• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keputusan Presiden No 8 th 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keputusan Presiden No 8 th 2007"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2007

TENTANG

TIM EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa terjadinya banyak tindakan kekerasan dan membawa korban jiwa Praja dalam beberapa tahun terakhir di Institut Pemerintahan Dalam Negeri, telah menimbulkan keresahan dan kecemasan masyarakat luas;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut, dipandang perlu untuk membentuk Tim Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri guna melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem, metodologi, dan kurikulum pendidikan, pengasuhan, kehidupan kampus, dan kegiatan Praja yang berlangsung di Institut tersebut;

Mengingat : Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

(2)

PERTAMA : Membentuk Tim Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri, yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut Tim.

KEDUA : Tim berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

KETIGA : … - 2 -

KETIGA : Tim bertugas melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem, metodologi, dan kurikulum pendidikan; pengasuhan, kehidupan kampus, dan kegiatan Praja yang berlangsung di Institut Pemerintahan Dalam Negeri; serta saran perbaikan dalam rangka mewujudkan :

a. penyelenggaraan pendidikan yang baik, bermutu, profesional, dan bertanggung jawab;

b. tata kehidupan Praja di dalam dan di luar kampus yang transparan, tidak ekslusif, bermoral, dan bebas dari perilaku kekerasan.

KEEMPAT : Dalam melaksanakan tugasnya, Tim melakukan hal-hal yang dianggap perlu bagi diperolehnya hasil evaluasi yang obyektif dan konsklusif.

KELIMA : Tim terdiri dari :

a. Tim Pengarah : 1. Menteri Dalam Negeri;

2. Menteri Pendidikan Nasional;

3. Menteri Negara Pendayagunaan

(3)

b. Tim Pelaksana :

Ketua : Sdr. Prof. Dr. Ryas Rasyid; merangkap Anggota

Wakil Ketua : Sdr. Prof. Dr. Arief Rahman; merangkap Anggota

Anggota : 1. Sdr. Drs. Seman Widjojo, M.Si; 2. Sdr. Prof. Dr. Eko Budiharjo; 3. Sdr. Prof. Dr. Ir. Supeno Djanali; 4. Sdr. Prof. Dr. Muchlis Hamdi, MBA;

5. Sdr. Drs. H. Nasruddin … - 3 -

5. Sdr. Drs. H. Nasruddin, M.Si;

6. Sdr. Dra. Ratna Djuwita Chaidir, Dipl.Psi;

7. Sdr. Dra. Rini Panganti.

KEENAM : Dalam melaksanakan tugasnya :

a. Tim memperoleh segala bantuan yang diperlukan dari pihak-pihak terkait yang dipandang perlu;

b. Tim dapat bekerja sama dengan organisasi profesi dan/atau praktisi yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan; c. Tim dapat mengangkat tenaga profesional untuk mendukung

(4)

KETUJUH : Tim melaksanakan tugasnya dalam waktu 2 (dua) bulan.

KEDELAPAN : Tim melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Presiden.

KESEMBILAN : Mekanisme kerja Tim ditetapkan lebih lanjut oleh Tim Pengarah.

KESEPULUH : Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas Tim dibebankan kepada Anggaran Belanja Negara pada Departemen Dalam Negeri.

KESEBELAS : …

- 4 -

KESEBELAS : Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 12 April 2007

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk pendeskripsian penggunaan bahasa figuratif dalam kumpulan puisi Deru Campur Debu karya Chairil Anwar. Adapun tujuan khusus dari penelitian

Sedangkan menurut Jumingan (2014 hal.239) “menyatakan kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut

[r]

Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Kementerian Pertanian mengundang perusahaan konsultan yang berpengalaman di bidang pengawasan konstruksi yang memenuhi

[r]

Membahas mengenai Gereja, politik dan demokrasi tidaklah lengkap jika tidak disinggung mengenai hubungan antara Gereja dengan negara atau pemerintah. Dalam sejarah

Metode pembelajaran Bahasa Indonesia dengan permaianan yaitu suatu pembelajaran yang dilakukan dengan mengaktifkan siswa menggunakan alat peraga atau sesuai dengan

disambut dengan menggunakan pajeng yang lazim digunakan umat Hindu sebagai sarana upacara keagamaan. Begitu juga penempatan beberapa tunggul atau panji-panji keagamaan