) bila mobilisasi 50 % selesai, dan
pelayanan atau fasilitas pengujian laboratorium telah lengkap dimobilisasi.
20 % (dua puluh persen) bila semua peralatan utama
berada di lapangan dan diterima oleh Direksi Pekerjaan.
30 % (tiga puluh persen) bila demobilisasi selesai
Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan
beton dalam kegiatan mobilisasi
Secara umum membantu Manajer Lapangan dalam:
Memilih lokasi lahan yang akan digunakan untuk
mendirikan base camp
Melaksanakan seluruh tahapan pekerjaan perkerasan
jalan beton sesuai dengan ketentuan teknis yang
disyaratkan dan memastikan dipatuhinya penanganan
K3 konstruksi
Membuat jadwal program mobilisasi dan pemasangan
alat berat dan peralatan laboratorium
Membangun base camp dan seluruh bangunan lainnya
sesuai dengan gambar rencana dan jadwal yang telah
ditetapkan
Melaksanakan pekerjaan perkuatan jembatan lama
Membantu Manajer Lapangan dalam pembangunan
gedung laboratorium dan penempatan peralatan
laboratorium di dalam gedung tersebut
Membantu Manajer Lapangan dalam mencari lokasi
quarry
, melaksanakan test awal
quarry
untuk untuk
memeriksa kesesuaiannya dengan persyaratan
teknis material pekerjaan jalan, menyiapkan job mix
perkerasan jalan beton untuk dimintakan
persetujuan Direksi Pekerjaan.
Menyiapkan Sertifikat Bulanan yang diperlukan
untuk proses pembayaran mobilisasi (pada tahap
persiapan konstruksi) maupun demobilisasi (pada
tahap akhir masa pemeliharaan.
Rapat Persiapan Pelaksanaan
Adalah pertemuan awal yang diprakarsai oleh pemberi tugas,
dihadiri oleh Pengguna Jasa, Direksi Pekerjaan, Wakil Direksi Pekerjaan (bila ada), dan Penyedia Jasa untuk membahas
semua hal baik yang teknis maupun yang non teknis dalam pelaksanaan pekerjaan
Dilaksanakan paling lambat 7 hari setelah Surat Perintah Mulai
Kerja diterbitkan.
Penetapan Sistem Perhitungan Volume Pekerjaan
Merupakan suatu cara perhitungan volume pekerjaan yang
telah disepakati bersama antara Direksi Pekerjaan, Konsultan Pengawas dan Kontraktor sesuai dengan syarat-syarat kontrak dan spesifikasi yang berlaku dan telah diputuskan pada saat dilakukan Rapat Persiapan Pelaksanaan.
Hal-hal yang harus mendapatkan perhatian:
Batas pekerjaan yang sudah dibayar dengan pekerjaan
yang akan ditagihkan harus jelas
Memastikan bahwa volume pekerjaan yang akan
dihitung adalah pekerjaan yang sudah diverifikasi oleh
Direksi Pekerjaan
Setiap item pekerjaan sudah tertentu cara perhitungan
volumenya di dalam spesifikasi sesuai item pekerjaan
Sistem Pendokumentasian Pelaksanaan
Konstruksi
Untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan di
lapangan, baik fisik maupun non fisik atau
administrasi dimulai dengan Pengajuan Untuk
Memulai Pekerjaan diakhiri dengan verifikasi hasil
pelaksanaan pekerjaan.
Survei Lapangan untuk Kaji Ulang Desain
Geometrik Jalan
Survei Kondisi Perkerasan Lama
Sistem Drainase Yang Ada
Pekerjaan Perlindungan Talud
Perlengkapan Jalan Lama dan Pengatur Lalu Lintas Yang Ada
Penyiapan Program Kerja
Merupakan suatu proses dimana kontraktor harus
menguraikan jadwal (schedule) kerja menjadi bagian-bagian,
yaitu dari Kurva-S atau network planning menjadi:
Jadwal tenaga kerja
Jadwal peralatan
Jadwal material
Tugas Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton
dalam penyiapan program kerja adalah:
Mempelajari rencana jadwal pelaksanaan pekerjaan
(bisa berupa Kurva-S atau
Network Planning
) secara
keseluruhan, kemudian menguraikannya menjadi
rencana jadwal tenaga kerja, jadwal peralatan, jadwal
material dan jadwal pengalokasian dana, dirinci ke
dalam jadwal waktu bulanan dan mingguan.
Mencatat kemajuan pelaksanaan di lapangan, yang
kemudian setiap akhir bulan kumulatifnya dilaporkan
kepada atasannya untuk diteruskan kepada Direksi
Pekerjaan.
Termasuk di dalam catatan tersebut adalah
permasalahan-permasalahan lapangan yang timbul dan
cara menyelesaikannya.
Penyiapan Format Pengajuan Untuk Memulai
Pekerjaan
(Request)
Request
adalah dokumen pendukung administrasi
pekerjaan konstruksi yang diajukan oleh kontraktor
pelaksana sebelum melaksanakan pekerjaan.
Merupakan alat bukti legal yang menunjukkan para
pihak terkait yaitu kontraktor pelaksana, konsultan
pengawas dan Direksi Teknis telah sepakat bahwa
pekerjaan dimaksud telah siap untuk dilaksanakan.
Format Pengajuan Untuk Memulai Pekerjaan harus
sudah disepakati bersama antara kontraktor pelaksana,
konsultan pengawas dan pengguna jasa pada waktu
diadakan pembahasan dalam Rapat Persiapan
Pelaksanaan
Pelaksana Lapangan Perkerasan Jalan Beton
menggunakan Format Pengajuan Untuk Memulai
Gambar Kerja, Masukan Untuk Rapat Pembuktian
dan Perintah Perubahan Kontrak
Benda Uji Untuk Pengujian Bahan Baku, Bahan
Olahan Serta Bahan Jadi, dan Data Sertifikat Bulanan
Tanah Dasar dan Pondasi Bawah
Pelaksanaan Pekerjaan Lapis Perkerasan Beton (Pelat
Beton)
Prosedur Pembuatan Gambar Terlaksana,
Penghitungan Penyesuaian Harga dan Penyiapan
Serah Terima Pertama Pekerjaan
Gambar Kerja
Gambar Kerja adalah gambar rencana pelaksanaan konstruksi
yang dibuat oleh Kontraktor, merujuk kepada Gambar Rencana yang diterima oleh kontraktor pada waktu kontraktor
mengikuti proses pengadaan jasa konstruksi dan hasil kaji ulang desain.
Gambar Kerja untuk pelaksanaan pekerjaan jalan beton a.l.
terdiri dari:
Gambar Kerja untuk Ruang Milik Jalan
Gambar Kerja untuk plan & profile alinyemen jalan
Gambar Kerja untuk penampang melintang
Gambar Kerja untuk perkerasan jalan beton
Gambar Kerja untuk drainase jalan
Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton dalam
penyiapan Gambar Kerja adalah memberikan petunjuk kepada petugas yang menyiapkan Gambar Kerja.
Rapat Pembuktian
Pertemuan antara pengguna jasa, direksi pekerjaan, direksi
teknis dan kontraktor selaku penyedia jasa, di mana kontraktor diminta membuktikan prospek kemampuannya untuk
menyelesaikan pekerjaan konstruksi sesuai dengan dokumen kontrak, dilihat dari segi manajemen, peralatan dan keuangan.
Dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan pekerjaan
konstruksi sehubungan dengan keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor.
Maksud Rapat Pembuktian
Menetapkan items, jadual dan volume yang harus dikerjakan
oleh kontraktor dalam Uji Coba Kemampuan, guna menilai layak atau tidaknya kontraktor melanjutkan pekerjaan.
Mengevaluasi hasil test case yang dilakukan oleh kontraktor
untuk memastikan apakah kontraktor tersebut masih dapat diberi kesempatan guna mengatasi keterlambatan dan atau permasalahan pelaksanaan kontrak.
Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton dalam
Rapat Pembuktian
memberikan masukan kepada Manajer Lapangan tentang
adanya indikasi terjadinya keterlambatan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang dapat berkembang menjadi kondisi kritis.
Jika nanti ternyata kondisi kritis tersebut tidak dapat
dicegah, maka ia harus mengumpulkan data dan informasi selengkap-lengkapnya yang diperlukan oleh Manajer
Perintah Perubahan Kontrak
(Contract Change
Order, CCO)
CCO adalah
perubahan volume/ kuantitas untuk setiap
item pekerjaan yang memerlukan penyesuaian selama
kontrak berlangsung atau perubahan atas Dokumen
Kontrak, tanpa merubah nilai kontrak secara
keseluruhan.
Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton dalam
proses CCO
meneliti item-item pekerjaan yang memerlukan penyesuaian
untuk dihimpun menjadi bahan masukan guna penyiapan Perintah Perubahan Kontrak.
Bahan masukan tersebut kemudian dilaporkan kepada
Manajer Lapangan;
Manajer Lapangan meneruskan rencana Perintah Perubahan
Kontrak ini kepada General Superintendent untuk selanjutnya
Benda Uji Untuk Pengujian Bahan Baku, Bahan
Olahan Serta Bahan Jadi
Bahan baku diambil dari sumber material
(quarry)
di
lapangan yang pada umumnya berupa batu, batu kali
atau batu gunung, tanah dan air.
Sebelum dipergunakan sebagai material untuk
pembangunan, perlu dilakukan dilakukan pengujian
awal terhadap bahan baku.
Tujuan dari pengujian awal ini adalah untuk memastikan
kekerasan, keawetan, kebersihan dan lain-lain dari bahan
baku sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam
spesifikasi teknik.
Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton
berkaitan dengan benda uji bahan baku, bahan
olahan dan bahan jadi adalah:
Memastikan bahwa seluruh benda uji yang diambil
benar-benar dari bahan baku, bahan olahan dan bahan
jadi yang merupakan representasi dari material yang
akan dipasang di lapangan sesuai dengan persyaratan
yang ditentukan.
Dengan demikian asal benda uji maupun banyaknya
benda uji benar-benar harus dipastikan sesuai dengan
fakta lapangan.
Sertifikat Bulanan
adalah sertifikat
pembayaran bulanan yang diajukan oleh Kontraktor dan dicek secara rinci oleh
Konsultan Pengawas kemudian diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan untuk
Tanah Dasar
Tanah Dasar adalah tanah asli, tanah galian atau tanah
timbunan yang disiapkan sebagai badan jalan, untuk memikul beban perkerasan yang diletakkan diatasnya.
Pada tanah dasar yang kondisinya sedang (CBR = 2% - 6%),
dalam perencanaan perkerasan jalan beton, terlebih dahulu dipasang diatas tanah dasar tersebut subbase (pondasi bawah) sebelum pelat beton diletakkan.
Jika tanah dasar mempunyai CBR ≥ 6%, maka tanah dasar ini
dianggap senilai dengan subbase sehingga tidak perlu dipasang subbase lagi sebelum meletakkan pelat beton.
Jika tanah dasar mempunyai CBR < 2%, maka terlebih dahulu
dilakukan perbaikan terhadap tanah dasar yang ada (dengan cara mekanis atau kimiawi) jika memungkinkan, jika tidak memungkinkan diganti dengan tanah yang kondisinya lebih baik, untuk mendapatkan daya dukung yang lebih tinggi (CBR = 2% - 6%).
Pemadatan Tanah Dasar
Daya Dukung Tanah Dasar pada setiap tempat di daerah
galian menurut Spesifikasi sekurang-kurannya mempunyai CBR minimum 6 % jika tidak disebutkan di dalam Gambar Rencana.
Jika tanah dasar terbentuk dari galian tanah lunak, tanah
ekspansif atau berdayadukung rendah, maka harus dilakukan penanganan sebagaimana tersebut di bawah:
Tanah lunak harus dipadatkan sampai mempunyai kapasitas daya dukung dengan CBR lapangan lebih dari 2% atau
distabilisasi atau dibuang seluruhnya, atau digali sampai di bawah elevasi tanah dasar dengan kedalaman yang
ditunjukkan dalam gambar rencana
Tanah ekspansif harus dibuang sampai kedalaman 1 meter di bawah elevasi permukaan tanah dasar rencana.
Tanah Dasar berdaya dukung sedang harus digali sampai
kedalaman tebal lapisan penopang seperti ditunjukkan dalam gambar rencana.
Pondasi Bawah
Yang dimaksud dengan pondasi bawah
(subbase)
adalah lapis pondasi yang diletakkan di atas tanah
dasar, yang secara teknis memenuhi syarat, dalam
ketebalan yang cukup, sehingga diatasnya sudah
dapat diletakkan pelat beton.
Subbase
ini diperlukan jika tanah dasar yang ada
mempunyai CBR < 6%.
Jika tanah dasar mempunyai CBR ≥ 6%, maka tanah
dasar tersebut mempunyai kualitas senilai dengan
subbase, sehingga pada kondisi ini tidak lagi
diperlukan
subbase
. Artinya, diatas tanah dasar
dengan CBR ≥ 6% dapat langsung dipasang pelat
beton sebagai lapis perkerasan kaku.
Untuk menghindari akumulasi air di dalam tanah dasar atau
subbase, biasanya digunakan material subbase dengan atau tanpa tambahan bahan pengikat.
Dalam hal ini lebar subbase diambil lebih lebar 30-100 cm
dibandingkan dengan lebar pelat beton, untuk kepentingan drainase.
Permasalahan yang sering terjadi adalah terjadinya erosi
material subbase pada sambungan dan pada ujung pelat beton. Untuk mengatasi hal ini, di dalam perencanaan sering dipilih
wet lean concrete menggantikan material subbase.
Wet Lean Concrete disebut juga sebagai Lapis Pondasi Bawah
Beton Kurus.
Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton dalam
penyiapan pondasi di bawah perkerasan jalan beton adalah
memastikan apakah di atas tanah dasar perlu dipasang subbase,
atau wet lean concrete sesuai dengan persyaratan teknis yang
ditentukan atau tidak dipasang lapis subbase/wet lean concrete
Cakupan tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton
dalam dalam pembuatan perkerasan beton adalah
melakukan pengawasan terhadap:
Pemasangan acuan Penghamparan beton
Penempatan baja tulangan Finishing dengan mesin Finishing dengan tangan Pelepaan (floating) Memperbaiki permukaan Membentuk tepian Penyelesaian permukaan Menguji permukaan Pengawetan (curing) Membongkar acuan
Prosedur Pembuatan Gambar Terlaksana
Gambar Terlaksana
Gambar Terlaksana adalah gambar hasil pelaksanaan
pekerjaan di lapangan yang menggambarkan seluruh
pekerjaan di lapangan sesuai dengan volume pekerjaan yang telah dibayar setiap bulan, dan juga sesuai dengan tagihan Kontraktor dalam Sertifikat Bulanan.
Memuat juga perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh
Perintah Perubahan Kontrak dan modifikasi lapangan
Masukan untuk pembuatan Gambar Terlaksana
Gambar Rencana; Gambar Kerja; Gambar Kerja Terkoreksi;
Sertifikat Bulanan; Data pendukung kuantitas pekerjaan bulanan; Data pendukung kualitas pekerjaan bulanan; Data pendukung perubahan kontrak.
Penghitungan Penyesuaian Harga
Tujuan Penyesuaian Harga adalah membantu Kontraktor
agar dapat menyelesaikan pekerjaan pada masa krisis
ekonomi, berlaku untuk komponen-komponen
Labour,
Material, Fuel, Equipment
dan
Transport
yang nilainya
berbeda pada saat konstruksi dibandingkan dengan pada
saat penawaran pekerjaan diajukan dalam pelelangan.
Mengenai penyesuaian harga, Permen PU Nomor
43/PRT/M/2007 menyatakan sebagai berikut:
Syarat-syarat Umum Kontrak
Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam syarat-syarat khusus kontrak. Penyesuaian harga diberlakukan terhadap kontrak jangka panjang lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Mata pembayaran utama adalah mata pembayaran pokok dan penting yang nilai bobot kumulatifnya minimal 80% dari
seluruh nilai pekerjaan, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar yang ditetapkan di dalam
Syarat-syarat Khusus Kontrak
Tatacara penyesuaian harga dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan (Peraturan Presiden tentang Pengadaan) mengenai:
Persyaratan penggunaan rumus penyesuaian harga
Rumusan penyesuaian harga
Rumusan penyesuaian nilai kontrak
Koefisien komponen harga satuan untuk setiap mata
pembayaran sesuai dengan jenis pekerjaan.
Menurut Perpres No. 54 tahun 2010 tentang Pengadaan
Penyesuaian harga dilakukan sesuai dengan ketentuan
yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.
Penyesuaian harga dapat diberlakukan terhadap kontrak
Mata Pembayaran : 2.2. Pasangan batu dengan mortar
Harga Satuan UPo (Rp.) : 130,350.0 (setelah PPN)
Kuantitas (m3) : Quantity yang berhak mendapatkan eskalasi :
Total Harga (Rp) : = 26.76% dari Total Kontrak Kumulatif Q-Rl > Kumulatif Q-Rn, pilih Kumulatif Q-Rl Total Kontrak Asal (Rp.) : Kumulatif Q-Rn > Kumulatif Q-Rl, pilih Kumulatif Q-Rn
Cek Total UPn = Jumlah
l+f+m+e = l f m e Harga Penyesuaian
0.85 0.081 0.016 0.726 0.027 Faktor Satuan Harga =
Lo Fo Mo Eo Eskalasi 26.761 567,022,500.0 Kontrak (UPn-UPo) x
Jun-97 187.89 175.30 281.00 240.00 Harga Kumulatif Bulanan Kumulatif Bulanan Tereskalasi Quantity % Rp Kumulatif Bulanan (Sblm Pajak) Tereskalasi
Bulan Ln Fn Mn En (Rp) (Rp) Aug-97 191.8 175.3 285 243 1.0123 Sep-97 195.4 175.3 294 253 1.0383 560.93 560.930 560.93 560.93 111,381.70 2,305,104 Oct-97 202.9 175.3 299 271 1.0565 2.023 42,864,841.3 328.84 328.84 590.00 29.070 590.00 29.07 113,332.16 176,161 Nov-97 203 175.3 303 269 1.0666 2.380 50,429,225.0 715.72 386.88 851.81 261.807 851.81 261.81 114,421.44 1,871,703 Dec-97 202.9 175.3 308 311 1.0843 2.380 50,429,225.0 1,102.60 386.88 964.35 112.542 1,102.60 250.79 116,312.31 2,267,179 Jan-98 217.2 175.3 387 363 1.3005 2.380 50,429,225.0 1,489.47 386.88 1,134.81 170.463 1,489.47 386.87 139,504.27 12,469,593 Feb-98 243.2 175.3 419 373 1.3955 2.380 50,429,225.0 1,876.35 386.88 1,488.42 353.612 1,876.35 386.88 149,694.56 16,412,336 Mar-98 257.1 175.3 432 384 1.4363 2.380 50,429,225.0 2,263.22 386.88 1,488.42 0.000 2,263.22 386.87 154,071.14 18,105,078 Apr-98 247.5 175.3 438 382 1.4474 2.380 50,429,225.0 2,650.10 386.88 1,672.27 183.850 2,650.10 386.88 155,266.32 18,567,940 May-98 254.5 175.3 468 399 1.5299 2.379 50,408,036.3 3,035.81 386.71 1,822.78 150.510 3,035.81 385.71 164,110.77 21,923,180 Sub Total 18.68 395,848,227.5 3,036.83 3,035.81 94,098,274 Jun-98 261.45 175.30 488.20 432.66 1.5889 1.976 41,868,970.0 3,357.01 321.20 1,822.78 0.000 3,357.01 321.20 170,442.17 20,290,173 Jul-98 268.44 175.30 510.91 452.27 1.6528 1.976 41,868,970.0 3,678.21 321.20 1,822.78 0.000 3,678.21 321.20 177,297.78 22,492,194 Aug-98 278.99 175.30 533.62 471.89 1.7182 1.976 41,868,970.0 3,999.41 321.20 1,822.78 0.000 3,999.41 321.20 184,317.55 24,746,943 Sep-98 286.71 175.30 556.33 491.50 1.7824 2.151 45,566,406.9 4,350.00 349.58 1,822.78 0.000 4,350.00 350.59 191,207.04 29,426,691 Oct-98 294.44 175.30 579.04 511.11 1.8467 Nov-98 302.16 175.30 601.74 530.72 1.9109 Dec-98 309.89 175.30 624.45 550.33 1.9751 8.079 1,313.18 1,314.19 96,956,002.04 26.761 4,350.01 4,350.00 191,054,276.25 Quantity (m3) Schedule Rencana Sub Total T O T A L
Index Harga (Data BPS)
4350.0
Estimasi
Dengan Eskalasi (m3)
Cost Factor (Dok. Kontrak)
107,272.27
4,350.0
Actual
CONTOH PERHITUNGAN ESTIMASI PEMBAYARAN PENYESUAIAN HARGA SATUAN (PRICE ADJUSTMENT)
567,022,500.0 2,118,875,000.0 (sebelum PPN) = Rp. Quantity Quantity Yang Dapat Dibayar X
DARI RUMUS ESKALASI
DATA BPS 30 HARI SEBELUM BID OPENING
Penyiapan Serah Terima Pertama Pekerjaan
Yang dimaksud dengan Serah Terima Pertama Pekerjaan adalah serah
terima awal dari seluruh pekerjaan fisik yang telah dilaksanakan oleh Kontraktor dengan baik dan benar. Pada umumnya dipersyaratkan bahwa Serah Terima Pertama Pekerjaan dapat diusulkan oleh
kontraktor jika pekerjaan major sudah mencapai prestasi 100%.
Tugas pelaksana lapangan perkerasan jalan beton dalam penyiapan
berkas untuk Serah Terima Pertama Pekerjaan adalah sebagai berikut:
Menyiapkan laporan pelaksanaan pekerjaan sejak dimulainya pekerjaan
pada tahap persiapan konstruksi sampai dengan akhir tahap konstruksi
Laporan tersebut harus dilampiri dengan data-data pendukung, antara lain:
Berkas-berkas kontrak asal dan perubahan-perubahan kontrak
Fotokopi seluruh Sertifikat Bulanan yang telah selesai diproses
pembayarannya;
Rekaman perkembangan kemajuan pelaksanaan pekerjaan
fisik/keuangan bulanan terhitung sejak “Commencement of Works” sampai
dengan tangal diajukannya usulan Serah Terima Akhir Pekerjaan.
Rekaman hasil-hasil pengujian tanah dasar, subbase dan perkerasan beton
yang dilakukan selama masa pelaksanaan pekerjaan.
Dokumen Gambar Rencana
Dokumen Gambar Kerja.
Posisi sumber daya daya manusia dalam
manajemen konstruksi menjadi sumber
penggerak pelaksanaan di lapangan, terlihat
dari perannya sebagai berikut:
Perancangan setiap kegiatan dalam pelaksanaan
pekerjaan
Pembentukan kondisi dan situasi kerja
Pembentukan motivasi para staf
Pembentukan semangat kerjasama kelompok
Penggerak sumber daya lainnya, di mana
ketersediaan sumber daya lainnya tidak akan berarti
tanpa peran penggerakan oleh para staf tersebut
Pengumpulan Data Pekerjaan Yang Telah
Selesai
Penyerahan Gambar Kerja Terkoreksi
Kepada Juru Gambar
Yang dimaksud dengan data pekerjaan yang telah
selesai adalah data pekerjaan yang mencakup 2 hal
penting yaitu:
pertama fisik lapangan telah selesai sesuai tahapan pekerjaan
dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan; dan
kedua, tagihan pembayaran yang diajukan oleh Kontraktor
telah diselesaikan oleh Direksi Pekerjaan.
Gambar Terlaksana
baru dapat dibuat oleh kontraktor
jika hasil pekerjaan lapangan telah diterima dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan sesuai dengan
tahapan-tahapan pekerjaan dan kemudian Direksi
Pekerjaan telah menyelesaikan pembayaran sesuai
Sertifikat Bulanan yang diajukan oleh Kontraktor.
Jenis data yang harus dikumpulkan untuk keperluan
membuat Gambar Terlaksana adalah sebagai berikut:
Data kemajuan pelaksanaan fisik pekerjaan (perkembangan
bulanan) yang diisikan ke dalam Kurva-S. Di dalam format Kurva-S ini dapat diperhatikan perbandingan antara realisasi dan rencana dari tiap Divisi yang ditentukan dalam
Spesifikasi
Fotokopi Sertifikat Bulanan yang telah ditandatangani oleh
Para Pihak terkait, dimulai dari Sertifikat Bulanan Nomor 1
Selain Sertifikat Bulanan, data pendukung lainnya yang
diperlukan adalah:
Gambar Rencana; Gambar Kerja;
Gambar Kerja Terkoreksi;
Data pendukung kuantitas pekerjaan bulanan; Data pendukung kualitas pekerjaan bulanan; Data pendukung perubahan kontrak.
Yang dimaksud dengan Gambar Kerja Terkoreksi
adalah gambar kerja yang telah diberi catatan,
tambahan, pencoretan atau koreksi-koreksi lainnya
sebagai bahan masukan untuk pembuatan Gambar
Terlaksana.
Bahan masukan untuk pembuatan Gambar Terlaksana
Perkerasan Jalan Beton yang harus diserahkan kepada
Juru Gambar adalah sbb:
Hasil Koreksi Gambar Kerja untuk Ruang Milik Jalan
Hasil Koreksi Gambar Kerja untuk plan & profile alinyemen
jalan
Hasil Koreksi Gambar Kerja untuk penampang melintang
Hasil Koreksi Gambar Kerja untuk perkerasan jalan beton
Pemeriksaan Gambar Terlaksana merupakan pemeriksaan
mengenai kesesuaian antara Gambar Terlaksana dengan
Gambar Kerja Terkoreksi.
Sebelum Gambar Terlaksana ditandatangani oleh
Kontraktor, Konsultan dan Direksi Pekerjaan atau yang
mewakili, harus dipastikan bahwa Gambar Terlaksana
sudah sesuai dengan apa yang dikehendaki dalam Gambar
Kerja Terkoreksi.
Secara umum, pemeriksaan Gambar Terlaksana mencakup
substansi-substansi sebagai berikut:
Pemeriksaan Gambar Terlaksana untuk Ruang Milik Jalan
Pemeriksaan Gambar Terlaksana untuk plan & profile alinyemen
jalan
Pemeriksaan Gambar Terlaksana untuk penampang melintang Pemeriksaan Gambar Terlaksana untuk perkerasan jalan beton Pemeriksaan Gambar Terlaksana untuk drainase jalan
Penetapan Personil
Pelaksanaan Pemeliharaan Hasil Serah
Terima Pertama Pekerjaan
Pelaksanaan Serah Terima Akhir Pekerjaan
Kualifikasi personil yang dinilai dapat menjadi
penanggungjawab lapangan pada masa
pemeliharaan adalah Pelaksana Lapangan
Perkerasan Jalan Beton.
Ia harus dibantu oleh Asisten Pelaksana
(foreman), mekanik, mandor, operator dan
pekerja yang persyaratan kualifikasinya
maupun lama penugasannya perlu ditentukan
sesuai dengan cakupan pekerjaan
pemeliharaan yang harus dilaksanakannya
dalam masa pemeliharaan.
Metode yang digunakan untuk melakukan pemeliharaan
jalan beton antara lain adalah sebagai berikut:
Injection/sealing, yaitu pengisian bahan penutup sambungan
(joint sealant) ke dalam sambungan perkerasan dan retakan
Patching (penambalan)
Surface Treatment (perawatan permukaan jalan) Partial Reconstruction
Metode Injeksi (Grouting)
Selain pemeliharaan rutin perkerasan beton, yang dicakup
dalam pemeliharaan rutin pada jalan beton adalah:
Pemeliharaan Rutin Bahu Jalan Pemeliharaan Rutin Trotoar Pemeliharaan Rutin Selokan
Pemeliharaan Rutin dan Perbaikan Gorong-gorong Pemeliharaan Rutin Talud
Yang dimaksud dengan Serah Terima Akhir Pekerjaan
(
Final Hand Over
) adalah serah terima akhir dari
seluruh pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh
Kontraktor dengan baik dan benar, setelah kontraktor
menyelesaikan seluruh perbaikan yang tertera pada
daftar perbaikan dan telah melewati masa
pemeliharaan sesuai bunyi kontrak.
Tujuan Serah Terima Akhir Pekerjaan adalah untuk
memastikan bahwa seluruh pekerjaan yang dilakukan
oleh kontraktor telah selesai dan dapat diterima
dengan baik. Seluruh pekerjaan telah sesuai dengan
spesifikasi teknis dan telah ditunjang dengan seluruh
back-up data
dan file yang diperlukan untuk keperluan
investigasi bila terjadi suatu hal yang tidak diharapkan
di kemudian hari.
Catatan pelaksanaan pekerjaan adalah catatan
lapangan yang diperlukan sebagai bahan masukan
untuk penyiapan laporan harian, mingguan, bulanan,
triwulanan maupun laporan akhir pekerjaan.
Catatan lapangan dibuat rangkumannya pada tahap
persiapan kolnstruksi, tahap pelaksanaan konstruksi
dan tahap pemeliharaan, sekurang-kurangnya terdiri
dari:
Catatan Harian Pelaksanaan Pekerjaan
Buku Pengukuran (Buku Opname)
Pengambilan Contoh Bahan dan Hasil Pengujian
Catatan mengenai Gambar Rencana, Gambar Kerja, Gambar
Kerja Terkoreksi dan Gambar Terlaksana
Grafik Kemajuan dan Catatan-catatan