• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

3.1.1 Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia --dilebur menjadi Bank Mandiri. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.

Setelah merger, Bank Mandiri melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, kami menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan rasionalisasi jumlah karyawan dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank Mandiri diimplementasikan ke semua jaringan dan seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya. Selain itu, Bank Mandiri berhasil mengimplementasikan core banking system baru

(2)

yang terintegrasi menggantikan core banking system legacy yang terpisah.

Semenjak didirikan, kinerja Bank Mandiri terus meningkat terlihat dari laba yang terus meningkat dari Rp 1,18 Triliun di tahun 2000 hingga mencapai Rp 5,3 Triliun di tahun 2004. Selain itu, Bank Mandiri juga mencatat prestasi penting dengan melakukan penawaran saham perdana pada 14 Juli 2003 sebesar 20% atau ekuivalen dengan 4 Milliar lembar saham.

Kantor pusat Bank Mandiri terletak di Plaza Mandiri, Jln. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36 - 38,Jakarta 12190.

Tanggal 30 September 2011, Bank Mandiri memiliki 12 kantor wilayah, 66 kantor wilayah,930 kantor cabang, 296 cabang Mandiri Mitra Usaha dan 234 kantor kas. Bank Mandiri memiliki 4 kantor luar terletak di Caymand Island, Singapura, Hong Kong dan Timor leste juga 1 kantor perwakilan di Shanghai - RRC.

Bank Mandiri memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung: Bank Mandiri (Eropa) Limited, Mandiri International Remittance Berhad, PT Bank Syariah Mandiri, PT Usaha Gedung Bank Dagang Negara, PT Mandiri Sekuritas, PT Bumi Daya Plaza, PT Bank Sinar Harapan Bali, PT Mandiri Tunas Finance dan AXA Mandiri Financial Services PT Januari 2012.

(3)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. didirikan berdasarkan UU No 21 tahun 1968,

tapi sejarah akarnya dapat ditelusuri kembali sejak 1895. Sebelumnya yang sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, BRI go public pada bulan November 2003 dan menjadi perusahaan publik. Sekarang, Pemerintah memiliki 56,8% dan publik memiliki sisanya. BRI saham dikategorikan sebagai blue chip dan termasuk dalam LQ 45.

BRI terkenal dengan fokus pada pembiayaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Menengah (UMKM). Usaha Mikro yang dianggap sebagai salah satu Penyedia terbesar Kredit Mikro di dunia. Portofolio total kredit, 80% pergi ke mikro dan UKM. Melayani Mikro dan UKM memungkinkan BRI memiliki portofolio pinjaman yang terdiversifikasi dengan baik untuk meminimalkan risiko usaha. Mengingat bisnis sifat BRI, ia memiliki jaringan terbesar, dengan lebih dari 6.350 outlet menyebar seluruh Indonesia, dari desa ke kota membuat BRI siap untuk merebut semua peluang bisnis di seluruh Indonesia. Selain itu, BRI juga memiliki basis pelanggan besar, lebih dari 30 juta penabung dan peminjam yang memberikan keunggulan kompetitif bagi BRI untuk mengembangkan perusahaan bisnis termasuk bisnis berbasis biaya.Untuk melayani nasabahnya, BRI memiliki berbagai produk dan jasa perbankan. Kupedes, sebuah

(4)

produk kredit untuk peminjam mikro, dikenal luas kepada pengusaha mikro. Selain bahwa BRI juga menyediakan kredit modal kerja, kredit aktiva tetap, pinjaman konsumen, gaji berdasarkan pinjaman, ekspor / impor pinjaman, dll Didukung oleh model bisnis yang kuat dan infrastruktur, BRI telah menjadi yang paling menguntungkan bank di Indonesia. BRI akan terus mengembangkan usahanya untuk memberikan nilai yang lebih baik untuk semua pemegang saham dan pemangku kepentingan.

BRI berlokasi di Gedung BRI I, Jln. Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta. Seperti tanggal 30 September 2011, BRI memiliki 18 kantor regional, 14 kantor inspeksi, 420 rumah tangga cabang, 1 kantor cabang khusus, 480 sub-kantor cabang, 3 cabang di luar negeri, 854 kantor kas, 4.766 BRI unit, dan 1.195 teras. Seperti tanggal 30 September 2011, Bank memiliki 38.644 karyawan.BRI memiliki kepemilikan pada anak perusahaan: PT Bank BRI Syariah dan PT Bank Agro Tbk.

3.1.3 Bank Central Asia

PT Bank Central Asia Tbk. didirikan dengan nama NV Subsidiaries Dagang Dan Semarang Industrie Knitting Factory pada tanggal 10 Oktober 1955. Nama telah diubah untuk beberapa kali, perubahan terakhir adalah pada tanggal 21 Mei 1974, yaitu PT Bank Central Asia di depan Notaris Ridwan Suselo. Bank mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober

(5)

1956. Bank beroperasi sebagai bank komersial. Bank yang melakukan perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia.

Kantor pusat PT Bank BCA terletak di Menara BCA Jln. M.H. Thamrin No 1, Jakarta. Pada 30 September 2011, BCA memiliki 914 cabang pembantu rumah tangga juga memiliki 2 perwakilan di luar negeri berlokasi di Singapura dan Hong Kong.

BCA memiliki kepemilikan langsung dan tidak langsung pada anak perusahaan: PT BCA Finance, BCA Finance Limited, PT Bank BCA Syariah (dahulu PT Bank UIB), dan PT Dinamika Usaha Jaya. Pada tanggal 30 September 2011, Bank BCA memiliki 19.914 karyawan tetap.

3.1.4 Bank Negara Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada awalnya didirikan di Indonesia sebagai pusat bank atas nama "Bank Negara Indonesia" berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 2 tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946. Selanjutnya, berdasarkan UU No 17 tahun 1968, BNI menjadi "Bank Negara Indonesia 1946" dan berubah status menjadi milik Negara komersial bank. Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar BNI, ruang lingkup kegiatan BNI adalah melakukan komersial perbankan kegiatan, termasuk kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah.

(6)

Kantor pusat BNI berlokasi di Jln. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta.Pada 30 September 2011, BNI memiliki 167 cabang domestik dan 900 kantor cabang pembantu, jaringan BNI juga meliputi 4 luar negeri cabang yang terletak di Singapura, HongKong, Tokyo dan London serta 1 kantor perwakilan di New York. BNI mempunyai kepemilikan langsung pada anak perusahaan berikut: PT BNI Multifinance, PT BNI Efek, PT BNI Life Insurance, BNI Remittance Ltd dan PT Bank BNI Syariah. Semua anak perusahaan BNI berkedudukan di Jakarta, kecuali BNI Remittance Ltd yang merupakan berkedudukan di HongKong. Seperti tanggal 30 September 2011, BNI memiliki 20.017 karyawan tetap dan honorer 4753 karyawan.

3.1.5 Bank Danamon

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. berkedudukan di Jakarta, didirikan pada tanggal 16 Juli 1956, berdasarkan Akta Notaris 134 Meester Raden Soedja, SH. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank Dasar, ruang lingkup kegiatan Bank adalah terlibat umum perbankan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, dan untuk terlibat dalam kegiatan perbankan lainnya berdasarkan Prinsip Syariah. Bank mulai beroperasi kegiatan berdasarkan prinsip syariah pada tahun 2002. Sejak Maret 2004, Bank mulai melakukan kegiatan usaha mikro dengan nama Danamon Simpan Pinjam.

(7)

Kantor pusat Bank berlokasi di Menara Bank Danamon Building, Jln. Prof Dr Satrio Kav. E4 No 6, Mega Kuningan, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2011, Bank memiliki 79 cabang utama, 1.529 cabang pembantu domestik dan Danamon Simpan Pinjam, 65 cabang Syariah dan cabang pembantu.

Bank memiliki kepemilikan langsung pada anak perusahaan berikut: PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (95%), PT Asuransi Adira Dinamika (90%) dan PT Adira Quantum Multifinance (99%).

Pada tanggal 31 Desember 2011, Bank dan Anak Perusahaan memiliki 45.249 karyawan tetap 17.017 pegawai honorer, dan 8.683 karyawan outsource.

3.1.6 Bank Permata

PT Bank Permata Terbuka beroperasi di sektor bank Nasional komersial. PT Bank Permata Terbuka. Kegiatan utama Grup adalah menyediakan layanan perbankan. Produk-produknya dikelompokkan ke dalam Kewajiban, Aset, Kartu Kredit dan Bancassurance, Permata FOREX dan Perbankan Komersial, dan jasa perusahaan dikategorikan ke dalam e-Saluran, Preferred Banking, Wealth Management, Manajemen Kas dan Permata Bank Sekuritas dan Badan Layanan. Anak perusahaan Grup bergerak dalam industri sekuritas, pembiayaan konsumen dan sektor sewa guna usaha dan bisnis asuransi umum. Pada tanggal

(8)

31 Desember 2009, Grup memiliki 49 kantor cabang (termasuk 10 cabang syariah), 224 kantor cabang pembantu, enam kantor kas, payment point dua, 241 kantor layanan syariah, 569 anjungan tunai mandiri (ATM) dan satu Syariah ATM di seluruh Indonesia. Kantor pusat berada di Permata Bank Tower I Jln. Sudirman Kav.27 Jakarta.

3.1.7 Bank Tabungan Negara

PT Bank Tabungan Negara didirikan pada 9 Februari 1950 dengan nama Bank Tabungan Pos. Seiring dengan program pemerintah dalam pembangunan perumahan, khususnya perumahan bagi segmen berpenghasilan rendah pada tahun 1974,Bank ditunjuk sebagai KPR lembaga pembiayaan.Selanjutnya, pada tahun 1989, status Bank diubah menjadi komersial bank dan menjadi Persero pada tahun 1992. Pada tahun 1994, Bank BTN mulai beroperasi sebagai Bank Devisa. Pada tahun 2005, Bank memulai bisnis syariahnya.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Dasar, ruang lingkup kegiatan Bank adalah untuk melakukan kegiatan perbankan, termasuk melakukan kegiatan perbankan berdasarkan syariah prinsip. Bank mulai beroperasi pada prinsip syariah pada tanggal 14 Februari 2005 untuk memulai operasi cabang syariah pertama di Jakarta - Harmoni. Kantor pusat Bank berlokasi di Jln. Gajah Mada No 1, Jakarta Pusat. Untuk mendukung operasi,

(9)

sebagai tanggal 30 September 2011, Bank memiliki 84 kantor cabang (termasuk 21 cabang syariah), 225 kantor cabang pembantu (termasuk 11 sub-cabang syariah), 290 kantor kas dan 2.661 SOPP (Sistem On-line Payment Point). Tanggal 30 September 2011, Bank memiliki 5.153 karyawan.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kausal untuk mengukur pengaruh beberapa variabel bebas (independent variable) terhadap tergantungnya (dependent variable). Alat statistik yang digunakan adalah regresi dan korelasi.

3.3 Hipotesis Penelitian

Dari landasan konseptual dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, dapat disusun beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ho1 : CR berpengaruh terhadap harga saham Ha1 : CR tidak berpengaruh terhadap harga saham Ho2 : DER berpengaruh terhadap harga saham Ha2 : DER tidak berpengaruh terhadap harga saham Ho3 : ROE berpengaruh terhadap harga saham Ha3 : ROE tidak berpengaruh terhadap harga saham Ho4 : TATO berpengaruh terhadap harga saham Ha4 : TATO tidak berpengaruh terhadap harga saham

(10)

Ho5 : CR,DER,ROE,dan TATO berpengaruh serempak terhadap harga saham Ha5 : CR,DER,ROE,dan TATO tidak berpengaruh secara serempak terhadap harga saham

3.4 Definisi dan Variabel Pengukuran

Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel independen dan variabel dependen :

3.4.1 Variabel Independen (X) a. Current Rasio

Yaitu kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang dimiliki. Likuiditas jangka pendek penting karena masalah arus kas jangka pendek bisa mengakibatkan perusahaan bangkrut.

Rumusnya adalah :

Current Ratio= aktiva lancar x 100% Hutang Lancar

Semakin tinggi rasio lancar,semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendek. Tetapi rasio lancar yang terlalu tinggi juga menunjukkan manajemen yang buruk atas sumber likuiditas, Darsono dan Ashari (2005 : 52 ). Pedoman dalam menganalisis adalah current ratio adalah minimal 100%. Apabilacurrent ratio dibawah 100%,maka menunjukkan bila terjadi

(11)

likuiditas maka bank tidak mampu memenuhi kewajibannya untuk melunasi seluruh hutang.

b. Debt to Assets Rasio

Adalah rasio total kewajiban terhadap assets. Rasio ini menekankan pentingnya pendanaan hutang dengan jalan menunjukkan persentase aktiva perusahaan yang didukung oleh hutang , Darsono dan Ashari (2005 : 54) nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan dari resiko pada kreditur berupa ketidakmampuan dalam membayar semua kewajibannya.

Rumusnya adalah :

Debt to Assets Rasio= Total Hutang x 100% Total aktiva c. Return On Equity

Merupakan rasio yang berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini menunjukan kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik, karena memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar pada pemegang saham Darsono dan Ashari (2005:57).

Rumusnya adalah :

ROE = Laba setelah pajak x 100% Modal

(12)

d. Totals Assets Turn Over(TATO)

Adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan, Darsono dan Ashari (2005:60),semakin tinggi rasio ini semakin baik.

Rumusnya adalah :

TATO = Pendapatan Operasional x 100% Total Aktiva

3.4.2 Variabel Dependen (Y) : Harga Saham

Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah harga saham.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dilakukan proses pengumpulan data melalui dokumentasi. Untuk metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membuat salinan dengan cara mengumpulkan arsip dan catatan-catatan 7 perusahaan aset terbesar sektor perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia .

3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Uji Asumsi Klasik

(13)

Ada tiga penyimpangan asumsi klasik yang cepat terjadi dalam penggunaan model regresi linier berganda, yaitu multikoliniearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi tidak bersifat BLUE (Best Linier Unblased Estimation), karenanya perlu dideteksi terlebih dahulu kemungkinan terjadinya penyimpangan tersebut dengan menggunakan: 1. Uji Multikolinieritas

Pengujian terhadap Multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas itu saling berkorelasi. Ada hubungan linear di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Jika hal ini terjadi maka sangat sulit untuk menentukan variabel bebas mana yang mempengaruhi variabel terikat.

Menurut Copper (2000:331) angka korelasi untuk Multikolinieritas adalah sampai sebesar 0,80. Jadi meskipun semua variabel saling berkolinieritas, jika nilai masih jauh di bawah 0,80 maka Multikolinieritas tidak dianggap sebagai masalah analisis tetap dilakukan. Menurut Duwi Priyanto jika nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance lebih dari 0,1 maka modal regresi bebas dari multikolinieritas.

2. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dengan metode scatterplot yaitu dengan melihat pola titik-titik pada scatterplot regresi. Jika titik-titik

(14)

menyebar dengan pola yang tidak jelas diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

3. Autokorelasi

Uji Autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross sectional). Hal ini mempunyai arti bahwa suatu tahun tertentu dipengaruhi oleh tahun berikutnya.

Untuk menguji ada tidaknya Autokorelasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan Watson statistik, yaitu dengan melihat koefisien korelasi Durbin Watson. Sugiyono (2001 : 76 ) mengemukakan bahwa terjadinya Autokorelasi jika nilai Durbin Watson (DW) memiliki nilai lebih dari 5 (≥5).

3.6.2 Uji Regensi Linier Berganda

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4Xa + e

Keterangan: Y = Harga Saham a = Konstanta

(15)

X1 = CR X2 = DER X3 = ROE X4 = TATO e = error 3.6.3 Pengujian Hipotesis 1. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen yang digunakan dalam model penelitian mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Cara pengujiannya :

1. Membandingkan antara F hitung dengan F tabel :

a) Bila F hitung < F tabel ; maka variabel bebas secara serempak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Bila F hitung > F tabel ; maka variabel bebas secara serempak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2. Membandingkan probabilitas

Bila probabilitas lebih besar daripada 0,05 (α), maka variabel bebas secara serempak tidak berpengaruh terhadap beta risiko.

Sedangkan bila nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (α, maka variabel bebas secara serempak berpengaruh terhadap risiko.

(16)

2. Uji T

Uji t dilakukan pada pengujian hipotesis secara parsial, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen.

Pengujian dilakukan dengan uji 2 (dua) arah, sebagai berikut : 1. Membandingkan antara t hitung dengan t tabel :

a) Bila t hitung < t tabel ; variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel tak bebas.

b) Bila t hitung > t tabel ; variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap variabel tak bebas.

2. Berdasarkan Probabilitas

Bila probabilitas lebih besar dari 0,05 (α), maka variabel bebas secara individu tidak berpengaruh terhadap risiko.

Sedangkan bila probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (α), maka variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap risiko.

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu dengan jumlah alumni Pengembangan Masyarakat Islam yang sudah begitu banyak, tentunya sudah pasti banyak kiprah alumni yang sudah dilakukan seluruh

Mana-mana orang yang memungut zakat atau fitrah atau menyebabkan dipungut zakat atau fitrah tanpa dia dilantik sebagai amil atau selainnya diberi kuasa oleh Majlis

Pengaruh PGPR secara langsung dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman terjadi melalui berbagai mekanisme, diantaranya fiksasi nitrogen bebas yang ditrasnfer ke dalam

Jenis Kelamin di Desa Cibulan Kecamatan Cidahu, 2013 38 Tabel 3.1.15 Banyaknya Penduduk Menurut Kelompok Umur dan.. Jenis Kelamin di Desa Cikeusik Kecamatan Cidahu, 2013 39

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Analisis Kelayakan Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) iB pada BRISyariah KCP Cilacap adalah

Gambar 2.3 Reaksi hidrolisis enzimatik triasilgliserol (sumber: Aehle, 2004) Berdasarkan reaksi hidrolisis pada Gambar 2.3, hidrolisis triasilgliserol secara enzimatik dengan

LU UQ QM MA AN N F FA AIIS SA AL L S SH HIID DQ QII NP N PM M.. Pena Penamatan Pan$ matan Pan$an *an Berat.. Anat) Anat)mi mi Ikan Ikan Belana Belanak.... Pen6er Pen6ernaan

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANA PESTA PADUAN SUARA GEREJAWI (PESPARAWI) NASIONAL XI TAHUN 2015 DI KOTA AMBON4. KESATU : Membentuk