• Tidak ada hasil yang ditemukan

01 SMPERI2010 Pola Karir ristek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "01 SMPERI2010 Pola Karir ristek"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI PERATURAN

SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 01/SM/PER/I/2010 TENTANG

PEDOMAN POLA UMUM PEMBINAAN KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI,

Menimbang : a. bahwa pola karier memiliki arti penting dalam memberi kepastian perjalanan karier khususnya bagi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Riset dan Teknologi dan mengingat Pedoman Pola Umum Pembinaan Karier yang disusun oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) sampai saat ini belum ditetapkan oleh Presiden, maka perlu menetapkan Pedoman Pola Umum Pembinaan Karier Pegawai Negeri Kementerian Riset dan Teknologi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi tentang Pedoman Pola Umum Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2008;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; 9. Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 02/M/PER/III/2006

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Riset dan Teknologi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Negara Riset dan Teknologi Nomor 06/M/PER/VII/2006;

(2)

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI TENTANG PEDOMAN POLA UMUM PEMBINAAN KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI.

Pasal 1

Pedoman Pola Umum Pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi merupakan panduan dalam melaksanakan pembinaan karier Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi.

Pasal 2

Pedoman Pola Umum Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

Pasal 3

Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Peraturan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Jakarta Pada tanggal : 12 Januari 2010

SEKRETARIS

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

(3)

LAMPIRAN

PERATURAN SEKRETARIS KEMENTERIAN RISET

DAN TEKNOLOGI

NOMOR : 01/SM/PER/I/2010

TENTANG

PEDOMAN POLA UMUM PEMBINAAN KARIER

PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

(4)

Lampiran 1

PEDOMAN POLA UMUM PEMBINAAN KARIER

PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN

KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

(5)

Daftar Isi

Lampiran 1 PEDOMAN POLA UMUM PEMBINAAN KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET DAN TEKNOLOGI

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang B. Permasalahan C. Tujuan dan Sasaran D. Dasar Hukum

E. Ruang Lingkup dan Sistematika

BAB II Unsur Pola Karier Pegawai Negeri Sipil A. Umum

B. Unsur Pola Karier Pegawai Negeri Sipil 1. Pengadaan dan Penempatan

2. Kenaikan Pangkat 3. Pendidikan dan Pelatihan 4. Penugasan

5. Pemberhentian

BAB III Pola Dasar Karier Pegawai Negeri Sipil A. Umum

B. Pola Dasar Karier

1. Pegawai Negeri Sipil Lulusan SMU dan sederajat 2. Pegawai Negeri Sipil Lulusan D3 atau Sarjana Muda 3. Pegawai Negeri Sipil Lulusan Strata – 1 (S1)

4. Pegawai Negeri Sipil Lulusan Strata 2 dan Strata 3 (S2 dan S3)

BAB IV Pola Perpindahan Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil A. Umum

B. Pola Perpindahan Jabatan Struktural

1. Perpindahan Jabatan Struktural secara Horizontal 2. Perpindahan Jabatan Struktural secara Vertikal 3. Perpindahan Jabatan Struktural secara Diagonal BAB V PENUTUP

(6)

Lampiran 2 TABEL

2. a. Jenjang Pangkat Pegawai Negeri Sipil 2. b. Jenjang Kepangkatan Tidak Menjabat

2. c. Pola Dasar Karier Pegawai Negeri Sipil Kementerian Riset dan Teknologi Lulusan SLTA

2. d. Pola Dasar Karier Pegawai Negeri Sipil Kementerian Riset dan Teknologi Sarjana Muda / D III

2. e. Pola Dasar Karier Pegawai Negeri Sipil Kementerian Riset dan Teknologi Lulusan Strata 1 (S1)

Referensi

Dokumen terkait

Harga pasar saham Nilai Buku.. Hal ini dapat diartikan bahwa risiko keu- angan tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Sehingga risiko keuangan berpengaruh terhadap

salib yang dikenakan bagi pelaku jarimah hudud hirabah. Hukuman salib sebagai hukuman ta’zir dilakukan tanpa didahului atau disertai dengan. mematikan si pelaku

Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perbedaan tingkat kepuasan pelayanan keperawatan antara pasien BPJS dan Non BPJS, disini peneliti

Perkembangan kelenjar susu non hormonal yang terjadi dalam fetus merupakan bagian yang sangat kecil dari perkembangan sampai sapi laktasi, tetapi dasar dari struktur

Peluang karir yang tersedia bagi lulusan S1 Ekonomi Manajemen meliputi: (1) bidang keuangan dan investasi, menempati posisi yang menangani analisis pasar, arus kas dan

Proses selanjutnya dicampurkan dengan sodium silikat (waterglass) yang telah dilarutkan dengan air, kemudian dituangkan ke dalam alat cetak.Sehingga diperoleh

Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari busur listrik atau sumber api gas yang

Kepadatan Populasi dan Struktur Kelompok Simpai (Presbytis melalophos) serta Jenis Tumbuhan Makanannya di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB) Universitas