ISU-ISU STRATEGIS DAN
PROGRAM PRIORITAS JAWA
TIMUR TAHUN 2015
INFRASTRUKTUR JALAN
ISSUE STRATEGIS STRATEGI PROGRAM FOKUS KEGIATAN
Peningkatan
Percepatan
Pembangunan JLS
Percepatan pengadaan
tanah pengganti
penggunaan kawasan
hutan
Program Dukungan
Prasarana
Kebinamargaan
Pembangunan Jalan &
Jembatan Lintas
Selatan
Pesatnya pertumbuhan
kendaraan bermotor
yang tidak diimbangi
dengan pertambahan
panjang jalan yang
signifikan
Pembangunan Jalan
Tembus
Program Pembangunan
dan Peningkatan Jalan
dan Jembatan
1.Pembangunan Jalan
Tembus dan Jembatan
2.Pelebaran jalan
Provinsi dengan
perkerasan 7 m
3.Pembangunan
Jembatan Dan
Gorong-gorong
Meningkatkan
konektivitas ekonomi
melalui ketersediaan
sarana dan prasarana
transportasi yang
memadai dan handal
Meningkatkan kualitas
prsarana jalan
Program Rehabilitasi/
Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan
1.Meningkatkan kondisi
mantap jalan
2.Pembangunan
Jembatan &
Gorong-gorong Provinsi
PROGRES PENGGUNAN KAWASAN HUTAN
UNTUK PEMBANGUNAN JALAN LINTAS
SELATAN (JLS)
KABUPATEN
KAWASAN HUTAN LAHAN KOMPENSASI
LUAS PERSETUJUAN
PRINSIP (Ha)
LUAS HASIL PENGUKURAN
(Ha) DISPENSASI (Ha) BERLAKU S/D TERLETAK DI LUAS (Ha)
PACITAN 17,891 17,8906 No. 17/Menhut-VII/2013, tgl. 30 Juni 17,6227 2013
Ds. Jeruk, Kec. Bandar, Kab.
Pacitan 17,891 (TUNTAS)
TRENGGALEK 111,744 dilaksanakan Belum
pengukuran
-Ds. Cangkring dan Walidono, Kec. Prajekan, Kab.
Bondowoso 75,887
TULUNGAGU
NG 116,8647 116,8647
-Ds. Wonoboyo dan Leprak, Kec. Klabang, Kab.
Bondowoso 19,51
BLITAR 109,0015 109,0015 SK. 24/Menhut-II/2011 berlaku s/d tgl. 34,3720
15 Juni 2011 -
-MALANG 148,14 147,083 S.638/Menhut-VII/2013 berlaku s/d tgl. 89,7951 30 Mei 2015
Ds. Gentong, Kec. Tamankrocok, Kab.
Bondowoso 150,00
LUMAJANG 29,6124 29,6124 S.522/Menhut-VII/2013 berlaku s/d tgl. 29,6124
31 Mei 2013 -
-JEMBER 73,3392 73,3392
73,3392
S.521/Menhut-VII/2012 berlaku s/d tgl.
22 Juni 2013 -
-BANYUWANG
I 27,3984 27,3984
27,3984
S.519/Menhut-VII/2012 berlaku s/d tgl. 19 Ags 2013
Ds. Bangsring, Kec. Wongsorejo dan Ds. Wonorejo,
Kec. Wongsorejo, Kab. Banyuwangi
PROGRESS PEMBANGUNAN TOL
RENCANA
•
Tol Pasuruan-Probolinggo (FS, DED BPJT)
•
Tol Probolinggo-Banyuwangi (FS, DED BPJT)
•
Tol Legundi-Bunder (FS DPU Bina Marga)
•
Jalan Tembus Lawang-Batu (FS DPU
Binamarga)
•
Jalan menuju BTS di Probolinggo, Sukapura
INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI
PERHUBUNGAN
ISSUE
STRATEGIS
STRATEGI
PROGRAM
KEGIATAN
FOKUS
Meningkatkan
Kinerja
Pelayanan
Angkutan
Darat, Laut
dan Udara
yang Effisien
dan Effektif
Meningkatkan
konektivitas
ekonomi melalui
ketersediaan
sarana dan
prasarana
transportasi yang
memadai dan
handal
1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
2. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana
dan Fasilitas LLAJ
3. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
4. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
5. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian
Kendaraan Bermotor
6. Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan
Prasarana dan Fasilitas Perkeretaapian
7. Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan
Prasarana dan Fasilitas Angkutan Sungai, Danau
dan Penyeberangan
8. Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan
Prasarana dan Fasilitas Transportasi Laut
9. Program Pembangunan, Rehabilitasi, Pemeliharaan
Prasarana dan Fasilitas Transportasi Udara
10.Program Dukungan Sarana Prasarana Transportasi
Pemasangan
fasilitas
perlengkapan
jalan, Pemasangan
Alarm Early
PROGRES PELABUHAN TANJUNG PERAK
DI TELUK LAMONG
PROGRES PENGEMBANGAN
PELABUHAN
Pengembangan Pelabuhan Branta Pamekasan. Nilai : Rp 158 M.
Dana yang dikucurkan oleh pemerintah sebesar Rp. 30 miliar
yang bersumber dari APBN. Target selesai 2014.
PENGEMBANGAN BANDARA
PERMASALAHAN SISI DARAT : Overloaded, telah dilakukan pengembangan terminal penumpang Bandara Juanda (Enclave), Surabaya Nilai : 1.057 M. Progress fisik mencapai 86%. Sudah GROUND BREAKING
PERMASALAHAN SISI UDARA :
Potensi Sanksi Penerbangan Internasional di Jawa Timur, karena Jarak antara pesawat yang landing
dengan yang take off (headway) sudah 1 menit 20 detik atau sudah pada titik optimal kapasitas (idealnya
headway 2 menit), MEMBAHAYAKAN KESELAMATAN PENERBANGAN SISI UDARA, CITRA &
PEREKONOMIAN JAWA TIMUR - NASIONAL.
Keselamatan Penerbangan Adalah Hal Yg Tidak Dapat Ditoleransi & Bukan Merupakan Tanggung Jawab Hanya Dari Satu Pihak Saja. Dibutuhkan segera pembangunan Double/Twin runway untuk menambah panjang Runway (landasan pacu) sepanjang 4.000 meter × 60 meter masing-masing runway (Masukan rencana revisi Master Plan Juanda)
•Luas Bandara 477,3 Ha
•Operator : PT. Angkasa Pura I, PP Nomor 5 Tahun 1992
PERMASALAHAN :
KKOP, Kebutuhan
Pembangunan
Vertikal Perkotaan,
Luas Bandara
Internasional
Yang Memadai Utk
Pengembangan,
Yang Lebih Luas,
Sebagai Multiple
Airport Di Jawa Timur
PERCEPATAN PELEBARAN
ALUR PELAYARAN BARAT
SURABAYA (APBS TOL
FEE) TAHAP II
BUOY 5
BUOY 6
Pendalaman dan
pelebaran Alur APBS
harus didorong
percepatannya agar
Pipa Gas Bawah Air
dapat segera
dipindah oleh
Pertamina Hulu
RENCANA PENGEMBANGAN BUS RAPID
TRANSIT (BRT) AGLOMERASI DI KAWASAN
GKS
Rute : Terminal
Porong – Terminal
Tambak Oso Wilangun
TRAYEK WKT TEMPUH
JRK TEMPUH
(Km) BIAYA TOL TERM. PORONG-TERM.
TOW 2 Jam, 5 mnt 61.2
Rp. 12.000
SURVEY WAKTU DAN JARAK TEMPUH TERM. PORONG-TERM. TOW
SURVEY WAKTU DAN JARAK TEMPUH TERM. PORONG - TERM. TOW
TRAYEK WKT TEMPUH
JRK TEMPUH
(Km) BIAYA TOL TERM. PORONG-TERM.
TOW 2 Jam, 2 mnt 64.2
Rp. 11.000
Trayek Lainnya :
a. Trayek Surabaya - Sidoarjo - Porong (via tol) b. Trayek Sidoarjo - Jembatan Merah Surabaya c. Trayek Sidoarjo - Bandara Juanda
d. Trayek Sidoarjo – Bangkalan
e. Trayek Surabaya - Bunder – Paciran
INFRASTRUKTUR KECIPTAKARYAAN (AIR
MINUM)
ISSUE STRATEGIS STRATEGI PROGRAM FOKUS KEGIATAN
Terbatasnya cakupan layanan Air Minum Perkotaan dan
Perdesaan Mendorong terbentuknya regionalisasi pengelolaan air minum (SPAM)
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah
Pemutakhiran Data Base Daerah Rawan Air
Masih adanya daerah rawan air Meningkatkan kinerja pengelolaan air minum di perkotaan dan pedesaan.
Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Bersih pada kawasan rawan air, dan perkotaan, perdesaan dan kepulauan
Masih adanya tingkat keboocoran dalam pemanfaatan air minum
Penguatan pengelolaan Air Minum Berbasis Masyarakat
Belum optimalnya inisasi pengembangan SPAM
Regional Pengembangan SPAM Regional & SPAM Umbulan Keterbatasan jangkauan perpipaan oleh PDAM PAMSIMAS 2
INFRASTRUKTUR KECIPTAKARYAAN
(PERUMAHAN)
ISSUE STRATEGIS STRATEGI PROGRAM FOKUS KEGIATAN
Terbatasnya Data base Perumahan (Backlog Rumah, RTLH, RSH, Kaw. Kumuh)
Meningkatkan penyediaan hunian RST, Rusun dan RTLH
Program Pembangunan Perumahan
Pemutakhiran Data Perumahan
Belum sinkronnya penanganan RTLH (Pusat,
Provinsi & Kab./Kota) Pembangunan Rumah Swadaya Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) Terbatas & mahalnya harga lahan di perkotaan
untuk RSH Mengembangkan teknologi pembangunan bidang perumahan dan permukiman yang tepat guna dengan harga terjangkau.
Pembangunan Rusun bagi Pekerja dan MBR
Terbatasnya stimulan untuk PSU RSH Fasilitasi Pola Kemitraaan PKBL /CSR
Donor. Stimulan PSU permukiman Kumuh & Perdesaan Terbatasnya prasarana dan sarana ulititas di
perdesaan
Fasilitasi Kemitraan PKBL/CSR
Belum optimalnya peran CSR
Nama : Samuti
Alamat : Sukolilo Barat, Kec. Labang
Umur : 70 tahun Pekerjaan : Buruh Tani Titik Kordinat:
LS: Derajat : 07, Menit : 09, Detik : 553 Bujur Timur : Derajat : 112, Menit : 46, Detik: 621
TAHAP Biaya RTLH
(unit)
LOKASI (Kab/Kota)
I APBD 2009 50 10.000 Jember, Sampang, Pamekasan, Bondowoso, Pacitan, Probolinggo, Situbondo, Sumenep, Bangkalan, Trenggalek
II P-APBD 2009 50 10.000 Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, Tuban, Bojonegoro, Jombang, Pasuruan, Lumajang, Banyuwangi
III APBD 2010 50 10.025 Tulungagung, Blitar, Kediri, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Nganjuk, Lamongan. Gresik, Kota Madiun
IV P-APBD 2010 25 5.020 Pacitan, Ponorogo, Madiun, Magetan, Ngawi, Trenggalek, Tuban, Bojonegoro, Bondowoso, Situbondo
V APBD 2011 50 10.077 Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Situbondo, Malang, Blitar, Probolinggo, Pasuruan, Banyuwangi
VI P-APBD 2011 25 5.029 Sumenep, Jember, Bondowoso, Pacitan, Lumajang, Madiun, Magetan, Bojonegoro, Tuban, dan Gresik
VII APBD 2012 50 10.098 Pacitan, Ponorogo, Madiun, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Sumenep
VIIII P-APBD 2012 7 1.400 Kediri, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Sumenep
IX ABPD 2013 60 9.400 Ponorogo, Ngawi, Tuban, Lamongan, Mojokerto, Malang, Probolinggo, Bondowoso, Jember, Banyuwangi, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep
TOTAL 367 71.049
1. Program RTLH dilaksanakan secara bertahap berdasarkan MoU antara Pemprov Jatim dengan Kodam V/Brawijaya
2. Tahun 2009 s/d 2012 biaya sebesar Rp. 5 juta/unit, Tahun 2013 sebesar Rp. 6 juta/unit
INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR
ISSUE STRATEGIS STRATEGI PROGRAM FOKUS KEGIATAN
Mendukung program Pemerintah dalam mempertahankan surplus 10 Juta ton beras, Jawa Timur mendapat beban penyediaan surplus beras 5 Juta ton dari target nasional. Sehingga masih diperlukan tambahan luas tanam baru seluas 345.770 ha dan tampungan air baku melalui pembangunan infrastruktur sumber daya air berupa pembangunan waduk dan embung.
1. Meningkatkan konservasi sumber daya air secara berkelanjutan.
2. Mengendalikan daya rusak air dan pendayagunaan sumber daya air untuk keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
1. Konservasi
Sumber Daya Air. 2. Pendayagunaan
Sumber Daya Air. 3. Pengendalian
Daya Rusak Air.
1. Pembangunan Floodway Plangwot, untuk mengatasi banjir di hilir sungai
Bengawan Solo.
2. Pembangunan tampungan air baru, terutama di
daerah rawan kekeringan dengan menggunakan geomembran.
Untuk mereduksi bencana banjir dan
kekeringan masih diperlukan gagasan realistis dan strategis antara lain dengan pengalihan sebagian debit banjir dengan cara sudetan dan pembangunan waduk lapangan dengan lapisan geomembran.
Dalam pengelolaan sumber daya air di Jawa Timur terdapat permasalahan-permasalahan antara lain, lahan kritis pada daerah aliran sungai, terjadinya pencemaran pada sumber-sumber air, bencana banjir dan kekeringan yang terjadi setiap tahun, kurangnya peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam
KONDISI SAAT INI :
o Debit Bengawan Solo = 3.500 m3/det
o Debit Sudetan = 640 m3/det
o Debit Banjir ke Ujung Pangkah = 2.860m3/det
o Menimbulkan genangan di hulu dan hilir Plangwot
Ujung
o Mempercepat aliran banjir menuju ke laut sehingga tinggi muka air banjir, lama genangan dan Luas genangan di Bojonegoro dan Tuban dapat dikurangi
o Wilayah Lamongan dan Gresik dari Plangwot sampai dengan Ujung Pangkah terbebas dari luapan Bengawan Solo
Ujung Pangkah Sedayu Lawas
Plangwot
Pengendalian Banjir Bengawan Solo Hilir
melalui Sudetan Plangwot – Sedayu Lawas
Inlet dan Sudetan Plangwot ditingkatkan
sampai 2500 m3/dt Rencana Bangunan Regulator baru di Sungai Utama kapasitas 1000 m3/dt
Ben gaw
an S olo
1000 m3/
dt
Pla ngw
ot 25
00 m
3/dt
Ilustrasi Pengalihan Sebagian Besar Debit Banjir Bengawan Solo melalui Sudetan
Plangwot – Sedayu Lawas
WADUK LAPANGAN DENGAN LAPISAN GEOMEMBRANE
• Merupakan solusi jangka pendek antisipasi bencanakekeringan
•
Pada TA 2012 telah dibangun 11 unit tersebar di
6 Kabupaten, 41 unit telah dibangun pada 2013
di 8 Kabupaten).
• Dibangun di lokasi rawan kekeringan, jauh dari sumber air dan
kondisi tanah lolos air
• Kapasitas antara 2.000 – 5.000 m3 yang mampu memenuhi
kebutuhan air untuk 3 – 4 bulan selama musim kemarau
PEMBANGUNAN TAMPUNGAN AIR BARU
Waduk Bajulmati (Banyuwangi)
Normalisasi Wd.Leran (Bojonegoro) Sembayat Barrage (Lamongan)
Waduk Nipah (Sampang)