SKRIPSI
Oleh:
SISKAH YUNI ANIQE NIM. D07213037
PROGRAM STUDI PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
ABSTRAK
Siskah Yuni Aniqe, 2017; PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MATERI AFRA<D AL-USRAH PADA MATA
PELAJARAN BAHASA ARAB DENGAN
MENGGUNAKAN STRATEGI QURAT AL-KALA<M SISWA KELAS IVB MI TARBIYATUT THOLABAH Tarbiyatut Tholabah Lamongan. Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang mana alat yang digunakan untuk berkomunikasi berbentuk huruf hijaiyah. Akan tetapi hasil observasi peneliti di kelas IVB MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan menunjukkan bahwa dari 34 siswa, hanya 15% siswa yang keterampilan berbicaranya sudah baik, dan selebihnya belum terlihat keterampilan berbicaranya. Hal ini disebabkan karena kurangnya variasi strategi dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, peneliti terdorong untuk melakukan perbaikan pengajaran melalui penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi Qurat Al-Kala>m.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimana penerapan strategi qurat al-kala>m dalam materi afra>d al-usrah mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas IV B MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan, 2) Bagaimana peningkatan keterampilan berbicara dalam materi afra>d al-usrah mata pelajaran bahasa Arab melalui strategi qurat al-kala>m pada siswa kelas IV B MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan.
Peningkatan keterampilan berbicara siswa dalam PTK ini dilakukan dalam dua siklus dengan menggunakan model penelitian dari teory Kurt Lewin, yang mana dalam satu siklus terdapat empat langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diperlukan pada penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Subyek penelitian adalah siswa kelas 4B MI Al-Asyhar. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, tes dan dokumentasi.
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN MOTTO ... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iv
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
C. Tindakan yang Dipilih... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Lingkup Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN TEORI A. Keterampilan Berbicara ... 8
1. Pengertian Keterampilan Berbicara ... 8
2. Tujuan Berbicara ... 9
3. Macam-macam Keterampilan Berbicara... 10
D. StrategiQurat Al-Kala>m ... 17
1. Pengertian StrategiQurat Al-Kala>m ... 17
2. Langkah-langkah Strategi Qurat Al-Kala>m ... 18
3. Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Qurat Al-Kala>m ... 18
E. Peningkatan Keterampilan Berbicara Materi Afra>d al-Usrah pada Mata Pelajaran Bahasa Arab dengan Menggunakan Strategi Qurat Al-Kala>m ... 19
BAB III METODE PTK A. Metode Penelitian... 21
B. Setting dan Subyek Penelitian ... 24
C. Variabel yang Diteliti ... 24
D. Rencana Tindakan ... 24
E. Data dan Cara Pengumpulannya ... 32
F. Analisis Data ... 38
G. Indikator Kinerja ... 40
H. Tim Peneliti dan Tugasnya... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 43
1. Siklus I ... 43
2. Siklus II ... 54
B. Pembahasan………... ... 66
BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 74
B. Saran ... 75
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bahasa arab merupakan salah satu bahasa di dunia karena dituturkan lebih dari dua ratus juta umat manusia. Secara resmi kurang lebih dua puluh negara menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi. Bahasa Arab mempunyai keistemawaan daripada bahasa-bahasa lainnya karena sekaligus telah menjadi bahasa agama Islam, sebagai sumber ajaran Islam, bahasa kitab suci Islam sehingga dengan demikian sangat erat kaitannya dengan kaum muslimin.1
Bahasa Arab adalah bahasa utama bagi umat Islam disamping bahasa yang lain sebagai penunjang. Bahasa Arab selain merupakan bahasa agama, juga merupakan bahasa yang dipergunakan dalam ilmu pengetahuan dan kebudayaan diseluruh bagian dunia yang berperadapan.2
Bahasa Arab mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan sebagian sekolah di Indonesia menambah mata pelajaran bahasa Arab sebagai mata pelajaran pokok. Warga Indonesia mengakui, dengan adanya mata pelajaran bahasa Arab dapat memberikan nilai positif dalam kehidupan sehari-hari di Negara Indonesia yang mayoritas memeluk agama Islam. Mempelajari bahasa Arab itu sangat penting, sehingga kita perlu mempelajari dan mengetahui berbagai tujuan dari pembelajaran bahasa Arab.
1 Arsyad, Metode Penelitian Bahasa Arab dan Prakteknya, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003), 1
Mata pelajaran Bahasa Arab termasuk mata pelajaran yang harus diikuti oleh seluruh siswa di Indonesia, termasuk siswa MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan. Bahasa Arab merupakan bahasa asing yang mana alat yang digunakan untuk berkomunikasi berbentuk huruf hijaiyah. Dalam proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: guru, strategi, media, dan pendekatan pembelajaran yang diberiakan guru kepada siswa. Guru harus dapat memilih strategi, model, media dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi Afra>d al-Usrah agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan sukses dan siswa dapat memahami materi dengan baik.
MI Tarbiyatut Tholabah berdiri sejak tahun 1948 yang merupakan suatu lembaga yang berada di Lamongan tepatnya di Kecamatan Paciran desa Kranji. Di madrasah ini memiliki bangunan yang cukup bagus. Akan tetapi di Madrasah ini fasilitasnya kurang memadai. Dalam lingkungan sekolah ini tidak hanya terdapat unit MI saja, tapi terdapat juga unit MTs dan MA. Madrasah ini memiliki tenaga pendidik yang cukup banyak, dan kebanyakan tenaga pendidik di Madrasah ini sudah bersertifikasi.
lebih mudah untuk mengkondisikan kelas tersebut. Mata pelajaran bahasa Arab kelas 4B MI Tarbiyatut Tholabah dipegang oleh Bapak Moh. Ali, MR, S.Pd.I Beliau lulusan salah satu perguruan swasta di Gresik. Dan sudah mengajar di MI Tarbiyatut Tholabah selama 18 tahun.
Salah satu masalah yang dijumpai pada obsevasi di MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan kelas 4B pada mata pelajaran bahasa Arab adalah siswa hanya sekedar mendengar, memperhatikan, mencatat, dan mengerjakan soal latihan, padahal seharusnya siswa harus aktif dalam belajaran tersebut seperti berbicara bahasa Arab. Dalam proses pembelajaran bahasa Arab siswa kurang begitu antusias, itu dikarenakan metode yang digunakan lebih sering menggunakan metode ceramah sehingga sebagian siswa menganggap sulit terhadap mata pelajaran bahasa Arab, itu bisa dilihat dari 100% hanya 15% siswa yang tuntas mencapai nilai KKM keterampilan berbicara bahasa Arab. Berdasarkan hasil wawancara beberapa siswa kelas IVB, siswa kelas IVB ini lebih senang jika diberikan pembelajaran yang bersifat aktif sehingga ketika pembelajarannya bersifat pasif kebanyakan dari mereka cenderung beraktifitas sendiri, terlihat bosan dan memilih berbicara sendiri dengan temannya.
cocok untuk merangsang kemampuan berfikir siswa, membangkitkan semangat dalam belajar di kelas, siswa lebih aktif dalam pembelajaran materi afra>d al-usrah,
sehingga dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa dalam bebrabahasa Arab.
Strategi qurat al-kala>m merupakan kegiatan yang bisa digunakan untuk mengajarkan kegiatan berbicara, baik berbicara bahasa Indonesia, Arab maupun Inggris. Dari strategi ini diharapkan mampu menigkatkan kemampuan berbicara. qurat al-kala>m, yaitu aktifitas percakapan berbicara bahasa Arab dengan
mengajukan pertanyaan sambil melempar bola.3
Dari paparan peneliti di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengangkat masalah dalam penelitian tindakan kelas ini dengan judul : “Peningkatan Keterampilan Berbicara Materi Afra>d al-Usrah Pada Mata Pelajaran Bahasa
Arab dengan Menggunakan Strategi Qurat al-Kala>m Siswa Kelas IVB MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan strategi qurat al-kala>m dalam materi afra>d al-usrah mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas IV B MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan?
2. Bagaimana peningkatan keterampilan berbicara dalam materi afra>d al-usrah mata pelajaran bahasa Arab melalui strategi qurat al-kala>m pada siswa kelas IV B MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan?
C. Tindakan yang Dipilih
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan, penulis mempunyai sebuah gagasan yang inovatif. Gagasan yang dimaksud adalah dengan menggunakan strategi qurat al-kala>m pada materi Afra>d al-usrah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas IV B MI Tarbiyatut Tholabah lamongan..
Dengan menggunakan strategi qurat al-kala>m siswa akan diajak belajar dengan cara melempar dan menangkap bola, siswa harus menjawab dan membuat pertanyaan ketika mendapat bola. Adapun beberapatindakan yang dapat diakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan:
1. Mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kegiatan sesuai dengan strategi qurat al-kala>m.
2. Mengembangkan instrument penilaian yang sesiai dengan strategi qurat al-kala>m.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan strategi qurat al-kala>m dalam meningkatkan keterampilan berbicara terhadap materi afra>d al-usrah mata pelajaran bahasa Arab pada siswa kelas IV B MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan.
2. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berbicara terhadap materi Afra>dul Usrati> mata pelajaran bahasa Arab melalui strategi qurat al-kala>m
pada siswa kelas IV B MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan. E. Lingkup Penelitian
Lingkup penelitian meliputi:
1. Mata pelajaran bahasa arab pada materi Afra>dul Usrati>. KI 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia, KD 4.4 Mengungkapkan kata, frasa dan kalimat sederhana secara lisan dan tertulis
terkait topik:
ﺖﻴﺒﻟا
ﰲةﺮﺳﻷا؛ةﺮﺳﻷاداﺮﻓأ؛ناﻮﻨﻌﻟا
3. Penelitian tindakan kelas ini dikenakan pada siswa kelas IV B MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan.
2. Penerapan strategi qurat al-kala>m untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada pelajaran bahasa Arab.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi siswa:
Siswa dapat menerima dan meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Arab materi afra>d al-usrah dengan mudah dengan menggunakan strategi qurat al-kala>m.
2. Manfaat bagi guru:
Guru mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam mengembangkat perangkat pembelajaran dengan beberapa strategi. Salah satunya dengan strategi qurat al-kala>m untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
3. Manfaat bagi sekolah:
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan sumbangan informasi kepada sekolah, sehingga akan meningkatkan kualitas pendidikan, serta sumber daya manusia khususnya siswa.
4. Manfaat bagi masyarakat:
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas satuan pendidikan.
5. Manfaat bagi peneliti:
BAB II
KAJIAN TEORI A. Keterampilan Berbicara
1. Pengertian Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara adalah keterampilan yang paling penting dalam
berbahasa. Sebab berbicara adalah bagian dari keterampilan yang dipelajari
oleh para pelajar, sehingga keterampilan berbicara dianggap sebagai bagian
yang sangat mendasar dalam mempelajari bahasa asing.1
Keterampilan berbicara (maharah alkalam / speaking skill) adalah
kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan pikiran berupa ide, pendapat, keinginan, dan perasaan
kepada mitra bicara. Dalam makna yang lebih luas, berbicara merupakan
suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar dan lihat yang
memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia untuk
menyampaikan pikiran dalam rangka memenuhi kebutuhannya.2
Keterampilan berbicara bertujuan agar siswa mampu berkomunikasi
lisan secara baik dan wajar dengan bahasa yang mereka pelajari. Secara
baik dan wajar mengandung arti menyampaikan pesan kepada orang yang
secara sosial dapat diterima. Namun tentu saja untuk mencapai tahap
1 Abd. Wahab Risyidi,
Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN
Maliki Press, 2011), 88
kemahiran berkomunikasi diperlukan aktivitas-aktivitas latihan yang
memadai dan mendukung. Aktivitas-aktivitas seperti itu bukan perkara
mudah bagi pembelajaran bahasa, sebab harus tercipta dahulu lingkungan
bahasa yang mengarahkan para peserta didik ke arah sana.3
Sesuai dengan Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang
melakukan kegiatan berbicara selain untuk berkomunikasi juga bertujuan
untuk mempengaruhi orang lain dengan maksud apa yang dibicarakan
dapat diterima oleh lawan bicaranya dengan baik. Adanya hubungan timbal
balik secara aktif dalam kegiatan bebricara antara pembicara dengan
pendengar akan membentuk kegiatan berkomunikasi menjadi lebih efektif
dan efisien.
2. Tujuan Berbicara
Tujuan Keterampilan Berbahasa secara umum bertujuan agar para
peserta didik mampu berkomunikasi secara lisan dengan baik dan wajar. Lebih
lanjut lagi, menurut Abu Bakar, tujuan dari keterampilan atau kemahiran
berbicara adalah sebagai berikut: 1) membiasakan peserta didik
bercakap-cakap dengan bahasa yang fasih. 2) Membiasakan peserta didik
menyusun kalimat yang timbul dari dalam hati dan perasaannya dengan
kalimat yang benar dan jelas. 3) Membiasakan peserta didik memilih kata
dan kalimat, lalu menyusunnya dalam bahasa yang indah, serta
memperhatikan penggunaan kata pada tempatnya.4
Berbicara menggunakan bahasa asing bukanlah hal yang mudah,
sebagaimana jika berbicara menggunakan bahasa ibu. Oleh karena itu,
hendaknya dalam mengajarkan keterampilan berbicara perlu memperhatikan
teknik pengajaran yang sesuai dengan kemampuan anak didik. Oleh
karena itu, dalam kegiatan pembelajaran hendaknya terdapat spesifikasi
teknik yang bisa dipakai oleh pemula, menengah, dan tingkat tinggi (ahli).
Diantara teknik tersebut adalah sebagai berikut: tingkat pemula, tingkat
menengah, dan tingkat paling tinggi.
3. Macam-macam Keterampilan berbicara a. Percakapan (Muhaddatsah)
Muhaddatsah yaitu cara menyajikan behasa pelajaran nahasa Arab
melalui percakapan, dalam percakapan itu dapat terjadi antara guru dan
siswa dan antara siswa dan siswa, sambil menambah dan terus memperkaya
penbendaharaan kata-kata (Vocabulary) yang semakin banyak.5
4 Ulin Nuha,
Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: DIVA Press,
2012), 99
b. Ungkapan secara lisan (Ta’bir Syafahih)
Ta’bir Syafahih adalah latihan membuat karangan secara lisan bertujuan
untuk mengembangkan kemampuan pelajar dalam mengutarakan pikiran
dan perasaannya.6
B. Mata Pelajaran Bahasa Arab
1. Pengertian Mata Pelajran Bahasa Arab
Bahasa Arab adalah bahasa utama bagi umat Islam di samping bahasa
yang lain sebagai penunjang. Hal ini karena sumber ajaran Islam semuanya
berbahasa Arab, yang harus dimengerti dan dipahami oleh semua
penganutnya.7
Mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu pelajaran yang diarahkan
untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan
serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa Arab. Pembelajaran bahasa
arab secara formal di Madrasah merupakan sarana utama bagi peserta didik
untuk menguasai bahasa Arab. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif
terhadap bahasa Arab tersebut sangat penting dalam membantu memahami
sumber ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan hadits, serta kitab-kitab berbahasa
Arab yang berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.8
6 Ibid, 116
7 Juwairiyah Dahlan,
Metode Belajar…………,v
8 Permenag RI No.02 Tahun 2008,
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah, (Jakarta: Direktorat Pendidikan
Untuk itu bahasa Arab di Madrasah dipersiapkan untuk pencapaian
kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat keterampilan berbahasa
yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak, berbicra, membaca dan
menulis. Meskipun begitu, pada tingkat pendidikan dasar (Elementary) dititik
beratkan pada kecakapan menyimak dan berbicara sebagai landasan
berbahasa. Pada tingkat pendidikan menengah (Intermediate), keempat kecakapan berbahsa diajarkan secara seimbang. Adapun pada tingkat
pendidikan lanjut (Advanced) dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan
menulis, sehingga peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai
referensi bahasa Arab.
Materi yang peneliti ambil untuk melakukan penelitian ini yaitu materi
afra>d al-usrah, afra>d al-usrah sendiri yaitu materi mengenai anggota keluarga
seperti, ayah, ibu, kakak, dan lain-lain. Adapun kompetensi dasar dan
indikator untuk meningkatkan keterampilan berbicara dalam penelitian ini,
yaitu :
Tabel 2.1 Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar Indikator
4.4 Mengungkapkan kata, frasa dan kalimat sederhana secara lisan dan tertulis terkait topik
ﰲةﺮﺳﻷا؛ةﺮﺳﻷاداﺮﻓأ؛ناﻮﻨﻌﻟا
ﺖﻴﺒﻟا
4.4.1 Menyusun secara lisan mufradat tentang afra>d al-usrah (anggota keluarga) untuk menjadi kalimat
afra>d al-usrah (anggota keluarga)
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Arab a. Tujuan Mata Pelajaran Bahasa Arab
Mata pelajaran bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:
1) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab,
baik lisan maupun tulisan, yang mencakup empat kecakapan
berbahsa, yakni menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca
(qira’ah), dan menulis (kitabah)
2) Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai
salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar,
khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
3) Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara
bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan
demikian peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas
budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.9
b. Ruang lingkup Mata Pelajaran Bahasa Arab
Ruang lingkum mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah
Ibtidaiyah meliputi tema-tema tentang perkenalan, peralatan madrasah,
pekerjaan, alamat, keluarga, anggota badan, di rumah, di kebun, di
madrasah, di laboratorium, di perpustakaan, di kantin, jam, kegiatan
sehari-hari, pekerjaan, rumah dan rekreasi.10
Dalam pembelajaran bahasa apapun di dunia ini tanpa terkecuali
pembelajaran bahasa Arab, senentiasa melalui tahapan-tahapan
keterampilan berbahasa yang sudah masyhur di kalangan ahli bahasa, di
antaranya keterampilan mendengarkan (maharat al-istima’), berbicara
(maharat al-kalam), membaca (maharat al-qiro’at) dan menulis (maharat
al-kitabah).11
1) Pembelajaran Istima’ (mendengar)
Istima’ adalah proses menerima sekumpulan fitur bunyi yang
terkandung dalam kosakta, atau kalimat yang memiliki makna
terkait dengan kata sebelumnya, dalam sebuah topik tertentu.
Mendengar (menyimak) merupakan suatu keterampilan berbahasa
pertama yang dilakukan oleh seseorang yang mulai belajar suatu
bahasa tertentu.
2) Pembelajaran Kalam (berbicara)
Keterampilan berbicara dianggap sebagai keterampilan yang
sangat penting dalam pembelajaran bahasa Asing, karena berbicara
merupakan suatu yang aplikatif dalam bahasa dan merupakan tujuan
awal seseorang yang belajar suatu bahasa. Hanya saja, yang perlu
10 Ibid 22
diperhatikan dalam pembelajaran ini agar memperoleh hasil yang
maksimal yaitu kemampuan dari seorang guru dan metode yang
digunakanya, karena dua faktor tersebut memiliki dominasi
keberhasilan pembelajaran berbicara.
3) Pembelajaran Qiro’ah (membaca)
Membaca merupakan keterampilan menangkap makna dalam
simbol-simbol bunyi tertulis yang terorganisir menurut sistem
tertentu. Alat indra penglihatan (mata) sangat memiliki peran
penting dalam proses tersebut. Namun qiro’ah (membaca) bukanlah
sekedar proses kerja dari indra mata dan alat ujar saja. Tetapi ia
juga merupakan aktivitas aqliyah, meliputi: pola berpikir, menganalisis, menilai, problem-solving, dan sebagainya.
4) Pembelajaran Kitabah (menulis)
Menulis merupakan salah satu keterampilan penting dalam
pembelajaran bahasa Arab. Jika berbicara merupakan sarana untuk
berkomunikasi aktif dengan orang lain sehingga dapat
mengungkapkan perasaan dan pemikirannya dan membaca merupakan alat yang digunakan orang untuk mengetahui sesuatu
yang terjadi pada masa-masa sebelumnya, maka menulis merupakan
suatu aktifitas untuk mengaktualisasikan kemampuan dirinya dan
Materi Afra>d al-Usrah
Peneliti telah menggunakan materi afra>d al-usrah. Dimana Afra>d al-usrah
yaitu anggota keluarga. Berikut kosa kata anggota keluarga dan kosa kata lain
dalam bahasa arab:
Tabel 2.2 Kosa Kata Anggota Keluarga dan Kosa Kata lain dalam Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia.
Anggota Keluarga dalam Bahasa Arab
Anggota Keluarga dalam Bahasa Indonesia
ٌبَأ
Ayahﱞمُأ
Ibuٌخَأ
Saudara laki-lakiٌH ْJُأ
Saudara perempuanﱞKَL
KakekٌةﱠKَL
NenekﱞOَP
Paman dari saudara ayahٌQﱠRَP
Bibi dari saudara ayahٌلTَJ
Paman dari saudara ibuٌQَUTَJ
Bibi dari saudara ibuْVَﻣ
SiapaٌOْYِا
Namaَ\َﻣ
BersamaَVَ]َY
TinggalTَﻣ
ApaِHْ^َ_ْUاُQﱠ`اَر
Ibu rumah tanggaC. StrategiQurat Al-Kala>m
1. Pengertian StrategiQurat Al-Kala>m
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu strategia. Strategi merupakan sebuah perencanaan yang panjang untuk berhasil dalam mencapai
suatu keuntungan. Demikian juga strategi didefinisikan sebagai suatu garis
besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.12
Qurat al-kala>m, yaitu aktifitas percakapan berbicara bahasa Arab
dengan mengajukan pertanyaan sambil melempar bola. Teknik ini hampir
sama dengan al-sual al-musalsal, hanya bedanya pada alur pertanyaan yang tidak berurutan dari arah kanan ke kanan.13
Strategi qurat al-kala>m hampir sama dengan strategi Snowball
Thhrowing. Strategi Snowball Thhrowing adalah salah satu jenis
pembelajaran kooperatif yang didesain seperti game melempar bola. Kedua
12 Martinis Yamin,
Desain Baru Pembelajaran Konstruktivistik, (Jakarta: Ciputat Mega Mall,
2012), 64
strategi tersebut sama-sama menggunakan bola, baik biasa maupun bola
kertas dan sama-sama untuk mengetahui kemampuan siswa dalam hal
tertentu. Pada strategi Qurat al-kala>m digunakan khusus untuk mengetahui
kemampuan atau keterampilan berbicara siswa, sedangkan pada strategi
Snowball Thhrowing digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman
maupun kemampuan lain siswa.
2. Langkah-langkah Strategi Qurat Al-Kala>m
Setiap strategi memiliki alur atau langkah-langkah pelaksanaan,
demikian pula dengan strategi qurat al-kala>m. Berikut langkah-langkah
strategi qurat al-kala>m:14
a. Guru memberikan materi percakapan
b. Guru mengajukan pertanyaan pertama kemudian melemparkan bola
tersebut kepada salah seorang siswa
c. Siswa yang menerima bola menjawab pertanyaan tersebut kemudian ia
segera membuat pertanyaan dan melemparkan bola ke teman lainnya
untuk menjawab
Demikian dilakukan secara bergantian melempar dan menerima bola
sambil bertanya dan menjawab.
3. Kelebihan Dan Kekurangan Strategi Qurat Al-Kala>m a. Kelebihan strategi qurat al-kala>m
1) Mudah dilaksanakan
2) Mudah mengorganisir kelas
3) Guru mudah menguasai kelas
4) Mudah menyiapkannya
5) Dapat diikuti oleh siswa yang jumlahnya banyak
6) Siswa lebih antusias dalam pembelajaran
7) Melatih siswa lebih focus dan lebih siap
8) Saling memberikan pengetahuan
9) Terciptanya suasana belajar yang komunikatif
b. Kekurangan strategi qurat al-kala>m
1) Adanya kemungkinan kesamaan jawaban dan soal
2) Strategi qurat al-kala>m sulit dalam merencanakan pembelajaran
karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
3) Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan
siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran qurat
al-kala>m akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
4) Banyak menyita waktu dalam melakukan strategi qurat al-kala>m
D. Peningkatan Keterampilan Berbicara Materi Afra>d al-Usrah pada Mata Pelajaran Bahasa Arab dengan Menggunakan Strategi Qurat Al-Kala>m
Penerapan strategi qurat al-kala>m pada materi afra>d al-usrah
dari penerapan strategi ini diharapkan dapat merangsang kreaktif siswa, siswa
terlibat lebih aktif dan guru hanya memberikan bantuan secara bertahap
sehingga merangsang siswa melakukan aktivitas baik individual maupun
kelompok sehingga dapat meningkatkan keterampilan berbicara dengan baik.
Penerapan strategi ini juga menjadikan suasana proses belajar mengajar
menjadi lebih menyenangkan. Siswa terlihat lebih antusias ketika
pemebelajaran berlangsung, dibandingkan ketika guru menggunakan metode
ceramah. Sehingga siswa dapat dengan mudah menerima pelajaran yang
BAB III
METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian tindakan
kelas. Kata Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom
Action Research, yang berarti penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan keterampilan dalam
mendeteksi dan memecahkan masalah. Bentuk PTK bersifat reflektif yang
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan- tindakan
yang dilakukan. Di samping itu juga untuk melakukan perbaikan- perbaikan
kondisi di mana praktik-praktik pembelajaran dilakukan, serta dilakukan
secara kolaboratif.1
PTK meliputi tiga kata yaitu “penelitian”, “tindakan”, dan “kelas”.
Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
bagi peneliti atau orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan
kualitas di berbagai bidang. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang
senagaja dilakukan dengan tujuan tertentu yang dalam pelaksanaannya
berbentuk rangkaian periode/siklus kegiatan. Sedangkan kelas adalah
sekelompok siswa/mahasiswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang
sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru/dosen yang sama.2
Dari pengertian tersebut maka penelitian tindakan kelas adalah penelitian
tindakan yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas dalam rangka
memecahkan masalah sampai masalah itu dapat dipecahkan.
Dalam pelaksanaanya, penelitihan tindakan kelas ini, menggunakan
model Kurt Lewin. Model Kurt Lewin merupakan model yang selama ini
menjadi acuan pokok dari berbagai model action research, terutama
classroom action research (CAR). Lewin adalah orang pertama yang
memperkenalkan action reserch. Konsep pokok action reserch menurut
Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2)
aksi atau tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi
(reflecting), hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan
sebuah siklus.3
Apabila digambarkan dalam bentuk visualisasi, maka model Kurt
Lewin akan tergambar dalam bagan lingkaran seperti berikut.
2
Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Referensi, 2013), 4
3 Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas [Classroom Action Research];Teori
Gambar 3.1 Model PTK Kurt Lewin
Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif walaupun data
yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Penelitian tindakan kelas
berbeda dengan penelitian formal yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan
mengembangkan teori yang bersifat umum (general). Penelitian tindakan
kelas lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan
hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun demikian hasil PTK dapat saja
diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar yang mirip dengan yang
dimiliki peneliti.4
Setting dan Subyek Penelitian
1. Setting Penelitian
a. Tempat penelitian : MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan.
b. Waktu penelitian : Semester genap tahun ajaran 2016 – 2017.
2. Subyek penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV B MI Tarbiyatut
Tholabah Lamongan tahun ajaran 2016 – 2017 dengan jumlah 34 siswa
dalam satu kelas.
B. Variabel yang Diteliti
Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik fokus untuk
menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu :
1. Variabel input : Siswa kelas IV B MI Tarbiyatut Tholabah Lamongan
tahun ajaran 2016 – 2017.
2. Variabel proses : Penerapan strategi qurat al-kala>m
3. Variabel output : Peningkatan keterampilan berbicara materi afra>d
al-usrah pada mata pelajaran bahasa Arab.
C. Rencana Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian dari Kurt
komponen, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan
(acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting).5
Beberapa prosedur yang peneliti lakukan di kelas IVB MI Tarbiyatut
Tholabah Lamongan sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, kegiatan yang harus dilakukan
peneliti antara lain:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
2) Mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan
di kelas
3) Mempersiapkan instrumen untuk merekam dan menganalisis data
mengenai proses dan hasil tindakan.
b. Tindakan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan yang telah
dirumuskan pada RPP dalam situasi yang aktual. Meliputi kegiatan
awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan basmalah
bersama-sama.
c) Guru mengecek kehadiran siswa
d) Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran dengan member Ice breaking bernyanyi
“pohon mangga”.
e) Guru melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan
sekilas tentang (bersama siapa saja kalian tinggal di rumah?)
f) Guru menginformasikan materi yang akan di ajarkan yaitu
tentang “Afra>d al-Usrah”
g) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang diharapkan
2) Kegiatan Inti
a) Siswa membuka buku paket bahasa Arab dan mempelajarinya
b) Guru menjelaskan sedikit mengenai percakapan tentang afra>d
al-usrah.
c) Guru melemparkan bola kertas kepada salah satu siswa
d) Siswa yang menerima bola harus menjawab pertanyaan guru
mengenai afra>d al-usrah, kemudian siswa yang menerima bola
harus melemparkan ke teman yang lainnya, dan memberikan
pertanyaan mengenai afra>d al-usrah kepada siswa yang
menerima bola. Dilanjutkan sampai semua siswa mendapatkan
bola.
Siswa mempersiapkan percakapan dengan tema afra>d al-usrah
f) Setiap kelompok bergantian maju kedepan untuk
mempraktikkan percakapan yang telah dibuat
g) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah
diajarkan
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan umpan balik dengan cara mengajukan
pertanyaan- pertanyaan kepada siswa secara merata.
b) Bersama-sama siswa dan guru membuat kesimpulan hasil
belajar
c) Guru melakukan evaluasi
d) Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran
e) Guru menutup pembelajaran dengan salam.
c. Observasi
Pada tahap pengamatan ini, kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai berikut:
1. Mengamati guru dalam proses pembelajaran.
2. Mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan
d. Refleksi
Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan serta rencana bagi tindakan siklus selanjutnya.
1) Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan hasil
observasi
2) Merevisi proses pembelajaran terhadap hal-hal yang masih
dianggap sulit oleh siswa
3) Memberi solusi untuk mengatasi masalah siswa
2. Siklus II
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini, kegiatan yang harus dilakukan
peneliti antara lain:
1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penerapan alternatif
pemecahan masalah
2) Membuat ulang rencana pelaksanaan pembelajaran
3) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di
kelas
4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran
b. Tindakan
1) Kegiatan Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan
basmalah bersama-sama.
b) Guru mengecek kehadiran siswa
c) Guru memotivasi dan mengajak siswa untuk berpartisipasi
aktif dalam pembelajaran. (jika guru bilang bum maka
siswa harus menghentakkan kaki, dan jika guru bilang cek
maka siswa harus menepuk bangku)
d) Guru melakukan apersepsi yaitu mengajukan pertanyaan
(siapa yang tahu apa bahasa arabnya ibu, ayah, kakak,
adik, nenek, kakek?)
e) Guru menginformasikan materi yang akan di ajarkan yaitu
tentang “Afra>d al-Usrah”
f) Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi yang
diharapkan
2) Kegiatan Inti
a) Siswa membuka buku paket bahasa Arab
b) Siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi afra>d
al-usrati> dalam buku
c) Siswa menjawab pertanyaan guru mengenai afra>d al-usrah.
e) Siswa yang menerima bola harus menjawab pertanyaan guru
mengenai afra>d al-usrah, kemudian siswa yang menerima
bola harus melemparkan keteman yang lainnya, dan
memberikan pertanyaan mengenai afra>d al-usrah kepada
siswa yang menerima bola. Dilanjutkan sampai semua siswa
mendapatkan bola. Bagi siswa yang tidak dapat menjawab
dan dapat membuat pertanyaan siswa tersebut harus maju ke
depan untuk bernyanyi.
f) Siswa dibagi kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2 siswa
g) Siswa melakukan percakapan dengan tema afra>d al-usrah
dengan membawa foto keluargaa
h) Setiap kelompok bergantian maju kedepan untuk
mempraktikkan percakapan yang telah dipersiapkan
i) Guru memberikan reward kepada pasangan yang mendapat
nilai tertinggi
j) Guru memberikan penguatan terhadap materi yang telah
diajarkan
3) Kegiatan Penutup
a) Guru memberikan umpan balik dengan cara mengajukan
b) Bersama-sama siswa dan guru membuat kesimpulan hasil
belajar
c) Guru melakukan evaluasi
d) Guru menyampaikan pelajaran minggu depan
e) Siswa bersama guru membaca hamdalah untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran
f) Guru menutup pembelajaran dengan salam.
c. Observasi
Pada tahap pengamatan ini, kegiatan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai berikut:
1) Mengamati guru dalam proses pembelajaran.
2) Mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
d. Refleksi
Berupa uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil
pemantauan serta rencana bagi tindakan siklus selanjutnya.
1) Kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa catatan hasil
observasi
2) Merevisi proses pembelajaran terhadap hal-hal yang masih
dianggap sulit oleh siswa
D. Data dan Cara Pengumpulannya
1. Data
Data adalah semua keterangan seseorang yang dijadikan responden
maupun yang berasal dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk statistik
atau dalam bentuk lainnya guna keperluan penelitian yang dimaksud.6
Dalam penelitian ini, data yang diperlukan ada dua macam, yaitu :
a. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang berhubungan dengan
kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata.
Adapun yang termasuk dalam data kualitatif pada penelitian ini,
meliputi:
1) Gambaran umum subyek penelitian yakni MI Tarbiyatut Tholabah
Lamongan.
2) Materi yang disampaikan dalam Penelitian Tindakan Kelas.
3) Strategi pembelajaran yang dipakai dalam Penelitian Tindakan
Kelas ini adalah qurat al-kala>m.
4) Aktivitas guru (lembar observasi aktivitas guru).
5) Aktivitas siswa (lembar observasi aktivitas siswa).
b. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berwujud angka-angka.
Data kuantitatif dalam penelitian ini bisa didapatkan dari data jumlah
siswa, nilai non tes kemampuan berbicara siswa, serta prosentase dari
instrumen aktivitas guru dan aktivitas siswa Adapun yang termasuk
data kuantitatif pada penelitian ini, meliputi:
1) Data jumlah siswa kelas IV B
2) Data prosentase ketuntasan minimal
3) Data nilai siswa
4) Data prosentase aktivitas guru dan siswa.7
2. Cara Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan perlu melakukan
pengumpulan data. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
adalah sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi (Pengamatan) merupakan upaya yang dilakukan
pelaksana PTK untuk merekam segala peristiwa dan kegiatan yang
terjadi selama tindakan itu berlangsung dengan menggunakan alat
bantu atau tidak.8 observasi dalam PTK dapat dilakukan untuk
memantau aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran berlangsung.
Adapun yang dilakukan pada waktu pengamatan adalah
mengamati gejala-gejala sosial dalam katagori yang tepat, mengamati
berkali-kali dan mencatat segera dengan menggunakan alat bantu
mekanik.
b. Wawancara
Wawancara atau interview merupakan sebuah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya
jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden
(orang yang diwawancarai), dengan atau tanpa menggunakan
pedoman (guide) wawancara. 9
Peneliti mengadakan wawancara yang dijadikan sebagai subyek
penelitian yaitu siswa kelas IVB dan guru bahasa Arab kelas IV B MI
Tarbiyatut Tholabah yakni Bapak Moh. Ali, MR. S.Pd.I. Teknik
wawancara ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang hasil
belajar siswa materi afra>d al-usrah sebelum dan sesudah PTK
dilakukan dan juga respon siswa terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
c. Non Tes
Peneliti menggunakan instrumen teknik penilaian untuk
mengumpulkan data, dalam hal ini peneliti menggunakan teknik Non
tes. Non tes dilakukan untuk mengukur tingkat keterampilan
berbicara siswa pada materi afra>d al-usrah. Sebagai bagian
9 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005),
assesmen otentik, penilaian berbicara yang praktis dilakukan lewat
pembuatan rubrik. Rubrik dapat dibuat sendiri oleh guru
berdasarkan bahan tugas yang diberikan. Rubrik penilaian non tes
(Performance). Dan dari keterampilan berbicara tersebut dapat
diketahui keberhasilan menggunakan strategi qurat al-kala>m
dalam peningkatan keterampilan berbicara siswa. Adapun rubrik
Tabel 3.1 Rubrik penilaian performance keterampilan berbicara
Berilah tanda ( ) pada kolom penilaian
No. Nama
Siswa
A s p e k
Total nilai Kesesuaian
materi
Ketepatn sususnan
Penguasaan kosa kata
Percaya diri
Jumlah kalimat
Keterangan:
Kesesuaian materi
1 = Tidaksesuai dengan materi yang ditentukan
2 = Kurang sesuai dengan materi yang ditentukan
3 = Cukup sesuai dengan materi yang ditentukan
4 = Sangat sesuai dengan materi yang ditentukan
Ketepatan susunan
1 = Semua kalimat tidak sesuai dengan susunan yang benar
2 = Sebagian kecil kalimat yang sesuai dengan susunan yang benar
3 = Sebagian besar kalimat yang sesuai dengan susunan yang benar
4 = Semua kalimat sesuai dengan susunan yang benar
Penguasaan kosa kata
1 = Kosa kata yang digunakan 1-5
2 = Kosa kata yang digunakan 6-10
3 = Kosa kata yang digunakan 11-15
4 = Kosa kata yang digunakan 16-tak terbatas
Fashohah
1 = Tidak lancar dan berbicara pelan
2 = Tidak lancar dan berani berbicara
3 = Sedikit lancar dan berani berbicara
4 = Lancar dan berani berbicara
Jumlah kalimat
1 = Kalimat yang digunakan 2-4 kalimat
2 = Kalimat yang digunakan 6-8 kalimat
3 = Kalimat yang digunakan 10-12 kalimat
Teknik Penilaian Skor yang Diperoleh Skor Maksimal
d. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen, rapat, agenda, san sebagainya. Dalam penelitian ini
metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data
seperti profil, daftar guru dan karyawan, nama-nama siswa kelas IV
B, foto sebagai penunjang data.
E. Analisis Data
Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis deskripsi
kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon
siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung.10
10 Zainal Aqib, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK, (Bandung: CV.Yrama
Widya, 2009), 40
1. Analisis Persentase Aktivitas Guru dan Siswa
Data tentang aktivitas siswa dianalisis dengan menghitung
presentase aktivitas guru dan siswa. Rumus menghitung persentasi
aktivitas guru dan siswa adalah :11
Persentase aktivitas (guru/siswa) =
100% ……….Rumus 1
Untuk memberikan makna terhadap angka persentase, maka
digunakan ketetapan sebagai berikut :
76%-100% = Baik Sekali
51%-75% = Baik
26%-50% = Cukup
< 26% = Kurang
2. Analisis ketentuntasan
Peneliti menjumlahkan nilai yang diperoleh siswa selanjutnya
dibagi dengan jumlah siswa kelas tersebut sehingga diperoleh nilai
rata-rata. Untuk menghitung rata-rata kelas menggunakan rumus sebagai
berikut:12
=〰 ………Rumus 2
Keterangan : X = Nilai rata-rata
∑x = Jumlah semua nilai siswa
11
Nana Sudjana, Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: Pustaka Martiana, 1998), 128
N = Banyak siswa
Kriteria nilai rata-rata klasikal siswa dikatakan berhasil apabila
memperoleh ≥75, jika dalam satu kelas nilai rata-rata klasikalnya <75,
maka belum bisa dikatakan berhasil
Untuk menentukan ketuntasan keterampilan berbicara siswa pada
siklus I dan siklus II dapat digunakan rumus:13
p = x 100% …. Rumus 3
Keterengan :
P = Persentase yang akan dicari
Kriteria ketuntasan siswa dikatakan tuntas apabila memperoleh ≥
75% dari skor maksimal. Dan suatu pembelajaran dikatakan efektif jika
ketuntasan klasikalnya ≥ 75% maksudnya jika dalam satu kelas siswa
yang berhasil ≥ 75% maka ketuntasannya tercapai.
F. Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat
tingkat keberhasilan dari kegiatan PTK dalam meningkatkan atau
memperbaiki KBM di kelas.14 Melihat latar belakang permasalahan dan untuk
meningkatkan keterampilan berbicara siswa dalam materi afra>d al-usrah,
maka digunakan indikator sebagai berikut:
13
Ibid, 150
14 Kusnandar, Langkah-langakah Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1. Meningkatnya nilai siswa yang berhasil mencapai Kriteria Ketuntasan
Maksimal (KKM) 75 berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar
pada strategi qurat al-kala>m.
2. Jika persentase ketuntasan sekurang-kurangnya 75% yang mencapai KKM
maka dinyatakan berhasil, tetapi jika belum mencapai 75% maka harus
melanjutkan siklus berikutnya.
3. Meningkatnya nilai rata-rata klasikal dengan memperoleh nilai ≥75
4. Terlaksananya langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan strategi qurat
al-kala>m yang dikategorikan baik apabila persentase kemampuan guru
dalam mengelola pembelajaran dan kemampuan siswa dalam mengikuti
pembelajaran ≥80%.
G. Tim Peneliti dan Tugasnya
1. Guru (Bapak Moh. Ali, MR. S.Pd.I.) , bertugas:
a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan
b. Melakukan pengamatan terhadap proses kegiatan belajar mengajar
c. Mitra kerja peneliti dalam pengambilan data
2. Peneliti (Siskah Yuni Aniqe), bertugas:
a. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan kegiatan
b. Menyusun RPP dan instumen penelitian
c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan strategi qurat
d. Mendiskripsikan hasil observasi PTK
e. Menganalisis hasil penelitian tiap siklus
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus
pembelajaran yang dilakukan proses belajar mengajar di kelas. Dalam
penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, adapun paparannya sebagai berikut:
1. Siklus I
a. Penerapan Strategi Qurat al-Kala>m pada Siswa Kelas IVB MI
Tarbiyatut Tholabah Lamongan
Siklus I ini dilakukan pada proses pembelajaran bahasa Arab
materi afra>d al-usrah dengan menggunakan strategi qurat al-kala>m di
kelas IVB MI Tarbiyatut Tholabah Lamongna dengan jumlah siswa
sebanyak 34 anak pada hari Kamis, 12 April 2017 jam pelajaran
pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35
menit).
Pada siklus I materi afra>d al-usrah diterapkan strategi qurat
al-kala>m, adapun kegiatan awal yang dilakukan oleh guru dalam proses
pembelajaran adalah memberikan Ice breaking kepada semua siswa
agar siap dan senang dalam mengikuti pelajaran dengan bernyanyi
tentang materi afra>d al-usrah, tidak lupa guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Pada saat pembelajaran inti, guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk membuka buku dan mepelajari materi yang akan
dipelajari selama 5 menit. Kemudian guru menjelaskan sedikit
mengenai percakapan tentang afra>d al-usrah. Guru menjelaskan
mengenai strategi yang akan dilakukan dalam pembelajaran kepada
siswa, dan guru mulai melemparkan bola kertas kepada salah satu
siswa, siswa yang mendapatkan kertas harus menjawab pertanyaan
guru, setelah siswa menjawab siswa harus melemparkan bola kertas ke
temannya yang lain dan memberikan pernyaan kepada teman yang
mendapatkan bola. Kegiatan tersebut dilakukan hingga semua siswa
mendapatkan bola.
Kegiatan selanjutya yaitu guru membagi kelompok, setiap
kelompok terdiri dari dua siswa, setiap kelompok wajib maju ke depan
melakukan percakapan yang sudah direncanakan. Setelah itu guru
memberikan penguatan tentang materi yang sudah dipelajari.
Kegiatan yang dilakukan pada akhir pembelajaran adalah
sebelum menarik kesimpulan dari materi yang diajarkan, guru
membrikan umpan balik kepada siswa dengan memberi
evaluasi setelah evaluasi dilakukan proses belajar mengajar dianggap
selesai dan ditutup dengan doa.
b. Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa dalam Penerapan
Strategi Qurat al-Kala>m
1) Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat mengajar
yang diperlukan seperti: RPP, format kegiatan guru, format
kegiatan siswa, instrumen penelitian, media atau alat bantu
pemebelajaran berupa bola kertas dan sumber belajar yaitu berupa
buku bahasa Arab.
2) Pelaksanaan Tindakan
Sesuai dengan hasil perencanaan yang telah dibuat,
diimplementasikan dalam proses belajar mengajar.
Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi qurat al-kala>m pada siklus I
adalah pada kegiatan awal guru mengucap salam dan membuka
pelajaran dengan mengucapkan basmallah, kemudian guru
mengecek kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa agar siap
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Pada kegiatan inti, siswa membuka buku paket bahasa
arab, dan diberi kesempatan untuk mempelajari materi yang akan
guru menjelaskan sedikit mengenai percakapan tentang afra>d
al-usrah. Setelah menjelaskan dan siswa sudah faham guru
melemparkan bola kertas kepada salah satu siswa, Siswa yang
mendapatkan bola harus menjawab pertanyaan guru mengenai
afra>d al-usrah. Setelah menjawab siswa tersebut melemparkan
bola ke teman yang lainnya dan memberikan pertanyaan mengenai
afra>d al-usrah. Kegiatan tersebut dilakukan sampai semua siswa
mendapatkan bola. Untuk mengetahui keterampilan berbicara
bahasa arab, guru membagi kelompok setiap kelompok terdiri dari
dua siswa. Setiap kelompok harus mempraktikkan percakapan
mengenai afra>d al-usrah yang telah direncanakn oleh kelompok
tersebut, dimana aspek yang dinilai pada prakik percakapan
tersebut yaitu kesesuaian materi, ketepatan susunan, penguasaan
kosa kata, percaya diri, dan jumlah kalimat yang digunakan.
Setelah melakukan percakapan guru memberikan penguatan
terhadap materi yang sudah dipelajari.
Kegiatan yang dilakukan pada akhir pembelajaran adalah
menarik kesimpulan dari materi yang diajarkan. Guru memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya, namun tidak ada yang
bertanya. Jadi dirasa proses belajar mengajar dianggap selesai dan
guru bahasa Arab dan mahasiswa melakukan evaluasi tentang
kekurangan yang perlu diperbaiki dan kelebihan yang harus
ditingkatkan lagi dalam siklus II.
3) Observasi Tindakan
Dalam hal ini, guru mengamati kegiatan peneliti yang
bertugas sebagai guru sementara pada saat pembelajaran dan
mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan pedoman
observasi guru dan siswa, dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
No Kegiatan Skor
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran, meliputi : a. Menarik perhatian
b. Menimbulkan motivasi c. Menunjukkan kaitan d. Menyampaikan tujuan
2 Penguasaan materi ajar, meliputi : a. Orientasi, motivasi, dan bahasa
(sederhana dan jelas).
4 Performance, meliputi :
a. Suara intonasi, nada, dan irama. b. Posisi dan gerakan guru.
c. Pola interaksi perhatian pada siswa.
a. Pertanyaan jelas dan konkrit. b. Pertanyaan memberikan waktu
8 Menutup pembelajaran, meliputi : a. Memberi reward / penghargaan
Keterangan :
1 : jika ada satu dari empat 2 : jika ada dua dari empat butir 3 : jika ada tiga dari empat butir 4 : jika lengkap empat butir
= ℎ × 100 %
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam
kegiatan pembelajaran pada tabel di atas, jumlah yang diperoleh
28 dari skor maksimal 32 Dengan demikian, prosentase skor yang
diperoleh guru adalah 87,5% hal ini menunjukkan kriteria baik
sekali.
Pada penelitian siklus pertama ini, hasil observasi yang
didapat sudah dalam katagori baik sekali, hanya saja ada
point-point yang kurang maksimal, sehingga peneliti akan memperbaiki
pada siklus selanjutnya.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
No Indikator / Aspek Yang Diamati Skor Penilaian 3. Siswa memusatkan perhatian
Keterangan:
Pengisian Lembar Observasi Siswa dengan memberi tanda Checklist (√)
1 : Jika aktivitas siswa sangat kurang 2 : jika aktivitas siswa cukup.
3 : jika aktivitas siswa sangat baik.
= ℎ × 100%
Berdasarkan hasil observasi siswa diperoleh skor 18 dari
skor maksimalnya adalah 24. Dengan demikian prosentase skor
yang diperoleh adalah 70,8% yang berarti aktifitas siswa selama
kegiatan pembelajaran bearada dalam kategori baik.
4. Siswa antusias ketika diperkenalkan dan dijelaskan oleh guru cara berbicara bahasa arab dengan menggunakan strategi qurat al-kala>m
5. Siswa berbicara bahasa arab dengan menggunakan strategi qurat al-kala>m dengan baik 6. Siswa melakukan percakapan
dengan kelompokyang sudah dibagi oleh guru.
7. Setiap kelompok melakukan percakapan secara bergantian dengan tertib.
Dari hasil observasi siswa juga terdapat kekurangan,
diantaanya siswa kurang antusias ketika diperkenalkan dan
dijelaskan oleh guru cara berbicara bahasa arab dengan
menggunakan strategi qurat al-kala>m, karena
sebelum-sebelumnya siswa belum pernah diajarkan dengan menggunakan
strategi tersebut, sehingga pada awal pembelajaran siswa cukup
kesulitan, akan tetapi setelah dijelaskan secara berulang-ulang
oleh peneliti yang bertugas sebagai guru siswa cukup faham akan
tetapi dalam aspek berbicara bahasa arab dengan menggunakan
strategi qurat al-kala>m dengan baik dalam katagori cukup karena
sebelumnya siswa belum bisa berbicara bahasa Arab dengan baik.
Dan dalam aspek lain-lainnya seperti Siswa merespon
apersepsi/motivasi yang diberikan oleh guru dalam katagori sangat
baik. Dengan begitu pembelajaran dikatakan baik oleh peneliti dan
untuk hasil yang lebih baik perlu dilaksanakan siklus selanjutnya.
Tabel 4.3 Hasil Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I
Jumlah anak yang tidak tuntas
16
Persentase
Ketuntasan ∑ - . / 0 〱 1
∑ -
× 100%
18
34× 100%
=
52%Dari table diatas, dapat dijelaskan bahwa dengan
menerapkan strategi qurat al-kala>m pada siklus 1 diperoleh nilai
rata-rata sebesar 71,4 dan presentasi ketuntasan belajar mencapai
52 % atau ada 18 dari 34 siswa telah tuntas belajar, hasil tersebut
menunjukkan bahwa secara klasikal nilai yang dicapai siswa
tergolong cukup baik. Akan tetapi masih perlu peningkatan lagi,
karena secara individu siswa yang belum tuntas dalam belajar
masih terdapat 16 siswa. Jadi perlu adanya tindakan siklus II.
4) Refleksi
Setelah seluruh proses pembelajaran pada siklus I selesai
dilakukan, peneliti dan guru mendiskusikan hasil pengamatan
untuk menemukan kelemahan dan kekurangan yang terdapat pada
siklus I. Selanjutnya hasil temuan dimanfaatkan untuk melakukan
Berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dan guru seusai
pembelajaran menyimpulkan bahwa ada beberapa aspek yang
perlu diperbaiki, diantaranya Dari variasai belajar yang baru atau
strategi yang digunakan guru dalam pemebelajaran bahasa arab ini
awalnya membuat siswa kesulitan akan tetapi setelah dijelaskan
secara berulang-ulang siswa dapat memahami intuksi guru
sehingga untuk siklus selanjutnya diharapkan ketika guru
memberikan bimbingan atau arahan bahasanya perlu diperbaiki
agar siswa mudah memahami apa yang disampaikan. Guru harus
memperbaiki kemampuan mengelola waktu dengan tepat sesuai
dengan RPP yang telah dibuat. Dan dalam hal memberikan
pertanyaan kepada siswa pada siklus selanjutnya guru diharapkan
memberikan pertanyaan kepada siswa secara merata karena dari
pertanyaan tersebut dapat mengetahui kemapuan awal siswa.
2. Siklus II
a. Penerapan Strategi Qurat al-Kala>m pada Siswa Kelas IVB MI
Tarbiyatut Tholabah Lamongan
Siklus II ini dilakukan pada proses pembelajaran bahasa Arab
materi afra>d al-usrah dengan menggunakan strategi qurat al-kala>m di
kelas IVB MI Tarbiyatut Tholabah Lamongna dengan jumlah siswa
pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35
menit).
Pada siklus II materi afra>d al-usrah diterapkan strategi qurat
al-kala>m, adapun kegiatan awal yang dilakukan oleh guru dalam
proses pembelajaran adalah memberikan Ice breaking kepada semua
siswa agar siap dan senang dalam mengikuti pelajaran dengan
memberi aba-aba jika guru berkata “bum” maka siswa harus
menghentakkan kaki dan jika guru berkata “cek” maka siswa harus
bertepuk tangan satu kali dan selanjutnya guru memberikan apersepsi
tentang materi afra>d al-usrah, tidak lupa guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Pada saat kegiatan inti, guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk membuka buku dan mepelajari materi yang akan
dipelajari selama 5 menit. Kemudian guru bertanya kepada siswa
secara satu persatu mengenai kosa kata maupun percakapan tentang
afra>d al-usrah secara cepat. Guru menjelaskan mengenai strategi yang
akan dilakukan dalam pembelajaran kepada siswa, dan guru mulai
melemparkan bola kertas kepada salah satu siswa, siswa yang
mendapatkan kertas harus menjawab pertanyaan guru, setelah siswa
menjawab siswa harus melemparkan bola kertas ke temannya yang
Kegiatan tersebut dilakukan hingga semua siswa mendapatkan bola.
Siswa yang tidak bisa menjawab dan tidak bisa membuat pertanyaan,
siswa tersebut harus maju ke depan untuk bernyanyi
Kegiatan selanjutya yaitu guru membagi kelompok, setiap
kelompok terdiri dari dua siswa, setiap kelompok wajib maju ke depan
melakukan percakapan yang sudah direncanakan. Kelompok yang
mendapat nilai tertinggi akan diberi reward oleh guru. Setelah itu guru
memberikan penguatan tentang materi yang sudah dipelajari.
Kegiatan yang dilakukan pada akhir pembelajaran adalah
sebelum menarik kesimpulan dari materi yang diajarkan, guru
membrikan umpan balik kepada siswa dengan memberi
pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang disampaikan. Guru melakukan
evaluasi setelah evaluasi dilakukan proses belajar mengajar dianggap
selesai dan ditutup dengan doa.
b. Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa dalam Penerapan
Strategi Qurat al-Kala>m
1) Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti membuat perencanaan atas dasar
pengamatan peneliti dengan melihat nilai tes pada siklus I. Peneliti
juga mempersiapkan perangkat mengajar yang diperukan seperti:
penelitian, media atau alat bantu pemebelajaran berupa bola kertas
dan sumber belajar yaitu berupa buku bahasa Arab.
2) Pelaksanaan Tindakan
Sesuai dengan hasil perencanaan yang telah dibuat,
diimplementasikan dalam proses belajar mengajar.
Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi qurat al-kala>m pada siklus I
adalah pada kegiatan awal guru mengucap salam dan membuka
pelajaran dengan mengucapkan basmallah, kemudian guru
mengecek kehadiran siswa, dan mengondisikan siswa agar siap
dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Pada kegiatan inti, siswa membuka buku paket bahasa
arab, dan diberi kesempatan untuk mempelajari materi yang akan
dipelajari selama 5 menit. Setelah waktu yang ditentukan selesai,
Kemudian guru bertanya kepada siswa secara satu persatu
mengenai kosa kata maupun percakapan tentang afra>d al-usrah
secara cepat. Setelah guru bertanya, guru melemparkan bola kertas
kepada salah satu siswa, Siswa yang mendapatkan bola harus
menjawab pertanyaan guru mengenai afra>d al-usrah. Setelah
menjawab siswa tersebut melemparkan bola ke teman yang
lainnya dan memberikan pertanyaan mengenai afra>d al-usrah.
bola. Siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan dan tidak bisa
membuat pertanyaan siswa harus maju ke depan untuk bernyanyi.
Untuk mengetahui keterampilan berbicara bahasa arab, guru
membagi kelompok setiap kelompok terdiri dari dua siswa. Setiap
kelompok harus mempraktikkan percakapan mengenai afra>d
al-usrah yang telah direncanakn oleh kelompok tersebut, dimana
aspek yang dinilai pada prakik percakapan tersebut yaitu
kesesuaian materi, ketepatan susunan, penguasaan kosa kata,
percaya diri, dan jumlah kalimat yang digunakan. Kelompok yang
mendapat nilai tertinggi akan mendapatkan reward dari guru.
Setelah melakukan percakapan guru memberikan penguatan
terhadap materi yang sudah dipelajari.
Kegiatan yang dilakukan pada akhir pembelajaran adalah
guru memberikan umpan balik dengan bertanya kepada siswa
mengenai pelajaran yang sudah dipelajari kemudian menarik
kesimpulan dari materi yang diajarkan. Guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya, namun tidak ada yang bertanya. Jadi
dirasa proses belajar mengajar dianggap selesai dan ditutup
dengan do’a. Setelah melakukan proses belajar mengajar, guru
bahasa Arab dan mahasiswa melakukan evaluasi mengenai
3) Observasi Tindakan
Dalam hal ini, guru mengamati kegiatan peneliti yang
bertugas sebagai guru sementara pada saat pembelajaran dan
mengamati kegiatan siswa dengan menggunakan pedoman
observasi guru dan siswa, dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II
No Kegiatan Skor
1 2 3 4
1 Membuka pelajaran, meliputi : a. Menarik perhatian
b. Menimbulkan motivasi c. Menunjukkan kaitan d. Menyampaikan tujuan
2 Penguasaan materi ajar, meliputi : a. Orientasi, motivasi, dan bahasa
(sederhana dan jelas).
4 Performance, meliputi : a. Suara intonasi, nada, dan
irama.
b. Posisi dan gerakan guru. c. Pola interaksi perhatian pada
siswa.
a. Pertanyaan jelas dan konkrit. b. Pertanyaan memberikan waktu