P.T. ASURANSI HARTA AMAN
PRATAMA Tbk.
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK MASA SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR
30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
P.T. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
1
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 30 September 2009 dan 2008 serta
untuk masa Sembilan bulan yang berakhir pada tanggal tersebut
N e r a c a
2
Laporan Laba Rugi
4
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Laporan Arus Kas
6
Catatan Atas Laporan Keuangan
7
ASET
Catatan
2009
2008
INVESTASI
Deposito berjangka
2b,2h,3 & 26
43.938.960.000
20.411.926.627
Saham:
tersedia untuk dijual
3.617.737.750
396.813.520
Obligasi:
yang dimiliki hingga jatuh tempo
4.892.562.139
3.009.134.762
Investasi lainnya:
Penyertaan pada Menara Proteksi
4.000.000
4.000.000
Penyertaan pada Perusahaan Asuransi Resiko Khusus
190.000.000
190.000.000
Lainnya
391.564.699
0
Jumlah Investasi
53.034.824.588
24.011.874.909
KAS DAN BANK
2b,2i,4 & 26
6.099.887.503
3.517.950.496
PIUTANG PREMI - Setelah Dikurangi Penyisihan
Piutang Tak Tertagih sebesar masing-masing
Rp. 2.682.856.534 untuk tahun 2009 dan
Rp. 2.279.856.534 untuk tahun 2008
Pihak Ketiga
2b,2j,5 & 26
24.963.735.553
15.897.631.690
PIUTANG REASURANSI
Pihak Ketiga
2b,2j,6 & 26
3.174.294.024
2.217.341.737
PIUTANG LAIN-LAIN
Pihak Ketiga
2j & 7
206.205.302
135.355.767
ASET TETAP - Setelah Dikurangi Akumulasi
Penyusutan sebesar masing-masing
Rp. 5.252.745.034 untuk tahun 2009 dan
Rp. 4.467.218.205 untuk tahun 2008
2k & 8
5.148.044.304
5.455.090.663
ASET PAJAK TANGGUHAN
2m & 14
1.628.732.880
1.519.976.700
ASET LAIN-LAIN
2l & 9
1.365.275.229
1.029.814.788
JUMLAH ASET
95.620.999.383
53.785.036.750
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk
NERACA PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
KEWAJIBAN & EKUITAS
Catatan
2009
2008
KEWAJIBAN
Hutang Klaim
2d & 10
2.974.299.562
1.890.398.447
Estimasi Klaim Retensi Sendiri
2d & 11
10.217.506.131
5.643.399.891
Premi yang Belum Merupakan Pendapatan
2c & 12
24.246.958.605
11.994.026.389
Hutang Reasuransi
2b,13 & 26
2.090.840.745
1.701.485.112
Hutang Pajak
2k & 14
104.450.066
102.975.048
Biaya Masih Harus Dibayar
15
105.275.000
50.000.000
Premi Diterima di Muka
16
589.652.794
1.231.423.457
Hutang Lain-lain
17
43.266.237
43.266.237
Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
2.034.340.223
1.771.160.213
Jumlah Kewajiban
42.406.589.363
24.428.134.794
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 50 per saham
Modal Dasar - 2.000.000.000 saham untuk tahun 2009
dan 1.000.000.000 saham untuk tahun 2008
Modal ditempatkan dan Disetor Penuh
-500.000.000 saham untuk tahun 2009
310.000.000 saham untuk tahun 2008
18
25.000.000.000
15.500.000.000
Tambahan Modal Disetor
19
5.700.000.000
Cadangan
360.000.000
330.000.000
Rugi yang Belum Direalisasi atas Efek Tersedia
2h & 3
(251.555.341)
(345.802.580)
Saldo Laba
22.405.965.361
13.872.704.536
Jumlah Ekuitas
53.214.410.020
29.356.901.956
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
95.620.999.383
53.785.036.750
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk
NERACA PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2009
2008
PENDAPATAN UNDERWRITING
Premi Bruto
2c & 20
76.277.913.454
46.877.005.606
Premi reasuransi
2c,2f & 20
(13.208.784.996)
(9.561.706.973)
Penurunan (Kenaikan) Premi yang Belum
Merupakan Pendapatan
2c & 20
(10.191.955.209)
(1.853.495.629)
Jumlah Pendapatan Premi
52.877.173.249
35.461.803.004
BEBAN UNDERWRITING
Beban Klaim
Klaim Bruto
2d & 21
20.508.816.653
18.646.283.177
Klaim Reasuransi
2d & 21
(3.378.103.716)
(4.820.542.731)
Kenaikan (penurunan ) estimasi Klaim Retensi
Sendiri
2 d& 21
3.853.190.359
841.996.843
Jumlah Beban Klaim
20.983.903.296
14.667.737.289
Beban komisi netto
2e & 22
18.505.106.361
11.167.091.447
Jumlah Beban Underwriting
39.489.009.657
25.834.828.736
HASIL UNDERWRITING
13.388.163.592
9.626.974.268
HASIL INVESTASI
2b,2h & 23
3.541.464.397
933.181.129
BEBAN USAHA
2g,2j & 24
(11.571.443.502) (10.341.643.108)
LABA USAHA
5.358.184.487
218.512.289
PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH
2b & 25
1.176.806.829
563.924.761
LABA SEBELUM TAKSIRAN PAJAK
PENGHASILAN
6.534.991.316
782.437.050
TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN
2k & 14
Pajak Kini
(178.679.200)
(485.219.900)
Pajak Tangguhan
221.078.200
281.669.100
LABA BERSIH
6.577.390.316
578.886.250
LABA BERSIH PER SAHAM
2m
13,15
1,87
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk
LAPORAN LABA RUGI
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
UNTUK MASA SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
Modal
Tambahan
Catatan
Saham
Modal Disetor
SALDO PER 31 DESEMBER 2007
15.500.000.000
-
300.000.000
13.323.818.286
(204.865.580)
28.918.952.706
RUGI YANG BELUM DIREALISASI ATAS EFEK
TERSEDIA UNTUK DIJUAL
2h & 3
-
-
-
-
(140.937.000)
(140.937.000)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
-
-
-
578.886.250
-
578.886.250
CADANGAN UMUM
-
-
30.000.000
(30.000.000)
-
-SALDO PER 30 SEPTEMBER 2008
15.500.000.000
-
330.000.000
13.872.704.536
(345.802.580)
29.356.901.956
SALDO PER 31 DESEMBER 2008
25.000.000.000
5.700.000.000
330.000.000
15.858.575.045
(422.268.220)
46.466.306.825
RUGI YANG BELUM DIREALISASI ATAS EFEK
TERSEDIA UNTUK DIJUAL
2h & 3
-
-
-
-
170.712.879
170.712.879
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
-
-
-
6.577.390.316
-
6.577.390.316
CADANGAN UMUM
-
-
30.000.000
(30.000.000)
-
-SALDO PER 30 SEPTEMBER 2009
25.000.000.000
5.700.000.000
360.000.000
22.405.965.361
(251.555.341)
53.214.410.020
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan ini
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PERIODE SEMBILAN BULAN BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2009 dan 2008
Saldo Laba
Ditentukan
penggunaannya
Blm ditentukan
penggunaannya
Rugi Blm
Direalisasi Atas
Efek Tersedia Utk
2009
2008
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Penerimaan premi
69.495.570.052
49.185.435.769
Penerimaan klaim dan potongan reasuransi
6.692.823.920
7.005.394.360
Pembayaran premi asuransi
(14.008.396.106)
(8.216.478.968)
Pembayaran klaim
(24.922.184.522)
(18.834.368.329)
Pembayaran potongan premi kepada tertanggung dan
potongan premi atas premi diterima dimuka
(21.289.278.685)
(13.351.074.362)
Pembayaran beban usaha
(10.426.475.489)
(9.223.151.259)
Penerimaan (pembayaran) pajak penghasilan badan
(230.267.867)
(424.208.030)
Penurunan Investasi
21.720.372.248
10.603.809.651
Lain-lain
622.346.840
(359.158.255)
Kas bersih diperoleh dari aktifitas operasi
27.654.510.391
16.386.200.577
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Hasil investasi
3.522.064.714
902.869.906
Perolehan Aset tetap pemilikan langsung
(859.443.640)
(741.870.000)
Hasil penjualan Aset tetap pemilikan langsung
733.600.000
263.200.000
Peningkatan Aset lain-lain
(74.719.025)
127.528.243
Peningkatan Investasi
(33.521.218.085)
(20.167.860.233)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
(30.199.716.036)
(19.616.132.084)
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Pembayaran deviden tunai
(98.175)
(98.175)
Peningkatan (Penurunan) Bersih Dari Kas dan Bank
(2.545.303.820)
(3.230.029.682)
Kas dan Bank, Awal Tahun
8.645.191.323
6.747.980.178
Kas dan Bank, Akhir Tahun
6.099.887.503
3.517.950.496
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK MASA SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT. ASURANSI HARTA AMAN PRATAMA Tbk.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK MASA SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER
2009 DAN 2008
1.
Gambaran Umum Perusahaan
a.
Pendirian Perusahaan
PT Asuransi Harta Aman Pratama Tbk (Perusahaan) d/h PT
Asuransi Harapan Aman Pratama didirikan pada tanggal 28 Mei
1982 berdasarkan Akta Notaris Trisnawati Mulia, SH No. 76
yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dalam Surat Keputusan No. C2-1325.HT.01.01.Th.82 tangga1 21
September 1982.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Fathiah Helmi, SH No.
13 tanggal 18 Nopember 2008 mengenai Peningkatan Modal
ditempatkan dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum
Terbatas I (“PUT I”) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek
Terlebih
Dahulu
(“HMETD”)
dan
peningkatan
Modal
Dasar
Perseroan menjadi Rp. 100.000.000.000 (seratus miliar rupiah)
yang terdiri atas 2 (dua) miliar saham dengan nilai nominal
Rp 50 per saham.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan perusahaan adalah mendirikan dan menjalankan
usaha dalam bidang asuransi kerugian.
Perusahaan berkantor pusat di Jalan Balikpapan Raya No.6,
Jakarta dan memiliki jaringan operasi sebanyak 3 (tiga)
kantor cabang dan 5 (lima) kantor pemasaran yang tersebar di
wilayah Jakarta, Medan, Bandung, Surabaya, Semarang dan
Denpasar.
Perusahaan mulai beroperasi komersial sebagai perusahaan
asuransi kerugian sejak tahun 1983 berdasarkan Surat Ijin
Usaha
dari
Menteri
Keuangan
Republik
Indonesia
No.
633/MD/1983 tanggal 11 Pebruari 1983.
b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 30 Juli 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan
efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.
SI-128/SHM/ MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum saham
kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya sebanyak 1.000.000 saham.
Halaman 8
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Juni 1992,
para pemegang saham menyetujui pembagian saham bonus yang
berasal dari kapitalisasi agio saham dengan rasio setiap
pemilik 2 (dua) saham lama akan mendapat 1 (satu) saham
bonus. Pencatatan saham bonus dilakukan di Bursa Efek pada
tanggal 1 Maret 1993 dan bersamaan dengan itu dilakukan
pencatatan saham pendiri (company listing) sehingga seluruh
saham tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
berjumlah 6.000.000 saham.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Juni 1997
ditetapkan pemecahan saham (stock split) atas nilai nominal
saham dari Rp 1.000 per saham menjadi Rp 500 per saham
sehingga seluruh saham Perusahaan menjadi sebanyak 12.000.000
saham. Namun stock split tersebut baru efektif dilaksanakan
pada tanggal 4 September 2000.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 21 Mei 2003. Perusahaan memutuskan untuk membagikan
dividen
saham
kepada
seluruh
pemegang
saham
secara
proporsional sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya dan
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham di mana jumlah saham
yang akan dikeluarkan adalah sebanyak 2.000.000 saham dengan
perbandingan setiap pemegang 6 saham yang namanya tercatat
dalam Daftar Pemegang Saham akan mendapatkan 1 dividen saham.
Sehubungan
dengen
pembagian
dividen
saham,
maka
modal
ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat sebesar Rp
1.000.000.000 atau 2.000.000 saham sehingga jumlah modal
ditempatkan dan disetor Perusahaan meningkat sebesar Rp.
1.000.000.000 atau 2.000.000 saham sehingga jumlah modal
ditempatkan dan disetor Perusahaan menjadi sebesar Rp.
7.000.000.000 atau 14.000.000 saham.
Selain itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 21 Mei 2003 telah disetujui untuk melakukan pemecahan
saham (stock split) atas nilai nominal saham dari Rp 500 per
saham menjadi Rp 50 per saham sehingga jumlah keseluruhan
saham Perusahaan menjadi sebanyak 140.000.000 saham.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa tanggal 1 Juli 2004, para pemegang saham
telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal dari
kapitalisasi agio saham sampai dengan tahun buku 2003 sebesar
Rp 6.000.000.000 yang akan dikonversi menjadi saham dimana
pemilik 7 saham lama dengan nilai nominal Rp 50 akan
memperoleh 6 saham bonus. Jumlah saham yang dikeluarkan
sehubungan dengan pembagian saham bonus adalah sejumlah
120.000.000 saham. Modal ditempatkan dan disetor perseroan
akan meningkat dari 140.000.000 saham atau seluruhnya sebesar
Rp 7.000.000.000 menjadi 260.000.000 saham atau seluruhnya
sebesar Rp 13.000.000.000. Selain itu, dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Mei 2004, para pemegang
saham setuju dengan pembagian dividen tunai sebesar Rp 20
setiap saham, yang akan dibayarkan atas 140.000.000 saham
atau seluruhnya sebesar Rp 2.800.000.000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta No. 47 dari
Notaris Fathiah Helmi,SH Tanggal 25 Juni 2007, para pemegang
saham telah menyetujui pembagian saham bonus yang berasal
dari:
a.
Kapitalisasi Agio Saham sampai dengan tahun buku 2006
sebesar Rp. 250.000.000 yang akan dikonversi menjadi
saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 1 saham
bonus dengan nilai nominal Rp. 50 setiap saham.
b.
Kapitalisasi
Selisih
Penilaian
Kembali
Aset
Tetap
perseroan sebesar Rp.2.250.000.000 berdasarkan surat
keputusan
Direktorat
Jendral
Pajak
No.394/WPJ.07/
BD.04/2004 Tanggal 23-12-2004 akan dikonversi menjadi
saham, dimana pemilik 52 saham lama memperoleh 9 saham
bonus dengan nilai nominal Rp. 50 setiap saham.
Setelah pembagian saham bonus maka modal ditempatkan dan
modal disetor Perseroan meningkat dari 260.000.000 saham
menjadi 310.000.000 lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp.
15.500.000.000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa yang telah diaktakan dengan akta No. 13 dari
Notaris Fathiah Helmi,SH Tanggal 18 Nopember 2008, para
pemegang saham telah menyetujui Peningkatan Modal ditempatkan
dan disetor Perseroan melalui Penawaran Umum Terbatas I (“PUT
I”) dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(“HMETD”) sebanyak 190.000.000 saham biasa atas nama baru
dengan nilai nominal Rp. 50 (lima puluh rupiah)per saham
yang ditawarkan dengan harga penawaran Rp. 80 (delapan puluh
rupiah) setiap sahamnya. Setiap pemegang 31 (tiga puluh satu)
saham lama mempunyai 19 (sembilan belas) HMETD dimana setiap
1 (satu) HMETD berhak membeli 1 (satu) saham baru yang
berasal dari portepel Perseroan.
Setelah pelaksanaan PUT I maka modal ditempatkan dan disetor
perseroan meningkat dari 310.000.000 lembar saham menjadi
500.000.000
lembar
saham
atau
seluruhnya
sebesar
Rp.
Halaman 10
Berdasarkan Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan
yang telah diaktakan dengan Akta No. 58 dari Notaris Fathiah
Helmi, SH tanggal 16 Juni 2008, para pemegang saham
menyetujui penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2007 di
mana :
•
Sebesar Rp 30.000.000 disisihkan sebagai dana cadangan;
•
Sisanya sebesar Rp 1.278.973.871 dimasukkan sebagai Saldo
Laba.
Berdasarkan Berita Acara Rapat umum Pemegang Saham Tahunan
tanggal 23 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui
penetapan penggunaan keuntungan tahun buku 2008 di mana :
•
Sebesar Rp 30.000.000 disisihkan sebagai dana cadangan;
•
Sisanya sebesar Rp 2.534.756.760 dimasukkan sebagai Saldo
Laba.
c.
Direksi, Dewan Komisaris, Karyawan dan Komite Audit
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham tanggal 23 Juni 2009, Susunan pengurus Perusahaan
adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama
: Tuan Teddy Hailamsah
Komisaris Independen : Tuan Budi Santoso Tanuwibowo
Komisaris Independen : Tuan Bambang Heryanto
Komisaris
: Tuan Pardjo
Direktur Utama
: Tuan Sunyata Wangsadarma, MA,AAI,
HIA, AIS
Direktur Keuangan
: Tuan Eng Tjiang, SE
Direktur Marketing
: Tuan Bayu Widdhisiadji, MM, AAAIK
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan yang telah diaktakan dengan Akta No. 58 dari
Notaris Fathiah Helmi, SH, tanggal 16 Juni 2008, susunan
pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut :
Komisaris Utama
: Tuan Teddy Hailamsah
Komisaris Independen : Tuan Budi Santoso Tanuwibowo
Komisaris
: Tuan Hendra Lukman
Direktur Utama
: Tuan Sunyata Wangsadarma, MA,AAI,
HIA, AIS
Direktur Keuangan
: Tuan Eng Tjiang, SE
Sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.1.5 tahun 2004 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit, Perseroan
telah membentuk Komite Audit berdasarkan surat Keputusan
Dewan Komisaris No.001/HGI-DK/X/08 tanggal 30 Oktober 2008,
Komisaris Perseroan menetapkan Susunan Komite Audit sebagai
berikut:
Ketua
: Tuan Budi Santoso Tanuwibowo
Anggota
: Ibu Sri Hadiah Watie
Anggota
: Tuan Bolim Handaya
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi
Keuangan, khususnya Standar Akuntansi Keuangan No. 28 (revisi
1996) mengenai Asuransi Kerugian, Peraturan No. VIII.G.7
tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan
oleh Badan Pengawas Pasar Modal. Dasar pengukuran Laporan
Keuangan ini adalah konsep Biaya Perolehan, kecuali beberapa
akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan
dalam
kebijakan
akuntansi
masing-masing
akun
tersebut.
Laporan
Arus
Kas
disusun
menggunakan
metode
langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
Dasar penyusunan Laporan Keuangan, kecuali Laporan Arus Kas
adalah dasar Akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk
penyusunan Laporan Keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).
b.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Pembukuan Perusahaan disusun dalam mata uang Rupiah.
Transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dicatat
berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan.
Pada tanggal Neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan
kurs
tengah
transaksi
wesel
ekspor
yang
ditetapkan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut.
Laba atau rugi kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan
pada Laporan Laba Rugi tahun berjalan.
Per tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008, kurs
yang digunakan untuk penjabaran pos-pos moneter dalam mata
uang asing adalah Rp. 9.681 / USD 1 dan Rp. 9.378 / USD 1.
Halaman 12
c.
Pengakuan Pendapatan Premi
Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan
reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis
(kontrak)
berdasarkan
proporsi
jumlah
proteksi
yang
diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa
premi yang diperoleh perusahaan. Premi yang menjadi hak
reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode
kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang
diberikan.
Premi yang belum merupakan pendapatan untuk masing-masing
jenis pertanggungan dihitung secara agregatif dengan
menggunakan persentase
sebesar 40% dari premi retensi sendiri untuk polis-polis
dengan masa pertanggungan lebih dari 30 hari, dan sebesar 10
% dari premi retensi sendiri untuk polis-polis dengan masa
pertanggungan kurang dari 30 hari.
Kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan
merupakan selisih dari premi yang belum merupakan pendapatan
periode berjalan dan periode lalu.
Penyajian
pendapatan
premi
dalam
Laporan
Laba
Rugi
menunjukkan
jumlah
premi
bruto,
premi
reasuransi
dan
penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan.
Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
Atas pertanggungan yang lebih dari satu tahun tidak diakui
sebagai pendapatan dan dicatat sebagai premi diterima dimuka
setelah diperhitungkan dengan Potongan Preminya.
d.
Beban Klaim
Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims),
klaim dalam proses penyelesaian, klaim yang terjadi namun
belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim.
Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban
untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diterima dari
reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim
pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim.
Hak subrogasi diakui sebagai pengurang beban klaim pada saat
realisasi.
Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim
retensi sendiri) dihitung berdasarkan estimasi kerugian wajar
yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang pada tanggal
Neraca masih dalam proses penyelesaian. Untuk klaim yang
sudah terjadi namun belum dilaporkan (Incurred But Not
Reported / IBNR) dihitung berdasarkan estimasi yang wajar
atas klaim yang sudah terjadi tetapi belum dilaporkan.
Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam
Laporan Laba Rugi pada periode terjadinya perubahan. Kenaikan
(penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih
estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan periode
lalu.
Penyajian
beban
klaim
dalam
Laporan
Laba
Rugi
menunjukkan
jumlah
klaim
bruto,
klaim
reasuransi,
dan
kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim
reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto.
e.
Komisi Neto
Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan
perusahaan asuransi lain serta diskon yang diberikan kepada
tertanggung sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat
sebagai Beban Komisi, sedangkan komisi yang diperoleh dari
transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi,
dan diakui dalam Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya.
Dalam hal jumlah komisi yang diperoleh lebih besar dari
jumlah beban komisi, maka selisih tersebut disajikan sebagai
pendapatan dalam Laporan Laba Rugi.
f.
R e a s u r a n s i
Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi
pertanggungan yang diperoleh kepada perusahaan asuransi lain
dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian
premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai
premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara
proporsional dengan proteksi yang diberikan. Pembayaran atau
kewajiban atas transaksi reasuransi retrospektif diakui
sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat
sehubungan kontrak reasuransi tersebut.
Sifat transaksi reasuransi proporsional treaty mengikat
selama
periode
kontrak
secara
proporsional
berdasarkan
presentase tertentu.
Tujuan
transaksi
reasuransi
proporsional
treaty
adalah
mereasuransi secara otomatis setiap penutupan asuransi yang
dilakukan Perseroan.
Efek transaksi proporsional treaty terhadap operasional
Perseroan adalah dapat menutup pertanggungan asuransi yang
melebihi kemampuan retensi perseroan.
Halaman 14
g.
Beban Usaha
Beban usaha dan beban lain-lain diakui sesuai manfaatnya pada
tahun yang bersangkutan (Accrual basis).
h.
I n v e s t a s i
Investasi dalam bentuk deposito wajib dan deposito biasa
dicatat berdasarkan nilai nominal.
Investasi dalam bentuk Reksa Dana dinyatakan berdasarkan
Nilai Aset Bersih. Investasi dalam saham yang merupakan
sekuritas ekuitas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
dinyatakan berdasarkan harga pasar.
Investasi dalam saham yang tidak diperdagangkan di bursa efek
dengan persentase pemilikan kurang dari 20 % dicatat sebesar
biaya perolehan.
Investasi dalam bentuk Reksa Dana dan Saham diklasifikasikan
dalam kelompok tersedia untuk dijual, karena tidak akan
dijual kembali dalam jangka pendek. Oleh karena itu, laba
atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan (penurunan)
harga pasar disajikan sebagai komponen Ekuitas.
Investasi dalam obligasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
setelah dikurangi atau ditambahkan dengan amortisasi premium
atau diskonto. Premium atau diskonto obligasi diamortisasi
secara Garis Lurus selama jangka waktunya.
Penghasilan investasi dari deposito dan obligasi diakui
sesuai dengan periode berjalan. Penghasilan dividen diakui
pada saat dividen diumumkan. Keuntungan (kerugian) penjualan
saham diakui pada saat realisasi penjualan. Penghasilan
bunga, dividen, dan keuntungan (kerugian) penjualan saham
diakui dalam Laporan Laba Rugi tahun berjalan sebagai hasil
investasi.
i.
Kas Dan Bank
Kas dan Bank terdiri dari kas dan rekening giro yang dimiliki
perusahaan dan tidak digunakan sebagai jaminan hutang.
j.
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Perusahaan
melakukan
penyisihan
piutang
tak
tertagih
berdasarkan penelaahan manajemen terhadap keadaan masing -
masing Akun Piutang pada akhir tahun.
k.
Aset Tetap
Aset tetap pemilikan langsung dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Pengukuran aset tetap pemilikan langsung setelah pengakuan
awal menggunakan model biaya (cost model) termasuk bangunan
yang telah direvaluasi pada akhir tahun 2004. Revaluasi atas
bangunan telah mendapat persetujuan dari Dirjen Pajak dalam
Surat Keputusan No. KEP-394/WPJ.07/BD.04/2004 tanggal 23
Desember 2004.
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK 16
(Revisi 2007), Aset Tetap, dimana Perusahaan diperbolehkan
untuk memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai
kebijakan Akuntansi atas Aset tetap dan diterapkan secara
konsisten terhadap seluruh aset tetap pada kategori yang
sama.
Perusahaan
menetapkan
model
biaya
sebagai
kebijakan
akuntansinya. Atas selisih penilaian kembali aset tetap yang
timbul dari revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK 16
(Revisi 2007) direklasifikasi ke saldo laba.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode Saldo Menurun
Berganda (Double-Declining-Balance method) kecuali bangunan
menggunakan
metode
Garis
Lurus
(Straight-line
method)
berdasarkan persentase penyusutan sebagai berikut:
B a n g u n a n
:
5 % d a r i B i a y a P e r o l e h a n
K e n d a r a a n
M o t o r
:
2 5 % d a r i J u m l a h T e r c a t a t
P e r a l a t a n
K a n t o r
:
2 5 % d a n 5 0 % d a r i J u m l a h
T e r c a t a t
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak
disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada
Laporan Laba Rugi pada saat terjadinya. Perbaikan dan
pemugaran dalam jumlah besar yang menambah masa manfaat
keekonomian aset dikapitalisasi sebagai Aset Tetap Pemilikan
Langsung. Aset tetap pemilikan langsung yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok
Aset Tetap Pemilikan Langsung dan keuntungan atau kerugian
yang terjadi dibukukan dalam Laporan Laba Rugi tahun yang
bersangkutan.
Aset
dalam
penyelesaian
merupakan
seluruh
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
memperoleh
aset
sampai
siap
untuk
digunakan. Aset tersebut akan dipindahkan ke dalam Aset
Tetap Pemilikan Langsung dan disusutkan pada saat selesai
dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Halaman 16
l.
Aset Lain-lain
Uang jaminan, uang muka dan biaya dibayar di muka serta
pos-pos yang tidak layak digolongkan dalam aset tetap dan juga
tidak
dapat
digolongkan
dalam
aset
lancar,
investasi/penyertaan maupun aset dimasukkan sebagai aset
lain-lain.
m.
Taksiran Pajak Penghasilan
Taksiran pajak penghasilan - pajak kini pada Laporan Laba
Rugi dihitung berdasarkan taksiran laba kena pajak dalam
tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku.
Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak penghasilan
untuk menentukan taksiran pajak penghasilan sesuai Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan No. 46 tentang "Akuntansi Pajak
Penghasilan". Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk
mencerminkan pengaruh pajak atas beda waktu antara pelaporan
komersial dan fiskal.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi
pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah
tercatat
aset
dan
kewajiban
menurut
Laporan
Keuangan.
Kewajiban pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk
perbedaan waktu yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena
pajak pada masa mendatang.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal
Neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam
Laporan Laba Rugi.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di Neraca,
kecuali Aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang
berbeda, atas dasar kompensasi sesuai penyajian Aset dan
kewajiban pajak kini.
n.
Estimasi Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Berlaku efektif 1 Januari 2005, Perusahaan menerapkan PSAK
No.
24
(Revisi
2004),
"Imbalan
Kerja",
dengan
basis
retrospektif dan mengubah metode akuntansi imbalan kerja
seluruhnya menjadi metode yang diatur oleh standar akuntansi.
Pada PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya penyisihan imbalan
kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 ditentukan
dengan menggunakan metode "Projected Unit Credit". Keuntungan
atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban
apabila akumulasi bersih dari keuntungan atau kerugian
aktuarial yang belum diakui untuk setiap program pada akhir
tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10 % dari nilai kini
kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan
atau kerugian tersebut diakui secara garis lurus selama
rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para karyawan.
Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari penerapan awal
suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada
kewajiban imbalan kerja atas program manfaat pasti yang sudah
ada harus diamortisasi selama periode sampai manfaat tersebut
menjadi hak karyawan.
o.
Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa
Seluruh transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan
tingkat harga, persyaratan dan kondisi normal sebagaimana
dilakukan dengan pihak di luar hubungan istimewa diungkapkan
dalam Laporan Keuangan sesuai dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan No. 7, tahun 1994.
p.
Laba Bersih Per Saham
Sesuai dengan PSAK No. 56, "Laba Per Saham", laba bersih per
saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham
yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Tambahan saham
yang terjadi karena dividen saham, saham bonus dan stock
split dianggap telah merubah jumlah saham sejak awal tahun
dan
dihitung
secara
retrospektif
untuk
seluruh
tahun
penyajian. Rata-rata tertimbang saham yang beredar pada
tanggal 30 September 2009 dan 30 September 2008 adalah
500.000.000 saham.
q.
Informasi Segmen
Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5
(revisi) tentang Akuntansi Segmen dengan mengadopsi segmen
usaha sebagai bentuk pelaporan segmen.
Segmen usaha tersebut digolongkan berdasarkan segmen primer
dan segmen sekunder.
r.
Penurunan Nilai Aset
Perusahaan
mengakui
rugi
penurunan
nilai
aset
apabila
taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (recoverable
amount) dari suatu aset lebih rendah dari nilai tercatatnya.
Halaman 18
untuk menentukan apakah terdapat indikasi pemulihan penurunan
nilai. Pemulihan penurunan nilai diakui sebagai laba pada
periode terjadinya pemulihan.
s.
Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan Keuangan Konsolidasi sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat
taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan
kewajiban yang dilaporkan pada tanggal Laporan Keuangan serta
jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Dengan
adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi,
realisasi dapat berbeda dengan estimasi tersebut.
3 INVESTASI
Rincian per 30 September sebagai berikut :
2009 2008
a. Deposito Berjangka
Deposito Wajib
Dalam Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 500.000.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.500.000.000 200.000.000 PT Bank Negara Indonesian (Persero) Tbk - 200.000.000
Jumlah Deposito Wajib 1.500.000.000 900.000.000
Deposito Biasa
Dalam Rupiah
PT Bank Mega 2.000.000.000 2.000.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2.050.000.000 2.050.000.000 PT Bank Arta Graha 6.000.000.000 3.577.247.000 PT Bank Capital Indonesia 4.000.000.000 4.000.000.000 PT Bank Mayapada Tbk 4.840.000.000 3.500.000.000 PT Bank Negara Indonesian (Persero) Tbk 4.000.000.000 -PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 1.000.000.000 -PT Bank Tabungan Negara (BTN) 4.000.000.000 -PT Bank Permata 2.000.000.000 1.000.000.000 PT Bank Danamon 2.000.000.000 -PT Bank Bumiputera 1.000.000.000 -PT. Bank Victoria 1.000.000.000 -PT Bank Harda Internasional 3.000.000.000 -PT Bank Tabungan Negara Syariah 4.000.000.000
-Jumlah 40.890.000.000 16.127.247.000
Dalam US Dollar
PT Bank Central Asia Tbk - 1.688.040.000 PT Bank Arta Graha - 562.680.000 PT Bank Danamon 968.100.000 -PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 580.860.000 1.133.959.627
Jumlah 1.548.960.000 3.384.679.627
Jumlah Deposito Biasa 42.438.960.000 19.511.926.627
Jumlah Deposito Berjangka 43.938.960.000 20.411.926.627
b. Saham Yang Tersedia Untuk Dijual (Rupiah)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 248.733.500 248.733.500 PT. Ades Waters Indonesia Tbk 48.271.350 48.271.350 PT. Alam Sutera Tbk 99.247.500 99.247.500 PT. Bank Mandiri Tbk - 246.613.750 PT. Bank Central Asia Tbk - 99.750.000 PT. Bakrie 129.559.375 -PT. Ciputra 434.989.913 -PT. Darma Henwa Tbk 915.101.650 -PT. Timah Tbk 568.582.650 -PT. Asia Natural 29.405.765 -PT. Unilever 188.482.438 -PT. Berlian Laju 618.208.050 -PT. Bank Negara 477.500.000 -PT. Bakrie Telecom 111.210.900 -Kerugian Yang Belum Direalisasi akibat Penurunan Nilai Pasar (251.555.341) (345.802.580)
Nilai Pasar 3.617.737.750 396.813.520
c. Obligasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Rupiah)
Indah Kiat Pulp & Paper 1 Tahun 1999 :
Seri A (idD, Jatuh Tempo 1 Oktober 2014) - 325.000.000
Seri B (idD, Jatuh Tempo 1 Okotber 2017) - 500.000.000 Lontar Papyrus Pulp 1 Tahun 2000 :
Seri A (idD, Jatuh Tempo 1 Oktober 2014) 275.000.000 -Seri B (idD, Jatuh Tempo 1 Okotber 2017) 500.000.000
-Tjiwi Kimia
Seri A (idBBB,Jatuh Tempo 1 Oktober 2014) 179.522.704 256.871.064
Seri B (idBBB, Jatuh Tempo 1 Okotber 2017) 500.000.000 500.000.000
PT Indofood Sukses Makmur II Th 2009 (idAA, Jatuh
Tempo 17 Juni 2014) 2.000.000.000 -ORI th 2005 seri fr0027 (Jatuh Tempo 16 Juni 2015 1.500.000.000 1.500.000.000 Diskonto yang belum diamortisasi (61.960.565) (72.736.302)
d. Lain-Lain
Penyertaan Pada Menara Terproteksi 4.000.000 4.000.000 Penyertaan Pada Perusahaan Asuransi Risiko Khusus 190.000.000 190.000.000 Lainnya 391.564.699
-Jumlah Lain-Lain 585.564.699 194.000.000
Jumlah Investasi 53.034.824.588 24.011.874.909
Tingkat bunga per tahun atas
2009 2008 Deposito Wajib 9% 5,75% - 6,75% Deposito Biasa : Dalam Rupiah 2,25%-9,75% 6,25% - 12,5% Dalam US Dollar 2,75% 2,75% - 3,25% Obligasi 9.50% -13.08% 9,50% - 9,83%
4 KAS DAN BANK
Rincian Per 30 September sebagai berikut :
2009 2008 Kas 23.700.000 22.000.000 Pihak Ketiga : Bank BCA 5.502.574.671 2.676.725.617 Bank Jateng 153.782.101 170.796.259 Bank Mandiri 263.820.944 279.662.861 Bank CNB 16.688.059 8.956.544 Bank Agroniaga 17.582.661 11.296.478 Citi Bank 73.771.621 102.093.192 Bank Jabar 36.699.401 36.361.283 Bank Indomonex 7.023.269 5.799.346 Bank BRI 4.244.776 204.258.916
Sub Jumlah Bank 6.076.187.503 3.495.950.496
Jumlah Kas dan Setara Kas 6.099.887.503 3.517.950.496
5 PIUTANG PREMI
Rincian per 30 September sebagai berikut :
2009 2008
Dalam Rupiah 27.646.592.087 18.177.488.224
Penyisihan piutang ragu-ragu (2.682.856.534) (2.279.856.534)
Jumlah 24.963.735.553 15.897.631.690
Deposito Wajib merupakan dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka atas nama Menteri Keuangan QQ Perusahaan. Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, deposito wajib adalah sebesar 20 % dari modal disetor minimum yang dipersyaratkan dan ditambah 1% dari premi netto.
6 PIUTANG REASURANSI
Rincian per 30 September sebagai berikut :
2009 2008
PT. Bina dharma (ABDA) 20.520.459 -PT. Asuransi Buana Independent 113.561.352 -PT. Panin Insurance 33.816.740 -Ramayana 11.744.448 -PT. Asuransi Central Asia - 407.314.855 Everest re - 24.428.669 Fahdent Mahkota Sahid - 117.788.704
PT Pool Asuransi Indonesia 8.783.518
PT Indosurance 255.582.597 6.420.900 PT Asuransi Bintang - 7.635.101 Intra Asia - 5.693.539 Ibu Reasuransi 8.040.500 24.206.625 PT UIB Asia Re 48.189.957 62.500.397 PT Jamindo Perkasa (Dalam Rupiah) 6.491.400 13.050.000
PT Asei 42.148.060 31.897.678
PT Tugure 6.208.563 33.216.305
PT Maskapai Reasuransi Indonesia 26.352.550 31.450.000 Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN) 34.414.930 99.001.017 PT Nasional Re (Dalam Rupiah) 97.485.035 97.485.035 PARARE (Dalam Rupiah) 1.317.451.634 105.966.197 PT Dekai Indonesia (Dalam Rupiah) 16.837.801 -Konsorsium Asuransi Resiko Khusus (Dalam Rupiah) 66.359.855 342.447.450 The Toa Reinsurance Co. Ltd. 94.112.546 509.458.247 PT Reasuransi International Indonesia 483.057.374 262.213.909 PT Asuransi Bintang 7.635.101 -PT Asuransi Maipark 8.705.433 -PT Qbe Pool 8.783.519 -PT Syariah Mubarakah 391.671.011 -Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 5.000.000 75.123.159 26.383.591
Jumlah 3.174.294.024 2.217.341.737
7 PIUTANG LAIN-LAIN
Rincian per 30 September sebagai berikut :
2009 2008
Pihak Ketiga :
Pinjaman Karyawan 59.916.262 31.827.227 Pendapatan Bunga Deposito 78.149.048 43.023.649 Pendapatan Bunga Obligasi 68.139.992 60.504.891
Jumlah 206.205.302 135.355.767
8 ASET TETAP
Rincian per 30 September sebagai berikut :
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Biaya Perolehan dan Penilaian kembali Tanah 484.464.000 - - 484.464.000 Bangunan 4.232.224.300 - - 4.232.224.300 Kendaraan Bermotor 3.386.268.300 728.500.000 730.000.000 3.384.768.300 Peralatan kantor 2.171.989.098 130.943.640 3.600.000 2.299.332.738 Jumlah 10.274.945.698 859.443.640 733.600.000 10.400.789.338 Akumulasi Penyusutan : Bangunan 1.115.207.560 158.708.412 1.273.915.972 Kendaraan Bermotor 1.936.691.446 337.173.148 174.626.738 2.099.237.856 Peralatan Kantor 1.716.354.753 166.836.453 3.600.000 1.879.591.206 Jumlah 4.768.253.759 662.718.013 178.226.738 5.252.745.034 Jumlah Tercatat 5.506.691.939 5.148.044.304 2009
Perusahaan membebankan bunga sebesar 12% per tahun atas pinjaman karyawan untuk 30 September 2009 dan tahun 2008 Pada 30 September 2009 dan tahun 2008 Perusahaan tidak menetapkan penyisihan atas piutang lain-lain karena berdasarkan hasil penelaahan manajemen, piutang tersebut dapat tertagih seluruhnya.
Piutang reasuransi merupakan piutang yang timbul dari transaksi reasuransi sehubungan dengan hak penerimaan komisi, premi asuransi dan klaim asuransi kepada reasuradur.
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Biaya Perolehan dan Penilaian kembali Tanah 484.464.000 - - 484.464.000 Bangunan 4.232.224.300 - - 4.232.224.300 Kendaraan Bermotor 3.019.898.300 741.870.000 658.000.000 3.103.768.300 Peralatan kantor 1.865.028.508 236.823.760 - 2.101.852.268 Jumlah 9.601.615.108 978.693.760 658.000.000 9.922.308.868 Akumulasi Penyusutan : Bangunan 903.596.345 158.708.412 - 1.062.304.757 Kendaraan Bermotor 2.107.484.077 273.848.056 628.783.234 1.752.548.899 Peralatan Kantor 1.506.088.847 146.275.702 - 1.652.364.549 Jumlah 4.517.169.269 578.832.170 628.783.234 4.467.218.205 Jumlah Tercatat 5.084.445.839 5.455.090.663 9 ASET LAIN-LAIN
Rincian per 30 September sebagai berikut :
2009 2008
Jaminan
PT Taman Olahraga Jagorawi 60.000.000 60.000.000 W.K. Webster & Co., London 26.602.875 26.602.875 Konsorsium Asuransi Resiko Khusus 30.000.000 30.000.000 Jaminan Telepon 5.000.000 5.000.000 Dewan Asuransi Indonesia 1.000.000 1.000.000 Jaminan Giro 500.000 500.000 Jaminan Sewa Ruangan 10.466.000
-Jumlah 133.568.875 123.102.875
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
Sewa 515.916.316 10.466.000
Renovasi 9.397.159 -Biaya Emisi Saham 350.391.105 -Biaya Lain - Lain 317.701.774 857.945.913
Lain-lain 38.300.000 38.300.000
Jumlah 1.231.706.354 906.711.913
TOTAL 1.365.275.229 1.029.814.788
10 HUTANG KLAIM
Rincian per 30 September sebagai berikut :
2009 2008 Kendaraan Bermotor 2.363.416.702 1.337.891.061 Kebakaran 153.077.016 302.690.111 Pengangkutan 54.046.000 100.365.086 Aneka 403.759.844 149.452.219 Jumlah 2.974.299.562 1.890.398.477
11 ESTIMASI KLAIM RETENSI SENDIRI
Rincian per 30 September sebagai berikut :
2009 2008 Kendaraan Bermotor 8.237.397.350 3.731.437.745 Kebakaran 694.675.449 832.232.190 Pengangkutan 857.173.638 186.422.217 Aneka 428.259.694 893.307.739 Jumlah 10.217.506.131 5.643.399.891 2008
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 662.718.013 dan Rp 578.832.170.
Perusahaan tidak menetapkan penyisihan penghapusan Aset lain-lain, karena berdasarkan hasil penelaahan, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa Aset lain tersebut dapat direalisir dan sebagian dari Aset lain-lain tersebut telah dan akan amortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.
Komponen terbesar dari Aset lain-lain adalah biaya yang tidak dilaporkan sebagai beban pada periode terjadinya karena memberikan manfaat bagi periode-periode selanjutnya. Oleh karena itu Aset lain-lain jenis ini diamortisasi selama periode yang memberikan manfaatnya.
12 PREMI YANG BELUM MERUPAKAN PENDAPATAN
Rincian per 30 September sebagai berikut :
2009 2008 Kebakaran 978.929.304 1.359.942.203 Kendaraan Bermotor 19.724.595.176 9.359.872.600 Pengangkutan 407.581.572 221.614.251 Aneka 3.135.852.553 1.052.597.330 Jumlah 24.246.958.605 11.994.026.384 13 HUTANG REASURANSI
Rincian per 30 Juni sebagai berikut :
2009 2008
Asei - 13.847.043
PT Asuransi Kredit Indonesia ( Dalam Rupiah) 5.739.798 8.227.253 PT Paragon Reinsurance (Dalam Rupiah) - 90.843.750 National Reinsurance Philippines 557.117.337
Jasa Indonesia 92.672.833 40.205.085 PT National Reinsurance 202.405.197 306.144.772 PT Mega Reinsurance 29.234.333 5.999.850 PT UIB Asia Reinsurance 360.998.493 -PARA RE (Dalam Rupiah) - 92.810.161 PT Reasuransi International Indonesia 416.602.519 378.652.660 Konsorsium Asuransi Risiko Khusus (Dalam Rupiah) 81.899.944 163.573.252 Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (Dalam Rupiah) 158.489.992 181.603.778 Asia Re 9.660.178 -Central Asia - 14.700.000 PT Maskapai Reasuransi Indonesia 75.604.676 67.782.687
PT Tugure 21.782.824 37.161.823
Best Re 77.796.649 289.069.193
Lain-lain (Saldo masing-masing di bawah Rp 5.000.000) 835.972 10.863.805
Jumlah 2.090.840.745 1.701.485.112
Jatuh tempo pembayaran dari hutang reasuransi 2 - 6 bulan
14 PERPAJAKAN Hutang Pajak
Rincian per 31 Juni sebagai berikut :
2009 2008
Pajak Penghasilan Pasal 23 15.040.117 14.034.935 Pajak Penghasilan Pasal 25 89.409.949 88.940.113
Jumlah 104.450.066 102.975.048 2009 2008 6.534.991.316 782.437.050 302.250.000 299.250.000 Imbalan Pasca Kerja 180.000.000 240.409.679 Cadangan Klaim (IBNR) 307.315.747 162.057.184
Jumlah Beda Waktu 789.565.747 701.716.863
Pajak Penghasilan Pasal 21 164.836.444 273.634.298 103.839.577
43.393.471
Bunga Jasa Giro (85.800.863)
Cadangan Premi (3.227.786.832) 976.234.008 Bunga Obligasi (267.065.281) (189.304.045) Bunga Deposito dan Jasa Giro (2.433.911.187) (631.046.492) Keuntungan Penjualan Saham (884.970.690) (34.067.007) Pendapatan Deviden (47.475.436) (10.083.942) Amortisasi Diskonto (8.081.802)
-Jumlah Beda Tetap (6.686.416.070) 428.760.291
638.140.993
1.912.914.204
Kompensasi Kerugian Fiskal
-638.140.993
1.912.914.204 Dibulatkan
Penyisihan Piutang Premi Tak Tertagih
Beda Tetap :
Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Diakui Fiskal
Taksiran Penghasilan Kena Pajak
Beda Waktu :
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun 2009 dan 2008 sebagai berikut :
Taksiran Pajak Penghasilan 2008 10% x 50.000.000 - 5.000.000 15% x 50.000.000 - 7.500.000 30% x 100.000.000 - 472.719.900 28% x 638.140.000 178.679.200 -178.679.200 485.219.900
Pajak Penghasilan Pasal 25 89.269.251 396.279.788
89.409.949 88.940.112
0
2009 2008
302.250.000
299.250.000 Imbalan Pasca Kerja 180.000.000 240.409.679 Cadangan Klaim (IBNR) 307.315.747 162.057.184 Kompensasi Kerugian Fiskal - (237.180.939)
Jumlah 789.565.747 464.535.924 Dibulatkan 789.565.000 464.535.000 281.669.100 221.078.200 -1.407.654.680 1.238.307.600 1.628.732.880 1.519.976.700
Manajemen berkeyakinan bahwa Aset pajak tangguhan dapat dipulihkan nilainya.
15 BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Rincian per 30 September sebagai berikut :
2009 2008
Jasa Profesional 105.275.000 50.000.000
Jumlah 105.275.000 50.000.000
16 PREMI DITERIMA DIMUKA
17 HUTANG LAIN-LAIN
Rincian per 30 September sebagai berikut :
2009 2008 Dividen Tahun 2007 10.021.301 10.021.301 Tahun 2006 33.244.936 33.244.936 Jumlah 43.266.237 43.266.237 18 MODAL SAHAM
Susunan pemegang dan pemilikan saham perusahaan per 30 September adalah sebagai berikut : 2009 Jumlah Persentase
Saham Kepemilikan Jumlah
PT. Asuransi Central Asia 306.792.512 61,40% 15.339.625.600
Tan Kin Lian 39.424.360 7,89% 1.971.218.000
Tan Kah Ho 31.061.721 6,21% 1.553.086.050
Masyarakat (kurang dari 5%) 122.721.407 24,50% 6.136.070.350
Jumlah 500.000.000 100,00% 25.000.000.000
Taksiran Pajak Penghasilan Kini :
Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan Kini
Aset Pajak Tangguhan, Saldo Akhir Tahun Aset Pajak Tangguhan, Saldo Awal Tahun
Pemegang Saham
Merupakan premi yang diterima dimuka atas pertanggungan yang lebih dari satu tahun setelah diperhitungkan dengan Potongan Premi.
Ditempatkan dan Disetor Penuh waktu pada tarif pajak maksimun 28%)
Penyisihan Piutang Premi Tak Tertagih
Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan dan saldo Aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut :
Taksiran Pajak Penghasilan Tangguhan (pengaruh beda waktu pada tarif pajak maksimun 30%)
Pajak Dibayar di Muka :
2008 Jumlah Persentase
Saham Kepemilikan Jumlah
PT. Asuransi Central Asia 158.100.000 51,00% 7.905.000.000
Kuan Hay Lin 25.728.840 8,30% 1.286.442.000
Tan Kin Lian 23.982.673 7,74% 1.199.133.650
Tan Kah Ho 17.595.500 5,68% 879.775.000
Masyarakat (kurang dari 5%) 84.592.987 27,28% 4.229.649.350
Jumlah 310.000.000 100,00% 15.500.000.000
19 TAMBAHAN MODAL DISETOR
Rincian per 30 September 2009 sebagai berikut :
Jumlah Agio per
Saham Saham Jumlah
Penjualan Saham pada tahun 1990 1.000.000 3.250 3.250.000.000 Pembagian Saham Bonus pada tahun 1993 2.000.000 1.000 (2.000.000.000) Pembagian Dividen Saham pada tahun 2003 2.000.000 2.500 5.000.000.000 Pembagian Saham Bonus pada tahun 2004 120.000.000 50 (6.000.000.000) Pembagian Saham Bonus pada tahun 2007 5.000.000 50 (250.000.000) Penawaran Umum Terbatas I pada tahun 2008 190.000.000 30 5.700.000.000
Jumlah 5.700.000.000
20 PENDAPATAN PREMI
Rinciannya sebagai berikut :
Penurunan (kenaikan) premi yang Belum merupakan
Premi Bruto Premi Reasuransi pendapatan Pendapatan Premi Kebakaran 13.468.353.283 (10.389.723.520) 111.312.006 3.189.941.769 Kendaraan Bermotor 47.923.974.322 (553.101.863) (9.745.574.872) 37.625.297.587 Pengangkutan 2.778.866.259 (883.701.455) (51.752.345) 1.843.412.459 Aneka 12.106.719.590 (1.382.258.158) (505.939.998) 10.218.521.434 Jumlah 76.277.913.454 (13.208.784.996) (10.191.955.209) 52.877.173.249 Penurunan (kenaikan) premi yang Belum merupakan
Premi Bruto Premi Reasuransi pendapatan Pendapatan Premi Kebakaran 10.820.676.133 (7.779.574.441) (182.756.149) 2.858.345.543 Kendaraan Bermotor 25.711.043.843 (243.513.830) (863.208.107) 24.604.321.906 Pengangkutan 2.363.294.700 (1.003.386.729) (13.185.077) 1.346.722.894 Aneka 7.981.990.930 (535.231.973) (794.346.296) 6.652.412.661 Jumlah 46.877.005.606 (9.561.706.973) (1.853.495.629) 35.461.803.004 21 BEBAN KLAIM
Rinciannya sebagai berikut :
Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim
Klaim Bruto Klaim Reasuransi Retensi Sendiri Beban klaim Kebakaran 3.106.237.929 (1.605.754.742) (776.284.494) 724.198.693 Kendaraan Bermotor 13.688.442.653 (1.139.685.156) 3.787.098.434 16.335.855.931 Pengangkutan 109.963.517 (41.900.648) 787.282.003 855.344.872 Aneka 3.604.172.554 (590.763.170) 55.094.416 3.068.503.800 Jumlah 20.508.816.653 (3.378.103.716) 3.853.190.359 20.983.903.296 Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim
Klaim Bruto Klaim Reasuransi Retensi Sendiri Beban klaim Kebakaran 4.534.721.093 (3.399.345.916) 96.897.554 1.232.272.731 Kendaraan Bermotor 12.337.182.970 (544.325.000) 548.823.164 12.341.681.134 Pengangkutan 764.013.468 (466.544.661) 135.176.348 432.645.155 Aneka 1.010.365.645 (410.327.153) 61.099.777 661.138.269
Jumlah 18.646.283.176 (4.820.542.730) 841.996.843 14.667.737.289
Ditempatkan dan Disetor Penuh
2009
2009 2008 Pemegang Saham
Akun ini merupakan selisih lebih harga penjualan saham atau harga pasar saham pada saat pembagian dividen saham di atas nilai nominal saham (agio saham).
22 BEBAN KOMISI NETTO
Rincian sebagai berikut :
Komisi Reasuransi
Diterima Komisi Bayar Beban Komisi Netto Kebakaran 2.207.256.944 2.959.391.806 752.134.862 Kendaraan Bermotor 1.434.375 11.926.672.841 11.925.238.466 Pengangkutan 230.978.492 534.485.300 303.506.808 Aneka 344.502.515 5.868.728.740 5.524.226.225 Jumlah 2.784.172.326 21.289.278.687 18.505.106.361 Komisi Reasuransi
Diterima Komisi Bayar Beban Komisi Netto Kebakaran 1.686.013.901 2.080.363.975 394.350.074 Kendaraan Bermotor 222.580 7.136.055.780 7.135.833.200 Pengangkutan 375.676.164 506.608.383 130.932.219 Aneka 122.070.268 3.628.046.222 3.505.975.954 Jumlah 2.183.982.913 13.351.074.360 11.167.091.447 23 HASIL INVESTASI
Rincian sebagai berikut :
2009 2008
Bunga Deposito Biasa 2.433.911.188 603.002.991 Bunga Obligasi 267.065.281 189.304.044 Keuntungan Penjualan Surat Berharga - Bersih 884.970.690 34.067.007 Pendapatan Bunga Investasi - 27.247.000
Deviden 47.475.436 10.083.942
Laba (Rugi) Selisih Kurs dari Deposito (100.040.000) 65.884.232 Pendapatan Amortisasi Diskonto Obligasi 8.081.802 3.591.913
Jumlah 3.541.464.397 933.181.129
24 BEBAN USAHA
Rincian sebagai berikut :
2009 2008
Gaji dan Tunjangan 5.739.475.037 5.086.545.152 Penyusutan Aset Tetap 662.718.013 578.832.170
Perjalanan 851.382.060 624.015.785
Pajak Penghasilan Pasal. 21 164.836.444 273.634.298 Pos, Telepon dan Telex 348.246.323 372.866.361 Penyisihan Piutang Tak Tertagih 302.250.000 299.250.000
Sewa 403.022.345 421.178.597
Perbaikan dan Pemeliharaan 105.106.424 228.287.608 Imbalan Pasca Kerja 180.000.000 240.409.679
Materai 34.626.000 187.336.685
Barang cetakan dan alat tulis 387.477.235 297.960.311 Listrik Dan Air 190.626.281 256.271.839 Representasi dan Jamuan 193.821.489 182.541.347
Pemasaran 358.463.760 144.485.017
Asuransi 198.498.761 120.923.053
Iklan dan promosi 136.806.672 99.123.002 Jasa profesional 49.290.909 48.630.000 Administrasi Saham 24.786.500 19.387.500 Pendidikan dan latihan 98.004.255 70.257.675
Survei 199.309.965 104.702.870
Surat Kabar dan Majalah 12.851.600 10.329.100
Iuran 21.550.000 34.400.030 Lain-lain 908.293.429 640.275.029 Jumlah 11.571.443.502 10.341.643.108 2008 2009 Halaman 26
25 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN - LAIN
Rincian sebagai berikut :
2009 2008
Hasil administrasi polis 544.083.246 378.595.092
Jasa Giro 85.800.863 67.331.741
Laba (Rugi) Selisih Kurs 452.212.552 (111.546.966) Laba penjualan Aset tetap 17.281.251 233.983.234
lain-lain 77.428.917 (4.438.340)
Jumlah 1.176.806.829 563.924.761
26 SALDO ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Aset dan kewajiban Perusahaan dalam mata uang asing adalah sebagai berikut :
2009 2008
USD USD
ASET
Investasi 160.000 360.917 Kas dan bank 21.891 103.813 Piutang premi 332.932 195.339 Piutang Reasuransi 32.448 1.771 Uang Jaminan - 9.819 Jumlah 547.271 671.659 KEWAJIBAN Hutang klaim (8.278) (6.750) Estimasi klaim retensi sendiri (11.092) (10.150) Hutang reasuransi (49.115) (40.478)
Jumlah Aset Bersih (68.485) (57.378)
Jumlah Aset Bersih 478.786 614.281
27 KONTRAK REASURANSI
a. Proportional Treaties
Nama Kebakaran Pengangkutan Rekayasa Aneka
% % % %
PT Reindo 30 30 50 40
PT Nasional Re 10 10 20 30
PT Maskapai Reasuransi Indonesia 15 15 15 15
PT Tugu Reasuransi 4 4 5 5 Jasindo 6 6 10 10 National Re Philipines 5 5 - -Best Reinsurance Co 30 30 - -Jumlah 100 100 100 100 Porsi Reasuransi
Dalam rangka manajemen risiko atas pertanggungan asuransi, perusahaan mengadakan kontrak reasuransi dengan beberapa perusahaan asuransi dan reasuransi sebagai berikut: