• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nalisis Faktor Yang Mempengaruhi Pola Penggunaan Moda Transportasi Online Oleh Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nalisis Faktor Yang Mempengaruhi Pola Penggunaan Moda Transportasi Online Oleh Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Aktif Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya)"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Perilaku Konsumsi Menurut Michael James (2001), teori konsumsi merupakan suatu. penggunaan barang jasa untuk memenuhi suatu kebutuhan hidup. Konsumsi adalah semua penggunaan barang dan jasa guna untuk mempenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Kegiatan konsumsi dilakukan pada setiap saat oleh individu guna untuk memenuhi suatu kepuasan, karena setiap manusia mempunya tingkat kepuasan yang tinggi. (Mankiw,2007) konsumsi merupakan suatu pembelanjaan barang dan jasa yang dilakukan oleh rumah tangga. Barang yang dimaksud yaitu mencakup perlengkapan barang yang memiliki manfaat pada jangka pendek dan jangka panjang. Jasa mencakup barang yang tidak berwujud tetapi memiliki nilai guna dalam suatu kehidupan. 2.1.1. Teori Konsumsi Keynes Menurut Mankiw (2007), dalam teori keynes menjelaskan terdapat adanya. kencenderungan menkonsumsi marjinal yang dimana dijelaskan ketika terdapat kenaikan pendapatan akan menimbulkan peningkatan konsumsi. Dalam teori ini terdapat suatu dugaan oleh keynes tentang fungsi konsumsi berdasarkan suatu observasi kasual. a.. Hukum psikologis fundamental yang dijelaskan bahwa setiap manusia secara alamiah ketika pendapatan pada setiap manusia mengalami kenaikan maka konsumsi manusia tersebut akan mengalami kenaikan, namun kenaikan konsumsi tidak sebesar dengan jumlah pendapatannya. Karena setiap pendapatannya tidak mungkin dikonsumsi semua melainkan sebagian dapat. 8.

(2) 9. ditabungkan. Oleh karena itu Keynes menjelaskan terdapat kecenderungan mengkonsumsi marjinal dengan dengan rumus sebagai berikut : MPC (Marginal Propensity to Consume) = b.. ୼஼ ୼௒. Kencenderungan mengkonsumsi rata-rata menjelaskan bahwa ketika pendapatan manusia mengalami peningkatan maka konsumsi manusia tersebut akan turun dikarenakan adanya peningkatan tabungan, sehingga dengan. adanya. peningkatan. pendapatan. membuat. kencenderungan. menabung lebih tinggi. Oleh karena itu kencenderungan mengkonsumsi ratarata dijelaskan dengan rumus sebagai berikut : APC (Average Propensitty to Consume) = c.. ஼ ௒. Pendapatan merupakan salah satu faktor utama dari suatu konsumsi dan adanya tingkat bunga tidak memiliki peran yang signifikan.. 2.2. Teori Permintaan Penawaran. 2.2.1. Teori Permintaan Menurut Case and Fair (2007), hubungan tepenting dalam suatu pasar. individual adalah hubungan antara pasar dan kuantitas yang diminta. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Kurva permintaan adalah suatu grafik yang menjelaskan beberapa produk tertentu yang akan dibeli oleh suatu rumah tangga pada harga yang berbeda. Kurva permintaan memiliki hubungan yang negatif diantara harga dan kuantitas yang diminta. Yang dapat diartikan bahwa ketika harga mengalami kenaikan, maka akan membuat kuantitas yang diminta akan mengalami pengurangan. Sedangkan apabila harga mengalami penurunan maka kuantitas yang diminta akan mengalami kenaikan..

(3) 10. Gambar 2.1 Kurva Permintaan. Price level, P. P2. ●. P1. ●. P0. ●. 0. Y2. Y1. Y0. Income, Y. Menurut Case dan Fair (2007), penentu-penentu lain atas permintaan rumah tangga yaitu pendapatan dan kekayaan, harga barang dan jasa, selera dan preferensi, dan ekspektasi. Pendapatan merupakan bentuk penghasilan yang diterima oleh rumah tangga pada waktu tertentu dapat berupa upah, gaji, laba, pembayaran bunga, dan sewa. Kekayaan yaitu sebuah ukuran simpanan yang merupakan total nilai yang dimiliki suatu rumah tangga dikurangi dengan nilai utang rumah tangga. Pada harga barang dan jasa terdapat barang subtitusi yang merupakan barang yang dapat digangtikan, barang subtitusi sempurna yaitu barang identik, barang komplementer adalah barang yang sejalan. Kurva permintaan memperlihatkan hubungan antara kuantitas yang diminta dah harga pada suatu barang. Dalam pergeseran kurva permintaan terdapat perubahan yang terjadi pada kurva permintaan yang berkorespondensi dengan hubungan antara jumlah kuantitas yang diminta atas suatu barang dan barang itu, adanya perubahan kuantitas yang diminta membuat harga menjadi berubah (Case dan Fair,2007)..

(4) 11. 2.2.2. Teori Penawaran Menurut Case dan Fair (2007), kuantitas yang ditawarkan merupakan. suatu jumlah produk tertentu yang mampu ditawarkan oleh suatu perusahaan yang akan dijual pada harga yang sudah ditentukan para periode watu tersebut. Seperti yang dilihat pada Gambar 2.2. Hukum penawaran adalah hubungan positif antara suatu harga dan kuantitas barang yang ditawarkan, oleh karena itu ketika terdapat suatu peningkatan harga pasar akan berdampak pada peningkatan kuantitas yang ditawarkan dan penurunan harga pasar akan membuat penurunan kuantitas yang ditawarkan. Gambar 2.2: Kurva Penawaran. Price level, P. D C. ● ● AS. 0 Aggregate output (income), Y. Penawaran yang dilakukan pada perusahaan mempunyai tujuan untuk memaksimalkan laba. Penentu penawaran merupakan harga barang dan jasa, biaya produksi yang bergantung pada suatu input dan teknologi yang tersedia seperti tenaga kerja, modal, tanah, dan energi. Dengan adanya kemajuan teknologi membuat biaya produksi yang digunakan semakin rendah. Perubahan yang terjadi pada kurva penawaran berkorespondensi dengan suatu hubungan baru antara kuantitas barang yang ditawarkan dan harga barang tersebut (Case dan Fair, 2007)..

(5) 12. 2.2.3 Ekuilibrium Pasar Menurut Case dan Fair (2007), ekuilibrium merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika jumlah kuantitas yang ditawarkan dan kuantitas yang diminta jumlahnya sama. Permintaan berlebih atau kekurangan terjadi apabila kuantitas yang diminta melebihi kuantitas yang ditawarkan pada periode waktu tertentu. Seperti yang terdapat pada Gambar 2.3. Keadaan keadaan yang menunjukan baik konsumen atau produsen telah menyetujui harga pada suatu barang, yang dimana harga yang konsumen bersedia membeli dan ketersediaan barang yang ingin dijual. Gambar 2.3 Kurva Ekuilibrium Pasar S0. P0. Price. ●. D0. Q0. Quantity. Penawaran berlebih atau surplus dimana suatu kondisi yang terjadi ketika suatu kuantitas yang ditawarkan melebihi kuantitas yang akan diminta pada harga diperiode tertentu. Seperti yang terdapat pada Gambar 2.4. ketika suatu kuantitas yang ditawarkan melebih kuantitas yang diminta, maka akan membuat harga mengalami perubahan cenderung menurun. Ketika harga mengalami suatu penurunan, maka akan membuat kuantitas yang ditawarkan cenderung menurun dan kuantitas yang diminta mengalami peningkatan sehinggaakan membuat titik ekuilibrium baru di mana kuantitas yang ditawarkan dan kuantitas yang diminta akan sama..

(6) 13. Price. Gambar 2.4 Kurva Penawaran Berlebih. S0. P1. ●. b. d. ●. ●. P0. D0. Qd. 2.3. Q0. Q1. Quantity. Teori Perilaku Konsumen Menurut Arsyad (1995), teori perilaku konsumen adalah teori yang. menjelaskan tentang suatu konsumen guna untuk meramalkan penggunaan barang dan jasa berdasarkan tingkat suatu harga dan pendapatan konsumen tersebut. Dalam melakukan kegiatan konsumsi, seorang individu akan berperilaku rasional walaupun pada perilaku aslinya tidak sedikit yang bertindak irasional saat melakukan kegiatan konsumsi. Bertindak rasional dapat diartikan sebagai seorang individu yang melakukan konsumsi dengan melihat berbagai pertimbangan batas anggaran yang dimiliki oleh seorang individu. Gilarso (2003), dalam menganalisis perilaku konsumen terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisa yaitu pendekatan utilitas dan teori indeferens. Dalam menganalisis perilaku konsumen terdapat beberapa asumsi diantaranya sebagai berikut : a. Konsumen mengetahui apa yang dibutuhkan. b. Konsumen mampu mengatur dan membuat suatu skala prioritas yang diperoleh dari seluruh kebutuhannya. c. Konsumen akan berkonsumsi dengan maksimal dan optimal. d. Adanya barang subtitusi yang dapat menggantikan suatu barang tertentu..

(7) 14. Menurut Noor (2017) terdapat asumsi yang menjelaskan tingkat kepuasan dan perilaku konsumen dipengaruhi oleh sebagai berikut : a. Nilai guna (utility) barang dan jasa yang dikonsumsi. Dengan adanya barang dan jasa, maka nilai kebutuhan dan keingininan konsumen selalu ingin lebih tinggi. b. Kemampuan konsumen untuk mendapatkan barang dan jasa. Daya beli dari pendapatan konsumen dan ketersedi barang. c. Kecenderungan konsumen dalam menentukan pilihan konsumsi. 2.3.1. Pendekatan Indefferens (IC) Pendekatan indefferens merupakan pendekatan yang digunakan untuk. melihat perilaku seorang konsumen dalam berkonsumsi yang dilihat dari aspek kesukaan konsumen dalam mengonsumsi suatu barang yang digambarkan pada kurva indefferens. Kurva indefferens juga mengammbarkan suatu tingkat kepuasan individu dalam mengonsumsi suatu barang. Arsyad (1995), menyatakan terdapat asumsi dalam pendekatan indefferens ini diantaranya : a. Seorang. individu. akan. mendapatkan. suatu. kepuasan. setelah. mengonsumsi suatu barang yang diinginkan. b. Individu akan memaksimalkan kepuasan dengan melihat kendala batas anggaran. c. Individu memiliki skala preferensi. d. Marginal Rate of Subtitution (MRS) adalah suatu barang pengganti, namun tigkat kepuasan yang diterima tetap sama dan akan menurun setelah titik kepuasan telah mencapai maksimum. Pada umumnya individu yang melakukan konsumsi tentunya akan mengkonsumsi suatu barang lebih dari satu jenis dan harus menyesuaikan.

(8) 15. kombinasibarang tertentu dengan melihat batas anggaran yang dimiliki. Seperti yang dijelaskan pada Gambar 2.5. Kombinasi barang yang akan dikonsumsi tentunya akan melebihi dua jenis barang. Barang tersebut terdiri dari barang primer dan barang sekunder. Dalam mengonsumsi suatu barang, biasanya individu akan memilih dua barang dengan mendapatkan kuantitas yang sama pada suatu barang tersebut, agar tingkat kepuasanyang didapat pada kedua barang tersebut akan sama.. Quantity of Y. Gambar 2.5 Kurva Indefferens. IC3 IC2 IC1. Quantity of X. 2.3.2. Garis Batas Anggaran Menurut Sukirno (2006), kurva kepuasan menggambarkan suatu keinginan. konsumen dalam memperoleh suatu barang tersebut, dengan mengonsumsi barang yang diinginkan akan membuat suatui individu mendapatkan tingkat kepuasannya. Berdasarkan fakta dilapang, konsumen tidak dapat memperoleh seluruh barang yang diinginkan karena terdapat batasan anggaran yang digunakan untuk belanja. Seperti yang dijelaskan pada Gambar 2.6. Dijelaskan bahwa pendapatan yang dimiliki oleh individu hanya dapat digunakan untuk membelanjakan dua barang saja dengan biaya yang dikeluarkan sebesar pada garis batas anggaran. Ketika konsumsi yang dilakukan pada individu didalam garis batas anggaran, maka masih terdapat sisa pendapatan setelah mengonsumsi.

(9) 16. kedua barang tersebut. Tetapi apabila konsumsi yang dilakukan diluar garis batas anggaran menggambarkan terdapat suatu barang yang tidak dibeli dengan kuantitas yang sama. Menurut Samuelson (2003), perubahaan pada pendapatan harga akan berdampak pada pergerseran garis batas anggaran apabila harga soft drinks mengalami kenaikan maka membuat sedikit soft drinks yang dapat dibeli dengan anggaran yang sama. Sehingga akan membuat garis anggaran mengalami perubahan, jadi apabila suatu individu mengalami penurunan pendapatan akan membuat garis batas anggaran bergeser ke kiri dan bila garis anggaran semakin besar akan membuat garis batas anggaran bergeser kekanan. Gambar 2.6 Kurva Garis Batas Anggaran. Income. Y. ●. 0 2.3.2. X* Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Rumah Tangga Menurut. Case. dan. Fair. (2007),. terdapat. beberpa. faktor. yang. mempengaruhi kuantitas konsumsi rumah tangga terhadap barang dan jasa diantaranya sebagai berikut : a. Harga produk b. Pendapatan yang diterima oleh rumah tangga c. Jumlah akumulasi kekayaan rumah tangga.

(10) 17. d. Harga produk lain yang tersedia bagi rumah tangga e. Selera dan preferansi rumah tangga f.. Ekspektasi rumah tangga terhadap kekayaan, harga, dan pendapatan di masadepan.. 2.3.3. Tingkat Pendapatan Menurut Sukirno (2006), pendapatan merupakan suatu jumlah penghasilan. yang diterima oleh penduduk atas suatu prestasi kerjanya berdasarkan periode yang ditentukan. Pendapatan dapat dikatakan juga sebagaian yang bersumber dari pemilik kekayaan, dan sebaliknya kekayaan tidak lain merupakan nilai sekarang (present value) (Friedman dalam Boediono,1982). Pendapatan individu harus dapat digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Sukirno (2006), dalam perhitungan pendapatan terdapat berbagai cara diantaranya sebagai berikut: a. Cara. pengeluraran. yang. dimana. pendapatan. dihitung. dengan. menjumlahkan nilai pengeluaran kedalam barang dan jasa b. Cara produksi, cara produksi dihitung berdasarkan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan. c. Cara. pendapatan,. pendapatan. diperoleh. dengan. menjumlahkan. keseluruhan pendapatan yang diterima.. 2.4. Technology Acceptance Model Menurutut Simamarta (2015), model ini menjelaskan tentang penerimaan. suatu teknologi yang dibangun berdasarkan beberapa teori yang telah ada, diantaranya sebagai berikut: a. Teori keyakinan sendiri (self-effancy theory) b. Paradigma biaya manfaat (cost-benefit paradigma).

(11) 18. c. Adopsi dari inovasi-inovasi (adoption of innovations) d. Evaluasi dari berbagai laporan informasi (evaluation of information. reports) e. Model disposasi kanal (channel disposiition. TAM merupakan teori yang menjelaskan suatu perilaku yang menggunakan teknologi sebagai alatnya. Model TAM merupakan model yang paling banyak digunakan dalam suatu penelitian yang berkaitan dengan teknologi dan informasi dikarenakan model ini penelitian ini sederhana.. 2.4.1. Persepsi Kegunaan (perceived usefulness) Menurut Simarmata (2015), manfaat persepsi diartikan sejauh individu. percaya terhadap suatu teknologi yang akan meningkatkan suatu kinerja dalam pekerjaannya. Dalam Tabel 2.1 dijelaskan terdapat beberapa point yang membentuk kegunaan dalam suatu teknologi dan dapat diterapkan dalam suatu kehidupan sehari-hari. Kegunaan persepsi digunakan dalam mengukur suatu tingkat penerimaan sistem teknologi yang berkaitan denga informasi bagi para pengguna. Tabel 2.1 : Butir yang Membentuk Konstruk Kegunaan Persepsian. 1 2 3 4 5 6. Manfaat Persepsian (Preceived Usefulnes) Work More Quickly Job Performance Increase Productivity Effectiveness Makes Job Easier Useful. Sumber : Hartono dalam Simarmata (2015). Menurut Davis dalam Simarmata (2015), penerimaan suatu teknologi disebabkan oleh faktor kemudahan persepsian (ease of use), manfaat persepsian.

(12) 19. (usefullness), dan penggunaan sebesarnya (actual use). Manfaat pada suatu persepsian dapat disimpulkan sebagai mana seorang percaya percaya pada suatu teknologi yang akan mampu meningkatkan mobilitas pekerjaannya. Seseorang akan menggunakan suatu teknologi ketika orang tersebut merasa percaya pada suatu informasi yang didapat dari sekitar, namun sebaliknya ketika seseorang tidak merasa percaya pada suatu teknologi maka akan membuat teknologi tidak mudah digunakan. Menurut Simarmata (2015), Kemudahan dalam penggunaan diartikan sebagai sejau mana individu akan percaya pada suatu teknologi. Seseorang akan menggunakan suatu teknologi dikarenakan individu tersebut percaya bahwa sistem informasi tersebut sangat mudah digunakan, namun sebaliknya apabila individu tidak menggunakan teknologgi dikarenakan individu berasumsi bahwa teknologi tersebut tidak mudah untuk digunakan.. 2.4.2. Preferensi Konsumen Menurut Hartoyo (2006), preferensi konsumen adalah sebagai pilihan suka. atau tidak suka terhadap suatu barang dan jasa yang dikonsumsi. Preferensi juga secara umum dapat menentukan perilaku seseorang dalam mengkonsumsi barang, namun Kotler dalam Haroyo (2006) berpendapat preferensi konsumen menunjukan kesukaan konsumen dari banyaknya pilihan barang atau jasa yang dikonsumsi. Preferensi konsumen dapat dilihat dari mengukur tingkat kegunaan dan nilai relatif penting pada setiap atribut yang terdapat pada suatu barang dan jasa. Menurut Engel dalam Hartoyo (2006), terdapat beberapa faktor penentu yang akan mempengaruhi perilaku konsumen dan faktor-faktor penentu menjadi tiga kategori:.

(13) 20. a. Faktor Lingkungan. Perilaku Konsumen akan dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti budaya, kelas sosial, dan pengaruh pribadi. b. Perbedaan Individu. Perilaku konsumen akan dipengaruhi bebrbagai faktor internal seperti sumberdaya konsumen, motovasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, dan kepribadian c. Proses Psikologis. Faktor ini merupakan proses pengolahan informasi pembelajaran dan perubahan sikap atau perilaku.. 2.5. Sharing Economy Sharing Economy adalah sebuah model yang menjelaskan bisnis baru. yang berdasarkan pada suatu konsep yang memberikan suatu manfaat bagi sumber daya manusia, maka Sharing Economy sering disebut sebagai. collaborative consumption. Karakter pada Sharing Economy berorientasi pada individu dengan individu, maka perusahaan Sharing Economy berlaku sebagai suatu pasar sesama indivi yang melakukan transaksi (Zuluaga 2016). Menurut Rachel Botsman,. dalam bidang collaborative consumption terdapat tiga tipe. pembagian diantaranya sebagai berikut: a. Product Service System Sistem ini dimana menjelaskan ketika perusahaan untuk menawarkan suatu bIarang sebagai jasa. Barang yang dimiliki disewakan kepada perorangan (peer-to-peer). Dengan adanya product service system membuat pola konsumsi individu yang semula membutuhkan suatu benefit pada penggunaan suatu produk menjaditidak ingin menggunakan barang tersebut. Contoh dari tipe bisnis ini adalah Go-jek, Grab Bike, Zipcar. b. Redistribution Market. Redistribution market merupakan ketika barang yang dimiliki oleh individu sebelumnya akan dipindahkan dari individu yang tidak membutuhkan ke.

(14) 21. tempat yang membutuhkan. Contoh dari tipe bisnis ini merupakan bukalapak, fjb kaskus, dan olx. c. Collaborative Lifestlye. Collaborative lifestlye adalah ketika terdapat masing-masing individu yang memiliki kebutuhan dan kegemaran yang sama berkumpul guna untuk saling bertukar pikiran dan berbagi aset.. 2.6. Teori Permintaan dan Penawaran Transportasi. 2.6.1. Teori Permintaan Transportasi Menurut Nasution (2008), permintaan jasa transportasi terjadi apabila. antara dua atau lebih tempat perbedaan pada kegunaan suatu marjinal terhadap suatu barang, yang dimana barang tersebut memiliki permintaan yang tinggi dan yang satu yang rendah. Pada umumnya biaya pada untuk penggunaan produk manufaktur merupakan suatu bagian yang kecil dari harga yang terbentuk pada suatu pasar. Terdapat beberapa sifat yang khusus pada suatu permintaan akan jasa transportasi diantaranya sebagai berikut: a. Derived Demand merupakan suatu permintaan yang bersifat turunan. Permintaan akan jasa angkutan baru akan terjadi apabila ada hal-hal dibalik permintaan, contohnya seperti keinginan untuk rekreasi, keinginan untuk ke sekolah. b. Permintaan akan jasa transportasi pada dasarnya adalah mudah untuk digeser atau ditunda yang dimana sangat mudah dipengaruhi oleh fluktuasi waktu. c. Permintaan akan jasa transportasi sangat dipengaruhi pada elastisitas pendapatan. Menurut Hukum Engel dalam Nasution (2008), apabila pendapatan. seorang. mengalami. kenaikan,. maka. orang. tersebut.

(15) 22. mengurangi. pengeluarannya. untuk. barang. kebutuhannya. dan. menggantikan dengan barang yang lebih mewah. d. Jasa transportasi merupakan jasa campuran (product mixed). Permintaan akan jasa transportasi sangat kompleks dikarenakan pada permintaan tersebut tidak hanya dilandasi pada keinginan untuk memindahkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi banyak variabel-variabel lain yang mempengaruhi keinginan tersebut. Menurut Nasution (2008), permintaan akan jasa angkutan diengaruhi pada harga angkutan dan harga angkutan lainnya serta tingkat pendapaatannya. Secara umum fungsi permintaan jasa transportasi sebagai berikut : Dt = f (P1, P2, P3, ... Pn, Y, ...) Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jasa transportasi diantaranya sebagai berikut: a. Harga jasa angkutan Harga jasa angkutan merupakan banyaknya suatu biaya yang dimana bukan sekedar biaya jasa angkutan saja. Setiap adanya suatu perubahan pada harga transportasi akan berpengaruh kecil pada permintaan jasa transportasi. b. Tingkat pendapatan Jika tingkat pendapatan individu mengalami peningkatan, maka. dalam pemakaian. transportasi. akan membuat permintaan jasa. transportasiakan mengalami peningkatan. c. Citra atau Image perusahaan moda transportasi Adanya citra pada perusahaan penyedia moda transportasi akan memberikan permintaan pada konsumen. Apabila citrayang diberikan.

(16) 23. berupa pelayan dan kualitas membuat konsumen memilih untuk bertahan dalam penggunaan transportasi.. 2.6.2. Teori Penawaran Transportasi Menurut Nasution (2008), penawaran jasa angkutan merupakan suatu. proses produksi yang dilakukan guna untuk memenuhi suatu permintaan. Hasil produksi transportasi tidak bisa dilihat atau dipegang dengan demikian hasil produksi hasil produksi ini dapat dikatakan sebagai jasa. Terdapat beberapafaktor yang mempengaruhi suatu penawaran jasa angkutan diantaranya sebagai berikut: a. Teknologi yang dipakai memengaruhi kinerja transportasi tertentu, yaitu dalam hal biaya operasi, kapasitas, dan kecepatan. b. Perilaku dan tujuan operator menentukan suatu strategi suatu eksploitasi yang berhubungan dengan suatu kinerja. Hal ini meupakan salah satu mekanisme dalam harga yang akan menjabarkan fungsi biaya operasi. c. Perilaku supplier yaitu akan dipengaruhi oleh kelembagaan yang dimana akan mengatur suatu kebijakan harga,kapasitas, dan tipe peralatan. d. Perilaku pemakai jasa, seperti ukuran, persediaan, danpengiriman suatu barang akan mempengaruhifungsidari supply transport.. 2.7. Tingkat Harga Menurut Kholter (2005), harga merupakan suatu nilai atau uang yang akan. dibebankan atas suatu produk dan jasa untuk jumlah dari suatu nilai yang ditukar konsumen atas manfaat harga yang telah menjadi faktor penting yang akan mempengaruhi suatu pembelian konsumen. Harga juga merupakan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan aspek lain (non moneter) yang akan menimbulkan suatu utilitas atau kegunaan yang digunakan untuk mendapatkan suatu jasa (Tjiptono, 2012)..

(17) 24. Harga merupakan suatu ukuran bagi konsumen dimana menjadi suatu kesulitan dalam menilai suatu produk yang kompleks yang dimana untuk memenuhi suatu kebutuhan dan keinginan. Kesalahan dalam penentuan harga dapat menimbukan suatu permasalahan yang dimana para pelaku usaha akan menjadi tidak disukai oleh konsumen, sehigga akan membuat para konsumen menurunkan permintaan. Harga produk atau jasa akan mempengaruhi posisi pesaing yang merupakan bagian dari pasar tersebut. Menurut Khotler (2005), dalam. faktanya,. para. pemasar. biasanya. melakukan. penetapan. harga. padasuatujasa dengan cara kombinasi diantaranya sebagai berikut: a. Barang atau jasa yang spesifik yang akan menjadi suatu objek transaksi. b. Kegunaan pemuasan kebutuhan yangdilakukan oleh para pelaku penyedia jasa.. 2.8. Kepercayaan Menurut Hardiawan (2013), kepercayaan pembeli pada penyedia barang. dan jasa e-commerce yang terkait bagaimana penyedia barang dan jasa memberikan keyakinan terhadap pembeli dengan menggunakan keahliannya yang dapat menjamin ketika individu sedang menggunakan barang dan jasa yang telah disediakan agar tidak terdapat pihak yang merasa dirugikan. Dengan berkembangnya teknologi membuat banyak orang mempunyai kesempatan dalam menjalankan kecurangan yang akan merugikan banyak orang. Menurut Morgan dan Hunt pada Hardiawan (2013), indikator yang digunakan dalam oengukuran kepercayaan yaitu kredibilitas yang merupakan suatu kemampuan perusahaan dalam meyakinkan rekan kerja baik secara lisan dan tertulis. Terdapat beberapa indikator kepercayaan yaitu sistem keamanan, sistem kerahasiaan, dan kompensasi kerugian yang diterima oleh individu (Jia dan.

(18) 25. Shen dalam Hardiawan, 2013). Menurut Gilbert dan Tang dalam Hardiawan (2013), indikator kepercayaan merupakan tingkat kepercayaan yang diterima konsumen dengan penjual, citra penjual, dan kejujuran penyedia barang dan jasa dalam melayani pelanggannya.. 2.9. Hubungan Tingkat Harga Terhadap Konsumsi Menurut Tjiptono (2008), harga dapat membantu pembeli untuk. memutuskan cara memperoleh manfaat dan utilitas yang tinggi yang berdasarkan kemampuan daya belinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa dan adanya peranan informasi harga membuat konsumen terdidik dalam penentuan kualitas penggunaan barang dan jasa. Hal ini bermanfaat dimana terdapat situasi konsumen mengalami kesulitan dalam menilai suatu faktor produk atau manfaat kegunaan secara objektif.. 2.10. Hubungan Pendapatan Terhadap Konsumsi Menurut Nasution (2008), jika tingkat pendapatan individu dalam. pemakaian transportasi mengalami peningkatan, maka akan membuat permintaan jasa transportasi akan mengalami peningkatan. Menurut T Gilarso (1993), pendapatan merupakan faktor utama yang mempengaruhi konsumsi mahasiswa dikarenakan mahasiswa memiliki pendapatan (uang saku) padatiap bulan yang digunakan untuk suatu kebutuhan setiap hari. Setiap mahasiswa tidak memiliki pendapatan yang sama. Ketika mahasiswa memiliki pendapatan yang tinggi maka konsumsi kesehariannya cenderung tinggi, namun sebaliknya ketika mahasiswa memiliki pendapatan yang cenderung rendah maka kegiatan konsumsi mahasiswa akan cenderung rendah..

(19) 26. 2.11. Hubungan Tingkat Kepercayaan Terhadap Konsumsi Kepercayaan merupakan pondasi utama dalam melakukan usaha. dikarenakan kepercayaan konsumen dinilai dengan pelayanan barang dan jasa yang disediakan. Menurut Yousafzai et al., (2003), kepercayaan dapat dipertimbangkan sebagai katalis dalam melakukan transaksi antara penjual dan pembeli agar konsumen mendapatkan utilitas tertinggi. Kepercayaan pihak tertentu dalam melakukan transaksi berdasarkan suatu keyakinan akan menimbulkan suatu kepercayaan dengan penilaian positif sehingga konsumen akan merasa aman dalam bertransaksi barang dan jasa tersebut.. 2.12. Hubungan Tingkat Kemudahan Terhadap Konsumsi Tingkat kemudahan diartikan sebagai sejauh mana seseorang mudah. dalam mengakses teknologi untuk mendapatkan suatu barang dan jasa. Kemudahan juga dapat dikatakan sejauhmana seseorang percaya bahwa menggunakan teknologi akan bebas dari segala usaha. Menurut Hartono dalam Simarmata (2015), kemudahan pengguna merupakan suatu persepsi yang dibentuk dari suatu kepercayaan atau kemudahan teknologi untuk pengambilan keputusan. Faktor kemudahan ini terkait dengan bagaimana menggunakan operasional secara online, maka dengan adanya kemudahan akan membuat suatu konsumen akan tetap dalam penggunaan kebutuhannya secara online.. 2.13. Hubungan Tingkat Keamanan Terhadap Konsumsi Tingkat keamanan dalam menggunakan jasa merupakan salah satu aspek. yang penting dalam mempengaruhi suatu konsumsi di masyararakat. Menurut Raman Arasu dan Vuswanathan (2011), faktor keamanan memiliki hubungan yang positif signifikan. dalam mempengaruhi keputusan pembelian secara online.. Informasi pengguna merupakan isu-isu penting dalam menggunakan aplikasi.

(20) 27. online pasalnya hampirsemua layanan barang dan jasa secara online meminta identitas pribadi seperti nama pelanggan, nomor telepon, dan email. Terdapat indikator keamanan yang digunakan yaitu jaminan keamanan dan kerahasian data (Raman Arasu dan Viswananthan A., 2011)..

(21) 2.14. Penelitian Terdahulu Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu. Nama. Tujuan Penelitian. Metode. Hasil Penelitian. Aulia, R. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk. Model dianalisis. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor pendidikan,. dan Aidar,N. mengetahui faktor yang. menggunakan. pendapatan, pengeluaran konsumsi. (2016). mempengaruhi pelanggan listrik. Confirmatory Factor. listrik dan jumlah barang elektronik mempengaruhi. pascabayar tidak beralih. Analysis (CFA) dan. pelanggan listrik pascabayar tidak beralih. menggunakan listrik prabayar.. diolah dengan. menggunakan listrik prabayar secara disignifikan di. menggunakan program. Kota Banda Aceh. Akan tetapi, faktor. SPSS. pendidikan dan jumlah anggota keluarga merupakan faktor yang dominan mempengaruhi pelanggan listrik pascabayar tidak beralih menggunakan listrik prabayar di Kota Banda Aceh.. Septiani,R.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk. Penelitiaan. Hasil penelitian menunjukan presepsi kemudahan. Handayani,. mengetahui faktor yang memengaruhi. menggunakan model. penggunaan memiliki dampak positif terhadapt niat. P,W. dan. niat layanan transportasi online.. Cofirmatory Factors. pelaku. Hal ini dikarenakan kemudahan dan. Analysis (CFA).. pengetahuan pengguna tentang aplikasi Go-Jek. Azzahro,F. (2017). membuat mereka merasa lebih kompeten dan. 27.

(22) Variabel yang. penelian ini juga menemukan bahwa faktor inovasi. digunakan. tidak berpengaruh positif terhadap niat perilaku.. kepercayaan, berbagai layanan, inovasi, kenikmatan, niat perilaku, norma subjectiv, kesesuiaian, kemudahan pengguna. Pramita, I,R. Penelitian. Metode penelitian ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap faktor-. dan. ini bertujuan untuk menetahui faktor-. adalah analisis faktor. faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen. Budiadi, R. faktor yang mempengaruhi keputusan. konfirmatori. dalam memilih jasa transportasi taksi roda dua Cak. (2015). konsumen dalam memilih jasa. Faktor internal yaitu. Transport Surabaya, menunjukkan bahwa. transportasi taksi roda dua.. kebutuhan,. pengambilan keputusan dipengaruhi dari faktor. pendapatan, dan. internal yaitu kelompok faktor kebutuhan sedangkan. pekerjaan. dari faktor eksternal terdiri dari kelompok faktor pelayanan dan kelompok faktor keamanan.. Faktor eksternal yaitu tarif, lokal, tujuan, pelayanan, ketepatan,. 28.

(23) waktu, kenyamanan, dan keamanan Kadunci, R. Penelitian ini bertujuan untuk. Metode pada penelitian. Hasil analisis regresi linear sederhana didapat. dan. mengetahui pengaruh dari kualitas. ini menggunakan teknik. persamaan perhitungan sebagai berikut : Y = 31,786. Sulistyowati. pelayanan yang diberikan oleh PT.. regresi linear. + 0,672X, dimana Y merupakan kepuasan pelanggan. (2016). Gojek Indonesia terhadap kepuasan. sederhana. dan X merupakan kepuasan pelanggan, yang artinya apabila pengaruh Kualitas Pelayanan (X) sama. pelanggan di kalangan mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga.. Menggunakan variabel. dengan nol (tidak ada perubahan), maka Kepuasan. dependen keouasan. Pelanggan (Y) sebesar 31,786. Nilai 0,672X. pelanggan dan variabel. merupakan koefisien regresi yang menunjukan bahwa. independen kualitas. setiap pertambahan satu nilai angka pada kualitas. pelayanan. pelayanan, maka akan ada kenaikan variabel kepuasan pelanggan sebesar 0,672. Hasil Uji T menunjukan THitung sebesar 7,474sedangkan TTabel 1,294. Selain itu hasil perhitungan pada tabel signifikan menunjukkan hasil sebesar 0,000, ketentuan probabilitas signifikasi sebesar 0,05.Dapat diketahui jawaban hasil perhitungan diatas bahwa THitung> TTabel,. 29.

(24) yaitu7,474>1,292yang berarti THitung bernilai positif dan ρ < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05.. Mar’ati, C,. Tujuan penelitian ini adalah untuk. Penelitian ini. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat. R dan. mengetahui dan menganalisis. menggunakan metode. diketahui bahwa variabel kualitas layanan (X1). Sudarwant,. pengaruh antara kualitas layanan dan. Analisis Regresi Linear. mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial. T.. harga terhadap kepuasan pelanggan. Berganda. Pengujian. terhadap variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan. (2016). jasa transportasi ojek online Gojek di. hipotesis dilakukan. (Y) jasa transportasi ojek online Gojek di Surabaya.. Surabaya.. dengan menggunakan. Variabel harga (X2) mempunyai pengaruh yang. uji F dan uji T. signifikan secara parsial terhadap variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan (Y) jasa transportasi ojek online Gojek di Surabaya. Dan variabel harga (X2) memiliki pengaruh yang lebih dominan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel kualitas layanan dan harga mempunyai pengaruh yang signifikan dan bersamasama (simultan) terhadap variabel terikat yaitu kepuasan pelanggan jasa transportasi ojek online Gojek di Surabaya.. 30.

(25) 31. 2.15. Kerangka Pikir Dari penelitian ini, dapat dibuat suatu kerangka pikir yang digunakan untuk. landasan dalam penulisan penelitian ini, kerangka ini menjelaskan adanya beberapa faktor yang dimana terdapat penggunaan moda transportasi online, namun adanya pembeda regulasi yang dimana tidak ada kejelasan yang mengat sadulasi untuk moda transportasi online tersebut. Pada sisi lain tingkat konsumsi mahasiswa dalam menggunakan transportasi online tetap ada, namun terdapat pembeda yang dimana variabel harga, pendapatan mahasiswa, tingkat kepercayaan, dan tingkat kemudahan dalam menggunakan moda transportasi online yang akan mempengaruhi tingkat konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada penggunaan moda transportasi transportasi online.. Gambar 2.7 Kerangka Pikir. Sumber: Ilustrasi Penulis,2018.

(26) 32. Berdasarkan penjabaran kerangka pikir tersebut dijelaskan bahwa terdapat faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam penggunaan moda transportasi dengan menggunakan variabel harga, pendapatan, kepercayaan, tingkat kemudahan mengakses..

(27) 7.

(28)

Gambar

Gambar 2.1 Kurva Permintaan
Gambar 2.2: Kurva Penawaran
Gambar 2.3 Kurva Ekuilibrium Pasar
Gambar 2.4 Kurva Penawaran Berlebih
+6

Referensi

Dokumen terkait

RC201700362 Satriana Sari, S.Pd Teknik Elektronika Universitas Negeri

Selanjutnya pada bab pembahasan ini, akan dibahas juga pertumbuhan linier dan indeks luminansi pada setiap lokasi pengambilan data, kaitannya dengan perubahan iklim (iklim ekstrim

Imagine if you could have a sports betting system that can be truly profitable over the course of 11 years no matter if the team is winning or losing?.

Berdsarkan PBI APU-PPT tersebut, ketentuan tentang KYC ( Know Your Customer ) lebih disempurnakan dengan memberikan konsep baru yang dikenal dengan CDD ( Customer Due

Aplikasi tersebut dibuat untuk memberikan informasi untuk orang-orang yang sering berpergian menggunakan kendaraan bermotor di daerah Jakarta Pusat, aplikasi ini diharapkan

(MUI) serta yang kedua adalah bahwa Kompilasi Hukum Islam dapat digunakan sebagai pedoman. dalam menyelesaikan masalah-masalah perkawinan, kewarisan dan perwakafan, baik

Secara empiris dilapangan seringkali dijumpai bahwa para petani produsen tampaknya tetap saja menghadapi fluktuasi harga terutama saat panen, dan para pedaganglah

[r]