• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFFISIENSI DAYA LISTRIK DENGAN SMART BUILDING SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFFISIENSI DAYA LISTRIK DENGAN SMART BUILDING SISTEM"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

EFFISIENSI DAYA LISTRIK DENGAN SMART BUILDING SISTEM

Stephan1), Yahya Chusna Arief2), Indhana Sudiharto2) dan Renny Rakhmawati2)

1) Teknik Elektro Politeknik Bengkalis

Jl. Batin Alam, Sei-Alam, Bengkalis-Riau stepan@polbeng.ac.id

2) Teknik Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Telp : +62+031+8662034; Fax. +62+031+8662034

Baju_Duka33@yahoo.com

Abstrak

Data PLN saat ini menunjukkan bahwa di Indonesia terjadi pemborosan energi listrik yang sangat besar, sumber-sumber pemborosan energi listrik itu adalah PJU resmi yang menyala di siang hari, penggunaan listrik secara tidak sah, pemakaian peralatan listrik yang tidak sesuai dengan standar PLN, pemakaian berlebihan pada saat beban puncak (pukul 17.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB), pemakaian penerangan listrik yang berlebihan terutama pada siang hari dan pemakaian peralatan listrik yang tidak hemat energi. Salah satu cara untuk penghematan listrik yaitu dengan menerapkan Energi Management Sistem (EMS) yang merupakan inovasi perpaduan antara hardware dan software yang dapat menghemat energi listrik bagi kebutuhan konsumen. Pada proyek akhir ini dibuatlah suatu sistem pengendalian penerangan secara smart yang memanfaatkan Passive Infra Red (PIR) dan Light Dependent Resistor (LDR) sebagai kontrol pengendali penerangan yang menggantikan fungsi saklar dan dihubungkan dengan ADAM Series. Sistem ini akan bekerja berdasarkan data sensor Passive Infra Red (pendeteksi keberadaan manusia) pada suatu ruangan dan data sensor Light Dependent Resistor (pendeteksi intensitas cahaya) dan berdasarkan range yang ditentukan dan digunakan untuk menentukan tingkat keborosan pemakaian daya listrik. Kontrol pengendalian penerangan dapat dioperasikan dengan tiga mode pengaturan yaitu boros, sedang dan hemat. Dari hasil pengujian selama 5 hari di Laboratorium Teknik Sistem Tenaga, penghematan daya listrik yang dihasilkan dengan memanfaatkan peralatan effisiensi adalah sebesar ±16% dari pemakaian beban lampu penerangan.

Kata Kunci: Effisiensi, Daya Listrik dan Smart Building Sistem

1. PENDAHULUAN

Effisiensi pemakaian energi listrik dapat dilakukan dengan menerapkan Energi Management Sistem (EMS), EMS dapat dimanfaatkan untuk mengurangi terjadinya pemborosan pemakaian energi listrik. Sumber-sumber pemborosan energi listrik itu sendiri sebagai contohnya adalah penerangan ruangan yang terus menerus menyala bahkan pada saat yang tidak dibutuhkan, salah satu solusi untuk dapat mengatur penggunaan energi listrik

adalah dengan memanfaatkan Energi Management Sistem, sehingga penggunaan energi listrik dapat diatur sehemat mungkin sesuai dengan kebutuhan dan kondisi suatu ruangan.

Penerangan ruangan pada Laboratorium Teknik Sistem Tenaga (Lab TST) masih dioperasikan secara manual, yang secara tidak langsung menjadi sebagai salah satu penyumbang pemborosan energi listrik.

(2)

Pada Proyek Akhir ini dibuatlah sistem otomasi yang smart, yang dapat mengatur dan mengendalikan operasional pemanfatan energi listrik, sebagai langkah untuk penghematan dan pemakaian energi listrik secara effisien juga sebagai bentuk kepedulian dan kesadaran dalam pemanfaatan energi listrik. Dalam perancangan dan pembuatan otomasi yang smart ini digunakan sensor pendeteksi gerakan manusia (PIR) dan pendeteksi cahaya matahari (LDR) yang dihubungkan dengan ADAM Series, sistem akan bekerja apabila PIR mendeteksi keberadaan manusia didalam ruangan Lab TST dan LDR bekerja apabila mendeteksi adanya perubahan cahaya. Sebagai bentuk aplikasi ruangan yang dikontrol adalah Laboratorium Teknik Sistem Tenaga (Lab TST) gedung D3 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.

2. DASAR TEORI

Proyek Akhir ini memiliki tujuan untuk merancang suatu sistem otomasi yang smart, dimana pengaturan penerangan dan daya di laboratorium Teknik Sistem Tenaga (TST) diatur dengan menggunakan Sensor PIR (Passive Infra Red) dan LDR (Light Depending Resistor) yang diteruskan ke kontrol antarmuka ADAM 4000 dan 5000 Series.

Dengan mengunakan pengontrolan ini diharapkan dapat menghindari penggunaan energi listrik yang sia-sia dan dapat menekan penggunaan energi listrik di Laboratorium Teknik Sistem Tenaga (TST).

2.2. Pengetahuan Tentang ADAM Series.

ADAM Series merupakan sebuah alat berupa sensor cerdas yang dihubungkan dengan komputer. Sebuah modul antarmuka yang dimana didalamnya terkandung sebuah mikroprosesor. ADAM Series dapat dikontrol secara remote melalui sebuah perintah sederhana dengan manggunakan format ASCII dan ditransmisikan melalui RS-485 protokol.ADAM Series mencakup sinyal kondisi, isolasi, range, A/D atau D/A

konverter, pembanding data dan fungsi komunikasi digital.Ada juga modul yang mencakup I/O digital untuk mengontrol relai dan devais TT.

2.2.1 Aplikasi

Fungsi-fungsi yang dapat dilakukan oleh modul ADAM:

a) Mengontrol data b) Proses monitoring

c) Kontrol proses dalam industri d) Managemen Daya

e) Kontrol Pengawasan f) Sistem keamanan g) Otomasi bangunan h) Tes produk

i) Kontrol digital secara langsung

2.2.2 Persyaratan Sistem Yang Digunakan Untuk Mengeset Adam Series

a) Modul ADAM 4000 dan 5000 Series

b) Komputer (PC) yang dapat memberikan output ASCII menggunakan RS-232 atau RS-485.

c) Suplai daya untuk modul ADAM (+15 sampai +32 Vdc)

d) Software yang digunakan untuk menjalankan ADAM Series utility software.

e) ADAM RS-232/RS-485 konverter

2.2.3 Software ADAM Utility

Menu utiliti program yang khusus diperuntukkan untuk modul ADAM konfigurasi,monitoring dan kalibrasi.Ini juga termasuk program terminal yang memudahkan untuk komunikasi dengan ADAM.

2.2.4 Konfigurasi Dasar

Sebelum meletakkan modul pada rangkaian ,modul seharusnya terkonfigurasi. Melalui semua modul secara inisial telah terkonfigurasi pada pabrik pembuatan. Ini terekomendasi untuk mengecek baudrate telah benar.

Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008

(3)

Gambar 2.1. ADAM I/O Modul

SetelanDefault Pabrik Baudrate:9600 bit/second Address:01(hexadecimal)

Item-item yang terdapat diatas sebagai syarat untuk konfigurasi modul.sebuah Modul konverter ADAM ,sebuah komputer dengan menggunakan RS-232 port(baudrate diset 9600)dan manggunakan software ADAM utility.

2.2.5 Konfigurasi dengan software ADAM utility

Cara termudah untuk mengkonfigurasi ADAM modul dengan menggunakan software ADAM utility:sebuah program yang mudah dan terstruktur akan membimbimg untuk setiap langkah konfigurasi.

3. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

3.1. Blok Diagram

Pengerjaan dari pembuatan alat pengaturan kecepatan motor induksi ini terdiri dari langkah-langkah pengerjaan yang diman dapat dijelaskan dalam blok diagram dibawah ini. Pada bab ini akan dibahas perencanaan sistem yang terdiri dari sistem blok diagram perancangan pemrograman pada ADAM Series dan perencanaan pembuatan hardware.

Pada perancangan dan pembuatan alat pada proyek akhir ini dimana PIR dan LDR dihubungkan dengan ADAM Series untuk melakukan monitoring dan kontrol keberadaan manusia didalam sebuah ruangan (Lab.TST). Sebelumnya ADAM harus diberi perintah masukan program terlebih dahulu untuk melakukan kontrol dan monitoring.

Gambar 3.1 Blok Diagram

DAM menerima masukan-masukan berupa

enjelasan diagram blok sistem

. PIR (passive infra red), untuk mendeteksi

2. ntuk

3. an

4. to RS 485), untuk

5. untuk

6. digunakan untuk mendrive lampu A

tegangan yang dihasilkan dari sensor PIR dan LDR, modul ADAM akan merespon sehingga akan mengeluarkan sinyal kontrol plant dan monitoring. Dari gambar blok sistem dapat dijelaskan sebagai berikut:

P 1

keberadaan manusia dalam ruangan. LDR (light dependent resistor), u mendeteksi intensitas cahaya matahari. Komputer (PC), untuk mengolah data d mengontrol seluruh sistem berdasarkan program yang dibuat.

ADAM 4561 (USB

mengubah level komunikasi serial bus ke level komunikasi multidrop RS 485)

ADAM 5024 (analog output), mengubah digital data input RS 485 dari ADAM 4561 menjadi analog output tegangan (volt DC) sebagai input tegangan driver.

Driver,

(4)

dihasilkan oleh ADAM 5024) sebagai tegangan inputnya.

7. Lampu, mengubah energi listrik menjadi cahaya

8. AC (air conditioner) sebagai pengkondisi udara dalam ruangan.

Gambar 3.2

Flowchart smart building sistem

start Baca hari Aktifkan sistem login Apakah username dan password valid? Baca username dan password Apakah hari aktif ? Baca pilihan setting Baca sms Ya tidak Ya tidak Apakah pilihan manual? Baca pilihan efisiensi Cek isi sms Lakukan proses Apakah format sms benar? Apakah pilihan auto? Hapus sms End B A tidak Ya Ya Ya tidak tidak Hapus sms

Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008

(5)

A B a c a n o m in a l R u p ia h S e ttin g tin g k a t e fis ie n s i B a c a k o n d is i L D R A p a k a h L D R a k tif? B a c a k o n d is i P IR A p a k a h P IR a k tif? N y a la k a n la m p u & A C E N D M a tik a n la m p u & A C M a tik a n la m p u & A C Y a tid a k Y a tid a k B B a ca kon d isi sa ke la r A pa ka h sa ke lar O N ? N ya la ka n la m p u & A C M a tika n la m p u & A C E N D ya tid a k

(6)

Pe

4. PENGUJIAN DAN ANALISA

Setelah melakukan perencanaan dan perancangan peralatan selanjutnya dilakukan pengujian dan pengukuran terhadap peralatan yang direncanakan. Dalam hal pengujian dan analisa sistem yaitu terlebih dahulu harus menjalankan rangkaian perngerjaan dan pembuatan alat secara benar pemasangan dan integrasinya. Hal ini berguna untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang terjadi dan dari langkah ini dapat diketahui kondisi peralatan yang direncanakan sudah dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang dikehendaki atau tidak.

rsonal computer Adam 4000/5000

Power suplay Pengujian yang dilakukan pada bab ini antara

lain:

1. Pengujian power supply

2. Pengujian menggunakan ADAM 4000 dan 5000 series dengan ADAM utility.

3. Pengujian Passive Infra Red. 4. Pengujian Beban

.

4.1 Pengujian Power Supply

Dalam pengujian suplai daya ini, untuk mensuplai daya kepada ADAM series yang sedang digunakan dan apakah tegangannya sudah sesuai terhadap masukan yang diinginkan. Karena jika suplai daya tidak sesuai maka kinerja dari modul ADAM tersebut tidak akan berjalan dengan baik.

Tabel 4.1

Tegangan pada ADAM saat diberi supply ADAM 4561 21,5 V

Input CH 1 0,01 V Input CH 2 0,02 V Input CH 3 0,03 V Input CH 4 0,02 V

2.2 Pengujian ADAM 4000 dan 5000 series dengan ADAM utility

Tujuan :

Untuk mengetahui apakah ADAM 4000 dan 5000 series dapat bekerja dengan baik

Peralatan:

1. ADAM 4000 dan 5000 series. 2. PC (personal computer) 3. Software ADAM Utilitiy 4. Driver ADAM 4561 5. Kabel data modul ADAM

6. Avo meter digital DT 830D MASDA 7. DC power suply +25 volt

Gambar 4.1.

Diagram Blok Dari pengujian ADAM 4000 dan 5000 series dengan ADAM utility

Persiapan:

1. Memasang rangkaian sesuai dengan blok diagram yang ditunjukan Gambar 4.1

2. Menginstal software adam utility 3. Menginstal driver ADAM 4561

4. Menjalankan program ADAM utility

5. HASIL DAN ANALISA

Dalam pengujian yang dilakukan yaitu menghubungkan modul ADAM dengan PC yaitu dengan menggunakan port berapa modul ADAM ini bekerja yaitu dengan menggunakan ADAM utility akan diketahui hubungan modul ADAM ini dengan PC .

ADAM utility ini berfungsi untuk membaca kondisi setiap modul ADAM yang bekerja dan identifikasinya menggunakan tegangan. Setelah diketahui port serial berapa yang bekerja baru dapat dilakukan antarmuka antara PC dengan modul ADAM. Gambar 4.1 menunjukan penggunaan commport yang digunakan untuk interfacing dengan Modul Adam. Gambar 4.2 menunjukan pengukuran

Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008

(7)

tegangan input analog input modul adam 4017 pada saat pemberian tegangan input 1volt. Tabel 4.2 merupakan hasil cek data pada analog input modul ADAM 4017 jika diberi tegangan DC variabel 0-10 V. Sedangkan Tabel 4.3 merupakan hasil cek data pada analog output modul adam 5024 dan Gambar 4.3 menujukan pengukuran pada analog output ADAM 5024 pada saat pengesetan tegangan ouput 5 volt.

Gambar 4.2.

Penggunaan dan pengecekan commprt untuk komunikasi dengan ADAM menggunakan Adam Utility

Tabel 4.2.

Data tegangan pada Analog input ADAM 4017 Masukan DC Power Supply(V) Ch0 Adam (V) Ch1 Adam (V) Ch2 Adam (V) Ch3 Adam (V) 1 V 1,383 1,383 1,383 1,383 2 V 2,626 2,626 2,626 2,626 3 V 4.009 4.009 4.009 4.009 4 V 5.291 5.291 5.291 5.291 5 V 6.601 6.601 6.601 6.601 6 V 8.003 8.003 8.003 8.003 7 V 9.383 9.383 9.383 9.383 8 V 10.00 10.00 10.00 10.00 9 V 10.00 10.00 10.00 10.00 10 V 10,00 10,00 10,00 10,00

Keterangan: Ch0 (chanel 0), Ch1 (Chanel 1) dan Ch3 (Chanel 3)

Gambar 4.3.

Pengukuran Tegangan Input Analog Input Modul ADAM 4017

Tabel 4.3.

Data tegangan pada Analog output ADAM 5024 Setting tegangan (V) Output Ch 0 (V) Output Ch1 (V) Output Ch 2 (V) Output Ch3 (V) 1 1,00 1,00 1,00 1,00 2 2,02 2,02 2,02 2,02 3 3,00 3,00 3,00 3,00 4 4,01 4,01 4,01 4,01 5 5,01 5,01 5,01 5,01 6 6,01 6,01 6,01 6,01 7 7,01 7,01 7,01 7,01 8 8,02 8,02 8,02 8,02 9 9,02 9,02 9,02 9,02 10 10,02 10,02 10,02 10,02 Gambar 4.4.

Pengukuran Tegangan Outputt Analog Output Modul ADAM 5024

Jika kita buat grafik maka dapat kita ketahui kelinieran dari analog modul ADAM 4017 dan adam 5024.

4.3. Pengujian Passive Infra Red

Pengujian passive infra red dilakukan untuk mendapatkan data dari PIR tersebut terhadap jarak dan suhu didalam ruangan yang berubah..

(8)

Tabel 4.4.

Pengaruh jarak terhadap sensitivitas PIR Jarak PIR

(Meterr) (mendeteksi kehadiran manusia) Kondisi sensor PIR

1 Ya 2 Ya 3 Ya 4 Ya 5 Tidak 6 Tidak 7 Tidak

Dari pengujian sensitivitas PIR terhadap jarak terlihat bahwa jarak tertinggi PIR maksimal dari objek yang dapat dideteksi adalah 4 meter. Tabel 4.5.

Pengaruh Suhu terhadap PIR Suhu ruangan

(0C) (mendeteksi kehadiran manusia) Kondisi sensor PIR

29 Ya

30 Ya

35 Ya

40 Ya

Dari data sheet yang tersedia untuk PIR seri KC7783R batas suhu kerja PIR adalah -200C sampai dengan 500C, dari data suhu yang didapat pada suhu 400 C PIR masih dapat bekerja untuk mendeteksi kehadiran manusia didalam suatu ruangan.

4.4 Pengujian Beban

Tujuan pengujian beban adalah untuk mendapatkan hasil dari perencanaan pembuatan tugas akhir ini, yaitu agar konsumsi daya listrik dapat dikurangi.

Untuk mendapatkan hasil seperti yang diinginkan pertama-tama diadakan pengukuran dengan instrument power harmonic analyzer. Tablel 4.6.

Pengukuran per beban Penerangan

Saklar Lampu V I Cos θ 1 3 buah 220 0,75 0,94 2 2 buah 221 0,5 0,95 3 4 buah 220 1,03 0,94 4 6 buah 221 1,51 0,92 5 6 buah 220 1,51 0,94 6 6 buah 220 1,49 0,94 7 6 buah 220 1,51 0,94 8 6 buah 221 1,54 0,94 Tabel 4.7.

Data beban penuh (Pengaturan Boros) No Jumlah

Lampu Hasil Pengukuran Keterangan 1 39 buah V = 214 I = 9,2 PF = 0,95 Semua 8 buah saklar dalam posisi ON Dari data diatas dapat diketahui

P = V x I Cos θ

= 214 x 9,2 Cos 0,95

= 1968,52 watt atau 1,96 Kw

Hasil diatas merupakan jumlah pemakaian daya apabila semua penerangan digunakan yaitu 1,96 Kw

Tabel 4.8.

Data Beban Pemakaian /pengaturan sedang No Jumlah

Lampu Hasil Pengukuran Keterangan 1 31 buah V = 215 I = 7,49 PF = 0,95 Saklar 1,3,4,5,6 dan 8 dalam posisi ON

Dari data diatas dapat diketahui P = V x I Cos θ

= 215 x 7,49 Cos 0,95 = 1610,12 watt atau 1,61 Kw

Hasil diatas merupakan jumlah pemakaian daya apabila penerangan dengan saklar no 1,3,4,5,6 dan 8 digunakan yaitu 1,61 Kw Tabel 4.9.

Data Beban Pemakaian /Pengaturan Hemat No Jumlah

Lampu Hasil Pengukuran Keterangan 1 19 buah V = 215 I = 4,75 PF = 0,92 Saklar 1,3,5 dan 7 dalam posisi ON Dari data diatas dapat diketahui

P = V x I Cos θ

= 215 x 4,75 Cos 0,92 = 1021,11 watt atau 1,02 Kw

Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008

(9)

Hasil diatas merupakan jumlah pemakaian daya apabila penerangan dengan saklar no 1,3,4,5,6 dan 8 digunakan yaitu 1,02 Kw

4.4.1. Asumsi Perhitungan Biaya (Beban Lampu Penerangan)

Jika dari hasil perhitungan ketiga data yang didapat diatas maka dapat kita asumsikan biaya pemakaian listrik sebagai berikut:

1. Pemakaian Lab Teknik System Tenaga pada 5 hari perkuliah seperti tabel dibawah ini

Tabel 4.10.

Jadwal pemakaian Lab TST pada semester Gasal 2007

Jam

Ke Senin Selasa Rabu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 STL Ir. Sutedjo 2 Elin D4 SPTL Indhana,ST 3Elin B D3 SPTL Indhana,ST 3Elin A D3 Mekatronik Ir. Gigih- Prabowo Mesin Listrik Rusiana, ST 2 Elin A D3 SPTL Ir. Hendik 4 Elin D4 Jam

Ke Kamis Jum’at Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TKI Ir.Yahya C 3 Elin D4 STL Ir. Sutedjo 2 Elin BD3 SPTL Indhana,ST 3 Elin D4 M.Listrik Rusiana, ST 2 Elin B D3 M.Listrik A.Rofiq,ST 2 Elin D4 08.00 - 08.50 08.50 - 09.40 09.40 - 10.30 10.30 - 11.20 12.20 - 13.10 13.10 - 14.00 14.00 - 14.50 14.50 - 15.40 15.40 - 16.30 *Sumber BAAK PENS-ITS

2. Harga 1 Kwh listrik adalah Rp 325. dimana gedung PENS diasumsikan termasuk dalam Golongan S3 yaitu Pelayanan Sosial Murni.

3. 1 jam perkuliahan adalah 50 menit. 4. 1 jam ishoma adalah 60 menit

Dari data tersebut diatas dapat dihitung pemakaian listrik perbulan khusus untuk ruangan

laboratorium TST dengan mengunakan asumsi perhitungan sebagai berikut :

1. Pemakaian listrik tanpa mengunakan peralatan Effisiensi

Pemakaian Boros (semua lampu dinyalakan)

-. Hari Senin dan Kamis

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,96 Kw x 8,5 jam

Kw total = 16,66 Kw

-. Hari Selasa

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,96 Kw x 2,5 jam

Kw total = 4,9 Kw

-. Hari Rabu

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,96 Kw x 6 jam

Kw total = 11,76 Kw

-. Hari Jum’at

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,96 Kw x 5 jam

Kw total = 9,8 Kw

Total Pemakaian Listrik Pada Laboratoriun TST pada 5 hari kerja adalah 59,78 Kw

Pemakaian sedang (31 buah lampu)

-. Hari Senin dan Kamis

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,61Kw x 8,5 jam

Kw total = 13,7 Kw

-. Hari Selasa

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

(10)

Kw total = 4,02 Kw

-. Hari Rabu

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,61Kw x 6 jam

Kw total = 9,66 Kw

-. Hari Jum’at

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,61Kw x 5 jam

Kw total = 8,05 Kw

Total pemakian listrik pada pengaturan sedang di Lab TST ini adalah 49,13 Kw

Pemakaian Hemat (19 buah lampu)

-. Hari Senin dan Kamis

Kw total = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,02Kw x 8,5 jam

Kw total = 8,67 Kw

-. Hari Selasa

Kw total = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,02Kw x 2,5 jam

Kw total = 2,55 Kw

-. Hari Rabu

Kw total = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,02Kw x 6 jam

Kw total = 6,12 Kw

-. Hari Jum’at

Kw total = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,02Kw x 5 jam

Kw total = 5,1Kw

Total pemakaian listrik pada pengaturan hemat di Lab TST ini adalah 31,11 Kw

2. Pemakaian listrik dengan menambahkan alat Effisiensi

Pengaturan boros (semua lampu dinyalakan)

-. Hari Senin dan Kamis

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,96Kw x 6,5 jam

Kw total = 12,74 Kw

-. Hari Selasa

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,96Kw x 2,5 jam

Kw total = 4,9 Kw

-. Hari Rabu

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,96Kw x 5 jam

Kw total = 9,8 Kw

-. Hari Jum’at

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,96Kw x 5 jam

Kw total = 9,8 Kw

Total Pemakaian Listrik Pada Laboratoriun TST dengan memasangkan control effisiensi pada 5 hari kerja adalah 49,98 Kw

Pengaturan Sedang (31 buah lampu)

-. Hari Senin dan Kamis

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,61Kw x 6,5 jam

Kw total = 10,46 Kw

-. Hari Selasa

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,61Kw x 2,5 jam

Kw total = 4,02 Kw

Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008

(11)

-. Hari Rabu

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,61Kw x 5 jam

Kw total = 8,05 Kw

-. Hari Jum’at

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,61Kw x 5 jam

Kw total = 8,05 Kw

Total pemakaian listrik pada Lab TST dengan pengaturan sedang dari peralatan effisiensi adalah 41,04 KW

Pengaturan Hemat (19 buah lampu)

-. Hari Senin dan Kamis

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,02Kw x 6,5 jam

Kw total = 6,63 Kw

-. Hari Selasa

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,02Kw x 2,5 jam

Kw total = 2,55 Kw

-. Hari Rabu

Kwtotal = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,02Kw x 5 jam

Kw total = 5,1 Kw

-. Hari Jum’at

Kw total = Kw terukur x jam

terpakai

Kw total = 1,02Kw x 5 jam

Kw total = 5,1 Kw

Total pemakaian listrik pada Lab TST dengan pengaturan Hemat dari peralatan effisiensi adalah 26,01 KW

Dari data perhitungan dapat kita lihat bahwa dengan memakai peralatan effisiensi dapat mengurangi pemakaian

listrik dengan mengunakan metode yang sama.

Table 4.11.

Perbandingan Pengunaan Listrik Di Lab TST

Tipe Pemakaian Tanpa Smart Building Sistem ( kW ) Dengan Smart Building Sistem ( kW ) Selisih ( kW ) Selisih ( % ) Boros 59.78 49.98 9.8 16.39 Sedang 49.13 41.04 8.09 16.47 Hemat 31.11 26.01 5.1 16.39 Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan asumsi, karena pada saat Tugas Akhir ini diselesaikan, kegiatan perkuliahan di PENS telah memasuki masa ujian sehingga penulis tidak dapat mengambil data secara realtime. Dengan mengunakan pengaturan seperti yang telah diprogramkan didalam Tugas Akhir ini, alat effisiensi dapat melakukan penghematan dalam pemakaian daya listrik sebesar 16± % seperti yang tertera pada Tabel 4.11.

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan, pengujian dan analisa yang telah dilakukan pada Tugas Akhir ini dapat disimpulkan bahwa.

1. Smart Building Sistem cocok diterapkan pada rungan yang yang tidak ada asisten atau penjaganya, seperti ruang kelas, kamar mandi. Apabila diterapkan pada ruangan laboratorium sistem ini kurang bermanfaat secara maksimal dikarenakan ada yang bertugas untuk mematikan berdasarkan jadwalnya.

2. Dengan pemasangan peralatan effisiensi pada pengaturan penerangan di Lab TST setelah dilakukan pengujian selama lima hari, dapat menghemat pemakaian listrik ± 16% pada ketiga jenis pengaturan Boros, Sedang dan Hemat.

3. Pada pengerjaan proyek akhir ini user sudah dapat melakukan pengontrolan

(12)

pengaturan penerangan Laboratorium Teknik Sistem Tenaga (Lab.TST) dari jauh dengan menggunakan SMS, SMS hanya dapat diproses apabila nomor pengirim telah tersimpan didalam program.

4. Selain itu user juga dapat melakukan pengontrolan penerangan Lab TST melalui Lokal Area Network (LAN) dan juga dapat diakses melalui Internet.

DAFTAR PUSTAKA

Adam 4000 Series dan 5000 Series Manual Book

Datasheet PIR Module seri KC7783R Cherff, C.L dan Marapung, M. Rangkaian listrik. Armico Bandung.

www.indonesia.go.id, lampiran keputusan Presiden RI tentang kenaikan Tarif Dasar Listrik.

Hadi, S. Power System Analysis, McGraw-Hill. Singapura

Mismail Budiono, Rangkaian Listrik Jilid I ITB Bandung 1995.

Disampaikan Pada Seminar Nasional Industri dan Teknologi [SNIT] 2008 Bengkalis, 03-04 Desember 2008

Gambar

Gambar 3.1   Blok Diagram

Referensi

Dokumen terkait

Upaya penanggulangan DBD di Kabupaten Pati telah dikeluarkan sejumlah kebijakan, yaitu: 1) pencanangan Gerakan PSN DBD oleh Bupati Pati pada tanggal 27 Desember 2006, 2) surat

Dari beberapa pengertian mengenai prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu urutan-urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang atau lebih di

23.2 Satu Persidangan Tergempar Dewan Perwakilan Nasional boleh dipanggil oleh Presiden, Jawatankuasa Pusat, atau apabila satu pertiga (1/3) daripada Anggota Dewan Perwakilan

Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, pengembangan, rehabilitasi, pemeliharaan dan pembangunan pada sub bidang sarana prasarana, pengaturan pengairan, jalan,

Dari uraian diatas yang memuat setiap penerimaan, biaya, dan keuntungan dari kolam-kolam pemancingan yang terdapat di Kota Cimahi, dapat disimpulkan bahwa penerimaan total

Salah satu sel bahan bakar yang saat ini sedang dikembangkan adalah direct methanol fuel cell (DMFC) yang menggunakan polimer sebagai membran elektrolit dan bekerja pada

Berdasarkan hasil analisis menggunakan bantuan SPSS 16.00 untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan dengan regresi liniear berganda dan pembahasan analisis data,

Pada Peraturan Gubernur nomor 63 tahun 2013 tentang bantuan perbaikan rumah di permukiman kumuh melalui penataan kampung pasal 3 disebutkan bahwa tujuan dari pembangunan