• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membelajarkan organisasi pembelajaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membelajarkan organisasi pembelajaran"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Membelajarkan Organisasi Pembelajaran Dalam Pemanfaatan ICT Untuk Pembelajaran

Sri Andayani

Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY email: andayani_uny@yahoo.com

Abstrak

Selama ini Information and Communication Technology (ICT) telah memberikan sebuah peluang sekaligus menyuguhkan tantangan bagi praktisi pendidikan untuk memanfaatkan teknologi tersebut dalam pembelajaran. Pembelajaran berbasis ICT memunculkan beragam dampak dan keluaran yang merupakan data dan informasi penting guna sustainabilitas implementasinya.

Sebuah institusi pendidikan yang merupakan organisasi pembelajaran yang telah memanfaatkan ICT untuk pembelajaran, seharusnya memanfaatkan data dan informasi untuk membelajarkan institusinya (Organizational Learning) untuk menyikapi dampak dan keluaran hasil pembelajaran yang telah dilakukan terkait dengan pembelajaran berbasis ICT. Membelajarkan organisasi pembelajaran dapat dilaksanakan jika ada dukungan Knowledge Management.

Kata kunci: Knowledge Management, Organizational Learning, Pemanfaatan ICT

Pendahuluan

Dunia pendidikan telah bergerak serius dalam menghadapi tantangan di era informasi.

Salah satu bentuk implementasinya di antaranya adalah restrukturisasi proses pembelajaran

untuk merefleksikan pemanfaatan informasi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam restrukturisasi

ini peran guru dirubah dari penyaji, menjadi fasilitator suatu pembelajaran yang aktif, menjadi

ahli media dan sebagai kolaborator dalam perencanaan kurikulum untuk pemanfaatan

sumber-sumber informasi yang efektif.

Perkembangan pesat Information and Communication Technology (ICT) menawarkan

sebuah peluang sekaligus menyuguhkan tantangan bagi praktisi pendidikan untuk memanfaatkan

teknologi tersebut dalam pembelajaran. Seiring dengan semakin bagusnya infrastruktur di sebuah

institusi pendidikan, pemanfaatan ICT dalam pembelajaran menjadi semakin relevan. Beberapa

alternatif pemanfaatan ICT dalam pembelajaran yang biasa diimplementasikan adalah:

1. Menggunakan ICT untuk mengkreasi atau mempresentasikan sebuah konteks untuk menarik

(2)

2. Menggunakan ICT untuk memfasilitasi transmisi informasi dan pemahaman.

3.Menggunakan ICT untuk mempresentasikan praktik dan latihan dan memfasilitasi transfer

informasi dan pengetahuan.

4. Menggunakan ICT untuk membantu penilaian.

Satu hal yang merupakan dukungan kuat perlunya dikembangkan sebuah inovasi langkah

yang mengintegrasikan ICT dalam pembelajaran adalah karakteristik pembelajaran berbasis ICT

akan membentuk pola pengelolaan informasi yang sangat dibutuhkan dalam kompetisi di era

informasi.

Dari sisi guru, untuk mengintegrasikan ICT dalam pembelajaran matematika diperlukan

keahlian berfikir cerdas dan kritis dalam mencari, memilih, mengevaluasi, dan memanfaatkan

sumber-sumber belajar dari internet. Kemampuan mengelola literasi informasi merupakan modal

dasar dalam upaya mengintegrasikan ICT dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran berbasis ICT, siswa dituntut lebih aktif, belajar mandiri, sedangkan

guru hanya sebagai fasilitator yang mendorong siswa melalui pembelajaran yang memungkinkan

siswa berpetualang dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya. Siswa akan lebih dituntut

aktif untuk: (1) mencari sumber-sumber informasi yang lebih beragam, (2) mengkomunikasikan

isi informasi yang diperoleh, (3) memunculkan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan isi

informasi yang seharusnya dipelajari, (4) memanfaatkan lingkungan, orang-orang dan peralatan

pendukung lain di sekitarnya sebagai sarana untuk belajar, (5) merefleksikan pembelajarannya

sendiri, (6) menilai pembelajarannya sendiri, dan (7) bertanggungjawab atas pembelajarannya

sendiri.

Berstandarkan pada tujuan besar pembelajaran berbasis ICT tersebut, maka perlu dilakukan

Referensi

Dokumen terkait

Tahun 1999 lulus Taman Kanak-Kanak Bustanul Athfal Sibolga2. Tahun 2004 lulus Madrasah Diniyah Awaliyah Al-

Tabel 4 : Rancangan Sebaran Nomor Item Persepsi terhadap Acara Televisi Bertema Kriminal …………..………...………… Tabel 5 : Sebaran Item Valid dan Gugur Skala

Pasien sudah tidak mengalami hematemesis dan melena pada hari ke 9 dan pemeriksaan data lab menunjukan adanya perbaikan pada kondisi pasien ditandai dengan

Ada perbedaan berat apel antara kelompok Ada perbedaan berat apel antara kelompok tanaman yang diberi oleh petanidengan yang tanaman yang diberi oleh petanidengan yang tidak

Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Mahasiswa Semester II D-III Keperawatan Dalam Menghadapi Praktek Klinik Keperawatan Di Universitas Nusantara..

Dari uraian di atas, dapatlah dipahami bahwa KJ--II di Indonesia telah memberlakukan/memberikan ketentuan wasiat wajibah kepada ahli waris yang orang tuanya telah

konsentrasi minyak atsiri yang bervariasi, titik leleh antara 44 ̊ C – 57 ̊ C sesuai syarat evaluasi fisik lilin menurut SNI 42 ̊ C – 60 ̊ C, waktu bakar formula

Indikator penyuluh memfasilitasi pengembangan motivasi atau minat untuk berusahatani berada dalam kategori “kurang berperan”hal ini dilihat dari nilai skor 2,23