• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Promosi Restoran Kaca Mata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Promosi Restoran Kaca Mata"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.. Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP.

(2) BAB III METODOLOGI 3.1. Sejarah Restoran Kaca Mata. Gambar 3.1. Logo Restoran Kaca Mata. Restoran Kaca Mata adalah restoran chinese food yang mempunyai sejarah lama dari awal dibangun di Medan tahun 1956. Restoran Kaca Mata merupakan restoran keluarga yang diwariskan secara turun-temurun dan dipegang oleh keluarga inti. Awal mula nama restoran Kaca Mata berasal dari juru masaknya sendiri yaitu tante yang selalu menggunakan Kaca Mata menjadi ciri khasnya. Dari Kaca Mata yang tidak pernah dilepas pada saat memasak pun membuat pelanggan mengingat karakter yang ditampilkan. Maka dari itulah nama Kaca Mata diangkat menjadi nama restoran nasi campur Medan ini. Restoran Kaca Mata yang telah berkembang di Medan memulai mencoba lembaran baru di daerah Jakarta. Pusat pertama cabang restoran Kaca Mata berada di Jalan Terusan Bandengan Utara, Jakarta Utara. Kemudian berjalannya restoran lalu membuka cabang satu demi satu di sekitar daerah Jakarta dan Tangerang. Konsep awal yang ingin disampaikan yaitu makanan asli Tionghoa Medan. Mereka menggunakan logotype dengan adanya guratan chinese untuk memberi kesan Tionghoa juga warna kuning untuk keberhasilan restoran dan warna merah untuk kehokian pada restoran.. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 31.

(3) Gambar 3.2. Buku menu terbaru Restoran Kaca Mata. Diawal Restoran Kaca Mata menyediakan makanan khas Tionghoa Medan yaitu nasi campur khas Medan dan chasio garing madu kemudian bertambah variasi sejalannya berkembang restoran bertambah menu nasi hainan campur, hainan ayam, bubur, bakmi, bakso, hingga dimsum. Restoran Kaca Mata memiliki rentang harga mulai dari empat puluh ribu rupiah hingga ke seratus ribu rupiah untuk makanan dan lima ribu rupiah hingga dua puluh ribu rupiah untuk minuman. Konsep awalnya adalah tempang nongkrong untuk makan nasi campur di Medan dan akhirnya sejak pindah ke Jakarta mereka mengubah konsep menjadi. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 32.

(4) kehangatkan yang disampaikan bersama keluarga. Target dari Restoran Kaca Mata yaitu keluarga dengan rentang umur remaja ke lansia 15 hingga 60 tahun dan menyukai makanan chinese food juga babi. Restoran Kaca Mata biasa berlokasikan di ruko-ruko diharapkan agar target tidak perlu repot untuk mencari tempat parkir karena disediakan. Fasilitas yang ada ruangan ber-AC, wi-fi, tempat outdoor atau smoking room, juga reservasi tempat dan pengantaran makanan (delivery). 3.2. Metodologi Pengumpulan Data Dalam proses perancangan penelitian, penulis menggunakan metode pengumpulan data gabungan kuantitatif dan kualitatif. Menurut Widoyoko (2012), Metode kuantitatif merupakan metode pengumpulan data berupa angka melalui data pengukuran dan metode kuantitatif merupakan metode pengumpulan data berupa pernyataan dari keadaan, peristiwa, atau realita (hlm. 18-21). Metode yang digunakan yaitu berupa kuesioner, wawancara, observasi lapangan, dan studi existing. Kuesioner dilakukan untuk mengetahui data akan awareness masyarakat terhadap restoran Kaca Mata. Wawancara dilakukan untuk mengetahui informasi mendalam mengenai sejarah awal, rincian data, dan juga menganalisa permasalahan yang terjadi. Observasi dilakukan untuk menegaskan pernyataan yang diberikan narasumber mengenai apa yang terjadi selama masa penjualan adalah benar atau tidak benar. Studi existing dilakukan untuk menganalisa promosi yang telah dilakukan oleh kompetitor, perbandingan dan juga masukan mengenai promosi apa yang sebaiknya digunakan untuk meningkatkan brand awareness restoran Kaca Mata.. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 33.

(5) 3.3. Data Penelitian 3.3.1. Kuesioner Penulis menyebarkan kuesioner dalam bentuk online berupa google form. Kuesioner ini disebarkan sesuai dengan segmentasi target yang dituju yaitu Jakarta dan Tangerang. Dengan menggunakan rumus Slovin dan analisa, diperoleh hasil untuk menentukan jumlah sampel sebanyak 100 responden sebagai berikut:. Gambar 3.3. Umur Responden. Gambar 3.4. Jenis kelamin Responden. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 34.

(6) Gambar 3.5. Status Responden. Gambar 3.6. Domisili Responden. Gambar 3.7. Pekerjaan Responden. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 35.

(7) Gambar 3.8. Pengeluaran Responden. Gambar 3.9. Pengalaman Responden. Dari kuesioner yang telah dilakukan melalui google form dapat diketahui dari total 102 responden, 42 responden merupakan wanita dan 60 lainnya adalah responden laki-laki. Dari katergori umur responden, sebanyak 48 responden berusia 25 hingga 30 tahun, 44 responden berusia 31-35 tahun, dan 10 responden berusia 36-40 tahun. Status dari para responden tertera sebanyak 55 responden sudah menikah dan 46 responden belum menikah. Domisili yang didapat dari responden tercatat sebanyak 28 responden tinggal di Jakarta Barat, 6 responden di Jakarta Utara, 24 responden di Jakarta Pusat, tidak ada responden yang tinggal di Jakarta Selatan, 22 responden di. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 36.

(8) Jakarta Timur, dan 22 responden di Tangerang. Dari kategori profesi terdapat sebanyak 45 responden adalah pegawai swasta, 32 responden adalaj wirausaha, 9 responden adalah pelajar/mahasiswa, 7 responden adalah freelancer, 8 responden adalah ibu rumah tangga, dan 1 responden pegawai negeri. Pengeluaran yang diasumsikan oleh responden terdapat 8 responden memiliki pengeluaran Rp 1.500.000 – Rp 2.499.999, 12 responden berpengeluaran Rp 2.500.000 – Rp 3.499.999, dan majoritas 82 responden berpengeluaran diatas Rp 3.500.000. Dari 102 responden ternyata sebanyak 98 responden telah pernah memakan makanan nasi campur dan 4 lainnya belum pernah mencoba. Dapat disimpulkan dari pertanyaan kuesioner bagian pertama yaitu target sederajat laki-laki dan perempuan di usia produktif dengan memiliki penghasilan atau memiliki pekerjaan, dan sering melakukan pengeluaran.. Gambar 3.10. Restoran yang didatangi Responden. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 37.

(9) Gambar 3.11. Tingkat awareness Responden. Gambar 3.12. Sumber informasi Responden. Gambar 3.13. Rutinitas Responden. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 38.

(10) Gambar 3.14. Pendapat Responden. Gambar 3.15. Kesan Pendapat Responden. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 39.

(11) Gambar 3.16. Rekomendasi jawaban Responden. Gambar 3.17. Media yang sering ditemui responden. Dari kumpulan pertanyaan di kuesioner bagian dua, dapat dijabarkan makanan nasi campur pilihan responden. Pertama, yaitu pilihan pertama responden dalam mencari nasi campur sebanyak 25 responden memilih Atek, 14 responden memilik Epenk, 20 responden memilih Afa, 31 responden memilih Akwang, dan hanya 8 responden yang memilih Kaca Mata. Pada saat ditanya apakah responden mengetahui restoran Kaca Mata ternyata sebanyak 66 responden tidak mengetahui keberadaan restoran Kaca Mata dan hanya 32 responden yang mengetahuinya. Yang mengetahui restoran Kaca Mata biasa mendapatkan informasi melalui keluarga, teman, ataupun internet. Responden yang memakan nasi campur Kaca Mata biasa memakan nasi campur sebanyak sebulan sekali hingga beberapa bulan sekali. Kesan dari restoran Kaca. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 40.

(12) Mata yang didapatkan responden semua memiliki kesetaraan mulai dari rasa yang cocok, harga terjangkau, lokasi dekat, memiliki variasi banyak, hingga makanan otentik Medan. Sebanyak 21 responden menjawab akan merekomendasikan restoran Kaca Mata dan 11 responden lainnya tidak, dikarenakan mereka hanya mengetahui keberadaan restoran Kaca Mata tetapi belum pernah mencobanya. Dari 32 responden yang mengetahui restoran Kaca Mata didapatkan media sosial merupakan media yang paling banyak ditemui dan digunakan, disusul oleh brosur, flyer, poster, spanduk, dll. Pertanyaan selanjutnya dibawah adalah respon dari total 66 responden yang menjawab bahwa mereka tidak mengetahui adanya keberadaan restoran Kaca Mata.. Gambar 3.18. Pendapat menurut Responden. Gambar 3.19. Pemikiran dari Responden. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 41.

(13) Gambar 3.20. Jawaban dari Responden. Gambar 3.21. Media yang sering ditemui responden (2). 66 responden tidak dapat merekomendasikan restoran Kaca Mata dikarenakan kebanyakan dari responden tidak pernah kepikiran untuk mencoba memakan nasi campur di restoran Kaca Mata. Dari 66 responden ini juga diketahui bahwa media sosial merupakan media yang palinga banyak diketemui, dilanjutkan oleh spanduk, brosur, flyer, dll.. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 42.

(14) 3.3.2. Wawancara. Gambar 3.22. Foto bersama salah satu pemilik restoran Kaca Mata. Wawancara dilakukan penulis sebanyak 2 kali kepada pemilik restoran Kaca Mata. Wawancara pertama dilakukan pada hari Selasa, 13 November 2018 pukul 19.00 WIB bertempat di restoran Kaca Mata Pesanggrahan, Jakarta Barat dan wawancara kedua dilakukan di hari Selasa, 19 Februari 2019 pukul 17.00 WIB bertempat di restoran Kaca Mata Green Lake City, Tangerang. Penulis mewawancarai bapak Wakung dan ibu Lisa selaku salah satu dari pemilik restoran Kaca Mata. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengetahui awal sejarah dibangunnya restoran Kaca Mata dan memperoleh data yang akurat langsung dari pendiri restoran Kaca Mata. Diketahui dari bapak Wakung, penjelasan awal mula sejarah restoran Kaca Mata dan penulis mengetahui bahwa dari dulu promosi tidak pernah dilakukan. Menurut ibu Lisa, dari awal restoran Kaca Mata memang tidak pernah melakukan promosi secara luas dan terbuka tetapi bukannya tidak pernah melakukan promosi sama sekali. Promosi yang dulu pernah digunakan ialah melalui brosur kecil yang dibagikan. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 43.

(15) didalam restoran itu sendiri untuk mempromosikan masakan-masakan baru. Promosi yang dibuat tidak ada campur tangan desain dan hanya berisi tulisan dan foto nasi campur Kaca Mata. 3.3.3. Observasi Lapangan. \ Gambar 3.23. Foto Pribadi Observasi Restoran Kaca Mata. Penulis melakukan tiga kali observasi lapangan untuk mendapatkan hasil optimal yang dilakukan pada tanggal 13 November 2018 di restoran Kaca Mata Pesanggrahan, Jakarta Barat, 20 Februari 2019 dan 24 Februari 2019 di restoran Kaca Mata Green Lake City, Tangerang. Dari yang penulis amati restoran Kaca Mata kurang lebih memiliki 6 meja dengan kapasitas tiap meja mencapai 6 sampai 7 orang. Tiap restoran juga memiliki lantai dua yang dipersiapkan saat adanya acara besar atau pesanan awal dari pelanggan yang membutuhkan ruangan luas pribadi. Penulis melakukan observasi di restoran Kaca Mata Green Lake City, Tangerang pada hari biasa dan hari libur selama jam makan siang yaitu jam 11 pagi hingga 3 sore untuk membandingkan pengunjung yang datang untuk makan di restoran Kaca Mata. Penulis mendapatkan bahwa pengunjung yang datang di hari biasa sebanyak 4 grup dan 5 grup untuk hari libur. Penulis mengamati bahwa minimnya penggunaan media promosi secara offline yang berupa brosur, pamflet,. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 44.

(16) dan banner. Adanya media promosi secara online dari restoran Kaca Mata itu sendiri yaitu instagram dan website tetapi tidak dimanfaatkan secara maksimal sebagai sarana promosi restoran Kaca Mata. Padahal di zaman sekarang pemasaran melalui media sosial merupakan hal yang sangat efektif untuk memberikan informasi pada masyarakat luas. Adanya peluang yang dilihat penulis jika restoran Kaca Mata mempunyai promosi yang baru, jelas, dan juga mengikuti zaman untuk mengantarkan persepsi baru pada masyarakat. 3.3.4. Studi Eksisting Studi eksisting dilakukan penulis untuk melihat hasil promosi dari kompetitor restoran Kaca Mata. Hasil dari analisa studi eksisting akan mendapatkan perbandingan antar restoran dan promosi-promosi aja saja yang menarik perhatian target audiens. 1.. Atek. Gambar 3.24. Foto Pribadi hasil Observasi Restoran Atek. Restoran Atek merupakan restoran nasi campur babi panggang sejak tahun 1994. Restoran Atek telah memiliki 3 cabang di daerah Jakarta dan menjual banyak variasi makanan untuk makan besar keluarga. Disediakan juga meja bundar dimana terlihat restoran Atek memiliki target audiens perkumpulan keluarga besar dengan makanan full course set. Restoran Atek memiliki media promosi berupa poster yang dipajang didalam restoran, menampilkan foto produk makanan. Restoran Atek sendiri juga menjalin kerjasama dengan. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 45.

(17) unicorn Indonesia yaitu gojek dan grab dimana dibantu promosi dilakukan melalui aplikasi gojek dan grab. 2.. Akwang. Gambar 3.25. Promosi Restoran Akwang. Restoran Akwang merupakan restoran nasi campur khas Kalimantan yang berdiri sejak tahun 1980. Restoran Akwang memiliki 3 cabang di Jakarta dan buka dari jam 9 pagi hingga 9 malam. Nasi campur Akwang mempunyai ciri khas yaitu semua bahan dijadikan dalam satu piring dan disiram kuah. Media promosi yang digunakan restoran Akwang yaitu media sosial, media cetak, dan public relation menggunakan testimonial dari foodblogger ternama. Media cetak berupa spanduk yang dipasang didepan restoran, juga media poster yang menampilkan visual foto makanan yang disajikan didalam restoran. Visualisasi gambaran promosi yang ada di media sosial terlihat penggunakan warna yang konsisten yaitu merah sebagai warna primer.. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 46.

(18) 3.. Epenk. Gambar 3.26. Promosi Instagram Restoran Epenk. Nasi campur Epenk merupakan restoran nasi campur khas Bandung yang berdiri di Jakarta awalnya di tahun 2014. Restoran Epenk memiliki spesialitas di masakan samcan goreng dan sambal matah yang disukai anak muda zaman sekarang. Target audiens juga merupakan anak muda yang menyukai makanan asin dan gurih. Media promosi yang digunakan restoran Epenk yaitu media cetak berupa brosur dan flyer, juga media sosial dikarenakan target anak muda 17 – 30 tahun yang sering menggunakan internet dan sosial media. Visualisasi gambaran promosi tertata sangat rapih dan menarik,tidak bertele-tele di gambaran visual, penggunakan konsistensi warna dari logo yaitu merah dan abu-abu gelap. 3.4. Analisa Target Analisa target dijelaskan menggunakan metode STP (Segmentation, Targeting, Positioning) berdasarkan hasil dari wawancara dengan narasumber penulis yaitu bapak Wakung dan Ibu Lisa selaku salah satu pemilik restoran Kaca Mata. 3.4.1. Segmentation Segmentasi dari restoran Kaca Mata yaitu menggunakan segmentasi demografis, geografis, dan psikografis. Dari demografis dan geografis dimana target yang dituju. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 47.

(19) antara laki-laki dan perempuan berusia 25 hingga 40 tahun yang tinggal di daerah Jakarta (primer) dan Tangerang (sekunder). Dengan pendidikan strata 1 dimana target sudah mempunyai pekerjaan, termasuk dalam golongan minimal B, dan pemakan non-halal. 3.4.2. Targeting Target yang restoran Kaca Mata tuju yaitu berusia 25 hingga 40 tahun yang menyukai makanan chinese food, mencari makanan otentik Medan, menyukai acara keluarga makan bersama dan berdomilisi di daerah Jakarta dan Tangerang. 3.4.3. Positioning Restoran Kaca Mata merupakan restoran yang menjual makanan khas Tionghoa Medan dengan spesialis nasi campur dan chasio garing madu. Restoran Kaca Mata juga melakukan prepping bahan makanan di pagi hari sehingga bahan yang digunakan masih sehat, baru, dan kualitas terjaga. 3.5. Analisa SWOT 1.. Strength (Keunggulan) Restoran Kaca Mata merupakan satu-satunya restoran chinese food yang menyediakan makanan tepat pada hari dijual. Dimana makanan disiapkan pada pukul 5 pagi untuk dimasak dan tidak menggunakan bahan kemarin. Variasi masakan yang ada di restoran Kaca Mata sudah tidak kalah dari kompetitor chinese food lainnya.. 2.. Weakness (Kelemahan) Restoran Kaca Mata tidak memiliki restoran berlokasi di dalam mall dimana masyarakat zaman sekarang lebih tertarik untuk pergi ke mall dari pada ke restoran secara langsung. Restoran Kaca Mata juga tidak pernahh melakukan promosi dan hanya berharap pada berita yang disampaikan mulut ke mulut.. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 48.

(20) 3.. Opportunities (Peluang) Restoran Kaca Mata berlokasi di Jakarta dan Tangerang sekarang berlokasi strategis dikarenakan banyak berletak di jalan besar dimana banyak kendaraan melewati area dan juga berdekatan dengan perumahan.. 4.. Threats (Ancaman) Kompetitor yang banyak bermunculan dan memiliki promosi yang kuat, berlokasi strategis, dan cukup terkenal di kalangan kuliner Tionghoa chinese food.. 3.6. Metodologi Perancangan. Penulis menggunakan metode perancangan menurut Landa (2010), dimana proses desain memiliki 6 fase yaitu: 1.. Orientasi Data Penulis mengumpulkan data melalui metode kuantitatif dan kualitatif berupa kuesioner yang dibagikan menggunakan google form, wawancara dengan salah satu pemilik restoran Kaca Mata, melakukan observasi lapangan, studi existing dengan kompetitor, juga mencari insight tentang restoran Kaca Mata dengan target 25-40 tahun penduduk Jakarta dan Tangerang.. 2.. Analisis Strategi Penulis menganalisa data dan informasi dari profil restoran, profil target audiens, berbandingan kompetitor dan hasil pencarian insight untuk memilih strategi untuk perancangan promosi dan creative brief yang akan digunakan juga media promosi dalam mengatasi permasalahan yang ada.. 3.. Mencari Big Idea. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 49.

(21) Setelah mendapatkan creative brief dan key message yang ingin disampaikan dalam promosi. Objektif dari promosi dapat terlihat dan mulai mendapatkan copywriting dan pendekatan promosi yang akan dilakukan. 4.. Desain visual Penulis mulanya akan membuat mind mapping untuk mencari konsep dan ide kreatif untuk dijadikan sebagai dasar perancangan visual. Dari big idea turunlah pembagian moodboard dari visual yang sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan dalam promosi.. 5.. Produksi Proses produksi desain akan dikembangkan dari konsep yang telah dipilih berupa sketsa-sketsa hasil kombinasi analisis mindmap dan moodboard yang akan direalisasikan dalam bentuk digital.. 6.. Implementasi karya Hasil akhir desain akan diimplementasikan ke perancangan promosi restoran Kaca Mata dalam bentuk media primer dan juga media sekunder.. Perancangan promosi restoran..., Regina Gani, FSD UMN, 2019. 50.

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Bahan pencampur yang digunakan untuk cabai rawit yakni talk dan serbuk sari tomat tidak mempengaruhi persentase pembentukan buah, hasil biji dan mutu benih yang

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Daerah, Badan

Dilihat dari nilai R- squared dalam uji ECM sebesar 0.432828 artinya bahwa 43.28% PDRB dipengaruhi oleh variabel independen yang diteliti dan sisanya dipengaruhi variabel lain

Kerangka pemecahan masalah penelitian ini adalah untuk memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan tentang konsep dan pelaksanaan akuntansi perbankan syariah,

Diharapkan dengan bertambahnya konsentrasi titanium dioksida yang digunakan dalam modifikasi zeolit akan menambah kandungan ion titanium pada permukaan dan dapat

Dalam hal Marine Inspector pada Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok kurang maksimal dalam melaksanakan fungsi pemeriksaan kapal, dipengaruhi oleh beberapa faktor di

Protein pollen merupakan sumber pakan yang sangat dibutuhkan bagi lebah madu, karena protein pollen mengandung beberapa asam amino seperti asam aspartat, asam glutamat, dan

Penelitian Susliyanti (2007) menggunakan metode uji t dan Spearman’s Rank correlation membuktikan bahwa CSR tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan sampel