• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KERANGKA ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Peraturan Menteri Negara LH Nomor 308 Tahun 2005

KERANGKA ACUAN

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Jalan Simpang Kraft-Bintang-Kabayakan

Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Tim Teknis AMDAL Khusus

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh Pasca Gempa dan Tsunami Januari 2007

(2)

Peraturan Menteri Negara LH Nomor 308 Tahun 2005

KERANGKA ACUAN

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP

Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Jalan Simpang Kraft-Bintang-Kabayakan

Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Tim Teknis AMDAL Khusus

Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh Pasca Gempa dan Tsunami Januari 2007

(3)
(4)
(5)
(6)

Tim Teknis AMDAL Khusus :

Soekarman Moesa, MSc, Drs (Ketua) Russ Bona Frazilla, Dr. (Sektretaris) Dahnil, SH, M.Hum (Anggota) Mansur Musa, Drs. (Anggota) Widhi Handoyo, SKM, M.T. (Anggota) Ismail Wahab, Ir. (Anggota)

(7)

KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun 2005 memuat pembentukan Tim Teknis AMDAL Khusus untuk melaksanakan proses pelingkupan atau penyusunan dokumen Kerangka Acuan ANDAL bagi setiap rencana kegiatan wajib AMDAL yang terkait dengan pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh pasca bencana gempa bumi dan tsunami. Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah melalui Bapedalda Provinsi NAD membantu pembuatan Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL). Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun 2005, pelaksanaan kegiatan ini harus dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Kegiatan tersebut diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan, sehingga perlu dirumuskan lingkup dan kedalaman studi Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL) yang dilakukan melalui penyusunan Kerangka Acuan (KA) ANDAL agar studi ANDAL dapat berjalan secara efektif dan efisien. Dokumen KA-ANDAL ini disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 308 Tahun 2005 dan panduan pelingkupan yang dikeluarkan Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Semoga Dokumen KA-ANDAL ini menjadi acuan bagi pemrakarsa dalam menyusun dokumen ANDAL, RKL-RPL dan juga bermanfaat baik instansi yang berkepentingan maupun pihak-pihak lain.

Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan atas selesainya penyusunan dokumen Kerangka Acuan ini.

Banda Aceh, Januari 2006

Tim Teknis AMDAL Khusus

Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan

Simpang Kraft-Bintang-Kabayakan

Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

SK KESEPAKATAN KA ANDAL ……….. i

TIM TEKNIS AMDAL KHUSUS ………. iv

KATA PENGANTAR ………... v

DAFTAR ISI ………... vi

DAFTAR GAMBAR ………. vii

I. PENDAHULUAN ………. 1

II. RENCANA KEGIATAN DAN RONA LINGKUNGAN ………... 3

III. PROSES AMDAL KHUSUS ………. 6

IV. DOKUMEN ANDAL, RKL DAN RPL KEGIATAN RENCANA PEMBANGUNAN JALAN SP.KRAFT – BINTANG – KEBAYAKAN ……….. 8 V. ISU-ISU UTAMA ... 10

Bagian 1 Isu Lingkungan ... 10

Bagian 2 Isu Transportasi ... 10

Bagian 3 Isu Kesehatan Masyarakat ………. 11

Bagian 4 Isu Sosial Ekonomi Budaya ... 11

Bagian 5 Tata Ruang dan Lahan ……… 11

Bagian 6 Konsultasi Masyarakat dan Pihak-Pihak Terkait 11 Bagian 7 Pertimbangan Atas Alternatif-Alternatif ... 12

Bagian 8 Lain-lain ... 12

VI. BATAS WILAYAH STUDI ... 13

VII. KEPAKARAN YANG DIPERLUKAN ……….. 14

VIII. LAMPIRAN ... 14

Lampiran 1 Deskripsi kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft-Bintang-Kebayakan 20 Lampiran 2 Dokumentasi hasil kunjungan lapangan ……... 30 Lampiran 3 Matrik Pelingkupan Dampak Penting Hipotetik

rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft-Bintang-Kebayakan ………. Lampiran 4 Surat Perintah Tugas (SPT) Tim teknis

AMDAL Khusus ...

(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

Gambar 1 Peta Lokasi Jalan Simpang Kraft- Kebayakan ... 5

Gambar 2

Skema proses AMDAL (sejak penapisan) untuk kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan ………..

6

Gambar 3

Status pelaksanaan proses AMDAL kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi Jalan

Kebayakan – Bintang – Sp. Kraf (Isak) ………

7

(10)

I. PENDAHULUAN

Hampir seluruh wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Kabupaten Nias telah mengalami kerusakan sebagai akibat bencana gempa bumi dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2004 dan gempa bumi 11 Maret 2006, sehingga sangat diperlukan rehabilitasi dan rekonstruksi, serta pembangunan prasarana dan sarana fisik. Banyak kegiatan yang direncanakan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi yang berpotensi menimbulkan dampak penting pada lingkungan, sehingga diperlukan studi AMDAL. Untuk percepatan berbagai kegiatan tersebut dengan tidak mengabaikan prinsip pembangunan berwawasan lingkungan berkelanjutan, Kementerian Lingkungan Hidup telah mengeluarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 308 Tahun 2005, yang salah satu isinya adalah pembentukan Tim Teknis AMDAL Khusus untuk melaksanakan proses pelingkupan dan penyusunan dokumen Kerangaka Acuan ANDAL bagi setiap rencana kegiatan wajib AMDAL, khusunya yang memiliki keterkaitan dengan pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh dan Nias pasca bencana gempa dan tusnami.

Dalam rangka menunjang percepatan pembangunan di wilayah provinsi NAD, pemerintah propinsi melalui Satuan Kerja Dinas Prasarana Wilayah Propinsi NAD merencanakan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan sepanjang ±54,63 km, sehingga termasuk dalam rencana kegiatan pembangunan yang wajib dilengkapi dengan studi AMDAL (Kep. Ka. Bapedal No. 09/2000, Permen LH No. 308/2004). Dalam rangka percepatan proses pembangunannya pembangunan jalan ini proses studi AMDALnya digunakan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 308 tahun 2004.

Oleh sebab itu, dalam proses studi AMDAL kegiatan tersebut dibentuk Tim Teknis yang bretugas melakukan pelingkupan rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan di Kabupaten Aceh Tengah, yang terdiri dari ahli yang berasal dari praktisi, akademisi, ahli dari Kementerian Lingkungan Hidup, dan ahli dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi NAD. Proses pelingkupan dilakukan pada tanggal 07 sd 12 September 2006, dengan kegiatan pembahasan rencana kegiatan bersama pemrakarsa, prediksi dan identifikasi jenis dampak, penijauan lapangan, analisis dan perumusan isu pokok, dan penyusunan Kerangka Acuan. Sampai dengan kegiatan pelingkupan ini rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan belum di publikasikan melalui media masa, namun sebagian masyarakat terutama di sekitar lokasi telah mengetahui rencana kegiatan tersebut.

(11)

Dengan diselesaikannya kegiatan pelingkupan rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan ini, maka sangat diperlukan pembahasan dengan berbagai pihak terkait melalui rapat Komisi Penilai AMDAL, dalam hal ini Komisi Penilai AMDAL Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam. Selanjutnya diharapkan dapat dilanjutkan dengan penyusunan ANDAL-RKL-RPL yang digunakan sebagai salah satu acuan dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan, khususnya mengenai pengelolaan lingkungan hidup.

Tahapan kegiatan Tim Teknis AMDAL khusus rencana kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah mengikuti tahap-tahap sebagai berikut:

1. Pengkajian terhadap rencana kegiatan

2. Penggalian informasi tambahan dari Dinas Prasarana Wilayah 3. Identifikasi dampak potensial (desk study) oleh anggota Tim Teknis 4. Diskusi evaluasi dampak hipotetik

5. Pelaksanaan tinjauan lapangan

6. Verifikasi hasil tinjauan lapangan yang difokuskan pada hasil evaluasi dampak hipotetik

7. Penyusunan laporan pelingkupan menjadi dokumen Kerangka Acuan studi ANDAL

(12)

II. RENCANA KEGIATAN DAN RONA LINGKUNGAN

Rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan ini bertujuan untuk membuka kemudahan masyarakat berinteraksi, khususnya masyarakat yang berada di Lumut, Jagong Jeged, Isak, Serule, dan Bintang dengan masyarakat di Kota Takengon. Dengan terbangunnya jalan tersebut diharapkan transportasi lebih lancar yang mendorong percepatan pengembangan wilayah, sehingga kegiatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat, khususnya di wilayah Bintang-Isak-Jagong Jeged-Lumut dan sekitarnya.

Sercara ringkas rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan adalah sebagai berikut:

1. Jalan Bintang – Sp. Kraft (Isak)

- Lokasi : Kecamatan Bintang dan Kecamatan Linge - Status jalan : jalan Provinsi (N.064)

- Panjang jalan : ±32 km

- Lebar Damija : 10 – 14 m, akan ditingkatkan menjajdi 14 m, dengan rincian perkerasan aspal 7 m, bahu jalan 2 sisi @ 2m, parit satu sisi 1 m

- Pembebasan lahan : lahan milik negara

- Pelebaran jalan : sekitar 5 km (km 29-30 dari Bintang) di sekitar Seurule

- Kondisi jalan : tanah, dengan perkerasan granular (sirtu) - Sumber material : quarry pasir dan kerikil di Gelelengi, AMP di

Gelelengi

- Sumber dana : APBD, APBN, BRR,

- Kondisi lingkungan : kawasan budidaya, Hutan Produksi, Hutan Lindung

2. Jalan Bitang - Kebayakan (Takengon)

- Lokasi : Kecamatan Bintang, Kecamatan

Kebayakan, Kecamatan Laut Tawar, dan Kecamatan Kota Takengon

- Status jalan : Jalan Provinsi (P.042.2) - Panjang jalan : 22,63 km

- Lebar Damija : 10 – 14 m, akan ditingkatkan menajdi 14 m, dengan rincian perkerasan aspal 7 m, bahu jalan 2 sisi @ 2m, parit satu sisi 1 m

- Pembebasan lahan : di beberapa titik kawasan pemukiman, lahan milik negara

- Pelebaran : di beberpa ruas jalan

- Kondisi jalan : Sebagian aspal hotmix sepanjang lk. 15 km, lainnya tanah padat dengan perkerasan sirtu

- Sumber material : quarry pasir dan kerikil di Gelelengi, AMP di Gelelengi

(13)

Kondisi lingkungan di sekitar rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan pada umumnya adalah kawasan budidaya, baik berupa pemukiman, sawah, kebun maupun ladang. Namun juga terdapat hutan pinus dan hutan campuran dengan tumbuhan dominan pinus dan pohon campuran serta semak belukar. Kawasan pemukiman yang dilintasi rencana jalan ini relatif padat penduduk dan bangunan rumah, terutama di Kebayakan; sedangan di sepanjang jalan ini dijumpai beberapa titik pemukiman yang berselang dengan kebun masyarakat. Kondisi kebun pada umumnya produktif ditanami antara lain kopi, cokelat, dan pisang.

Dilihat dari kondisi tanahnya, beberapa titik/ruas jalan ini melintasi kawasan dengan tanah rawan bencana longsor, runtuh, dan erosi, terutama pada kawasan berbukit dengan kemiringan relatif agak terjal. Lokasi dan situasi sekitar lokasi rencana rehabilitasi dan rekonstruksi Jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan ditampilkan pada lampiran Gambar 1.

Atas dasar pertimbangan: panjang jalan >30 km, kondisi lingkungan hidup di sekitar, keberadaan hutan, kawasan pemukiman, dan sumber dana dari BRR, maka rencana pembangunan rehabilitasi dan rekonstruksi Jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan diperlukan kajian AMDAL yang mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 308 tahun 2005.

(14)
(15)

III. PROSES AMDAL KHUSUS

Proses AMDAL untuk kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan menggunakan Peraturan Menteri LH 308/2005. Secara singkat, proses AMDAL tersebut secara keseluruhan ditampilkan dalam bentuk skema sbb:

Proses penapisan melalui daftar kegiatan wajib AMDAL

AMDAL disyaratkan AMDAL tidak diperlukan

Belum diumumkan

Proposal kegiatan dari pemrakarsa dan pengumuman

Penyusunan Kerangka Acuan (KA

ANDAL) oleh Tim Teknis dan Pengelolaan dan Pemantauan Penyusunan Upaya lingkungan (UKL-UPL) Pembahasan KA ANDAL oleh

Komisi & Pemrakarsa

Gambar 2. Skema proses AMDAL (sejak penapisan) untukkegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang –

Kebayakan

Penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPL oleh Pemrakarsa

Penilaian ANDAL, RKL dan RPL oleh Komisi

Persetujuan oleh Gubernur

Perijinan

(16)

Tahapan-tahapan proses AMDAL khusus untuk kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan yang harus dilalui dan diikuti oleh seluruh pihak (stakeholders) disajikan pada Gambar 3 sebagai berikut:

Pengumuman rencana usaha dan/atau kegiatan oleh Pemrakarsa untuk mendapat tanggapan

selama 10 hari kerja

Belum dilakukan

Laporan awal pelingkupan dari Tim Teknis kepada Komisi

Perintah terhadap pemrakarsa untuk konsultasi kepada masyarakat dan

pihak-pihak terkait

Permintaan informasi tambahan dari pemrakarsa jika diperlukan

Penyusunan Kerangka Acuan (KA ANDAL) oleh Tim Teknis berdasarkan hasil tinjauan lapangan

dan hasil konsultasi masyarakat

. Gambar 3. Status pelaksanaan proses AMDAL kegiatan rencana

rehabilitasi dan rekonstruksi Jalan Kebayakan – Bintang – Sp. Kraf (Isak)

Penyusunan dokumen ANDAL, RKL dan RPL oleh Pemrakarsa Pembahasan KA ANDAL oleh Komisi

& Pemrakarsa

Tahap pada saat ini

(17)

IV.

DOKUMEN ANDAL, RKL DAN RPL KEGIATAN RENCANA

PEMBANGUNAN JALAN SP.KRAFT – BINTANG -

KEBAYAKAN

Penyusunan dokumen ANDAL-RKL-RPL harus mengacu pada berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan yang dikaji, antara lain adalah UU No. 24 tahun 1992 tentang penataan ruang, Undang-Undang No.23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, Undang-undang No. 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang AMDAL, Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 08 tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, dan Qanun (Perda) Provinsi NAD dan Kabupaten Aceh Tengah, serta peraturan lain yang terkait.

Di samping mengacu pada beberapa peraturan perundang-undangan tersebut, Dokumen ANDAL, RKL dan RPL yang dihasilkan dari studi ANDAL harus didasarkan pada dokumen Kerangka Acuan ini. Untuk mempermudah pemahaman, maka Dokumen-dokumen tersebut harus dilengkapi dengan ringkasan yang disusun dengan bahasa sederhana, non teknis, sehingga mudah dipahami oleh semua kalangan pembaca dan pengguna dokumen ini. Ringkasan tersebut tidak saja ditujukan untuk dibaca oleh para eksekutif tetapi sedapat mungkin juga dapat dipahami oleh pengelola di lapangan dan masyarakat luas.

Dokumen ANDAL secara mendasar harus mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Pendahuluan yang berisi maksud dan tujuan khusus dilaksanakannya

rencana kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan;

2. Uraian tentang kesesuaian rencana kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan, kebijakan pembangunan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

3. Deskripsi kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan yang memungkinkan untuk mencapai maksud dan tujuan yang telah ditetapkan, termasuk rencana usaha dan/atau kegiatan yang diusulkan;

4. Kondisi rona lingkungan awal di wilayah studi;

5. Kajian dampak lingkungan akibat kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan yang mencakup seluruh isu penting dan dampak hipotetik yang tercantum di dalam Bab V dari dokumen KA ini;

6. Arahan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.

Dokumen RKL secara mendasar harus mencakup upaya-upaya dan rencana-rencana untuk menghindarkan/mencegah dampak negatif, mengurangi dampak negatif, mengelola, meningkatkan dampak positif, serta mengendalikan

(18)

dampak (positif dan negatif) yang mungkin terjadi. Dokumen ini secara umum harus memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Komponen dan/atau parameter lingkungan hidup yang diprakirakan mengalami perubahan mendasar menurut hasil analisis dampak lingkungan hidup;

2. Sumber dampak yang telah dikaji pada dokumen ANDAL;

3. Tolok ukur dampak untuk mengukur perubahan komponen lingkungan hidup;

4. Tujuan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan tolok ukur kinerja pengelolaan lingkungan dampak lingkungan hidup;

5. Upaya-upaya pengelolaan lingkungan hidup; 6. Lokasi pengelolaan lingkungan hidup; 7. Biaya pengelolaan lingkungan hidup;

8. Institusi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan hidup. Dokumen RPL secara medasar harus mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Komponen atau parameter lingkungan hidup yang dipantau; 2. Sumber dampak;

3. Parameter lingkungan hidup yang dipantau; 4. Tujuan pemantauan lingkungan hidup; 5. Metode pemantauan lingkungan hidup; 6. Jangka waktu dan frekwensi pemantauan; 7. Lokasi pemantauan lingkungan hidup; 8. Biaya pemantuan lingkungan hidup;

9. Institusi yang bertanggung jawab dalam pemantauan lingkungan hidup.

Penggunaan sumber-sumber data dan informasi yang sahih di dalam dokumen ANDAL, RKL dan RPL, baik dari penelitian langsung (data primer) ataupun data sekunder, literatur, penelitian lain, atau hasil konsultasi dengan instansi terkait dan dengan masyarakat harus dilakukan sesuai dengan kaidah penulisan yang benar.

Ketika penilaian (judgment) atau pendapat para ahli digunakan, hal tersebut harus disebutkan secara jelas sebagai suatu hasil penilaian ahli. Dasar penilaian atau pendapat para ahli tersebut harus dikemukakan alasan atau dasar pembenarannya secara rasional. Keahlian yang membuat penilaian atau pendapat tersebut, termasuk kualifikasi dan pengalamannya, harus disampaikan pula. Jika ulasan terhadap suatu isu dampak memerlukan penelitian dan perhitungan yang bersifat teknis (misalnya untuk pengukuran hutan, emisi debu, gas buang, kepadatan lalu lintas, dan pengelolaan limbah), diharapkan didampingi dengan pertimbangan profesional untuk memverifikasi kesimpulan dan rekomendasi yang diberikan.

(19)

V. ISU-ISU UTAMA

Berikut adalah isu-isu utama yang terkait dengan potensi dampak akibat kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan. Pemrakarsa dalam hal ini Dinas Prasarana Wilayah atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Namggroe Aceh Darussalam, harus memenuhi permintaan dari dokumen Kerangka Acuan dan menjawab isu-isu utama ini secara maksimal.

Bagian 1. Isu Lingkungan

1. Perubahan bentang alam

Kaji dan deskripsikan perubahan bentang alam, baik yang diperkirakan akan terkena dampak secara langsung maupun tidak langsung oleh kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan, dalam hal ini termasuk lokasi pemgabilan material (quarry), pengerukan dan penimbunan.

2. Kerusakan hutan

Lakukan telaahan dan prediksi secara mendalam kondisi keberadaan hutan di sekitar lokasi rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan.

3. Peningkatan erosi

Kaji potensi erosi di sekitar lokasi rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan.

4. Peningkatan longsor

Kaji dan prediksi potensi rawan longsor dan runtuh di sepanjang jalur Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan

5. Perubahan debit dan kualitas air

Kaji dan prediksikan perubahan debit dan kualitas air di badan air yang terkait dengan wilayah lokasi rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Kebayakan – Bintang – Sp. Kraft (Isak), khususnya perairan Danau Laut Tawar.

6. Peningkatan pencemaran udara, bising dan getaran

Kaji potensi pencemaran udara, kebisingan, dan getaran pada saat kegiatan konstruksi dan operasi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan 7. Perubahan penggunaan lahan

Kaji dan prediksi perubahan penggunaan lahan di sekitar lokasi jalan Kebayakan – Bintang – Sp. Kraft (Isak).

Bagian 2. Isu Transportasi

Perubahan volume dan kecelakaan lalu lintas

Kaji dan prediksi volume arus lalu-lintas beserta potensi gangguan dan kecalakaan lalu-lintas pada waktu kegiatan konstruksi dan pengoperasian jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan.

(20)

Bagian 3. Isu Kesehatan Masyarakat Perubahan pola penyakit

Kaji potensi dan prediksi perubahan pola penyakit masyarakat di sepanjang lintasan jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan dan sekitarnya.

Bagian 4. Isu Sosial Ekonomi Budaya

1. Perubahan tanggapan dan persepsi masyarakat

Kaji tanggapan dan persepsi masyarakat terhadap rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan di Kabupaten Aceh Tengah, terutma masyarakat di sekitar rencana kegiatan.

2. Kereshan akibat pembebasan lahan

Kaji dan prediksi dampak pembebasan lahan, khususnya masyarakat terkena kegiatan pembebasan lahan.

3. Perubahan tingkat pendapatan masyarakat

Kaji dan prediksi kemungkinan perubahan tingkat pendapatan masyarakat beserta sumbernya, baik pada tahap prakonstruksi, konstruksi maupun operasi.

4. Potensi timbul konflik

Kaji dan prediksi kemungkinan timbulnya konflik dan perubahan kondisi keamanan yang bersumber dari rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan.

5. Terbuka lapangan kerja

Kaji dan prediksi kemungkinan terbukanya lapangan usaha baru dan peningkatan pendapatan masyarakat.

6. Ketenaga kerjaan

Jelaskan penggunaan tenaga kerja lokal dalam rekruitment tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan.

Bagian 5. Isu Tata Ruang dan Lahan

Perubahan Tata Ruang

Kaji kondisi lahan dan prediksi kemungkinan perubahan tata ruang Kabupaten Aceh Tengah, khususnya Kecamatan Linge, Bintang, Laut tawar, Kebayakan, Kota Takengon, sebagai salah dampak rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan.

Bagian 6. Konsultasi Masyarakat dan Pihak-Pihak Terkait

1. Lakukan proses pengumuman rencana kegiatan dan sosialisasi kegiatan kepada aparat pemerintah kabupaten, desa dan masyarakat sekitar rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan

2. Koordinasikan antara pihak-pihak terkait (instansi/dinas) provinsi dan kabupaten mengenai rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan.

3. Pertimbangkan dan akomodasikan masukan masyarakat dalam kajian AMDAL baik selama proses pengumuman maupun pada saat konsultasi masyarakat.

(21)

Bagian 7. Pertimbangan Atas Alternatif-Alternatif

1. Uraikan dan jelaskan pertimbangan alternatif rencana kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan melalui jalur yang direncanakan dan bandingkan dengan alternatif jalur lain.

2. Kaji secara singkat pemilihan jalur jalan yang dipilih sebagai jalur jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan.

3. Kaji dan jelaskan anternatif jalur melalui desa Serule.

Bagian 8. Lain-lain

1. Kaji dan uraikan keterkaitan rencana kegiatan dengan rencana pengembangan wilayah Kabupaten Aceh Tengah.

2. Kaji dan uraikan keterkaitan rencana kegiatan dengan pengembangan pariwisata, khsususnya di wilayah sekitar Danau Laut tawar dan Tman Buru di Linge-Isak.

3. Jelaskan peran masing-masing (instansi/dinas) dalam perencanaan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan, baik tahap pra-konstruksi, konstruksi maupun tahap operasi. 4. Kaji kemungkinan-kemungkinan dampak turunan dari isu-isu utama yang

telah disebutkan di atas dan gambarkan keterkaitan dari isu-isu tersebut dalam suatu flow chart (bagan alir) dampak. Rencanakan antisipasi/pencegahan terhadap dampak-dampak turunan tersebut dan rencanakan alternatif pengelolaannya.

5. Kaji dampak dari kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan secara holistis (menyeluruh) dan telaah dampak parsial scara mendalam.

6. Dalam melakukan kajian ANDAL-RKL-RPL agar:

(1) Mengacu Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 08 tsahun 2006.

(2) Menggunakan metode ilmiah yang sahih dan rasional, baik dalam sampling, penggunaan alat, pengumpulan data, analisis data, prakiraan dampak penting, maupun evaluasi dampak penting.

7. Dalam dokumen ANDAL-RKL-RPL agar dilengkapai dengan pete-peta berskala memadai, antara lain: peta topografi, peta tataguna lahan, peta geologi, peta situasi, peta wilayah studi, peta lokasi sampel, gambar rancangan jalan, dll

8. Dalam dokumen ANDAL agar dilampirkan juga: daftar kuesioner dan borang (tabel –tabel) pengumpulan data

(22)

VI. BATAS WILAYAH STUDI

Pemrakarsa dalam hal ini Dinas Prasarana Wilayah atas nama Pemerintah Daerah Propinsi Nanggoe Aceh Darussalam, atau pihak manapun yang ditunjuk dalam menentukan titik-titik sampling harus mengacu pada batas wilayah studi, baik dalam pengambilan data primer dan sekunder yang digunakan dalam penelitian dan pengkajian serta prediksi dampak. Selain mengacu kepada definisi batas-batas wilayah studi yang berlaku, setiap penarikan garis batas pada peta dengan skala yang memadai harus dilengkapi dengan alasan yang tepat dan rasional. Alasan serta justifikasi tersebut harus juga dilakukan pada saat menentukan titik-titik sampling yang berada di dalam resultante batas wilayah studi yang dimaksud.

Dalam menentukan batas-batas wilayah tersebut, pemrakarsa agar mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Batas Proyek

Batas proyek difokuskan pada daerah rencana kegiatan baik pada lokasi pembangunan jalan maupun prasarana dan sarana penunjang dan lokasi quarry yang digunakan.

2. Batas Ekologis

Penetuan Batas Ekologi dengan mempertimbangkan sebaran dampak dari kegiatan terhadap daerah sekitar terutama keberadaan kawasan hutan, kawasan budidaya, dan perairan sekitar yang diperkirakan akan terkena dampak dari kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan. Batas wilayah tersebut adalah kawasan sekitar jalur jalan sejauh 100 sampai 500 m tegaklurus pada jalaur jalan..

3. Batas Administrasi:

Batas administrasi difokuskan pada wilayah administrasi kecamatan Linge, Bintang, Kebayakan, Laut tawar, dan Kota Takengon. Penentuan batas administrasi agar mengacu pada blue print dan Rencana Tata Ruang Kabupaten Aceh Tengah.

4. Batas Sosial

Batas sosial difokuskan pada pemukiman masyarakat desa-desa yang dilintasi dan memperoleh manfaat, serta yang menerima kerugian dari kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft – Bintang – Kebayakan. Di samping itu juga kota Lumut, Isak dan Bintang, serta kota Takengon sebagai ibu kota kabupaten. Pertimbangkan pula rencana-rencana pengembangan wilayah sesuai dengan Rencana Pengembangan Wilayah dan Rencana Tata Ruang Kabupaten Aceh Tengah.

(23)

VII. KEPAKARAN YANG DIPERLUKAN

Dalam studi ANDAL ini agar pemrakarsa dapat menunjuk pelaksana studi yang memiliki kompetensi dan keahlian yang sesuai dengan bidang yang ditelitinya. Secara minimal, tim studi ANDAL harus memiliki tenaga-tenaga ahli sebagai berikut:

1. Ahli Lingkungan AMDAL (team leader, AMDAL B berpengalaman menyusun AMDAL tidak kurang dari 5 dokumen AMDAL)

2. Ahli Hidrologi 3. Ahli Geologi

4. Ahli Teknik Transportasi 5. Ahli Biologi/Kehutanan

6. Ahli Sosial (Demografi-Ekonomi-Budaya) 7. Ahli Pencemaran (udara-air-tanah) 8. Ahli Kesehatan Masyarakat

VIII. LAMPIRAN

Daftar Lampiran:

Lampiran 1 : Deskripsi kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft-Bintang-Kebayakan

Lampiran 2 : Dokumentasi hasil kunjungan lapangan

Lampiran 3 : Matrik Pelingkupan Dampak Penting Hipotetik rencana

rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft-Bintang-Kebayakan Lampiran 4. Surat Perintah Tugas (SPT) Tim teknis AMDAL Khusus

(24)
(25)

Lampiran 1

Deskripsi kegiatan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp.

Kraft-Bintang-Kebayakan

Sehubungan dengan Rencana Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah NAD– NIAS yang dilaksanakan oleh BRR NAD–Nias tahun 2006 - 2009, maka Satker BRR-Pembinaan Perencanaan Jalan NAD akan melakukan analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL) untuk Kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Jalan Sp. Kraft - Bintang – Kebayakan/Takengon

A. Segmen Jalan Simpang Kraft - Bintang (N.064) A.1 Kondisi yang Ada

Ruas Jalan meliputi Simpang Kraft - Bintang (N.064) dimana rute Simpang Kraft - Bintang ini mempunyai panjang lintasan jalan 32.00 km Lokasi jalan berada di Kabupaten Aceh Tengah dimana status kawasan merupakan hutan produksi, kawasan budidaya, hutan lindung di luar dan kawasan hutan. Lingkungan sekitar jalan meliputi pemukiman penduduk, kebun/sawah, perbukitan, gunung/hutan, dan rawa/tambak. Ruas jalan ini melalui beberapa desa yang sangat terisolir diantaranya desa Serule, jalan melintasi daerah pegunungan/bukit hutan pinus/damar dan daerah pertanian/peternakan. Kondisi jalan ex PT. KKA ini masih diperlukan perbaikan trace di beberapa titik karena grade/tanjakan ada yang melebihi dari 12%.

Untuk meningkatkan percepatan pergerakan transportasi, perlu kiranya dilakukan rencana perbaikan geometrik jalan terutama sekali geometrik jalan, dan perkerasan jalan sehingga dapat meningkatkan tingkat pelayanan, tanpa mengabaikan dampak terhadap lingkungan baik dampak positif maupun negatif. A. 2 Rencana Penanganan

Kondisi Jalan Simpang Kraft - Bintang (N.064) masih perlu penanganan dari segala aspek, terutama geometrik jalan, tingkat pelayanan, dan perkerasannya. Rencana perbaikan yang akan dilakukan adalah pemasangan bronjong , Perbaikan Geometrik, Perbaikan di luar damija, Peningkatan / Pengaspalan, Pembangunan/Perbaikan drainase dan Perbaikan Tikungan. Rencana penanganan yang akan dilakukan adalah alinemen horizontal dan vertikal. Kedua alinemen ini perlu ada perencanaan yang matang supaya dapat ditingkatkan baik kapasitas pelayanan maupun jarak pandang yang ideal bagi pengemudi, sehingga pengemudi/pengguna jalan bisa mendapatkan kenyamanan dalam berkendaraan. Hal ini juga tidak terlepas dari rencana perbaikan struktural jalan mulai dari subgrade, sub-base, base, perkerasan jalan, serta bangunan tambahan (saluran/drain, dinding penahan/detaining wall, kereb, dan rambu-rambu lalu lintas). Perkerasan jalan yang telah ada akan dilakukan peningkatan dengan cara overlay dan penambahan lebar bahu jalan. Kemudian, jembatan yang ada akan diperbaiki dan pada lintasan yang memerlukan jembatan akan dibangun disamping juga membuat gorong-gorong.

(26)

B. Segmen Jalan Bintang – Kebayakan/Takengon (P.042.2) B.1 Kondisi yang Ada

Ruas Jalan meliputi Bintang – Kebayakan/Takengon (P.042.2). Bintang – Kebayakan/Takengon mempunyai panjang lintasan jalan 22.63 km. Lokasi kegiatan berada di Kabupaten Aceh Tengah dimana status kawasan merupakan hutan produksi, kawasan budidaya, hutan lindung di luar dan kawasan hutan. Lingkungan sekitar jalan meliputi pemukiman penduduk, kebun/sawah, perbukitan, gunung/hutan, dan rawa/tambak.

Ruas jalan ini melalui beberapa desa yang sangat terisolir diantaranya desa Serule, jalan melintasi daerah pegunungan/bukit hutan pinus/damar dan daerah pertanian/peternakan. Selain jalan Takengon – Isak/ise-ise, jalan ini juga menghubungkan kota Takengon dan Kota Blang Kejeren.

B. 2 Rencana Penanganan

Kondisi Jalan Bintang – Kebayakan (P.042.2) masih perlu penanganan, terutama geometrik jalan, tingkat pelayanan, dan perkerasannya. Rencana perbaikan yang akan dilakukan adalah alinemen horizontal dan vertikal. Kedua alinemen ini perlu ada perbaikan supaya dapat ditingkatkan kapasitas pelayanan, sehingga pengemudi/pengguna jalan bisa mendapatkan kenyamanan dalam berkendaraan. Hal ini juga tidak terlepas dari adanya rencana memperbaiki struktural jalan mulai dari sub-base, base, perkerasan jalan, serta bangunan pengaman (saluran, dinding penahan, kereb, rambu-rambu lalu lintas). Perkerasan jalan telah ada akan dilakukan peningkatan dengan cara overlay. Kemudian, jembatan yang ada akan diperbaiki dan pada lintasan yang memerlukan jembatan akan dibangun disamping juga membuat gorong-gorong serta perlintasan air lainnya.

Tipical cross section Jalan Simpang Kraft – Kebayakan disajikan seperti gambar berikut:

(27)

PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAMIJA

STA 5 + 000 S/D STA 7 + 000

(28)

PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAMIJA

STA 7 + 000 S/D STA 10 + 000

(29)

PEKERJAAN PEMBERSIHAN SELOKAN

STA 11 + 150 S/D STA 12+ 000

(30)

PEKERJAAN PEMBERSIHAN SELOKAN

STA 12 + 000 S/D STA 15 + 335

(31)

24

PEKERJAAN PEMBERSIHAN SELOKAN

(32)

LAMPIRAN 2.

(33)

Dokumentasi Hasil Tinjauan Lapangan Jalan Kebayakan - Bintang (Kab. Aceh Tengah) 26 Wilayah Kelitu (Sta 11+000) Awal Proyek di Kebayakan (Sta 0+000)

Dinding batuan di samping jalan

(Sta 5+900)

Tanah berbutir yang berpotensi longsor

(Sta 10+500) Simpang awal jalan beraspal

(Sta 1+500)

Persimpangan di Kalasegi (Sta 17+600)

Tikungan dengan jarak pandang sangat kecil

(Sta 22+000) Tanjangan dengan gradien

tinggi (Sta 19+700) Ujung jalan beraspal

(Sta 17+000)

Wilayah Bintang (Sta 21+000)

(34)

Dokumentasi Hasil Tinjauan Lapangan Jalan Bintang - Simpang Kraft (Kab. Aceh Tengah)

Genangan air di sisi badan jalan

(Sta 23+200)

Simpang dengan alternatif trase

(Sta 26+700)

Genangan air (Sta 35+500)

Simpang jalan ke Serule (ke kiri)

(Sta 41+900) Turunan panjang dengan

gradien besar (Sta 28+800)

(35)

Lampiran 3.

Matrik Pelingkupan Dampak Penting Hipotetik rencana rehabilitasi

dan rekonstruksi jalan Sp. Kraft-Bintang-Kebayakan

(36)

Lampiran 4.

(37)

Gambar

Gambar 1.  Peta Lokasi Jalan Simpang Kraft - Kebayakan
Gambar 2.   Skema proses AMDAL (sejak penapisan) untuk kegiatan rencana  rehabilitasi dan rekonstruksi jalan Sp

Referensi

Dokumen terkait

Maka dari itu, sebagai orang tua dalam keluarga harus bisa mendidik anak tidak lama lagi tunas bangsa yang sangat kita nantikan akan hadir.

Penggunaan kawat email rangkap dan tunggal pada motor induksi 3 phasa rotor sangkar 2 horse power: perbandingan efisiensi dan biaya; Dwi

Dari beberapa komoditi tersebut, kakao menunjukkan produksi yang sangat tinggi dibandingkan komoditas lainnya (BPS Sulawesi Tenggara, 2013), sehingga kakao memiliki potensi

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Pengaruh Micorrhiza Helper Bacteria ( Pseudomonas diminuta L. dan Bacillus subtilis C.) Terhadap

Garis panduan ini disediakan sebagai suatu dokumen rujukan dan panduan kepada semua pihak yang terlibat mengendalikan pengurusan jenazah orang Islam COVID-19 agar

model pembelajaran PBL juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu siswa akan merasa malas untuk mencoba jika tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa

Mata kuliah ini berkaitan dengan pembuatan perangkat pembelajaran dan media pembelajaran, yaitu pembuatan kalender akademik, silabus, RPP (Rancangan

Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa turunan melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi