• Tidak ada hasil yang ditemukan

8. RPP Resistor Lengkap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "8. RPP Resistor Lengkap"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMKN 2 PENGASIH

Mata Pelajaran : Elektronika Dasar Kelas / Semester : 1 / 1

Standar Kompetensi : Menerapkan Dasar-dasar Elektronika

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi komponen elektronika pasif Indikator : 1. Dapat menjelaskan Pengertian resistor

2. Dapat menjelaskan fungsi resistor,

3. Dapat mengidentifikasi jenis-jenis resistor, 4. Membaca nilai tahanan resistor

5. Dapat menjelaskan teknik pemakaian resistor dalam rangkaian elektronika Alokasi waktu : 3 x 6 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat dan mampu : 1. Menjelaskan Pengertian resistor

2. Menjelaskan fungsi resistor,

3. Mengidentifikasi jenis-jenis resistor, 4. Membaca nilai tahanan resistor

5. Menjelaskan teknik pemakaian resistor dalam rangkaian elektronika B. Materi Pembelajaran

• Pengertian resistor

• Fungsi resistor,

• Jenis-jenis resistor,

• Pembacaan nilai tahanan resistor

• Teknik pemakaian resistor dalam rangkaian elektronika (rangkaian resistor seri, parallel, seri-paralel dan kombinasi)

C. Metode Pembelajaran o Mencatat

o Diskusi o Tanya jawab

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan pendahuluan

(2)

o Mereview materi sebelumnya o Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan inti

RESISTOR

Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif yang berguna untuk menghambat arus listrik. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Selain dari bahan karbon resistor juga biasa dibuat dari bahan arang, nikelin, lilitan kawat, pita, film metal, film oksida metal, dan cermet. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut ohm atau dilambangkan dengan symbol Ω (omega). Resistor yang digunakan dalam elektronika dibedakan menjadi 2 yaitu resistor tetap dan resistor tidak tetap.

Gambar 1. Simbol resistor 1. Resitor tetap

Resistor tetap adalah Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan). Resistor ini biasanya dibuat dari nikelin atau karbon. Berfungsi sebagai pembagi tegangan, mengatur atau membatasi arus pada suatu rangkaian serta memperbesar dan memperkecil tegangan.

Resistor ini bekerja berdasarkan Hukum Ohm yaitu V = I.R

Dari hukum Ohm diketahui bahwa resistansi terbalik dengan arus yang mengalir melaluinya. Jika nilai hambatan semakin besar maka, arusnya semakin kecil dan sebaliknya jika nilaiii hambatan semakin kecil maka arusnya semakin besar.

Gambar 2. Resitor tetap dengan gelang warna

Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (electronic Industries Association ) seperti pada tabel dibawah ini ;

(3)

Tabel 1. Kode warna resistor

Warna Gelang 1 Gelang 2 Gelang 3 Gelang 4

Hitam 0 0 100 Coklat 1 1 101 1 % Merah 2 2 102 2 % Jingga 3 3 103 Kuning 4 4 104 Hijau 5 5 105 Biru 6 6 106 Ungu 7 7 107 Abu-abu 8 8 108 Putih 9 9 109 Emas 10-1 5 % Perak 10-2 10 % Tanpa warna 20 %

Pembacaan tabel harus benar sesuai dengn urutan warna dan besarnya nilai untuk masing-maasing warna pada setiap gelang. Resistansi dibaca dari warna agelang yang paling depan ke arah gelang toleransi berwarna cokelat, merah, emas, perak ,dan tidak berwarna. Warna gelang toleransi berada pada badan resistor yang paling pojok atau dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang yang pertama agak sedikit ke dalam.

Jumlah gelang pada resistor sesuai dengan besar toleransinya. Resistor dengan toleransi 1 % dan 2 % memiliki 5 gelang, sedangkan resistor dengan toleransi 5 %, 10 %, dan 20 % memiliki 4 gelang.

Contoh penggunaan tabel kode warna resitor untuk menghitung besarnya nilai tahanan :

a. Resitor 4 gelang dengan warna kuning, ungu, jingga dan emas, nilai tahanannya adalah :

 Warna kuning pada gelang 1 bernilai 4 Warna ungu pada gelang 2 bernilai 7 Warna jingga pada gelang 3 bernilai 1.000 Warna emas pada gelang4 bernilai 5 %

 Jika dinyatakan dalam Ohm maka nilai toleransinya adalh 47.000 ± 5 % yaitu 2.350 ohm.

 Jadi harga resistor tersebut adalah 47.000-2.350 ohm sampai dengan 47.000+2.350 ohm atau 44,65 Kohm sampai dengan 49,35 Kohm.

b. Resitor 5 gelang dengan warna coklat, hitam, hitam, coklat, dan coklat maka nilai tahanannya adalah :

(4)

 Warna coklat pada gelang 1 bernilai 1 Warna hitam pada gelang 2 bernilai 0 Warna hitam pada gelang 3 bernilai 0 Warna coklat pada gelang 4 bernilai 10 Warna coklat pada gelang 5 bernilai 1 %

 Jika dinyatakan dalam Ohm maka nilai toleransinya adalh 1000 ± 1 % yaitu 10 ohm.

 Jadi harga resistor tersebut adalah 1000-10 ohm sampai dengan 1000+10 ohm atau 990 Kohm sampai dengan 1010 Kohm. Resistor mempunyai batas nilai yang disebut toleransi. Presentase toleransi yang dibuat pabrik mempengaruhi niali resistor yang ada dalm batas-batas tertentu sesuai dengan nilai toleransi komponen tersebut. Resistor yang dibuat pabrik mempunyai harga bervariasi mulai dari 0.47 ohm, 0.56 ohm, 1 ohm, 1 Kohm, sampai 20 Mohm.

Selain melaui pembacaan warna hambatan resistor juga dapat ditentukan dengan menggunakan kode huruf tertentu yaitu R, K, M. R untuk menyatakan harga Ohm, K untuk menyatakan harga kilo Ohm, dan M untuk menyatakan harga MegaOhm. Misalny 5R4, 1K5, 100K, 2M2 yang berturut-turt berati 54 ohm, 1500 ohm, 100.000 ohm, dan 2.200.000 ohm.

Sistem huruf juga digunakan untuk menunjukakan persentase toleransi yaitu F, G, J, K, dan m berturut-turut menunjukan 1 %, 2 %, 5 %, 10 %, 20 %. Misalnya 1K5J maka besarnya nilai tahanan resitor tersbut adalah 1500 ohm dengn toleransi 5 %.

2. Resistor variabel

Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah besar tahanannya akibat pengaruh faktor luar seperti fotoresitor dan termistor. Fotoresistor adalh sebuah resistor yang nilkai tahanannyadipengaruhi oleh cahaya dan sangat peka terhadap sinar. Sedangkan termistor adalh resitor yang nilai tahananya dapat berubah karena pengaruh panas.

a. Trimer

Gambar 3. Simbol trimer Ciri-ciri :

(5)

 Nilai resistansinya dapat diatur denagn menggunakan obeng dengan cara diputar (di-trim)

 Sering dipakai sebagai penstabilisasi arus dan tegangan  Umumnya nilai resistansi trimpot menggunakan sistem hitungan atau faktor perkalian yang tertera pada badan resistor.  Nilai trimpot tersedia hingga 5 Mohm, toleransi 10 % dan daya 1 W

Gambar 4. Bentuk fisik trimer b. Potensiometer

Gambar 5. Simbol potensiometer Ciri-ciri :

 Niali resistansinya dapat diatur dengan memutar gagangnya  Terbuat dari bahan gulungan kaeat (wire wound)

 Ada yang model putar (rotate) ada pula yang model geser (slide)

 Kerusakan sering terjadi pada keausan kool arang (karbin)  Biasanya digunakn untuk pengaturan volume dan penguatan

audio frekuensi

 Di passaran tersedia dengan nilai tahanan 50 ohm hingga 5 Mohm dengan toleransi 10 % - 20 % dengan daya 2 dan 3 Watt.

Gambar 6. Bentuk fisik potensiometer c. LDR ( light dependent Resistor )

Gambar 7. Simbol LDR Ciri-ciri :

(6)

 Bila terkena cahaya nilai resistansinya menjadi lebih kecil

 Pada umumnya digunakan pada rangkaian yang berhubungan dengan saklar dan mainan anak-anak.

Gambar 8. Bentuk fisik LDR d. VDR (voltage Dependent resistor)

Ciri-ciri :

 Semakin besar tegangan pada rangkaian maka senakin kecil niali resistansinya

 Biasanya digunakn pada rangkaian penstabil tegangan (stabiliser)

e. PTC (positive Tempetarature Coefficient)

Gambar 9. Simbol PTC Ciri-ciri :

 Pada suhu dingin resistansinya mengecil dan pada suhu panas resistansinya membesar

 Berfungsi sebagai pengaman relay dan sebagai pelindung pada tegangan masukan terhadap beban yang arusnya membesar

 Umumnya digunakn pada pesawat televisi berwarna f. NTC (negative Tempetarature Coefficient

Gambar 9. Simbol NTC Ciri-ciri :

 Pada suhu dingin nilai resistansinya akan membesar dan pada suhu panas nilai resistansinya akan mengecil

 Berfungsi untuk mengkomensasikan temperature panas  Pada umumnya digunakn pada rangkaian transistor penguat akhir dan pada rangkaian penguataudio amplifier  Besarnya tahanan yang umum dijual adalah 47 ohm, 100 ohm, dan 200 ohm

(7)

a. Rangkaian resistor seri

Rangkaian resistor secara serial akan mengakibatkan nilai resistansi total semakin besar.

Gambar 10. Resistor seri Pada rangakaian serial berlaku rumus :

Contoh :

Jika R1 = 100 Ohm, R2 = 220 Ohm dan R3 = 330 Ohm Maka Rt = R1 + R2 + R3

= 100 + 220 + 330 = 650 Ohm

b. Rangkaian resistor paralel

rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi pengganti semakin kecil.

Gambar 11. Rangkaian resistor paralel Pada rangakaian paralel berlaku rumus :

Contoh :

Jika R1 = 100 Ohm, R2 = 220 Ohm dan R3 = 330 Ohm Maka 1/ Rtot = 1/100 + 1/220 + 1/220

= (6,6 + 3 + 2)/660 = 1,6/660

Rtotal = 660 / 1.6 = 56,89 Ohm c. Rangkaian resistor seri-paralel

Sambungan seri paralel merupakan sambungan atau rangkaian yang terdiri dari resistor-resistor yang tersambung dalam seri maupun paralel.

(8)

Gambar 12. Rangkaian resistor seri paralel

Dalam rangkaian ini, R2 paralel dengan R3 kemudian hambatan pengganti (hambatan R1 paralel R2) disambung seri dengan R1 sehingga dapat dicari Rtotal sebagai berikut :

R pengganti = R2 // R3 Rtotal = R pengganti + R1

d. Rangkaian “ Bintang” dan “segitiga”

Apabila tiga buah resitor disambung dengan jalan ketiga ujungnya disambung menjadi satu, sambungan inti disebut sambungan “bintang” (“Y”), tetapi apabila ketiga resistor disambung dengan jalan ujung yang satu disambung dengan ujung hambatan yang lain disebut sambungan “ segitiga” atau delta.

Untuk menyelesaikan persoalan model sambungan tersebut, perlu diubah menjadi sambungan jenis lain tetapi mempunyai nilai yang sama. Sehingga sambungan yang semula berbentuk bintang dapat diganti menjadi sambungan segitiga dan sebaliknya sambungan berbentuk segitiga dapat diubah menjadi bentuk bintang.

Gambar 13. resistor rangkaian bintang

Gambar 14. resistor rangkaian segitiga

1. Sambungan segitiga diubah menjadi sambungan segitiga dan bintang

Hambatan R1, R2, R3 merupakan hambatan semula yang tersambung segitiga sedangkan Ra, Rb, Rc merupakan hambatan

pengganti yang tersambung bintang.

Z

Y

X

R1 R3 R2 Ra Rb Rc Gambar 14.

(9)

Sambungan segitiga yang diubah menjadi sambungan bintang Untuk mempermudah maka kita besarnya hambatan diukur dari titik X dan Y, maka besarnya hambatan ditinjau terhadap sambungan segitiga (sambungan semula) yaitu ;

Rxy= R1 // R2+R3

besarnya hambatan ditinjau terhadap sambungan bintang : Rxy = R1 // R2 + R3

Besarnya hambatan ditinjau terhadap sambungan bintang : Rxy = Ra + Rb

Jadi ditinjau terhadap titik X – Y dadapat persamaam :

Analog jalan diatas dipandang terhadap titik Y – Z didapat

Begitu juga dipandang terhadap titik Z – X didapat :

Bila persamaan (1) dikurangi dengan persamaan (2) didapat :

Hasil ini ditambah persamaan (3)

Sehingga menjadi :

Selanjutnya apabila persamaan (1) dikurangi dengan persamaan (3) kemudian hasilnya ditambah dengan persamaan (2), didapatkan :

Begitu pula persamaan (2) dikurangi dengan persamaan (1) dan kemudian hasilnya ditambah dengan persamaan (3) didapatkan :

(10)

Dapat disimpulakan, jika sambungan segitiga diubah menjadi sambungan bintang maka besarnya hambatan pada sambungan bintang memenuhi :

2. Sambungan bintang diubah menjadi sambungan segitiga

pada gambar dibawah ini Ra, Rb, Rc merupakan hambatan yng tersambung bintang, sedangkan R1, R2, dan R3 merupakan hambatan-hambatan pengganti yang terhubung segitiga.

Z

Y

X

R1 R3 R2 Ra Rb Rc Gambar 15.

Sambungan bintang yang diubah menjadi sambungan segitiga Untuk mencari besarnya hambatan pengganti (R1, R2, R3) dapat diperoleh dengan cara sebagai berikut :

a. Kalikan Ra dengan Rb; Rb dan Rc; Ra dengan Rc (menggunakan persamaan-persamaan yang didapat dari sambungan segitiga diubah menjadi sambungan bintang)

b. Jumlahkan hasil-hasil persamaan tersebut :

(11)

Kemungkinan variasi persamaan

Dari persamaan –persamaan diatas didapat harga hambatan pengganti dari sambungan bintang yang diubah ke segitiga yaitu :

Rangkuman :

1. Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif yang berguna untuk menghambat arus listrik. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.

2. Resistor yang digunakan dalam elektronika dibedakan menjadi 2 yaitu resistor tetap dan resistor tidak tetap.

3. Resistor tetap adalah Yaitu resistor yang nilainya tidak dapat berubah, jadi selalu tetap (konstan)

4. Resistor variabel merupakan resistor yang dapat berubah-ubah besar tahanannya akibat pengaruh faktor luar seperti Trimer, potensiometer, LDR, NTC, PTC, VDR.

5. Teknik pemakaian resistor dalam rangkaian elektronika dapat dirangkai secara seri, paralel, seri-paralel maupun rangkaian segitiga dan bintang. Rangkaian resistor secara serial akan mengakibatkan nilai resistansi total semakin besar. rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi pengganti semakin kecil.

(12)

6. Pada rangkaian serial berlaku rumus :

7. Pada rangkaian paralel berlaku rumus :

8. jika sambungan segitiga diubah menjadi sambungan bintang maka besarnya hambatan pada sambungan bintang memenuhi :

9. Sambungan bintang diubah menjadi diatas didapat harga hambatan pengganti dari sambungan bintang yang diubah ke segitiga yaitu :

3. Kegiatan penutup

o Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan. o Menarik kesimpulan tentang pembelajaran yang sudah dilakukan E. Sumber Belajar

1. Elektronika arus searah F. Penilaian

1. Teori :

Wates Juli 2009 Mengetahui,

(13)

Drs. Syamsul Bachri Djumasa NIP.

Heru Widodo NIP. 131852595

(14)

LATIHAN SOAL :

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar:

1. Tentukanlah nilai resistansi resistor berikut ini :

1) Kuning, abu-abu, ungu, merah, emas (48700 Ω±5 %) 2) Coklat, merah, jingga , coklat (12000 Ω± 1%) 3) ungu, hijau, emas, merah (7,5Ω±2%)

4) abu-abu, merah, hitam, biru, perak (720MΩ±10%) 5) Kuning, jingga, merah, em,as (4300Ω±5%)

6) Merah, kuning, jingga, emas(24KΩ±5%)

7) Kuning, merah, orange, emas, merah (42.3 Ω± 2 %) 8) 0R2 J (resistansi 2 Ω, toleransi 5 %)

9) 2R7 K (resistansi 27 Ω, toleransi 10 %) 10) 3K9 F (resistansi 3900 Ω, toleransi 1 %)

2. Hitunglah nilai resistansi total dari rangkaian di bawah ini :

a. nilai R1 = 20 Ohm, R2 = 80 Ohm, R3 = 150 Ohm, R4 = 100 Ohm.

R total = R1 + R2 + R3 + R4 = 20 + 80+150+100 = 350 Ohm b. nilai R1 = 20 Ohm, R2 = 60 Ohm, R3 = 150 Ohm, R4 = 100 Ohm.

1/R total = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4 = 1/20 + 1/60 + 1/150 + 1/100 = (15+5+2+3)/300 = 26/300 R total = 300 / 26 = 11,54 Ohm c. nilai masing-masing R 120 Ω Rtot = (R1 +R2)// (R3+R4) = (120+120)//(120+120) = 120Ω d. nilai masing-masing R 120 Ω

(15)

Rtot = (R1//R3)+(R2//R4) = (120//120) + (120//120) = 120 Ω e. nilai masing-masing R 120 Ω Rtot = R4 + (R1//R3) + R2 = 120 + (120//120) + 120 = 300 Ω f. nilai masing-masing R 120 Ω

Rangkaian segitiga diubah menjadi rangkaian bintang :

RA = (R4 x R3) / (R3 + R4 + R5) = (120 x 120)/ (120 +120 +120 ) = 14400 / 360 = 40Ω RB = (R3 x R5) / (R3 + R4 + R5) = (120 x 120)/ (120 +120 +120 ) = 14400 / 360 = 40Ω RC = (R4 x R3) / (R3 + R4 + R5) = (120 x 120)/ (120 +120 +120 ) = 14400 / 360 = 40Ω

(16)

Rtotal = (R1+RA) // (R2 + RB) + RC = (120 + 40 )// (120 + 40) + 40 = 160//160 + 40

(17)

TUGAS

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar :

1. berapakah besar hambatan pengganti

antara A dan B, bial besarnya hambatan yang terpasang masing-masing adalah 20 Ω!

2. hitunglah hambatan ekuivalen antara

A dan B dari rangkaian berikut ini :

3. tentukanlah nilai resistansi total apabila R1 = 10 KΩ, R2 = 100 KΩ, R3 = 50 KΩ, R4 = 150 KΩ, R5 = 20 KΩ, R6 = 40 KΩ, R7= 80 KΩ, R8 = 60 KΩ, R9 = 90 KΩ, R10 = 25 KΩ

Kriteria peniaian Teori:

No Jenis Soal Jumlah Soal Bobot Jumlah

1 Uraian 4 25 untuk

Masing-masing soal 100 Nilai 10 soal uraian adalah 100, batas kelulusan = 80, Bila nilai teori kurang dari 80 peserta diklat dinyatakan belum kompeten dan harus mengulang atau perbaikan.

(18)
(19)

Kunci Jawaban : 1. Rp1 = ( R4 + R6 ) // ( R3+ R5) = (20 + 20) // (20+20) = 40 // 40 = 20 Ω Rp2 = R12 // R14 = 20 // 20 = 10 Ω Rp3 = Rp2 + R11 = 10 + 20 = 30 Ω Rp4 = Rp3 // (R7 + R8) // (R10 + R9) = 30 // 40 // 40 = 12 Ω Rp5 = Rp4 + R13 = 12 + 20 = 32 Ω Rtotal = (R1 + R2 +Rp1) // Rp5 = (20 + 20 + 20 )// 32 = 60 // 32 = 20.87 Ω 2. Rp1= R2 // R3//R3 = 20 // 16 //16 = 5.71Ω Rp2 = R4 // R5 = 16//20 = 8,89 Ω Rtotal = (Rp1 + R6 )// (Rp2 + R7) = (5.71 +16 )// (8,89 + 18) = 21.71 // 26,89 = 12.01 Ω 3. Rp1= R2 // R3 = 100 // 50 = 33,333 K Ω = 33333 Ω Rp2 = R5 // R6 // R7 = 20//40//80 = 11,43 K Ω = 11430 Ω Rp3 = R9 + R10 = 90 + 25 = 115 k Ω = 115000 Ω Rp4 = R1 + Rp1+ R4 + Rp2 + R8 = (10+33,333+150+11,43+60) K Ω = 264,763 K Ω R total = Rp3//Rp4 = 80,176 K Ω

Gambar

Tabel 1. Kode warna resistor
Gambar 4. Bentuk fisik trimer b. Potensiometer
Gambar 8. Bentuk fisik LDR d. VDR (voltage Dependent resistor)
Gambar 10. Resistor seri Pada rangakaian serial berlaku rumus :

Referensi

Dokumen terkait

Oosit tahap 3 patin siam berdasarkan pengamatan secara eksternal pada oosit utuh ditandai dengan penampakan ooplasma yang seluruhnya buram sampai oosit seluruhnya tampak gelap,

a) Pada masa mengambil cakak, pemain tidak boleh menyentuh mana-mana cakak lain. b) Pemain hendaklah menyambut cakak yang dilambung sebelum cakak jatuh ke bumi. c)

Mayoritas tingkat pengetahuan remaja putri di salah satu SLTP di Kabupaten Jember tentang penangan keputihan adalah cukup, yakni 52 % pada kelompok remaja awal dan

Demikian surat tugas ini di!uat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung ja#a!. ini di!uat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung ja#a!.. Pro!olinggo 34 /anuari 23+4 Pro!olinggo

Angiofibroma nasofaring juvenille adalah tumor jinak pembuluh darah di nasofaring yang secara histologik jinak namun secara klinis bersifat ganas, karena

Dan ini bertepatan dengan catatan para pengembara Eropah dan sarjana Inggeris seperti yang kita baca tadi.Semua ini menunjukkan Tamadun China banyak mendapat faedah dari

DiRoom Navigation merupakan sistem navigasi di dalam toko dengan platform Android yang berbasis Augmented Reality (AR), dimana aplikasi ini memiliki tujuan untuk

Kejang demam menurut International League Against Epilepsy (ILAE) adalah kejang yang terjadi setelah usia 1 bulan yang berkaitan dengan demam yang bukan disebabkan oleh