• Tidak ada hasil yang ditemukan

AUDIT MANAJEMEN SEKOLAH BERDASRKAN STANDAR MUTU PENDIDIKAN (Suatu Prospek kebijakan pendidikan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AUDIT MANAJEMEN SEKOLAH BERDASRKAN STANDAR MUTU PENDIDIKAN (Suatu Prospek kebijakan pendidikan)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

N

I

q'.r

rt3lr'\

q'-.*

t

Seminar Internasional

Forum

Up-Jlp

se-Indonesia, 29 -

Sl

Oktober 2013

Assalw"ru'odfu

Puji

s1tu

kita

.l*pd

rmcil*

Serninar

Imerud

yang

@a

rlM i

rumah-Fo'nun

Ft

bahna

Pads

t

sumbarefli

ecd

karakterttsg

glr

Fakultas llnrur

Ftr

pendidikan

r,ql

Buku

Fnrr

terdiri

Jtri ,ri'[&

masing-masiql

masing

Jwusr-lndonesia inl

&l

permasalahem

P

Namum

&

ftu dirnohgt

sm

yang lebih

h€rr

l(assaiam Panitia.

f"rgo".""

ilmu

p"ndidit{an untuk Menghasilkan Lulusan Tetdidik dalam

I*pi.*"rt

"i

Kurikulum 2013

ISBN

Editor

Reviewer Tata

letak

Desain Sampul Cetakan Pertama

z

978-6O2-7938-63-2

Prof.

DrYusna&,

MS. Drs. W'ildansyah Lubis,

M.Pd'

Prof.

Dr.

Siman

Nurhsdi,

M'Pd'

Dr. AnitaYus,

M.Pd-Dr.

Naeklan Simbolon,

M.Pd'

Drs. Eduard Purba,

MA

Dta.

Rahmulyani,

M.Pd.

Drs. Rahim SitomPul, MS

Nani

Barorah, S.Psi,

MA

: Elft

Farida, S.Pd.

: Panitia

Forum FIP-JIP

:

Oktober

2013

Urllrrn16'tlrdnag fi e.po&If k lrrrfulx*siin i{tnmryr tr # f*&er l0fZ

turreng lI*5 Cipht

Pesgt jL,

L Borang1r,zpr*'n6rrrr e.agulrf ***a tau;.r* h** aulir**.trtn yxrrFr*nfrR +r"lqfiTil:srlr'rl ,i:rru*&tt*ra'ri rlitrlr j "$r;j

Ic111t'it,l ,idriufiti:f *p*r"u 6tr<g,rrrr;tilanalr(lr.lirrd$trrii?ng-rfifiltL*prlrx,gsr;r6*xr I tsrnltrJ}{ri*tt

rf*a/rr:e frrJn prting .x:Ii&ll Sg i .iyn.*Ul (}Bfl, ,M{.rl mpa}IJ, {itfi,r f irtrftr.r lh:trftt r,{ pr}rfi5 fara,r

i

fluarlJ lallrra dfuif"".{rrr{e yarl.rg &**g*rt F4r, .}.tkgt.{HJt}.{tr11$ $irrr* rrrlr'rlr r,{;!I'r'Il'

1- &c}rpiap &n5m sclrgrrp av+:*i.rrl,ru, *u111141rryrtr;*r, rrrrrr,4*d,rr+hrr, rrl** ri4'rlit*J &,"'F',ridx r:n}tm

*n*h* ]i.tora cri,

f**"!

ir,r:tJ ;irun5*orur ll*,k fipl* xirr,ra fd*i ft:r1'xii irj'l'!$!i{{r$r:r dliffi:i'su;{ pr*ir

*yrt gl.i, rJipiJamr *,rgrn t,ftran;r r.'riii* pailirg i,rrt:rr

i

,lfir;rr*lJ J.r*nln d:;:rfrlrti r,'n:r;, 6*lirr5 !x4uA

(3)

rI;"r,zlii-KATA PENGANTAR

Ass alannu' alaikum Wr. IUb.

Fuji s}'ukur kita panjatkan kehadirat

ALLAH

SWT, karena dengan seizin-NyA

kita

dapat melaksanakan Forum FIP-JIP se-lndonesia yang dirangkaikan

dengan

Seminar Inte,rnasional berlangsung dari tanggal 29 s.d

3r

oktober

20r3

di

Medan

yang pada tahun ini dipercayakan kepada FIP Universitas Negeri Medan

sebagai tuan

rumah.

t'orum FIP-JIP pada tahun ini merupakan pertemuan yang istimewa mengingat

bahwa pada

tahun

ini

pula

Kurikulum 2013

mulai

diberlakukan.

Ide-ide

dan

sumbartgan ;lemikiran dalam rangka pengembangan

pendidikan terutama pendidikan

karakter bagii generasi muda dalam ra,gka menyongsong generasi emas 2045. Forum

Fakultas Ilm'u Pendidikan - Jurusan Ilmu Pendidikan ini sangat berarri bagi kernajLran

pendidikan yang akan memberi corak dan warna pendidikan masa yang akan datang.

[]uku lPreceeding

initerdiri

dari 3(tiga) Buku. Buku 1, memuat

Makarah Utama

terdiri 'Cari tr4akalah dari Luar Negeri, Makalah Wajib, dan Makalah Terseleksi dari

masing-masing Jurusan, Buku 2 dan Buku 3 adalah Makalah Sumbangan dari

masing-masing Jurutsan. Semoga Proceeding Seminar Internasional Forum

FIp-JIp

Se-Indonesia

ini

dapat mencapai tujuannya dengan memberi peluang jalarr pepyelesaian permasalaharn pendidikan kita.

)'lamu:n demikian Panitia menyadari Proceedirrg

inijauh

dari sempurnna, untuk

itu dimohon saran perbaikan dari pembaca, kelak dikemudian hari kita raih kesuksesan

yang lebih brrrmakna.

Wassalam.

(4)

DAFTAR

ISI

BUKU 2 :

MIAKALAI{

SUMBANGAN JURUSAI\{ AP, TP, dAN PAUD

KATA

PENGANTAR DAX'TI\R ISiI

BAGU\N

I}'

:

MAKALAH-MAKALAH

SUMBANGAN

4.1,

JURUSAN

ADMIMSTRASI

PENDIDIKAN

3-195

4,1,1

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI UNTUK PENGUATAN

KOI\,IPETENSI KEPALA S EKOLAH

Endang Herawan

4.1,2

IMP]LEMENTASI SUPERVISI PENGAJARAN SEBAGAI SALAH

SATUSTRATEGI PENGUATAN KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

Ahm,ad Yusuf Sobri

4.1.3

PRoIFESIONALISMEKEPALA SEKOLAH sebagai SUPERVISOR

PERSEKOLAHAN Yang TERDIDIK

Sulasminten

4,1.4

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PENGELOLAAN PEMBE.

LAJARAN OLEH DOSEN PADA FIP UNP Nelfia Adi

4.1,5

PEIUBINAAN PEGAWAI TATA USAHA OLEH KEPALA

SEKOLAH Ermita dan Anisah

4.1.6

PEhTGUATAN KEMAMPUAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH

SEBAGAIPEMIMPINKEPENDIDIKANDALAMKETERLAKSA-NAI\N

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Aman Simaremare

l3

20 11 40 58

4.1.1

BNI{ANCEMENT

OF

MANAGERS

AND ASS|ESSMENT OF JOB

PRINCIPAL

PROFESSIONALISMAS

SUPERVISORS

THROUGH

THE PERFORMANCE

Yasilratodo Wau

4.1.8

MODEL

PEMBERDAYAAN

TENAGA

ADMTNISTRASI

BER-KA]TAKTER PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2OI3

58

81

(5)

-.---4.1,g

KARAKTER

BANGSA

UNTUK PENGUATAN

KOMPETENSI ADMINISTRATOR

&

SUPERVISOR PERSEKOLAHAN

Teguh TriwiYanto

4.1.10

PENGUATAN KEPRIBADIAN MORAL SPIRITUAL

DALAM

PENDIDIKAN KARAKTER H. Imron

Arifin

4,I,II

PENGUATAN KOMPETENSI ADMINISTRATOR

DAN

SUPER-VISOR PERSEKOLAHAN YANG TERDIDIK H. Syaiful Sagala

4.I.I2PENGUATANKoMPETENSIKEPALASEKoLAHDALAM

MENGAWAL KEBERHAS

ILAN

IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013

Karwanto

4.1.13

KOMPETENSI GURU DAN PENDIDIKAN INKLUSTF DI KOTA PADANG

Irdamurni

4,1.14

PENGUATAN LANDASAN KEILMUAN PENDIDIKAN

DALAM

IMPLEMENTASI KURIKULUM 20 1 3

Deitje Adolfien Katuuk

4.I.I5

MODEL

KEMITRAAN

PROGRAM

AKTA

KEKEPALA

SEKO-LAHANJURUSANADMINISTRASIPENDIDIKANFAKULTAS

ILMU

PENDIDIKAN I.INIVERSITAS NEGERI MAKASSAR $lrndi Cudai

N,t#

4.1,16

AUDIT

MANAJEMEN

SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR MUTUPENDIDIKAN;(SuafuProspekKebijakanPendidikan)

f Ratmawati, XIF --. ---

---4.2,

JT'RUSAN

KtruKULUM

DAI\ TEKNOLOGI

PENDIDIKAI\T

197-470

4.2.IPEMBELAJARANINoVATIFBERBASISLINGKUNGANDA-LAMIMPLEMENTASIKURIKULUM2013SEBAGAIUPAYA

MENDUKT]NG KETERAMPILAN ABAD 21

I Gde Wawan Sudatha

4.2,2

PENGEMBANGAN

MEDIA

PEMBELAJARAN MODUL

INTER-AKTIF

lda Murni Saan

4.2.3

INTEGRASI TEKNOLOGI

DALAM

PENYIAPAN

SUMBER

90

KEPALA SEKOLAH BERBASIS MENGIMPLEMENTASI 104

ll8

129 144 157 169 r84 t97

2t9

llt

(6)

AUDIT MANAJEMBN SEKOLAH BERDASARKAN STANDAR

MUTU

PENDIDIKAN

(Suatu Prospek Kebijakan Pendidikan)

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Makassar

Abstrac: Audit of school management is the work done to evaluate the eficiency

effectiveness of school based candy No. operasioanal.

l9

of 2007 on the

standards

of

education.

In

the

context

of

school management

audit

includes

internal operational schools should be accowtable to the various parties who have

the authority to the achievement of quality and quality of education in schools. School

management audit carried out to improve operational fficiency and effectiveness

af

the implementation

of

planning school visits, the school and the results

obtaind

within a certain time

primarily

in the management of school resources. Therefore,

tlu

school management audit aimed

to

assess the overall operational management of

ttt

school as an audit object

from

managerial functions and managerial substance as

whole is oimed

at

the achievement

of

school goals. How

to

manage

a

variety

program activities or school activities conducted at eachfunction, to what extent

activities have been caruied

out

in

accordance with the principles

of

ffictive

efficient management, including barriers andfound weaknesses in scho,ol managa

audit process.

Kata Kunci: Audit, manajemen, sekolah, standar mutu pendidikan.

A.

Latar Belakang

Berbagai permasalahan dan keterbatasan yang selama ini dihadapi oleh

baik dalam keterbatasan sumber daya, informasi, dan pesatnya perkembangan

pengetahuan dan teknologi, sangat mempengaruhi kemarnpuan pengelola pendid

di

sekolah dalam mempertahankan kualitas pendidikan

di

sekolah sefta daya

lulusan di pangsa pasar yang dikuasai oleh teknologi. Oleh karena itu sekolah

mampu menyusun perencanaan yang tepat dalam mengalokasikan sumber daya

dimiliki oleh sekolah dalam mendukung operasional sekolah sehingga tujuan tercapai. Perencanaan

yang dibuat

mencakup batas-batas operasional yang

dilakukan dan disusun secara tepat dan terarah pada pencapaian tujuan sekolah

efektif dan efesien.

Guna memastikan operasional sekolah berjalan sesuai dengan

dilakukan pengawasan

dan

pengendalian manajemen sekolah secara m

Setidaknya ada delapan

tujuan

penting yang ingin dicapai melalui pen

intemal sekolah sebagaimana yang

di

ditetapkan dalam Permendiknas

No. l9

2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan yaitu:

(7)

(l)

kesis\vaarr; (2) kurikulum dan kegiatan pernbelajaran: (3) pendidik dan

tenaga kependidikan serta pengembangannya; (4) sarana darr prasarana; (5)

keuangan

dan

pembiayaan;

(6)

budaya

dan

lingkurrgan sekolah; (7)

peranserta masyarakat dan kemitraan; (8) rencana-rencana kerja lain yang

mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.

Fungsi pengawasan dan pengendalian manajemen sekolalr memerlukan aktivitas

audit (pemeriksaan) yang dibutuhkan dalam menilai pertanggungiawaban tnanajemen

sekolah kepada berbagai pihak yang berkepentingan dalarn hal ini adalah stakeholder

pendidikan. Hasil audit manajemen sekolah ini, dibuat dalam bentr-rk laporan yang

menggambarkan opersional sekolah apakah berjalan sesu4i atau tidak sesuai dengan

ketentuan, peraturan

dan

kebijakan yang telalr ditetapkan berdasarkan standar

pengelolaan pendidikan

di

sekolah. Isu-isu

yang

berkembang

saat

ini

bahwa

pengawasan dan pengendalian yang dilakukan terhadap kirrerja sekolah belum dapat

dilihat hasilnya secara maksimal karena berbagai

hal

utamanya dalam persiapan,

proses

dan hasil

yang

dicapai dalam pengawasan

yang

selarna

ini

dilakukan

6elum/tidak terekam dengan baik dalam bentuk data/laporan secara

rinci

dan detil

terhadap perrnasalahan

dalam

kegiatan

dan

program

sekolah.

Sehingga hasil

pengawasan yang kadang sifatnya hanya dalam bentuk observasi yang tidak disertai

dengan data-data yang jelas menyebabkan hasil pengawasan dan pengendalian yang

selama

ini

dilakukan menjadi tidak jelas, akibatnya tindak lanjut

dari

pengawasan

menjadi semu banhkan berkahir begitu saja. Menyikapi

kondisi

ini,

kemudian di

pikirkan

dan

di

lakukan kajian

sebagai salah

satu bentuk

pengawasan dan

penegendalian mutu pendidikan terpadu di bidang pendidikan khususnya

di

sekolah-sekolah dengan sistem audit manajemen sekolah.

B.

Konsep Dasar

Audit

Manajemen Sekolalt

Ada

beberapa pengertian audit yang diberikan

oleh

beberapa

ahli

dibidang

akuntansi antara lain Arens dan Loebbecke (1997.2) yang menyatakarr bahwa:

" Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about

information

to

determine

and

report

on

the

degree

of

correspondence between

the

information

and

established criteria auditing should be done by a competent indevendenl

person."

Lebihlanjut di kemukakanolehMulyadi (1990:4) bahwa audit adalah:

Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi

bukti-bukti

secara

objektif

mengenai pernyataan-pernyataan

tentang kegiatan dan kejadian dengan tujuan untuk menetapkan

tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan criteria yang telah

di

tetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai

yang berkepentingan.

(8)

Dari beberapa pengertian audit yang telah di uraikan oleh drra ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa audit adalalr proses sistimatis yang dilakukan oleh orang yang

kompetendan independent dengan mengumpulkan dan mengevaluasi balran.bukti dan

bertujuan untuk memberikan pendapatan mengenai kewajaran laporan tersebut.

Standar professional akuntasi public (2001) membagi audit dalam tiga golongan

yaitu:

(l)

audit laporan keuangan, (2) audit kepatuhan dan (3) audit operasiorral.

Dalam makalah ini akan difokuskan pada audit operasional, karena focus kajian

ini

adalah manajemen sekolah.

Au&t

operasional merupakan penelahaan secara

sistimatis aktivitas operasional organisasi sekolah dalam hubungannya dengan tujuan

pendidikan

di

sekolah. Karena tujuan audit manajemen sekolah-adalah untuk menilai

kinerja sekolah dan dibandingkan dengan standar pengelolaan pendidikan

di

sekolah yang ditetapkan dalam Permendiknas No- l9 Tahun

2007-Audit

manajemen sekolah dirancang

untuk

menetnukan penyebab dari

ketemahan-kelemahan yang terjadi pada proses pengawasan dan pengendalian yang

selama

ini

dilakukan,

selain

itu juga

untuk menemukan kelemalran-kelemahan

pengelolaan program/aktifitas sekolah, menganalisis akibat yang ditirnbulkan oleh

kelemahan tersebut

dan

melakukan atau menentukan

tindakan

perbaikan yang

berkaitan dengan kelemahan tersebut. Berdasarkan beberapa uaraian tersebut diatas

maka konsep audit manajemen sekolall dapat di artikan sebagai suatu bentuk evaluasi terhadap efesiensi dan efektifitas operasional sekolah dalam konteks manajemen yang

meliputi fungsi-fungsi dan subtasntif manajemen pendidikan di sekolah yang mengacu

pada standar mutu pendidikan sebagaimana yang tercantum dalarn Permen

No.

19

tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan yang terdiri dari delapan standar

pengelolaan. Yaitu:

l.

perencanaan program yang meliputi; visi, misi, tujuan dan rencana kerja sekolah

yang meliputi substansi pendidikan yaitu: kurikulurn tingkat satuan pendidikan (KTSP), kalender pendidikan/akademik, struktur organisasi sekolah/rnadrasah,

pembagian tugas

di

antara guru, pembagian tugas

di

arrtara tenaga kependidikan,

peraturan akademik, tata tertib sekolah/madrasah, kode

etik

sekolah/madrasah,

dan b iayaoperasional seko I ah/madrasah.

2.

Petaksanaan perencanaan

kerja

yang meliputi

pedoman sekolah, struktur organisasi sekolah, pelaksanaan kegiatan sekolah, bidang kesiswaan, bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran, bidang pendidik dan tenaga kependidikan,

bidang sarana dan prasarana, bidang keuangan dan pembiayaan, budaya dan

lingkungan sekolah, dan peran serta masyarakat.

3.

Pengawasan dan evaluasi yang meliputi: program pengawasan, evaluasi diri,

evaluasi dan pengembangan KTSP, evaluasi pendayagunaan pendidik dan tenaga

pendidik, dan akreditasi sekolah.

186

(9)

C.

Tujuan

Audit

Manajemen Sekolah

Audit manajemen sekolah bertujuan untuk mengidentifikasi kegiatan, program

dan

aktivitas

sekolah

yang

masih memerlukan

perbaikan

selringga dengan

rekomendas) yang diberikan nantinya akan das>at dicapai sterbaikan dan szenge)olaat

operasional berbagai program dan aktifitas sekolah akan lebih efektif dan efesien.

Oleh

karena

itu

audit manajemen sekolalr dirancang

untuk

rnenemukan berbagai

kelemahan dalam operasional pengelolaannya mulai dari perencarlaan, proses sampai

-pada evaluasi program sekolah sebagai bentuk sistem pengendalian manajemen di

sekolah, untuk menemukan penyebab terjadinya kelemahan, rnenganalisis akibat yang

ditimbulkan dan mencari solusi perbaikan yang mungkin direkornendasikan. Hasil

audit

manajemen sekolah dapat berupa perbaikan perencanaau program sekolah,

metode kerja, standar penilaian, proses pengelolaan surnber daya

D-

Prinsip Dasar Audit Manajemen Sekolah

Ada tujuh prinsip dasar yang harus diperhatikan oleh auditor agar manajemen

ilkolah

dapat mencapai tujuan audit manajemen sekolah dengarr baik yaitu meliputi:

(l)

audit

dititik

beratkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki.

(2)

prasayarat penilaian terhadap kegiatan objek audit,

(3)

pengungkapan dalam

laporan tentang temuan-temuan yang bersifat positif,

(4)

identifikasi individu yang

bertanggung

jawab

terhadap kekurangan-kekurangan

yang

terjadi,

(5)

penentuan

tindakan terhadap individu yang seharusnya bertanggung

jawab,

(6)

penegakan

hukum,

(7)

penyelidikan dan pencegahan

mal

administratif/manajemen dan (8)

r.ekomendasi dan perbaikan

D.

Kerangka Kerja Audit Manajemen Sekolah

Kerangka kerja audit manajemen sekolah di awali dengan adanya standar atau

kriteria yang

dijadikan

sebagai dasar

atau

acuan

dalarn

melaksanakan audit

manajemen sekolah

yaitu

Permendiknas

No.

19

Tahun 2007

Tentang Standar

Pengelolaan Pendidikan yang meliputi delapan standar pengelolaan

yaitu:

(1)

iswaan;

(2)

kurikulum dan kegiatan pembelajaran;

(3)

pendidik dan tenaga

idikan serta pengembangannya;

(4)

sarana dan prasarana;

(5)

keuangan dan

iayaan1,

(6)

budaya dan lingkungan sekolah;

(7)

peransefta masyarakat dan

itraan;

(8)

rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan

gan mutu. Berdasarkan Permen ini kemudian dilakukan audit pendahuluan

menentukan objek audit man4iemen sekolah yang memeiliki masalah atau

dan masih bisa di perbaiki, atau dengan kata lain untuk menentukan tujuan

ra atat ruang lingkup sementara dari pelaksanaan audit sebelum kita masuk ke

audit manajemen sekolah selanjutnya. Tujuan audit pendahuluan adalah agar

itor memperoleh data awal sebagai gambaran kondisi kinerja manajemen sekolah

ah terjadi kelemahan atau tidak dalam proses penegelolaan perrdidikan di sekolah.

(10)

Data awal

juga

dapat diperoleh oleh auditor dari Badan Akreditasi Sekolah sebagai

lembaga yang memiliki relevansi dengan tujuan audit manajernen sekolah.

Setelah rnengetahui adanya gab sebagai

akibat

dari

ketidak efisien dan

efektifnya program kegiatan

di

sekolah kemudian dilakukan perbaikan dengan

rekomendasi dan tindak lanjut yang disusun dari proses audit manajemen sekolah.

Urain

tentang kerangka kerja audit manajemen sekolah sebagaimana yang

diuraikan diatas di ilustrasikan dalam gambar

I

sebagai berikut:

Standar Pengelolaan Pendidikan

liL

\"/

J

l_

-t

T_

A

Kendala operasional kegiatan sekolah

\

Akibat Material dan Non material

=,

Rekomendasi dan Tindak Lanjut

Gambar

I

KERANGKA KERJA AUDIT

MANAJEMEN

SEKOLAH

Audit manajemen sekolah mengacu pada penerapan sistem qanajemen mutu iso

9001: 2000 yang mampu membuat sistem kerja dalam lingkungan sekolah menjadi

standar kerja yang terdokumentasi, kejelasan kerja, dipahaminya berbagai kebijakan

dan

prosedur operasional yang berlaku

di

sekolah, meningkatkan pengawasim

pengelolaan sekolah dan termonitornya pelayanan sekolah terhadap stakeholders

pendidikan, (diadopsi dari penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000).Ruang

lingkup

audit

manajemen sekolah mengacu

pada

delapan standar pengelolan

pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Permen Diknas

No.l9

tahun 2007.

(11)

F.

Langkah-Langkah Audit Manajemen Sekolah

1.

Audit

Pendahuluan

Tahap awal dalam pelaksanaan audit manajemen sekolah adalah melakukan

audit pendahuluan terhadap kinerja sekolah sebagai persiapan audit lebih lanjut yang

ditekankan pada usaha untuk. Objek audit manajemen kinerja sekolah meliputi aspek

perencanilan, pengelolaan, pengendalian dan pengambilan keputusan berkaitan dengan

sustansi pengelolaan yang

terdiri

dari

pengelolaan kirrikulum dan pembelajaran,

pengelolaan kesiswaan, pengelolaan ketenagaan, pengelolaan keuangan, pengelolaan

sarana dan prasarana, pengelolaan lingkungan, pengelolaan hubungan sekolah dan

masyarakat dan pengelolaan kggiatan lain.

Untuk

mencapai tujuan pendidikan

yang

dituangkan dalam

visi

dan misi sekolah, sekolah melakukan berbagai program

yang

dapat menunjang proses

pembelajaran sekolah yang pelaksanaannya

di

jabarkan kedalam berbagai kegiatan

sekolah yang disusun dalam Rencana Program Sekolah (RPS) untuk dilaksanakan selaras dengan tujuan pendidikan di sekolah.

Berbagai informasi yang diperoleh dalam sudit manajemen sekolah dalam tahap

arval audit manajemen ini juga dapat melihat indikasi atau kelemahan yang perlu

diperbaiki menjadi dasar dalam membuat kesimpulan, meskipun ini hanya merupakan

kesimpulan sementara namun dapat digunakan sebagai dasar sementara untuk

menentukan tujuan, ruang lingkup, tujuan audit, dan penentuan kriteria serta bukti

1'ang diperlukan dalam audit manajemen sekolah.

Hal

ini

sejalan dengan pendapat

-rang dikemukakan oleh Bayangkara (2008:22) bahwa, "Walaupun kesimpulan ini masih bersifat sementara, berbagai temuan yang diperoleh pada tahap awal audit

manajemen dapat digunakan sebagai dasar sementara untuk menentukan tujuan,

ruang lingkup, tujuan audit, dan penentuan kriteria serta bukti yang diperlukan".

Tahap-tahap dalam audit pendahuluan terhadap kinerja sekolah adalan sebagai

herikut.

1

Penentuan tujuan audit

Penentuan tujuan audit manajernen sekolah harus memperhatikan beberapa resiko

kegagalan yang mungkin terjadi termasuk resiko tidak tercapainya tujuan audit itu

sendiri.

Beberapa

hal

yang

rnengandung

resiko

kegagalan

tinggi

terhadap

keberhasilan pencapaian tujuan objek audit yang dikemukakan oleh Bayangkara

(2008:23) yaitu:

(l)

tujuan objek audit yang beraneka ragam dan tidak konsisten,

(2) tujuan objek audityang kurang jelas, (3) kegiatan objek audityang rumit dan

kompleks, (4) pengendalian yang lemah, (5) perubahan yang tidak terencana, dan

(6) perubahan lingkungan objek audit.

L

Penentuan ruang lingkup audit

Tujuan audit manajemen sekolah merupakan target dalam melakukan audit

manajemen sekolah dan penetuan tujuan audit harus mengacu pada tujuan dan

(12)

c.

ruang lingkup audit yang telah ditentukan yang Inengacu pada 3 elemen dasar

yaitr.r: kriteria, yang merupakau nonna, standar atau sekutnpulan yang menjadi

panduan dalam melakukan aktivitas dan tanggutrg jawab yang diberikan. yaitu

mengacu pada Permendiknas

No

l9

tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan

Pendidikan, penyebab, merupakan tindakan yarrg dilakukan oleh setiap individu

atau kelompok yang terdapat dalam objek audit manajemen sekolah dan akibat,

merupakan-hasil pengukuran dan perbandingan antara aktivitas individu atau

kelompok dengan kriteria yang telah ditetapkan terhadap aktivitas kerja dalam

manajernen sekolah.

Pengembarigan kriteria dalam audit

Kriterian yang dikembangkan dalam audit manajemen

di

sekolah mengacu pada

Standar Pengelolaan Pendidikan di sekolah yang terdiri

dari:

(l)

kesiswaan; (2)

kurikulum dan kegiatan pembelajaran; (3) pendidik dan tenaga kependidikan serta

pengembangannya; (4) sarana dan prasarana;

(5)

keuangan dan pembiayaan; (6)

budaya dan lingkungan sekolah;

(7)

peransefta masyarakat dan kemitraan; (8)

rencana-rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan

mutu. (Permendiknas No 19 tahun 2007)

Kesimpulan hasil audit

Hasil audit

pendahuluan merupakan kesimpulan

dan

menjadi dasar dalam

menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam talrap audit selanjutnya.

Pada tahap

ini

auditor menentapkan

tujuan

audit

rneskipurr masih bersifat

sementara yang memuat tentang beberapa

hal

sebagai berikut: daftar bidang

kegiatan atau pengelolaan yang memiliki kelemahan yang dapat mempengaruhi

kualitas mutu pendidikan di sekolah dan masih memungkikan untuk diperbaiki,

alasan mengapa bidang tersebut memerlukan

audit

lanjutan, temuan-temuan

sementara

dalam

bidang kegiatan

yang memiliki

kelernalran berdasarkan

ketentuan atau kriteria yang telah ditetapkan, rekomendasi sementara yanp,

diajukan untuk memperbaiki kelemahan terjadi dalarn perrgelolaan

di

sekolah,

tindakan perbaikan yang sudah dilakr,rkan terhadap

objek

audit berdasarkan

rekomendasi sementara yang telah dilakukan oleh auditor manajemen sekolah

sebelumnya, dan bukti-bukti yang perlu diperoleh oleh audit rnanajemen sekolah

selanjutnya berkaitan dengan tujuan audit sementara.

2.

Review terhadap pengendalian manajemen sekolah

Kepala sekolah selaku manajer pendidikan di sekolah harus dapat melaksanakan

fungsi

pengendalian terhadap seluruh proses pengelolaan subtasi pendidikan di

sekolah. Karena sistem pengendalian manajemen utamanya

di

sekolah merupakan

sistern yang dapat digunakan oleh kepala sekolah untuk mengumpulkan, menganlisis

informasi, mengevaluasi dan memanfaatkan segala tindakan manajemen dalam

melakukan pengendalian. Sistem pengendalian manajemen

di

sekolah harus dapal

menjamin bahwa sekolah telah melakukan strategi manajemen sekolah yang efektif

dan

efeisien,

hal

iniditandai

oleh

beberapa karakteristik sistem pengendalian

d.

(13)

mal.la.iemen sekolah ketika sekolah

memiliki:

pernyataan tujuan sekolah. rencana

program sekolah yang digunakan untuk mencapai tujuan, kualitas dan kuantitas SDM

rang relevan dengan tugas dan fungsinya

di

sekolah sefta adanya pemisahan fungsi

rang memadai dalam bidang keprofesionalan mereka misalnya sebagai guru bidang

studi, sistem pengambilan keputusan dan praktik yang sehat dalarn lingkungan sekolalr

pada bidang progam kegiatan

di

sekolah, dan sistem penelaahan yang efektif dalarr

setiap program kegiatan. untuk memperoleh k-eyakinan bahwa setiap kegiatan program

sekolah telah terlaksana dengan baik sesr-rai dengan rencana dap tujuan yang telah

ditetapkan oleh pihak sekolah.

a.

Pernyataan tujuan sekolah

pernyataan tujuan sekolah merupakan arah bagi seluruh komunitas sekolah dalarn melaksanakan program kegiatan pembelajaran di sekolah'

b.

Rencana program sekolah

Rencana program sekolah dilakukan dengan tepat sasaran dan diimpleentasikan

dalam berbagai program kegiatan sebaiknya dilengkapi dengan anggaran yang

ditetapkan pada setiap program kegiatan sekolah sehingga kepala sekolah dapat

menggunakan RPS sebagai sarana pengendali sistem manajemen

audit

pada

berbagai program kegiatan sekolah termasuk juga bisa digunakan sebagai alat

untuk

mengevaluasi

tingkat

efesiensi

dan

efektifitas pelaksanaan program

kegiatan sekolah.

E-

Kualitas dan Kuantitassemberdaya yang

dimiliki

Rencana yang telah ditetapkan oleh sekolah harus di dukung oleh oleh ketersedian

sumber

daya

manusia sebagai comunitas sekolah

yang

memadai dalam

meralisasikan rencana tersebut.

Untuk

menilai ketersedian SDM sekolah dan

efektifitasnya dalam mendukr-rng pencapaian tujuan pendidikan

di

sekolah dapat

memperhatikan beberapa

hal

sebagai berikut: melakukan rekrutmen rnelalui

perencanaan SDM dan seleksi dilakukan sesuai dengan kualifikasi pekerjaan yang

dibutuhkan, tersedianya spesifikasi dan deskripsi pekerjaan untuk staff dan guru,

penempatan guru dan staff melalui orientasi yang rnemadai, setiap pekerjaan telah

dilengkapi dengan uraian kerja, program pengembangan keprofesionalitas gum

dan staff telah dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang dilaksanakan secara efektif dan efesien dan pemberian penilaian prestasi, sanksi atau penghargaan kepada guru dan staff telah dilakukan dengan adil sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang di tetapkan oleh pihak sekolah.

,d-

Praktikkebijakansekolah

Kebijakan yang dibuat oleh sekolah ridalah untuk mendukung kelangsungan pratik

yang sehat dalam lingkungan cornunitas sekolah oleh karena itu kebijakan yang

,liambil oleh kepala sekolalr derrgan memperhatikan kepentingan berbagai pihak

,Xalam lingkungan sekolah termasuk orang tua dan komite sekolah. Sebaiknya

(14)

sekolah

memiliki

buku

pedoman kebijakan

yang

dikomunikasikan sebagai seperangkap est6ndar kebijakan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

menetapkan kebijakanya

itu:

apakah kebijakan dinyatakan dengan jelas dalam

bentuk tertulis dan sistimatis serta dikomunikasikan kepada seluruh comunitas

sekolah?, apakah kebijakan yarrg dibuat telah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan

yang

belaku

di

sekolah?, apakah kebijakan yang

dibuat

telah

mengakomodasi kepentingan berbagai pihak dalam comunitas sekolah dan secara

tegas mengatur tentang-hak dan kewajiban seluruh comunitas sekolah?, apakah

kebijakan yang telah dibuat uutuk melaksanakan kegiatan program sekolah telah

dilaksanakan secara efektif dan efesien?, dan apakah ada kebijakan khusus bagi

setiap pengendalian manajemen

lain

yang relevan dengan pelaksanaan setiap

kegiatan termasuk sanksi-sanksi

terhadap

pelanggaran kebijakan tersebut

berdasarkan peraturan yang berlaku?

e.

Sistem review sekolah yang

efektif

Sistem review dalam audit manajemen pendahuluan dilakukan sebagai bentuk

pengendalian terhadap proses yang berlangsung dalam setiap program kegiatan

sekolah. Review

sistem

pengendalian manajemen

yang

dilakukan untuk mengetahui apakah sasaran dan

tolak

ukur dan pengukuran

di

lakukan secara

efektifdan efisien dalam setiap penyelenggaraan program pendidikan di sekolah.

Dalam sistem review yang baik pelaksana supervisor harus mampu mengarahkan pelaksanaan prosedur program pendidikan

di

sekolah berjalan dengan baik sesuai dengan prinsip efesien dan efektif.

Ada tujuan langkah kunci yang harus diperhatikan oleh auditor dalam melakukan

review dan

pengujian terhadap pengedalian manajemen sekolah

yaitu:

( I )

menetapkan tingkat penting

dan

pekanya hal-hal pokok

dari

program kerja sekolah yang diaudit

(2)

menilai

tingkat

kerentangan program kerja sekolah

terhadap penyalahgunaan sumber

daya,

kegagalan pencapaian sasaran dan

ketidaktaatan terhadap ketentuan, peraturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh

sekolah.

(3)

mengidentifikasi

dan

memahami penegndalian-pengendalian

manajemen sekolah yang relevan.

(4)

menetapkan apa yang sudah diketahui

tentang efektifitas pengendalian.

(5)

menilai kecukupan desain pengendalian. (6)

menetapkan melalui pengujian apakah pengedalian-pengendalian yang sudah ada

sudah cukup efektif. Dan (7) melaporkan hasil-hasil penilaian manajemen sekolah

dan mendiskusikan tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan dalam mengatasi

permasalahan-permasalahan manajemen pendidikan

di

sekolah. (Diadopsi dari

Bayangkara (2010:30)

3.

Audit

manajemen sekolah lanjutan

Audit

manajemen sekolal-r lanjutan bertujuan untuk memperoleh bukti yang

cukup untuk mendukung tujuan

audit

yang sesungguhnya, yang telah ditetapkan

berdasarakan hasil r

dilakukan pada aud

yang akan dilakukt

a.

Mengumpulkr

Pada tahap ini

lengkap dalam sebagai dasar g

b.

Memperolel

I

Fakta atau

brft

keputusan

&h

standar audit

s

c.

Membuat

rirg

Bukti-bukti

ya

yang

berkaitr

setiap

kompa

pengelolaan Xn

d.

Pengembargt Dalam

tah4

i berkaitan derl dievaluasi

fur

sebagai

laprr

e.

Perubaherh

Informasi

1q

untuk

melaH

objek audit

1 pengurangan

n

4.

Pelaporer Tahap

atlff'r

yang

di

susun

brri

dititikbera*ar

Fa

stakeholders

pd

Untrk

hlf

rnanajemen se&ol{

(15)

tr.

berdasarakan hasil revier,v dan pengujian pengendalian manajemen sekolah yang telalr

dilakukan pada audit pendahuluan. Untuk keperluan ini maka ada beberapa langkah

lang akan dilakukan dalam tahap ini yaitu:

Mengumpulkan tambahan informasi latar belakang.

Pada tahap

ini

digunakan untuk mendapatkan informasi tentang data yang lebih

lengkap dalam menganalisis- seluruh aktifitas program sekolah

yang

diaudit

sebagai dasar pembuatan keputusan audit.

Memperoleh bukti

Fakta atau bukti dari informasi yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan dalam

audit

marrajemen sekolah harus sesuai dengan

kriteria

atar"r

standar audit seperti objek audit, relevan dan bermakna (material).

Membuat ringkasan dan mengelompokkan bukti

Bukti-bukti yang masuk dalarn kelompok kriteria adalah keseluruhan temuan audit

yang berkaitan dengan standar penegelolan pendidikan yang menjadi dasar bagi

setiap komponen dalam manajemen sekolah yang terdiri dari delapan standar

pengelolaan yang ditetapkan dalam Permendiknas No.l9 Tahun 2007.

Pengembangan temuan dalam audit lanjutan

Dalam tahap

ini

dilakukan pengumpulan dan sintesa informasi khusus yang

berkaitan dengan program kergiatan penyelenggaraan sekolah

yang

diaudit,

dievaluasi dan dianalisis untuk memperkirakan perhatian audit dan dapat dijadikan

sebagai laporan kepada stakeholders pendidikan.

Perubahan luas dan arah pengembangan temuan

lnformasi yang diperoleh dalarn tahap pengembangan mengarahkan pada usaha

untuk melakukan perubahan sebagai bentuk inovatif terhadap arah atau tekanan

objek audit yang

telah

direncanakan

jika

perlu dilakukarr perluasan atau pengurangan ruang lingkup audit manajemen sekolah.

{.

Pelaporan

Tahap akhir dari kegiatan audit manajemen sekolah adalah pelaporan hasil audit

lang

di

susun berdasarkan arus inforrnasi yang diperoleh selama talrapan audit, dan

dititikberatkan pada penyajian laporan untuk kepentingan para pengguna audit atau stakeholders pendidikan yaitu pernerintah, masyarakat dan sekolah itu sendiri.

Untuk lebih

jelasnya

langkah-langkah dalam

dalam

pelaksanaan audit

manajemen sekolah ini dapat dilihat pada skema di bawah ini.

d.

(16)

PELAPORAN t\

/-\

.l(

lL+

L

Pengujian dan

review stndar mutu

pendidikan

Gambar 2

Skema Langkah-Langkah Audit Mamanajemen Sekolah

G.

PENUTT'P

Audit rnanajemen sekolah bertujuan untuk memperbaiki kinerja sekolah dimasa

yang akan datang agar lebih baik dan lebih efisien lagi. Audit manajemen sekolah

dibutuhkan sebagai bentuk balikan ataufeedback dari akreditasi sekolah yang selama

ini

dilakukan dalam penyelenggaraan pendidikan

di

sekolah.

Audit

manajemen

sekolah inijuga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan melalui proses

penelusuran kinerja sekolah terhadap operasional kegiatan manajemen sekolah

berbasis pengelolaan pendidikan

di

sekolah, dan

juga

kiranya dapat dijadikan

pengembangan kebijakan lanjutan atau

follow

up dalam penyelenggaraan akreditasi

sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Arens. A., A., &Loebbecke,

K.,

1997.luditing An Integrated Aproach. International

Edition, Seventh Edition, New Jersey: Prentice-Hill.

Bayangkara., IBK., 2010., Manajemen Audit (Prosedur dan Implementasi)., lakarta

Salemba Empat.

Mulyadi., 1990., Pemeriksaan Akuntansi. Edisi

3,

Yokyakarta: Bagian penerbitan

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Permendiknas No. I 9 Tah un 2007 TentangStandarPengelolaan Pend idi kan

SistemManajemenMutu ISO 9001:2000 .Pusat Standarisasi dan Akreditasi SETJEN

Departemen Pertanian edisi Desember 2002.

Standar Professional Akuntasi Public., 2001

Referensi

Dokumen terkait

Indikator kinerja program adalah: (1) jumlah masyarakat yang mengakses perpustakaan; (2) jumlah koleksi perpustakaan; (3) jumlah perpustakaan di Indonesia yang dikelola

Setelah itu dilakukan seleksi kultur bakteri, seleksi ini dilakukan dengan cara inokulasi kultur bakteri sampel dalam media seleksi padat yang mengandung HgCl 2 dengan konsentrasi

Sifat kuantitatif yang diamati yaitu: (1) Panjang badan, diukur dari jarak garis lurus dari tepi tulang processus spinocus pertama sampai benjolan tulang tapis

Penelitian ini berhasil membuktikan adanya pengaruh antara kepercayaan diri dan motivasi berprestasi secara bersama- sama terhadap prestasi belajar, yang berarti

Keputusan investasi tersebut akan menghasilkan pendapatan dan laba untuk memakmurkan investor sehingga akan merespon investor bahwa pada perusahaan tersebut

Peneltian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kadar merkuri pada Air Minum Isi Ulang (AMIU) yang diproduksi oleh DAMIU di Kelurahan Jati, Kota

Proses produksi merupakan suatu cara, metode, dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin,

Di sektor jasa, waktu pengurusan perizinan usaha menjadi lebih lama yaitu dari 9 sampai 18 hari kerja tahun 2010 menjadi 10 sampai 25 hari kerja tahun 2014..