• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang) T2 912012016 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Anteseden dan Desenden dari Kegembiraan-Hati Pelanggan Melalui Analisis Moderator (Studi pada Hotel Wisata Magelang) T2 912012016 BAB V"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

PENUTUP

Dalam bab terakhir ini, akan dipaparkan mengenai kesimpulan

dari hasil penelitian yang dilakukan dan merupakan jawaban dari

persoalan penelitian. Kemudian, kesimpulan tersebut menjadi dasar

penyususnan implikasi dan keterbatasan dari penelitian yang dibuat.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan jasa berpengaruh positif terhadap kegembiraan-hati pelanggan.

Disimpulkan bahwa semakin tinggi kualitas layanan jasa hotel,

maka akan semakin tinggi tingkat kegembiraan-hati pelanggan,

sesuai dengan penelitian Hanselman (2003) dan Verma (2003).

Aspek yang memberikan kontribusi terbesar pada pembentukan

kegembiraan-hati pelanggan adalah bagaimana konsumen

diperlakukan sebagai sebuah bagian penting dari aspek

pelayanan.

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya keterhubungan berpengaruh positif terhadap kegembiraan-hati pelanggan.

Disimpulkan bahwa semakin tinggi upaya keterhubungan yang

diciptakan dari pihak manajemen hotel, maka akan semakin

tinggi tingkat kegembiraan-hati pelanggan, sesuai dengan

penelitian Utami (2006). Kumar, Olshavsky, dan King (2001)

juga sebelumnya telah menyebutkan bahwa kegembiraan-hati

(2)

tiap transaksi, tetapi juga pada aktivitas yang utama dalam

menjaga kelanggengan hubungan antara perusahaan dengan

pelanggan.

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi reputasi perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap kegembiraan-hati

pelanggan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian

Kabadayi, Alan, dan Erdebil (2011) yang menyebutkan bahwa

pelanggan lebih menyukai organisasi yang memiliki reputasi

yang bagus. Selain itu, hasil ini juga tidak sejalan dengan Kim

dan Ahn (2007), yang menyatakan bahwa kepuasan dan

kesenangan pelanggan akan meningkat ketika perusahaan

tersebut dianggap memiliki reputasi yang bagus. Hal ini secara

empirik dapat menjelaskan bahwa persepsi reputasi hotel yang

baik ternyata tidak cukup untuk meningkatkan kegembiraan-hati

pelanggan, sesuai dengan pernyataan Berman (2005) bahwa

persepsi reputasi perusahaan bukanlah sesuatu yang dapat membuat pelanggan “terpana”, sehingga tidak dapat memengaruhi kegembiraan-hati pelanggan.

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya keterhubungan yang dimoderasi lokasi tidak meningkatkan pengaruh positifnya

terhadap kegembiraan-hati pelanggan. Hasil penelitian ini

bertentangan dengan temuan Utami (2006) yang menyebutkan

bahwa lokasi memiliki kekuatan dalam mendukung atau

menghancurkan strategi menciptakan keterhubungan yang

langgeng dengan pelanggan. Hal ini kemungkinan disebabkan

oleh para responden yang sebagian besar merupakan pelanggan

tetap hotel, sehingga lokasi ini tidak cukup meningkatkan

(3)

karena bagi mereka lokasi yang strategis tidak dianggap sebagai

faktor pendukung yang dapat meningkatkan pengaruh upaya

keterhubungan terhadap kegembiraan-hati.

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi reputasi yang dimoderasi oleh lokasi tidak berpengaruh positif pada

kegembiraan-hati pelanggan. Hasil ini bertentangan dengan

pendapat Levy dan Weitz (2007), bahwa lokasi merupakan

bentuk pencitraan reputasi perusahaan yang dapat meningkatkan

kepuasan dan kegembiraan-hati pelanggan. Pelanggan hotel lebih

mementingkan lokasi yang strategis, dan cenderung mengabaikan

apakah hotel memiliki reputasi yang baik atau buruk.

Kegembiraan-hati mereka tidak tercapai melalui persepsi reputasi

ini, melainkan tercapai melalui kualitas layanan dan upaya

keterhubungan yang baik, serta lokasi yang strategis.

 Model awal yang diusulkan mengalami modifikasi karena beberapa hipotesis yang tidak terbukti (H3, H4, H5). Hasil

penelitian terhadap full path model yang dimodifikasi

menunjukkan bahwa kualitas layanan jasa, upaya keterhubungan,

dan lokasi berpengaruh positif terhadap getok tular melalui

kegembiraan hati pelanggan sebagai mediasinya. Pengaruh positif

kegembiraan-hati pelanggan terhadap getok tular ini telah banyak

ditunjukkan secara tegas oleh beberapa peneliti, misalnya

Westbrook dan Oliver (1991), Kumar (1996), serta James dan

Taylor (2004). Hasil penelitian yang diperoleh ini menunjukkan

anteseden dan desenden dari kegembiraan-hati pelanggan; di

mana kualitas layanan, upaya keterhubungan, dan lokasi sebagai

(4)

 Keberhasilan Hotel Wisata sebagai best-in-class di kota Magelang menunjukkan bahwa benefit sought (BS) yang

dikehendaki oleh pasar secara berkesinambungan dapat dipenuhi/

fit dengan benefit offered (BO) yang diberikan oleh perusahaan

selama lebih dari 22 tahun. Strategic fit yang dikonfirmasi oleh

penelitian ini adalah dua peubah pada customer based assets,

yaitu kualitas layanan jasa dan upaya keterhubungan sebagai

kapabilitas Hotel Wisata yang fit dengan customer variable

kegembiraan-hati pelanggan dan getok tular yang positif. Hasil

penelitian juga menunjukkan bahwa perusahaan jangan pernah

mengabaikan Macro Environment (MaE) yang turut

memengaruhi fit atau tidaknya BO dengan BS, yaitu melalui

peubah lokasi.

5.2. Implikasi

5.2.1.Implikasi Teori

 Getok tular dapat dipengaruhi oleh kualitas layanan jasa, upaya keterhubungan, dan lokasi melalui

kegembiraan-hati pelanggan hotel. Menurut Brown, Barry, Dacin, dan

Gunst (2005), getok tular dapat terjadi ketika pelanggan

merasa bahagia dengan pelayanan yang baik dari pihak

perusahaan, sehingga berniat menceritakan

pengalamannya pada orang lain. Kumar, Olshavsky, dan

King (2001) juga telah lebih dahulu menyatakan bahwa

upaya keterhubungan dari pihak perusahaan akan

menyenangkan hati pelanggan, dan mengarahkan

mereka untuk merekomendasikan pada orang lain. Selain

(5)

Ratnasari dan Aksa (2011), hal itu memberikan dampak

kontingensi terhadap pengaruh kegembiraan-hati

pelanggan pada minat guna jasa ulang dan getok tular

positif.

 Persepsi reputasi ternyata tidak memengaruhi kegembiraan-hati pelanggan hotel. Pendapat Berman

(2005) mendukung hasil penelitian ini, karena

menurutnya kegembiraan-hati pelanggan akan tercapai ketika mereka “terkesima” atas apa yang diperolehnya. Sedangkan bagi para tamu yang telah menjadi pelanggan

hotel, reputasi perusahaan bukanlah hal yang membuat mereka “terkesima”. Mereka lebih memperhatikan kualitas layanan jasa dan upaya keterhubungan yang

diciptakan pihak manajemen hotel.

 Lokasi ternyata tidak dapat memperkuat pengaruh upaya keterhubungan dan persepsi reputasi terhadap

kegembiraan-hati pelanggan hotel. Pengaruh upaya

keterhubungan terhadap kegembiraan-hati pelanggan

tidak akan meningkat dengan lokasi yang strategis.

Utami (2006) berpendapat bahwa upaya keterhubungan

akan lebih sulit dilakukan dalam rangka menciptakan

kegembiraan-hati pelanggan ketika lokasi tidak strategis.

Namun, bagi tamu hotel yang sebagian besar pelanggan

tetap, lokasi yang strategis bukan dianggap hal istimewa

dari pihak manajemen hotel untuk menciptakan upaya

keterhubungan yang mengarah ke kegembiraan-hati

pelanggan. Kegembiraan-hati pelanggan juga tidak dapat

(6)

walaupun didukung dengan lokasi yang strategis,

persepsi reputasi tetap tidak dapat memengaruhi

kegembiraan-hati pelanggan. Berman (2005) mendukung

hasil ini dengan pendapatnya bahwa hanya hal-hal baru

yang dapat menciptakan kegembiraan-hati pelanggan.

Sedangkan reputasi adalah hal yang telah melekat lama,

sehingga tidak dapat menciptakan kegembiraan-hati

pelanggan.

 Penelitian ini dapat dikembangkan dengan menempatkan peubah persepsi harga (perceived price) sebagai peubah

moderator yang memperkuat pengaruh kualitas layanan

jasa, upaya keterhubungan, dan persepsi reputasi hotel

terhadap kegembiraan-hati pelanggan. Penelitian Ryu

dan Han (2009) telah membuktikan pengaruh kualitas

layanan dan kualitas fisik bangunan terhadap kepuasan

konsumen melalui analisis moderasi persepsi harga.

Berdasarkan hasil tersebut, maka penelitian ini dapat

dikembangkan dengan menempatkan peubah persepsi

harga tersebut sebagai moderator.

5.2.2.Implikasi Terapan

 Kualitas layanan jasa dan upaya keterhubungan secara nyata dapat memengaruhi kegembiraan-hati pelanggan

hotel. Hotel kelas melati pasti secara fasilitas kalah

dengan hotel-hotel berbintang. Oleh karena itu, bagi

hotel-hotel melati hendaknya mengutamakan kualitas

(7)

keterhubungan dengan para tamu, sehingga akan

meningkatkan kegembiraan di hati para pelanggannya.  Persepsi reputasi hotel yang semula diduga dapat

memengaruhi kegembiraan-hati pelanggan, ternyata

pada penelitian ini tidak terbukti. Hal ini disebabkan

karena pada hotel kelas melati, para tamu cenderung

tidak mempedulikan reputasi hotel yang ada. Bagi para

pelanggan tetap (yang lebih dari sekali menginap),

asalkan hotel memberi pelayanan yang baik dan

berupaya membina keterhubungan dengan pelanggan,

mereka sudah cukup merasakan kegembiraan-hati. Bagi

para tamu yang baru pertama menginap, mereka juga

tidak mempedulikan reputasi hotel. Hal yang menarik

adalah lokasi hotel yang ternyata memengaruhi

kegembiraan-hati pelanggan, tidak sekadar

meningkatkan pengaruh kualitas layanan jasa dan upaya

keterhubungan pihak hotel terhadap kegembiraan-hati

pelanggan. Sehingga, walaupun reputasi perusahaan

harus dibangun pihak manajemen dengan baik, tetapi

ternyata tidak cukup untuk membentuk kegembiraan-hati

pelanggan. Pelanggan lebih mengutamakan lokasi yang

strategis dalam membentuk kegembiraan-hati. Secara

lebih ringkas, dapat disarankan bagi pihak manajemen

hotel melati bahwa dengan reputasi yang baik, belum

tentu pelanggan merasakan kegembiraan-hati. Justru

dengan lokasi yang strategis, mereka akan dapat

(8)

 Pemasar di bidang usaha jasa, terutama perhotelan kelas melati perlu memperhatikan kualitas layanan jasa, upaya

keterhubungan, dan lokasi yang akan memengaruhi

getok tular melalui kegembiraan-hati pelanggan.

Walaupun anggaran dana promosi hotel kelas melati

kalah dengan hotel berbintang, tetapi dengan getok tular,

hotel kelas melati dapat menggerakkan para

pelanggannya untuk membantu mempromosikan

perusahaannya kepada orang lain secara tidak langsung.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Penelitian tesis ini mempunyai beberapa kelemahan yang perlu

diperhatikan untuk penelitian selanjutnya. Kelemahan tersebut

antara lain:

 Peubah lokasi yang semula diduga dapat memperkuat kualitas layanan jasa dan upaya keterhubungan dalam membentuk

kegembiraan-hati pelanggan ternyata tidak terbukti. Untuk lebih

menyelidiki apa yang memperkuat pengaruh tersebut, perlu

dicari peubah moderator lain, misalnya tujuan menginap dan

persepsi harga.

 Penyebaran kuesioner dilakukan pada musim liburan (high season) di bulan November 2013 – Januari 2014, sehingga

pelanggan cenderung protes ketika peneliti meminta tolong

mereka untuk mengisi kuesioner. Banyak kuesioner yang

dikembalikan tanpa diisi karena pelanggan merasa harga kamar

yang dibayarkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Oleh karena itu, diperlukan waktu cukup lama atau sekitar tiga

(9)

 Subyek penelitian sebaiknya dipilah menurut jumlah kunjungan ke hotel menjadi dua kategori: sekali menginap dan lebih dari

sekali menginap. Tujuannya adalah untuk mengetahui

perbandingan tingkat kegembiraan-hati pelanggan dan niatan

untuk melakukan getok tular pada dua kategori tersebut. Hasil

yang didapatkan tersebut pada gilirannya dapat digunakan pihak

manajemen untuk meningkatkan kegembiraan-hati pelanggan

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Pertimbangan Pertimbangan Biaya Biaya Biaya untuk Biaya untuk memenuhi input memenuhi input produksi seperti produksi seperti bahan bahan baku,biaya baku,biaya energy,dan

Dengan didapatkan berbagai bentuk perumusan faktor bentuk inti khususnya adalah deuteron, maka besaran-besaran yang merepresentasikan struktur inti yaitu ukuran dan

Domba Dolly merupakan domba yang dihasilkan melalui teknik transplantasi ini (kloning), yakni menggabungkan ini sel kelenjar susu domba inn dorset dengan sitoplasma sel telur

Demikian agar pengumuman ini diketahui oleh seluruh peserta pelelangan kemudian atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. POKJA ULP Kegiatan PEMBANGUNAN GEDUNG

Disemprotkan ( Jet Application of Fluid ), pada proses pendinginan dengan cara ini cairan pendingin disemprotkan langsung ke daerah pemotongan (pertemuan antara

Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta dengan ini menyatakan bahwa mahasiswa program pascasarjana berikut ini adalah mahasiswa yang sedang aktif

[r]

− Prototipe sistem SDR skala lab dengan frekuensi maksimal RF 50 MHz dengan daya RF kurang dari 1 mW menggunakan daughterboard Basic Tx-Rx dapat dikembangkan untuk sebuah