BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan
antara faktor resiko dengan faktor efek, dimana melakukan observasi atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang sama (Riyanto, 2011, p.28). Metode analitik ini digunakan untuk mengukur hubungan (korelasi) antara dukungan suami dengan pengetahuan tentang pencegahan kanker leher rahim
pada Wanita PUS di Puskesmas Pegandan Semarang tahun 2011.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat yang dijadikan daerah penelitian adalah Puskesmas Pegandan
Semarang.
Waktu penelitian pada tanggal 8 Agustus 2011, sedangkan pengambilan data
dilakukan pada bulan April sampai bulan Mei 2011.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010,
p.173).
Subjek dalam penelitian ini adalah wanita yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1) Kriteria Inklusi
a) Wanita PUS usia 20-49 tahun b) Bersedia untuk menjadi responden 2) Kriteria Eksklusi
a) Tidak bersedia untuk menjadi responden
b) Wanita PUS yang pada saat penelitian tidak berada ada di tempat penelitian
Jumlah populasi yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi sebesar 72 wanita PUS.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi (Saryono, 2010, p.98). Teknik Sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2010, p.118).
Besarnya sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus solvin sebagai berikut:
n=
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Standar eror (5%). (Saryono, 2010, p.99)
n =
=
Dari perhitungan rumus di atas didapatkan sampel 61 wanita PUS.
Teknik Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonrandom sampling. Cara pengambilan sampel yaitu dengan sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010, p.124)
D. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010, p.60)
Dalam penelitian ini terdapat 2 macam variabel yaitu:
a. Variabel Independen
Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat). ( Sugiyono, 2010, p.61). Variabel
bebas dalam penelitian ini adalah dukungan suami.
Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono, 2010, p.61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang pencegahan kanker leher rahim.
2. Definisi Operasional
Tabel 1.3 Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
Pendidikan Jenjang pendidikan formal terakhir yang pernah diikuti responden dan dinyatakan lulus berdasarkan penggolongan data/tingkat yang diakui oleh pemerintah Kuesioner 1) Dasar 2) Menengah 3) Tinggi Ordinal Dukungan suami Yaitu dukungan-dukungan sosial yang dipandang oleh suami sebagai suatu yang dapat diakses/ diadakan untuk keluarga, meliputi : a. Dukungan emosional b. Dukungan informasional Kuesioner terdiri dari 12 pertanyaan tertutup dengan alternatif jawaban: Positif Y: 1 dan T: 0 Nilai minimal 0 dan nilai maksimal 12, di kategorikan menjadi: 1) Dukungan suami baik: skor T ≥ nilai Ordinal
c. Dukungan instrumental d. Dukungan penghargaan Negatif Y: 0 dan T: 1 mean 2) Dukungan suami kurang: skor T < nilai mean Pengetahuan tentang pencegahan kanker leher rahim
Yaitu segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang pencegahan primer (meliputi: faktor resiko dan penyebab kanker serviks) dan pencegahan sekunder (meliputi: deteksi dini kanker serviks dan gejala kanker serviks)
Kuesioner terdiri dari 15 pertanyaan tertutup dengan alternatif jawaban: Positif Y: 1 dan T: 0 Negatif Y: 0 dan T: 1 Nilai minimal 0 dan nilai maksimal 15, di kategorikan menjadi: 1) Baik, 76%-100% 2) Cukup, 56%-75% 3) Kurang, <56% Ordinal E. Prosedur Penelitian
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Peneliti mengajukan izin penelitian kepada Kepala Kelurahan yang berwenang ditempat penelitian untuk melakukan penelitian didaearah
tersebut.
2. Penelitian dilakukan pada responden yang sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi
4. Peneliti melakukan pendekatan kepada responden supaya bersedia menjadi
responden dalam penelitian.
5. Peneliti menerangkan tujuan penelitian kepada responden.
6. Peneliti memberikan lembar persetujuan responden untuk ditandatangani.
7. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden untuk mempelajari terlebih
dahulu, bila ada pertanyaan yang sulit dimengerti/ tidak jelas diberi kesempatan untuk bertanya.
8. Mempersilahkan responden untuk mengisi kuesioner sesuai dengan petunjuk.
9. Melakukan pengolahan dan analisis data.
10. Menarik kesimpulan atau generalisasi.
11. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian.
F. Metode Pengumpulan Data
Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data
1. Sumber Data
a. Data Primer
Dalam penelitian ini data primer diperoleh dengan menggunakan
kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan tentang dukungan suami dan pengetahuan tentang pencegahan kanker leher rahim kepada responden.
b. Data Sekunder
Dalam penelitian ini data sekunder yaitu data angka kejadian penyakit kanker serviks yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kota Semarang.
2. Instrumen Penelitian
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2010, p.194).
Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi 27 item pertanyaan tertutup dengan skor penilaian pada pertanyaan positif (favourable) yaitu jika jawaban “Ya” diberi skor 1 dan jawaban “Tidak”
diberi skor 0, sedangkan pada pertanyaan negatif (Unfavourable) jika jawaban “Ya” diberi skor 0 dan jawaban “Tidak” diberi skor 1. Pertanyaan
tersebut terdiri dari kuesioner A (nomor 1 – 12) tentang dukungan suami dan
kuesioner B (nomor 1 – 15) tentang pengetahuan tentang pencegahan kanker leher rahim.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Riyanto (2011, p.144 – 148) uji validitas dan realibilitas yaitu:
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk masing-masing pertanyaan dari variabel. Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner yaitu keharusan sebuah kuesioner untuk valid dan reliabel. Suatu kuesioner dikatakan valid kalau pertanyaan pada suatu kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur dengan kuesioner tersebut.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Bangetayu Semarang pada bulan Juni 2011, yaitu pada wanita PUS. Uji validitas dilakukan dengan mengisi kuesioner yang terdiri dari 12 pertanyaan berupa dukungan suami dan 15 pertanyaan berupa pengetahuan tentang
pencegahan kanker leher rahim dan dengan jumlah 30 responden.
Untuk mengetahui validitas suatu instrument (dalam hal ini kuesioner) dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya. Suatu variabel (pertanyaan) dikatakan
valid bila skor tersebut berkolerasi secara signifikan dengan skor totalnya.
Semua pertanyaan dari no. 1-12 yaitu valid dengan nilai r-hitung > 0,361 pada pertanyaan dukungan suami dan pada pertanyaan pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks dari soal no. 1-15 yaitu valid dengan r-hitung >
0,361.
Teknik korelasi yang dilakukan korelasipearson product moment
r =
Keputusan Uji :
a. Bila r hitung (r pearson) > r tabel ; artinya pertanyaan valid.
b. Bila r hitung (r pearson) < r tabel ; artinya pertanyaan tidak valid.
Setelah semua pertanyaan sudah valid semua, analisis selanjutnya
dengan uji reliabilitas dengancronbach’s alpha. Dilakukan terhadap seluruh pertanyaan dari variabel. Caranya adalah membandingkan r hasil dengan nilai konstanta (0,6). Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai
alpha. Ketentuannya bila r alpha > konstanta (0,6) maka pertanyaan tersebut
reliable.
Hasil uji reliabel pada pertanyaan dukungan suami adalah 0,8 (>0,6) berarti reliabel, sedangkan pada pertanyaan pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks adalah 0,8 (>0,6) berarti reliabel.
Rumus koefisien reliabilitasalpha-cronbach:
r
ii=
[
]
Keterangan :
rii : koefisien reliabilitas test
Si2 : varian skor butir
St2 :varian skor total
H. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data penelitian dilakukan melalui tahap – tahap sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010, p.176-178) :
a. Editing
Merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner tersebut:
1) Apakah lengkap, dalam arti semua pertanyaan sudah terisi.
2) Apakah jawaban atau tulisan masing-masing pertanyaan cukup
jelas atau terbaca.
3) Apakah jawabannya relevan dengan pertanyaannya.
4) Apakah jawaban-jawaban pertanyaan konsisten dengan jawaban pertanyaan yang lainnya.
Merupakan kegiatan pengkodean dimana mengubah data yang
berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.
Peneliti memberikan kode pada:
1) Pendidikan
a) Pendidikan Dasar : kode angka 1
b) Pendidikan Menengah : kode angka 2
c) Pendidikan Tinggi : kode angka 3
2) Variabel dukungan suami
d) Dukungan baik : kode angka 1
e) Dukungan kurang : kode angka 2
3) Variabel pengetahuan tentang pencegahan kanker leher rahim
a) Pengetahuan baik : kode angka 3 (76%-100%)
b) Pengetahuan cukup : kode angka 2 (60%-75%)
c) Pengetahuan kurang : kode angka 1 (<60%)
Merupakan kegiatan memasukan data yang sudah dilakukan
pengkodean ke dalam program komputer SPSS. Dalam
memasukkan data, penelitian ini menggunakan program komputer SPSS versi 18.
d. Pembersihan Data (Cleaning)
Merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisa data
Digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan yaitu mempelajari hubungan antara variabel. Analisis data dari penelitian ini
melalui prosedur bertahap, antara lain ( Notoatmodjo, 2010, p.182-183) : a. Analisis Univariat
Analisis univariat dilakukan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian, diantaranya variabel bebas (dukungan suami) dan variabel terikat (pengetahuan tentang pencegahan kanker leher rahim). Data yang diperoleh akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi lengkap seperti
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel bebas (dukungan
suami) dengan variabel terikat (pengetahuan tentang pencegahan kanker leher rahim).
Analisis bivariat untuk mencari hubungan variabel bebas dan variabel terikat dengan uji statistik yang disesuaikan dengan skala data
yang ada. Karena kedua variabelnya data kategori maka analisis yang digunakan adalah Uji Chi Square. Taraf signifikan yang digunakan adalah 95% dengan nilai kemaknaan 5%.
Metode Kai-kuadrat ( ) digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi (fo) dengan frekuensi yang
diharapkan (fe) dari sampel apakah terdapat hubungan yang signifikan atau tidak.
Mencarichi squaredengan rumus:
=∑
Keterangan :
= Nilai chi-kuadrat
= frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
Mencari nilai tabel dengan rumus:
dk = (k-1) (b-1) Keterangan :
k = banyaknya kolom
b = banyaknya baris
Kriteria hubungan berdasarkan nilai p value (probabilitas) yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai kemaknaan yang dipilih, dengan kriteria sebagai berikut:
1) Jika p value > 0,05 ( ) maka Ho diterima dan
menolak Ha
2) Jika p value < 0,05 ( ) maka Ho ditolak dan
menerima Ha
Ketentuan yang berlaku pada ujiChi Squareyaitu:
1) Bila tabelnya 2 x 2, dan tidak ada nilai E<5, maka uji yang dipakai
sebaiknya “Continuity Correction”
2) Bila tabel 2 x 2, dan ada nilai E<5, maka uji yang dipakai adalah “Fisher’s Exact Test”
3) Bila tabelnya lebih dari 2 x 2, maka digunakan uji “Pearson Chi Square” ( Riyanto, pp.75-82, 2009).