•
Masalah: hanya sekelompok orang yang
berpartisipasi pada opini publik dan di anggap
mewakili publik.
•
Isu hanya menarik atensi bagi sebagian kelompok
namun menarik minat bagi kelompok lainnya.
•
Jumlah opini individual pada isu yang mempengaruhi
individu.
•
Kumpulan pendapat seseorang yang berminat
terhadap topik tertentu.
•
Adanya self interest pada isu tertentu atau memiliki
dampak akibat isu.
• Sangat sensitif terhadap peristiwa yang berdampak pada publik atau kelompok
• Reaksi terhadap peristiwa
• Orang lebih fokus pada tujuan publik bukan bagaimana
•
Opini publik muncul ketika diskusi publik muncul dan
terkristalisasi.
•
Katalis: orang yang memiliki pengetahuan terhadap isu
spesifik = opinion leader.
•
Memiliki minat terhadap isu.
•
Memiliki pengetahuan mendalam dibandingkan orang lain.
•
Heavy media consumption.
•
Early adopters untuk ide baru.
•
Formal opinion leaders: posisi sebagai pejabat resmi,
presiden, dll.
•
Power leaders: informal leadership positions.
•
Informal opinion leaders: memiliki hubungan dekat
dengan kelompok karena karateristik tertentu.
•
Menjadi panutan karena dikagumi.
•
Memiliki pengaruh karena pintar, mampu menjelaskan
dan kredibel.
•
Perusahaan mengirimkan prototype kepada opinion
leader untuk pengujian.
•
Pendapat mereka di kutip untuk di media.
•
Katz dan Lazarsfeld: two
step flow of
communication.
•
Opini publik di bentuk
oleh pandangan opinion
leader melalui akuisisi
informasi, evaluasi,
• Media massa: informasi menggunakan media yang disebarkan kepada jutaan orang.
• Media menentukan agenda untuk diskusi publik.
• Berita pagi/sore/malam. Headline news.
•
Ketika orang tidak memiliki
informasi, media membentuk
pemikiran publik.
•
Dependensi meningkat ketika
tdk ada kesempatan
verifikasi.
• Framing adalah bagaimana jurnalis memilih fakta, tema, pendekatan dan kata untuk sebuah cerita.
• Membentuk pemahaman publik dan kebijakan informasi.
• Penggunaan PR consultant untuk
membentuk opini publik mendukung serangan AS mengusir Irak dari
Kuwait.
20 "I volunteered at the al-Addan hospital," Nayirah said. "While I was there, I saw the Iraqi soldiers come into the hospital with guns, and go into the room where . . . babies were in incubators.
They took the babies out of the incubators, took the incubators, and left the babies on the cold floor to die."6
• Mediated reality: bagaimana peristiwa di kemas lebih mendalam, logis, menarik bagi audiens.
• Membentuk belief dan aksi jika diulangi terus menerus.
• Retorika: menggunakan bahasa secara efektif dan persuasif untuk merubah opini.
• Ethos, logos, pathos. Kredibel, logika, emosi.
• Persuasi: usaha untuk menimbulkan perubahan kepercayaan, sikap, perilaku melalui pengiriman pesan di mana orang
memiliki kemungkinan pilihan.
•
Merubah atau menetralisir opini negatif: sulit untuk
merubahnya karena adanya generalisasi
•
Menguatkan opini dan sikap positif: mudah apabila
pesan sesuai dengan sikap orang. Reputasi
perusahaan baik ada kemungkinan membeli.
•
Memelihara opini positif: memberikan pesan positif
terus menerus; goodwill.
• Analisis audience
• Kredibilitas sumber
• Daya tarik minat
• Kejelasan pesan
• Waktu dan konteks
• Partisipasi audiens
• Dorongan untuk bertindak
• Isi dan struktur pesan
• Belief, sikap, keprihatinan, gaya hidup merupakan bagian penting untuk persuasi.
•
Pesan akan dipercayai jika sumber memiliki kredibilitas.
•
Menjelaskan mengapa organisasi menggunakan juru
bicara.
•
Didasarkan kepada:
•
Keahlian: apakah dipersepsikan memiliki keahlian?
•
Kejujuran: kata-katanya dapat dipercayai.
•
Karisma: menarik, percaya diri, artikulasi, kompetensi dan
kepemimpinan. Steve jobs.
•
Konsumen lupa akan merk yang disponsori.
Terlalu banyak merk yang disponsori. Contoh:
Agnes Monica.
•
Overexposure.
• Isu akan menarik jika menarik secara psikologis dan ekonomis.
• Komputer baru bagi para computer engineers.
• Yayasan: menarik relawan. Gerakan Indonesia Mengajar.
• Self esteem
• Kesempatan memberikan sesuatu kepada masyarakat
• Pengakuan dari kelompok dan komunitas
• Sense of belonging (perasaan di terima).
•
Pesan harus sederhana, hanya mengandung satu ide.
•
Apakah yang akan dilakukan oleh audiens terhadap
pesan?
•
Pesan akan persuasif jika lingkungan dan waktu
mendukung.
•
Hemat energi akan menjual ketika kekurangan energi.
•
Isu relevan sbg materi kampanye politik.
•
Keterlibatan dan partisipasi audiens.
•
Solusi muncul dari audiens.
•
Pembagian sampel untuk free trial.
•
Orang akan
mendukung ide jika
disertai ajakan
bertindak.
• Dramatisasi cerita untuk menarik perhatian.
• Contoh: kehidupan setelah PHK.
• Third party endorsements. Ikatan Ilmuwan.
• Applicable di AS tetapi tidak di Indonesia. Tong Fang.
• Menarik emosi. Aqua dengan kemurnian.
• Propaganda: percobaan yang sistematis dan di sengaja untuk membentuk persepsi, manipulasi kognitif, dan perilaku untuk mencapai respon yang diinginkan oleh sumber propaganda.
• Propaganda Perang Dunia II.
• Saat ini, propaganda penuh dengan kepalsuan, kebohongan, penyesat, informasi salah dan duplikasi.
•
Orang biasa: individu dgn rendah hati dan empati.
Politikus yang rendah hati. Jokowi
•
Kesaksian: ahli, selebritis memberikan kesaksian akan
produk.
• Gliterring generalities: asosiasi alasan, produk, ide dengan
• Melalui pesan persuasif, kita bisa mempengaruhi dan mengendalikan manusia.
• Kurangnya penetrasi pesan: tidak semua media di konsumsi dan di tonton.
• Persaingan pesan: adanya filter pesan berdasarkan struktur sosial dan sistem kepercayaan.
• self-selection: adanya seleksi media dan tempat. Contoh: tdk semua orang beribadah di rumah ibadah padahal merekalah yang kita tuju.
• Buatlah analisis opini publik yang ada di masyarakat. Pilihlah kasus di mana opini publik tersebut menjadi positif atau
negatif.
• Misalnya pemindahan pasar tradisional di Solo oleh Jokowi yang berlangsung sukses.
• Perusahaan minyak yang terus menerus memiliki opini negatif.
• Sistematika analisis 1. Situasi: 2. Tujuan 3. Audience 4. Strategy 5. Tactics
• Kertas A4, 1,5 spasi, huruf times new roman.
• Sudut kanan atas: nama dan NPM.
• Tanggal presentasi: 16 Oktober 2012.