• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran Surat No : 797.9/EQ.S/XII/2015, tanggal 15 Desember 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran Surat No : 797.9/EQ.S/XII/2015, tanggal 15 Desember 2015"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran Surat No : 797.9/EQ.S/XII/2015, tanggal 15 Desember 2015

PENGUMUMAN HASIL PENILIKAN KEDUA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

DI PT BAROCO KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilikan Kedua Verifikasi Legalitas Kayu

(VLK) sebagai berikut :

I. Nama LVLK

Nomor Akreditasi

: PT EQUALITY INDONESIA

: LVLK-006-IDN

Alamat

:

Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor 16710

Telp.

:

+62251 7550722

Fax.

:

+62251 7550724

Email

:

equalitycert@gmail.com

Website

:

http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Penilikan Kedua Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Terhadap

:

II. Nama IUI

:

PT BAROCO

Nomor IUI

:

275/T/INDUSTRI/2009 tanggal 18 Maret 2009

Jenis Industri

:

Industri Furniture dari Kayu

Kapasitas Produksi

:

2.000 M³/Tahun

Alamat

:

Desa Rengging RT. 009/RW. 002, Kec. Pecangaan,

Kab. Jepara, Prov. Jawa Tengah

III. Waktu Pelaksanaan :

16 s.d. 18 November 2015

IV. Hasil Verifikasi

:

NILIA AKHIR PENILIKAN KEDUA MENDAPAT PREDIKAT

LULUS, SEHINGGA SERTIFIKAT YANG DIBERIKAN

KEPADA PT BAROCO KABUPATEN JEPARA PROVINSI

JAWA TENGAH DAPAT DIPERTAHANKAN DAN DIREVISI

DARI NO. 080.1/EQC-VLK/XI/2014 MENJADI NO.

080.2/EQC-VLK/XII/2015 YANG BERLAKU SEJAK

DITERBITKAN AWAL SAMPAI DENGAN 10 DESEMBER

2016.

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 15 Desember 2015

PT EQUALITY INDONESIA

Ucep Sucitra, A.Md.

(2)

Halaman 1 dari 5 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor : 051/EQI-KEP.Cert/Rev-Ind/XII/2015

TENTANG

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUI

PT BAROCO DI KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH

SK IUI NOMOR : 275/T/INDUSTRI/2009 TANGGAL 18 MARET 2009

KAPASITAS PRODUKSI 2.000 M³/TAHUN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang :

a. bahwa sehubungan dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor P.5/VI-BPPHH/2014 sebagaimana tercantum dalam sertifikat yang

telah diterbitkan sebelumnya;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada PT

Baroco Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 125/EQI-F090 tanggal 04 Desember

2015;

c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar

Rekomendasi Nomor 124/EQI-F037 tanggal 04 Desember 2015 dan Tinjauan Hasil

Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 039.3/EQI-F039 tanggal 08 Desember

2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;

d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator

Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 072.3 tanggal 08 Desember 2015

menunjukkan PT Baroco telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap

verifier Legalitas Kayu (LK);

e. bahwa dengan adanya perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan

sebagaimana dimaksud huruf a, serta hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf

d, maka Surat Keputusan Direktur Utama PT EQUALITY Indonesia Nomor :

021/EQI-KEP.Cert/Rev-Ind/XI/2014 tanggal 19 November 2014 perlu dilakukan penyesuaian.

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;

2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;

4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik

Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;

5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga

Sertifikasi Produk;

6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN

401-2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party

Certification Systems:

(3)

Halaman 2 dari 5 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga

Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;

9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015

tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;

11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam sebagaimana

telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014

tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri

pada Hutan Produksi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk-Setjen/2015

tanggal 12 Agustus 2015;

13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009

tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan

Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah

beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :

P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;

14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;

15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan

Tanda V-Legal;

16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem

Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013

tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas

Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan

Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE

dalam kerangka Indonesia National Single Window;

19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24

Desember 2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/M-DAG/PER/8/2015

Tanggal 27 Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas

Kayu dan perubahannya;

22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor :

LVLK-006-IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai

Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General

requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku

sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi

tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan

pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan

Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui

dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012

Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai

Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

(4)

Halaman 3 dari 5 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk

PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi

Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;

24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013

tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem

Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;

25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang

Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);

26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014

tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas

Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;

27.

Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas

Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Memperhatikan :

Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : 065/EQI-F065/VI/2013 tanggal 10 Juni 2013.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERUBAHAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA PEMEGANG IUI PT BAROCO DI

KABUPATEN JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH SK IUI NOMOR : 275/T/INDUSTRI/2009

TANGGAL 18 MARET 2009 KAPASITAS PRODUKSI 2.000 M³/TAHUN.

PERTAMA

: PT Baroco (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan Sertifikat Nomor

080.1/EQC-VLK/XI/2014 dinyatakan “LULUS” karena “MEMENUHI” seluruh

norma penilaian untuk setiap verifier Legalitas Kayu (LK) dalam Verifikasi

Penilikan berdasarkan Standar Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) sesuai

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor :

P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014.

KEDUA

: Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat Legalitas

Kayu (S-LK), sehingga S-LK yang diberikan dapat direvisi dari semula Nomor

080.1/EQC-VLK/XI/2014 menjadi Nomor 080.2/EQC-VLK/XII/2015.

KETIGA

: Masa berlaku sertifikat tetap mulai dari tanggal diterbitkan awal sampai

dengan tanggal 10 Desember 2016 selama Pemegang Sertifikat tetap

memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina

Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember

2014.

KEEMPAT

: Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY

Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan

publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi

sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.

KELIMA

: Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan

atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan

hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat

melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan

hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.

KEENAM

: Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia

(5)

Halaman 4 dari 5 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau

manajemen Pemegang Sertifikat.

KETUJUH

: PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan

(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).

KEDELAPAN

: Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa

berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan

dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai

kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat;

b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi

lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;

c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana

diktum KEENAM;

d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;

e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap

pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia

dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat

temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan

sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana

kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS

: Sertifikat dapat dicabut apabila :

a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran

Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau

menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya

atau izin usahanya dicabut.

d.

Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat

Perjanjian Kerja (Kontrak).

KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bogor

Pada Tanggal : 08 Desember 2015

PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

(6)

Halaman 5 dari 5 LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

LVLK – 006 – IDN

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :

1. Direktur Utama PT Baroco, di Jepara;

2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Hutan di Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian

Program dan Pelaporan.

(7)
(8)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 12

(1)

Identitas LVLK

a. Nama Lembaga

: PT EQUALITY Indonesia

b. Nomor Akreditasi

: LVLK-006-IDN

c. Alamat

: JL Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor-

16710

d. Nomor Telepon

Nomor Faks

E-mail

:

:

:

0251-7550722, 7157103

0251-7550724

equalitycert@gmail.com

e. Direktur

: Ir. Agustri Warsono

f. Standar

: Perdirjen BUK No.14/VI-BPPHH/2014 Jo. P.1/VI-BPPHH/2015

Permenhut No. P.43/Menhut-II/2014 Jo. P. 95/Menhut-II/2014.

g. Tim Audit

: 1. Juni Adi Wiguna, S.Hut (Lead Auditor)

2. Ir. Badaruddin (Auditor)

h. Tim Pengambil

Keputusan

: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)

2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau/ Anggota PK)

(2)

Identitas Auditee

a. Nama

Pemegang

Izin/Hak

Pengelolaan

: PT BAROCO

b. Nomor & Tanggal SK : Nomor : 275/T/INDUSTRI/2009 tanggal 18 Maret 2009

c. Kapasitas

d. Nomor & Tanggal SK

Perubahan

e. Kapasitas

:

:

:

6.000 Pcs setara 2.000 M

3

/Tahun

-

-

f. Alamat kantor

: Ds. Rengging RT. 9/2 Kec. Pecangan Kabupaten Jepara. Provinsi

Jawa Tengah.

g. Nomor telepon

Nomor Fax

E-mail

:

:

:

h. Pengurus

- Direktur.

- Komisaris.

:

:

Tn. Tuan Mon Chang Yoon

Nyonya Lee Young Sun

(3) Ringkasan Tahapan

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Konsultasi Publik (bila

dibutuhkan) Tidak ada -

(9)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 12

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi Kriteria K1.1 : Unit usaha dalam bentuk

(a) Industri pengolahan dan

(b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah Indikator 1.1.1:

Unit usaha pengolahan adalah produsen yang memiliki izin yang sah Verifier a

Akte pendirian perusahaan dan perubahan terakhir

MEMENUHI PT BAROCO (Auditee) mempunyai akte pendirian yang sah yaitu akte diterbitkan oleh Notaris Kiagus Daud, SH, MKn dengan Akta Nomor : Pertemuan Pembukaan Tanggal 16 November

2015

di ruang rapat Kantor PT BAROCO

 Pertemuan dilaksanakan di ruang rapat PT BAROCO, Ds. Rengging RT. 9/2 Kec. Pecangan Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah.

 Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan tujuan dan ruang lingkup verifikasi, menyampaikan jadwal/rencana kerja verifikasi, menyampaikan metodologi dan prosedur verifikasi, menyampaikan ketidaksesuaian pada verifikasi, serta menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta pertemuan penutupan.

 Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP.

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan Tanggal 16-17 November 2015. - Kantor PT BAROCO . - Observasi di Gudang

bahan baku dan Gudang barang jadi. - Kunjungan ke

pemasok

 Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen dan menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014 Jo. P.1/VI-BPPHH/2015. Untuk menguji kebenaran data, tim Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.5 Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

Pertemuan Penutupan Tanggal 18 November 2015 di ruang rapat PT BAROCO .

 Menyampaikan ucapan terima kasih kepada PT BAROCO atas kerjasamanya selama verifikasi.

 Menyampaikan daftar periksa VLK  Pertemuan penutupan diakhiri dengan

pembuatan BAP Pengambilan Keputusan Tanggal, 8 Desember

2015, di Ruang Meeting PT EQUALITY Indonesia.

 Rapat pengambilan keputusan meninjau dokumen verifikasi yang diajukan untuk menjamin bahwa verifikasi dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan ketentuan PT EQUALITY Indonesia.

(10)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 12

152, tanggal 16 April 2008, yang berkedudukan di Semarang. Bukti pengesahan oleh Menteri Hukum Dan Hak Azasi Manusia nomor : AHU-28221.AH.01.01. tanggal 28 Mei 2008. Dokumen akta telah sesuai dengan peraturan yang berlaku seperti tercantum dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Berdasarkan hasil verifikasi, ruang lingkup usaha yang dilakukan telah sesuai dengan kegiatan perusahaan. Verifier.b.

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam IUI atau Izin Usaha Tetap (IUT)atau Tanda Daftar Industri(TDI)

- Auditee adalah perusahaan berstatus PMA dimana izin perdagangannya sudah menjadi satu kesatuan dalam Izin Usaha Industri Penanamna Modal yang dimiliki Auditee, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.c.

Izin HO (izin gangguan lingkungan sekitar industri)

MEMENUHI Hasil verifikasipenilikan terhadap dokumen Izin Gangguan (HO), Auditee telah memiliki dokumen HO yang definitif dengan nomor : 502.6/IG.ITU/180/2013, tanggal 23 Juli 2013 Izin HO ini berlaku sampai dengan tanggal 22 Juli 2018. Hasil verifikasi terhadap dokumen Izin Gangguan yang dimiliki oleh auditee telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penerbitan Izin Gangguan tersebut antara lain mengacu pada PERDA Kabupaten Jepara Nomor 5 Tahun 2011 tentang Izin Gangguan serta PERDA Kabupaten Jepara Nomor 11 Tahun 2011 tentang Retribusi Izin Gangguan. Verifier.d.

Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

MEMENUHI Hasil verifkasi terhadap dokumen TDP Auditee Oleh Dokumen Tanda Daftar Perusahaan (TDP) diterbitkanolehBadan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Jepara dengan nomor :1126.131.00398, tanggal 19 Juli 2013.dan masa berlaku sampai dengan tanggal 15Agustus 2018. Dokumen yang ditunjukan telah menunjukan keabsahan dan diterbitkan oleh Instansi berwenang.

Verifier,e.

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

MEMENUHI Hasil verifikasi terhadap ketersediaan dan keabsahan dokumen NPWP, SPPKP dan SKT yang telah dimiliki oleh Auditee dengan Nomor NPWP :21.048.133.9-516.000, terdaftar tanggal 30 Agustus 2008. No SPPKP :PEM-03222/WPJ.10/KP.1303/2009, tanggal 13 Mei 2009, serta no SKT :PEM-0001552ER/WPJ.10/KP.1303/2008, tanggal 03 September 2008, seluruh dokumen perpajakan Atas nama PT BAROCO, serta telah sah menurut peraturan dan undang undang perpajakan yang berlaku.

Verifier.f.

AMDAL/Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)– Upaya Pemantauan Lingkungan Pengelolaan Lingkungan

MEMENUHI Hasil Verifikasi terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen perpajakan yang dimiliki Auditee seperti NPWPNomor :31.616.474.8-533.000, tanggal 25 Oktober 2012, SKTNomor :PEM.00808/WPJ.32/KP.1103/2013 tanggal 30 April 2013, SKT Nomor :PEM-00811/WPJ.32/KP.1103/2013 tanggal 30 April 2013, ketiga dokumen perpajakan tidak ada

(11)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 12

perubahan dan sesuai dengan dokumen lainnya.

Verifier g.

Izin Uaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT) atau Tanda Daftar Industri (TDI)

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap ketersediaan serta keabsahan dokumen Izin Usaha Industri yang dimiliki Auditee dengan nomor : 275/T/INDUSTRI/2009 tanggal 18 Maret 2009 yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan rincian sebagai berikut :

a. Jenis Industri : Industri Furnitur dari kayu b. Kapasitas: 6.000 unitsetara 2.000 M3/tahun c. Total Investasi : US$. 800.000,00

Dokumen IUI menunjukan kesesuaian dan tidak mengalami perubahan baik kapasitas atau ruang lingkup produk yang dikerjakan.

Verifier.h.

Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk Industri Primer Hasil Hutan (IPHH).

- Auditee adalah industri lanjutan dengan demikian tidak terdapat Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator.1.1.2

Eksportir produk kayu adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir produsen Verifier

Berstatus Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK).

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan dan keabsahan dokumen ETPIK yang telah dimiliki Auditee telah sesuai seperti instansi penerbit dokumen peruntukan telah sesuai dengan produk yang dihasilkan Auditee dimana dokumen ETPIK tersebut diterbitkan oleh Koordinator dan Pelaksana Unit Pelayanan Perdagangan a.n. Menteri Perdagangan dengan nomor :02.ET-01.13.0912,tanggal 12 Agustus2013 serta masa berlaku sampai dengan tanggal : 12 Agustus 2018.

K.1.2

Importir kayu dan produk kayu Indikator 1.2.1

Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier

Dokumen pengakuan dan/atau pengenal sebagai importir

- Seluruh bahan baku kayu yang diterima Auditee berasal dari dalam negeri, tidak ada penggunaan bahan baku maupun produk kayu yang berasal dari luar negeri (impor), sehingga verifier ini tidak diterapkan

Indikator 1.2.2.

Importir memiliki sistem uji tuntas (due diligence) Verifier

Panduan/pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (duediligence) importir

- Seluruh bahan baku kayu yang diterima Auditee berasal dari dalam negeri, tidak ada penggunaan bahan baku maupun produk kayu yang berasal dari luar negeri (impor) sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 1.3.1.

(12)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 12

Verifier

Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok

- Auditee bukan merupakan hasil pembentukan kelompok, dengan demikian tidak memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok, sehingga verifier ini tidak diterapkan.

Kriteria K2.1.

Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya Indikator 2.1.1

Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah- Verifier a.

Kontrak suplai bahan baku dan/atau dokumen jual beli

MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi terhadap pemenuhan bahan baku, selama periode November 2014 – Oktober 2015, Auditee membeli bahan baku berupa kayu bulat yang diolah menjadi kayu gergajian (sawn timber) ditempat usaha penggergajian yang telah memiliki Sertifikat Legalitas Kayu dan memiliki penerbit FA-KO. Auditee juga melakukan pembelian produk furniture setengah jadi yang disuplai oleh pengrajin yang berada disekitar lokasi gudang Auditee dengan bukti pembelian berupa Nota Surat Pembelian.

Verifier b.

Berita Acara Pemeriksaan yang ditandatangani oleh petugas kehutanan yang berwenang untuk penerimaan kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

- Auditee tidak menerima bahan baku kayu bulat dari hutan negara, dengan demikian tidak ada berita acara yang ditanda tangani oleh petugas kehutanan, sehingga verifier ini

Verifier c.

Berita acara serah terima kayu dan/ atau bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah

- Auditee dalam penggunaan bahan baku produksi tidak menggunakan kayu bulat, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. d.

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah

MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap dokumen legalitas pemasok bahan baku yang menyuplai Auditee serta hasil penelusuran ke pemasok, seluruh penerimaan bahan baku yang diterima Auditee baik berupa kayu gergajian maupun furniture setengah jadi berasal dari hutan hak dan telah didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan berupa dokumen Faktur Angkutan Kayu Olahan (FA-KO).

Verifier. e.

Nota dan Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan kabupaten/kota atau dari Aparat Desa / Kelurahan) yang dapat menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran, serta Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

- Bahan baku yang digunakan oleh Auditee dan pemasok bukan merupakan kayu bekas atau hasil bongkaran, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier.f.

Dokumen angkutan berupa Nota untuk

- Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok bukan merupakan kayu limbah

(13)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 12

kayu limbah industri. industri, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier g.

Dokumen Sertifikat Legalitas Kayu/ Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari yang dimiliki pemasok dan/atau dokumen Deklarasi Kesesuaian Pemasok.

MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen legalitas pemasok bahan baku, untuk bahan baku kayu gergajian yang dibeli dari CV Santun Jaya Auditee telah dilengkapi dengan dokumen Sertifikat Legalitas Kayu dari PT Ayamaru Sertifikasi dengan No: 43/A-SERT-VLK/V/2015 Tanggal penerbitan: 15 Mei 2015, sedangkan pembelian barang setengah jadi dari para pengrajin telah dilengkapi dengan dokumen DKP. Auditee juga telah menunjuk personil yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan DKP, sekaligus menyusun prosedur pemeriksaan pemasok serta telah membuat laporan hasil pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP. Verifier.h.

Dokumen pendukung RPBBI

- Auditee adalah industri lanjutan dan tidak terdapat dokumen pendukung RPBBI, dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan. Indikator 2.1.2

Importir mampu membukti kan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah Verifier.a.

Pemberitahuan Impor Barang (PIB).

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen PIB, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Verifier. b.

Bill of Lading (B/L)

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen Bill of Lading (B/L), dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. c. Packing List (P/L)

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen Packing List (P/L), dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. d. Invoice

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen Invoice, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. e. Deklarasi impor

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen Deklarasi Impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. f

Rekomendasi impor

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen Rekomendasi Impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. g

Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk).

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen bukti pembayaran bea masuk, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. h.

Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen penjelasan asal usul bahan baku kayu impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

(14)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 12

Verifier. i

Bukti penggunaan kayu impor

- Auditee tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor, tidak terdapat dokumen penggunaan kayu Impor, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Indikator 2.1.3.

Unit Usaha menerapkan system penulusuran kayu Verifier.a.

Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi.

MEMENUHI Berdasarkan pemeriksaan terhadap ketersediaan dokumen rekaman atau catatan penerimaan bahan baku, penggunaan bahan baku serta hasil produksi, Auditee dalam pelaksanaan operasional produksinya telah menerapkan alur proses produksi yang memakai form tertentu yang menunjukan bahwa seluruh bahan baku yang diproses dapat ditelusur dengan baik.

Verifier b.

Laporanproduksi hasil olahan

MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan data pemakaian bahan baku kayu gergajian (sawn timber) dan hasil produksi berdasarkan laporan produksi (produksi sendiri) Periode Juni 2014 - Mei 2015 adalah sebesar 3.577 pcs ( 305,19 M3) dengan rendemen sebesar 71%.

Bila dibandingkan dengan P.12/VI-BPPHH/2014 tentang rendemen industri furniture yang berasal dari kayu gergajian adalah sebesar 60 – 75 %, maka rendemen tersebut masih sesuai dengan standar yang berlaku. Sedangkan penerimaan barang dan hasil produksi furniture setengah jadi nilainya sama karena tidak mengalami perubahan bentuk, sehingga rendemennya dianggap 100%.

Dengan demikian terdapat hubungan yang logis antara out put-input dan sesuai dengan laporan LMHHOK dalam periode yang sama.

Verifier.c.

Produksi industry tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan

MEMENUHI Izin Usaha Industri yang dimiliki Auditee dengan nomor : 275/T/INDUSTRI/2009 tanggal 18 Maret 2009 yang diterbitkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dengan kapasitas produksi yang diizinkan sebesar 6.000 pcs atau diseterakan 2.000 M3. Sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan, realisasi produksi Auditee periode bulan November 2014 – Oktober 2015 sebesar 3.577 pcs dengan volume sebesar 305,19 M3. Dengan demikian realisasi hasil produksi yang berasal dari produksi sendiri bila disandingkan dengan kapasitas izinnya tidak melebihi kapasitas yang diberikan.

Verifier.d.

Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan

- Auditee maupun pemasoknya tidak menggunakan kayu lelang sebagai bahan bakunya, sehingga verifier tersebut tidak diterapkan.

Verifier.e

Dokumen LMKB/ LMKBK dan

MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi, terhadap pencatatan data bahan baku yang masuk dan

(15)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 12

LMHHOK proses produksi serta pengeluaran, Auditee telah membuat dan dapat memperlihatkan Mutasi bahan baku dan hasil produksi secara periodik dan berkelanjutan untuk periode November 2014 – Oktober 2015. Pemeriksaan meliputi data persediaan awal, perolehan, pengeluatan dan persediaan akhir dimana seluruh data tersebut telah sesuai dengan data pendukung lainya. Demikian juga dengan persediaan awal bulan berjalan sama dengan persediaan akhir bulan sebelumnya.

Indikator 2.1.4

Proses pengolahan produk melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga).

Verifier .a

DokumenS - LK atau DKP

- Auditee dalam melakukan produksi tidak melakukan kerja sama pengolahan produk dengan pihak manapun, tidak terdapat dokumen S-LK atau DKP penyedia jasa dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. b

Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain)

- Auditee dalam melakukan produksi tidak melakukan kerja sama pengolahan produk dengan pihak manapun, tidak terdapat dokumen kontrak jasa pengolahan produk, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Verifier .c

Berita acara serah terima kayu yang dijasakan

- Auditee dalam melakukan produksi tidak melakukan kerja sama pengolahan produk dengan pihak manapun, tidak terdapat dokumen berita acara serah terima kayu, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Verifier.d

Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan jasa

- Auditee dalam melakukan produksi tidak melakukan kerja sama pengolahan produk dengan pihak manapun, tidak terdapat dokumen pemisahan produk yang dijasakan, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan. Verifier.e

Adanya pendokumentasian bahan baku, proses dan produksi dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri jasa

- Auditee dalam melakukan produksi tidak melakukan kerja sama pengolahan produk dengan pihak manapun, tidak terdapat pendokumentasian bahan baku, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Kriteria. K.3.1

Perdagangan atau pemindah - tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator. 3.1.1.

Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.

Verifier

Dokumen angkutan hasil hutan yang sah.

- Auditee dalam memasarkan hasil produksinya hanya melakukan ekspor, dan tidak menjual secara lokal atau domestik, dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Kriteria K.3.2.

Pengapalan Kayu Olahan Untuk Ekspor Indikator 3.2.1

(16)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 12

Barang (PEB). Verifier .a

Produk hasil olahan kayu yang diekspor

MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi dokumen LMHHOK maupun dokumen penjualan (ekspor) periode November 2014 – Oktober 2015, terdapat kesesuaian volume barang yang diekspor (barang jadi) pada dokumen LMHHOK dengan dokumen realisasi penjualan (ekspor), dengan demikian produk mebel (wooden Furniture) yang diekspor merupakan hasil produksi auditee sendiri.

Verifier. b. PEB

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadapkelengkapan dan kesesuaian dokumen ekspor Furniture periode November2014 - Oktober 2015, Auditee dapat menunjukan 18 (delapan belas) dokumen PEB yang menyertai produk barang jadi berupa produk Wooden FurnitureHS 9403.60.90.00 dengan volume 3.383 unit produk Furniture yang berhasil di ekspor oleh Auditee. Dokumen PEB berisi informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, Packing List, Bill of Lading). Verifier. c.

Packing list

MEMENUHI Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen Packing List (18 dokumen P/L) yang menyertai pengiriman ekspor produk selama periode November2014 - Oktober 2015(satu tahun), dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, Bill of Lading) dan telah ditanda tangani oleh petugas bagian ekspor. Verifier.d.

Invoice

MEMENUHI Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen Invoice (18 Dokumen Invoice) yang menyertai pengiriman ekspor produk selama periode November2014 - Oktober 2015 (satu tahun), dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Packing List, PEB, Bill of Lading) dan telah ditanda tangani oleh petugas bagian ekspor.

Verifier e. B/L

MEMENUHI Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen Bill Of Lading (18 dokumen B/L) yang menyertai pengiriman ekspor produk selama periode bulan November2014 - Oktober 2015 (satu tahun), dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, dan kuantitas produk telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Invoice, PEB, Packing List). Verifier .f.

Dokumen Lisensi Ekspor (V-Legal)

MEMENUHI Auditee dapat menunjukan keseluruhan dokumen dokumen V - legal sebanyak (12 set) dokumen V-Legal yang menyertai pengiriman ekspor produk selama periode bulan Pebruari -Oktober 2015, dimana informasi mengenai penerima, deskripsi produk, jenis produk, nomor HS, nomor ETPIK dan tanggal terbit serta tanggal

(17)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 12

kedaluwarsa dokumen V – Legal tersebut sesuai dengan dokumen PEB.

Verifier. g.

Hasil verifikasi teknis (laporan surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis

- Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 97/M-DAG/PER/12/2014, tanggal 24 Desember 2014 pasal 12, hanya 6 (enam) pos tarif/HS code yang diwajibkan verifikasi teknis, sedangkan untuk produk Wooden Furniture dengan pos tarif/HS 9403.60.9000 dan 9401.69.0090 yang dihasilkan Auditee tidak diwajibkan pemeriksaan teknis oleh Lembaga Surveyor. Dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier h.

Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar.

- Produk meubel yang di hasilkan oleh Auditee tidak termasuk ke dalam kelompok produk yang dikenakan tarif bea keluar sebagaimana dimaksudkan oleh Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : 75/PMK.011/2012 tanggal 16 Mei 2012 Tentang Penetapan Barang Ekspor Yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. Dengan demikian verifier ini tidak diterapkan.

Verifier. i.

Dokumen lain yang relevan (diantaranya CITES) untuk jenis kayu yang di batasi perdagangannya

MEMENUHI Bahan baku yang dipakai Auditee berasal dari jenis kayu Mahoni tidak termasuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya, sesuai dengan Permenhut No 57/Menhut-II/2008 tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008 – 2018 di mana hanya terdapat 22 jenis kayu yang dibatasi jumlah perdagangannya, dan juga tidak terdaftar ke dalam CITES Appendix I, II, atau III.

Indikator 3.3.1.

Implementasi Tanda V - Legal Verifier

Tanda V – Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan

MEMENUHI Auditee telah menerapkan pembubuhan tanda V-Legal pada produk yang akan di ekspor. Tanda V-Legal dipasang pada produk atau pada kemasan (Box Carton) dengan ukuran dan bentuk tanda V-Legal telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu sesuai dengan Peraturan Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan (Perdirjen BUK) Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 pada Lampiran 6 mengenai Penggunaan Tanda V-Legal.

Kriteria K.4.1.

Pemenuhan ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja Indikator 4.1.1

Prosedur dan implementasi K3 Verifier a.

Pedoman/ prosedur K3

MEMENUHI Auditee telah memiliki pedoman atau prosedur K3 dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya. Auditee juga telah menunjuk personil penanggung jawab implementasi K3 berdasarkan Surat Keputusan Direktur tangal 17 November 2015, yaitu saudara Kasnadi, Jabatan Mandor, alamat: Lebuawu, Pecangaan

(18)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 12

Jepara. Verifier.b.

Implementasi K3

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap sarana K3 telah tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan dan pendataan untuk seluruh sarana APAR tercatat dengan baik. Auditee juga telah mempersiapkan instalasi pemadam kebakaran berupa Hydran. Alat Pelindung Diri (APD) juga telah sesuai dengan kebutuhan.

Untuk jalur evakuasi keberadaannya cukup jelas dan telah tersedia kotak P3K yang berisi obat-obatan yang mudah dijangkau serta bebas dari halangan benda apapun.

Verifier.c

Catatan kecelakaan kerja

MEMENUHI Auditee telah memiliki rekaman kecelakaan kerja berupa daftar kejadian kecelakaan kerja. Laporan kecelakaan kerja dalam periode bulan November 2014 – Oktober 2015 tersebut memperlihatkan tidak pernah terjadi kasus kecelakaan kerja baik kasus besar maupun yang ringan. Laporan tersebut dibuat setiap bulan dan ditandatangani oleh personil penanggunag jawab K3.

Kriteria K.4.2

Pemenuhan hak hak tenaga kerja Indikator. 4.2.1

Kebebasan berserikat bagi pekerja Verifier :

Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.

MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap ketersediaan serikat pekerja, Auditee belum memiliki serikat pekerja, Auditee atau manajemen telah membuat pernyataan yang ditandatangani oleh Direktur tertangal 17 November 2015 yang berisi tentang persetujuan bahwa karyawan diperbolehkan membentuk atau terlibat dalam kegiatan Serikat pekerja dalam lingkungan Perusahaan, selama tidak mengganggu kegiatan operasional proses produksi dan tidak melanggar hukum.

Indikator 4.2.2

Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan IUI yang mempeker jakan karyawan > 10 orang.

Verifier :

Ketersediaan dokumen KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja

MEMENUHI Peraturan Perusahaan PT Baroco telah disampaikan dan disahkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Jepara Nomor: Kep.560/ 101/2015, tanggal 15 Oktober 2015.

Masa berlaku Peraturan Perusahaan selama 2 tahun dan berakhir pada tanggal 14 Oktober 2017

Indikator. 4.2.3

Tidak mempekerja- kan anak di bawah umur (diluar ketentuan) Verifier :

Tidak ada pekerja yang masih di bawah umur

MEMENUHI Berdasarkan hasil pemeriksaan data Daftar Karyawan Auditee periode bulan Oktober 2015, Auditee memiliki jumlah karyawan sebanyak 33

(19)

EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 12

orang yang terdiri dari 12 orang laki-laki dan 21 orang perempuan. Berdasarkan daftar karyawan tersebut, usia paling muda berumur 18 tahun.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang PPATK bekerja sama dengan pihak yang terkait yang dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama

Berdasarkan jawaban tertulis pada gambar 4.9 dan hasil wawancara, subjek S 3 tidak mampu menuliskan apa yang diketahui dan yang ditanyakan pada soal. Namun subjek

Tulisan pertama hasil penelitian disampaikan oleh Agung Imaduddin berjudul “ Metoda FZ pada Pembuatan Kristal Tunggal La2-2xSr1+2xMn2O7.” Selanjutnya Arifin Arif dan Edi

Dengan adanya buku pedoman pelayanan Unit Kamar Oparasi ini diharapkan dapat menjadi penilaian tentang pelayanan medic yang sangat dibutuhkan oleh setiap orang dan setiap

aeruginosa dengan antibiotik lain sangat rendah yaitu kurang dari 10%, hal ini disebabkan oleh bakteri ini memiliki sifat yang instrinsik resisten

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah dengan judul “Analisis Sistem Transmisi Serat Optik Menggunakan Sistem Multiplex SDH(Synchronous Digital

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dalam menciptakan program pembelajaran yang lebih baik lagi sehingga diharapkan dapat mencegah remaja

Dari identifikasi masalah yang di uraikan di atas, maka penulis melakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini agar menjadi lebih fokus dan mendapat kualitas