• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

 Bulan Maret 2015, Medan deflasi sebesar 0,01 persen atau terjadi penurunan indeks dari 118,64 pada bulan Februari 2015 menjadi 118,63 pada bulan Maret 2015. Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,01 persen. Sedangkan 6 (enam) kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,29 persen, kelompok sandang sebesar 0,15 persen kelompok kesehatan sebesar 0,76 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,03, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,43 persen.  Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, sebanyak 9 (sembilan) kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi

terjadi di Bandar Lampung sebesar 0,48 persen dengan IHK 117,87 dan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,01 persen dengan IHK 120,99. Sedangkan 14 kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,97 persen dengan IHK 123,59 dan deflasi terendah terjadi di Medan sebesar 0,01 persen dengan IHK 118,63 dan Padangsidimpuan sebesar 0,01 persen dengan IHK 116,24.  Di Indonesia, pada bulan Maret 2015 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), 54 kota

mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,84 persen dengan IHK 113,44 dan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,01 persen dengan IHK 120,99 dan Cilacap sebesar 0,01 persen dengan IHK 120,74. Sedangkan 28 kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,97 persen dengan IHK 123,59. Sedangkan deflasi terendah terjadi di 3 (tiga) kota yaitu Tarakan sebesar 0,01 persen dengan IHK 126,43, Medan sebesar 0,01 persen dengan IHK 118,63 dan Padangsidimpuan sebesar 0,01 persen dengan IHK 116,24. Sementara itu, secara nasional pada bulan Maret terjadi inflasi sebesar 0,36 persen dengan IHK 118,28.

No. 24/04/12/Thn. XVIII, 01 April 2015

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

MARET 2015 MEDAN DEFLASI 0,01 PERSEN

1.

Inflasi Kota Medan

Bulan Maret 2015, perkembangan harga barang dan jasa di Kota Medan secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan ini Kota Medan mengalami deflasi sebesar 0,01 persen.

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 2,01 persen. Sedangkan 6 (enam) kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,36 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,29 persen, kelompok sandang sebesar 0,15 persen

(2)

kelompok kesehatan sebesar 0,76 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,03, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,43 persen.

Pada bulan Maret 2015, masing-masing kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi/deflasi sebagai berikut: kelompok bahan makanan -0,46 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,05 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,07 persen, kelompok sandang 0,01 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,00 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,30 persen.

Tabel 1.

Laju Inflasi Kota Medan Bulan Maret 2015, Kumulatif dan YoY Maret 2015 terhadap Maret 2014 Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Maret 2014 IHK Desember 2014 IHK Maret 2015 Inflasi Maret 2015*) Kumulatif Maret 2015**) Inflasi y-on-y***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 111,57 120,69 118,63 -0,01 -1,71 6,33 1. Bahan Makanan 113,31 123,38 118,15 -2,01 -4,24 4,27

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, & Tembakau 108,04 114,37 115,71 0,36 1,17 7,10

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, & Bahan Bakar 110,44 116,66 117,94 0,29 1,10 6,79

4. Sandang 106,57 108,55 109,94 0,15 1,28 3,16

5. Kesehatan 105,26 107,73 109,46 0,76 1,61 3,99

6. Pendidikan, Rekreasi, & Olah raga 111,96 118,97 119,10 0,03 0,11 6,38

7. Transportasi, Komunikasi, & Jasa Keuangan 116,57 134,85 126,95 1,43 -5,86 8,90

*) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2015 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2015 terhadap IHK bulan Desember 2014 ***) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2015 terhadap IHK bulan Maret 2014

Tabel 2.

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Medan Bulan Maret 2015

(persen)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi/deflasi (%)

(1) (2)

Umum -0,01

1. Bahan Makanan -0,46

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, & Tembakau 0,05

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, & Bahan Bakar 0,07

4. Sandang 0,01

5. Kesehatan 0,03

6. Pendidikan, Rekreasi, & Olah raga 0,00

7. Transportasi, Komunikasi, & Jasa Keuangan 0,30

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Maret 2015 antara lain: cabe merah, daging ayam ras, dencis, kelapa, cabai rawit, semangka, dan tongkol/ambu-ambu. Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga antara lain: bensin, beras, tarip parkir, bayam, rokok kretek filter, angkutan udara, dan minyak goreng.

(3)

Gambar 1.

Perkembangan IHK Kota Medan (2012=100), Januari 2014-Maret 2015

Gambar 2.

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Medan Bulan Maret 2015 100 105 110 115 120 125 130 135 140 INDE K S

Umum Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan

Pendidikan Transpor -0,5 -0,4 -0,3 -0,2 -0,1 0 0,1 0,2 0,3 Umum Bhn Makanan Makanan Jadi

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

-0,01

-0,46

0,05 0,07

0,01 0,03 0,00

(4)

2. Uraian Menurut Kelompok Pengeluaran

2.1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2015 mengalami deflasi sebesar 2,01 persen atau terjadi penurunan indeks dari 120,57 pada bulan Februari 2015 menjadi 118,15 pada bulan Maret 2015

Dari 11 subkelompok dalam kelompok ini, 5 (lima) subkelompok mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan 14,42 persen dan deflasi terendah terjadi pada subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya sebesar 0,87 persen. Sedangkan 5 (lima) subkelompok mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya sebesar 0,94 persen dan inflasi terendah terjadi pada subkelompok kacang-kacangan sebesar 0,10 persen. Sedangkan subkelompok bahan makanan lainnya tidak mengalami perubahan.

Pada bulan Maret 2015, kelompok ini memberikan andil deflasi sebesar 0,46 persen terhadap inflasi umum. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabe merah, daging ayam ras, dencis, kelapa, cabai rawit, semangka, tongkol/ambu-ambu, telur ayam ras, dan cabe hijau. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: kembung/gembung, beras, bayam, minyak goreng, dan pepaya.

Tabel 3.

Indeks Harga Konsumen Kota Medan Bulan Maret 2015 dan Persentase Perubahan Terhadap Bulan Februari 2015 Menurut Kelompok Bahan Makanan

(2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK Maret 2015 Persen Perubahan Thd Februari 2015

(1) (2) (3)

Bahan Makanan 118,15 -2,01

1. Padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya 113,30 0,94

2. Daging dan Hasil-hasilnya 109,34 -3,64

3. Ikan segar 127,56 -0,89

4. Ikan diawetkan 114,87 0,41

5. Telur, susu dan hasil-hasilnya 118,04 -0,87

6. Sayuran 119,58 0,38

7. Kacang-kacangan 103,36 0,10

8. Buah-buahan 133,77 0,48

9. Bumbu-bumbuan 121,05 -14,42

10. Lemak dan minyak 103,28 -1,38

11. Bahan Makanan Lainnya 113,08 0,00

2.2. Makanan Jadi, minuman, Rokok, dan Tembakau

Kelompok ini pada bulan Maret 2015 mengalami inflasi sebesar 0,36 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 115,29 pada bulan Februari 2015 menjadi 115,71 pada bulan Maret 2015.

Pada bulan Maret 2015 seluruh subkelompok mengalami kenaikan indeks: subkelompok makanan jadi sebesar 0,01 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,99 persen, dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,67 persen.

(5)

Kelompok ini pada bulan Maret 2015 memberikan andil inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah rokok kretek filter, gula pasir, dan teh.Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan terhadap deflasi adalah biskuit, bir dan kembang gula.

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Medan Bulan Maret 2015 dan Persentase Perubahan Terhadap Bulan Februari 2015 Menurut Kelompok Makanan Jadi,

Minuman, Rokok, dan Tembakau (2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK Maret 2015 Persen Perubahan Thd Februari 2015

(1) (2) (3)

Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115,71 0,36

1. Makanan Jadi 113,47 0,01

2. Minuman yang tidak beralkohol 108,71 0,99

3. Tembakau dan Minuman Beralkohol 125,69 0,67

2.3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada bulan Februari 2015 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 117,60 pada bulan Februari 2015 menjadi 117,94 pada bulan Maret 2015.

Tabel 5.

Indeks Harga Konsumen Kota Medan Bulan Maret 2015 dan Persentase Perubahan Terhadap Bulan Februari 2015 Menurut Kelompok Perumahan, Air, Listrik,

Gas, dan Bahan Bakar (2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK Maret 2015 Persen Perubahan Thd Februari 2015

(1) (2) (3)

Perumahan, Air, Listrik, Gas, & Bahan Bakar 117,94 0,29

1. Biaya tempat tinggal 111,83 0,08

2. Bahan bakar, penerangan dan air 138,54 0,84

3. Perlengkapan rumahtangga 109,86 0,30

4. Penyelenggaraan rumahtangga 114,03 0,10

Pada bulan ini seluruh subkelompok mengalami kenaikan indeks: subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,08 persen, subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 0,84 persen, subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,30 persen, dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,10 persen.

Pada bulan Maret 2015, secara umum kelompok ini memberikan andil inflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah kompor, keramik, penyegar ruangan, dan

(6)

pemutih. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan terhadap deflasi adalah tarip listrik, sebum cair/cuci piring dan pembasmi nyamuk cair.

2.4. Sandang

Kelompok sandang pada bulan Maret 2015 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 109,77 pada bulan Februari 2015 menjadi 109,94 pada bulan Maret 2015.

Pada bulan ini subkelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah subkelompok sandang laki-laki dewasa sebesar 0,07 persen, subkelompok sandang wanita dewasa sebesar 0,42 persen subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,01 persen, dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 0,11 persen.

Kelompok ini pada bulan Maret 2015 memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap inflasi adalah emas perhiasan, pampers, dan pembalut wanita.

Tabel 6.

Indeks Harga Konsumen Kota Medan Bulan Maret 2015 dan Persentase Perubahan Terhadap Bulan Februari 2015 Menurut Kelompok Sandang

(2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK Maret 2015 Persen Perubahan Thd Februari 2015

(1) (2) (3)

Sandang 109,94 0,15

1. Sandang laki-laki dewasa 120,05 0,07

2. Sandang wanita dewasa 112,59 0,42

3. Sandang anak-anak 105,72 0,01

4. Barang Pribadi dan Sandang lainnya 100,89 0,11

2.5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Maret 2015 mengalami inflasi sebesar 0,76 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 108,63 pada bulan Februari 2015 menjadi 109,46 pada bulan Maret 2015.

Pada bulan ini subkelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah subkelompok jasa perawatan dan jasmani sebesar 2,85 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 1,11 persen. Sedangkan subkelompok obat-obatan dan subkelompok jasa kesehatan tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini pada bulan Maret 2015 memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap inflasi adalah sabun mandi, parfum, dan minyak rambut.

(7)

Tabel 7.2

Indeks Harga Konsumen Kota Medan Bulan Maret 2015 dan Persentase Perubahan Terhadap Bulan Februari 2015 Menurut Kelompok Kesehatan

(2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK Maret 2015 Persen Perubahan Thd Februari 2015

(1) (2) (3)

Kesehatan 109,46 0,76

1. Jasa Kesehatan 103,15 0,00

2. Obat-obatan 105,68 0,00

3. Jasa Perawatan dan Jasmani 131,67 2,85

4. Perawatan Jasmani dan Kosmetik 111,34 1,11

2.6. Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi sebesar 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 119,07 pada bulan Februari 2015 menjadi 119,10 pada bulan Maret 2015.

Pada bulan ini subkelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah subkelompok rekreasi sebesar 0,14 persen. Sementara subkelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini pada bulan Maret 2015 memberikan andil inflasi sebesar 0,00 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan terhadap inflasi adalah sepeda televisi berwarna.

Tabel 8.

Indeks Harga Konsumen Kota Medan Bulan Maret 2015 dan Persentase Perubahan Terhadap Bulan Februari 2015 Menurut Kelompok Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga

(2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK Maret 2015 Persen Perubahan Thd Februari 2015

(1) (2) (3)

Pendidikan, Rekreasi, & Olahraga 119,10 0,03

1. Jasa Pendidikan 121,04 0,00

2. Kursus-kursus/Pelatihan 120,63 0,00

3. Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 100,87 0,00

4. Rekreasi 129,22 0,14

5. Olahraga 101,70 0,00

2.7. Transportasi, Komunikasi, & Jasa Keuangan

Kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Maret 2015 mengalami deflasi sebesar 1,43 persen atau terjadi penurunan indeks dari 125,16 pada bulan Februari 2015 menjadi 125,95 pada bulan Maret 2015.

(8)

Tabel 9.

Indeks Harga Konsumen Kota Medan Bulan Maret 2015 dan Persentase Perubahan Terhadap Bulan Februari 2015 Menurut Kelompok Transportasi, Komunikasi, & Jasa

Keuangan (2012=100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK Maret 2015 Persen Perubahan Thd Februari 2015

(1) (2) (3)

Transportasi, Komunikasi, & Jasa Keuangan 126,95 1,43

1. Transportasi 136,98 1,77

2. Komunikasi dan Pengiriman 100,10 0,00

3. Sarana Penunjang Transportasi 116,53 1,91

4. Jasa Keuangan 120,63 0,00

Pada bulan ini subkelompok yang mengalami kenaikan indeks adalah subkelompok transportasit sebesar 1,77 persen, subkelompok sarana penunjang transportasit sebesar 1,91 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman dan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan indeks.

Kelompok ini pada bulan Maret 2015 memberikan andil deflasi sebesar 0,30 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap inflasi adalah bensin, mobil, dan tarip parkir. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan terhadap deflasi adalah tarip kerata api dan bahan pelumas/oli.

3.

Perbandingan Antarkota

Di Indonesia, pada bulan Maret 2015 dari 82 kota yang diamati Indeks Harga Konsumennya (IHK), 54 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,84 persen dengan IHK 113,44 dan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,01 persen dengan IHK 120,99 dan Cilacap sebesar 0,01 persen dengan IHK 120,74. Sedangkan 28 kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,97 persen dengan IHK 123,59. Sedangkan deflasi terendah terjadi di 3 (tiga) kota yaitu Tarakan sebesar 0,01 persen dengan IHK 126,43, Medan sebesar 0,01 persen dengan IHK 118,63 dan Padangsidimpuan sebesar 0,01 persen dengan IHK 116,24. Sementara itu, secara nasional pada bulan Maret terjadi inflasi sebesar 0,17 persen dengan IHK 118,48.

3.1.

Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera

Dari 23 kota IHK di Pulau Sumatera, sebanyak 9 (sembilan) kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Bandar Lampung sebesar 0,48 persen dengan IHK 117,87 dan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,01 persen dengan IHK 120,99. Sedangkan 14 kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 1,97 persen dengan IHK 123,59 dan deflasi terendah terjadi di Medan sebesar 0,01 persen dengan IHK 118,63 dan Padangsidimpuan sebesar 0,01 persen dengan IHK 116,24.

(9)

Tabel 10.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera (2012=100)

Kota IHK Maret 2015 Inflasi Maret 2015 Kumulatif Maret 2015 Kota IHK Maret 2015 Inflasi Maret 2015 Kumulatif Maret 2015 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 Meulaboh 118,48 -0,64 -1,73 13 Bungo 116,06 -0,68 -2,52

2 Banda Aceh 113,22 -0,61 -1,41 14 Jambi 116,95 -0,20 -2,57

3 Lhokseumawe 113,03 -0,50 -2,13 15 Palembang 115,41 0,31 -1,33

4 Sibolga 117,30 -0,32 -1,76 16 Lubuklinggau 113,91 0,03 -2,20

5 Pematangsiantar 119,76 0,17 -1,81 17 Bengkulu 121,96 0,19 -2,08

6 Medan 118,63 -0,01 -1,71 18 Bandar Lampung 117,87 0,48 -0,45

7 Padangsidimpuan 116,24 -0,01 -1,71 19 Metro 125,76 0,25 -0,89

8 Padang 120,99 0,01 -4,00 20 Tanjung Pandan 123,59 -1,97 -2,55

9 Bukittinggi 114,79 -0,17 -2,90 21 Pangkal Pinang 117,77 -0,46 -0,41

10 Tembilahan 122,58 -0,06 -1,19 22 Batam 116,23 0,25 -0,67

11 Pekanbaru 117,98 -0,03 -1,32 23 Tanjung Pinang 118,79 -0,21 -0,45

12 Dumai 118,50 0,13 -0,92

Nasional 118,48 0,17 -0,44 Nasional 118,48 0,17 -0,44

3.2.

Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa

Dari 26 kota IHK di Pulau Jawa, sebanyak 23 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Bogor sebesar 0,75 persen dengan IHK 118,09 dan inflasi terendah terjadi di Cilacap sebesar 0,01 persen dengan IHK 120,74. Sedangkan 3 (tiga) kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Cirebon sebesar 0,39 persen dengan IHK 116,00 dan deflasi terendah terjadi di kudus sebesar 0,02 dengan IHK 123,21.

Tabel 11.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Jawa (2012=100)

Kota Maret IHK 2015 Inflasi Maret 2015 Kumulatif Maret 2015

Kota Maret IHK 2015 Inflasi Maret 2015 Kumulatif Maret 2015 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)

1 DKI Jakarta 119,43 0,19 0,02 14 Tegal 114,42 0,18 -0,27

2 Bogor 118,09 0,75 -0,34 15 Yogyakarta 116,69 0,15 -0,13 3 Sukabumi 119,09 0,11 -0,21 16 Jember 116,79 0,15 -0,62 4 Bandung 117,33 0,61 0,19 17 Banyuwangi 116,68 0,09 -0,84 5 Cirebon 116,00 -0,39 -0,95 18 Sumenep 116,72 0,34 -0,49 6 Bekasi 116,79 -0,37 -0,60 19 Kediri 118,08 0,28 -0,74 7 Depok 117,80 0,26 -0,98 20 Malang 118,93 0,34 -0,19 8 Tasikmalaya 116,74 0,30 -0,20 21 Probolinggo 118,00 0,02 -0,61 9 Cilacap 120,74 0,01 -0,36 22 Madiun 116,49 0,27 -0,29 10 Purwokerto 116,48 0,05 -0,75 23 Surabaya 118,21 0,36 0,34 11 Kudus 123,21 -0,02 -0,77 24 Tangerang 124,09 0,30 -0,58 12 Surakarta 115,69 0,12 -0,98 25 Cilegon 120,63 0,58 -0,24 13 Semarang 117,66 0,25 -0,90 26 Serang 122,16 0,44 -0,74 Nasional 118,48 0,17 -0,44 Nasional 118,48 0,17 -0,44

(10)

3.3.

Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa

Dari 33 kota IHK di luar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, 22 kota mengalami inflasi, dimana inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 0,84 persen dengan IHK 113,44 dan inflasi terendah terjadi di Denpasar sebesar 0,14 persen dengan IHK 116,35. Sedangkan 11 kota mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,03 persen dengan IHK 123,59 dan deflasi terendah terjadi di Tarakan sebesar 0,01 persen dengan IHK 126,43.

Tabel 12.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Luar Pulau Sumatera dan Pulau Jawa (2012=100)

Kota Maret IHK 2015 Inflasi Maret 2015 Kumulatif Maret 2015 Kota IHK Maret 2015 Inflasi Maret 2015 Kumulatif Maret 2015 (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) 1 Singaraja 125,66 0,34 0,15 18 Bulukumba 124,49 0,20 -0,89 2 Denpasar 116,35 0,14 -0,08 19 Watampone 116,02 0,83 -1,13 3 Mataram 117,87 0,43 0,34 20 Makassar 116,94 0,63 0,38 4 Bima 119,74 -0,22 -0,45 21 Pare-Pare 115,36 -1,01 -2,00 5 Maumere 112,81 -0,09 -0,34 22 Palopo 116,40 0,36 -0,12 6 Kupang 119,47 0,25 -0,49 23 Kendari 114,65 0,57 -1,30 7 Pontianak 124,43 0,19 1,81 24 Bau-Bau 121,39 -0,39 -0,41 8 Singkawang 119,16 0,17 1,27 25 Gorontalo 113,96 0,75 -1,13 9 Sampit 117,43 0,27 0,17 26 Mamuju 116,20 0,44 -0,56 10 Palangkaraya 115,97 -0,25 -0,16 27 Ambon 119,50 0,44 3,88 11 Tanjung 116,93 0,38 0,00 28 Tual 130,83 0,15 4,38 12 Banjarmasin 115,82 -0,34 -0,13 29 Ternate 121,04 0,35 -1,03 13 Balikpapan 120,93 -0,71 1,69 30 Manokwari 113,44 0,84 0,76 14 Samarinda 120,41 -0,24 0,18 31 Sorong 116,85 0,27 0,70 15 Tarakan 126,43 -0,01 -0,16 32 Merauke 123,59 -1,03 -0,25 16 Manado 118,13 0,50 -0,40 33 Jayapura 120,49 0,71 0,24 17 Palu 117,34 -0,68 -2,39 Nasional 118,48 0,17 -0,44 Nasional 118,48 0,17 -0,44

(11)

Tabel 13.

Perkembangan Inflasi di Sumatera Utara dan Nasional Tahun 1999-2015

No. Tahun/ Bulan Medan Pematangsiantar Sibolga Padangsidimpuan Sumut Nasional

Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum Bulan Kum

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) 1 1999 X 1,68 X -0,54 X 1,65 X -0,14 X 1,37 X 2,01 2 2000 X 5,90 X 4,67 X 6,95 X 3,95 X 5,73 X 9,35 3 2001 X 15,51 X 13,55 X 8,66 X 9,84 X 14,79 X 12,55 4 2002 X 9,49 X 9,41 X 11,58 X 10,18 X 9,59 X 10,03 5 2003 X 4,46 X 2,51 X 3,94 X 4,07 X 4,23 X 5,06 6 2004 X 6,64 X 7,31 X 6,64 X 8,99 X 6,80 X 6,40 7 2005 X 22,91 X 19,67 X 22,39 X 18,47 X 22,41 X 17,11 8 2006 X 5,97 X 6,06 X 5,03 X 10,02 X 6,11 X 6,60 9 2007 X 6,42 X 8,37 X 7,13 X 5,87 X 6,60 X 6,59 10 2008 X 10,63 X 10,16 X 12,36 X 12,34 X 10,72 X 11,06 11 2009 X 2,69 X 2,72 X 1,59 X 1,87 X 2,61 X 2,78 12 2010 X 7,65 X 9,68 X 11,83 X 7,42 X 8,00 X 6,96 13 2011 X 3,54 X 4,25 X 3,71 X 4,66 X 3,67 X 3,79 14 2012 X 3,79 X 4,73 X 3,30 X 3,54 X 3,86 X 4,30 15 2013 X 10,09 X 12,02 X 10,08 X 7,82 X 10,18 X 8,38 Januari 1,21 1,21 2,01 2,01 3,78 3,78 1,29 1,29 1,39 1,39 1,03 1,03 Februari 0,80 2,02 1,16 3,19 0,12 3,90 0,30 1,59 0,78 2,19 0,75 1,79 Maret 0,42 2,45 0,30 3,50 -0,18 3,71 -0,50 1,08 0,34 2,54 0,63 2,43 April 0,74 3,20 0,31 3,82 0,74 4,48 0,81 1,90 0,70 3,25 -0,10 2,32 Mei 0,34 3,55 0,34 4,17 -0,20 4,27 -0,44 1,45 0,28 3,54 -0,03 2,30 Juni 1,28 4,88 1,22 5,44 1,96 6,31 0,86 2,31 1,28 4,87 1,03 3,85 Juli 2,74 7,75 2,52 8,10 1,71 8,12 3,70 6,10 2,72 7,72 3,29 6,75 Agustus 0,50 8,29 0,37 8,50 0,78 8,97 0,97 7,13 0,52 8,28 1,12 7,94 September 0,12 8,42 0,73 9,29 -0,99 7,89 -0,67 6,41 0,10 8,40 -0,35 8,40 Oktober 1,00 9,50 0,47 9,81 1,25 9,23 0,78 7,24 0,94 9,42 0,09 7,66 November 0,61 10,17 1,39 11,33 0,03 9,26 0,99 8,31 0,68 10,16 0,12 7,79 Desember -0,07 10,09 0,61 12,02 0,75 10,08 -0,44 7,82 0,02 10,18 0,55 8,38 16 2014 X 8,24 X 7,94 X 8,36 X 7,38 X 8,17 X 8,36 Januari 1,00 1,00 1,12 1,12 3,24 3,24 1,34 1,34 1,10 1,10 1,07 1,07 Februari -0,59 0,40 -0,76 0,35 -2,43 0,74 -0,99 0,34 -0,69 0,41 0,26 1,33 Maret -0,34 0,06 0,59 0,95 -0,57 0,16 -0,05 0,29 -0,24 0,16 0,08 1,41 April 0,34 0,40 -0,66 0,28 0,23 0,39 0,08 0,37 0,23 0,39 -0,02 1,39 Mei 0,30 0,71 1,61 1,89 0,96 1,35 -0,14 0,24 0,43 0,82 0,16 1,56 Juni 0,60 1,31 -0,09 1,81 0,20 1,55 0,55 0,79 0,52 1,34 0,43 1,99 Juli 0,80 2,12 0,29 2,10 1,62 3,19 0,95 1,74 0,80 2,12 0,93 2,94 Agustus 0,67 2,80 0,13 2,23 -0,30 2,89 0,66 2,42 0,59 2,73 0,47 3,42 September 0,23 3,03 0,57 2,81 0,37 3,27 0,14 2,56 0,26 2,99 0,27 3,71 Oktober 0,71 3,76 0,28 3,11 0,69 3,97 0,36 2,93 0,65 3,66 0,47 4,19 November 1,75 5.57 1.95 5.12 2.45 6.53 1.98 4.98 1,80 5,53 1,50 5,75 Desember 2,53 8,24 2,69 7,94 1,72 8,36 2,29 7,38 2,51 8,17 2,46 8,36 17 2015 X X X X X X Januari -0,35 -0,35 -0,61 -0,61 0,61 0,61 -0,30 -0,30 -0,34 -0,34 -0,24 -0,24 Februari -1,36 -1,70 -1,38 -1,98 -2,04 -1,44 -1,40 -1,70 -1,38 -1,72 -0,36 -0,61 Maret -0,01 -1,71 0,17 -1,81 -0,32 -1,76 -0,01 -1,71 -0,002 -1,72 0,17 -0,44

(12)

B

Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 24/04/12/Th. XVIII, 01 April 2015 12

Tabel 14.

Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Sibolga Bulan Maret 2015

(%)

Komoditas Andil Inflasi Komoditas Andil Deflasi

Tongkol/Ambu-Ambu 0,2378 Cabai Merah -0,4934

Tomat Buah 0,0994 Bayam -0,1131

Kontrak Rumah 0,0695 Kembung/gembung -0,0847

Bensin 0,0646 Kangkung -0,0601

Cumi-Cumi 0,0391 Kacang Panjang -0,0427

Kelapa 0,0300 Sawi Hijau -0,0398

Ikan Asin Belah 0,0253 Angkutan Udara -0,0313

Tabel 15.

Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Pematangsiantar Bulan Maret 2015

(%)

Komoditas Andil Inflasi Komoditas Andil Deflasi

Ketupat / Lontong Sayur 0,1975 Cabai Merah -0,1694

Bensin 0,1200 Daging Ayam Ras -0,1039

Bawang Merah 0,0737 Telur Ayam Ras -0,0641

Jeruk 0,0607 Semangka -0,0429

Dencis 0,0400 Pisang -0,0405

Minyak Goreng 0,0333 Nanas -0,0359

Bahan Bakar Rumah Tangga 0,0288 Kentang -0,0212

Tabel 16.

Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/deflasi di Kota Medan Bulan Maret 2015

(%)

Komoditas Andil inflasi Komoditas Andil deflasi

Bensin 0,1888 Cabai Merah -0,3539

Bahan Bakar Rumah Tangga 0,0724 Daging Ayam Ras -0,0826

Mobil 0,0535 Dencis -0,0514

Kembung/Gembung 0,0482 Kelapa -0,0355

Beras 0,0431 Cabai Rawit -0,0317

Tarip Parkir 0,0277 Semangka -0,0275

Bayam 0,0241 Tongkol/Ambu-Ambu -0,0265

Tabel 17.

Andil Beberapa Jenis Komoditas terhadap Inflasi/Deflasi di Kota Padangsidimpuan Bulan Maret 2015

(%)

Komoditas Andil Inflasi Komoditas Andil Deflasi

Bawang Merah 0,1641 Beras -0,1122

Bensin 0,1152 Cabai Merah -0,1099

Kontrak Rumah 0,0663 Emas Perhiasan -0,0545

Minyak Goreng 0,0285 Bayam -0,0383

Rokok Kretek Filter 0,0221 Daging Ayam Ras -0,0289

Apel 0,0174 Telur Ayam Ras -0,0287

(13)

BPS PROVINSI SUMATERA UTARA

Informasi lebih lanjut hubungi:

1.

Kepala Bidang Statistik Distribusi (Bismark S.P. Sitinjak)

2.

Kepala Seksi Statistik HK dan HPB (Nurbaiti)

3.

Staf Seksi Statistik HK dan HPB (Akhmad Ignace Hariman S)

Telepon: 061-8452343 Fax : 061-8452773

E-mail: bps1200@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Benar saja, ketika pihak FA melakukan penyelidikan sedikitnya federasi sepakbola Inggris tersebut menemukan ada tujuh pemain dari kedua kesebelasan yang terlibat dalam

Game edukasi merupakan salah satu contoh yang dapat menjadi media peraga digital untuk membantu kegiatan sekolah minggu dalam proses belajar dan mengajar.. Game

Secara umum keberhasilan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian perusahaan sangat ditentukan oleh beberapa faktor dalam sistem penyusunan anggaran itu

Namun dalam pembuatannya tersebut diperlukan suatu analisa yang mana diperlukan untuk mengetahui kelayakan produk melalui beberapa pengujian terkait produk pangan

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional dan subjek penelitian sejumlah 36 orang guru dan karyawan SMA Negeri 1

Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penerapan teknologi budidaya sesuai anjuran memberikan pertumbuhan bawang merah yang lebih baik dibanding dengan pertumbuhan

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar, (2) Kandungan nilai karakter gotong royong pada

Penerimaan ganti rugi atas kerugian negara (tuntutan ganti rugi dan tuntutan bendaharawan). Penerimaan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah. Penerimaan