BAB III
METODE PENELITIAN
A.Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Setiadi, 2013).
Pada penelitian ini mengukur sejauh mana pengetahuan anak usia 7 sampai dengan 12 tahun tentang Oral Hygiene berdasarkan karakteristik di SDN Jalan Anyar Kota Bandung.
B.Partisipan
Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas II sampai dengan kelas VI SDN Jalan Anyar Kota Bandung yang terbagi dalam lima kelas.
C.Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Indikator Alat
Ukur Skala Skor diketahui anak usia 7 sampai dengan 12 tahun tentang Oral Hygiene, antara lain: a. Pengetahuan
Ordinal Jika responden menjawab
D.Instrumen Penelitian
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal. Butir soal yang tertera pada penelitian ini adalah pernyataan Benar Salah sebanyak 15 pertanyaan, responden memilih jawaban yang telah disiapkan yang dianggap benar dengan diberi tanda checklist. Butir soal ini telah dibuat oleh peneliti yang sebelumnya yaitu Dewanti (2012) di SDN Pondok Cina 4 Depok kemudian dimodifikasi oleh peneliti. Butir soal pada penelitian ini berbentuk pertanyaan
dimana disediakan pilihan jawaban “benar” atau “salah” dan responden diminta
memilih satu jawaban tersebut. Pertanyaan dibagi dalam pertanyaan (+) dan (-), dimana jika jawaban yang benar diberi nilai 1 dan yang salah diberi nilai 0.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Butir soal
No. Pertanyaan Nomor Soal
(+) (-)
1. Pengertian Kesehatan gigi 1
2. Penyebab masalah kesehatan gigi 2, 3
3. Akibat masalah kesehatan gigi 4
4. Perawatan gigi a. Menggosok gigi
1) Waktu/frekuensi menggosok gigi
2) Cara menggosok gigi yang benar
6. Contoh masalah kesehatan gigi 14
Total Pertanyaan 11 4
E.Proses pengembangan instrumen
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuesioner. Butir soal diuji validitas kepada SDN Sukasenang Kota Bandung kepada 30 responden. Hasil uji validitas kemudian diukur dengan menggunakan perangkat lunak komputer. Dari 22 pertanyaan, tujuh pertanyaan gugur sedangkan 15 pertanyaan dipakai untuk penelitian dan sudah diperbaiki. Pertanyaan yang gugur adalah pertanyaan nomor 4, 12, 13, 14, 15, 19, dan 22. 2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas pada butir soal didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0,68 menggunakan perangkat lunak komputer.
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah penelitian bermanfaat untuk mempermudah dalam menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut:
pihak-pihak terkait dan izin pengambilan data kepada kepala SDN Jalan Anyar Kota Bandung.
2. Pelaksanaan Penelitian
Melakukan kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud dan tujuan penelitian, izin persetujuan penelitian dari para responden, pembagian butir soal, pengumpulan butitr soal, dan pengecekkan kelengkapan lembar jawaban responden.
3. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Pengisian butir soal dilakukan dengan mendatangi langsung SDN Jalan Anyar Kota Bandung dengan terlebih dahului mendapatkan izin dari kepala sekolah. Pengambilan data dilakukan setelah siswa diberi penjelasan terlebih dahulu mengenai tujuan, tata kerja penelitian serta memotivasi siswa agar mengisi jawaban dengan jujur, cermat, dan teliti. Setelah itu siswa diminta untuk mengisi dengan lengkap butir soal yang telah disediakan dalam bentuk pilihan benar salah. Selama pengambilan data, peneliti mendampingi siswa agar dapat memberikan penjelasan terhadap pertanyaan yang tidak dimengerti. Kemudian peneliti memeriksa kembali kelengkapan jawaban yang telah diisi. Setelah itu peneliti membagi responden dengan cara dikocok untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan perhitungan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 126 orang. 4. Pengolahan dan analisa data
a. Pengolahan data hasil butir soal b. Menganalisis data
c. Membuat kesimpulan
Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian
G.Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Menurut Setiadi (2013), ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam pengolahan data ke dalam beberapa tahap, yaitu:
a. Editing/memeriksa
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh para pengumpul data. Pemeriksaan data pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan terhadap:
Menentukan subjek penelitian (Siswa Kelas II-VI SD)
Menggambarkan pengetahuan 1. Baik
2. Cukup 3. Kurang
Kesimpulan
Menentukan variabel penelitian (Gambaran Pengetahuan)
1) Kelengkapan jawaban, apakah tiap pertanyaan sudah ada jawabannya, meskipun jawaban hanya berupa tidak tahu atau tidak mau menjawab. 2) Keterbacaan tulisan, tulisan yang tidak terbaca akan mempersulit
pengolahan data atau berakibat pengolah data salah membaca.
3) Relevansi jawaban, bila ada jawaban yang kurang atau tidak relevan maka editor harus menolaknya.
b. Coding
Coding adalah mengklarifikasi jawaban-jawaban daripada responden ke dalam bentuk angka/bilangan. Biasanya klarifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban (Setiadi, 2013). Skor yang didapat oleh para responden dihitung dengan kategori sebagai berikut:
1) Jika jawaban benar diberikan nilai 1 2) Jika jawaban salah diberikan nilai 0 c. Processing
Setelah semua butir soal terisi penuh dan benar, serta sudah melewati pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data agar data yang sudah di-entry dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara meng-entry data dari butir soal ke paket program komputer.
d. Cleaning
Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak.
e. Mengeluarkan informasi, disesuaikan dengan tujuan penelitian yang dilakukan.
2. Analisis data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisis secara deskriptif ini menghasilkan distribusi dan presentase dari setiap variabel dan disajikan dalam bentuk narasi, tabel, dan diagram. Untuk mengetahui pengetahuan anak usia 7 sampai dengan 12 tahun tentang Oral Hygiene
butir soal. Setiap jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0.
Rumus yang dipakai untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut:
Keterangan:
X = hasil persentase
F = hasil pencapaian/jumlah jawaban yang benar N = hasil pencapaian maksimal/jumlah total pertanyaan 100% = bilangan konstanta tetap
Jumlah jawaban benar yang dihitung kemudian dikategorikan menjadi: 1) Baik, apabila presentase 76% - 100%
2) Cukup, apabila presentase 56% - 75% 3) Kurang, apabila presentase ≤55%
Hasil Analisa data akan disajikan dalam bentuk diagram dan persentase. Adapun data yang ditampilkan adalah diagram frekuensi pengetahuan tentang
Oral Hygiene, sedangkan interpretasi tabel menurut Arikunto (2010) sebagai berikut:
Tabel 3.3 Interpretasi Hasil
Skor Interpretasi
100% Seluruh
76 - 99% Hampir seluruh
51 - 75% Sebagian besar
50% Setengahnya
26 - 49% Hampir Setengahnya
1 - 25% Sebagian Kecil
0% Tidak satupun
H.Etika Penelitian
Menurut Hidayat (2011), etika penelitian meliputi: 1. Informent Consent (Lembar Persetujuan)
Informent Consentmerupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan meberikan lembar persetujuan. Informent Consent
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Informent Consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. 2. Anominity (Tanpa Nama)
Masalah etika keperawatn adalah masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode atau inisial nama pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
I. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di SDN Jalan Anyar Kota Bandung yang bertempat di Jl. Padasuka No. 99/209 C Kelurahan Padasuka Kecamatan Cibeunying Kidul Bandung – 40125 Indonesia.
2. Subjek penelitian a. Populasi
Pada penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh siswa SD kelas II-VI yang berjumlah 183 orang di SDN Jalan Anyar Kota Bandung. b. Sampel
Kriteria responden yang layak untuk diteliti: 1) Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2011). Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah:
a) Siswa/i berusia 7-12 tahun
b) Siswa yang hadir pada saat pengisian butir soal c) Bersedia berpartisipasi menjadi responden d) Responden mampu membaca dan menulis e) Mampu berbahasa Indonesia
2) Kriteria eklusi
Kriteria eklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan studi karena berbagai sebab antara lain: a) Terdapat keadaan atau penyakit yang mengganggu
b) Terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan pelaksanaan, seperti subjek yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap.
c) Subjek menolak berpartisipasi
Cara pengambilan sampel ini menggunakan teknik Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi anggotanya tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Asumsi penggunaan metode ini, bahwa populasi adalah heterogen, terdiri atas beberapa lapis/stratum, dimana tiap stratum sifatnya homogen dan destructible. Jumlah pemilihan sampel setiap kelas dilakukan dengan cara dikocok.
Perhitungan sampel:
Maka jumlah sampel setiap kelas adalah sebagai berikut:
Kelas II =
J. Waktu Penelitian