• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEANEKARAGAMAN LICHENES (LUMUT KERAK) DI SEKITAR PERKEBUNAN TEH PTP NUSANTARA VI DANAU KEMBAR KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEANEKARAGAMAN LICHENES (LUMUT KERAK) DI SEKITAR PERKEBUNAN TEH PTP NUSANTARA VI DANAU KEMBAR KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEANEKARAGAMAN LICHENES (LUMUT KERAK) DI SEKITAR PERKEBUNAN TEH PTP NUSANTARA VI DANAU KEMBAR KECAMATAN GUNUNG TALANG

KABUPATEN SOLOK

Oleh:

Oki Jumaidi1, Mades Fifendy2, Des M2 1

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

2

Jurusan Biologi Universitas Negeri Padang

ABSTRACT

Many people ascription that rural area of its environment of cleanness and free from pollution, opinion like that not yet of course can be made by reference for interpreting about situation of environment of rural. This matter earn us see from more and more him consumer of motor vehicle and industrial factories able to generate problems which serious enough so that can bother flora productivity residing in around factory area. This research aim to to know types of lichenes ( crust moss) got in Nagari Batang Barus District Of Gunung Talang Sub Province of Solok. This Research type is descriptive research by using method of survey. Gathering of sampel and Record Keeping of type of lichenes ( crust moss) conducted by direct field. Result of obtained research in Jorong Kayu Jao Kenagarian Batang Barus District Of Gunung Talang Sub Province of Solok in finding 32 crust moss species namely 11 species with morphology type of foliose, 8 species with morphology type of fruticosa, 13 species with morphology type of crustuse. Of conducted research hence concluded that air around plantation of tea of PTP Nusantara VI Danau Kembar and of Jorong Kayu Jao Kenagarian Batang Barus District Of Gunung Talang Sub Province of Solok still cleanness, because of to the number of types of lichenes ( crust moss) found.

KeyWords: Lichenes (lumut kerak)

PENDAHULUAN

Lichenes merupakan tumbuhan yang sering disebut sebagai lumut kerak, karena tumbuhan ini merupakan simbiosis antara fungi dan alga. Lichenes mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan, salah satunya adalah sebagai indikator pencemaran udara. Zat-zat

berbahaya seperti logam berat, flourida, pestisida, radioaktif, dan zat berbahaya lainnya dapat mempengaruhi pertumbuhan koloni lichenes (Sudjino, 2005).

Diantara banyak organisme, komunitas, dan kondisi pertanian yang telah diteliti dalam hubungannya dengan pencemaran udara, lumut kerak dapat

(2)

berkolonisasi dalam lingkungan yang ekstrim, dimana organisme tidak dapat hidup seperti permukaan batu, batang pohon dan cabangnya (Treshow & Anderson, 1989). (Dalam Istam, 2007).

Berdasarkan fungsinya sebagai organisme yang sensitif (baik ketahanannya atau kebutuhannya akan air) terhadap polutan terbuka, berbagai lumut kerak dapat berfungsi sebagai indikator pasif atau aktif, sesuai untuk dijadikan sebagai petunjuk dalam menelusuri polutan-polutan SO2, NO, HF, CL, O3, proksi

asetat, logam-logam berat, dan isotop radio aktif. Selain itu dapat juga untuk mengetahui kandungan pupuk dalam tanah, pestisida, dan herbisida (Kovac, 1992).

Lingkungan yang kurang bersih sangat susah ditemukan saat sekarang ini, baik dikota maupun di desa, ini dikarenakan masih adanya kegiatan industri yang kurang terkontrol. Lingkungan pedesaan sangat jarang dilakukan sebagai satu bidang penyelidikan ekologi, ini dikarenakan banyaknya anggapan orang-orang bahwa di daerah pedesaan lingkungannya bersih dan bebas dari polusi, pendapat seperti itu belum tentu dapat dijadikan acuan untuk mendefenisikan tentang keadaan lingkungan dipedesaaan. Hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya pengguna kendaraan bermotor dan pabrik-pabrik industri yang

dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius.

Pada kawasan kenagarian batang barus sangat banyak ditemuakan lichenes (lumut kerak). Penduduk didaerah ini banyak memiliki kendaraan bermotor, selain itu di daerah ini terdapat satu perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yakni PTP Nusantara VI yang memproduksi teh. Namun pabrik tersebut menggunakan bahan bakar dari cangkang kelapa sawit yang menghasilkan gas buangan berupa karbon monoksida, sehingga dengan aktivitas pabrik dan kendaraan bermotor yang terdapat dikenagarian ini dapat mengganggu produktifitas tumbuh-tumbuhan yang berada disekitar kawasan pabrik. Maka perlu dilakukan penelitian, apa sajakah jenis lichenes (lumut kerak) yang ditemukan dinagari Batang Barus.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari sampai bulan maret 2013 di perkebunan teh PTP Nusantara VI, Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah ; Parang, Spidol merek snow man, meteran, kompas, cutter, lup merek Joy-ART Magnifer, alkohol 95%, kamera digital merek canon, botol bekas selai,

(3)

pinset, pisau silet, pensil, buku catatan, label, Koran bekas, mikroskop stereo merek SMIC, penekan atau penghimpit, kantong plastik, peta, tisu, tali rafia, kertas karkil.

Cara Kerja

a. Dilapangan

Penentuan pengambilan sampel dengan prosedur sebagai berikut :

1. Menentukan lokasi perkampungan, afdeling dan hutan yang akan diambil sampel.

2. Menentukan jalur pengambilan sampel. Setiap jalur dilakukan pengkoleksian pada setiap sampel yang ditemukan. Pengambilan sampel dilakukan pada empat jalur yaitu :

a. Dipinggir jalan perkampungan Jorong KayuJao Nagari Batang Barus Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok.

b. Dipinggir jalan kebunan teh PTP Nusantara VI Danau Kembar. c. 50 meter dari pinggir jalan kebun

teh PTP Nusantara VI Danau Kembar.

d. Pada hutan 50 meter dari pinggir kedalam hutan Jorong Kayu Jao Nagari Batang Barus Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok.

3. Mengumpulkan dan mencatat jenis lichenes (lumut kerak) pada saat pengambilan sampel dilapangan.

b. Dilaboratorium

Koleksi dari lichenes yang dikumpulkan dari lapangan dijadikan herbarium dan diidentifikasi berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki dengan menggunakan kunci determinasi dan dicocokkan dengan koleksi foto yang berada dilabor botani Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat.

Setelah diidentifikasi lichenes yang didapatkan di lapangan akan di jadikan herbarium. Tujuannya agar lichenes tersebut dapat dijadikan koleksi tumbuhan tingkat rendah.

Analisis Data

Data yang diperoleh dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu :

1. Uraian.

(4)

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil

Species lumut kerak yang didapatkan pada saat penelitian sebanyak 32 species dengan 3 tipe morfologi yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel Species dan Tipe Morfologi Talus Lumut Kerak Yang Ditemukan Dijorong Kayu Jao Kenagarian Batang Barus

No Species TIPE MORFOLOGI TALUS LOKASI

Foliose Fruticosa Crustuse 1 2 3 4

1 Bacidia schweinitzii ● ● ● 2 Calopadia lucida ■ ■ ■ 3 Cladonia arbuscula ▲ ▲ 4 Cladonia fruticulosa ▲ ▲ 5 Cladonia furcata ▲ ▲ 6 Cladonia rudis ▲ ▲ ▲ ▲ 7 Cladonia rappii ▲ ▲ ▲ 8 Cladonia singhii ▲ ▲ 9 Cladonia squamosa ■ ■ 10 Coccocarpia stellata ● ● ● ● ● 11 Fibrillithecis confuse ▲ ▲ 12 Fuscidea fulva ■ ■ 13 Graphis elegan ■ ■ ■ 14 Heterodermia alba ● ● ● ● ● 15 Hypotrachyna laevigata ● ● ● 16 Lecanora lividocarnea ■ ■ 17 Lecanora caesiorubella ■ ■ 18 Lobariella sipmanii ● ● ● ● 19 Pannaria rubiginosa ● ● 20 Peltigera.sp ● ● 21 Phaeographis inconspicua ■ ■ 22 Physcia americana ● ● ● 23 Placopsis rhodocarpa ● ● 24 Platythecium leiogramma ■ ■ 25 Podotara pilophoriformes ■ ■ ■ 26 Porina deremensis ■ ■ 27 Pseudocalopadia mira ■ ■ 28 Psoroma hypnorum ● ● ● ● 29 Pyrenula pseudobufonia ■ ■ 30 Reimnitzia santensis ● ● 31 Thamnolia vermicularis ▲ ▲ ▲ 32 Xanthoparmelia conspersa ■ ■ ■ Jumlah 11 8 13

(5)

Keterangan :

● = Species dengan tipe morfologi foliose.

▲= Species dengan tipe morfologi fruticosa.

■ = Species dengan tipe morfologi Crustuse.

1. Lokasi 1 pinggir jalan perkampungan Jorong Kayu Jao Kenagarian Batang Barus.

2. Lokasi 2 pinggir jalan perkebunan teh PTP Nusantara VI Danau Kembar. 3. Lokai 3 perkebunan teh PTP Nusantara

VI Danau Kembar.

4. Lokasi 4 hutan Jorong Kayu Jao

Kenagarian Batang Barus.

B. Pembahasan

Pada lokasi 1 yakni pinggir jalan Jorong Kayu Jao Kenagarian Batang Barus Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, ditemukan 14 species lumut kerak. Delapan species dengan tipe morfologi foliose, tiga species dengan tipe morfologi fruticosa dan tiga species dengan tipe morfologi crustuse. Fruticosa merupakan lumut kerak yang paling sensitif terhadap pencemaran udara dan merupakan jenis lumut kerak yang akan pertama kali hilang ketika terpapar pada udara tercemar. Sedangkan tipe crustuse merupakan lumut kerak yang paling resisten terhadap pencemaran udara (Damar, 2011).

Pada lokasi 2 yakni pinggir jalan perkebunan teh PTP Nusantara VI Danau Kembar, lebih banyak ditemukan species dengan tipe morfologi fruticosa, karena pada lokasi 2 ini terdapat daerah pengambilan

sampel yang jauh dari pemukiman warga dan Pabrik teh PTP Nusantara VI Danau Kembar.

Pada lokasi 3 yakni didalam perkebunan teh PTP Nusanatara VI Danau Kembar ditemukan 10 species lumut kerak. Lima species dengan tipe morfologi foliose, dua species dengan tipe morfologi fruticosa, dan tiga species dengan tipe morfologi crustuse, karena masih ditemukan species dengan tipe morfologi fruticosa, maka dapat dikatakan bahwa udara di daerah perkebunan teh masih bersih dari polutan.

Pada lokasi 4 yakni hutan Jorong Kayu Jao Kenagarian Batang Barus ditemukan 10 species lumut kerak. Empat species dengan tipe morfologi foliose, dua species dengan tipe morfologi fruticosa dan empat species dengan tipe morfologi crustuse, karena masih

(6)

ditemukan species dengan tipe morfologi fruticosa, maka dapat dikatakan bahwa udara di hutan Jorong Kayu Jao masih bersih dari polutan.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka disimpulkan bahwa disekitar perkebunan teh PTP Nusantara VI Danau Kembar dan disekitar perkampungan Jorong Kayu Jao Kenagarian Batang Barus Kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, ditemukan 32 species lichenes (lumut kerak) yakni 11 species dengan tipe morfologi foliose, 8 species dengan tipe morfologi fruticosa, 13 species dengan tipe morfologi crustuse.

DAFTAR PUSTAKA

Damar, Susilaradeya. 2011. Lumut Kerak Sebagai

Bioindikator Pencemaran Udara.

http://www.bpkpenabur.or.id/en/node/4512. Diakses 4 September 2013.

Istam, Y., C. 2007. Respon Lumut Kerak Pada Vegetasi

Pohon Sebagai Indikator Pencemaran Udara Di Kebun Raya Bogor dan Hutan Kota Manggala.Skripsi Sarjana Kehutanan.Insitut Pertanian Bogor. Bogor. Kovac, M., 1992. Biological Indicators In Enviromental

Protection. Ellis Horwood. University of

Agricultural Sciencis, Godollo, Hungary. Newyork.

Sudjino 2005. Jamur lichenes indikator pencemaran

udara (online).

http://gigihkurnia.wordpress.com/2008/11/0

5/jamur-lichenes-indikator-pencemaran-udara/. (Diakses 10 Juli 2012).

Gambar

Tabel  Species  dan  Tipe  Morfologi  Talus  Lumut  Kerak  Yang  Ditemukan  Dijorong  Kayu  Jao  Kenagarian Batang Barus

Referensi

Dokumen terkait