HAS 23000 Dokumen yang berisi persyaratan sertifikasi halal LPPOM MUI, terdiri dari 2 bagian, yaitu 1. Bagian I : Kriteria Sistem Jaminan Halal (HAS 23000:1)
2. Bagian II : Kebijakan dan Prosedur (HAS 23000:2). Ada tiga turunan dari HAS 23000 adalah
1. HAS 23101 : Persyaratan Pemenuhan Sistem Jaminan Halal pada Industri Pengolahan 2. HAS 23102 : Persyarata Pemenuhan Kriteria Sistem Jaminan Halal di Restoran
3. HAS 23103 : Persyaratan Pemenuhan Sistem Jaminan Halal pada Rumah Potong Hewan 4. HAS 23104 : Persyaratan Pemenuhan Kriteria Sistem Jaminan Halal di Katering
5. HAS 23201 : Persyaratan Bahan Pangan Halal
6. HAS 23301 : Pedoman Penyusunan Manual SJH di Industri Pengolahan
HAS 23101 : Persyaratan Pemenuhan Sistem Jaminan Halal pada
Industri Pengolahan Pertemuan ke-8 (24
SUBTOPIK
1. Tujuan utama penerapan dan prinsip SJH 2. Kebijakan halal
3. Tim manajemen halal 4. Pelatihan dan edukasi 5. Hewan yang disembeli 6. Fasilitas
7. Prosedur tertulis untuk Aktivitas kritis 8. Kemampuan telusur
9. Penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria 10. Audit internal
Menjamin kehalalan produk agar dapat menyempurnakan kewajiban
bagi kaum muslimin untuk mengkonsumsi produk halal Tujuan Utama Penerapan SJH
Jujur
Kepercayaan
Keterlibatan partisipatif Absolut
Manajemen puncak harus menerapkan kebijakan halal tertulis yang menunjukkan komitmen
perusahaan untuk memproduksi daging halal secara konsisten
Manajemen puncak harus mensosialisasikan dan mengkomonikasikan kebijakan kepada seluruh pemangku kepentingan
Manajemen puncak menetapkan tim manajemen halal Menyusun, mengelola dan
mengevaluasi SJH
Tim manajemen halal mencakup semua bagian yang terlibat dalam aktivitas kritis
Manajemen puncak menyediakan sumber daya yang diperlukan Petugas penyembelih, Petugas pemingsanan dan Supervisor halal Tim Manajemen Halal
Beragama islam
Berumur minimal 18 tahun
Berbadan dan berjiwa sehat serta memiliki catatan kesehatan yang baik Taat dalam menjalankan ibadah wajib
Memahami tata cara penyembembelihan sesuai syariat Islam Lulus pelatihan penyembelihan halal
Memiliki kartu identitas sebagai penyembelih halal yang diakui oleh MUI 1) Petugas Penyembelih
Berbadan dan berjiwa sehat serta memiliki catatan kesehatan yang baik
Memahami tatacara pemingsanan sesuai dengan persyaratan halal
Memiliki keahlian sebagai petugas
pemingsanan dan telah mengikuti pelatihan petugas pemingsanan
Beragama islam
Berumur minimal 18 tahun
Berbadan dan berjiwa sehat serta memiliki catatan kesehatan yang baik Taat dalam menjalankan ibadah wajib
Memahami tata cara penyembembelihan sesuai syariat Islam Lulus pelatihan supervisor halal
Memiliki kemampuan dalam memeriksa proses pemotongan, mulai dari pra penyembelihan hingga penyembelihan
Tugas supervisor halal
1. Memastikan proses pemingsanan (jika ada) tidak menyebabkan kesakitan pada hewan, cedera permanen dan kematian
2. Memastikan proses penyembelihan memenuhi persyaratan halal
3. Memastikan hewan sudah mati sebelum dilakukan penanganan atau proses selanjutnya
4. Memastikan produk non halal tidak bercampur dengan produk halal
Chiller,
deboning room
dancold storage
serta transportasi Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis untuk pelaksanaan pelatihan untuk semua personil yang terlibat dalam aktivitas kritis
Pelatihan (internal atau eksternal) harus dilakukan secara terjadwal minimal setahun sekali
Hewan yang disembeli adalah hewan yang boleh dimakan (halal) Semua boleh dikonsumsi kecuali yang jelas-jelas diharamkan dalam al-qur’an dan al hadist
Hewan harus dalam keadaan hidup ketika disembeli
Kondisi hewan harus memenuhi standar kesehatan hewan
Ante mortem
Fasilitas RPH hanya dikhususkan untuk produksi daging halal
Lokasi RPH harus terpisah secara nyata dari RPH/peternakan babi Berjarak minimal 5 km dari peternakan babi
Jika proses
deboning
dilakukan di luar RPH tersebut, harus dipastikan karkas hanya berasal dari RPH halalAlat penyembelih harus memenuhi persyaratan 1. Tajam
2. Bukan berasal dari kuku, gigi/taring atau tulang
3. Ukuran disesuaikan dengan leher hewan yang akan dipotong
4. Tidak diasah di depan hewan yang akan disembelih
1. Pra Penyembelihan
Dilakukan pemeriksaan
ante mortem
oleh lembaga yang memiliki kewenangan Pengendalian hewan harus seminimal mungkin menjadikan hewan stress dan kesakitan
Syarat pemingsanan
1. Pemingsanan hanya menyebabkan hewan pingsan sementara
2. Tidak menyebabkan cedera permanen atau merusak organ hewan yang dipisangkan 3. Tidak menyebabkan hewan kesakitan 2. Pemingsanan
No. Spesies Lama (detik) Kuat arus (ampera)
1 Kambing muda (lamb) 0.8 - 3.0 0.5 – 0.9
2 Domba (sheep) 1.0 – 3.0 0.7 – 1.2
3 Kambing (goat) 2.0 – 3.0 0.7 – 1.0
4 Sapi (cows) 2.5 – 3.5 2.0 – 3.0
5 Anak sapi (baby calf) 1.0 – 3.0 0.5 – 1.5
6 Sapi jantan (steer) 2.0 – 3.0 1.5 – 2.5
7 Kerbau (buffalo) 3.0 – 4.0 2.0 – 3.0
8 Banteng (bulls) 3.0 – 4.0 2.5 – 3.5
ELECTRICAL WATERBATH STUNNING
Banyak diterapkan pada unggas
Mencelupkan leher ayam dalam posisi kaki tergantung dalam air yang sudah dialiri dengan tegangan 15-25 volt, kuat arus 0.1-0.3 A, selama 5-10 detik
MECHANICAL STUNNING
Mechanical stunning yang dibolehkan terdiri dari pneumatic percussive stunning dan non penetrating captive bolt stunning
Mechanical stunning hanya boleh digunakan untuk hewan besar Sapi, kerbau dan banteng Pneumatic Percussive Stunning
Penyembelihan
Manual Mekanis
Penyembelih mengucapkan “Bismillaahi Allaahu Akbar” atau “Bismillaahir Rahmaanir Rahiim” untuk tiap individu hewan
Posisi hewan Berbaring atau tergantung
Wajib terpotong tiga saluran Pembuluh darah (vena
jugularis dan arteri carotids), saluran makanan (esophagus) dan saluran pernafasan (trachea) Penyembelihan tidak sampai memutus tulang leher
Proses penyembelihan harus dilakukan secara cepat dan tepat sasaran tanpa mengangkat pisau
Proses penyembelihan dilakukan dari leher bagian depan dan tidak memutus leher
Jika ada proses pemingsanan, penyembelihan harus dilakukan sebelum hewan sadar Waktu antara
proses pemingsanan ke waktu pemotongan maksimal 30 detik (hewan) dan 10 detik (ayam)
Hewan yang akan disembelih disarankan menghadap kiblat
Penyembelih mengucapkan “Bismillaahi Allaahu Akbar” atau “Bismillaahir Rahmaanir Rahiim” ketika menekan tombol mesin penyembelih mekanis
Jika mesin dimatikan, maka diulang seperti diatas
Wajib terpotong tiga saluran Pembuluh darah (vena
jugularis dan arteri carotids), saluran makanan (esophagus) dan saluran pernafasan (trachea)
Jika terjadi ketidaksempurnaan dalam proses penyembelihan (tidak terputus tiga saluran) Produk nonhalal
Proses penyembelihan harus dilakukan secara cepat dan tepat sasaran tanpa mengangkat pisau
Proses penyembelihan dilakukan dari leher bagian depan dan tidak memutus leher
Jika terjadi gagal sembelih atau penyembelihan tidak memenuhi persyaratan halal (leher terpotong,
penyembelihan dari arah belakang leher, kepala/badan terpotong) Produk nonhalal
Hewan yang akan disembeli disarankan lehernya menghadap kiblat
Waktu minimal antara pemotongan dengan proses selanjutnya adalah 45 detik untuk
hewan berukuran besar, 40 detik untuk hewan berukuran kecil dan 3 menit untuk ayam
Hewan mati Fungsi otak berhenti yang ditandai dengan hilangnya reflek pupil, reflek kelopak mata, reflek cubit (kejang)
Perendaman air panas (
scalding
) dapat dilakukan setelah hewan mati Produk halal dan nonhalal harus ditangani dan disimpan pada tempat terpisah
Produk non halal tidak bercampur dengan produk halal, baik pada
chiller
(ruangpendingin),
deboning room
(ruang pelepasan tulang) dancold storange
(gudang produk akhir 5. Penanganan dan Penyimpanan Kemasan harus memiliki label untuk menandai kehalalan produk Memudahkan dilakukan penelusuran
Label harus spesifik menjelaskan perbedaan produk halal dan non halal (jika ada), sekurang-kurangnya memuat informasi
1. Logo halal (abjad arab dan latin) 2. Tanggal penyembelihan
3. Nama dan atau nomer RPH beserta alamat dan Negara sal RPH 4. Berat bersih
Alat pengirim harus khusus untuk membawa atau mengangkut daging halal saja, tidak boleh digunakan bersamaan atau bergantian untuk mengangkut babi/daging non halal
Alat pengirim harus bebas dari najis dan cemaran lain
Terdapat prosedur tertulis Telusur
Sistem kode Bahan dengan kode
yang sama memiliki status halal yang
sama
Perusahaan harus mempunyai prosedur tertulis untuk menangani produk yang tidak sesuai kriteria dan atau menggunakan fasilitas yang tidak memenuhi kriteria
Produk yang tidak memenuhi kriteria, tidak dijual ke konsumen yang mensyaratkan produk halal
Produk yang tidak memenuhi kriteria dan terlanjur dijual Harus ditarik
Audit internal dilakukan secara terjadwal setidaknya 6 bulan sekali
Audit internal dilakukan oleh auditor halal yang kompeten dan independen
Hasil audit disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab
Tindakan koreksi yang diperlukan dan batas waktunya harus ditentukan
Hasil audit internal disampaikan ke LPPOM MUI dalam bentuk laporan berkala