• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA Tahun 2008"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Perkara Nomor: 62/KPPU-L/2008

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia, selanjutnya disebut Komisi yang menilai, menyimpulkan dan memutus perkara dugaan pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat selanjutnya disebut Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, yang diduga dilakukan oleh: ---

1. Panitia Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa, Paket Peningkatan Jalan Sejorong-Tetar-Lunyuk Tahun Anggaran 2008, beralamat kantor di Jalan Garuda No. 247 Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, selanjutnya disebut Terlapor I; --- 2. Adhi–Metro JO, beralamat kantor di Jalan Merdeka VIII / 06 Renon Denpasar, Bali, selanjutnya disebut Terlapor II; --- 3. PT Bahagia Bangunnusa, beralamat kantor di Jalan Pertanian No. 8 Mataram, Nusa Tenggara Barat, selanjutnya disebut Terlapor III; --- 4. PT Eka Praya Jaya, beralamat kantor di Jalan Panjitilar Negara No. 15, Mataram, Nusa Tenggara Barat, selanjutnya disebut Terlapor IV; ---

MAJELIS KOMISI

Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan; --- Setelah membaca Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan; --- Setelah membaca dan meneliti surat dan atau dokumen dalam perkara ini; --- Setelah membaca Berita Acara Pemeriksaan selanjutnya disebut BAP; --- Setelah membaca tanggapan atau pembelaan para Terlapor; ---

TENTANG DUDUK PERKARA

(2)

2 Menimbang bahwa setelah melakukan klarifikasi dan penelitian atas laporan tersebut, maka Komisi menyatakan Laporan tersebut telah lengkap dan jelas; --- 3 Menimbang bahwa atas dasar Laporan Dugaan Pelanggaran tersebut, Ketua Komisi menerbitkan Penetapan No. 204/KPPU/PEN/X2008, tanggal 07 Oktober 2008 tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara No. 62/KPPU-L/2008, terhitung mulai tanggal 07 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 17 November 2008, Keputusan No. 315/KPPU/KEP/X/2008 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Tim Pemeriksa Pendahuluan Perkara No. 62/KPPU-L/2008, dan Plt. Direktur Eksekutif menerbitkan Surat Tugas No. 929.2/SET/DE/ST/X/2008, menugaskan Staf Sekretariat membantu Tim Pemeriksa untuk melakukan Pemeriksaan Pendahuluan Perkara dimaksud; (vide

A2, A3, A4) --- 4 Menimbang bahwa setelah mendapat bukti awal yang cukup dalam proses pemeriksaan, Tim Pemeriksa menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, selanjutnya disebut “LHPP”, kepada Komisi dengan merekomendasikan agar Komisi menetapkan Perkara No. 62/KPPU-L/2008 ke tahap Pemeriksaan Lanjutan; (vide A16) --- 5 Menimbang bahwa berdasarkan LHPP tersebut, Ketua Komisi menerbitkan Penetapan No. 226/KPPU/PEN/XI/2008 tanggal 18 November 2008 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara No. 62/KPPU-L/2008, terhitung tanggal 18 November 2008 sampai dengan tanggal 18 Februari 2008, Keputusan No. 349/KPPU/KEP/XI/2008 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Tim Pemeriksa Lanjutan, dan Plt. Direktur Eksekutif menerbitkan Surat Tugas No. 1119.1/SET/DE/ST/XI/2008, menugaskan Staf Sekretariat membantu Tim Pemeriksa untuk melakukan Pemeriksaan Lanjutan perkara dimaksud; (vide A17, A18, A19) ---- 6 Menimbang bahwa proses Pemeriksaan Lanjutan pada batas waktu yang telah

(3)

Perkara No. 62/KPPU-L/2008, Ketua Komisi menerbitkan Keputusan No. 121/KPPU/KEP/V/2009 tanggal 14 Mei 2009 tentang Penugasan Anggota Komisi Sebagai Majelis Komisi dalam Sidang Majelis Komisi Perkara No. 62/KPPU-L/2008; (vide A74) --- 8 Menimbang bahwa setelah melakukan pemeriksaan, Tim Pemeriksa mendapatkan fakta-fakta dugaan pelanggaran sebagaimana tertuang dalam Laporan Hasil Pemeriksaan Lanjutan selanjutnya disebut “LHPL”, kemudian dianalisa dan disimpulkan sebagai berikut: (vide A50) --- 8.4 Fakta–Fakta --- 8.1.1 Perencanaan Pengadaan dan Dokumen Pasca Kualifikasi --- 8.1.1.1 Rencana Pengadaan Paket Pembangunan Jalan

Sejorong-Tetar-Lunyuk sepanjang 17,00 KM Tahun Anggaran 2008 dilakukan oleh Perencanaan Pengawasan Jalan dan Jembatan (P2JJ); (vide

(4)

8.1.3 Kronologis Tender --- 8.1.3.1 Pada tanggal 26 November 2007, Terlapor I menerbitkan Pengumuman Pelelangan Umum dengan Pasca Kualifikasi di Harian Media Indonesia, NTB Post dan melalui siaran di RRI, diantaranya memuat Paket Tender dalam perkara a quo; (vide

C13) --- 8.1.3.2 Pada tanggal 27 November s/d 17 Desember 2007, Terlapor I menerima 13 (tiga belas) perusahaan yang mendaftar sebagai peserta tender yaitu: PT Rangga Eka Pratama, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Tukadmas, PT Sinarbali Bina Karya, PT Nugroho Lestari, Terlapor III, Terlapor IV, PT Sujainco, PT Lancar Sejati, PT Brantas Abipraya, PT Pembangunan Perumahan, PT Data Utama Abadi Nusa, dan PT Metro Lestari Utama; (vide C13) --- 8.1.3.3 Pada tanggal 27 November 2007, 11 (sebelas) peserta tender yang mendaftar mengambil Dokumen Penawaran, yaitu: PT. Rangga Eka Pratama, PT Adhi Karya (Persero) Tbk., PT Tukadmas, PT Sinarbali Bina Karya, PT Nugroho Lestari, Terlapor III, Terlapor IV, PT Sujainco, PT Brantas Abipraya, PT Pembangunan Perumahan, PT Data Utama Abadi Nusa, dan PT Metro Lestari Utama; (vide C13) --- 8.1.3.4 Pada tanggal 1 Desember 2007, Terlapor I melaksanakan

aanwizjing (Penjelasan Pekerjaan) yang dihadiri oleh 5 (lima) peserta tender, dan pada tanggal yang sama, melakukan Peninjauan Lapangan (SOT) yang dihadiri oleh 5 (lima) peserta tender tersebut, selanjutnya Terlapor I menerbitkan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan dan Berita Acara Penjelasan Lapangan (SOT); (vide C13) --- 8.1.3.5 Pada tanggal 10 Desember s/d 17 Desember 2007, 11 (sebelas) peserta tender tersebut mengambil Addenda yang diterbitkan oleh Terlapor I; (vide C13) --- 8.1.3.6 Pada tanggal 18 Desember 2007, 4 (empat) peserta tender yaitu PT Nugroho Lestari, Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV menyampaikan dokumen penawaran dan pada tanggal yang sama Terlapor I melakukan Pembukaan Penawaran; (vide C13) 8.1.3.7 Pada tanggal 19 Desember 2007, Terlapor I melakukan Evaluasi Koreksi Aritmatik dengan hasil sebagai berikut: (vide

(5)

Peserta Tender Nilai Penawaran % OE Ranking

PT Nugroho Lestari Rp.20.736.090.000 82,94% 1

Terlapor II Rp.24.717.005.000 98,87% 2

Terlapor IV Rp.24.950.759.000 99,80% 3

Terlapor III Rp.24.953.888.000 99,82% 4

8.1.3.8 Pada tanggal 26 s/d 28 Desember 2007, Terlapor I melakukan evaluasi seluruh penawaran dengan hasil sebagai berikut: (vide

C13) ---

Paket Peningkatan Jalan Sejorong Tetar Lunyuk

1. PT Nugroho evaluasi kualifikasi dengan hasil sebagai berikut: (vide C13) -- Nama

Perusahaan Nilai Penawaran Hasil Alasan

PT Nugroho

Lestari

Rp.20.736.090.000 Gugur - Tujuan Surat Dukungan tidak

sesuai dokumen lelang

(Addenda)

- Nilai Dukungan Keuangan dari Bank kurang dari 10% dari Pagu Dana

Terlapor II Rp.24.717.005.000 Tidak Gugur

Terlapor IV Rp.24.950.759.000 Gugur Bukti kontrak tidak ada

Terlapor III Rp.24.953.888.000 Gugur Kemampuan Dasar (KD) tidak memenuhi

(6)

8.1.4 Sanggahan --- 8.1.4.1 Pada tanggal 7 Januari 2008, PT Nugroho Lestari menyampaikan sanggahan kepada Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu terhadap Pengumuman Pemenang Paket Tender dalam perkara a quo; (vide C1, C14) --- 8.1.4.2 Pada tanggal 9 Januari 2008, Kepala SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa menyampaikan Jawaban Sanggahan kepada PT Nugroho Lestari, diantaranya menyatakan bahwa nilai pagu yang tertera dalam Surat Keterangan Dukungan tidak sesuai yang ditentukan dalam Dokumen Lelang; (vide C1, C14) --- 8.1.4.3 Pada tanggal 15 Januari 2008, PT Nugroho Lestari mengirimkan surat sanggahan banding kepada Menteri Pekerjaan Umum; (vide C1, C14) --- 8.1.4.4 Pada tanggal 5 Februari 2008, dengan surat No.

(7)
(8)

Rp25.000.000.000,00 (Dua Puluh Lima Milyar Rupiah); --- 8.1.5.4 Pada tanggal 20 Februari 2008, yaitu setelah Terlapor I menerbitkan Berita Acara sebagaimana butir 7.1.5.3. tersebut di atas, dan atas permintaan Terlapor I, Sekretaris DPD HPJI Propinsi Jawa Timur dan Kepala Satker (Lukman H Madjid) SKPD Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Jawa Timur mengisi dan menandatangani Lembar Pertanyaan; (vide

C15) --- 8.1.5.5 Pada tanggal 26 Februari 2008, Kepala SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan NTB menyampaikan Laporan Hasil Evaluasi Ulang kepada Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VIII; (vide C14) --- 8.1.6 Pengumuman Ulang --- Pada tanggal 5 Maret 2008, Terlapor I menerbitkan Pengumuman Ulang Pemenang Lelang, bahwa pemenang pekerjaan Paket Tender dalam perkara a quo adalah Terlapor II, NPWP 01.001.610.3-051.000 dengan Harga Penawaran Rp24.717.005.000,00 (Dua Puluh Empat Milyar Tujuh Ratus Tujuh Belas Juta Lima Ribu Rupiah) termasuk PPN; (vide

C1, C14) --- 8.1.7 Sanggahan Ulang dan Jawaban --- 8.1.7.1 Pada tanggal 10 Maret 2008, PT Nugroho Lestari mengirim surat sanggahan terhadap Pengumuman Ulang Lelang kepada Kepala SNVT Pembangunan jalan dan Jembatan NTB; (vide

C1) --- 8.1.7.2 Pada tanggal 26 Maret 2008, PT Nugroho Lestari kembali mengirimkan surat sanggahan Banding terhadap Pengumuman Ulang Pemenang Lelang kepada Menteri Pekerjaan Umum; (vide C1) --- 8.1.7.3 Pada tanggal 17 April 2008, dalam Surat Nomor:

(9)

8.1.8 Surat Perjanjian (Kontrak) dan CCO --- 8.1.8.1 Pada tanggal 28 Januari 2008, Kepala SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan pemenang tender (Terlapor II) menandatangani Surat Perjanjian (Kontrak) Paket Pembangunan Jalan Sejorong-Tetar-Lunyuk sepanjang 17,00 KM Tahun Anggaran 2008; (vide C26) --- 8.1.8.2 Pada tanggal 21 Juli 2008, Kepala SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa menerbitkan: --- 8.1.8.2.1 Surat Keputusan tentang Perubahan Pekerjaan Paket Pembangunan Jalan Sejorong-Tetar-Lunyuk. Perubahan tersebut atas dasar Berita Acara Penelitian Kontrak tertanggal 18 Juli 2008; (vide

(10)

perusahaannya dibuatkan Surat Keterangan Dukungan Keuangan sebesar Rp5.000.000.000,00 (Lima Milyar Rupiah) untuk kelengkapan Pasca Kualifikasi Paket Tender dalam perkara a quo; (vide C23) --- 8.2.1.3 Pada tanggal 13 Desember 2007, Bank Jatim Cabang Malang menerbitkan surat No. 045/1140/BPD/CML/SKD/2007 perihal Surat Keterangan Dukungan Keuangan atas permintaan PT Nugroho Lestari dengan nilai pagu Rp5.000.000.000,00 (Lima Milyar Rupiah) untuk kepentingan Peningkatan Jalan Sejorong-Tetar-Lunyuk sepanjang 17,00 KM, dan pada tanggal 18 Desember 2007, surat dukungan keuangan tersebut dilampirkan dalam dokumen penawaran PT Nugroho Lestari dan diserahkan kepada Terlapor I; (vide C1, C5) --- 8.2.1.4 Pada tanggal 18 Desember 2007, Direktur Utama PT Nugroho Lestari menandatangani Surat Pernyataan, bahwa Modal Kerja PT Nugroho Lestari senilai Rp5.000.000.000,00 (Lima Milyar Rupiah), dan pernyataan tersebut dilampirkan dalam dokumen penawaran PT Nugroho Lestari; (vide C5) --- 8.2.1.5 Pada tanggal 14 Januari 2008, Bank Jatim Cabang Malang menyampaikan konfirmasi kepada Kepala SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa, yang pada pokoknya menyatakan bahwa nilai dukungan keuangan yang kami berikan sebesar Rp5.000.000.000,00 (Lima Milyar Rupiah), sedangkan Dukungan Kredit Modal Kerja yang kami berikan minimal sebesar 15% dari nilai proyek kepada PT Nugroho Lestari apabila ditunjuk sebagai pemenang lelang; (vide C1) --- 8.2.1.6 Dalam SE Direksi Bank Jatim No. 045/039/KEP/DIR/KRD tanggal 13 Desember 2007, yang dimaksud Kredit Modal Kerja

Pola Kepres adalah ”fasilitas kredit modal kerja kepada kontraktor untuk menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan kontrak kerj dengan plafon tertentu yang pelunasan kreditnya bersumber dari pembayaran termijn proyek yang

bersangkutan”; (vide C21) --- 8.2.1.7 Pada tanggal 19 Februari 2008, Bank Jatim Cabang Malang mengisi dan menandatangani Lembar Pertanyaan yang diajukan Terlapor I, yang pada pokoknya menyatakan bahwa

(11)

dan terdapat kekeliruan/salah ketik dimana tertulis ”pagu Rp5.000.000.000,00” seharusnya ”nilai dukungan Rp5.000.000.000,00”; (vide C14, C15) --- 8.2.1.8 Kesalahan ketik sebagaimana dimaksud butir 7.2.1.7. tersebut menurut Bank Jatim Cabang Malang adalah terdapat pada kata

”pagu” yang seharusnya diketik/ditulis kata ”dukungan; (vide

C14, C15) --- 8.2.1.9 Dalam memberikan surat dukungan keuangan atas permintaan nasabah untuk kepentingan jasa pekerjaan konstruksi, Bank Jatim Cabang Malang pernah menerbitkan format surat yang sama, redaksi yang sama dan bahasa yang sama, sebagaimana

contoh Surat Dukungan Keuangan No.

045/1168/BPD/CML/SKD/2007 tanggal 28 Desember 2007 yang diberikan kepada PT Nugroho Lestari untuk kepentingan Peningkatan Jalan Seririt-Cekik, dan hal ini tidak menjadi masalah; (vide C20) --- 8.2.1.10 Berdasarkan Keterangan Saksi Ahli dari Bank DKI, bahwa kata Pagu sebagaimana dimaksud dalam Surat Keterangan Dukungan Keuangan No. 045/1140/BPD/CML/SKD/2007 tanggal 13 Desember 2007 yang diterbitkan oleh Bank Jatim Cabang Malang adalah batas kemauan/komitmen bank dalam memberikan dukungan. (vide B19) --- 8.2.2 Tentang Asphalt Mixing Plant (AMP) --- 8.2.2.1 Dalam Dokumen Pasca Kualifikasi dan Addenda ditetapkan, bahwa kebutuhan jenis peralatan yang disyaratkan diantaranya adalah Asphalt Mixing Plant (AMP) yang berkapasitas 50 T/J

(12)

item alat diantaranya berupa alat AMP, spesifikasi (kapasitas, dimensi) 50 ton/jam, merek dan type TANAKA TSAP-500, NIKO, Shin Sheng, buatan tahun 2000, status milik dan lokasi sekarang Alor/Sumba/Sby. AMP yang diusulkan oleh Terlapor II adalah milik PT Metro Lestariutama; (vide C2) --- 8.2.2.4 Dalam proses Perpanjangan Pemeriksaan Lanjutan, PT Metro Lestari Utama menyerahkan dokumen kepada Tim Pemeriksa diantaranya berupa Daftar Peralatan Untuk Melaksanakan Pekerjaan diantaranya peralatan AMP merek dan type NIKO NAP 500, buatan tahun 1998, Ukuran/Kapasitas 30-40 T/J, Daya (HP) 135 HP; (vide C33) --- 8.2.2.5 Dalam pemeriksaan, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menyerahkan surat dan atau dokumen kepada Tim Pemeriksa berupa Daftar Harga Dasar Satuan Alat, yang terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) item alat diantaranya Harga alat AMP E01, 150 HP, kapasitas 50.00 T/J, usia 3 (tiga) tahun, dengan biaya sewa alat/jam Rp1.108.926.55; (vide C41) --- 8.2.2.6 Dalam proses pemeriksaan, Tim Pemeriksa memperoleh surat dan atau dokumen dari PT Metro Lestariutama berupa Daftar Peralatan untuk Pelaksanaan Pekerjaan, diantaranya alat AMP, jumlah 1 (satu) unit, buatan tahun 1998, merk dan type NIKO NAP 500, ukuran/kapasitas 30-40 T/J, Daya 135 HP; (vide

C33) --- 8.2.2.7 Pada tanggal 20 Februari 2008, Kepala Satker (Lukman H Madjid) SKPD Peningkatan Jalan dan Penggantian Jembatan Jawa Timur mengisi dan menandatangani Lembar Pertanyaan yang diajukan Terlapor I, diantaranya menyatakan bahwa

“Peralatan AMP yang bekerja pada paket peningkatan jalan

(13)

Proyek Jalan Krian-Mojosari, dan tidak akan dipinjamkan kepada PT Nugroho Lestari, dan dan posisi AMP milik PT Tripalindo pada saat itu berada di Desa Bulusari, Kecamatan Japanan, Kabupaten Pasuruan; (vide B14) --- 8.2.2.10 Dalam Technical Justification dan Contract Change Order

(14)

dalam pengujian sertifikasi tenaga ahli, namun belum mendapat sertifikat keahlian; (vide C15) --- 8.2.4 Tentang Daftar Harga Peralatan --- 8.2.4.1 Daftar Harga Peralatan Terlapor II yang ditunjukkan oleh Terlapor I adalah dokumen berupa Analisa Biaya Sewa Peralatan Per Jam Kerja yang terdiri dari 31 (tiga puluh satu) item alat; (vide C2)--- 8.2.4.2 Daftar Harga Peralatan yang ditunjukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dalam pemeriksaan adalah dokumen berupa Daftar Harga Dasar Satuan Alat yang terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) item alat yang tidak terdapat dalam Dokumen Penawaran Terlapor II yang disampaikan oleh Terlapor I kepada Komisi; (vide C41) --- 8.2.4.3 Dalam pemeriksaan, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menyerahkan surat dan atau dokumen kepada Tim Pemeriksa berupa Daftar Harga Dasar Satuan Alat, yang terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) item alat. Dokumen tersebut tidak dibubuhi stempel Terlapor II, dan tidak terdapat dalam file Dokumen Penawaran Terlapor II yang disampaikan oleh Terlapor I kepada Komisi; (vide C41) --- 8.2.5 Tentang Kemampuan Dasar --- 8.2.5.1 Kemampuan Dasar (KD) Terlapor IV, PT Nugroho Lestari, Terlapor III dan Terlapor II yang tertulis dalam Dokumen Penawaran adalah: (vide C2,C3,C4, C5) ---

Nama Perusahaan Kemampuan Dasar

Terlapor IV Rp 14.390.848.618,00

PT. Nugroho Lestari Rp 63.529.844.061,13

Terlapor III Rp 355.680.000.000,00

Terlapor II Rp 518.439.752.792,00

(15)

8.2.6 Tentang Kesamaan Dokumen Penawaran --- 8.2.6.1 Uraian Analisa Harga Satuan (Analisa EI-21) pada butir 5 Dokumen Penawaran milik Terlapor II dan milik Terlapor III

terdapat kesamaan kesalahan penulisan “PEREKEMAN”; (vide C2, C3) --- 8.2.6.2 Uraian Harga Satuan (Analisa EI-634) item pembayaran No: 6.3 (4) pada butir 7 Lataston-Lapis Pondasi (HRS-Base) Dokumen Penawaran milik Terlapor II dan milik Terlapor III terdapat kesamaan kesalahan penulisan yaitu Faktor ”kehilanganmaterial”; (vide C2, C3)--- 8.2.6.3 Uraian Analisa Alat milik Terlapor III dan Terlapor IV, terdapat kesamaan format dan kesalahan penulisan

(16)

8.2.8 Tentang Perjanjian Kemitraan Kerja Sama Operasi (KSO) dan Addendum I --- 8.2.8.1 Pada tanggal 4 Desember 2007 antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dengan PT Metro Lestariutama menandatangani Perjanjian Kemitraan KSO dalam rangka mengikuti Tender dalam perkara a quo secara bersama-sama, diantaranya berisi

klausul bahwa ”KSO ini ditetapkan dengan nama ”ADHI– METRO JO” (Terlapor II); (vide C2) --- 8.2.8.2 Dalam perjanjian tertanggal 4 Desember 2007 tersebut, tidak terdapat klausul, bahwa jika Terlapor II menjadi pemenang tender, akan dibuat addendum dalam rangka pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Jalan Sejorong-Tetar-Lunyuk; (vide

(17)

8.3.1.1.1 pada saat melakukan evaluasi kualifikasi, Terlapor I kurang teliti membaca Surat Dukungan Keuangan

Bank Jatim Cabang Malang No.

045/1140/BPD/CML/SKD/2007 tanggal 13 Desember 2007, bahwa tujuan surat keterangan dukungan tersebut jelas untuk kepentingan Peningkatan Jalan Sejorong-Tetar-Lunyuk sepanjang 17,00 KM, dan dukungan keuangan yang diberikan oleh Bank Jatim Cabang Malang kepada PT. Nugroho Lestari apabila ditunjuk sebagai pemenang pelelangan minimal 15% dari nilai Pagu; --- 8.3.1.1.2 pada saat melakukan evaluasi ulang, Terlapor I tidak mempertimbangkan surat dari Bank Jatim Cabang Malang tertanggal 14 Januari 2008, yang

berbunyi: ”nilai dukungan keuangan yang kami berikan sebesar Rp5.000.000.000,00 (Lima Milyar

Rupiah) sedangkan Dukungan Kredit Modal Kerja

yang kami berikan minimal sebesar 15% dari nilai

proyek kepada PT Nugroho Lestari apabila

ditunjuk sebagai pemenang lelang”, yang mana

surat tersebut merupakan konfirmasi terhadap pengertian tentang 15% dari nilai Pagu; --- 8.3.1.1.3 menurut penafsiran Terlapor I kekeliruan/salah ketik yang terdapat dalam Surat Keterangan Dukungan Keuangan 13 Desember 2007 adalah

terhadap kata ”pagu” yang seharusnya

(18)
(19)
(20)

tertentu karena tidak memperhitungkan KD sesuai dengan ketentuan: --- 8.3.1.6.1 Penilaian KD untuk bidang yang sama harus mendapat nilai 100 %; --- 8.3.1.6.2 Sedangkan KD untuk Terlapor III sebesar Rp27.728.750.500,00 untuk pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi adalah termasuk Sub Bidang yang sama seharusnya mendapatkan nilai 50 %; --- 8.3.1.7 Bahwa tindakan Terlapor I yang berkaitan dengan fakta-fakta sebagaimana tersebut dalam butir 7.2.3 di atas tentang Sertifikat Tenaga Ahli, menunjukan Terlapor I dalam melaksanakan tugasnya kurang profesional atau kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, karena Daftar Harga Peralatan yang ditunjukkan Terlapor I dengan yang ditunjukkan dan disampaikan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. kepada Tim Pemeriksa berbeda yaitu Daftar Harga Dasar Satuan Alat yang sebenarnya tidak dilampirkan dalam Dokumen Penawaran Terlapor II, terbukti Daftar Harga Dasar Satuan Alat tersebut tidak dibubuhi stempel Terlapor II sebagaimana terdapat dalam dokumen-dokumen yang dilampirkan dalam Dokumen Penawaran Terlapor I; --- 8.3.1.8 Berdasarkan analisa tersebut diatas, maka, Terlapor I terbukti melakukan persekongkolan vertikal untuk mengatur dan atau menentukan Terlapor II sebagai pemenang tender; --- 8.3.2 Dugaan Persekongkolan Horizontal --- 8.3.2.1 Berkaitan dengan Kesamaan Dokumen Penawaran --- 8.3.2.1.1 Bahwa terjadinya kesamaan kesalahan penulisan

dalam uraian Analisa Harga Satuan tentang

(21)

Umum pada Tahun 1995 yang dijadikan acuan bagi para peserta tender sebagai dasar perhitungan dalam menyampaikan penawaran untuk pekerjaan penanganan jalan; --- 8.3.2.1.2 Dengan demikian, berkaitan dengan dugaan adanya Kesamaan Dokumen Penawaran, maka Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV tidak terbukti melakukan persekongkolan horinzontal untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender; - 8.3.2.2 Berkaitan dengan Kontrak --- 8.3.2.2.1 Bahwa dengan tidak dilampirkannya surat dan atau

dokumen berupa ”Kontrak” sebagai bukti atas

pengalaman pekerjaan Terlapor IV yang pernah dikerjakan selama 7 (tujuh) tahun terakhir ke dalam dokumen penawaran, menunjukan bahwa Terlapor IV dan Terlapor III dengan sengaja telah tidak memenuhi salah satu syarat/kriteria yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pasca Kualifikasi dan Addenda, karena: --- 8.3.2.2.1.1 Terlapor III telah menerima dan membaca dokumen lelang atau Dokumen Pasca Kualifikasi dan Addenda sangat mengetahui bahwa

”bila kekurangan data

administrasi/tidak lengkap akan

dinyatakan gugur/tidak dilanjutkan

Penilaian selanjutnya, dan

Pengalaman Pekerjaan yang dinilai

adalah yang disertai bukti

penyelesaian pekerjaan baik oleh

pengguna jasa/pemberi pekerjaan” ; -- 8.3.2.2.1.2 Terlapor IV telah menerima dan membaca dokumen lelang atau Dokumen Pasca Kualifikasi dan Addenda sangat mengetahui bahwa dalam dokumen lelang tersebut telah

(22)

dinyatakan gugur/tidak dilanjutkan Penilaian selanjutnya, dan Pengalaman Pekerjaan yang dinilai adalah yang disertai bukti penyelesaian pekerjaan baik oleh pengguna jasa/pemberi

(23)

No. 243/SET/DE/ST/IV/2009, menugaskan Staf Sekretariat membantu Majelis Komisi untuk melakukan sidang Majelis perkara dimaksud; (vide A51, A52, A53 A58) --- 10 Menimbang bahwa sehubungan dengan adanya tugas yang sedang dilaksanakan oleh Ketua Majelis Komisi, Dr. Sukarmi, S.H., M.H., maka untuk membacakan Putusan Perkara No. 62/KPPU-L/2008, Ketua Komisi menerbitkan Keputusan No. 121/KPPU/KEP/V/2009 tanggal 14 Mei 2009 tentang Penugasan Anggota Komisi Sebagai Majelis Komisi dalam Sidang Majelis Komisi Perkara No. 62/KPPU-L/2008; (vide A74) --- 11 Menimbang bahwa dalam pelaksanaan Sidang Majelis Komisi, para Terlapor telah menyampaikan pendapat atau pembelaannya secara tertulis yang pada pokoknya menyatakan sebagai berikut: --- 11.1.Pendapat atau Pembelaan dari Terlapor I; (vide A64)--- 11.1.1. Terlapor I berpendapat bahwa beberapa “fakta lain” pada dasarnya

bukan atau tidak layak untuk dikategorikan sebagai “fakta”, sehingga

tidak layak juga untuk dipergunakan dalam menggambarkan ada tidaknya persekongkolan. Akibatnya Hasil Pemeriksaan ini secara hukum menjadi tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sebagai contoh,

“tidak terdapat contoh format Surat Keterangan Dukungan Keuangan”

namun hal itu tidak dapat dipergunakan untuk menyalahkan panitia, demikian juga dengan fakta lainnya; --- 11.1.2. Tim Pemeriksa menyebutkan “tidak terdapat contoh format Surat Keterangan Dukungan Keuangan“, dalam uraian selanjutnya fakta ini kemudian dipergunakan oleh Tim Pemeriksa untuk membawa ke arah

kesimpulan “panitia tidak mencegah dan menghindari terjadi persaingan tidak sehat”; --- 11.1.3. Dalam menyelenggarakan tender, Terlapor I tidak bertindak sesuka hati atau semaunya sendiri, namun Terlapor I bertindak dengan mendasarkan peraturan-peraturan yang berlaku sebagai dasar pelaksanaan tender, antara lain Keppres 80 tahun 2003, beserta perubahan-perubahannya; --- 11.1.4. Tidak ada satu ketentuan pun yang mewajibkan panitia harus memberikan contoh format surat keterangan keuangan, sehingga tindakan Terlapor I yang tidak memberikan contoh format surat

keterangan keuangan jelas bukan merupakan “kesalahan” ataupun

(24)

11.1.5. Bank Jatim Cabang Malang pernah menerbitkan format surat yang sama, redaksi yang sama dan bahasa yang sama sebagaimana contoh Surat Dukungan Keuangan Nomor: 045/1168/BPD/CML/SKD/2007 tanggal 28 Desember 2007 yang diberikan kepada PT Nugroho Lestari untuk kepentingan Peningkatan Jalan Serikit–Ceki hal ini tidak

menjadi masalah”, jelas pernyataan yang tidak beralasan dan tidak

dapat dipergunakan sebagai alasan untuk menyalahkan Terlapor I karena faktanya dokumen tersebut dipergunakan untuk persyaratan tender yangb berbeda dan tentunya dengan ketentuan-ketentuan yang berbeda pula; --- 11.1.6. Pada tender Jalan Serikit–Ceki, yang pada saat itu panitia tender Peningkatan Jalan Serikit–Ceki tidak mempermasalahkan Surat Nomor 045/1168/BPD/CML/SKD/2007 maka kejadian pada tender Jalan Serikit–Ceki tetap tidak dapat dipergunakan sebagai dasar untuk

(25)

Nugroho Lestari dari Bank Jatim Cabang Malang berupa surat No. 045/1140/BPD/CML/SKD/2007 tanggal 13 Desember 2007 tidak memenuhi persyaratan, karena: --- a. “Salah Alamat”, dalam surat keterangan dukungan keuangan ditujukan: “Kepada Panitia Pengadaan Jasa Konstruksi SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Propinsi NTB T.A 2008, Jl. Gunung Kerinci No. 03, Mataram Telp: (0370) 631318”, seharusnya sesuai dengan dokumen lelang ditujukan kepada:

“Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pembangunan Jalan dan jembatan Sumbawa”; --- Ketentuan yang mengatur alamat tujuan surat dukungan diatur

dalam Addenda halaman 15, bagian “lain-lain”; --- Bahwa kesalahan tersebut sangat substansial mengingat “Obyek” yang menjadi tujuan sangat berbeda; --- b. “Pagu” yang diberikan Bank Jatim tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam dokumen lelang, dalam surat tersebut

disebutkan bahwa “… sebagai pemenang pelelangan minimal 15% dari nilai pagu”. Selanjutnya dalam surat tersebut diterangkan pula bahwa “Nilai Pagu: Rp5.000.000.000.00 (Lima Milyar Rupiah)”; - Dalam isi surat dukungan yang diberikan oleh Bank Jatim Cabang Malang tersebut sangatlah jelas, bahwa bank hanya memberikan dukungan keuangan kepada PT Nugroho Lestari sebesar 15 % x Rp5.000.000.000,00 = Rp750.000.000,00 (Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah). Dukungan sebesar itu jelas tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh Keppres 80 tahun 2003 Bab II A.1.b.1.I. Oleh karena dukungan Bank Jatim Cabang Malang terhqadap PT Nugroho Lestari hanya sebesar Rp750.000.000,00 (Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) maka PT Nugroho Lestari tidak lulus/gugur pada tahap kualifikasi; --- 11.1.10. Adapun dasar hukum yang dipergunakan oleh Terlapor I untuk menyatakan PT Nugroho Lestari gugur adalah Kepmen Kimpraswil No. 257/KPTS/M/2004 pada: --- Bab II, B. d.14 yang menyatakan “memiliki surat dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan jasa pelaksanaan konstruksi sekurang-kurangnya 10 % dari nilai paket

(26)

paket yang akan dilelangkan (perkiraan nilai pekerjaan dari

pengumuman lelang), dinyatakan gugur dan selanjutnya tidak dinilai”; 11.1.11. Karena PT Nugroho Lestari sudah tidak lulus/gugur pada tahap evaluasi kualifikasi khususnya penilaian keuangan (dukungan bank) sehingga Terlapor I tidak perlu lagi untuk memeriksa dan menilai persyaratan PT Nugroho Lestari pada tahapan berikutnya; --- 11.1.12. Sehingga sesuai dengan ketentuan di atas, tidak relevan lagi analisa yang disampaikan Tim Pemeriksa yang telah mempertanyakan alasan gugurnya PT Nugroho Lestari dengan cara membahas dan memperbandingkan KD PT Nugroho Lestari dengan PT Bahagia Bangunnusa; --- 11.1.13. Bahwa Terlapor I tidak mengetahui dokumen apa saja yang telah diserahkan oleh Terlapor II kepada Tim Pemeriksa, yang pasti pada saat Tim Pemeriksa memeriksa Terlapor I, Terlapor I telah menunjukkan daftar harga alat yang ada dalam dokumen penawaran PT Adhi–Metro JO; --- 11.1.14. Terlapor I tidak mengerti maksud analisa Tim Pemeriksa halaman 14

butir 1.2 yang menyatakan ”Panitia lelang tidak berusaha mencegah

dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat, karena ...”, dengan mempergunakan alasan apa, sehingga Tim Pemeriksa berkesimpulan seperti itu; --- 11.1.15. Untuk menentukan pemenang lelang Terlapor I tidak hanya mendasarkan pada rendah-tingginya harga penawaran, masih ada persyaratan lain yang harus pula dipenuhi. Untuk lebih memperjelas Terlapor I menyalin kembali ketentuan yang mengatur penentuan pemenang lelang yang diatur dalam Lampiran I Keppres No. 80 tahun 2003, Bab II, A, 1.i tentang “Penetapan Pemenang Lelang” yang berbunyi: Panitia/pejabat pengadaan menetapkan calon pemenang lelang yang menguntungkan bagi negara dalam arti: --- a. Penawaran memenuhi syarat administrasi dan teknis yang ditentukan dalam dokumen pemilihan penyedia barang/jasa; --- b. Perhitungan harga yang ditawarkan adalah terendah responsif; ---

Yang dimaksud “responsif” adalah bahwa peserta lelang harus

(27)

11.1.16. Tim Pemeriksa seharusnya tidak mempergunakan keterangan sepihak

dari PT Nugroho Lestari yang menyatakan ”dirinya akan memperoleh

keuntungan 10% apabila ditetapkan sebagai pemenang” mengingat

(28)

kecurigaan-kecurigaan saja. Kesimpulan hasil pemeriksaan tidak melakukan cara yang benar yang sesuai dengan hukum acara pembuktian yang benar, sehingga LHPL dari sisi hukum tidak dapat dipertanggungjawabkan; --- 11.2.2. Bertitik tolak dari ketentuan Pasal 6 ayat (2) huruf b dan Pasal 65 ayat (2) huruf f Peraturan KPPU Nomor 1 Tahun 2006 penyampaian pembelaan Terlapor II adalah due process of law; --- 11.2.3. Yang harus dibuktikan tentang terjadinya dugaan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 22 dalam suatu tender adalah adanya atau terjadinya perilaku atau perbuatan persekongkolan yang dilakukan oleh pelaku usaha; --- 11.2.4. Pengertian berkomplot yang disebut dalam Pasal 22 adalah adanya permufakatan dan/atau persekongkolan atau kongkalikong (samenspanning, conspiracy) antara Terlapor I, II, III dan IV untuk memenangkan Terlapor II dalam Tender pengadaan Barang/Jasa Konstruksi SNVT pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa, Paket Peningkatan Jalan Sejorong Tetar Lunyuk Tahun Anggaran 2008

(“Tender”) secara melawan hukum yang mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat; --- 11.2.5. Apa yang dilaporkan oleh para Pelapor tentang adanya dugaan pelanggaran Pasal 22 UU KPPU harus dinyatakan tidak pernah terjadi atau tidak pernah ada (never existed). Laporan para Pelapor tersebut harus dikesampingkan (set aside); --- 11.2.6. Alat bukti yang dibenarkan hukum untuk membuktikan terjadinya pesekongkolan yang dilakukan oleh Terlapor I, II, III dan IV harus merujuk pada ketentuan Pasal 22 UU KPPU jo. Pasal 64 (1) PER KPPU;--- 11.2.7. Analisa Tim Pemeriksa dalam LHPL pada dasarnya tidak memenuhi batas minimal pembuktian yang ditegaskan dalam Pasal 64 (2) PER KPPU;--- 11.2.8. Bukti surat/dokumen maupun keterangan saksi sebagai dasar menentukan terjadinya persekongkolan vertikal sangat lemah nilai pembuktiannya, tidak mempunyai dasar hukum; --- 11.2.9. Terlapor II sama sekali tidak mengetahui Dokumen Penawaran dan lampiran-lampiran apa saja yang diserahkan oleh Terlapor I (Panitia Tender) kepada Tim Pemeriksa KPPU ketika perkara ini diperiksa, yang pasti pada saat proses tender Dokumen Penawaran Terlapor II

(29)

Alat” (dalam dokumen penawaran disebut “Analisa Biaya Sewa Peralatan Perjam Kerja”); --- 11.2.10. Terlapor II dalam persidangan maupun dalam pemberian penjelasan sama sekali tidak pernah menyatakan ataupun menunjukkan ada perbedaan dokumen tender yang ada di Panitia Tender, sehingga pada saat ditanyakan mengenai Daftar Harga Peralatan dalam persidangan KPPU baik dalam sidang pendahuluan maupun sidang lanjutan Terlapor II menunjukkan dokumen dimaksud kepada Tim Pemeriksa

yaitu “Analisa Biaya Sewa Peralatan perjam Kerja” yang terdapat

dalam bendel arsip penawaran milik Terlapor II yang mana dalam Analisa Biaya Sewa Peralatan Per Jam Kerja” tersebut dalam salah satu kolomnya menunjukkan adanya “Harga Alat”; --- 11.2.11. Terlapor II sama sekali tidak pernah menunjukkan Daftar Harga Dasar Satua Alat yang terdiri dari 33 (tiga puluh tiga) item alat namun hanya

menunjukkan dokumen yang berupa “Analisa Biaya Sewa Peralatan

Per Jam Kerja”, seperti yang Terlapor II sampaikan pada butir 9.2.8.10 di atas. Hal ini telah diakui kebenarannya oleh Tim Pemeriksa. Kemudian Tim Pemeriksa meminta fotocopynya agar diserahkan kepadanya, beberapa waktu kemudian wakil Terlapor II telah salah menyerahkan foto copy yang dimaksud oleh Tim Pemeriksa yang ditunjukkan oleh Terlapor II dalam persidangan yaitu Daftar Peralatan yang baru disadari kekeliruannya oleh Terlapor II pada saat pemeriksaan berkas (inzage). Terlapor II menyadari dokumen yang telah diserahkan tersebut salah/berbeda dengan dokumen yang pernah ditunjukkan oleh Terlapor II kepada Tim Pemeriksa pada saat sidang, karena dokumen yang diserahkan wakil Terlapor II tidak ada sama sekali dan bukan merupakan dokumen penawaran Terlapor II. Hal ini dapat dibuktikan bahwa dokumen tersebut sama sekali berbeda format maupun bentuknya, dikuatkan dengan tidak adanya cap maupun tanggal serta tanda tangan pejabat seperti arsip yang lainya, dan kejadian ini bisa saja terjadi karena kekurang hati-hatian wakil Terlapor II sehingga salah mengambil arsip yang tidak ada hubungannya dengan dokumen penawaran tender. Majelis Komisi yang terhormat, hal ini semata-mata kesalahan wakil Terlapor II

(30)

11.2.12. Dokumen “Analisa Biaya Sewa Peralatan Perjam Kerja” tersebut sebagaimana Terlapor II jelaskan di atas telah sesuai dan memenuhi ketentuan dokumen lelang yaitu dalam Addenda; --- 11.2.13. Terlapor II tidak akan panjang lebar memberikan tanggapan terhadap fakta ini karena walaupun Tim Pemeriksa menggolongkan masalah

(31)

keadilan analisa Tim Pemeriksa Lanjutan halaman 16 butir 2.2.1. dan butir 2.2.2 harus ditolak dan dikesampingkan; --- 11.2.22. Dalam proses persidangan tidak ada satu fakta apapun yang membuktikan adanya permufakatan atau perkomplotan antara Terlapor II dengan Terlapor I; --- 11.2.23. Perilaku Terlapor I memenangkan Terlapor II adalah benar-benar murni telah memenuhi Kepres 80 Tahun 2003 beserta addendum dan ketentuan-ketentuan runtutannya; --- 11.3.Pendapat atau Pembelaan dari Terlapor III; (vide A66) --- 11.3.1. Kami dapat menerima hasil pemeriksaan lanjutan perkara tersebut pada angka romawi III butir 2.12; --- 11.3.2. Berkaitan dengan dugaan adanya persamaan dokumen penawaran, maka Adhi–Metro JO, PT Bahagia Bangunnusa dan PT Eka Praya Jaya tidak terbukti melakukan persekongkolan horizontal untuk mengatur dan atau menentukan pemenang lelang; --- 11.4.Pendapat atau Pembelaan dari Terlapor IV; (vide A67) --- 11.4.1. Karena pada saat penyusunan Dokumen Penawaran sampai dengan H min satu penawaran, terjadi kurang sempurnanya dokumen yang disyaratkan di dalam dokumen lelang, sehingga copy lampiran kontrak tidak terlampirkan; --- 11.4.2. Dalam hal ini adalah murni kelalaian (manusiawi), tidak ada kesengajaan dan kelalaian ini pernah kita lakukan juga pada tender di pekerjaan lain; --- 11.4.3. Kami tidak pernah melakukan komunikasi dengan peserta tender (rekanan) yang lain dalam melakukan/ikut tender di pekerjaan ini; --- 12 Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Komisi telah mempunyai bukti dan penilaian yang cukup untuk mengambil keputusan. ---

TENTANG HUKUM

(32)

2.1 Tentang Identitas para Terlapor --- 2.1.1 Bahwa Terlapor I adalah Panitia Pengadaan Barang/Jasa Konstruksi SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa, Paket Peningkatan Jalan Sejorong Tetar Lunyuk Tahun Anggaran 2008 yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin Pelaksana Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa No. 551/KPTS/PJJ-SBW/2007 tanggal 16 Nopember 2007 yang terdiri dari para Pegawai Negeri Sipil pada Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Marga, SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa; (vide

C13) --- 2.1.2 Bahwa Terlapor II adalah dua badan usaha yang berbentuk badan hukum yaitu PT Adhi Karya (Persero) Tbk. yang didirikan berdasarkan Akte Pendirian Nomor 1, tanggal 1 Juni 1974, dibuat oleh Kartini Mulyadi, SH., Notaris di Jakarta yang Perubahan Anggaran Dasarnya terakhir diubah dengan Akte Nomor 08, tanggal 29 Juni 2007, dibuat oleh Suzy Anggraini Muharam, SH., Notaris di Jakarta, yang kegiatan usahanya antara lain bergerak dalam bidang pemborongan dan pelaksanaan bangunan, dan PT Metro Lestari Utama yang didirikan berdasarkan Akte Pendirian No. 25 tanggal 30 September 1991, dibuat oleh Abdullah S,H., Notaris di Mataram yang Perubahan Anggaran Dasarnya terakhir diubah dengan Akte Nomor 21 tanggal 06 Maret 2008, dibuat oleh Fikri Said S,H., Notaris di Mataram yang kegiatan usahanya antara lain bergerak dalam bidang pemborongan pembangunan jalan. Berdasarkan Surat Perjanjian tanggal 4 Desember 2007, kedua Badan Hukum tersebut telah melakukan Kemitraan Kerja Sama Operasi (KSO) yang secara bersama-sama mengikuti Tender dalam Perkara a quo; (vide C2) --- 2.1.3 Bahwa Terlapor III adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum, yang didirikan berdasarkan Akte Pendirian Nomor 33, tanggal 12 Desember 1992, dibuat oleh Abdurrahim, SH, Notaris di Mataram yang Perubahan Anggaran Dasarnya terakhir diubah dengan Akte Nomor 33, tanggal 19 Maret 2003, dibuat oleh Petra Mariawati Ambrosius Imam Setiadji, SH, Notaris di Mataram, yang kegiatan usahanya antara lain bergerak dalam bidang kontraktor/pemborong jalan dan jembatan; (vide

(33)

diubah dengan Akte Nomor 16, tanggal 6 Juli 2005, dibuat oleh Petra Mariawati Ambrosius Imam Setiadji, SH, Notaris di Mataram, yang kegiatan usahanya antara lain melaksanakan pembangunan jalan; (vide

C4) --- 2.2 Objek Tender --- 2.2.1 Bahwa Objek Tender dalam perkara a quo adalah Paket Pembangunan Jalan Sejorong-Tetar-Lunyuk sepanjang 17,00 KM Tahun Anggaran 2008; (vide C10, C11) --- 2.2.2 Bahwa Tender ini menggunakan Sistem Pelelangan Umum dengan Pasca Kualifikasi, metode penyampaian dokumen adalah 1 (satu) sampul, dan metode penilaian adalah sistem gugur; (vide C10, C11) --- 2.3 Fakta-fakta --- 2.3.1 Bahwa dalam LHPL Tim Pemeriksa menemukan fakta, Terlapor I telah melakukan Evaluasi Kualifikasi sebagai berikut: (vide C13) ---

Nama

Perusahaan Nilai Penawaran Hasil Alasan

PT Nugroho

Lestari

Rp.20.736.090.000 Gugur - Tujuan Surat Dukungan tidak sesuai dokumen lelang (Addenda) - Nilai Dukungan Keuangan dari

Bank kurang dari 10% dari Pagu Dana

Terlapor II Rp.24.717.005.000 Tidak Gugur

Terlapor IV Rp.24.950.759.000 Gugur Bukti kontrak tidak ada

Terlapor III Rp.24.953.888.000 Gugur Kemampuan Dasar (KD) tidak

memenuhi

2.3.2 Bahwa dalam LHPL Tim Pemeriksa menemukan fakta Ketua Terlapor I menyampaikan Laporan Hasil Pelelangan kepada Kepala SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa; (vide C13) --- 2.3.3 Bahwa dalam LHPL Tim Pemeriksa menemukan fakta Terlapor I menyampaikan usulan Penetapan Calon Pemenang kepada Kepala SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa yaitu Terlapor II; (vide C13) --- 2.3.4 Bahwa dalam LHPL Tim Pemeriksa menemukan fakta Kepala SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa menyampaikan persetujuan usulan pemenang dan menetapkan Terlapor II sebagai pemenang; (vide

(34)
(35)

Nugroho Lestari nilai pagu sebesar Rp5.000.000.000,00 (Lima Milyar Rupiah) tidak sesuai dengan Nilai Pagu Paket yang dilelangkan sebesar Rp25.000.000.000,00 (Dua Puluh Lima Milyar Rupiah); --- 2.4.4 Bahwa Tim Pemeriksa menemukan fakta pada tanggal 19 Februari 2008 Terlapor I menerbitkan Berita Acara Evaluasi Ulang Dokumen Kualifikasi, dan pada tanggal 20 Februari 2008 yaitu satu hari setelah Panitia Tender menerbitkan Berita Acara Evaluasi Ulang Dokumen Kualifikasi meminta Satker SKPD membuat pernyataan yang berkaitan dengan AMP, dan meminta Sekretaris DPD HPJI Propinsi Jawa Timur membuat pernyataan berkaitan dengan Sertifikasi Tenaga Ahli; (vide

(36)

Ketentuan yang mengatur alamat tujuan surat dukungan diatur dalam Addenda halaman 15,

bagian “lain-lain”; --- Bahwa kesalahan tersebut sangat substansial

mengingat “Obyek” yang menjadi tujuan sangat

berbeda. --- 2.4.7.4.2 “Pagu” yang diberikan Bank Jatim tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam dokumen lelang,

dalam surat tersebut disebutkan bahwa “… sebagai pemenang pelelangan minimal 15 % dari nilai

pagu”. Selanjutnya dalam surat tersebut diterangkan

pula bahwa “Nilai Pagu: Rp5.000.000.000,00 (Lima Milyar Rupiah)”; --- Dalam isi surat dukungan yang diberikan oleh Bank Jatim Cabang Malang tersebut sangatlah jelas, bahwa bank hanya memberikan dukungan keuangan kepada PT Nugroho Lestari sebesar 15 % x Rp5.000.000.000,00 = Rp750.000.000,00 (Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah). Dukungan sebesar itu jelas tidak memenuhi syarat yang ditentukan oleh Keppres 80 tahun 2003 Bab II A.1.b.1.I. Oleh karena dukungan Bank Jatim Cabang Malang terhadap PT Nugroho Lestari hanya sebesar Rp750.000.000,00 (Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) maka PT Nugroho Lestari tidak lulus/gugur pada tahap kualifikasi; --- 2.4.7.4.3 Adapun dasar hukum yang dipergunakan oleh Terlapor I untuk menyatakan PT Nugroho Lestari gugur adalah Kepmen Kimpraswil No. 257/KPTS/M/2004 pada: --- Bab II, B. d.14 yang menyatakan “memiliki surat dukungan keuangan dari bank pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan jasa pelaksanaan konstruksi sekurang-kurangnya 10% dari nilai paket

(37)

dilelangkan (perkiraan nilai pekerjaan dari pengumuman lelang), dinyatakan gugur dan

(38)

2.4.10.2 Terlapor I juga telah melakukan verifikasi atas STA terhadap seluruh peserta tender tidak terkecuali terhadap Terlapor II; --- 2.4.11 Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas, Majelis Komisi menilai tindakan Terlapor I melakukan klarifikasi yang berkaitan dengan AMP dan STA merupakan tindakan yang mengada-ada karena kedua hal yang diklarifikasi tersebut tidak merupakan persyaratan yang menggugurkan dalam tender; --- 2.5 Persekongkolan Vertikal --- 2.5.1 Bahwa dalam LHPL Tim Pemeriksa menyatakan dalam melakukan evaluasi kualifikasi Terlapor I kurang teliti membaca Surat Dukungan Keuangan Bank Jatim Cabang Malang tertanggal 13 Desember 2007, karena tujuan surat keterangan dukungan tersebut jelas untuk kepentingan Peningkatan Jalan Sejorong-Tetar-Lunyuk sepanjang 17,00 KM, dan dukungan keuangan yang diberikan oleh Bank Jatim Cabang Malang kepada PT. Nugroho Lestari apabila ditunjuk sebagai pemenang pelelangan minimal 15% dari nilai Pagu; (vide A50) --- 2.5.2 Bahwa dalam LHPL Tim Pemeriksa menyatakan dalam melakukan evaluasi ulang, Terlapor I tidak mempertimbangkan surat dari Bank

Jatim Cabang Malang tertanggal 14 Januari 2008, yang berbunyi: ”nilai dukungan keuangan yang kami berikan sebesar Rp5.000.000.000,00

(Lima Milyar Rupiah) sedangkan Dukungan Kredit Modal Kerja yang

kami berikan minimal sebesar 15% dari nilai proyek kepada PT

Nugroho Lestari apabila ditunjuk sebagai pemenang lelang”, yang mana

surat tersebut merupakan konfirmasi terhadap pengertian tentang 15% dari nilai Pagu; (vide A50) --- 2.5.3 Bahwa dalam LHPL Tim Pemeriksa menyatakan Terlapor I menafsirkan kekeliruan/salah ketik yang terdapat dalam Surat Keterangan Dukungan

Keuangan 13 Desember 2007 adalah terhadap kata ”pagu” yang

(39)
(40)

2.5.9 Bahwa dalam LHPL Tim Pemeriksa menyatakan Daftar Harga Peralatan yang ditunjukkan Terlapor I dengan yang ditunjukan dan disampaikan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. kepada Tim Pemeriksa berbeda karena Daftar Harga Dasar Satuan Alat yang sebenarnya tidak dilampirkan dalam Dokumen Penawaran Terlapor II, terbukti dari Daftar Harga Dasar Satuan Alat tersebut tidak dibubuhi stempel Terlapor II sebagaimana terdapat dalam dokumen-dokumen lampiran lainnya; (vide

A50) --- 2.5.10 Bahwa dalam LHPL Tim Pemeriksa menyatakan Terlapor I: (vide A50) 2.5.10.1 langsung maupun tidak langsung tidak mencegah dan menghindari terjadinya persaingan tidak sehat dan tidak berusaha menghindari dan mencegah terjadinya pertentangan kepentingan para pihak yang terkait; --- 2.5.10.2 telah memberi keuntungan kepada pihak tertentu; --- 2.5.10.3 dalam melaksanakan tugasnya kurang professional atau kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya; --- 2.5.11 Bahwa berdasarkan fakta-fakta dalam LHPL tersebut Terlapor I menyampaikan pendapat atau pembelaan yang pada pokoknya sebagaimana tersebut pada butir 9.1 Tentang Duduk Perkara; --- 2.5.12 Bahwa Majelis Komisi menolak pendapat atau pembelaan Terlapor I sebagaimana butir 9.1 Tentang Duduk Perkara di atas mengingat Terlapor I tidak mempertimbangkan surat Bank Jatim No. 046/108/CML/Pms-KKP tanggal 14 Januari 2008 perihal Konfirmasi Surat Dukungan No. 045/1140/BPD/CML/SKD/2007 tanggal 13 Desember 2007 dan Surat jawaban sanggahan banding Menteri Pekerjaan Umum RI No UM.01.11-Mn/51 tertanggal 5 Februari 2008 perihal Sanggahan Banding atas Pengumuman Pemenang Pelelangan Paket Peningkatan Jalan Sejorong-Tetar-Lunyuk sepanjang 17,00 km pada SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan Sumbawa TA. 2008; --- 2.5.13 Bahwa dengan demikian Majelis Komisi berpendapat tindakan Terlapor I dalam melakukan klarifikasi terhadap Bank Jatim terkait dengan surat dukungan PT. Nugroho Lestari merupakan tindakan untuk memfasilitasi Terlapor II menjadi pemenang; --- 2.6 Tentang Persekongkolan Horizontal --- 2.6.1 Berkaitan dengan Kesamaan Dokumen Penawaran --- 2.6.1.1 Bahwa dalam LHPL Tim Pemeriksa menyatakan terjadinya kesamaan kesalahan penulisan dalam uraian Analisa Harga

(41)

yang terdapat dalam dokumen penawaran Terlapor II dan dokumen penawaran Terlapor III, dan kesamaan kesalahan penulisan tentang ”Keofisien” yang terdapat dalam dokumen penawaran Terlapor III dan Terlapor IV bukan merupakan kesalahan yang sengaja dilakukan oleh para peserta tender melainkan kesalahan pengetikan yang terdapat dalam Buku Panduan Analisa Harga Satuan yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Departemen Pekerjaan Umum pada Tahun 1995 yang menjadi acuan bagi para peserta tender sebagai dasar perhitungan dalam menyampaikan penawaran untuk pekerjaan penanganan jalan; (vide A50) --- 2.6.1.2 Bahwa dengan demikian, Majelis Komisi berpendapat bahwa adanya kesamaan kesalahan pengetikan dalam Dokumen Penawaran Terlapor II, Terlapor III dan Terlapor IV tidak dapat dijadikan sebagai bukti terjadinya persekongkolan horizontal; --- 2.6.2 Berkaitan dengan Kontrak --- 2.6.2.1 Bahwa dalam LHPL Tim Pemeriksa menyatakan Terlapor IV: (vide A50) --- 2.6.2.4.1 telah menerima dan membaca Dokumen Pasca Kualifikasi dan Addenda dan sangat mengetahui

bahwa ”bila kekurangan data administrasi/tidak lengkap akan dinyatakan gugur/tidak dilanjutkan

Penilaian selanjutnya, dan Pengalaman Pekerjaan yang dinilai adalah yang disertai bukti

penyelesaian pekerjaan baik oleh pengguna

jasa/pemberi pekerjaan”; --- 2.6.2.4.2 telah menerima dan membaca dokumen lelang atau Dokumen Pasca Kualifikasi dan Addenda sehingga sangat mengetahui bahwa dalam dokumen lelang

tersebut telah ditetapkan bahwa ”bila kekurangan

(42)

Desember 2007, akan tetapi dokumen berupa Kontrak yang merupakan bukti adanya pekerjaan tersebut tidak dilampirkan; --- 2.6.2.2 Bahwa terhadap LHPL di atas, Terlapor IV menyampaikan pendapat atau pembelaan sebagaimana tersebut dalam Butir 9.4 Tentang Duduk Perkara tersebut di atas; --- 2.6.2.3 Bahwa Majelis Komisi menilai tindakan Terlapor IV yang tidak melampirkan bukti kontrak sebagaimana dipersyaratkan dalam dokumen pelelangan dan addenda bukan kelalaian tetapi merupakan kesengajaan; --- 2.6.2.4 Bahwa dengan demikian, Majelis Komisi berpendapat Terlapor IV terbukti melakukan persaingan semu (persekongkolan horizontal) dengan Terlapor II untuk mengatur Terlapor II sebagai pemenang tender;--- 3 Menimbang bahwa Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 menyatakan: ---

“Pelaku usaha dilarang bersekongkol dengan pihak lain untuk mengatur dan atau menentukan pemenang tender sehingga dapat mengakibatkan terjadinya persaingan

usaha tidak sehat”; --- 4 Menimbang bahwa untuk membuktikan terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi mempertimbangkan unsur-unsur Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 sebagai berikut: --- 4.1 Unsur Pelaku Usaha --- 4.1.1 Bahwa yang dimaksud pelaku usaha berdasarkan Pasal 1 angka 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi; --- 4.1.2 Bahwa yang dimaksud pelaku usaha dalam perkara ini adalah Adhi–

(43)

dan dengan cara apapun dalam upaya memenangkan peserta tender tertentu; --- 4.2.1.1 Bahwa berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, persekongkolan dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu: --- a. persekongkolan horizontal adalah persekongkolan yang terjadi antara pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa pesaingnya;

b. persekongkolan vertikal adalah persekongkolan yang terjadi antara salah satu atau beberapa pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa dengan panitia tender atau panitia lelang atau pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi pekerjaan;

c. gabungan dari persekongkolan horizontal dan vertikal adalah persekongkolan antara panitia tender atau panitia lelang atau pengguna barang dan jasa atau pemilik atau pemberi pekerjaan dengan sesama pelaku usaha atau penyedia barang dan jasa

4.2.1.2 Bahwa yang dimaksud dengan Pihak Lain berdasarkan Pedoman Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah para pihak yang terlibat dalam proses tender yang melakukan persekongkolan tender baik pelaku usaha sebagai

peserta tender dan atau subjek hukum lainnya yang terkait

(44)

tidak menyerahkan bukti kontrak dalam dokumen penawaran sebagaimana butir 2.6.2.1 Tentang Hukum untuk mengatur Terlapor II sebagai pemenang tender; --- 4.2.1.7 Bahwa dengan demikian unsur bersekongkol telah terpenuhi; - 4.3 Unsur Mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat --- 4.3.1 Bahwa yang dimaksud persaingan usaha tidak sehat berdasarkan Pasal 1 angka 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah persaingan antar pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dilakukan dengan cara tidak jujur atau melawan hukum atau menghambat persaingan usaha; --- 4.3.2 Bahwa Terlapor I, Terlapor II, dan Terlapor IV telah melakukan tindakan menghambat persaingan usaha tidak sehat dengan cara: --- 4.3.2.1 Terlapor I menggugurkan PT. Nugroho Lestari yang telah menyampaikan dukungan keuangan melebihi 10% dari nilai Pagu Paket Pembangunan Jalan Sejorong-Tetar-Lunyuk sepanjang 17,00 KM Tahun Anggaran 2008 mengakibatkan PT. Nugroho Lestari tidak dapat bersaing untuk menjadi pemenang tender; --- 4.3.2.2 Bahwa tindakan Terlapor IV yang telah membaca Dokumen Tender dan Adenda tetapi tidak melampirkan kontrak dalam dokumen penawarannya mengakibatkan Terlapor IV telah melakukan persaingan semu dengan Terlapor II; --- 4.3.3 Bahwa dengan demikian, unsur mengakibatkan terjadinya persaingan usaha tidak sehat telah terpenuhi; --- 5 Menimbang bahwa berdasarkan penilaian terhadap fakta-fakta dan pemenuhan

unsur-unsur tersebut di atas, Majelis Komisi menyimpulkan, bahwa dalam proses pelaksanaan pengadaan pekerjaan Paket Peningkatan Jalan Sejorong-Tetar-Lunyuk sepanjang 17,00 KM Tahun Anggaran 2008 telah terjadi pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh Terlapor I, Terlapor II, dan Terlapor IV; --- 6 Menimbang bahwa sebagaimana tugas Komisi yang dimaksud dalam Pasal 35 huruf

(45)

6.2 Memberikan saran kepada Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga untuk melaksanakan tender sesuai dengan prinsip-prinsip persaingan usaha yang sehat. --- 7 Menimbang sebelum memutuskan Majelis Komisi mempertimbangkan bahwa selama proses pemeriksaan dan persidangan Terlapor I, Terlapor II, Terlapor III, dan Terlapor IV berlaku kooperatif; --- 8 Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka mengingat Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, Majelis Komisi: ---

MEMUTUSKAN

1. Menyatakan bahwa Terlapor I, Terlapor II dan Terlapor IV terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999;--- 2. Menyatakan bahwa Terlapor III tidak terbukti melanggar Pasal 22

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; --- 3. Memerintahkan Terlapor II untuk membayar denda sebesar Rp. 1.500.000.000,00 (Satu Milyar Lima Ratus Juta Rupiah) yang harus disetorkan ke Kas Negara sebagai Setoran Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha, Departemen Perdagangan Sekretariat Jenderal Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di Bidang Persaingan Usaha); --- 4. Melarang Terlapor IV untuk mengikuti tender di wilayah Propinsi Nusa Tenggara Barat selama 1 (satu) tahun terhitung sejak Putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap; ---

(46)

Ketua Majelis,

Dr. Sukarmi S.H., M.H.

Anggota Majelis,

Yoyo Arifardhani, S.H., M.M., LL.M

Anggota Majelis,

Didik Akhmadi, A.K., M. Comm

Panitera,

Ananda Fajar Pratama, S.H.

Panitera,

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Penetapan Pemenang Pelelangan Nomor : 41d.ULP/Pokja Konst 2/2016 Tanggal 23 Juni 2016 dan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor : 40d.ULP/Pokja Konst 2/2016 Tanggal

29 Rahman Maulana sidik MIPA. 30 Aiz Budhi

dilanjutkan dilanjutkan Tidak dilanjutkan Tidak - Spesifikasi Barang/produk yang ditawarkan kurang dari atau tidak sesuai dengan spesifikasi barang /produk yang dipersyaratkan,

65 Tuhpatur Rohmah PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN 66 Shinta Siti Fatimah PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN 67 Siska Meliana TEKNOLOGI IDUSTRI PERTANIAN. 68 Siti

Bersama ini diumumkan bahwa setelah diadakan penelitian menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku serta sesuai dengan Penetapan Pemenang Pelelangan Nomor

Yang bertanda tangan di bahwa ini menerangkan bahwa mahasiswa : Nama : ... Telah menyelesaikan Kerja Praktek di :. ... Rusdy Agustaf, M.Kom. Wakil

No Kode Nama Tugas/Praktikum Smt Nomor Surat Puas Tanggal Masuk Petugas Paraf. 1 TM 12220P Prakt.Pemrograman

Age, weight, and past injuries are all factors that can cause lower back pain.. Let´s take a look into ways to prevent future