• Tidak ada hasil yang ditemukan

ProdukHukum BankIndonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ProdukHukum BankIndonesia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

2. Perkembangan Makroekonomi

Terkini

Penguatan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan terus berlanjut pada Penguatan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan terus berlanjut padaPenguatan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan terus berlanjut pada Penguatan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan terus berlanjut pada Penguatan pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan terus berlanjut pada triwulan III-2007

triwulan III-2007triwulan III-2007 triwulan III-2007

triwulan III-2007. PDB diprakirakan akan tumbuh sebesar 6,3% (yoy). Penguatan pertumbuhan ekonomi tesebut diharapkan dapat semakin mempercepat pulihnya kondisi perekonomian secara keseluruhan. Kegiatan investasi pada triwulan ini diperkirakan juga masih dalam siklus ekspansi. Walaupun demikian, pertumbuhan investasi masih harus terus didorong melalui upaya-upaya perbaikan persepsi dunia usaha akan iklim investasi. Sumber utama pertumbuhan ekonomi terutama didorong oleh pertumbuhan ekspor sebagai dampak dari kondisi perekonomian global yang kondusif. Disamping itu konsumsi masyarakat juga diperkirakan tumbuh tinggi berkenaan dengan perbaikan daya beli dan optimisme konsumen. Peningkatan permintaan direspon oleh sisi penawaran sebagaimana diperlihatkan oleh peningkatan pertumbuhan terutama di sektor industri, perdagangan, serta pengangkutan dan komunikasi.

Peningkatan kegiatan ekspor tersebut juga berdampak positif pada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dengan surplusnya neraca berjalan di triwulan laporan ini. Sementara itu tekanan dihadapi transaksi modal dan finansial dengan adanya adjustment pada arus modal portofolio terkait dengan krisis subprime mortgage di Amerika Serikat. Dengan perkembangan tersebut posisi cadangan devisa hingga akhir September 2007 mencapai USD52,8 miliar atau setara dengan 5,4 bulan impor dan pembayaran Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah.

PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan laporan ini diprakirakan masih akan tumbuh sebagaimana triwulan sebelumnya. PDB diprakirakan tumbuh mencapai 6,3% (Grafik 2.1) atau lebih tinggi jika dibandingkan pertumbuhan pada triwulan yang sama tahun 2006 (5,87%). Masih berlanjutnya fase ekspansi perekonomian Indonesia ini terlihat dari perkembangan beberapa indikator termasuk leading indikator PDB dan juga indikator dini dari komponen-komponen PDB maupun faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Permintaan Agregat

Permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga, dan Permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga, dan Permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga, dan Permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga, dan Permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga, dan ekspor masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi ekspor masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi ekspor masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi ekspor masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi ekspor masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Konsumsi rumah tangga diprakirakan masih tumbuh tinggi seiring dengan membaiknya daya beli masyarakat, optimisme konsumen, dan faktor musiman. Dari sisi eksternal, kondisi ekonomi global, khususnya permintaan dan volume perdagangan

Grafik 2.1

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)

% y-o-y

0,0 1,0 2,0 3,0 4,0 5,0 6,0 7,0 8,0

(2)

dunia, yang kondusif berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekspor. Sementara itu, investasi (PMTB) diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi bila dibandingkan dengan triwulan II-2007 walau tidak setinggi prakiraan sebelumnya. Sejalan dengan itu, pertumbuhan impor juga diprakirakan akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.

Sesuai dengan perkiraannya, konsumsi rumah Sesuai dengan perkiraannya, konsumsi rumah Sesuai dengan perkiraannya, konsumsi rumah Sesuai dengan perkiraannya, konsumsi rumah Sesuai dengan perkiraannya, konsumsi rumah tangga pada triwulan III-2007 akan tumbuh tangga pada triwulan III-2007 akan tumbuh tangga pada triwulan III-2007 akan tumbuh tangga pada triwulan III-2007 akan tumbuh tangga pada triwulan III-2007 akan tumbuh tinggi

tinggi tinggi tinggi

tinggi. Tingginya pertumbuhan konsumsi

rumah tangga diindikasikan oleh perkembangan indikator penuntun (leading indicator) konsumsi rumah tangga yang menggambarkan siklus ekspansi pertumbuhan konsumsi rumah tangga (Grafik 2.2). Faktor-faktor pendorong tingginya pertumbuhan konsumsi rumah tangga antara lain

adalah peningkatan daya beli masyarakat, perbaikan optimisme konsumen, dan faktor musiman. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, konsumsi swasta pada triwulan III-2007 diprakirakan akan tumbuh sesuai dengan perkiraannya yaitu

mencapai 4,9% (yoy). Perkembangan beberapa variabel ekonomi yang berfungsi sebagai prompt indicator konsumsi swasta memberikan gambaran mengenai tingginya pertumbuhan

konsumsi rumah tangga. Untuk indikator sektor riil, impor barang konsumsi, penjualan mobil dan barang konsumsi memiliki kecenderungan meningkat. Untuk indikator sektor keuangan,

meningkatnya kegiatan konsumsi rumah tangga tercermin pada pertumbuhan riil M1 dan M1*1 yang masih tinggi. Di samping itu, pertumbuhan riil kredit konsumsi yang juga cenderung

meningkat turut memberikan gambaran mengenai prakiraan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan III-2007. Peningkatan kegiatan konsumsi juga didukung oleh membaiknya

optimisme masyarakat, sebagaimana terlihat pada hasil Survei Konsumen Bank Indonesia (Grafik 2.3).

Investasi diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi bila dibandingkan Investasi diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi bila dibandingkan Investasi diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi bila dibandingkan Investasi diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi bila dibandingkan Investasi diprakirakan akan tumbuh lebih tinggi bila dibandingkan

dengan triwulan II-2007 dengan triwulan II-2007 dengan triwulan II-2007 dengan triwulan II-2007

dengan triwulan II-2007. Pada triwulan III-2007 investasi diprakirakan akan melanjutkan siklus ekspansinya seperti digambarkan oleh perkembangan leading indicator investasi (Grafik 2.4). Selain itu, perkembangan indikator dini (prompt indicators) investasi seperti impor barang modal dan optimisme

Grafik 2.2

Leading Indicator Konsumsi RT

Grafik 2.3

Indeks Keyakinan Konsumen

% Y-o-Y, Tahun Dasar 2000

2006

I II III IV I II III*

Indikator

Total Konsumsi 3,8 5,6 2,8 3,5 3,9 4,6 4,6 5,3

Konsumsi Swasta 2,9 3,0 3,0 3,8 3,2 4,7 4,7 4,9

Konsumsi Pemerintah 11,5 28,8 1,7 2,2 9,6 3,7 3,8 8,6

Total Investasi 1,1 1,1 1,3 8,2 2,9 7,7 6,9 8,8

Permintaan Domestik 3,1 4,4 2,4 4,6 3,7 5,3 5,2 6,2

Ekspor Barang dan Jasa 11,6 11,3 8,2 6,1 9,2 8,9 9,8 10,0

Impor Barang dan Jasa 2,8 7,5 10,1 9,7 7,6 8,4 7,2 9,0

Pertumbuhan Ekonomi - Sisi Permintaan

2006 2007

Sumber: BPS

* Angka Proyeksi Bank Indonesia

gPDBKonsRT2 (Reference Series) and Cli1

fase

kontraksi kontraksifase

fase kontraksi

CPI, Impor barang konsumsi, Kredit Konsumsi riil, M1 riil

98,5

2002 2003 2004 2005 2006 2007 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

2004 2005 2006 2007

(3)

pelaku usaha juga mendukung ekspansi pertumbuhan investasi tersebut. Namun demikian, perkembangan iklim investasi belum sepenuhnya kondusif, khususnya terkait dengan kualitas infrastruktur yang dipandang oleh pelaku bisnis mengalami penurunan. Pertumbuhan investasi pada triwulan III-2007 diprakirakan akan mencapai 8,8% (yoy).

Pertumbuhan investasi non bangunan diprakirakan dalam Pertumbuhan investasi non bangunan diprakirakan dalam Pertumbuhan investasi non bangunan diprakirakan dalam Pertumbuhan investasi non bangunan diprakirakan dalam Pertumbuhan investasi non bangunan diprakirakan dalam kecenderungan meningkat sebagaimana yang diperlihatkan oleh kecenderungan meningkat sebagaimana yang diperlihatkan oleh kecenderungan meningkat sebagaimana yang diperlihatkan oleh kecenderungan meningkat sebagaimana yang diperlihatkan oleh kecenderungan meningkat sebagaimana yang diperlihatkan oleh

perkembangan terkini beberapa perkembangan terkini beberapa perkembangan terkini beberapa perkembangan terkini beberapa

perkembangan terkini beberapa prompt indicatorprompt indicatorprompt indicatorprompt indicatorprompt indicator. Tanda-tanda bahwa pertumbuhan investasi pada triwulan III-2007 akan meningkat terlihat pada perkembangan pertumbuhan riil kredit

investasi (Grafik 2.5) dan impor barang modal. Kenaikan pertumbuhan investasi tersebut, dari sisi komponen investasi, didorong oleh kenaikan pertumbuhan investasi non-bangunan

(Grafik 2.6).

Peningkatan pertumbuhan investasi didukung oleh persepsi Peningkatan pertumbuhan investasi didukung oleh persepsi Peningkatan pertumbuhan investasi didukung oleh persepsi Peningkatan pertumbuhan investasi didukung oleh persepsi Peningkatan pertumbuhan investasi didukung oleh persepsi

pelaku bisnis terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan pelaku bisnis terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan pelaku bisnis terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan pelaku bisnis terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan pelaku bisnis terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan

menunjukkan perbaikan meskipun belum secara signifikan menunjukkan perbaikan meskipun belum secara signifikan menunjukkan perbaikan meskipun belum secara signifikan menunjukkan perbaikan meskipun belum secara signifikan menunjukkan perbaikan meskipun belum secara signifikan. Membaiknya persepsi pelaku bisnis tersebut ditunjukkan oleh beberapa hasil survei terkini. Survei BPS memperlihatkan bahwa pada triwulan III-2007 sentimen pelaku bisnis mengalami perbaikan, khususnya yang terkait dengan kondisi permintaan dari dalam negeri dan luar negeri serta permintaan akan barang input (Grafik 2.7). Selanjutnya, survei BI yang terkait dengan rencana investasi memberikan indikasi bahwa jumlah pengusaha yang akan melakukan investasi pada semester II-2007 meningkat bila dibandingkan dengan semester I-2007 dan demikian pula halnya dengan hasil survei sentimen bisnis Danareksa.

Kondisi eksternal yang masih kondusif berdampak pada kinerja Kondisi eksternal yang masih kondusif berdampak pada kinerja Kondisi eksternal yang masih kondusif berdampak pada kinerja Kondisi eksternal yang masih kondusif berdampak pada kinerja Kondisi eksternal yang masih kondusif berdampak pada kinerja

eskpor yang diperkirakan akan tumbuh tinggi eskpor yang diperkirakan akan tumbuh tinggi eskpor yang diperkirakan akan tumbuh tinggi eskpor yang diperkirakan akan tumbuh tinggi

eskpor yang diperkirakan akan tumbuh tinggi. Pertumbuhan negara-negara maju dan mitra dagang diperkirakan masih tinggi sehingga berdampak pada masih tingginya volume perdagangan dunia. Sebagai gambaran, perkembangan terkini leading indicator, tingkat keyakinan konsumen dan pelaku usaha di Amerika Serikat (Grafik 2.8) dan Jepang mengkonfirmasi kondisi eksternal yang masih kondusif bagi kinerja ekspor Indonesia. Dengan memperhatikan kondisi eksternal dimaksud, ekspor pada triwulan III-2007 diprakirakan akan tumbuh sebesar 10,0% (yoy). Berdasarkan data BPS, sampai dengan bulan Agustus 2007, nilai kumulatif ekspor Indonesia Januari - Agustus 2007 mencapai US$73,35 miliar atau meningkat 13,35% (yoy) dibanding periode yang sama tahun 2006, sementara ekspor nonmigas mencapai

Grafik 2.4

Leading Indicator Investasi

Grafik 2.5

Pertumbuhan Riil Kredit Investasi

Grafik 2.6

Pertumbuhan Investasi Bangunan & Non-Bangunan

PMTB2 (Reference Series) and Cli1

IPI, Sales Commercial Cars, IPI Machinery & Equipment Industrial electricy consumptiom, Cement Consumption

2002 2003 2004 2005 2006 2007

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III

2004 2005 2006 2007

1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9 11 1 3 5 7 9

Kiriil (yoy) Kirril_sa_cam (mtm) gPMTB (yoy)

(%) (%)

(4)

USD59,91 miliar atau meningkat 19,00% (yoy). Berdasarkan sektor dan golongan komoditas, ekspor nasional masih didominasi oleh komoditas berbasis sumber daya alam seperti CPO, karet, dan batubara.

Ekspansi kegiatan ekonomi berdampak pada meningkatnya Ekspansi kegiatan ekonomi berdampak pada meningkatnya Ekspansi kegiatan ekonomi berdampak pada meningkatnya Ekspansi kegiatan ekonomi berdampak pada meningkatnya Ekspansi kegiatan ekonomi berdampak pada meningkatnya

pertumbuhan impor pada triwulan III-2007. pertumbuhan impor pada triwulan III-2007. pertumbuhan impor pada triwulan III-2007. pertumbuhan impor pada triwulan III-2007.

pertumbuhan impor pada triwulan III-2007. Namun demikian, pertumbuhan investasi yang belum cukup kuat mengakibatkan impor akan tumbuh lebih rendah dari perkiraan semula.

Pergerakan leading indicator impor mengindikasikan bahwa impor diprakirakan masih berada dalam siklus ekspansi (Grafik 2.9) sejalan dengan ekspansi kegiatan perekonomian dan

diprakirakan tumbuh sebesar 9,0% (yoy). Berdasarkan golongan komoditas, pertumbuhan nilai impor sepanjang Januari √ Agustus 2007 didorong oleh pertumbuhan impor beberapa komoditas

yang terkait dengan penambahan kapasitas produksi, seperti mesin-mesin/pesawat mekanik dan peralatan listrik.

Operasi Keuangan Pemerintah

Secara keseluruhan operasi keuangan Pemerintah tahun 2007 Secara keseluruhan operasi keuangan Pemerintah tahun 2007 Secara keseluruhan operasi keuangan Pemerintah tahun 2007 Secara keseluruhan operasi keuangan Pemerintah tahun 2007 Secara keseluruhan operasi keuangan Pemerintah tahun 2007

masih mencatat surplus anggaran sebesar Rp14,2 triliun. masih mencatat surplus anggaran sebesar Rp14,2 triliun. masih mencatat surplus anggaran sebesar Rp14,2 triliun. masih mencatat surplus anggaran sebesar Rp14,2 triliun. masih mencatat surplus anggaran sebesar Rp14,2 triliun. Sementara untuk periode yang sama tahun 2006 mengalami defisit sebesar Rp10,2 triliun. Besarnya surplus terkait dengan adanya Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam jumlah besar dan penyerapan pada Belanja untuk Daerah yang masih rendah disebabkan belum turunnya sebagian DBH sampai dengan akhir bulan Agustus2. Sementara itu, penyerapan belanja Pemerintah Pusat menunjukkan kondisi yang lebih baik yang merupakan dampak dari implementasi berbagai upaya penyempurnaan peraturan terkait pengadaan barang/jasa Pemerintah3 yang dikeluarkan di tahun 2006. Dengan

Grafik 2.7 Sentimen Bisnis √ BPS

Grafik 2.8

LIE dan Manufacturing Order AS

Grafik 2.9

Leading Indicator Impor

Indeks

I* II* III* IV* I* II* III* IV* I* II* III* IV* I* II* III*

2004 2005 2006 2007

80

ITB Order dr DN Order dr LN Order Brg. Input Harga Jual Riil (Rhs) Indeks

2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Indeks

pdb_imp (Reference Series) and Cli1

fase kontraksi fase

kontraksi

Industrial Production Index, Volume Listrik Industri, Produksi Kendaraan, IP industri pengolahan Japan, IP Kertas & Prod dari Kertas, IP Pakain & Perlengkapannya, PSI Korea, Rp to USD, Rp to JPY, Kredit Kons riil, M1riil

98,0

2002 2003 2004 2005 2006 2007 99.2000

CLI (aksis kanan) 2 Dana Bagi Hasil (DBH) adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Berdasarkan UU No.33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dan PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan, Penyaluran DBH dari Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dilaksanakan pada bulan April, Agustus dan Nopember. Penyaluran DBH dari PPh ditetapkan sebesar 20% dari pembagian sementara di triwulan I s.d. III, sedangkan pada triwulan IV disalurkan sebesar selisih antara pembagian definitif dengan yang telah dicairkan sepanjang triwulan I-III. Penyaluran DBH dari Sumber Daya Alam dilakukan secara triwulanan berdasarkan realisasi penerimaan sumber daya alam tahun anggaran berjalan.

(5)

perkembangan tersebut, maka penyerapan Belanja Negara mencapai 51,5% dari APBNP relatif sama dengan penyerapan pada periode yang sama tahun 2006 (51,6% dari APBNP).

Dilihat dari jenis penggunaan, penyerapan konsumsi Pemerintah untuk Januari-Dilihat dari jenis penggunaan, penyerapan konsumsi Pemerintah untuk Januari-Dilihat dari jenis penggunaan, penyerapan konsumsi Pemerintah untuk Dilihat dari jenis penggunaan, penyerapan konsumsi Pemerintah untuk Dilihat dari jenis penggunaan, penyerapan konsumsi Pemerintah untuk Januari-Agustus 2007 telah mencapai 57% dari target satu tahun, melebihi penyerapan Agustus 2007 telah mencapai 57% dari target satu tahun, melebihi penyerapanAgustus 2007 telah mencapai 57% dari target satu tahun, melebihi penyerapan Agustus 2007 telah mencapai 57% dari target satu tahun, melebihi penyerapan Agustus 2007 telah mencapai 57% dari target satu tahun, melebihi penyerapan

pada dua tahun terakhir terkait dengan pencairan Belanja Barang dan Belanja Modal pada dua tahun terakhir terkait dengan pencairan Belanja Barang dan Belanja Modalpada dua tahun terakhir terkait dengan pencairan Belanja Barang dan Belanja Modal pada dua tahun terakhir terkait dengan pencairan Belanja Barang dan Belanja Modal pada dua tahun terakhir terkait dengan pencairan Belanja Barang dan Belanja Modal yang lebih cepat.

yang lebih cepat.yang lebih cepat. yang lebih cepat.

yang lebih cepat. Sementara di sisi investasi, penyerapan investasi baru mencapai sekitar 42% dari target satu tahun sebagai dampak dari pengeluaran DBH yang

lebih lambat. Secara keseluruhan, realisasi komponen Belanja Negara selama Januari-Agustus 2007 menyebabkan konsumsi dan investasi Pemerintah pada periode ini meningkat masing-masing sebesar 12% dan 15%.

Transfer Pemerintah ke sektor riil selama Januari-Agustus 2007 mengalami Transfer Pemerintah ke sektor riil selama Januari-Agustus 2007 mengalamiTransfer Pemerintah ke sektor riil selama Januari-Agustus 2007 mengalami Transfer Pemerintah ke sektor riil selama Januari-Agustus 2007 mengalami Transfer Pemerintah ke sektor riil selama Januari-Agustus 2007 mengalami

peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang terutama peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang terutamapeningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang terutama peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang terutama peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang terutama

bersumber dari peningkatan realisasi Subsidi dan Bantuan Sosial. bersumber dari peningkatan realisasi Subsidi dan Bantuan Sosial.bersumber dari peningkatan realisasi Subsidi dan Bantuan Sosial. bersumber dari peningkatan realisasi Subsidi dan Bantuan Sosial.

bersumber dari peningkatan realisasi Subsidi dan Bantuan Sosial. Besarnya pembayaran subsidi selama Januari-Agustus 2007 terutama dilakukan kepada Pertamina yang realisasinya mencapai 57,8% dari APBNP, jauh lebih besar dibanding periode sama tahun lalu sebesar 41,9% dari APBNP. Sementara peningkatan realisasi pembayaran Bantuan Sosial dikarenakan adanya Bantuan Langsung Tunai Bersyarat (BTB) yang ditujukan untuk bidang kesehatan dan pendidikan.

Penawaran Agregat

Tren perbaikan pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejak awal 2007 diprakirakan Tren perbaikan pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejak awal 2007 diprakirakanTren perbaikan pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejak awal 2007 diprakirakan Tren perbaikan pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejak awal 2007 diprakirakan Tren perbaikan pertumbuhan ekonomi yang terjadi sejak awal 2007 diprakirakan

masih akan berlanjut pada triwulan III-2007 masih akan berlanjut pada triwulan III-2007masih akan berlanjut pada triwulan III-2007 masih akan berlanjut pada triwulan III-2007

masih akan berlanjut pada triwulan III-2007. Hampir seluruh sektor pada sisi penawaran akan mengalami perbaikan pertumbuhan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Indikasi tersebut tercermin dari tren peningkatan penggunaan kapasitas produksi pada Survei Kegiatan Dunia Usaha dan Survei Produksi Bank Indonesia. Kondisi yang lebih optimis pada triwulan III-2007 juga ditunjukkan oleh perkiraan indeks tendensi bisnis BPS. PDB sisi penawaran pada triwulan III-2007 diprakirakan masih akan tumbuh meningkat yaitu sebesar 6,3% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Beberapa sektor-sektor utama seperti industri pengolahan (5,8%), sektor perdagangan, hotel dan restoran (8,5%) serta sektor pengangkutan & komunikasi (12,1%) diprakirakan masih akan tumbuh dengan tren yang meningkat. Sementara itu, sektor-sektor lainnya masih berada pada tren pertumbuhan yang tinggi meski relatif tetap atau sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2007. Dengan kondisi ini, dilihat dari kontribusinya pada pertumbuhan PDB, penopang utama pertumbuhan sisi penawaran masih akan berasal dari sektor industri pengolahan, perdagangan, hotel, dan restoran serta sektor pengangkutan dan komunikasi.

Sektor Industri pengolahan diprakirakan akan tumbuh sebesar 5,8%(yoy), lebih Sektor Industri pengolahan diprakirakan akan tumbuh sebesar 5,8%(yoy), lebihSektor Industri pengolahan diprakirakan akan tumbuh sebesar 5,8%(yoy), lebih Sektor Industri pengolahan diprakirakan akan tumbuh sebesar 5,8%(yoy), lebih Sektor Industri pengolahan diprakirakan akan tumbuh sebesar 5,8%(yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2007.

tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2007. tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2007. tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2007.

(6)

perayaan hari raya keagamaan diperkirakan merupakan faktor utama peningkatan produksi sektor industri. Perkiraan perbaikan pertumbuhan sektor industri pengolahan ini juga didukung oleh arah ekspansi pada leading indikator hingga 1-2 triwulan ke depan maupun tren kontribusi pertumbuhan sub sektor industri pengolahan yang mengalami peningkatan. Dilihat dari subsektornya, beberapa kelompok industri pengolahan seperti Tekstil dan Makanan Minuman diperkirakan mengalami peningkatan seiring dengan adanya perayaan hari keagamaan.

Sektor perdagangan, hotel, dan restoran Sektor perdagangan, hotel, dan restoran Sektor perdagangan, hotel, dan restoran Sektor perdagangan, hotel, dan restoran Sektor perdagangan, hotel, dan restoran

diprakirakan akan tumbuh sebesar 8,5% (yoy), diprakirakan akan tumbuh sebesar 8,5% (yoy), diprakirakan akan tumbuh sebesar 8,5% (yoy), diprakirakan akan tumbuh sebesar 8,5% (yoy), diprakirakan akan tumbuh sebesar 8,5% (yoy), atau lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan atau lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan atau lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan atau lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan atau lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya.

sebelumnya. sebelumnya. sebelumnya.

sebelumnya. Prakiraan peningkatan

pertumbuhan ini searah dengan indikator penuntun yang mengindikasikan bahwa pertumbuhan sektor perdagangan, hotel dan

restoran masih berada pada fase ekspansi hingga 1-2 triwulan kedepan. Perbaikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga merupakan salah satu faktor utama masih

tingginya pertumbuhan di sektor perdagangan, hotel dan restoran. Kondisi ini tercermin dari masih positifnya tren pertumbuhan arus bongkar muat kargo di 4 (empat) pelabuhan utama (yakni Belawan, Tanjung

Priok, Tanjung Perak, dan Ujung Pandang) yang mengindikasikan meningkatnya arus perdagangan sejalan dengan pertumbuhan sektor perdagangan yang tinggi. Dari sisi pembiayaan, pertumbuhan kredit bank sektor perdagangan terus mengalami

peningkatan yang signifikan dan merupakan yang tertinggi sejak kenaikan BBM Oktober 2005.

Secara tahunan, pertumbuhan sektor pertanian diperkirakan akan tumbuh sebesar Secara tahunan, pertumbuhan sektor pertanian diperkirakan akan tumbuh sebesar Secara tahunan, pertumbuhan sektor pertanian diperkirakan akan tumbuh sebesar Secara tahunan, pertumbuhan sektor pertanian diperkirakan akan tumbuh sebesar Secara tahunan, pertumbuhan sektor pertanian diperkirakan akan tumbuh sebesar

2,3% atau sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan II-2007. 2,3% atau sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan II-2007. 2,3% atau sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan II-2007. 2,3% atau sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan II-2007.

2,3% atau sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan II-2007. Sedikit lebih rendahnya pertumbuhan sektor pertanian ini terutama berasal dari masa panen yang berakhir pada pertengahan triwulan II-2007. Sementara itu, pertumbuhan yang masih relatif tinggi pada sektor pertanian terutama berasal dari masih tingginya permintaan eksternal terhadap hasil perkebunan disamping adanya permintaan bahan makanan yang tinggi menjelang hari raya keagamaan. Tingginya permintaan terhadap ekspor kelapa sawit dan terus meningkatnya harga kelapa sawit di pasar internasional merupakan salah satu pendorong yang cukup signifikan bagi produksi di sektor pertanian.

Sektor pertambangan dan penggalian di triwulan III-2007 diperkirakan akan tumbuh Sektor pertambangan dan penggalian di triwulan III-2007 diperkirakan akan tumbuh Sektor pertambangan dan penggalian di triwulan III-2007 diperkirakan akan tumbuh Sektor pertambangan dan penggalian di triwulan III-2007 diperkirakan akan tumbuh Sektor pertambangan dan penggalian di triwulan III-2007 diperkirakan akan tumbuh

sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan di awal tahun sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan di awal tahun sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan di awal tahun sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan di awal tahun

sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan di awal tahun. Sektor pertambangan pada triwulan III-2007 diperkirakan tumbuh relatif stabil sekitar 3,0% (yoy).

% Y-o-Y, Tahun Dasar 2000

2006

I II III IV I II III*

Sektor

Pertanian 6,4 1,5 2,2 1,8 3,0 -1,1 2,4 2,3

Pertambangan & Penggalian 2,7 4,0 1,6 0,7 2,2 6,5 3,4 3,0

Industri Pengolahan 2,9 3,7 5,9 5,9 4,6 5,3 5,5 5,8

Listrik, Gas & Air Bersih 5,1 4,4 5,7 8,1 5,9 8,5 10,6 10,7

Bangunan 7,4 8,7 9,3 10,4 9,0 9,4 7,8 8,8

Perdagangan, Hotel & Restoran 4,4 5,5 7,5 7,0 6,1 8,1 8,3 8,5

Pengangkutan & Komunikasi 11,5 13,3 13,6 15,9 13,6 11,3 11,9 12,1

Keuangan, Persewaan & Jasa 5,7 5,3 4,7 6,8 5,6 7,9 7,7 7,7

Jasa-jasa 5,8 6,1 6,9 6,0 6,2 6,8 7,1 6,3

PDB 5,0 5,0 5,9 6,1 5,5 6,0 6,3 6,3

Tabel 2.2

Pertumbuhan Ekonomi - Sisi Penawaran

2006 2007

Sumber: BPS

(7)

Sementara itu, kinerja sub sektor minyak dan gas bumi mengalami sedikit perbaikan, seperti tercermin dari meningkatnya pertumbuhan produksi minyak pada bulan Juni 2007.

Secara tahunan, tren perbaikan pertumbuhan sektor Pengangkutan dan Komunikasi Secara tahunan, tren perbaikan pertumbuhan sektor Pengangkutan dan KomunikasiSecara tahunan, tren perbaikan pertumbuhan sektor Pengangkutan dan Komunikasi Secara tahunan, tren perbaikan pertumbuhan sektor Pengangkutan dan Komunikasi Secara tahunan, tren perbaikan pertumbuhan sektor Pengangkutan dan Komunikasi masih akan berlanjut

masih akan berlanjutmasih akan berlanjut masih akan berlanjut

masih akan berlanjut. Pada triwulan III-2007, sektor pengangkutan dan komunikasi

diprakirakan masih akan tumbuh tinggi menjadi sebesar 12,1% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan II-2007. Beberapa faktor yang mendorong tingginya pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi antara lain adalah semakin

berkembangnya inovasi telekomunikasi dan murahnya biaya pulsa yang mendorong berlanjutnya tren peningkatan jumlah pelanggan telepon seluler hingga semester I-2007 serta terus meningkatnya jumlah penumpang baik darat maupun udara.

Sektor bangunan masih akan tumbuh tinggi dengan prakiraan tumbuh Sektor bangunan masih akan tumbuh tinggi dengan prakiraan tumbuh Sektor bangunan masih akan tumbuh tinggi dengan prakiraan tumbuh Sektor bangunan masih akan tumbuh tinggi dengan prakiraan tumbuh

Sektor bangunan masih akan tumbuh tinggi dengan prakiraan tumbuh mencapai 8,8% (yoy). Pertumbuhan yang tinggi ini dikonfirmasi oleh tingginya pertumbuhan pembangunan properti komersial, terutama untuk perkantoran dan apartemen. Sementara itu, kredit yang disalurkan bank melalui kredit properti maupun kredit konstruksi tumbuh relatif stabil, terutama sejak kenaikan harga BBM pada Oktober 2005.

Kesenjangan Output (Output Gap)

Memperhatikan perkembangan sisi permintaan dan penawaran di atas, peningkatan permintaan diperkirakan tidak menimbulkan tekanan terhadap inflasi karena dapat direspon oleh sisi penawaran. Respon penawaran yang baik dari sisi penawaran tersebut terkait dengan kapasitas utilisasi di hampir semua industri yang masih belum digunakan secara penuh. Perkembangan interaksi antara permintaan dan penawaran ini sejalan dengan perkembangan output gap yang masih negatif.

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA Transaksi Berjalan

Surplus transaksi berjalan diperkirakan mencapai USD2,1 miliar, Surplus transaksi berjalan diperkirakan mencapai USD2,1 miliar, Surplus transaksi berjalan diperkirakan mencapai USD2,1 miliar, Surplus transaksi berjalan diperkirakan mencapai USD2,1 miliar, Surplus transaksi berjalan diperkirakan mencapai USD2,1 miliar,

atau sedikit lebih rendah dari realisasi triwulan II-2007. atau sedikit lebih rendah dari realisasi triwulan II-2007. atau sedikit lebih rendah dari realisasi triwulan II-2007. atau sedikit lebih rendah dari realisasi triwulan II-2007. atau sedikit lebih rendah dari realisasi triwulan II-2007. Surplus pada transaksi berjalan tersebut didukung oleh kinerja ekspor Indonesia yang masih baik, harga komoditas internasional yang masih tinggi, serta permintaan sektor eksternal yang solid. Di sisi lain, impor juga tumbuh cukup tinggi, sejalan dengan perkembangan kegiatan ekonomi domestik. Dengan perkembangan tersebut neraca perdagangan barang diperkirakan mengalami surplus sebesar USD7,6 miliar. Transaksi di sektor jasa-jasa, pendapatan dan transfer, secara keseluruhan tidak banyak mengalami perubahan dari perkiraan awal. Dengan perkembangan tersebut, perkiraan rasio surplus transaksi berjalan terhadap PDB menjadi 2,3% (yoy).

Grafik 2.10

Estimasi dan Akselerasi Perubahan Output Gap

Akselerasi Gap Level Gap -0,30

-0,25 -0,20 -0,15 -0,10 -0,05 0,00 0,05 0,10

(8)

Berdasarkan data periode Jan-Agt 2007, nilai ekspor nonmigas tercatat tumbuh Berdasarkan data periode Jan-Agt 2007, nilai ekspor nonmigas tercatat tumbuh Berdasarkan data periode Jan-Agt 2007, nilai ekspor nonmigas tercatat tumbuh Berdasarkan data periode Jan-Agt 2007, nilai ekspor nonmigas tercatat tumbuh Berdasarkan data periode Jan-Agt 2007, nilai ekspor nonmigas tercatat tumbuh sebesar 18,9% (yoy).

sebesar 18,9% (yoy). sebesar 18,9% (yoy). sebesar 18,9% (yoy).

sebesar 18,9% (yoy). Kelompok barang ekspor pertambangan, industri dan pertanian masing-masing tumbuh 38,1%; 15,1%; dan 7,1%. Indeks harga komoditas ekspor nonmigas Indonesia dalam periode Jan-Sep 2007 tumbuh 12%. Pertumbuhan harga tersebut sejalan dengan tetap tingginya harga komoditas internasional. Berdasarkan tracking terhadap 10 komoditas ekspor non-migas utama, pertumbuhan10 komoditas ekspor non-migas utama mampu menyumbang 15,4% dari 18,9% pertumbuhan total ekspor non-migas. Peran harga dalam mendukung pertumbuhan nilai ekspor nonmigas Indonesia masih cukup dominan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan unit price yang terjadi pada 9 komoditas. Selain pengaruh dari sisi harga, pertumbuhan nilai ekspor beberapa komoditas utama nonmigas Indonesia juga dipicu oleh pertumbuhan dari sisi volume. Hal ini mengindikasikan kenaikan harga komoditas mampu direspon oleh sisi penawaran, khususnya komoditas kelompok pertambangan, yaitu batubara dan nikel. SementaraSementaraSementaraSementaraSementara itu, berdasarkan data periode Jan-Jul 2007 nilai ekspor migas Indonesia itu, berdasarkan data periode Jan-Jul 2007 nilai ekspor migas Indonesia itu, berdasarkan data periode Jan-Jul 2007 nilai ekspor migas Indonesia itu, berdasarkan data periode Jan-Jul 2007 nilai ekspor migas Indonesia itu, berdasarkan data periode Jan-Jul 2007 nilai ekspor migas Indonesia menunjukkan penurunan sebesar 5,0% dibandingkan dengan periode yang sama menunjukkan penurunan sebesar 5,0% dibandingkan dengan periode yang sama menunjukkan penurunan sebesar 5,0% dibandingkan dengan periode yang sama menunjukkan penurunan sebesar 5,0% dibandingkan dengan periode yang sama menunjukkan penurunan sebesar 5,0% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

tahun lalu. tahun lalu. tahun lalu.

tahun lalu. Secara tahunan, nilai ekspor minyak menurun 0,6% (yoy), sedangkan nilai ekspor gas menurun 8,9% (yoy).

Di sisi lain, kinerja impor Indonesia mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi. Di sisi lain, kinerja impor Indonesia mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi. Di sisi lain, kinerja impor Indonesia mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi. Di sisi lain, kinerja impor Indonesia mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi. Di sisi lain, kinerja impor Indonesia mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi. Secara tahunan hingga Agustus 2007, nilai impor non-migas Indonesia tumbuh 17,6% (yoy), kenaikan tersebut terjadi baik dari sisi volume maupun harga. Impor

non-migas Indonesia sebagian besar masih berupa bahan baku, yaitu sebesar 71,4%, diikuti oleh barang modal dan barang konsumsi masing-masing sebesar 17,6% dan 11,0%. Sementara itu, nilai dan volume impor minyak tumbuh masing-masing

2,8% dan 5,5% (yoy), sejalan dengan produksi minyak domestik yang cenderung menurun ditengah tetap tingginya konsumsi BBM domestik.

Transaksi jasa selama triwulan laporan diprakirakan masih mengalami defisit sebagai Transaksi jasa selama triwulan laporan diprakirakan masih mengalami defisit sebagai Transaksi jasa selama triwulan laporan diprakirakan masih mengalami defisit sebagai Transaksi jasa selama triwulan laporan diprakirakan masih mengalami defisit sebagai Transaksi jasa selama triwulan laporan diprakirakan masih mengalami defisit sebagai

dampak dari kenaikan biaya angkut. dampak dari kenaikan biaya angkut. dampak dari kenaikan biaya angkut. dampak dari kenaikan biaya angkut.

dampak dari kenaikan biaya angkut. Namun defisit transaksi jasa tersebut sedikit mengalami penurunan dengan adanya arus masuk jasa dari penerimaan devisa di jasa pariwisata selama masa liburan pada periode laporan. Sementara itu, meningkatnya profit transfer perusahaan FDI dan bank asing di Indonesia ke luar negeri memberikan kontribusi pada kenaikan defisit transfer pendapatan sebesar USD4,3 miliar dari tahun sebelumnya USD3,9 miliar. Penerimaan devisa TKI yang relatif stabil diprakirakan mendukung surplus current transfer menjadi sebesar USD1,2 miliar.

Neraca Modal dan Finansial

Transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2007 diperkirakan mengalami defisit Transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2007 diperkirakan mengalami defisit Transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2007 diperkirakan mengalami defisit Transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2007 diperkirakan mengalami defisit Transaksi modal dan finansial pada triwulan III-2007 diperkirakan mengalami defisit

sebesar USD1,8 miliar. sebesar USD1,8 miliar. sebesar USD1,8 miliar. sebesar USD1,8 miliar.

(9)

sehingga memicu penarikan modal portfolio asing. Namun demikian, perkembangan terakhir menunjukkan kepercayaan investor asing terhadap rupiah mulai membaik, terutama paska penurunan Fed Fund rate 18 September 2007. Hal ini tercermin pada transaksi modal dan finansial yang kembali mengalami arus masuk (net inflow) yang tinggi pada bulan September, terutama pada investasi portfolio, setelah sebelumnya pada bulan Juli dan Agustus mengalami arus keluar (outflow). Berdasarkan perkembangan hingga akhir September 2007, arus modal investasi portfolio selama triwulan III-07 mencatat net inflow sebesar USD947 juta. Net inflow pada triwulan III-2007 terutama bersumber dari instrumen penempatan dalam bentuk SBI dan saham masing-masing sebesar USD318 juta dan USD1,3 miliar.

Cadangan Devisa

Surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan III-2007 diperkirakan sebesar USD377 juta sehingga dengan perkembangan tersebut, posisi cadanganposisi cadanganposisi cadanganposisi cadanganposisi cadangan devisa hingga akhir September 2007 mencapai USD 52,8 miliar

devisa hingga akhir September 2007 mencapai USD 52,8 miliardevisa hingga akhir September 2007 mencapai USD 52,8 miliar devisa hingga akhir September 2007 mencapai USD 52,8 miliar

Gambar

Grafik 2.2Leading Indicatorkecenderungan meningkat. Untuk indikator sektor keuangan, Konsumsi RTmeningkatnya kegiatan konsumsi rumah tangga tercermin pada
Grafik 2.4meningkat terlihat pada perkembangan pertumbuhan riil kredit
Grafik 2.7diprakirakan tumbuh sebesar 9,0% (yoy). Berdasarkan golongan
Tabel 2.2industri pengolahan seperti Tekstil danPertumbuhan Ekonomi - Sisi PenawaranMakanan Minuman diperkirakan mengalami
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bentuk keteladanan untuk penanaman sikap nasionalisme tentunya, misalnya Bapak biasa menggunakan produk dalam negeri untuk mencintai tanah air, begitu, terus kemudian

Melalui pengerjaan LKPD 2 ini, siswa diharapkan dapat menemukan sifat-sifat limit fungsi aljabar di suatu titik secara intuitif.. Awali dan akhiri kegiatan pengerjaan LKPD ini

Dengan menggunakan persamaan model seperti diatas ini dan melakukan analisis menggunakan regresi data panel dengan dua uji kelayakan terhadap model tersebut, maka

Berdasarkan uraian di atas, maka Komunikasi Antarpribadi dapat di definisikan sebagai proses hubungan yang tercipta, tumbuh dan berkembang antar individu yang satu (sebagai

oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitif atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga. Peneliti dapat menemukan hal-hal di luar persepsi

Penelitian menggunakan 60 ekor ayam pedaging, dua puluh ekor ayam di awal penelitian diambil darahnya untuk pengamatan titer antibodi asal induk terhadap infeksi virus

Rosdy Rosdy Ruslan Ruslan (2003:24) (2003:24) : : Metode Metode merupakan merupakan kegiatan kegiatan ilmiah ilmiah yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan suatu