PERHITUNGAN PILECAP
JEMBATAN PANTAI HAMBAWANG - DS. DANAU CARAMIN CS
A. DATA STRUKTUR ATAS
URAIAN DIMENSI NOTASI DIMENSI SATUAN
Lebar jembatan
b
10.50
mLebar jalan (jalur lalu-lintas)
b
17.00
mLebar trotoar (pejalan kaki)
b
21.75
mTebal slab lantai jembatan
t
s0.35
mTebal lapisan aspal + overlay
t
a0.10
mTebal trotoar
t
t0.25
mTebal dinding pagar
t
d0.25
mTinggi bidang samping jembatan
h
a1.50
mTebal genangan air hujan
t
h0.05
mJarak antara spun pile
s
2.50
mPanjang bentang jembatan
L
5.00
mSpecific Gravity kN/m3
Berat beton bertulang
w
c=
25.0
Berat beton tidak bertulang (beton rabat)
w'
c=
24.0
Berat aspal
w
a=
22.0
Berat jenis air
w
w=
9.8
B. DIMENSI PILECAP
DIMENSI PILECAP NOTASI (m) NOTASI (m)c
11.00
h
10.70
c
20.35
h
20.45
c
1.70
t
s0.35
c = c
1+ 2 * c
2=
1.70 mmTinggi pile cap,
h = t
s+ h
1=
1.05 mmA = c * h - c
2* h
2=
1.63 mm2Lebar ekivalen pile cap, b = A / h = 1.55 mm
C. BAHAN STRUKTUR
1. BETON
Kuat tekan beton,
f
c' =
29.05 MPa = 29050 kPaModulus elastik,
E
c= 4700 * f
c' =
25332.08 MPa = 2.5E+07 kPaAngka Poisson,
=
0.2Koefisien muai panjang,
=
9.90E-06 /CModulus geser,
G = E / [2*(1 + )] =
10555.04 MPa = 1.1E+07 kPaBerat beton,
w
c=
24 kN/m3
Massa beton,
m
c= w
c/ g =
2.452. BAJA TULANGAN
Untuk tulangan dengan
>
12 mm :Digunakan baja tulangan deform dengan mutu : BJTD - 39
Kuat leleh baja,
f
y=
390 MPa = 390000 kPaDigunakan baja tulangan polos dengan mutu : BJTP - 24
Kuat leleh baja,
f
y=
240 MPa = 240000 kPaModulus elastik baja,
E =
200000 MPa = 2E+08 kPaInput data material dimensi pilecap ke dalam Program SAP2000 seperti gambar berikut.
Gambar 1. Input data material dan dimensi
D. MODEL STRUKTUR
Sistim struktur dengan pemodelan portal (2D-Frame) digunakan dalam analisis untuk bebagai macam aksi beban. Dalam hal ini pilecap dan fondasi tiang membentuk suatu portal dengan menganggap tiang pancang sebagai kolom yang terjepit pada 1/3 bagian tiang yang masuk ke dalam tanah diukur dari permukaan tanah.
Momen dan gaya geser yang diperoleh dari hasil analisis dgn SAP200 digunakan untuk menghitung tulangan lentur maupun tulangan geser pilecap yang diperlukan.
Selanjutnya hitungan pembesian pilecap dilakukan dengan software Microsoft Excel. Model struktur portal dengan SAP2000 dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Model struktur pilecap
E. ANALISIS BEBAN PILE CAP
1. BERAT SENDIRI (MS)
Faktor beban ultimit : KMS =
1.3
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat tetap. Berat sendiri pile cap dihitung secara otomatis dalam Program SAP2000 v.14 dengan melakukan aktivasi pengali berat sendiri bahan (self weight multiplier ) untuk tipe beban (load case ) mati dan berat jenis bahan material yang telah di-input sebelumnya pada Material Property Data . Aktivasi pengali berat sendiri struktur dan tipe beban pd struktur terlihat pada gambar berikut.
Berat sendiri struktur atas dihitung sebagai berikut :
Beban berat sendiri (MS) pada pile cap
No Jenis beban Tinggi Tebal Panjang Berat Beban Satuan
h (m) t (m) L (m) (kN/m3)
1 Slab lantai 0.35 5.00 25.00 43.75 kN/m
2 Trotoar 0.25 5.00 24.00 30.00 kN/m
3 Dinding pagar 0.90 0.25 5.00 25.00 28.13 kN
Distribusi beban akibat berat sendiri adalah sebagai berikut :
Gambar 4. Beban berat sendiri (MS)
2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
Faktor beban ultimit : KMA =
2
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu memikul beban tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay) di kemudian hari,
2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik, 3) Pemasangan tiang listrik dan instalasi ME.
No Jenis beban Tebal Panjang Berat Beban Satuan
t (m) L (m) (kN/m3)
1 Lapisan aspal + overlay 0.10 5.00 22.00 11.00 kN/m
2 Air hujan 0.05 5.00 9.80 2.45 kN/m
3 Tiang listrik 5.00 kN
3. BEBAN LAJUR "D" (TD)
Faktor beban ultimit : KTD =
2
Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load), UDL dan beban garis (Knife Edge Load), KEL seperti terlihat pada Gambar 6.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yg besarnya tergantung pada panjang bentang L yg dibebani lalu-lintas seperti Gambar 9 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0
kPa untuk L 30 mq = 8.0 *( 0.5 + 15 / L )
kPa untuk L > 30 mGambar 6. Beban lajur "D"
Untuk panjang bentang,
L =
5.00 mq =
8.00 kPaKEL mempunyai intensitas,
p =
44.0 kN/mGambar 7. Intensitas Uniformly Distributed Load (UDL)
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 q (kPa ) L (m)
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4
untuk L 50 mDLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50)
untuk 50 < L < 90 mDLA = 0.3
untuk L 90 mGambar 8. Faktor beban dinamis (DLA)
Untuk harga,
L =
5.00 m DLA = 0.4Besar beban lajur "D" pada pile cap :
Q
TD1= 100% * [ q * L + p * DLA ] =
101.60 kN/mQ
TD2= 50% * [ q * L + p * DLA ] =
50.80 kN/mGambar 9. Beban lajur "D" (beban lalu-lintas)
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 DLA ( % ) Bentang, L (m)
4. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)
Faktor beban ultimit : KTP =
2
Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada trotoar yg besarnya tergantung pada luas bidang trotoar yang didukungnya. Hubungan antara beban merata dan luasan yang dibebani pada trotoar, dilukiskan seperti Gambar 10 atau dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut :
Untuk A 10 m2 :
q = 5
kPa
Untuk 10 m2 < A 100 m2 :
q = 5 - 0.033 * ( A - 10 )
kPa Untuk A > 100 m2 :q = 2
kPaGambar 10. Pembebanan untuk pejalan kaki A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m2) q = beban hidup merata pada trotoar (kPa)
Panjang bentang,
L =
5.00 mLebar trotoar,
b
2=
1.75 mJumlah trotoar,
n =
2Luas bidang trotoar yang didukung pilecap,
A = b
2* L * n =
17.50 m2
Beban merata pada pedestrian,
q = 5 - 0.033 * ( A - 10 ) =
4.7525kPa
Beban akibat pejalan kaki,
Q
TP= b
2* q =
8.32 KN/m0 1 2 3 4 5 6 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 q ( k Pa) A (m2)
Gambar 11. Beban pedestrian (TP)
5. BEBAN ANGIN (EW)
Faktor beban ultimit : KEW =
1.2
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
T
EW= 0.0012*C
w*(V
w)
2 kNC
w=
koefisien seret dengan,C
w=
1.2V
w=
Kecepatan angin rencana (m/det)V
w=
35 m/detA
b=
luas bidang samping jembatan (m2)
T
EW= 0.0012*C
w*(V
w)
2=
1.764 kN/mBidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m
h h/2
TEW
QEW
Panjang bentang,
L =
5.00 m Gaya akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,PEW = [ 1/2*h / x * TEW ] * L = 5.040 kN
Gambar 12. Transfer beban angin (EW) pada lantai
6. KOMBINASI BEBAN
Kombinasi beban dengan faktor beban ultimit dilakukan seperti Gambar 13.
7. MOMEN DAN GAYA GESER
Gambar 15. Momen untuk kombinasi-1
Gambar 16. Momen untuk kombinasi-2
Gambar 17. Gaya geser untuk kombinasi-1
Gambar 18. Gaya geser untuk kombinasi-2 Momen dan gaya geser ultimit.
No Kombinasi Beban
M
u-M
u+V
u(kNm) (kNm) (kN)
1 COMB-1 313.56 119.43 425.21
2 COMB-2 339.04 92.29 425.21
F. PEMBESIAN PILECAP
1. BAHAN STRUKTUR
1.1. BETON
Mutu beton : K -
350
Kuat tekan beton,
f
c' = 0.83 * K / 10 =
29.05 MPa Modulus elastik beton.E
c= 4700 * √ f
c' =
25332 MPaAngka poisson,
=
0.2Modulus geser,
G = E
c/ [2*(1 + )] =
10555 MPa Koefisien muai panjang untuk beton, =
1.0E-05 / ºC1.2. BAJA TULANGAN
Mutu baja : Untuk tulangan dengan diameter D ≥ 13 :
U -
39
Tegangan leleh baja,
f
y=
390 MPa Untuk tulangan dengan diameter < 13 :U -
24
Tegangan leleh baja,
f
y=
240 MPaModulus elastis baja,
E
s=
2.0E+05 MPaFaktor bentuk distribusi tegangan beton,
1=
0.85
b=
1* 0.85 * f
c’/ f
y* 600 / ( 600 + f
y) =
0.03262R
max= 0.75 *
b* f
y* [1 – ½*0.75*
b* f
y/ ( 0.85 * f
c’ ) ] =
7.69727Faktor reduksi kekuatan lentur,
=
0.802. PERHITUNGAN TULANGAN
Momen rencana pilecap : Momen negatif :
M
u -=
339.040 kNm Momen positif :M
u+=
119.430 kNmGaya geser rencana :
V
u=
425.210 kNLebar pilecap,
b =
1550 mmTinggi pilecap,
h =
1050 mmJarak tulangan terhadap sisi luar beton,
d' =
150 mmTebal efektif pilecap,
d = h - d' =
900 mm2.1. TULANGAN LENTUR NEGATIF
Momen negatif nominal rencana,
M
n= M
u/ =
423.800 kNm Faktor tahanan momen,R
n= M
n* 10
6/ ( b * d
2) =
0.33755Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
= 0.85 * f
c’ / f
y*
[ 1 - * [1 – 2 * R
n/ ( 0.85 * f
c’ ) ] =
0.00087Rasio tulangan minimum,
min= 1.4 / f
y=
0.00359Rasio tulangan yang digunakan,
=
0.00359Luas tulangan yang diperlukan,
A
s= b * d =
5007.69 mm2
Diameter tulangan yang digunakan,
D
25 mmJumlah tulangan yang diperlukan,
n = A
s/ ( / 4 * D
2)
=
10.202Digunakan tulangan,
11
D
25
A
s= n * / 4 * D
2=
5399.61 mm22.2. TULANGAN LENTUR POSITIF
Momen negatif nominal rencana,
M
n= M
u/ =
149.288 kNmFaktor tahanan momen,
R
n= M
n* 10
-6/ ( b * d
2) =
0.11891Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
= 0.85 * f
c’ / f
y*
[ 1 - * [1 – 2 * R
n/ ( 0.85 * f
c’ ) ] =
0.00031 Rasio tulangan minimum,
min= 1.4 / f
y=
0.00359Rasio tulangan yang digunakan,
=
0.00359Luas tulangan yang diperlukan,
A
s= b * d =
5007.69 mm2Diameter tulangan yang digunakan,
D
25 mmJumlah tulangan yang diperlukan,
n = A
s/ ( / 4 * D
2)
=
10.202Digunakan tulangan,
11
D
25
A
s= n * / 4 * D
2=
5399.61 mm2.3. TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana,
V
u=
425.21 kNFaktor reduksi kekuatan geser,
=
0.75Tegangan leleh tulangan geser,
f
y=
390 MPaV
c= (√ f
c') / 6 * b * d * 10
-3=
1253.130 kNV
c=
939.847 kNHanya perlu tul.geser min
V
s= V
u=
425.21 kNV
s=
566.947 kNDigunakan sengkang berpenampang : 2
D
16Luas tulangan geser sengkang,
A
v= 2 * / 4 * D
2=
402.12 mm2
Jarak tulangan geser (sengkang) yang diperlukan :
S = Av * fy * d / (Vs * 103) = 153.20 mm
Digunakan sengkang,