• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Feminisme dalam Novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden Karya Vanny Chrisma W.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Feminisme dalam Novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden Karya Vanny Chrisma W."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN FEMINISME DALAM NOVEL

SECUIL HATI

WANITA DI TELUK EDEN

KARYA VANNY CHRISMA W.

Iit Kurnia, A. Totok Priyadi, Agus Wartiningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Untan, Pontianak

e-mail: iit.kurnia@yahoo.com

Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk ketidakadilan gender tokoh utama dan bentuk-bentuk perjuangan tokoh utama untuk melawan penindasan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif bentuk kualitatif dengan pendekatan kritik sastra feminis. Berdasarkan hasil analisis data, maka dihasilkan simpulan sebagai berikut. 1) Bentuk ketidakadilan gender tokoh utama dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. berupa stereotipe (pelabelan negatif), kekerasan yang meliputi kekerasan domestik (kekerasan fisik dan kekerasan emosional), dan kekerasan publik. 2) Bentuk perjuangan tokoh utama untuk melawan penindasan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. berupa pemberian pemahaman dan mengutarakan pendapat.

Kata kunci: feminisme, novel.

Abstract: This research is aimed to describe the forms of gender injustice and struggle of the main characters to against the oppression in a novel entitled “Secuil Hati Wanita di Teluk Eden” written byVanny Chrisma W. The method which is used in this research is descriptive qualitative with feminist literary criticism approach. According to the data analysis result, the researcher concluded: 1) the gender injustice forms in a novel entitled “Secuil Hati Wanita di Teluk Eden” written byVanny Chrisma W. are stereotype (negative labeling), violence involving domestic violence (physical and emotional violence), and public violence. 2) the struggle forms of the main characters to against the oppression in a novel entitled “Secuil Hati Wanita di Teluk Eden” written byVanny Chrisma W. are giving understanding and expressing opinion.

Key words : feminism, novel.

eminisme merupakan kesadaran terhadap ketidakadilan gender yang menimpa kaum perempuan, baik dalam keluarga maupun masyarakat. Feminisme sebagai jembatan untuk menuntut persamaan hak antara perempuan dengan laki-laki. Tujuan feminisme adalah meningkatkan derajat dan menyetarakan kedudukan perempuan dengan laki-laki.

(2)

Alasan peneliti menganalisis novel Secuil Hati Wanita di Teluk Edenkarya Vanny Chrisma W. karena pertama, dalam novel tersebut menggambarkan ketidakadilan gender yang menimpa tokoh perempuan. Alasan kedua karena novel

Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. menggambarkan perempuan yang sabar, tegar, dan berani berargumen dalam melawan penindasan yang dialaminya.

Fokus penelitian ini adalah feminisme tokoh perempuan (tokoh utama) dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. Penelitian ini difokuskan pada tokoh perempuan karena disesuaikan dengan konsep dasar feminis, yaitu tokoh perempuan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. mengalami penindasan, kemudian tokoh tersebut melakukan pemberontakan terhadap penindasan yang ia alami.

Penelitian tentang feminisme pernah dilakukan oleh Indriyana Uli (Untan2011) dengan judul “Citra Perempuan dalam Novel Ratu Kecantikan

Harga Sebuah Martabatkarya Langit Kresna Hariadi (Sastra Feminis)”. Permasalahan dalam penelitian tersebut ialah: 1) bagaimanakah kedudukan perempuan dalam pendidikan, karier, dan hukum; 2) bagaimanakah profeminis dan kontrafeminis dalam novel. Penelitian tersebut menghasilkansimpulan kedudukan tokoh perempuan (tokoh utama) dalam novelHarga Sebuah Martabat

karya Langit Kresna Hariadidi bidang pendidikan, karier, dan sosial politik, mendapatkan kesetaraan yang sama dengan kaum laki-laki. Namun dalam bidang hukum, perempuan belum mendapatkan kesetaraan dengan laki-laki. Perempuan yang menjadi korban lebih cenderung diam. Perjuangan tokoh utama untuk melepaskan diri dari dominasi patriarki dalam novelHarga Sebuah Martabat

tersebut dilakukan secara perlawanan fisik. Bentuk kontrafeminis dalam novel

Harga Sebuah Martabat berupa penganiayaan terhadap kaum perempuan dan bentuk profeminisnya menghargai serta melindungi perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kritik sastra feminis.

Arga Fajar Rianto (UPN, Surabaya 2010) juga telah melakukan penelitian tentang feminisme dengan judul penelitian “Representasi Feminisme dalam Film

Ku Tunggu Jandamu (Studi Analisis Semiotika Representasi Feminis melalui Tokoh Persik)”. Masalah yang diteliti yaitu:bagaimana representasi feminisme dalam film Ku Tunggu Jandamumelalui tokoh Persik. Hasil dari penelitian tersebut adalah tokoh Persik dengan bakat dan kecantikan yang dimilikinya membantu para perempuan agar tampak lebih cantik luar dalam di depan para suami mereka dan di depan semua laki-laki. Sedangkan kepada para laki-laki, Persik memberikan saran agar dapat menunjukkan keberaniannya dalam menyelesaikan berbagai masalah. Kebiasaan dari tokoh Persik tersebut memiliki perilaku yang sangat jauh dari gambaran perempuan dalam masyarakat patrialkal pada umumnya, dan sikap menentang terhadap dominasi-dominasi laki-laki atas perempuan ini dijadikan kekuatan oleh tokoh Persik untuk mendominasi atas laki-laki. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan semiotik.

Hubungan penelitian dengan pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi pada SMA kelas XI semester I dengan Standar Kompetensi (SK) membaca: 7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/novel terjemahan. Kompetensi Dasar (KD) 7.2Menganalisis

(3)

unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan. Indikator dalam pembelajarannya yaitu: 1) mengidentifikasi unsur intrinsik (tema, tokoh, penokohan, dan amanat) dalam novel Indonesia; 2) menganalisis unsur intrinsik (tema, tokoh, penokohan, dan amanat) dalam novel Indonesia.

Novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dengan panjang tertentu yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan yang bersifat imajinatif. Novel sebagai sebuah karya sastra yang memiliki unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur inilah yang menyebabkan karya sastra itu hadir secara faktual akan ditemui jika membaca karya sastra (Nurgiyanto, 1995:23). Novel merupakan karangan yang bersifat cerita yang menceritakan kejadian luar biasa dari kehidupan orang. Luar biasa karena dari kejadian itu terlahir suatu konflik, suatu pertikaian yang menimbulkan pergolakan jiwa tokoh-tokohnya, sehingga mengubah jalan hidup tokoh-tokoh tersebut. Dengan demikian, novel menceritakan satu diantara segi kehidupan sang tokoh yang benar-benar istimewa mengakibatkan terjadinya perubahan nasib, bisa dari segi percintaan, keperkasaan, kekuasaan, dan lain-lain.

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang yang membangun karya sastra itu sendiri (Nurgiyantoro, 2010:23).Adapun unsur-unsur intrinsik yang berkaitan dengan penelitian kajian feminisme adalah tema, tokoh, penokohan dan amanat.

Menurut Nurgiyantoro (2010:25) tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita. Ia selalu berkaitan dengan berbagai pengalaman kehidupan, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, maut, religius, dan sebagainya. Tema adalah sesuatu yang menjadi pikiran, sesuatu yang menjadi persoalan bagi pengarang. Tema merupakan persoalan yang diungkapkan dalam sebuah karya sastra.

Menurut Aminudin (1995:79) tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Menurut Jones (dalam Nurgiyantoro, 2000:165), penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penokohan memiliki pengertian yang lebih luas dibandingkan dengan tokoh. Penokohan mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam suatu cerita. Sedangkan istilah tokoh menunjukkan pada orangnya atau pelaku cerita dalam sebuah karya sastra.

Menurut Esten (1978:23), amanat yang baik adalah amanat yang berhasil membukakan kemungkinan-kemungkinan yang luas dan baru bagi manusia dan kemanusian. Menurut Waluyo (dalam Martono, 2008:26), amanat adalah kesan yang ditangkap pembaca setelah membaca karya sastra. Amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui karyanya.

Gender adalah perbedaan prilaku antara laki-laki dan perempuan yang dikonstruksikan secara sosial, yakni perbedaan yang diciptakan manusia melalui proses sosial dan kultural yang panjang, (Sugihastuti 2010:23). Fakih (2010:8) berpendapat bahwa konsep gender merupakan suatu sifat yang melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun kultural. Misalnya, bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional, atau keibuan. Laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan, dan perkasa.

(4)

Secara umum stereotipe adalah pelabelan atau penandaan terhadap suatu kelompok tertentu. Stereotipe ini selalu merugikan dan menimbulkan ketidakadilan. Satu diantara jenis stereotipe adalah yang bersumber dari pandangan gender. Banyak sekali ketidakadilan terhadap jenis kelamin, umumnya perempuan, yang bersumber dari penandaan (stereotipe) yang dilekatkan pada mereka (Fakih, 2010:16).

Menurut Fakih (2010:17) pada dasarnya kekerasan gender disebabkan oleh ketidaksetaraan kekuatan yang ada dalam masyarakat. Kekerasan adalah serangan terhadap fisik maupun integritas mental psikologis seseorang. Kekerasan terhadap sesama manusia pada dasarnya berasal dari berbagai sumber, namun atau di antaranya terhadap satu jenis kelamin tertentu yang disebabkan oleh anggapan gender.

Kajian feminisme menurut Hollows (2010:3) dianggap sebagai suatu bentuk politik yang bertujuan untuk mengintervensi dan mengubah hubungan kekuasaan yang tidak setara antara lelaki dan perempuan.Feminisme sebagai sebuah teori yang mengungkapkan harga diri pribadi dan harga diri semua perempuan, (Wolf dalam Sofia, 2009:13). Berdasarkan hal tersebut feminisme sebagai jembatan untuk menuntut persamaan hak perempuan dengan laki-laki.

Menurut Sofia (2009:52-59) sikap dan tindakan yang dilakukan oleh perempuan untuk melepaskan diri dari dominasi patriarki adalah dengan cara memberikan pemahaman dan mengutarakan pendapat. Menangis bukan hal yang mutlak pada perempuan dan bukan merupakan gambaran bahwa perempuan itu emosional (Wolf dalam Sofia, 2009:52). Dengan demikian, tangisan merupakan suatu bentuk penyadaran dan bukan bentuk kesedihan atas kekalahan karena terekspresikan dalam sikap yang tegas. Tangisan sebagai bentuk penyadaran awal dapat dilakukan oleh perempuan dengan memberikan pemahaman terhadap laki-laki. Ini merupakan langkah feminisme kekuasaan yang memandang aksinya dapat mengubah dunia dengan mempengaruhi kehidupan di sekitarnya. Aksi bersahabat dari perempuan dapat mempengaruhi pandangan laki-laki (Sofia, 2009:52). Dengan mencoba memberikan pemahaman, laki-laki menjadi memiliki rasa saling berpartisipasi, saling memberi, saling menerima, dan saling berkorban.

Diacuhkannya teguran yang diberikan perempuan oleh laki-laki, membuat perempuan mengambil langkah lain dengan menolak dan mengutarakan pendapat (Sofia, 2009:55). Perempuan dapat mengutarakan pendapat yang tepat untuk menumbangkan egoisme laki-laki dan menyadarkan laki-laki bahwa perempuan bukanlah objek penindasan atau pelampiasan amarah.

Kritik feminis terhadap karya sastra digunakan sebagai materi pergerakan kebebasan perempuan dan dalam mensosialisasikan ide-ide feminis. Menurut Register (dalam Sofia, 2009:20), karena berasal dari pergerakan kebebasan perempuan, kritik feminis menilai karya sastra sebagai suatu yang berguna bagi pergerakan itu. Kerja kritik sastra feminis ialah meneliti karya sastra dengan melacak ideologi yang membentuknya dan menunjukkan perbedaan-perbedaan antara yang dikatakan oleh karya dengan yang tampak dari sebuah pembacaan yang teliti (Ruthven dalam Sofia. 2009:20). Kritik sastra feminis mempermasalahkan asumsi tentang perempuan yang berdasarkan paham tertentu selalu dikaitkan dengan kodrat perempuan yang kemudian menimbulkan

(5)

pandangan tertentu tentang perempuan. Kritik sastra feminis dapat didefinisikan sebagai cara-cara agar sastra dapat menjadi sebab kebebasan. Kritik sastra feminis merupakan sebuah pendekatan akademik pada studi sastra yang mengaplikasikan pemikiran feminis untuk menganalisis teks sastra.

Kritik sastra feminis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kritik yang mengkaji penulis-penulis wanita, kritik sastra feminis psikoanalistik, dan kritik sastra feminis sosialis. Kritik sastra feminis yang mengkaji penulis-penulis wanita merupakan sebuah kajian yang meneliti tentang sejarah karya sastra wanita, gaya penulisan, tema, genre, dan struktur penulis wanita, (Djajanegara, 2000:27-39). Kritik sastra feminis yang mengkaji penulis wanita, juga mengkaji kreativitas penulis wanita, profesi penulis wanita sebagai suatu perkumpulan, serta perkembangan dan peraturan tradisi penulis wanita. Kritik sastra feminis psikoanalistik merupakan kritik yang meneliti pada tulisan-tulisan wanita atau karya sastra yang ditulis oleh wanita, karena para feminis percaya bahwa pembaca wanita biasanya mengidentifikasikan dirinya atau menempatkan dirinya pada tokoh wanita, sedang tokoh wanita tersebut pada umumnya merupakan cermin penciptanya, (Djajanegara, 2000:27-39). Jadi kritik sastra feminis-psikoanalistik menganggap pembawa wanita bisa merasakan kehidupan tokoh wanita dalam karya sastra dan menganggap tokoh wanita yang ada dalam karya sastra tersebut sebagai cerminan dari pikiran pengarangnya. Kritik sastra feminis sosialis merupakan kajian yang meneliti tokoh-tokoh wanita dari sudut pandang sosialis dalam kelas-kelas masyarakat, (Djajanegara, 2000:27-39). Para peneliti yang mengkaji kritik sastra feminis-sosialis mencoba mengungkapkan bahwa kaum wanita merupakan kelas masyarakat yang tertindas.

Tujuan penelitian ini adalah pendeskripsian kajian feminisme dalam novel

Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1) pendeskripsian bentuk-bentuk ketidakadilan gender tokoh utama dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W.; 2) pendeskripsian bentuk-bentuk perjuangan tokoh utama untuk menghadapi penindasan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W.

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Moleong (2012:11) dalam metode deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Dengan demikian, laporan penelitian berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data yang berupa kutipan yang telah diperoleh perlu dideskripsikan atau dipaparkan apa adanya sehingga pada akhirnya akan diketahui tentang feminisme yang terdapat dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Edenkarya Vanny Chrisma W.

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ialah peneliti langsung berhadapan dengan sastra sebagai sumber data, dalam penelitian ini data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata maupun kalimat dan tidak dalam bentuk angka-angka atau mengadakan perhitungan, bertujuan untuk menemukan teori dari lapangan secara deskriptif

(6)

dengan menggunakan metode berpikir induktif, (Moleong, 2010:8-13).Alasan peneliti menggunakan bentuk penelitian kualitatif karena hasil penelitian ini akan diuraikan dan disimpulkan dalam bentuk kata-kata bukan angka-angka.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kritik sastra feminis. Alasan peneliti menggunakan pendekatan kritik sastra feminis karena melalui pendekatan ini, peneliti dapat mengungkapkan aspek-aspek feminisme dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. Kritik sastra feminis merupakan kesadaran membaca sebagai wanita, yakni kesadaran pembaca bahwa ada perbedaan penting dalam jenis kelamin pada makna dan perebutan makna karya sastra (Culler dalam Sugihastuti, 2010:7). Artinya membaca dengan kesadaran bahwa ada jenis kelamin yang banyak berhubungan dengan budaya, sastra, dan kehidupan serta membongkar praduga dan ideologi kekuasaan laki-laki dan patriarki karena karya sastra.Pendekatan tersebut digunakan untuk membantu membongkar bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang dialami oleh perempuan dan bentuk-bentuk perjuangan yang dilakukan oleh tokoh utama perempuan untuk melepaskan diri dari dominasi patriarki.

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. Diterbitkan tahun 2012, 255 halaman, penerbit Berlian, Jl. Wonosari, Jogjakarta. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua kutipan novel berupa kata, frasa, kalimat dan paragraf dalam novel

Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. yang menggambarkan: a) bentuk-bentuk ketidakadilan gender tokoh utama dalam novel

Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W.; b) bentuk perjuangan tokoh utama untuk melawan penindasan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. Hal itu sesuai dengan masalah pada penelitian feminisme dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik langsung yaitu perhatian penelitian langsung pada novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. Supaya peneliti mendapatkan data sesuai dengan yang diperlukan, perlu diadakan studi dokumenter. Studi dokumenter ini dilakukan dengan cara menelaah karya sastra menjadi sumber penelitian.

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama dan kartu pencatat data yang berisi catatan-catatan dari hasil membaca dan menelaah novel SecuilHati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W.Catatan hasil pengamatan yang berupa data selanjutnya diklasifikasikan sesuai dengan masalah penelitian, yang meliputi: bentuk ketidakadilan gender tokoh utama perempuan dalam novel SecuilHati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. dan bentuk perjuangan tokoh utama perempuan untuk melawan penindasan yang ia alami dalam novel SecuilHati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W.

Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang valid dan rebilitas agar hasil penelitian objektif. Teknik yang digunakan untuk mengecek keabsahan data adalah teknik ketekunan

(7)

pengamatan, triangulasi, diskusi teman sejawat, dan kecukupan referensi. 1) Langkah ketekunan pengamatan ini dilakukan oleh peneliti sendiri. Peneliti mengamati dan memahami isi novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. secara teliti dan konsentrasi yang tinggi agar memperoleh data yang akurat sesuai dengan masalah dalam penelitian. 2) Menurut Moleong (2012:330) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Ada empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yaitu penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. Berdasarkan pendapat tersebut, untuk melakukan pengecekan keabsahan data, peneliti menggunakan cara triangulasi teori dan penyidik. Dalam hal ini, peneliti menyesuaikan data pengamatan dengan teori yang relevan, kemudian peneliti melakukan konsultasi kepada dosen pembimbing (Dr. A. Totok Priyadi, M.Pd. dan Agus Wartiningsih, M.Pd.) yang berperan sebagai penyidik untuk mengecek hasil pengamatan dan teori yang digunakan. 3) Menurut Moleong (2012:333), diskusi teman sejawat mengandung beberapa maksud sebagai satu diantara pengecekan keabsahan data, yaitu. Pertama, Agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. Kedua, memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk memulai menjajaki dan menguji hipotesis yang muncul dari pemikiran peneliti. Teman sejawat dalam penelitian ini adalah Eka Fitriawati, Ajeng Mega Listia Rini, dan Rangga. Peneliti memilih ketiga teman tersebut karena ketiganya juga sedang melakukan penelitian tentang feminisme. 4) Kecukupan referensial yang digunakan dapat menjadi patokan untuk menguji dalam penafsiran data. Pengujian keabsahan data dengan kecakupan referensi dilakukan dengan membaca dan menelaah sumber-sumber data serta berbagai pustaka yang relevan dengan masalah penelitian secra berulang-ulang agar diperoleh pemahaman arti yang memadai dan mencukupi. Melalui cara ini diharapkan dapat diperoleh data yang absah.

Teknik pengolahan data adalah cara yang dilakukan dalam mengolah data penelitian. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik langsung, peneliti sendiri sebagai instrumen utama dalam pengumpulan data. Adapun teknik pengolahan data dalam penelitian ini sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk ketidakadilan gender tokoh utama dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. 2) Mendekripsikan bentuk-bentuk perjuangan tokoh utama untuk melawan penindasan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. 3) Menginterpretasi data yang berupa bentuk-bentuk ketidakadilan gender tokoh utama dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. 4) Menginterpretasi data yang berupa bentuk-bentuk perjuangan tokoh utama untuk melawan penindasan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. 4) Berkonsultasi kepada dosen pembimbing (Dr. A. Totok Priyadi, M.Pd. dan Agus Wartiningsih, M.Pd.) mengenai hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti.

(8)

HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hasil Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kajian feminisme dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu: 1) pendeskripsian bentuk-bentuk ketidakadilan gender tokoh utama dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. 2) pendeskripsian bentuk-bentuk perjuangan tokoh utama untuk melawan penindasan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Edenkarya Vanny Chrisma W.

Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut. 1) Bentuk-bentuk ketidakadilan gender tokoh utama dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden

karya Vanny Chrisma W. yaitu stereotipe atau pelabelan negatif, kekerasan domestik berupa kekerasan fisik dan kekerasan emosional, serta kekerasan publik. 2) Bentuk-bentuk perjuangan tokoh utama untuk melawan penindasan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. yaitu dengan cara memberikan pemahaman dan mengutarakan pendapat.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data di atas, maka diperlukan penjelasan tentang pemerolehan hasil dari penelitian ini. Berikut pembahasan dari hasil analisis data.

Novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. merupakan sebuah novel yang menceritakan tentang seorang perempuan bernama Dela Eden, istri dari seorang mantan nelayan yang telah beralih profesi menjadi bajak laut di Teluk Eden. Dela Edensering ditinggal oleh suaminya (Akinsanya) berlayar ke laut. Semenjak menjadi bajak laut, kehidupan dan sikap Akinsanya berubah kepada Dela, sering berbuat kasar, bengis, dan bertindak semena-mena. Sehingga Dela merasa siksa batin maupun fisik dari suaminya. Namun Dela Eden tetap sabar dan tegar menghadapi gejolak jiwa yang ia alami. Sebagai perempuan yang tegar ia terus berusaha merubah sikap suaminya seperti dulu lagi. Walaupun hidup menjadi seorang nelayan yang ekonominya tidak berkecukupan, tapi penuh kasih sayang dalam keluarganya.

Bentuk-bentuk ketidakadilan gender tokoh utama dan bentuk-bentuk perjuangan tokoh utama untuk melawan penindasan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. merupakan masalah dalam penelitian ini. Karena sesuai dengan isi cerita dalam novel yang berkaitan dengan konsep dasar feminis, yaitu pergerakan perempuan yang merasa tertindas untuk berjuang memperoleh kesetaraan gender/melawan penindasan.

1) Bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. adalah sebagai berikut. a) Stereotipe atau pelabelan negatif yaitu tokoh utama (Dela Eden) dituduh berselingkuh oleh suaminya, tokoh utama dituduh berbohong oleh suaminya. b) kekerasan berupa kekerasan domestik dan kekerasan publik. Kekerasan domestik yang dialami oleh tokoh utama (Dela Eden) berupa kekerasan fisik (Dela Eden ditampar oleh suaminya, Dela Eden dikurung di dalam kamar oleh suaminya, mendapat perlakuan kasar dari sang suami saat hamil) dan kekerasan emosional (Dela Eden dibentak dan diancam oleh suaminya, Dela Eden

(9)

dijauhi oleh putranya, Dela Eden ditinggal oleh suaminya dan merasa kesepian). Kekerasan publik yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. yaitu berupa hinaan dari para tetangga dan saat Dela Eden dimaki-maki oleh suaminya dihadapan orang banyak.

2) Bentuk-bentuk perjuangan tokoh utama untuk melawan penindasan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. berupa: a) pemberian pemahaman kepada sang suami dan anaknya agar mereka bisa memahami perasaan dan keadaan Dela Eden (tokoh utama) yang sedangng merasa tertindas atas perubahan sikap suami dan anaknya yang menjadi kasar, semena-mena, dan tidak mempedulikan kondisi Dela yang sedang hamil; b) mengutarakan pendapat, hal ini dilakukan Dela Eden (tokoh utama) saat ia dituduh berselingkuh oleh sang suami.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan data yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa kajian feminisme dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. adalah sebagai berikut. (1) Tokoh utama dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. mengalami penindasan yang bersumber dari ketidakadilan gender. Bentuk-bentuk ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. yaitu: (a) Stereotipe atau Pelabelan Negatif. Stereotipe atau pelabelan negatit merupakan bentuk ketidakadilan gender yang menggap perempuan sebagai sumber kesalahan. Dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. bentuk stereotipe atau pelabelan negatif yang dialami oleh tokoh utama perempuan yaitu berupa tuduhan berselingkuh yang diberikan oleh sang suami dan tuduhan berbohong yang diberikan oleh sang suami. (b) Kekerasan,kekerasan terhadap sesama manusia dapat terjadi karena berbagai sumber, satu diantaranya bersumber dari pandangan gender. Jika berbicara tenttang gender, maka kaum perempuanlah yang selalu menjadi objek kekerasan. Kekerasan adalah serangan terhadap fisik maupun psikologis seseorang. Kekerasan terbagi menjadi dua, yaitu kekerasan domestik dan kekerasan publik. Bentuk kekerasan yang dialami oleh tokoh utama perempuan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. adalah Kekerasan domestik atau kekerasan dalam rumah tangga yang dialami oleh tokoh utama perempuan dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. berupa kekerasan fisik dan kekerasan emosional. Bentuk kekerasan fisik yang dialami tokoh utama perempuan (Dela Eden) dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. yaitu Dela Eden ditampar oleh suaminya, tangan Dela Eden ditepiskan oleh anaknya, Dela Eden dikurung di dalam kamar oleh suaminya, dan Dela Eden dicengkram pundaknya oleh sang suami. Sedangkan bentuk kekerasan emosional yang dialami oleh tokoh utama perempuan (Dela Eden) dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. yaitu Dela Eden dibentak dan diancam oleh suaminya, Dela Eden dijauhi oleh anaknya, Dela Eden diancam oleh anaknya, dan Dela Eden merasa sedih saat ditinggal oleh suaminya.Kekerasan publik atau kekerasan yang terjadi di luar

(10)

ruang lingkup keluarga yang dialami oleh tokoh utama perempuan (Dela Eden) dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. yaitu Dela Eden dimaki oleh suaminya di depan orang banyak dan Dela Eden dihina oleh para tetangganya. (2) Perjuangan merupakan cara yang dilakukan seseorang untuk melawan penindasan atau penderitaan yang ia alami. Perjuangan yang dilakukan oleh tokoh utama perempuan (Dela Eden) dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. adalah sebagai berikut. (a) Memberikan pemahaman, bentuk perjuangan yang berupa pemberian pemahaman yang dilakukan oleh tokoh utama (Dela Eden) dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. yaitu Dela Eden memberikan pemahaman kepada suaminya ketika ia dituduh berselingkuh, Dela Eden bercerita kepada sahabat suaminya agar disampaikan kepada sang suami tentang tekanan batin Dela Eden, dan Dela Eden memberikan pemahaman terhadap anaknya yang mulai membangkang. (b) Mengutarakan Pendapat, bentuk perjuangan dengan cara mengutarakan pendapat yang dilakukan oleh tokoh utama (Dela Eden) dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. yaitu Dela Eden, mengutarakan pendapatnya saat dituduh berselingkuh oleh sang suami dan Dela Eden mengutarakan pendapatnya tentang perubahan sikap suaminya yang menjadi kasar semenjak menjadi bajak laut.

Saran

Berdasarkan hasil analisis, peneliti memberikan saran sebagai berikut. (1) Bagi guru, pada pengajaran bahasa dan sastra Indonesia diharapkan dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan ajar dalam pembelajaran di sekolah, khususnya pada tingkat SMA kelas XI semester I, pada pembelajaran unsur-unsur intrinsik dalam novel. Guru dapat memilih novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. sebagai objek pembelajaran dalam penyampaian materi unsur-unsur dalam novel. Karena dalam novel Secuil Hati Wanita di Teluk Eden karya Vanny Chrisma W. memiliki nilai-nilai kehidupan seperti cobaan dan perjuangan tokoh utama perempuan dalam menghadapi penindasan dalam kehidupannya, yang patut diteladani oleh peserta didik dan memiliki unsur-unsur intrinsik yang dapat dikaji. (2) Bagi pembaca, diharapkan dapat memetik nilai-nilai yang ditemukan dalam penelitian kajian feminisme ini. (3) Bagi Universitas Tanjungpura Pontianak, dapat menambah perbendaharaan tulisan yang berkaitan dengan kajian feminisme dalam karya sastra/novel dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya. (4) Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai kajian feminisme yang terkandung dalam karya sastra.

DAFTAR RUJUKAN

Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru. Fakih, Mansour. 2010. Analisis Gender dan Tramsformasi Sosial. Yogyakarta:

(11)

Jabrohim. 2012. Teori Penelitian Sastra.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Martono.2009. Ekpresi Puitik Puisi Munawar Kalahan (Suatu Kajian Heremeneutika). Pontianak: STAIN Pontianak Press.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Priyadi, Totok. 2013. Makalah Pembelajaran.Singkawang.

Rianto, Arga Fajar. 2010. “Representasi Feminisme dalam Film “Ku Tunggu Jandamu” (Studi Analisis Semiotika Representasi Feminis melalui Tokoh Persik)”. Skripsi.Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional.

Sofia, Adib. 2009. Aplikasi Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Citra Pustaka. Uli, Indriyana. 2011.“Citra Perempuan dalam Novel Ratu Kecantikan Harga

Sebuah Martabat karya Langit Kresna Hariadi”. Skripsi. Pontianak: FKIP UNTAN.

Referensi

Dokumen terkait

Definisi operasional pada penelitian mengenai penerapan model pencapaian konsep (concept attainment) berorientasi berpikir kritis dalam pembelajaran menulis wacana

Sifat formaldehida yang mudah terhidrolisis atau larut dalam air menyebabkan formaldehida yang seharusnya mengikat urea dan tanin agar daya rekat menjadi kuat lebih terikat atau

Dengan adanya Macromedia Director MX 2004 ini, animasi tersebut dapat di buat interaktif karena pada software tersebut biasa di gunakan untuk pembuatan

Indonesia or its designated agent shall furnish or cause to be furnished to. Canada such documents and other evidence in support of the Letter(s)

Berdasarkan tingkat pendidikan, tenaga pengolah makanan PT Unitex untuk kategori tingkat pendidikan tidak lulus SD (16.7%), lulus SMP (38.9%), dan lulus SMA

“ TINJAUAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM ISLAM KUSTATI SURAKARTA PERIODE JANUARI-DESEMBER

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Akuntansi pada siswa XI IPS 2 SMA Negeri 3 Boyolali dengan penerapan metode kooperatif tipe Numbered Heads

Oleh sebab itu, pada penelitian ini dikembangkan sebuah sistem penyampaian informasi perkuliahan secara serempak ke banyak pengguna melalui Apli- kasi Short Message System