• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kopling Yamaha Jupititer Mx Ku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kopling Yamaha Jupititer Mx Ku"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 1..11 LLaattaar r BBeellaakkaanngg

Kendaraan membutuhkan kopling karena mesin dihidupkan, dapur picu ini Kendaraan membutuhkan kopling karena mesin dihidupkan, dapur picu ini aka

akan n terterus us bekbekerja erja tantanpa pa henhenti, ti, tentenaga aga yayang ng dikdikelueluarkarkan an mesmesin in berberasal asal dardarii  perubahan

 perubahan energi energi mekanik, mekanik, yaitu yaitu ledakan ledakan campuran campuran bahan bahan bakar bakar udara udara diruangdiruang  bakar

 bakar (combustion (combustion camber) camber) dari dari pergerakan pergerakan piston piston inilah inilah dihasilkan dihasilkan tenaga,tenaga, kemudian kopling memiliki peranan sebagai pemutus dan penyambung tenaga kemudian kopling memiliki peranan sebagai pemutus dan penyambung tenaga dari mesin ke transmisi, dan selanjutnya dialirkan ke roda.

dari mesin ke transmisi, dan selanjutnya dialirkan ke roda.

Ada

Adanynya a kopkoplinling g momotor tor bisbisa a berberhenhenti ti dan dan berbergergerak ak bilbila a pedpedal al kopkoplinlingg dii

diinjak njak sesusesuai ai dendengan gan keikeinginginan nan penpengemgemudi udi tantanpa pa memmembuabuat t mesmesin in menmenjadijadi mati,

mati,kondkondisi ini sering memang isi ini sering memang terjadi pada saat lampterjadi pada saat lampu merah. Adanyu merah. Adanya kopinga koping memungkinkan penyaluran tenaga mesin sesuai kebutuhan, apakah itu cepat atau memungkinkan penyaluran tenaga mesin sesuai kebutuhan, apakah itu cepat atau la

lammbabat. t. BBilila a tatak k adada a kokoplplining g bibias as ddipipasastitikakan n ppenenggememududi i akakan an sususasahh meng

mengemudiemudikan kan tenagtenaga a mesin yang mesin yang kekukekuatannyatannya a bisa mencapai ratusan bisa mencapai ratusan tenagatenaga kuda.

kuda.

Bentuk dari kopling tidak terlalu besar terdiri dari beberapa komponen Bentuk dari kopling tidak terlalu besar terdiri dari beberapa komponen ya

yaitu: itu: prepressurssure e plaplate te (ma(matahtahari)ari), , stustuds, ds, thrthrow-ow-ouout, t, beabearinrings, gs, clucluet et houhoursinrsing,g, realease ork, dan ben hoursing. !an yang paling popular adalah plat gesek yang realease ork, dan ben hoursing. !an yang paling popular adalah plat gesek yang sering rusak akibat prilaku panas pengemudi yang kurang baik.

sering rusak akibat prilaku panas pengemudi yang kurang baik.

!ari reerensi diatas penulis memilki ketertarikan untuk merancang ulang !ari reerensi diatas penulis memilki ketertarikan untuk merancang ulang kopling

(2)
(3)

um

umur ur plplat at gegeseksek. . !a!alalam m pepererencncananaaaan n inini i jujuga ga memempmperherhatiatikakan n akakan an aactoctorr ekonomis namun tidak terlepas dari kualitas kopling itu sendiri.

ekonomis namun tidak terlepas dari kualitas kopling itu sendiri.

1

1..22 TTuujjuuaann

"er

"erencencanaanaan an yayang ng penpenuliulis s laklakukaukan n berbertujtujuan uan untuntuk uk mermerancancang ang ulaulangng kopling

kopling Yamaha Jupiter MX Yamaha Jupiter MX juga untuk memahajuga untuk memahami mi ungungsi dan si dan kegunkegunaanyaanya a daridari  bagian-bagian komponenny

 bagian-bagian komponennya.a.

1

1..33 BBaattaassaan n MMaassaallaahh

!engan batasan masalah yang dihadapi yaitu bagaimana cara kerja kopling !engan batasan masalah yang dihadapi yaitu bagaimana cara kerja kopling dan

dan komponennykomponennya:a:

#. "erhitungan poros #. "erhitungan poros

$. "erhitungan spline $. "erhitungan spline

%. "erhitungan plat gesek  %. "erhitungan plat gesek 

&. "erencanaan pegas &. "erencanaan pegas

!engan daya maksimum '#$,#& dan "s *++ rpm. !engan daya maksimum '#$,#& dan "s *++ rpm.

1.4

1.4 Metoolog! Metoolog! Peren"anaanPeren"anaan

ntuk merancang ujung kopling ini penulis melakukan beberapa

ntuk merancang ujung kopling ini penulis melakukan beberapa hal yaitu:hal yaitu:

#.ensurei dari beberapa pengguna pengendara tentang ungsi dan #.ensurei dari beberapa pengguna pengendara tentang ungsi dan

  kegunaan.   kegunaan.

(4)

$. emahami kelemahan kopling

$. emahami kelemahan kopling Yamaha Jupiter MX.Yamaha Jupiter MX.

%. emahami kelebihan koping

%. emahami kelebihan koping Yamaha Jupiter MX.Yamaha Jupiter MX.

&. embandingkan dengan jenis kopling yang lain. &. embandingkan dengan jenis kopling yang lain.

*. embongkar ulang pada komponen kopling untuk mengukur beberapa *. embongkar ulang pada komponen kopling untuk mengukur beberapa

koponen penting didalamnya, kemudian digambar sebagai spesimen. koponen penting didalamnya, kemudian digambar sebagai spesimen.

1

1..## $$!!ssttee%%aatt!!kka Pa Peennuull!!ssaann

Adapun sistematika penulisan yang penulisan lakukan adalah: Adapun sistematika penulisan yang penulisan lakukan adalah:

BAB  : "endahuluan/ berisi uraian singkat tentang latar belakang, tujuan, BAB  : "endahuluan/ berisi uraian singkat tentang latar belakang, tujuan,

 batasan

 batasan masalah, metodologi masalah, metodologi perencanaan, dan perencanaan, dan sistematikasistematika  penulisan.

 penulisan.

BA

BAB B   : : 0a0andndasaasan n teteorori/ i/ beberisrisi i ururaiaian an sinsingkgkat at tetentntanang g kokoplplining g dadann kom

kompoponen nen utautamanmanya ya sertserta a perpersamsamaanaan-pe-persamrsamaan aan yayangng langsung berkaitan dengan kopling.

langsung berkaitan dengan kopling.

BAB  : 1ara kerja kopling/ berisi uraian singkat tentang cara kerja BAB  : 1ara kerja kopling/ berisi uraian singkat tentang cara kerja

kopling

kopling lengkap lengkap dengan dengan gambar gambar dan dan keterangan keterangan gambar.gambar.

BAB 2 : Analisa perhitungan/ berisi uraian singkat tentang uraian dan BAB 2 : Analisa perhitungan/ berisi uraian singkat tentang uraian dan

 perhitungan dari kompon

 perhitungan dari komponen-komponen utama kopling.en-komponen utama kopling.

BAB 2

BAB 2 : : KesiKesimpmpulaulan/ n/ berberisi isi urauraian ian sinsingkagkat t tententantang g urauraian ian perpernynyataaataann singkat dan tepat yang dijabarkan dan analisa perhitungan. singkat dan tepat yang dijabarkan dan analisa perhitungan.

(5)

BAB II

LANDA$AN TE&'I

2.1 Pengert!an Tentang (o)l!ng

Kopling adalah suatu elemen yang merupakan suatu sambungan yang  berpungsi sebagai penerus putaran dan daya suatu poros penggerak keporos yang digerakkan. aksud dan tujuan dari system sambungan dengan menggunakan kopling adalah:

#. ntuk memindahkan daya dan putaran dari suatu mesin.

$. !apat menghentikan putaran dari poros yang digerakkan tanpa menghentikan putaran dari poros utama

%. !alam suatu konstruksi untuk memperoleh poros yang sesuai dan system dalam pengunaanya.

!itinjau dari system kerjanya kopling dapat dibedakan menjadi:

#. Kopling tetap

$. Kopling tidak tetap

2.2 (o)l!ng Teta)

Kopling tetap adalah suatu system penggabungan antar dan poros yang siatnya tetap, dimana kopling ini dapat diputuskan dan disambung apabila poros  penggeraknya dihentikan.

(6)

2.2.1 (o)l!ng (aku

Kopling kaku ini dipergunakan untuk kedua poros harus dihubungkan dengan dengan sumbu yang segaris, kopling ini dipakai poros mesin dan transmisi dalam suatu pabrik-pabrik.

2.2.2 (o)l!ng *lens (aku

Kopling ini prinsipnya sama dengan kopling bus yang mana yang satu masuk kerumah pengikat, gunanya sewaktu kopling ini berputar antara rumah  pengikat, gunanya sewaktu kopling ini berputar antara rumah yang satu dengan yang lain dapat berputar dengan serentak dan baut pengikatnya tidak begitu besar menerima beban geser.

(7)

2.2.3 (o)l!ng *lens Te%)a

Kopling ini prinsipnya sama dengan kopling lens kaku hanya saja antara  poros dengan pengikat ditempa menjadi satu.

3ambar $.$ Kopling 7lens 8empa, (4ularso, #556)

2.2.4 (o)l!ng Bus

Kontruksi dari kopling ini dimana poros penggerak dengan poros yang digerakan diikat dengan satu tabung pengikatnya tidak mengalami gesekan atau  poros dapat berputar dengan baik tanpa menjadi kejutan sewaktu awal berputar antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan, pada kopling ini perlu diberi baut pengikat pasak.

(8)

3ambar $.% Kopling Bus (4ularso, #556)

2.2.# (o)l!ng *lens Lu+es

Bentuk rumahnya sama dengan kopling kaku pada rumah kopling yang satu dengan pengikat yaitu dengan baut dan dipasang bus karet atau kulit, sebagai  penghubung antara baut dengan dinding 7lens yang lain. 7ungsi dipasang bus karet atau kulit pada penghubung adalah agar sewaktu berputar baut pengikat tidak terjadi kejutan yang besar dengan kata dapat mengurangi sedikit kejutan.

(9)

2.2., (o)l!ng (aret Ban

Kopling ini sebagai penghubung antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan dipasang karet dan pada saat berputar kejutan sangat kecil sekali.

3ambar $.* Kopling Karet Ban (4ularso, #556)

2.2.- (o)l!ng (aret B!ntang

Kopling ini sebagai untuk masing-masing poros, dipasang karet ban dan  pada kopling karet ban ini kejutan sewaktu berputar tetap kecil.

(10)

2.2. (o)l!ng Un!/ersal Hook 

Kopling ini dipasang kepala silang untuk menghubungkan masing-masing  poros.

3ambar $.6 Kopling niersal ;ook (4ularso, #556)

2.3 (o)l!ng T!ak Teta)

Kopling tidak tetap adalah suatu system penyambungan antara sua poros yang siatnya tidak tetap, dimana kopling dapat diputuskan dan disambung tanpa menghentikan poros penggerak.4iat-siat kopling tidak tetap antara lain adalah:

#. "oros kedua relati bergerak terhadap poros utama

$. "emutusan dapat dilakukan pada saat poros berputar maupun pada saat  poros tidak berputar.

2.3.1 (o)l!ng 0akar Perseg!

Kopling ini dapat meneruskan dalam dua arah putaran tetapi tidak dapat dihubungkan dalam keadaan berputar. !engan demikian tidak dapat sepenuhnya  berungsi sebagai kopling tidak tetap yang sebenarnya

(11)

3ambar $. Kopling 1akar "ersegi (4ularso, #556)

2.3.2 (o)l!ng 0akar $)!ral

Kopling cakar spiral ini dapat dihubungkan dalam keadaan berputar, tetapi hanya dapat untuk datu arah putaran tertentu daja, namun jika demikian karena timbulnya tumbukan yang besar jika dihunungkan dalam keadaan berputar, maka cara menghubungkan semacam ini hanya boleh dilakukan jika poros penggerak mempunyai putaran kurang dari *+ rpm.

(12)

2.3.3 (o)l!ng Pelat

"ada kopling ini dalam kerjanya untuk memutuskan daya (momen) dengan  perantaraan gesekan, adanya hal demikian bila terjadi pembebanan yang  berlebihan pada poros penggerak pada saat dihubungkan dapat dihindari selain itu  juga dapat dihindari terjadi skip dan juga kopling ini sekaligus berungsi sebagai  pembatas.

enurut kondisinya kering, apabila saat bekerja kopling tersebut plat-plat gesek bekerja dalam keadaan kering. Kondisi basah tersebut apabila plat gesek  bekerja dalam keadaan berendam atau dilunasi dengan minyak.

3ambar $.#+ Kopling "elat (4ularso, #556)

2.3.4 (o)l!ng (eru"ut

Kopling ini menggunakan bidang gesek berbentuk kerucut, kopling kerucut adalah suatu kopling gesek dengan kontruksi sederhana dan mempunyai keuntungan, dimana dengan gaya aksial yang kecil dapat ditransmisikan momen

(13)

yang besar.

3ambar $.## Kopling kerucut (4ularso, #556)

2.3.# (o)l!ng *ree+hell

Kopling ini hanya dapat digunakan untuk meneruskan momen (putaran) dalam satu arah putaran, sehingga putaran yang berlawanan arahnya akan dicegah atau tak dapat diteruskan. 1ara kerjanya dapat berdasarkan atas eek dari bola oul.

(14)

2.4 Pe%!l!han en!s (o)l!ng

!alam perencanaan kopling yang dipilih adalah kopling pelat (kopling gesek). !imana kopling ini meneruskan momen (putaran) dengan perantara gesekan. konstruksi cukup sederhana dan dapat melepaskan hubungan dengan  poros baik dalam keadaan diam (tidak berputar) maupun dalam keadaan berputar.

(15)

0A'A (E'A (&PLIN

3.1 Ase%l!ng (o)l!ng an (eteranganna

a%ar 3.1 Ase%l!ng (o)l!ng

(16)

#. "lat penekan $. <asher o spline %. <asher o latter  &. "oros

*. "usat kopling 9. =umah kopling 6. "lat geset baja . "lat geset asbes 5. =ing

#+. Baut pengikat pegas ##. "in penekan

#$. "egas

#%. "enutup kopling

#&. Baut pengikat pusat koping

3.2 0ara (erja (o)l!ng

0angkah awal dari kerja kopling ini adalah berasal dari poros engkol dan akan diteruskan kerumah kopling melalui sistem roda gigi. =umah kopling merupakan dudukan plat gesek asbes. "lat penekan tidak berhubungan langsung dengan rumah kopling, plat penekan merupakan dudukan plat ges ek baja.

=umah kopling dan plat penekan akan berhubungan apabila plat gesek  baja dan plat gesek asbes dipasang berselang-seling, dan merapat karena ditarik

(17)

Apabila pin penekan ditekan kedalam maka pegas akan meregang sehingga akibat tekanan ini, maka pusat kopling dan pusat penekan akan bergerak sesuai dengan tekanan pin penekan maka terjadi sentuhan yang rapat antara plat gesek baja dengan plat gesek asbes sehingga putaran terputus antara poros engkol dan sumbu roda gigi.Apabila plat penekan dilepas maka rumah kopling dan plat  penekan akan merapat kembali dan putaran poros engkol dan poros roda gigi akan  berhubungan kembali.

BAB I6

ANALI$A PE'HITUNAN

(18)

"oros sebagai komponen pemindah daya dan putaran harus diperhatikan  jenis bahan yang digunakan, besarnya bahan poros dibual dari baja yang mempunyai siat tahan terhadap beban lentur mempunyai elastisitas yang baik dan tidak mudah patah.

"ada perencanaan ini daya yang ditransmisikan "(k<) dan putaran n(rpm) dengan :

!aya (')  #$,#& "s

"utaran (n)  *++ rpm

#"4  +,6%9 k<

!aya yang ditransmisikan:

"s # +,6%9 #$,#&"s "

=

×

 ,5%*+& k<

7aktor koreksi daya yang ditransmisikan c  #,+

!aya rencana :

"d  c > "

(19)

omen puntir : 8  5,6& > #+* n "d

×

?????????????..(4ularso, #556) rpm *++ k< 5%*+& ,  #+ 5,6& 8= × *× 8 #+$%,*+ kg.mm Bahan poros : 4%*1

aka kekuatan tarik dari bahan poros 4%*1 yang diperlakukan panas adalah σ   B *$ kg@mm$ (terlihat di tabel &.#)

8abel &.# Baja Karbon Kontruksi esin (4ularso, #556)

enis Baja 0ambang "erlakuan panas Kekuatan tarik  

( kg@mm$) Baja karbon (ontruks!   4%+1 $3#0 "enormalan Penor%alan & #2

(20)

esin 43 &*+#   4&+1   4&*1   4*+1   4**1 "enormalan "enormalan "enormalan "enormalan ** * 9$ 9& 7aktor Keamanan : #.ntuk bahan 4-1 ---4 #=6,0

$.Akibat adanya alur pasak 4 $ = 1,3 s/d 3,0 maka diambil 2,0

8egangan geser yang diijinkan (τ  a) :

$ # Sf  Sf   B a

=

×

σ   τ   + , $ + , 9 @ *$ $

×

=

kg  mm a τ   a τ   = &,%% kg@mm$

7aktor koreksi yang disarankan A4 dipilih Kt  #,+ s@d #,* dipilih Kt #,*

(21)

 7aktor koreksi akibat kelenturan 1b  #,$ s@d $,% maka diambil $,+ karena adanya pembebenan lentur.

!iameter poros : ) ( # , * #@% mm T  Cb  Kt  ds a

×

×

×

=

τ   ) ( *+ , #+$% + , $ * , # %% , & # , * #@% mm ds

×

×

×

=

) ( 69+ , %9#6 #@% mm ds

 =

ds = #*,%* mm

adi standard diameter poros dapat diambil  #9 mm sesuai dengan tabel diameter poros.

8abel &.$ !iameter poros (4ularso, #556)

& &,* * C*,9 #+ ## C##,$ #$ #$,* #& C$$,& $& $* $ %+ C%#,* %$ %* C%*,* &+ &$ &* & *+ ** *9 #++ (#+*) ##+ C##$ #$+ #$* #%+ #&+ C$$& $&+ $*+ $9+ $+ %++ C%#* %$+ %&+ C%** &++ &$+ &&+ &*+ *9+ &+ *++ *%+ *9+

(22)

9 C9,% 6 C6,#  5 (#*) 1, (#6) # #5 $+ $$ % 9+ 9% 9* 6+ 6# 6* + * 5+ 5* #*+ #9+ #6+ #+ #5+ $++ $$+ %9+ %+ 9++ 9%+

Keterangan : #. 8anda C menyatakan bahwa bilangan yang bersangkutan dipilih dari bilangan standar.

  $. Bilangan didalam kurung hanya dipakai untuk bagian dimana akan

dipasang bantalan gelinding.

ika diameter poros adalah #9 mm maka tegangan geser yang terjadi pada  poros adalah : % # , * ds T 

×

=

τ  

(23)

% #9 *+ , #+$% # , *

×

=

τ   &+59 9%* , *$$#

=

τ   τ   = #,$6&kg@mm$

!alam hal ini diperolehτ  a >τ   ( &,%% kg@mm$D#,$6& kg@mm$ ). Berarti

 poros dalam keadaan aman maka bahan 4%*1 yang dapat dipakai.

4.2 Perh!tungan $)l!ne

4pline berungsi untuk meneruskan daya dan putaran tanpa terjadi slip dari  poros ke transmisi. Adapun perhitungan spline yang dirancang adalah sebagai  berikut: 0ebar spline : b  +,$* > ds  +,$* > #9 7 & mm "anjang spline :

(24)

0  +,6* > ds  +,6* > #9  #$ mm 8inggi spline : h  * mm !iameter spline : !  +,  , + !

=

ds !  +#9,) !  $+ mm 3aya tangensial ( Ft  ) :  Ft   ds T  $ mm mm kg  #9 @ *+ , #+$% $

×

=

(25)

7#$6,5# kg

Bahan spline direncanakan 4%*1 dengan τ   b   *$ kg@mm$. !engan aktor keamanan 4 #  9,+ (diambil), pengaruh masa baja paduan aktor keamanan 4 

$   $,+ (diambil)

aka tegangan geser iEin (τ  a) :

$ # Sf  Sf   B a

=

×

σ   τ   + , $ + , 9 @ *$ $

×

=

kg  mm a τ   a τ   = &,%% kg@mm$

8egangan geser yang terjadi :

 L b  Ft 

×

=

τ   mm mm kg  #$ & 5# , #$6

×

=

τ   τ  =$,99 kg@mm$

(26)

 perhitungan yang telah dibuat maka dapat disimpulkan bahwa spline aman terhadap beban geser.

4.3 Perh!tungan Naa8 

 0ebar gigi dalam na (Wn#) :

Wn# = n b n ds ) (

π   Wn# = 9 & ) 9 #9 ( #& , % x

 Wn# = $+,5% mm 8egangan puntir (τ  p ):  p τ   = ) ( #9 & & ds  D  xTxD

π   ) #9 $+ ( #& , % $+ *+ , #+$% #9 & &

×

×

=

 p τ   = #,#+& kg@ $ mm

(27)

adi perbandingan tegangan geser dengan tegangan puntir ( τ  a =  &,%%

kg@mm$ D τ   p  #,#+& kg@mm$, maka na dalam keadaan aman terhadap dudukan

 baut.

4.4 Perh!tungan Plat esek 

"lat gesek adalah alat yang berungsi untuk memindahkan daya dan putaran dalam bentuk gesekan antara beberapa plat gesek.

Karena laju kehausan plat gesek tegangan pada jenis bahan tekanan kontak, kecepatan keliling, temperatur dan lain-lain.

T = $.F.7.p.E.b.rm% (kg.mm)

!imana :

7  koeisien gesek ( +,#-+,+$ ) diambil +,$

 p  8ekanan pada bidang gesek ( %,*-6 ) kg@mm$ diambil %,* kg@mm$

rm  ari-jari

 b  ( +,$-+,* ) diambil +,&

E  umlah pasangan permukaan bidang gesek direncanakan 9 buah

(28)

adi : T = $ > %,#& > +,$ > %,* > 9 > +,& > rm% #+$%,*+  #+,**. rm% % ** , #+ *+ , #+$% rm

 =

&,* mm

aka lebar bidang gesek ( b ) :

 b  +,& > rm

 b  +,& > &,*

#, mm

ari-jari dalam plat gesek ( r # ) :

(29)

mm 9 , % $  , # * , &

=

=

aka D1 = ( !iameter dalam plat gesek ) :

 D1 = $ > r #

= $ > %,9

 6,$ mm

ari-jari luar bidang gesek ( r $ ) :

r $  rm G $ $ b  &,* G $ #,  *,& mm aka : !$  $ > r $  $ > *,& #+, mm

(30)

7  & π     ( !$$ H !#$ ) p ) $ , 6  , #+ ( & #& , % $

$

=

 +,6* ( ##9,9& H *#,& ) %,*  +,6* ( 9&,) %,*   #6,+%

"anjang bidang gesek ( 0 ) :

0  $ # $ D  D

$ $ , 6  , #+

=

 %,9 mm 4.# Perh!tungan Pegas

(31)

 pegas ditiadakan karena antara plat baja dan plat gesek a kan terjadi dan daya tidak dapat diteruskan.

!alam perhitungan ini dimana daya tekanan yang diberikan pada pegas sama dengan gaya bidang gesek yaitu :

"r  p . A

 !imana :

 p  8ekanan pada bidang gesek ( %,* H 6 ) kg.mm$ maka diambil

 p  %,* kg@mm$ ) ! ! ( & A

=

$$

#$ π   ) 6,$  , #+ ( & #& , % $

$

=

 +,6* ( ##9,9&-*#,& )  *+,9 mm aka :   p . A  %,* >*+,9 #6,+% kg

(32)

!alam periyungan ini jumlah pegas ada & buah, maka gaya yang tekan pada masing-masing adalah : "  &   f   & +% , #6

=

 &&,*+5 kg

8egangan yang terjadi pada pegas adalah :

$ d  K  tg

=

×

Karena : $ $ d  K  !

>

×

tg  p  K  d$

×

×

×

π  

!imana tg  adalah tegangan geser iEin  &,%% kg@mm $

%% , & #& , % *+5 , && ) &# , # d$ × × × = *5 , #% +9 , *+$ d$

=

d $  %9,5&

(33)

5& , %9 d$

=

%,%% mm

!iameter gulungan rata-rata pegas

!  & > d

 & > %,%%

 #%,%$ mm

"erhitungan lendutan atau pendesakan dalam keadaan bekerja adalah :

r  #9 d " % #

×

×

=

π   dan g d r  i   $

×

×

×

=

π   !imana : 3  odulus gelincir  i  9 buah direncanakan d  diameter pegas   lendutan pegas maka :

(34)

* $ #+ %,%% 9 *+5 , && #& , %  

×

×

×

=

 9&*+++ 69 , 955  +,+#*# mm arak lilitan (;) : ;  $  D $ +#*# , +

=

 +,++6** mm

 "anjang pegaspada keadaan ditekan dengan daya maksimum :

#  ( h G $ )

 ( +,++6** G $ ) > %,%%

 9,9

"anjang pegas bila tekanan dengan gaya tekan ( p # )

$   # -  

Referensi

Dokumen terkait

Dalam anggota keluarga penularan kuman salmonella thypi melalui 2 sumber yaitu adanya anggota leluarga yang saat itu sedang menderita penyakit thypoid dan adanya anggota

Kemudian, peneliti menganalisa komposisi siswa terutama apa kecenderungan sebagian besar siswa dalam menulis teks deskriptif untuk siswa laki-laki dan perempuan serta

(masukan), langkah awal yang dilakukan adalah menjalin kerjasama antar institusi pendidikan dengan mengadakan pertemuan institusi dalam rangka merumuskan beberapa

Menurut Arends (dalam Tapantoko, 2011) menuliskan bahwa mind mapping (peta pikiran) merupakan suatu cara yang baik bagi siswa untuk memahami dan mengingat

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di Pantai Ponnori Kecamatan Larompong Selatan, dari 13 jenis lamun di Indonesia, ada 4 jenis lamun yang ditemukan

Untuk alarm sendiri kami penulis menggunakan 6 buah switch ( 2 buah untuk digit jam puluhan dan 4 buah untuk digit jam satuan ) yang akan dibentuk secara

#. Peny Penyebab ebab bun bunuh dir uh diri pad i pada rem a remaja' aja'.. // &amp;ubungan interpersonal yang tidak bermakna &amp;ubungan interpersonal yang tidak bermakna //

Suatu kejadian dapat disebut DRPs apabila terdapat dua kondisi, yaitu: (a) adanya kejadian tidak diinginkan yang dialami pasien, kejadian ini dapat berupa keluhan medis,