• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 KONSEP Sumber Teori Secara Langsung Merupakan ajaran-ajaran teori yang biasa digunakan didalam dunia desain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 KONSEP Sumber Teori Secara Langsung Merupakan ajaran-ajaran teori yang biasa digunakan didalam dunia desain"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

15 4.1 Landasan Teori

4.1.1 Definisi Publikasi

Publikasi adalah proses produksi dan penyebaran literatur atau informasi ataupun kegiatan yang membuat informasi tersedia untuk masyarakat umum. Publikasi juga penting sebagai:

• Sebagai proses memberikan pemberitahuan formal dari suatu niat kepada dunia secara signifikan.

• Untuk keperluan hak cipta, di mana ada perbedaan dalam perlindungan karya yang diterbitkan dan yang tidak diterbitkan. Dan juga menurut Simmon Jennings dalam bukunya The Complete Guide to Advanced Illustration and Design pada halaman 134, Publikasi adalah untuk menyatakan ide atau gagasan di depan umum, secara terbuka dan membuat ide atau gagasan itu diketahui secara umum.

4.1.2 Sumber Teori 4.1.2.1 Secara Langsung

Merupakan ajaran-ajaran teori yang biasa digunakan didalam dunia desain

4.1.2.1.1 Teori Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu “communicare” yang berarti memberitahukan. Sedangkan menurut bahasa inggris adalah “common”, dari kata tersebut kemudian terbentuklah “communication” yang berarti suatu pertukaran informasi, konsep, ide, dan perasaan dan lain lain antara dua pihak atau lebih (Euis Sumpriana, 1994). Oleh karena itu proses Komunikasi merupakan suatu hal yang penting didalam kehidupan manusia.

Menurut Laswell secara umum, komunikasi terdiri dari beberapa unsure, antara lain :

- Komunikator (sebagai sumber) - Message (pesan)

- Komunikasi (Penerima) - Media (Alat)

- Efek(Akibat)

Agar informasi dapat berjalan dengan baik dan efektif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:

- Identifikasi, penerima yang baik dapat mengidentifikasi dengan jelas sehingga mengerti apa yang dimaksudkan komunikator.

(2)

- Informasi, memberikan informasi kepada penerima dengan jelas dan efektif

- Mempengaruhi sikap orang lain - Hubungan social yang baik

- Mengajak untuk melakukan tindakan yang dikehendaki 4.1.2.1.2 Teori Buku

Desain untuk menarik minat dari konsumer merupakan tujuan yang sangat penting. Hal pertama yang akan dilihat oleh konsumen adalah Cover buku dan desain yang sangat menarik, baru konsumer membaca isi dan informasi didalamnnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah Navigasi, buku dengan desain yang baik merupakan salah satu hal penting karena dapat memberikan informasi dengan sangat baik dan tepat secara komposisi, sehingga tidak membuat pembaca menjadi bingung.

4.1.2.1.3 Psikologi Warna

Warna merupakan salah satu elemen desain yang sangat penting, tidak hanya untuk menciptakan visual yang indah dipandang, tetapi juga turut mempengaruhi psikologi dari audience yang dituju dari sebuah perancangan komunikasi visual. Begitu besarnya nilai suatu warna, maka dalam dunia psikologi industri diciptakanlah suatu sub-bidang studi yang hanya mempelajari psikologi dari warna.

4.1.2.1.4 Teori Warna

Hideaki Chijawa dalam bukunya “Color Harmony” membuat klasifikasi

warna yang didasarkan pada karakteristik dari warna tersebut, yakni :

1. Warna hangat : merah, kuning, coklat, jingga, warna yang berada dari merah ke kuning dalam lingkaran warna.

2. Warna sejuk : dalam lingkaran warna terletak dari hijau ke ungu melalui biru

3. Warna tegas : warna biru, merah, kuning, putih, hitam

4. Warna gelap : warna-warna tua yang mendekati warna hitam (coklat tua, biru tua)

5. Warna terang : warna-warna yang mendekati warna putih. 6. Warna dull : semua warna yang diberi campuran abu-abu.

Warna hangat dan sejuk akan diggunakan untuk menggambarkan keadaan dimana kupu-kupu sedang menghisap nectar pada siang hari, dan warna sejuk menggambarkan keadaan alam yang lembab dan tumbuhan sekitar.

4.1.2.1.5 Teori Tipografi

Merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

(3)

Visibility : Terfokus pada jenis huruf tertentu dapat dilihat atau tidak.

Readability : Kualitas dan jenis huruf, lebih ke arah pemilihan huruf yang

tepat untuk teks yang tepat.

Legibility : Menekankan apakah dapat terbaca atau tidak, ada jenis huruf

yang indah tetapi jika digunakan dalam teks akan mengakibatkan pembaca meninggalkan teks tersebut.

Clearity : Kejelasan huruf, mempunyai fungsi jelas dan mudah terbaca.

4.1.2.1.6 Jenis-jenis Huruf

Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas

atau

pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

Roman, dengan ciri memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

Untuk beberapa konten didalam publikasi ini seperti body copy akan menggunakan huruf jenis serif, dikarenakan mudah dibaca dan dicerna oleh anak. Kemudian ada beberapa seperi Headline menggunakan huruf Script, untuk menggambarkan kesan akrab dan seolah cerita dongeng. 4.1.2.1.7 Teori Grid and Layout system

Menurut buku Layout Dasar dan Penerapannya karya Surianto Rustan, hal ini merupakan tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep/pesan yang dibawanya. Melakukan layout adalah proses dan tahapan kerja dalam desain, dan dapat dikatakan desain merupakan arsiteknya sedang layout adalah pekerjanya.

Menurut Frank Jefkin, dasar yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu tampilan layout adalah:

- The Law of Unity, komposisi yang menghasilkan satu kesatuan yang enak dilihat

- The Law of Variety, untuk menghindari kesan monoton yang membosankan sehinga variasi perancangan maupun visual sebuah iklan dibutuhkan namun tetap memiliki satu fokus dalam penyampaian pesan.

- The Law of Balance, keseimbangan dalam layout dapat dicapai bila unsurnya sepadan, serasi dan selaras.

- The Law of Rhythm, irama dalam perancangan layout perlu diperhatikan, pengulangan dalam bentuk visual maupun warna dapat dilakukan.

(4)

- The Law of Harmony , keselarasan dan keserasian dalam hubungan antar unsure layout untuk menciptakan kesan kenyamanan dan keindahan.

- The Law of Proportion, penggunaan ukuran yang ebrserasi agar juga tercipta perpaduan yang baik

4.1.2.1.8 Ilustrasi

Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau tekhnik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Tujuan ilustrasi sendiri adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna.

4.1.2.1.8.1 Gaya Ilustrasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, naturalisme adalah aliran dalam seni yang menggambarkan sesuatu sebagaimana adanya, karya seni rupa yang memiliki sifat kebenaran fisik dari alam,naturalisme dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan setting alam. Naturalisme merupakan aliran seni yang mementingkan akurasi dan presisi dalam detail. Pemilihan aliran ini sebagai salah satu acuan gaya ilustrasi buku interaktif ilustrasi realis naturalism pop-up tentang kupu-kupu didasarkan pada arahan tujuan dan isi dari buku ini, yang merupakan suatu media edukatif yang menjadi panduan bagi anak untuk mempelajari tentang kupu-kupu melalui gaya naturalis dan classic realis, ilustrasi realis dapat menampilkan objek-objek alam secara detail dan sesuai dengan aslinya, sehingga ketika anak mempelajari tentang kupu-kupu, mereka dapat menemukan kemiripan antara hasil praktek nyata dengan ilustrasi dalam buku ini.

4.1.2.1.8.2 Teori Semiotik

Menurut buku Aart Van Zoest mengatakan adanya tanda ditentukan oleh tanda yang dapat dilihat atau tanda itu sendiri dan sesuatu yang ditunjukan atau diwakili oleh tanda itu sendiri.

4.1.2.2 Secara Tidak Langsung

Merupakan teori yang lebih menjurus ke psikologi dan antropologi target seperti contohnya target penulis adalah anak- anak

4.1.2.2.1 Psikologik dan Intelektual

Mulai berkembangnya sisi epati dan rasa peduli dari seorang anak. Disini anak mulai mempunyai rasa untuk mencintai, kasihan, keseimbangan, serta sifat kemandirian dan ketergantungan terhadap orang lain. Selain itu

(5)

proses penyesuaian diri terhadap sosial pada orang dewasa dan teman-teman seangkatan pun dirasakan.

4.1.2.2.2 Bacaan anak

Bacaan anak atau sastra anak (children's literature) adalah sebuah genre sastra yang ditulis dan diterbitkan untuk anak-anak. Walaupun demikian, bacaan anak bisa saja disukai serta dibaca remaja dan orang dewasa. Selain itu, sejumlah cerita yang sekarang dianggap klasik, dulunya ditulis untuk orang dewasa. Definisi Asosiasi Perpustakaan

Amerika, buku anak adalah buku yang sesuai dengan tingkat

kemampuan membaca dan minat anak-anak dari kelompok umur tertentu atau tingkatan pendidikan, mulai prasekolah hingga kelas enam sekolah dasar. Buku secara khusus ditulis dan diberi ilustrasi untuk anak hingga berusia 12-13 tahun. Nancy Anderson mengelompokkan bacaan anak menjadi enam kategori:

1. buku bergambar prasekolah (pengenalan konsep

seperti huruf, angka, warna dan sebagainya, buku dengan kalimat yang berirama dan berulang, buku bergambar tanpa kata-kata)

2. sastra tradisional (mitos, dongeng, cerita rakyat, legenda, sajak) 3. fiksi (fantasi, fiksi modern, fiksi sejarah)

4. biografi dan autobiografi 5. ilmu pengetahuan 6. puisi dan syair.

Ilustrasi sangat penting dalam bacaan anak dan merupakan kesatuan dengan cerita. Anak yang belum bisa membaca terutama sangat memperhatikan gambar-gambar dalam buku. Selain itu, bacaan anak bisa hanya berisi gambar dan tanpa kata-kata. Jumlah ilustrasi dalam buku anak juga lebih banyak dibandingkan ilustrasi buku sastra dewasa. Semakin muda target pembaca, maka semakin banyak pula ilustrasi yang diberikan.

4.1.2.2.3 Pemilihan buku anak

Menurut Charlotte Buhler, seorang psikolog anak, menjelaskan bahwa pemilihan buku untuk anak sangat perlu diperhatikan untuk membina minat membaca dari anak. Menurut Charlotte, perkembangan literer anak terkait dengan pembagian lima usia tertentu yaitu,

1. Usia Fantasi (2-4 tahun) 2. Usia Dongeng (4-8 tahun) 3. Usia Petualangan (8-11 tahun) 4. Usia kepahlawanan (11-15 tahun) 5. Usia Romantis (15-21 tahun)

(6)

4.1.3 Pop up

Buku pop-up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi. Sekilas pop-up hampir sama dengan origami dimana kedua seni ini mempergunakan tehnik melipat kertas. Walau demikian origami lebih memfokuskan diri pada menciptakan objek atau benda sedangkan pop-up lebih cenderung pada pembuatan mekanis kertas yang dapat membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin.

Penggunaan buku seperti ini bermula dari abad ke-13, pada awalnya pop-up digunakan untuk mengajarkan anatomi, matematika, membuat perkiraan astronomi, menciptakan sandi rahasiadan meramalkan nasib. Selama berabad-abad lamanya buku seperti ini hanya digunakan untuk membantu pekerjaan ilmiah,hingga abad ke-18 tehnik ini mulai diterapkan pada buku yangdirancang sebagai hiburan terutama ditujukan untuk anak-anak. Beberapa buku pop-up mengunakan salah satu jenis tipe, yang lainnya menggunakan lebih dari satu jenis. Pencipta dan pendesain buku seperti ini dikenal dengan sebutan paper engineering.

4.1.3.1 Sejarah

Target audience bagi moveable book pertama kali adalah orang dewasa, bukan

anak-anak. Hal ini diyakini bahwa penggunaan pertama mekanik bergerak muncul dalam naskah untuk buku astrologi pada tahun 1306. The Catalan Mystic dan syair Ramon Llull, dari Majorca, menggunakan kepingan berputar atau Volvelles untuk menjelaskan teorinya. Selama berabad-abad, Volvelles telah digunakan untuk keperluan berbeda seperti pengajaran astronomi, membuat prediksi astronomi, membuat kode rahasia, dan meramal. Pada 1564, buku astrologi bergerak berjudul Cosmographia Petri Apiani dipublikasiskan. Pada tahun-tahun berikutnya, profesi medis menggunakan format ini, menggambarkan buku anatomis melalui lapisan dan flap yang menunjukkan tubuh manusia.

Desainer landscape Inggris, Capability Brown menggunakan flap untuk menggambarkan pemandangan “sebelum dan sesudah desainnya. Meskipun dapat didokumentasikan bahwa moveable book telah digunakan selama berabad-abad, buku jenis ini hampir selalu digunakan dalam karya ilmiah.Barulah pada abad-abad kedelapanbelas teknik ini mulai diterapkan untuk buku-buku yang dirancang untuk hiburan, khususnya untuk anak-anak. Sebuah perusahaan Amerika bernama McLoughlin Brothers di New York City memproduksikan buku bergerak pertama di Amerika Serikat sekitar tahun 1800. Buku tersebut merupakan piringan besar tak terlipat yang dapat menjadi tampilan berlapis. Setelah Eropa menemukan kertas yang lebih murah kemudian penerbit berusaha untuk memperbesar pasar menjadi lebih murah, lebih banyak lagi buku pop-up inovatif dikembangkan pada awal abad keduapuluh. Pada tahun 1960-an seorang Amerika bernama Waldo Hunt membuat iklan yang terinspirasi oleh karya seorang Czechoslovakia. Hunt mulai memproduksi buku bergerak untuk konsumsi publik dan menjadi popular di pertengahan abad kedua-puluh. Kini, buku pop-up sangat popular di kalangan anak-anak karena pegaruh dari

(7)

elemen-elemen bergerak dalam kartu ucapan dan iklan uang menggunakan elemen-elemen pop-up.

4.1.3.2 Latar Belakang

Buku pop-up merupakan sebuah buku dengan unsure-unsur kertas di dalam halaman yang dapat dimanipulasi oleh pembaca. Beberapa mengacu pada buku yang dapat bergerak. Buku pop-up meliputi teks, gambar, dan lipatan, lem, atau elemen pull tab yang bergerak diantara halaman cerita. Buku pop-up terutama ditujukan untuk anak-anak. Elemen kertas yang dapat bergerak dalam buku pop-up memerlukan keahlian dari paper engineering untuk mendesain elemen tersebut secara efektif. Paper engineering berkomunikasi dengan percetakan atau penerbit bagaimana elemen yang bergerak dipotong dan kemudian disatukan satu sama lain. Pemotongan elemen ini mahal dan rumit, yang bahkan lebih mahal adalah banyaknya jumlah pekerjaan tangan yang dibutuhkan elemen bergerak, baik yang harus dipotong, dilipat, dan disispkan oleh tangan. Bahkan, buku pop-up menjadi suatu barang koleksi karena banyaknya jumlah pekerjaan tangan yang terkandung untuk membangun konstruksi dari setiap bagian.

4.1.3.3 Jenis-jenis Pop up

Jenis pop-up ada bermacam-macam, beberapa diantaranya adalah pop-ups, transformations, tunnel books, volvelles dan sebagainya.

4.1.3.3.1 Transformations

Gambar 4.1 Pop up Transformations

Transformasi menunjukkan sebuah adegan yang terdiri dari bebarapa bilah vertikal. Dengan menarik tab yang berada disamping, bilah bawah dan di atas satu sama lain akan bergeser untuk "mengubah" menjadi sebuah gerakan adegan yang berbeda. Ernest Nister, salah satu penulis buku anak-anak di Inggris, sering membuat buku hanya dari pop up tipe transformasi. Banyak diantaranya telah direproduksi oleh Metropolitan Museum of Art.

(8)

4.1.3.3.2 Tunnel books

Gambar 4.2 Pop up Tunnel books

Tunnel Book terdiri dari kumpulan halaman yang terikat dengan dua lembaran terlipat pada setiap sisi dan dapat dilihat melalui lubang pada sampul. Lubang bukaan di setiap halaman memungkinkan pembaca untuk melihat keseluruhan isi buku hingga belakang dan gambar pada setiap halaman bekerja sama satu sama lain untuk menciptakan dimensi pemandangannya di dalamnya. Jenis buku ini berasal dari pertengahan abad ke-18 dan terinspirasi oleh setting panggung sandiwara. Umumnya buku-buku ini dibuat untuk mengingat acara khusus atau dijual sebagai souvenir di tempat-tempat wisata.

4.1.3.3.3 Volvelles

Gambar 4.3 Pop up Volvelles

Volvelles adalah konstruksi kertas dengan adanya bagian berputar. Sebuah contoh awal adalah, oleh Petrus Apianus, yang dibuat untuk Holy Roman Emperor Charles pada tahun 1540. Buku ini penuh dengan potongan melingkar yang dapat berputar pada porosnya.

(9)

4.2 Strategi Kreatif

4.2.1 Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Keyfact

• Kupu-kupu merupakan hewan yang mempunyai peranan penting dalam keseimbangan ekosistem.

• Minimnya buku pengetahuan di Indonesia yang membahas tentang Kupu-kupu yang ditujukan untuk anak-anak

• Kurangnya kepedulian orang tua terhadap anak akan pengetahuan tentang kupu-kupu sebagai hewan yang berguna untuk menjaga keseimbangan ekosistem

4.2.1.2 Masalah yang dikomunikasikan

Sebuah perancangan buku yang dikemas secara interaktif yaitu dengan ilustrasi realis dengan penambahan tekhnik seperti pop up, pull tab didalamnya sehingga dapat menjadi buku yang naratif dan playful untuk anak.

4.2.1.3 Tujuan Komunikasi

Tujuan Strategi Komunikasi ini adalah untuk meningkatkan minat membaca dan memberikan edukasi tentang kupu-kupu kepada anak serta merangsang imajinasi anak dengan menggunakan buku yang didesain secara realis dan pop up serta pull tab yang mudah dicerna secara visual dan verbal, sehinggadapat menimbulkan suatu tindakan dari si pembaca.

4.2.1.4 Target Komunikasi 4.2.1.4.1 Secara Demografis

1. Primer

Umur : 6-9

Gender : Pria dan wanita

Pendidikan : 1-4 SD

Ekonomi : SES A-B

2. Sekunder

Umur : 30-35

Gender : Pria dan wanita

Pendidikan : S1-S2/ sederajat 4.2.1.4.2 Secara Geografis

Berdomisili di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan 4.2.1.4.3 Secara Psikologis

• Suka dengan buku/ sering membeli buku

• Memiliki rasa ingin tahu dan terbuka terhadap hal baru

(10)

• Punya ketertarikan tentang binatang, serta peduli lingkungan

• Hobi membaca pengetahuan tentang binatang dan habitatnya

4.2.1.4.4 Cakupan pekerjaan Primer

• Murid SD kelas 1-4 yang bersekolah di sekolah Swasta

Sekunder

• Ibu rumah tangga, dan Wiraswasta

4.2.1.5 Kata Kunci Fun Playful • Naratif • Kupu-kupu Edukatif Imaginatif 4.2.1.6 Keymessage

Konsumen mengerti pengetahuan tentang kupu-kupu melalui publikasi dengan cara yang interaktif, playful, dan naratif untuk dibaca/konsumsi. 4.2.1.7 Positioning

Sebuah buku pengetahuan tentang kupu-kupu yang dikemas secara interaktif, playful dan naratif yang berisi tentang edukasi untuk anak-anak di Indonesia. Dengan menggunakan tekhnik seperti pop up dan ilustrasi realis yang naratif sehingga anak mendapatkan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan target.

4.2.1.8 Big Idea

Belajar tentang kupu-kupu dengan cara yang playful dan fun.

4.3 Strategi Desain 4.3.1 Tujuan desain

Menarik minat membaca anak tentang buku pengetahuan kupu-kupu serta merangsang imajinasi anak melalui publikasi yang didesain secara naratif dan interaktif seolah anak membaca dongeng sehingga diharapkan ada tindakan yang didapat.

4.3.2 Tone dan Manner

Kesan yang ingin ditampilkan disini adalah naratif dan imaginatif. Disini imaginatif dapat dilihat dari penggunaan pop up dan pull tab yang berbeda di tiap halaman, serta naratif secara visual ilustrasi dan layout.

(11)

4.3.3 Strategi Visual

Ada beberapa unsur yang digunakan untuk pendekatan Visual yaitu : • Menggunakan Skema color , membawa buku kupu-kupu ini ke level

yang baru dibandingkan buku yang sudah ada, Nature Color, warna hangat, dan warna sejuk menggambarkan wana warna alam dimana kupu-kupu hidup dan berkembang biak.

• Menggunakan style illustrasi realis, agar dapat memberikan kesan kupu-kupu sungguhan tapi tetap terlihat seperti sedang membaca sebuah cerita dongeng dengan ilustrasi fantasi yang naratif

• Tipografi San serif dan Serif, agar mudah terbaca sehingga anak tidak kesulitan membaca

4.3.4 Strategi Verbal

Penggunaan gaya bahasa yang ringan dan mudah dicerna, agar anak mudah menyerap maksud dan tujuan dari buku ini.

4.4 Pemlihan Media dan item

• Buku dengan jumlah 23 halaman

• Ilustrasi secara realis dan playful

• Didukung dengan tekhnik Pop up dan pull tab yang playful disetiap halaman

Gambar

Gambar 4.1 Pop up Transformations
Gambar 4.3 Pop up Volvelles

Referensi

Dokumen terkait