• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG OBJEK WISATA KEBUN TEH PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) VI DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK JURNAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG OBJEK WISATA KEBUN TEH PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) VI DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK JURNAL"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG OBJEK WISATA KEBUN TEH PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN)

VI DANAU KEMBAR KABUPATEN SOLOK

JURNAL

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan S1 (Strata I)

JUWITA MELATI SARI Br. DAMANIK NIM. 09030138

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Ridwan Ahmad Yuherman, SP, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG 2013

(2)

PUBLIC PERCEPTION OF TEA GARDENS ATTRACTION

DANAU KEMBAR SOLOK REGENCY

Oleh :

Juwita Melati Sari Br. Damanik*Ridwan Ahmad**Yuherman** *Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

** Staf pengajar Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Tourism developmen would be supported by all levels, be it the government, private sector and comunities. The results of field observation by the author, yet all walks of life to support the implementation of tourism activities in solok regency, pablic perception of tea gardens attraction Twins Lake in Solok regency This study aimed to obtain information, analyze: public perceptions of the Tea Garden Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) Danau Kembar Solok regency views of : 1) the perception of security, 2) perception of order, 3) perception of cleanliness, 4) perception of coolness, 5) perception of beauty, 6) perception of hospitality and 7) perception of memories.

This research is a descriptive qualitative study, carried out at Tea Gardens attraction in Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) Danau Kembar of Gunung Talang Solok regency. Research informants taken snowball sampling, such as the people who were around attractions, including the Department of Tourism Solok district, villages guardian, trustee ellipse, visitors and people who live around objects Tea Garden Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) Danau Kembar Solok regency.

Research results showed both the public perception of the safety of the object Tourism Garden Tea Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) Danau Kembar Solok regency, further public has a poor perception of the order, the public has a good perception of the cleanliness. Sapta charm furthermore, people have a very good perception about the security. Furthermore people have a very good, society has a pretty good perception of the object Tourism hospitality at and community have a very good perception of object memories in Tea Garden Perkebunan Nusantara VI (PTPN VI) Danau Kembar Solok regency.

Key Words: perception, public, tea garden

(3)

PENDAHULUAN

Provinsi Sumatera Barat yang kaya akan keindahan alam telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) Indonesia. Bentangan alam Sumatera Barat yang bergelombang, dihiasi bukit dan lembah. Serta pepohonan hijau memiliki potensi lebih untuk menunjang pariwisata yang tak kalah memikat.

Objek wisata alam di Kabupaten Solok berjumlah 67 buah, objek wisata sejarah dan wisata budaya berjumlah 57 buah yang tersebar di 14 Kecamatan. Pengembangan objek wisata, menggunakan pendekatan 3 kawasan, yaitu kawasan Danau Singkarak, Kawasan Danau Kembar dan Kawasan Ibukota Kabupaten.

Kawasan Danau Kembar terdapat: Danau Kembar Resort, Panorama Danau Kembar Simpang Tanjung Nan IV, Panorama Danau Kembar, Panorama Danau Kembar, Dermaga Danau Diatas, Taluak Indah danau Talang, Wisata Agro Kebun Markisah di Kecamatan Danau Kembar. Selanjutnya Danau Kembar Resort, Pantai Usak, Goa Air Dingin, Goa Bukit Boleng Sei Nanam, Panorama Bukit Cambai di Kecamatan Lembah Gumanti. Di kawasan ini juga terdapat Air Hangat, Pamancuang, dan Gunung

Intan Surian, Panorama Batu Salimpai, Pincuran 7 Surian, Panorama Bukit Naris di Kecamatan Pantai Cermin (Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Solok, 2012).

Pengembangan kepariwisataan tentu harus didukung oleh segenap lapisan, baik itu pemerintah, kalangan swasta maupun masyarakat. Hasil observasi yang penulis lakukan di lapangan, belum semua lapisan masyarakat mendukung pelaksanaan kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Solok, khususnya di Objek Wisata Kebun Teh Danau Kembar. Hal ini terlihat dari berbagai perilaku negatif masyarakat yang terlihat di sekitar objek wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar, salah satunya terjadi pada bulan April 2012, dimana terjadi pembunuhan di objek wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar (Republika.co.id, April 2012). Kejadian seperti ini membuat stigma negatif terhadap objek wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar. Sebelum kejadian tersebut, objek wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar juga sudah di anggap sebagai daerah tujuan wisata yang kurang aman karena sering terjadinya pemerasan terhadap pengunjung.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif yaitu berusaha mengungkapkan bagaimana persepsi masyarakat tentang

(4)

Objek Wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar Kabupaten Solok. Penelitian ini dilakukan di Objek Wisata Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar Kabupaten Solok

Informan penelitian ini diambil secara snow ball sampling yaitu bola salju, pengambilan subjek penelitian dilakukan secara langsung dan menanyakan kepada subjek secara bergulir. Subjek penelitian adalah: (1) sudah lama dan telah lama menyatu dengan kegiatan yang menjadi sasaran perhatian penelitian, (2) terlibat secara aktif pada lingkungan kegiatan yang menjadi sasaran perhatian penelitian, (3) mempunyai kesempatan untuk dimintai informasi, (4) dapat dipercayai untuk memberikan informasi apa adanya. Informan kunci diambil dari masyarakat yang berada di sekitar objek wisata, yaitu Dinas Pariwisata Kabupaten Solok, wali nagari, wali jorong yang berjumlah 14 orang, sementara pengunjung dan masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar objek Kebun Teh PTPN VI Danau Kembar Kabupaten Solok sebagai informan berjumlah 12 orang. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling, yaitu penunjukan informan sebagai sampel penelitian yang berjumlah 14 orang.

Analisa data Kualitatif

Dalam penelitian ini data dianalisis dengan metode yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992), dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan.

Analisa data Deskriptif

Analisa data deskriptif dilakukan dengan formula persentase dengan rumus:

= 100%

(Sudjana dan Ibrahim 2006: 129) Untuk menghitung skor total persepsi masyarakat digunakan rumus:

Skor total = (Ax5) + (Bx4) (Cx3) + (Dx2) + (Ex1)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Masyarakat memiliki persepsi yang baik tentang keamanan pada objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar Kabupaten Solok. Keamanan pada objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar belum begitu baik karena sering terjadi tindak kejahatan di sekitar objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar.

Hal ini sesuai dengan pendapat Rakhmat (2007: 51) meyatakan “persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang

(5)

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan”.

Masyarakat memiliki persepsi yang kurang baik tentang ketertiban objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar Kabupaten Solok. Ketertiban pada objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar belum baik, karena belum tersedia sarana parkir dan sarana pendukung lain pada objek wisata. Masyarakat memiliki persepsi yang baik tentang kebersihan pada objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar Kabupaten Solok.

Masyarakat memiliki persepsi yang sangat baik tentang kesejukan objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar Kabupaten Solok. Objek wisata memiliki hawa yang sejuk memiliki hawa yang sejuk karena berada pada daerah yang bersuhu rata-rata 20°C-27°C dan pemandangan yang hijau.

Masyarakat memiliki persepsi yang sangat baik tentang keindahan objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar Kabupaten Solok. Keindahan objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar telah diketahui oleh calon

wisatawan atau wisatawan yang telah pernah berkunjung sebelumnya. Masyarakat memiliki persepsi yang cukup baik tentang keramahtamahan pada objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar Kabupaten Solok, keramahtamahan masyarakat di objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar cukup baik, walau masih ada yang kurang ramah, tetapi wisawatan yang datang juga banyak yang tidak ramah terhadap masyarakat yang ada di sekitar objek wisata kebun teh PTP Nusantara VI Danau Kembar. Masyarakat memiliki persepsi yang sangat baik tentang kenangan pada objek Wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar Kabupaten Solok, objek wisata Kebun Teh PTP Nusantara VI Danau Kembar dapat menimbulkan kenangan bagi pengunjung yang datang melalui keindahan pemandangan, kesejukan alam dan keramahtamahan penduduk.

Menurut Deparpostel dalam Linda (1995) Keamanan dimaksudkan agar para wisatawan dapat melaksanakan suasana aman dimanapun berada dalam perjalanan wisatanya. Ketertiban dimaksudkan agar para wisatawan dapat merasakan suasana tertib dalam kehidupan masyarakat serta adanya kepastian pelayanan yang adil dan tertib di manapun ia berada. Kebersihan,

(6)

agar para wisatawan dapat menikmati suasana yang bersih, baik dalam arti hygiene dan sanitasi dimanapun ia berada, lebih-lebih pada objek wisata alam dan penginapan serta tempat-tempat perbelanjaan. Kesejukan yaitu suasana yang sejuk dan tenang karena adanya penanaman pohon pelindung, penataan lingkungan yang asri dan bersih. Keindahan adalah suasana yang indah dapat memberikan kenikmatan dari hasil karya manusia, pelayanan masyarakat

dan keadaan alamnya.

Keramahtamahan yaitu memberikan kesan bahwa wisatawan dapat diterima dengan senang hati dan tidak adanya sikap yang menunjukkan kurang hormat atau memusuhi atau sejenisnya. Kenangan yaitu dapat memberikan kenangan yang mengesankan wisatawan di tempat-tempat yang dikunjunginya seperti akomodasi yang bersih, nyaman dan pelayanan yang ramah, pertunjukan seni budaya yang tinggi nilainya. kenangan yang baik bagi objek wisata.

KESIMPULAN DAN SARAN

Pertama, bahwa masyarakat memiliki persepsi yang baik tentang keamanan pada objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar Kabupaten

Solok. masyarakat memiliki persepsi yang kurang baik tentang ketertiban pada objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar, masyarakat memiliki persepsi yang baik tentang kebersihan pada objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar, masyarakat memiliki persepsi yang sangat baik tentang kesejukan objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar, masyarakat memiliki persepsi yang sangat baik tentang keindahan objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar, masyarakat memiliki persepsi yang cukup baik tentang keramahtamahan pada objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar Kabupaten Solok dan masyarakat memiliki persepsi yang sangat baik tentang kenangan pada objek wisata Kebun Teh Perseroan Terbatas Perkebunan Nusantara VI Danau Kembar Kabupaten Solok.

Sedangkan saran yang dapat penulis kemukakan: masyarakat dan pengelola wisata kebun teh Perseroan Terbatas Nusantara VI untuk meningkatkan keamanan, ketertiban, kebersihan, keramahtamahan dan kenangan sehingga pengunjung merasa nyaman untuk

(7)

berkunjung, memelihara lingkungan di sekitar objek wisata sehingga kesejukan alam tetap terjaga, untuk menjaga keindahan, meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pariwisata pada objek wisata kebun teh PTP Nusantara VI Danau Kembar sehingga pengunjung merasa nyaman berada daerah tersebut dan menjaga dan memelihara fasilitas pariwisata yang terdapat pada objek wisata kebun teh PTP Nusantara VI Danau Kembar.

DAFTAR PUSTAKA

Bakaruddin. 2011. Perkembangan dan Permasalahan Kepariwisataan. Padang: UNP Press

C. Yosevita Th. Latupapua dengan judul Persepsi Masyarakat terhadap Potensi objek daya tarik wisata Pantai di kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku Tenggara. Dinas Pariwisata Seni dan Budaya

Kabupaten Solok. Renstra Kab. Solok., 2012

Florida, Linda (1995). Partisipasi Masyarakat dalam Menjaga Kelestarian Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Kecamatan kayu Aro Kabupaten Kerinci (Skripsi). Padang: FIS UNP

Mainizar. 1994. Partisipasi Masyarakat dalam Memelihara Sapta Pesona Objek Wisata Pagaruyung di Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar (skripsi). Padang: FIS UNP

Matthew B. Milles & Huberman. 1992. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara

Moleong, J. Lexi. (2002). Tahap-tahap Penelitian, Edisi Revisi. Remaja Rosda Karya, Bandung

Rakhmat, Jalaluddin. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya

Salahudin Nasution dengan judul Persepsi wisatawan manca Negara terhadap kualitas ojek wisata dan daya tarik wisata (ODTW) Sumatera Utara. Skripsi

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta

Soekadijo, 1997: Anatomi Pariwisata.

Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta

Syaukani HR, (2003). Pesona Pariwisata Indonesia. Jakarta. Nuansa Madani. Thoha, Miftah. 2011. Perilaku Organisasi,

Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo

Yoeti, A. Oka ( 1996 ). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa. http://safira-fitriani.blogspot.com/ Manusia

dan tanggungjawab, diakses tanggal 15 Februari 2013

(http://alfinnitihardjo.ohlog.com/pengertian tindakan diakses tanggal 15 Februari 2013.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan faktor tunggal metode ekstraksi tidak menyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap mutu fisiologis benih dari dua varietas tomat sayur tipe determinate

Dan sebagai penulis kami lebih condong ke pendapat Ahmad Makki> al-Ans{a>ri> dengan alasan bahwa setiap ulama tentu memiliki pandangan dan cara berfikir yang berbeda

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu data dan informasi yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia dengan

Hasil analisis data yang telah dilakukan menyimpulkan beberapa hal, yaitu: (1) Menurut pengalaman Muqridh dan Muqtaridh, Qardh pada perbankan syariah di Indonesia

Then the stepmother asked the magic mirror once again who was the most beautiful in the country and still the magic mirror answered Snow White who lived in a small hut with

Beasiswa memiliki arti sebagai bantuan yang diberikan pada mahasiswa dalam bentuk dana atau uang yang akan digunakan untuk membantu proses pendidikan.. Sesuai

As Asuh uhan an un untu tuk s k se eti tiap ap pa pasi sie en n  direncanakan  direncanakan oleh Dr penanggung jawab oleh Dr penanggung jawab pelayanan (DPJP), perawat dan pemberi

10. Peraturan Kewangan 566 – Barang-barang stor yang beruntuk boleh dikeluarkan bagi tujuan peminjaman dengan disertakan kebenaran daripada ________.. Penyesuaian dan