• Tidak ada hasil yang ditemukan

- 2012_2017 Raqan RPJMK ATAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "- 2012_2017 Raqan RPJMK ATAM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 16 TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

TAHUN 2013-2017

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH TAMIANG,

Menimbang : a. bahwa rencana pembangunan jangka menengah merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang memuat visi, misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Aceh Tamiang 2005-2020;

b. bahwa sesuai ketentuan Pasal 150 ayat (3) huruf e Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, rencana pembangunan jangka menengah Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Qanun tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2017;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tamiang di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4179, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4179);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk keduakalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

(3)

11.Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

12.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);

14.Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pembentukan Qanun Aceh (Lembaran Aceh Tahun 2011 Nomor 10, Tambahan Lembaran Aceh Nomor 38);

15.Peraturan Gubernur Aceh Nomor 70 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh; (Berita Daerah Aceh Tahun 2012 Nomor 121);

16.Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2010 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 28);

17.Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012-2032 (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 Nomor 14);

18.Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 15 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2005-2025 (Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013 Nomor 15 Tambahan Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 36);

Dengan Persetujuan Bersama,

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TAMIANG dan

BUPATI ACEH TAMIANG

MEMUTUSKAN:

(4)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan:

1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Tamiang.

2. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggara pemerintahan daerah kabupaten yang terdiri atas Bupati dan Perangkat Daerah.

3. Bupati adalah Bupati Aceh Tamiang.

4. Wakil Bupati adalah wakil Bupati Aceh Tamiang.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Aceh Tamiang yang selanjutnya disebut DPRK Aceh Tamiang adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Kabupaten Aceh Tamiang yang anggotanya dipilih melalui pemilihan umum.

6. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten yang selanjutnya disingkat SKPK adalah perangkat kabupaten di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang.

7. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

8. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.

9. Strategi adalah langkah-langkah berisi program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi.

10.Kebijakan adalah arah dan tindakan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang untuk mencapai tujuan.

11.Pembangunan daerah adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan kebijakan, berdaya saing, maupun peningkatan indeks pembangunan manusia.

12.Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.

(5)

14.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 yang selanjutnya disebut RPJMK Aceh Tamiang adalah dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2013 sampai dengan Tahun 2017 yang merupakan penjabaran visi dan misi Bupati/Wakil Bupati terpilih.

15.Rencana Strategis SKPK Tahun 2013-2017 yang selanjutnya disebut Renstra SKPK adalah dokumen perencanaan SKPK untuk periode 5 (lima) tahun, terhitung sejak tahun 2013 sampai tahun 2017 yang mengacu kepada RPJMK Aceh Tamiang.

16.Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang yang selanjutnya disebut RKPD Kabupaten Aceh Tamiang adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan kabupaten.

17.Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang yang selanjutnya disebut RTRW Kabupaten Aceh Tamiang adalah rencana umum tata ruang yang mengatur struktur dan pola ruang pembangunan daerah.

18.Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang selanjutnya disebut Bappeda adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Tamiang.

BAB II

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Pasal 2

(1) RPJMK Aceh Tamiang merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati Aceh Tamiang hasil pemilihan Bupati/Wakil Bupati Tahun 2012.

(2) RPJMK Aceh Tamiang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program SKPK, lintas SKPK dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif

(3) Penyusunan RPJMK Aceh Tamiang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berpedoman pada RPJP Kabupaten Aceh Tamiang dan RTRW Kabupaten Aceh Tamiang serta mengacu pada RPJM Nasional dan RPJM Aceh.

Pasal 3

(1) Sistematika RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disusun sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

(6)

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB X PENUTUP

(2) Sistematika RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum secara lengkap dalam Lampiran merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Qanun ini.

Pasal 4

RPJMK Aceh Tamiang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 berfungsi sebagai :

a. pedoman bagi SKPK dalam menyusun Renstra SKPK;

b. pedoman bagi Pemerintah Kabupaten dalam penyusunan RKPD;

c. acuan bagi pemangku kepentingan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan;

d. instrumen evaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten.

Pasal 5

(1) Bupati melaksanakan RPJMK Aceh Tamiang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Aceh Tamiang.

(2) SKPK melaksanakan program dalam RPJMK Aceh Tamiang yang dituangkan dalam Renstra SKPK.

BAB III

PENGENDALIAN DAN EVALUASI

Pasal 6

(1) Bupati melalui Bappeda melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPJMK Aceh Tamiang.

(7)

(3) Pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. kebijakan perencanaan pembangunan daerah; b.pelaksanaan rencana pembangunan daerah; dan

c. evaluasi terhadap hasil rencana pembangunan daerah.

(4) Tata cara pengendalian dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berpedoman sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IV PENUTUP

Pasal 7

Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Kabupaten Aceh Tamiang.

LEMBARAN KABUPATEN ACEH TAMIANG TAHUN 2013 NOMOR 16 Ditetapkan di Karang Baru

pada tanggal, 2013 M 1434 H

BUPATI ACEH TAMIANG,

HAMDAN SATI Diundangkan di Karang Baru

pada tanggal, 2013 M 1434 H

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH TAMIANG,

(8)

PENJELASAN ATAS

QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 16 TAHUN 2013

TENTANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

TAHUN 2013-2017

I. UMUM

Bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Bupati/Wakil Bupati terpilih yang penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2005-2025 dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2012-2032 dengan memperhatikan RPJM Aceh serta RPJM Nasional.

RPJMK Aceh Tamiang Tahun 2013-2017 adalah dokumen perencanaan pembangunan jangka waktu 5 tahun yang memuat gambaran pengelolaan keuangan serta kerangka pendanaan, analisis isu-isu strategis, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah, indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan dan penetapan indikator kinerja daerah, yang disusun secara partisipatif dengan melibatkan para pemangku kepentingan dan mayarakat serta digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (Renstra SKPK), rencana pembangunan tahunan kabupaten (RKPK), penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati dan tolak ukur kinerja Kepala Daerah

Selanjutnya untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan sesuai rencana pembangunan, dalam proses penyelenggaraan perencanaan perlu diikuti oleh adanya mekanisme pemantauan kinerja kebijakan, rencana program, dan pembiayaan secara terpadu bagi penyempurnaan kebijakan perencanaan serta mekanisme koordinasi perencanaan horizontal dan vertikal yang lebih difokuskan pada komunikasi dan dialog antara Bappeda dengan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan dan saling ketergantungan satu sama lain.

(9)

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan bersifat indikatif adalah bahwa informasi, baik tentang sumber daya yang diperlukan maupun keluaran dan dampak yang tercantum di dalam dokumen rencana ini, hanya merupakan indikasi yang hendak dicapai dan tidak kaku.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Pengendalian pelaksanaan RPJMK Aceh Tamiang dilakukan bertujuan untuk mewujudkan konsistensi antara kebijakan dengan pelaksanaan dan hasil rencana pembangunan daerah, konsistensi antara RPJM dengan RPJPK dan RTRWK, konsistensi antara RKPK dengan RPJMK, serta kesesuaian antara capaian pembangunan daerah dengan indikator-indikator kinerja yang telah ditetapkan.

Supervisi dilakukan melalui kegiatan aktifitas bimbingan, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan RPJMK Aceh Tamiang

Ayat (3)

Huruf a

(10)

Pengendalian terhadap RPJMK mencakup perumusan visi dan misi, strategi dan arah kebijakan, kebijakan umum dan program, serta indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan, dan indikator kinerja daerah, dilakukan melalui pemantauan dan supervisi, mulai dari tahap penyusunan rancangan awal sampai dengan RPJM ditetapkan dengan Qanun. Selanjutnya hasil pemantauan dan supervisi dimaksud, selanjutnya digunakan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa perumusan kebijakan perencanaan pembangunan jangka menengah, berpedoman pada RPJP dan RTRWK, mengacu pada RPJM provinsi dan memperhatikan RTRW kabupaten/kota lainnya.

Huruf b

Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan daerah, dilakukan melalui pemantauan dan supervisi terhadap pelaksanaan RPJMK, agar dapat menjamin program pembangunan jangka menengah telah dipedomani dalam merumuskan prioritas dan sasaran pembangunan tahunan kabupaten dan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan pembangunan jangka menengah daerah telah dijabarkan kedalam rencana program dan kegiatan prioritas pembangunan tahunan kabupaten.

selanjutnya hasil pemantauan dan supervisi dimaksud digunakan untuk mengevaluasi dan memastikan bahwa program pembangunan dan indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan, pembangunan jangka menengah telah dilaksanakan melalui RKPK.

Huruf c

(11)

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Referensi

Dokumen terkait

•Mahasiswa menyelesaikan untuk membuat rendering dari sebuah model yang kompleks.

a. Menyusun rencana kegiatan Kelurahan berdasarkan data dan program Kecamatan serta ketentuan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Memimpin dan mendistribusikan tugas

Pola ikterus fisiologis pada bayi baru lahir sebagai berikut: kadar bilirubin serum total biasanya mencapai puncak pada hari ke 3-5 kehidupan dengan kadar 5-6 mg/dL,

Berdasarkan hasil pengujian secara parsial dapat diketahui bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,099 yang berarti lebih besar dari tingkat

Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varisela- zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah

Bakat adalah kemampuan dasar dari seseorang untuk belajar dalam waktu yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik.. Bakat dimiliki oleh

Frekuensi nada atas kedua pipa organa terbuka sama dengan frekuensi nada atas pertama sebuah pipa organa tertutup yang ditiup bergantian pada suhu samaA. Perbandingan panjang

Switch daya/switch mode nirkabel untuk multi unit lampu kilat diatur ke [MASTER] ketika digunakan pada kamera yang tidak kompatibel dengan fotogra fi multi unit lampu