• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal TA KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal TA KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

BismillahiRahmani Rahim AssalamuAlaikumWrWb.

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat dan salam tak lupa pula mari kita panjatkan kepada junjungkan kita nabi besar Nabi Muhammad SAW. Proposal tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu upaya agar dapat diberikan kesempatan untuk melakukan tugas akhir di PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara.

(2)

Dalam proposal tugas akhir ini, penulis berencana mengajukan judul “Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat dan AngkutPada Penambangan Nikel Untuk Mencapai Target Produksi di PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara Desa Elvanun, Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara”

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan proposal ini masih banyak sekali kekurangan baik dalam judul maupun isinya. Sehingga apabila judul yang penulis berikan tidak sesuai dengan kegiatan yang dikerjakan di PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara, penulis bersedia untuk mengganti judul dari tugas akhir ini dengan kebutuhan yang dimiliki oleh PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara.

Semoga proposal ini sebagai bahan pertimbangan bagi segenap direksi dan karyawan PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara sehingga penulis dapat mencapai maksud dan tujuan dalam melaksanakan kegiatan tugas akhir ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan proposal tugas akhir ini sehingga proposal tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan baik.

WassalamuAlaikumWr. Wb.

Bandung, Maret 2016 Moh. Chaidir Marasabessy

(3)
(4)

PROPOSAL

TUGAS AKHIR (TTA – 400)

I.

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Kegiatan perkulihan di bidang Teknik Pertambangan, antara teori yang didapat di bangku kuliah dengan ilmu di lapangan harus mempunyai kesinambungan satu sama lain. Tugas Akhir(TTA - 400) merupakan syarat kelulusan yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa dan mahasiswi untuk menjadi Sarjana Teknik pada Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung. Oleh sebab itu, Tugas Akhir(TTA - 400) ini menjadi wajib untuk dilaksanakan. Karena dengan adanya Tugas Akhir(TTA - 400) dapat membantu mahasiswa/i untuk terjun langsung menanggapi permasalahan teknis maupun non teknis dalam bidang pertambangan.

Penerapan alat-alat mekanis pada proyek pertambangan, berarti menanamkan investasi yang sangat besar, beberapa komoditi berupa bahan galian yang ada di Indonesia salah satunya yaitu nikelmerupakan sebagian dari sumber daya alam yang menjadi devisa negara yang sangat besar. Sesuai dengan kemajuan teknologi dewasa ini, keterlibatan alat-alat mekanis tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penambangan, telah teruji bahwa cara mekanis lebih popular dan ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis kegiatan penambangan secara mekanis lebih menguntungkan.

Berdasarkan informasi awal dari perusahaan yang terjadi di lapangan banyak kendala yang mungkin timbul danmenyebabkan tidak tercapainya target pekerjaan serta membengkaknya biaya produksi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang tidak atau kurang diperhitungkan yang menjadi hambatan sering timbul dilapangan. Dengan demikian perlu dilakukan kajian teknis produktivitas alatgali-muat dan angkut untuk mencapai target produksi, maka dari itu penulis mengambil judul penelitian yaitu tentang “Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali Muat dan Angkut Pada Penambangan Nikel Untuk Mencapai Target Produksi di PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara Desa

(5)

Elvanun, Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara”

1.2

Perumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam penelitian yang dilakukan ini, masalahyang akan diidentifikasi adalah :

1. Permasalahan efisiensi kerja yang mempengaruhi produktivitas alat gali-muat dan angkut

2. Permasalahan waktu edar alat gali-muat dan angkut yang mempengaruhi produktivitas

3. Permasalahan faktor pengisian material yang mempengaruhi produktivitas 4. Permasalahan ketersediaan alat dalam kegiatan penambangan

1.2.2 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini terdapat beberapa masalah yang akan dibahas. Maka akan ditentukan batasan masalah untuk memperjelas inti dari penelitian, adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah faktor teknis yang meliputi:

1. Faktor efisiensi kerja yang mempengaruhi produktivitas

2. Keadaan atau kondisi jalan yang mempengaruhi waktu edar untuk mencapai produktivitas yang baik

3. Faktor pengisian material yang mempengaruhi produktivitas 4. Faktor ketersediaan (availability) alat gali-muat dan angkut 1.2.3 Masalah Penelitian

Masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah antara lain: 1. Berapakah jumlah alat yang tersedia.

2. Berapakah produktivitas aktual alat gali-muat dan angkut.

3. Apakah produktivitas alat gali-muat dan angkut sudah memenuhi target produksi per bulan.

4. Apa saja faktor kondisi lapangan yang mempengaruhi produktivitas alat gali-muat dan angkut.

5. Bagaimana mengoptimalisasi kerja alat gali-muat dan angkut agar target produksi tercapai.

6. Berapakah produktivitas alat gali-muat dan angkut setelah dilakukannya perbaikan.

7. Apakah produktivitas alat gali-muat dan angkut sudah memenuhi target produksi per bulan.

1.2

Tujuan

Pengajuan proposal Tugas Akhir ini bermaksud untuk dapat mempraktekan, meneliti, dan menganalisis teori yang dipelajari selama di perkuliahan. Sedangkan tujuandilakukan penelitian ini adalah untuk:

(6)

1. Mengetahui Jumlah alat gali-muat dan angkut yang beroperasi serta ketersediaan (availability)

2. Mengetahui produktivitas aktual alat gali – muat dan angkut penambangan nikel.

3. Mengetahui apakah produktivitas aktual sudah memenuhi target produksi per bulan.

4. Mengetahui faktor kondisi lapangan yang mempengaruhi.

5. Mengoptimalisasi kerja alat gali-muat dan angkut agar mencapai target yang diinginkan.

6. Mengetahui produktivitas alat gali-muat dan angkut setelah dilakukannya perbaikan.

7. Mengetahui apakah produktivitas alat gali-muat dan angkut sudah memenuhi target produksi per bulan.

1.3

Anggapan Dasar

Penyebab dari produktivitas alat gali-muat dan angkut rendah antara lain adalah faktor teknis. Hal tersebut mengakibatkan tidak tercapainya target produksi per bulan. Untuk mencapai target produksi yang maksimal, maka perlu diteliti dan ditentukan faktor-faktor yang berhubungan dan berpengaruh terhadaphasil produksi, seperti :

1. Faktor kondisi kerja

a. Mengoptimalkan waktu kerja tersedia

b. Mengurangi waktu hambatan, seperti mengurangi waktu standby dan mengurangi waktu repair.

2. Kondisi lapangan

a. Meningkatkan perawatan dan pemeliharaan alat sehingga kemampuan dan ketersediaan (availability) alat menjadi baik.

b. Meningkatkan perawatan kondisi jalan dan perbaikan geometri jalan sehingga kegiatan pengangkutan dapat berjalan lebih baik

3. Jumlahpenggunaan alat yaitu mengoptimalkan jumlah penggunaan alat yang beroperasi apabila terjadi kekurangan alat.

1.4

Metode Penelitian

Metoda yang digunakan oleh penulis dalam tugas akhir ini adalah: 1. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan sumbernya data yang dikumpulkan terdiri dari dua jenis, kedua jenis data tersebut adalah:

a. Data primer, data primer ini merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapangan.

(7)

b. Data sekunder, data ini diperoleh dari referensi – referensi yang telah ada dan digunakan untuk melengkapi data yang masih kurang.

2. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan, dimana data diklasifikasikan kembali berdasarkan jenis alat untuk dilakukan perhitungan secara teoritis dengan menggunakan rumus perhitungan produksi alat mekanis serta menggunakan metoda westinghouse dan metoda statistik untuk mengolah data-data yang terkumpul dalam jumlah yang banyak.

3. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah metoda komparatif atau metoda perbandingan. Bahwa dalam penelitian ini peneliti bermaksud mengadakan perbandingan antara kondisi awal dan kondisi akhir dari produktivitas alat gali-muat dan angkut setelah dilakukannya perbaikan dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, untuk mencapai target produksi. Untuk lebih jelasnya lagi maka dapat dilihat pada (Gambar 1.1) yaitu diagram alir penelitian

(8)

Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian

(9)

II.

TEORI DASAR

2.1

Tahapan Kegiatan Penambangan

2.1.1 Pengupasan Tanah Penutup

Pengupasan tanah penutup dimaksudkan untuk membuang tanahpenutup agar endapan bahan galiannya terkupas dan mudah untuk ditambang menggunakan kombinasi alat-alat pemindahan tanah mekanis (alat gali-muat, dan alat angkut). Bila material tanah penutup lunak bias langsung dengan menggunakan alat gali-muat, sedangkan bila materialnya keras mungkin memerlukan “ripper” atau pemboran dan peledakan untuk pembongkaran tanah penutup, baru kemudian dimuatdengan alat muat ke alat angkut, dan selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan dengan alat angkut.

2.1.2 Penggalian atau Penambangan

Adalah kegiatan pengambilan endapan bahan galian atau bijih nikeldari kulit bumi dan dibawa ke permukaan untuk dimanfaatkan atau untuk diproses selanjutnya. Penggalian dapat dilakukan dengan:

1. Alat-gali non mekanis seperti linggis, belincong, cangkul, dll. 2. Alat-gali mekanis seperti ripper, powershovel, backhoe, dll. 3. Pemboran dan peledakan.

Setelah digali baru kemudian dimuat ke dalam alat-angkut denganalat-muat seperti wheel loader, power shovel, hydraulic shovel, track loader, backhoe dll; dan selanjutnya diangkut dengan alat-angkut seperti dump truck, belt conveyor, lori, dll; ketempat penimbunan (disposal) atau pengolahan selanjutnya.

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Alat-alat Mekanis

Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik buruknya hasil kerja suatu alat pemindahan mekanis adalah besarnya produksi yang dapat dicapai oleh alat tersebut. Oleh sebab itu usaha dan caranya untuk dapat mencapai produksi yang tinggi selalu menjadi perhatian yang khusus. Untuk memperkirakan dengan teliti produksi alat-alatmekanis perlu diketahui faktor-faktor yang langsung mempengaruhi hasil kerja alat-alat tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut :

(10)

2.2.1 Sifat Fisik Material

Material di alam (insitu) masih dalam keadaan padat. Apabila dilakukan penggalian, maka akan terjadi perubahan volume yangdisebabkan oleh pengembangan material. Faktor yang mempengaruhipengembangan volume tanah penutup ini adalah ukuran butir, kadar air, dan bentuk butir.

Volume material yang harus dipindahkan biasanya dihitung berdasarkan keadaan insitu. Untuk menghitung produksi setiap gali, muat, dan alat-angkut yang digunakan, maka besarnya faktor pengembangan (swellfactor) material harus diketahui karena yang ditangani oleh alat-muat dan alat-angkut adalah material lepas hasil penggalian.

Untuk menentukan nilai faktor pengembangan (swellfactor)material dapat digunakan persamaan berikut :

SF=

Vi

Vl

x 100% SF=

ρ i

ρ l

x 100%

Keterangan :

SF = Faktor pengembangan (swell factor) (%) Vi = Volume keadaan insitu (m3)

Vl = Volume keadaan loose (m3)

ρi = Densityinsitu (ton/m3)

ρl = Densityloose (ton/m3)

Sifat fisik material berpengaruh terhadap :

1. Pemilihan jenis alat yang akan dipergunakan dan taksiran produksiatau kapasitas produksinya.

2. Perhitungan volume pekerjaan.

3. Kemampuan kerja alat pada kondisi material yang ada.

Jadi, dengan tidak sesuainya alat dengan kondisi material, akan menimbulkan kesulitan berupa tidak efisiennya alat yang otomatis akan menimbulkan kerugian karena banyaknya waktu yang hilang.

2.2.2 Berat Material (weight of material)

Berat material (Tabel 2.1) yang akan diangkut oleh alat-angkut dapat mempengaruhi :

1. Kecepatan kendaraan dengan HP (HorsePower) mesin yang dimilikinya. 2. Membatasi kemampuan kendaraan untuk mengatasi tahanan kemiringan

(11)

3. Membatasi volume material yang dapat diangkut.

Oleh sebab itu berat material harus diperhitungkan pengaruhnya terhadap kapasitas alat-muat maupun alat-angkut

Tahanan gali adalah tahanan yang dialami oleh alat-gali pada waktu melakukan penggalian material, tahanan ini disebabkan oleh :

1. Gesekan antara alat-gali dan material. Pada umumnya semakin besarkelembaban dan kekasaran butiran material, semakin besar pulagesekan yang terjadi.

2. Kekerasan material yang umumnya bersifat menahan masuknya alatgalike dalam material.

3. Kekasaran (roughness) dan ukuran butiran material.

4. Adanya adhesi antara material dengan alat-gali, dan kohesi antarabutiran-butiran material itu sendiri.

5. Berat jenis material dan density; hal ini terutama sangat berpengaruhterhadap alat-gali yang juga berfungsi sebagai alat-muat.

Tabel 2.1

Bobot Isi dan Faktor Pengembangan dari Berbagai Material

Sumber : Prof. Ir. Partanto Prodjosumarto,” Pemindahan Tanah Mekanis” ITB,Thn 20056

2.2.3 Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)

Tahanan gelinding adalah segala gaya-gaya luar (externalforces) yang berlawanan dengan gerak kendaraan yang berjalan di atas jalur jalan atau permukaan material, dengan sendirinya mengalami tahanan (rolling resistance)

(12)

ini secara langsung adalah bagian ban. Tahanan gelinding ini tergantung dari banyak hal, diantaranya yang terpenting adalah :

1. Keadaan jalan, yaitu kekerasan dan kemulusan permukaan, semakin keras dan mulus atau rata jalan tersebut, semakin kecil tahanan gelinding. Macamnya material yang digunakan untuk membuat jalan tidak selalu berpengaruh.yaitu:

2. Keadaan bagian kendaraan yang bersangkutan dengan permukaan jalan: a. Kalau memakai ban karet yang akan berpengaruh adalah : ukuran

ban, tekanan dan keadaan permukaan bannya, apakah masih baru atau sudah gundul, dan macam kembangan pada ban tersebut. b. Jika memakai “crawlerpull” maka keadaan dan macam “track” kurang

berpengaruh, tetapi yang lebih berpengaruh adalah keadaan jalan. Nilai tahanan gelinding (rollingresistance) dapat diketahui dengan cara perhitungan menggunkan rumus di bawah ini :

RR = W x r RPRR = RR x W

Keterangan :

RPRR= Rimpul Rolling Resistance

RR = Tahanan Gelinding (kg) W = Berat Kendaraan (kg)

r = Koefisien Tahanan Gelinding (Tabel 2.2)

Tabel 2.2

(13)

Sumber : Ir.Rochmanhadi “Alat-Alat Berat Dan Penggunaanya”,Tahun 1992

Besarnya tahanan dalam “kilogram” (kg) dari “tractivepull” yang diperlukan untuk menggerakkan tiap “gross ton” berat kendaraan beserta isinya pada jalur jalan mendatar dengan kondisi jalur jalan tertentu.

2.2.4 Tahanan Kemiringan (GradeResistance)

Tahanan Kemiringan adalah besarnya gaya berat yang melawanatau membantu gerak kendaraan karena kemiringan jalur jalan yang dilaluinya, tahanan kemiringan tergantung pada dua faktor :

1. Besarnya kemiringan yang biasanya dinyatakan dalam persen (%) Kemiringan 1 % berarti jalur itu naik atau turun 1 meter untuk setiapjarak mendatar sebesar 100 meter atau naik/turun 1 ft untuk setiap 100ft jarak mendatar.

2. Berat kendaraan itu sendiri yang dinyatakan dalam “gross ton” Untuk mengetahui besar tahanan kemiringan maka dapat kita hitung dengan menggunakan rumus perhitungan dibawah ini :

GR = W x α RPGR= W x GR x α

Keterangan :

RPGR= Rimpul Grade Resistance

GR = Tahanan Kelandaian (gradereistance) W = Berat kendaraan (kg)

(14)

2.2.5 Percepatan (Acceleration)

Adalah waktu yang diperlukan untuk mempercepat kendaraan dengan memakai kelebihan rimpul yang tidak dipergunakan untuk menggerakkan kendaran pada keadaan jalur tertentu. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan tergantung dari beberapa faktor:

1. Berat kendaraan; semakin berat, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk mempercepat kendaraan

2. Kelebihan rimpull yang ada semakin besar rimpull yang berlebihan, semakin cepat kendaraan itu dapat dipercepat, jadi kalua kelebihan rimpull itu tidak ada, maka percepatanpun tidak akan timbul, artinya kendaraan tersebut tidak dapat dipercepat.

RPAR = W x AR

Keterangan :

RPAR = Rimpul Acceleration

AR = Percepatan (Acceleration) W = Berat kendaraan (kg)

2.2.6 Jalan Angkut Tambang

Dalam perencanaan tambang terbuka pembuatan sarana jalanmempunyai arti yang sangat penting, baik jalan yang akan digunakan untuk pengangkutan bijih nikel ke stockpile maupun pengangkutan lapisan penutup ke penimbunan (disposal). Untuk itu perlu diperhitungkan dimensi jalan yang akan di buat

2.2.6.1 Jalan Lurus

Untuk menentukan lebar jalan minimum yang dipakai sebagai jalur ganda atau lebih menurut “Aasho Manual Rural High Way Design” pada jalan lurus di tepi kiri dan kanan jalan harus ditambah dengan setengah lebar alat-angkut (Gambar 2.1).

(15)

Sumber : Prof. Ir. Partanto Prodjosumarto, Jalan Angkut Tambang, 1993

Gambar 2.1 Lebar Jalan Angkut

Rumus yang dipakai :

L (m) = n (Wt) + {(n + 1) (

1

2

x Wt)} Keterangan :

L(m) = lebar jalan angkut minimum, (m) n = jumlah jalur

Wt = lebar alat-angkut, (m)

2.2.6.2 Dimensi Jalan pada Belokan

Penentuan lebar jalan didasarkan pada lebar lintasan truk, yaitu lebar tonjolan kendaraan bagian depan dan bagian belakang pada saat membelok. Lebar jalan angkut pada belokan selalu lebih besar daripada lebar jalan lurus. Untuk jalur ganda, maka lebar minimum pada belokan didasarkan atas: (Gambar 2.2)

1. Lebar jejak ban

2. Lebar juntai atau tonjolan (overhang) alat-angkut bagian depan dan

3. Belakang pada saat membelok

4. Jarak antara alat-angkut pada saat bersimpangan 5. Jarak dari kedua tepi jalan

Sumber : Prof. Ir. Partanto Prodjosumarto, Jalan Angkut Tambang, 1993

(16)

Lebar Jalan Angkut pada Belokan

Rumus yang dipakai :

W = 2 (U + Fa + Fb + Z) + C Z = (U + Fa + Fb) / 2 Keterangan:

W = lebar jalan angkut pada belokan, (m) U = lebar jejak roda (center to center tires), (m) Fa = lebar juntai (overhang) depan, (m)

Fb = lebar juntai belakang, (m) Z = lebar bagian tepi jalan, (m)

C = jarak antara kendaraan (total lateral clearance), (m) 2.2.7 Ketinggian dari Permukaan Air Laut atau Elevasi

Ketinggian letak suatu daerah ternyata berpengaruh terhadap hasil kerja mesin, karena mesin tersebut bekerjannya dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur udara luar. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa semakin tinggi letak suatu tempat dari permukaan air laut, semakin rendah tekanan udaranya, sehingga jumlah oksigen semakin sedikit. Berarti mesin itu kurang sempurna bekerjanya. Dari pengalaman ternyata bahwa untuk mesin 4-tak (fourcycleengines), maka kemerosotan tenaga karena berkurangnya tekanan,rata-rata adalah ± 3% dari HP di atas permukaan air laut untuk setiap kenaikan tinggi 1000 ft, kecuali 1000 ft yang pertama. Untuk mesin 4-tak ada salah satu cara yang sederhana dalam menentukan HP effektif pada suatu ketinggian tertentu, yaitu HP pada keadaan baku dikalikan dengan faktor koreksi (correctionfactor). Besarnya faktor koreksi tersebut dipengaruhi oleh ketinggian dari permukaan air laut dan temperatur (Tabel 2.3)

2.2.8 Effisiensi Kerja (Job Efficiency)

Merupakan faktor manusia yang menggerakkan alat-alat yang sangat sukar untuk ditentukan effisiensinya secara tepat, karena selalu berubah-ubah dari hari ke hari bahkan dari jam ke jam, tergantung dari keadaan cuaca, keadaan alat yang dikemudikannya, suasana kerja, dll. Kadang-kadang suatu perangsang dalam bentuk upah tambahan (incentive) dapat mempertinggi effisiensi operator.

(17)

Tabel 2.3

Faktor Koreksi Untuk Bermacam-macam Ketinggian dan Temperatur

Sumber : Prof. Ir. Partanto Prodjosumarto,” Pemindahan Tanah Mekanis” ITB,Thn 20056

Sebenarnya effisiensi operator tidak hanya disebabkan karena kemalasan pekerja, tetapi juga karena kelambatan-kelambatan dan hambatan-hambatan yang tidak mungkin dihindari, seperti melumasi kendaraan, mengganti yang aus, membersihkan bagian-bagian terpenting sesudah sekian jam dipakai, memindahkan ke tempat lain; tidak adanya keseimbangan antara alat-alat angkut dan alat-alat muat, menunggu peledakan, perbaikan jalan, dll. Karena hal-hal tersebut di atas, jarang sekali selama satu jam itu operator betul-betul dapat bekerja selama 60 menit. Berdasarkan pengalaman, maka bila operator dapat bekerja selama 50 menit dalam satu jam, ini berarti efisiensi adalah 83% (Tabel 2.4), maka hal ini di anggap baik sekali jika alatnya menggunakan ban karet.

Tabel 2.4

Effisiensi Kerja (Job efficiency)

Sumber : Prof. Ir. Partanto Prodjosumarto,” Pemindahan Tanah Mekanis” ITB,Thn 20056

2.3

Memperkirakan Produksi Alat-alat Mekanis

Untuk memperkirakan besarnya produksi alat-alat mekanis maka perlu dilakukan pengamatan gerakan dan waktu, terhadap alat-alat mekanis dengan mengunakan stopwatch.

(18)

2.3.1 Alat Gali Muat (Back Hoe) 2.3.1.1 Fungsi Backhoe

Merupakan alat serba guna yang dapat dipergunakan untukmenggali, memuat dan mengangkat material. Teristimewa dipergunakan untuk menggali parit-parit saluran air atau jaringan pipa (pipeline). Dengan mengganti attachment (kelengkapan tambahan) maka alat ini dapat juga dipakai untuk memecah batu, mencabut tanggul, membongkar aspal dan lain-lain.

Pada umumnya jenis backhoe dibedakan menurut kendalinya adalah : 1. Dengan CableControlled

2. Dengan HydraulicControlled 2.3.2.2 Perhitungan Produksi

Pengamatan terhadap gerakan dan waktu pemuatan (loadingtime)alat-muat meliputi berapa bagian, yaitu :

1. Waktu menggali (digging time) 2. Waktu putar/isi (swing time/loaded)

3. Waktu pengosongan/tumpah (dumping time) 4. Waktu putar/kosong (swing time/empty)

Cara Perhitungan waktu pemuatan (loading time)1 :

Cm = A + B + C + D

Keterangan :

Cm = Waktu Pemuatan (loading time) (detik)

A = Waktu menggali (digging time) (detik) B = Waktu putar isi (swing time/loaded) (detik)

C = Waktu menumpahkan material (dumping time) (detik) D = Waktu putar kosong (swing time/empty) (detik)

Waktu menggali dihitung mulai, bucket dari alat-muat menyentuh permukaan tanah yang siap untuk menggali dan berakhir bila bucket dari alat muat terisi penuh. Waktu berputar terus dihitung hingga bucket dari alat muat mulai menumpahkan muatannya kedalam dumptruck. Waktu pengosongan terus dihitung hingga muatannya habis ditumpahkan. Sedangkan waktu berputar bucket dalam keadaan kosong dihitung terus, hingga posisi bucket dari alat muat kembali dan siap untuk melakukan pemuatan selanjutnya.

Faktor pengisian (FillFactor) adalah perbandingan antara volume material yang dapat ditampung terhadap kemampuan tampung secara teoritis. Faktor

(19)

pengisian ini dapat mempengaruhi produksi alat-muat, dapat dirumuskan sebagai berikut :

FF m =

Vn

Vt

x 100%

Keterangan :

FFm = Faktor pengisian (FillFactor) alat-muat (%) Vn = Volume bucket nyata (m3)

Vt = Volume bucket teoritis (m3)

Secara teori untuk menghitung produksi alat-muat adalah : Pm =

(3600 x E m ) xH m x FF m x SF x ρ i

C m

Keterangan :

Pm = Kemampuan produksi alat-muat, (ton/jam)

Hm = Kapasitas alat-muat (LCM)

FFm = FillFactor alat-muat (%)

Em = Effisiensi kerja alat-muat (%)

ρi = DensitylooseNikel, (ton/m3)

Cm = Waktu pemuatan (Loading time), (detik) 2.3.3 Alat Angkut (Dump Truck)

2.3.3.1 Fungsi Dump truck

Pada proyek pertambangan dump truck dipergunakan sebagai alat-angkut material, terutama yang berhubungan dengan masalah penggusuran material yang relatif besar jarak angkut yang cukup jauh yang berhubungan dengan pengangkutan, alat-angkut yang sering digunakan dilapangan yaitu : 1. Dumptruck

2. Trailer 3. Lori

4. Beltconveyor, dll. 2.3.3.2 Perhitungan Produksi

Pengamatan terhadap gerakan dan waktu edar (cycletime) alatangkut meliputi beberapa bagian diantaranya :

Waktu edar alat-angkut, dalam hal ini dumptruck dihitung dari gerakan : 1. Waktu untuk pengisian bak (loading time)

(20)

2. Waktu untuk mengangkut material (hauling time) 3. Waktu untuk mengosongkan bak (dumping time) 4. Waktu kembali kosong (returning time)

5. Waktu atur posisi dan tunggu pemuatan (spot and delay time) Ca = A + B + C + D + E

Keterangan :

Ca = Waktu edar (cycle time), (detik)

A = Waktu pengisian bak (loading time) (detik)

B = Waktu mengangkut material (hauling time) (detik) C = Waktu menggosongkan bak (dumping time) (detik) D = Waktu kembali kosong (returning time) (detik)

E = Waktu atur posisi dan tunggu pemuatan (spot and delay time) (detik) Waktu pengisian dihitung mulai alat-muat menumpahkan muatan ke dalam dump truck dan berakhir bila dumptruck bergerak dari tempat alat-muat, dimana waktu pengangkutan mulai dihitung hingga dumptruckberhenti pada tempat penimbunan (disposal) maupun stockpile, waktu pengosongan dihitung termasuk waktu berputar, mundur dan mengosongkan muatan. Sedangkan waktu kembali ditentukan bila dumptruck bergerak dari tempat penimbunan (disposal) atau stockpile dan berakhir bila berhenti pada tempat pengisian di depan alat muat. Waktu menunggu termasuk waktu yang dibutuhkan untuk penyesuaian pada posisi pengisian. Untuk faktor pengisian (Fill Factor) alat angkut (dump truck) dapat dirumuskan sebagai berikut :

FFa =

n

p

x FFm x Hm

Ha

x 100%

Keterangan :

FFa = Faktor pengisian (FillFactor) alat angkut (%) np = Jumlah pengisian dari alat-muat

FFm = Faktor pengisian (FillFactor) alatmuat (%) Hm = Kapasitas alat-muat (m3)

Ha = Kapasitas alat-angkut (m3)

Secara teori untuk menghitung produksi alat angkut adalah : Pa =

(60 x E a ) x ( n p xH m x FF m) x SF x ρ i

Ca

(21)

Pangkut = Kemampuan produksi alat-angkut, (ton/jam)

Hm = Kapasitas alat gali-muat (LCM)

FFm = Faktor pengisian (Fill Factor) alat muat (%) Ea = Effisiensi kerja alat-angkut (%)

ρ i

= DensitylooseNikel (ton/m3)

Ca = Waktu Edar (cycle time) alat angkut, (menit)

np = Jumlah Pengisian

2.4

Effisiensi Kerja Alat-alat Mekanis

Effisiensi kerja alat mekanis merupakan faktor yang sulit ditentukan,karena dipengaruhi oleh berbagai hal seperti keterampilan operator, perbaikan dan penyetelan alat, keterlambatan kerja dan sebagainya. Namun berdasarkan data-data serta pengalaman dapat ditentukan effisiensi kerja yang mendekati kenyataan.

Dalam hubungan dengan effisiensi kerjanya, maka perlu juga diketahui mengenai kesediaan dan penggunaan alat mekanis. Karena hal ini mempunyai nilai kerja yang bersangkutan. Beberapa pengertian mengenai ketersediaan (Availability) dan penggunaan alat adalah sebagai berikut :

2.4.1 Ketersediaan Mekanis (Mechanical of Availability)

Merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis yang sesungguhnya dari alat yang sedang dipergunakan, dapat dinyatakan dengan persamaan

M.A =

W

W+R

x 100%

2.4.2 Ketersediaan Fisik (Physical of Availability)

Kesediaan fisik merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat yang sedang dipergunakan. Kesediaan fisik pada umumnya selalu lebih besar daripada kesediaan mekanis, dapat dinyatakan dengan persamaan :

(22)

2.4.3 Ketersediaan Penggunaan (Use of Availability)

Kesediaan penggunaan menunjukan berapa persen (%) waktu yang dipergunakan oleh suatu alat untuk beroperasi pada saat alattersebut dapat dipergunakan (tidak rusak), dinyatakan dengan persamaan:

U.A =

W

W+S

x 100%

2.4.4 Penggunaan Effektive (Efective of Utilization)

Penggunaan efektif menunjukkan berapa persen (%) dari seluruhwaktu kerja yang tersedia dapat dipergunakan untuk kerja produktif,dinyatakan dengan persamaan

E.U =

W

W+R + S

x 100% Keterangan :

W = Jam kerja, yaitu waktu yang benar-benar digunakan untuk bekerja termasuk dari tempat kerja, dinyatakan dalam jam.

R = Jam reparasi (waktu perbaikan), yaitu waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan, penggantian suku cadang,dinyatakan dalam jam.

S = Waktu menunggu, yaitu waktu dimana suatu alat tersedia untuk dioperasikan, tetapi tidak digunakan karena alasan tertentu seperti hujan deras, tempat kerja belum siap dan sebagainya, dinyatakan dalam jam.

2.5 Metoda Westinghouse

Merupakan aplikasi tata cara kerja yang bertujuan untuk mengetahui batas dari waktu hambatan terhadap waktu optimalnya. Metoda tersebut mencakup penilaian terhadap faktor keterampilan, usaha, konsistensi, dan kondisi kerja yang ditinjau pada tabel penyesuaian menurut Westinghousedengan berdasarkan pada data-data penelitian serta kondisi di lokasi penelitian yang sebenarnya. Dalam metoda ini dibagi menjadi 4 faktor penilaian yaitu :

1. Keterampilan

Keterampilan operator ditinjau dari pengamatan siklus waktu (waktu tetap, waktu pemuatan, dan waktu edar) masing-masing alat mekanis. Karena

(23)

siklus waktu menunjukkan gambaran keterampilan operator dalam pengoperasian alat. Semakin kecil siklus waktu maka semakin baik keterampilan operator begitupun sebaliknya.

2. Usaha

Dalam usaha operator untuk melakukan pekerjaan dapat dilihat dari effisiensi kerja operator, berapa persen waktu yang digunakan dari waktu yang tersedia.Semakin besar effisiensi kerja operator, semakin besar pula usaha yang dilakukan operator dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan waktu yang tersedia.

3. Kondisi Kerja

Kondisi kerja yang nyaman akan memberikan semangat dan minat operator dalam melakukan pekerjaan semakin besar, sehingga usahaoperator dalam bekerja semakin meningkat,effisiensi kerja operator meningkat pula.

4. Konsistensi

Kestabilan operator dalam bekerja berkaitan erat dengan kondisi fisik lingkungan kerja yang diterima operator. Kestabilan waktu kerjaoperator dalam melakukan pekerjaan dapat dilihat dari effisiensi operator. Konsistensi ini memberikan gambaran seberapa besar waktu yang digunakan dari operator dalam bekerja selama waktu yang tersedia.

III.

KEGIATAN

3.1 Jadwal Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan kegiatan Tugas Akhir ada beberapa jenis kegiatan yang akan dilakukan diantaranya :

1. Orientasi lapangan, yaitu kegiatan pengenalan lokasi dan kondisi lapangan (PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara).

2. Kegiatan Lapangan, yaitu melakukan Tugas Akhir sesuai dengan materi yang diajukan pada proposal kerka praktek ini. Materi tersebut dapat berubah berdasarkan kondisi dan keadaan di lapangannya.

3. Evaluasi data, yaitu kegiatan pembahasan terkait dengan data-data yang diperoleh di lapangan berdasarkan kajian teori dan keadaan lapangan. 4. Penyusunan laporan, yaitu kegiatan pembuatan laporan dari hasil Tugas

(24)

Tugas Akhir ini diharapkan mulai berlangsung pada bulanMaret sampai bulan April 2016 dengan waktu pengerjaan disesuaikan pada kebijakan perusahaan.

Tabel 3.1

Matriks Kegiatan Tugas Akhir

JENIS KEGIATAN

WAKTU KEGIATAN - TAHUN 2015 (BULAN/MINGGU) Maret - April I (21 Maret 26Maret) II (28Maret– 09April) III (09 April – 23 April) IV (23April – 30 April) Orientasi Lapangan Kegiatan Lapangan Evaluasi Data Penyusunan Laporan

Ket : : Kegiatan tidak dilakukan : Kegiatan dilakukan

3.2

Peserta Tugas Akhir

Peserta kegiatan Tugas AkhirdiPT Fajar Bhakti Lintas Nusantaraini adalah :

Nama : Moh. Chaidir Marasabessy

NPM : 100.70.1.11.024

Program Studi : Teknik Pertambangan

Instansi : Universitas Islam Bandung (UNISBA)

Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu pimpinan perusahaan penulis juga melampirkan :

 Surat pengantar proposal Tugas Akhir dari Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung.

 Transkip nilai.

Curriculum Vitae (CV).

 Dan lain-lain.

3.3

Permohonan Penyediaan Fasilitas

Untuk menunjang terlaksananya kegiatan Tugas Akhir, penulis mengharapkan sekiranya dari pihak perusahaan dapat menyediakan fasilitas berupa :

1. Tempat tinggal (mess) untuk 1 orang selama kegiatan berlangsung. 2. Konsumsi untuk 1 orang selama kegiatan berlangsung.

(25)

3. Penyediaan alat-alat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama kegiatan Tugas Akhir berlangsung (bila diperlukan).

4. Peralatan dan perlengkapan penunjang kegiatan.

5. Penyediaan transportasi dari Bandung ke site PT Fajar Bhakti Lintas Nusantara.

IV.

PENUTUP

Demikian proposal ini penulis ajukan, besar harapan penulis akan bantuan semua pihak di perusahaan demi kelancaran serta suksesnya pelaksanaan Tugas Akhir ini. Atas perhatian Bapak/Ibu Pimpinan perusahaan penulis ucapkan terima kasih.

CURRICULUM VITAE

Nama : Moh. Chaidir Marasabessy

TTL : Ternate, 24 Agustus 1993

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Kebon Kembang, Gg. Panca

Sila No. 22 Kel. Taman Sari, Bandung, Jawa Barat

Agama : Islam

Tinggi / Berat Badan : 169 cm / 54 kg

Golongan darah : O

No. HP : 081356587123

(26)

PENDIDIKAN FORMAL

Taman Kanak-kanak : TK Pembina (1997 – 1999)

Sekolah Dasar : SDN Islamiyah 7 Kota Ternate (1999 – 2005)

Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 2 Kota Ternate (2005 – 2008)

Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 4 Kota Ternate (2008 – 2011)

Universitas : Universitas Islam Bandung (2011 – Sekarang)

PENDIDIKAN NON FORMAL

Kursus Komputer : Partner Computer Cource Ternate (Sertifikasi)

Diklat : Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Sawah Lunto

: Pelatihan Teknologi Keselamatan Pada Tambang Batubara Bawah Tanah (Mitsui Matsushima Resources Co.,Ltd)

PENGALAMAN ORGANISASI

Pengurus OSIS SMA Negeri 4 Kota Ternate (2008 -2010)

Anggota Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan (2011 – Sekarang) Panitia Wisuda 2 Sebagai Kordinator Acara (2012)

Panitia BSM Sebagai Seksi Pembimbing (2012)

Panitia MUBES & PEMILU Ketua Himpunan Sebagai Anggota Seksi Konsumsi (2012) Panitia KKL Angkatan 2011 Sebagai Anggota Humas (2013)

Panitia Kegiatan Orientasi Mahasiswa Fakultas Teknik Sebagai Kordinator Pendidikan (2013)

Panitia Kegiatan Anniversary HMTP ke-30 sebagai Kordinator Acara

Pengurus Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan sebagai Ketua Divisi Internal (2013-2014)

Panitia Kegiatan Seminar Nasional Pertambangan sebagai Kordinator Kreatif dan Desain (2014)

Panitia Kegiatan USMC 8 Sebagai Koordinator Bidang Written Test

Pengurus BEM Fakultas Teknik Sebagai Kepala Bidang Internal (2015– Sekarang) Asisten Laboratorium Perencanaan dan Simulasi Tambang UNISBA (2015 – Sekarang)

KEMAMPUAN YANG DIKUASAI

Komputer : Mampu mengoperasikan komputer (MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, dan Internet).

Desain Grafis : Mampu mengoperasikan MapInfo, Global Mapper, Map Source, Minescape, Slide, Phase2, AutoCAD, Logplot, Surfer, CorelDraw, Adobe Photoshop, dan Google ScetchUp

Bandung, Januari 2016

(27)

Gambar

Gambar 1.1 Diagram Alir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Penetapan alokasi dana bagi hasil sumber daya alam dilakukan berdasarkan daerah penghasil, dan dasar perhitungan. Penyaluran DBH SDA dilakukan secara triwulanan. 3) Penambahan

Universitas Diponegoro Hibah Bersaing RISET TERAPAN Selesai AHMAD SULAEMAN.

reward , punishment , dan motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada PTPN XII (persero) Kebun Jatirono Kalibaru

Kebutuhan fungsional merupakan jenis kebutuhan yang berisi proses apa saja yang nantinya dapat dilakukan oleh sistem, serta berisi informasi apa saja yang harus

Pemeriksaan penunjang yang berguna untuk menegakkan diagnosis adalah: darah tepi lengkap: anemia, lekopenia, trombositopenia*, retikulosit; uji Coomb; LED*; CRP; ureum dan

Sistem pelayanan yang digunakan di Perpustakaan IAIN Sumatera Utara adalah sistem layanan terbuka, yaitu pengguna diberi kebebasan untuk mencari buku yang dibutuhkan langsung

Peradilan Agama di Indonesia itu sudah ada sejak Masa Kolonial Belanda dan sampai sekarang pun masih menjadi salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman di

Asisten Pembangunan dan Ling- kungan Hidup Jakbar, Asril Marzuki, men- jelaskan lahan yang telah dibebaskan untuk pelebaran Jalan Raya Joglo sudah lebih dari 85 persen. Dari