MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR : 478/ Kpts- II/ 1994
TENTANG
PERPANJANGAN HAK PENGUSAHAAN HUTAN PT. TELAGA MAS KALIMANTAN COMPANY YANG DIBERIKAN BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR. 370/ KPTS/ UM/ 7/ 1970
TANGGAL 17 JULI 1970 JO KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR. 396/ KPTS/ UM/ 6/ 1978 TANGGAL 20 JUNI 1978
MENTERI KEHUTANAN,
Membaca : 1. Surat Permohonan PT. TELAGA M AS KALIMANTAN COMPANY No. 184/ TMK/ XII/ 1990 t anggal 8 Desember 1990 unt uk mendapat kan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman di wil ayah Propinsi Daerah Tingkat I Kal i mant an Timur;
2. Akt a No. 14 t anggal 23 Desember 1969 t ent ang Pendirian Perseroan Terbat as PT. TELAGA MAS KALIMANTAN COMPANY yang dibuat dihadapan EMMA HARAHAP Not aris di Jakart a yang disahkan ol eh Ment eri Kehakiman t anggal 15 Juni 1970 No. J. A. 5/ 79/ 4, besert a perubahan -per ubahannya dan t er akhi r di ubah dengan Akt e No. 57 t anggal 20 Agust us 1992 yang dib uat di hadapan ADI GUNAWAN, SH, Not ar i s di Bal i kpapan.
Menimbang : a. bahwa ber dasar kan Tr i l ogi Pembangunan, pembangunan dan hasi l -hasi l nya harus dapat dinikmat i ol eh sel uruh rakyat sebagai peningkat an kesej aht eraan lahir dan bat in secara adil dan merat a;
b. bahwa hut an pr oduksi sebagai sumber daya al am yang dapat di per bahar ui mempunyai pot ensi ekonomi , per l u di manf aat kan secar a l est ar i bagi kepent ingan pembangunan ekonomi nasional ;
c . bahwa dal am rangka pemanf aat an sumber daya al am hut an produksi t ersebu t di at as kepada PT. TELAGA MAS KALIMANTAN COMPANY ber dasar kan Keput usan Ment eri Pert anian No. 370/ Kpt s/ Um/ 7/ 1970 t anggal 17 Jul i 1970 j o Keput usan Ment eri Pert anian No. 396/ Kpt s/ Um/ 6/ 1978 t anggal 20 Juni 1978 t el ah diberikan Hak Pengusahaan Hut an yang t er l et ak di Propinsi Daerah Tingkat I Kal imant an Timur, yang t el ah berakhir pada t anggal 17 Jul i 1990;
d. bahwa PT. TELAGA MAS KALIMANTAN COMPANY di ni l ai t el ah memenuhi persyarat an yang dit ent ukan, sehingga kepadanya dapat diberikan Hak Pengusahaan Hut an at as areal hut an t er sebut .
Mengingat : 1. Undang -undang Dasar Republ ik Indonesia t ahun 1945 Pasal 33;
2. Undang -undang Nomor 5 Tahun 1960 t ent ang Perat uran Dasar Pokok-Pokok Agr ar i a;
3. Undang -undang Nomor 6 Tahun 1967 t ent ang Ket ent uan - ket ent uan Pokok Kehut an an ;
4. Undang -undang Nomor 6 Tahun 1968 t ent ang Penanaman Modal Dal am Neger i , sebagaimana t el ah diubah dan dit ambah dengan Undang- undang Nomor 12 Tahun 1970;
2
6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi Sumber Daya Al am Hayat i dan Ekosist emnya;
7. Per at ur an Pemer i nt ah Nomor 22 Tahun 1967 t ent ang Iur an Hak Pengusahaan Hut an dan Iur an Hasi l Hut an;
8. Perat uran Pemerint ah Nomor 21 Tahun 1970, t ent ang Hak Pengusahaan Hut an dan Hak Pemungut an Hasi l Hut an sebagai mana t el ah di ubah dengan Per at ur an Pemerint ah No. 18 Tahun 1975;
9. Perat uran Pemerint ah Nomor 33 t ahun 1970 t ent ang Perencanaan Hut an; 10. Per at ur an Pemer i ntah Nomor 28 Tahun 1985 t ent ang Per l i ndungan hut an; 11. Perat uran Pemer int ah Nomor 51 Tahun 1993 t ent ang Anal isa Mengenai Dampak
Lingkungan;
12. Keput usan Pr esi den Republ i k Indonesi a Nomor 20 Tahun 1975, t ent ang Kebi j aksanaan di bi dang Pember i an Hak Pengusahaan Hut an;
13. Keput usan Presiden Republ ik Indonesia Nomor 15 Tahun 1984 t ent ang Susunan Or gani sasi Depar t emen, sebagai mana t el ah di ubah dengan Keput usan Pr esi den Nomor 58 Tahun 1993;
14. Keput usan Pre si d en Republ i k Indonesi a No. 29 Tahun 1990 t ent ang Dana Reboisasi, sebagaimana t el ah diubah t erakhir dengan Keput usan Presiden Republ ik Indonesia N o. 40 Tahun 1993;
15. Keput usan Presiden Republ ik Indonesia Nomor 30 Tahun 1990 t ent ang Pengenaan, Pemungut an dan Pembagi an Iur an Hasi l hut an, sebagai mana t el ah diubah t erakhir dengan keput usan Presiden Republ ik Indonesia Nomor 41 Tahun 1993;
16. Keput usan Pr esi den Republ i k Indonesi a Nomor 96/ M Tahun 1993, t ent ang Pembent ukan Kabinet Pembangunan VI;
17. Keput usan Ment eri Kehut anan No. 269/ Kpt s-II/ 89 t ent ang Ket ent uan Tat a Car a Pel aksanaan Per mohonan Hak Pengusahaan Hut an dan Per panj angan Hak Pengusahaan Hut an j o. Keput usan Ment eri Kehut anan No. 204/ Kpt s- II/ 1990; 18. Keput usan Ment er i Kehut anan No. 274/ Kpt s-II/ 1989 t ent ang Kew aj i ban
Pemegang Hak Pengusahaan Hut an unt uk membuat Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang mel iput i j angka wakt u Pengusahaan Hut an;
19. Keputusan Ment er i Kehut anan No. 23/ Kpt s- II/ 1994 t ent ang Perpanj angan Hak Pengusahaan Hut an;
20. Keput usan Ment eri Kehut anan No. 218/ Kpt s-II/ 1994 t ent ang Anal i si s Mengenai Dampak Lingkungan dan St udi Eval uasi Mengenai Dampak Lingkungan Pembangunan Kehut anan.
Memperhat ikan : a. Pert imbangan Gubernur Kepal a Daerah Tingk at I Kalimant an Timur No. 522. 11/ 5017/ Tan -Pr od t anggal 1 Apr i l 1989.
b. Perset uj uan Prinsip Perpanj angan Hak Pengusahaan Hut an at as nama PT. TELAGA MAS KALIMANTAN COMPANY sesuai sur at Ment er i Kehut anan No. 393/ Menhut -IV/ 93 t anggal 27 Februari 1993.
M E M U T U S K A N :
Menet apkan : Member i kan per panj angan Hak Pengusahaan Hut an kepada PT. TELAGA MAS KALIMANTAN COMPANY at as areal hut an yang t erl et ak di wil ayah Propinsi Daerah Tingkat I Kal imant an Timur unt uk j angka wakt u 20 (dua pul uh) t ahun, dengan ket ent uan sebagai berikut :
PERTAMA : (1). Luas areal Hak Pengusahaan Hut an t ersebut adal ah sel uas 1 24. 675 ( ser at us du a puluh empat r i bu enam r at us t uj uh pul uh l ima ) hekt ar yang l okasi nya t er l et ak pada kel ompok hut an Sungai Kondil o -Sungai Kesungai yang di l uki skan pada pet a t er l ampi r .
KEDUA : PT. TELAGA MAS KALIMANTAN COMPANY sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an , harus memenuhi kewaj iban sebagai berikut :
1. Membayar Iur an dan Kewaj iban keuangan l ainnya sesuai dengan ket ent uan yang ber l aku;
2. Mel aksanakan pengusahaan hut an dengan kemampuan sendi r i , mel i put i kegiat an - kegi at an penebangan kayu, penanaman/ per mudaan dan pemel i har aan hut an, per l i ndungan/ pengamanan, pengol ahan dan pemasar an sesuai dengan Rencana Karya Pengusahaan Hut an menurut ket ent uan -ket ent uan yang ber l aku sert a berdasarkan azas manf aat azas kelest arian dan
3. Membangun sarana dan prasarana yang diperl ukan unt uk mel aksanakan pengusahaan hut an;
4. Meningkat kan ef isiensi, ef ekt ivit as dan produkt ivit as indust ri pengol ahan kayu yang dimil iki dengan usaha mengembangkan indust ri hil ir perkayuan;
5. Memat uhi dan memberikan bant uan kepada para pet ugas yang ol eh Ment eri Kehut anan diber i wewenang unt uk mengadakan bimbingan, pembinaan dan pengawasan, penel it ian dan pengembangan hut an, hasil hut an dan penyul uhan, bi mbi ngan dan pembi naan pada masyar akat didal am dan at au dil uar areal Hak Pengusahaan Hut an;
6. Bert anggung j awab t erhadap perl indungan dan keamanan hut an yang menj adi areal Hak Pengusahaan Hut annya;
7. Membant u peni ngkat an t ar af hi dup masyar akat yang ada di dal am at au di sekit ar areal Hak Pengusahaan Hut annya sert a pembangunan daerah set empat ;
KETIGA : PT. TELAGA MAS KALIMANTAN COMPANY sebagai pemegang Hak Pengusahaan Hut an t ersebut diat as t erikat oleh ket ent uan -ket ent uan sebagai ber i kut :
1. Hak Pengusahaan Hut an ini t idak dapat dipindaht angankan ke pada pihak l ain t anpa per set uj uan Ment er i Kehut anan.
2. Memenuhi ket ent uan yang t ercant um dal am l ampiran Keput usan ini dan perat uran perundangan yang berl aku bagi pengusahaan hut an.
KEEMPAT : 1. Set i ap 5 (l i ma) t ahun sekal i HPH i ni akan di t i nj au kembal i ol eh Depar t emen Kehut anan unt uk menget ahui kemampuan pengel ol aan ar eal Hak Pengusahaan Hut an.
2. Apabi l a Pemegang Hak Pengusahaan Hut an t ernyat a t idak memenuhi kewaj ibannya sebagaimana t ersebut pada dikt um Kedua dan Ket iga, dikenakan sanksi sesuai dengan perat ur an per undang-undangan yang ber l aku.
3. Pemberian RKT dan JPT sert a kegiat an pembinaan hut an mel al ui TPTI dan l ain sebagainya per t ahun disesuaikan dengan r encana yang t el ah dit uangkan dal am Rencana Karya Pengusahaan Hut an yang mel iput i sel uruh j angka wakt u Pengusahaan Hut an (RKPH) yang t el ah diset uj ui Ment eri Kehut anan.
4
Dit et apkan di : J A K A R T A Pada t anggal : 25 Okt ober 1994
Salinan Sesuai Aslinya MENTERI KEHUTANAN Kepala Biro Hukum dan Organisasi,
Tt d
KAMDIYA ADISOESANTO, SH DJAMALUDIN SURYOHADIKUSUMO NIP. 080016611
Sal i nan Keput usan i ni di sampai kan Kepada Yt h. :
1. Sdr . Ment er i Koor di nat or Bi dang Per ekonomi an, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan; 2. Sdr. Ment eri Dal am Negeri;
3. Sdr. Ment eri Keuangan; 4. Sdr . Ment er i Tenaga Ker j a;
5. Sdr . Ment er i Per t ambangan dan Ener gi; 6. Sdr . Ment er i Per dagangan;
7. Sdr . Ment er i Per i ndust r i an;
8. Sdr. Ment eri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hut an; 9. Sdr. Ment eri Negara Agraria/ Kepal a BPN;
10. Sdr. Ment eri Negara Penggerak Dana Invest asi/ Ket ua BKPM ; 11. Sdr . Sekr et ar i s Jender al Depar t emen Kehut anan;
12. Sdr. Inspekt ur Jenderal Depart emen Kehut anan: 13. Sdr . Dir ekt ur Jender al Pengusahaan Hut an;
14. Sdr. Direkt ur Jenderal Invent arisasi dan Tat a Guna Hut an; 15. Sdr. Direkt ur Jenderal Reboisasi dan Rehabil it asi Lahan;
16. Sdr. Direkt ur Jenderal Perl indungan Hut an dan Pel est arian Al am; 17. Sdr. Direkt ur Jenderal Paj ak;
18. Sdr. Direkt ur Jenderal Bea dan Cukai;
19. Sdr. Gubernur Kepala Dat i I Kal i mant an Ti mur ;
20. Sdr. Kepala Kant or Wil ayah Depart emen Kehut anan Propinsi Kal i mant an Ti mur ; 21. Sdr. Kepala Dinas Kehut anan Propinsi Dat i I Kal i mant an Ti mur.
Lampi r an. . .
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN
NOMOR
:
361/ Kpt s-III/ 1996
KETENTUAN MENGENAI PELAKSANAAN PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI
POLA TRANSMIGRASI PT. TELAGA MAS KALIMANTAN COMPANY
KETENTUAN I
: TUJUAN PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI
Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri bert uj uan :
1.
Meningkat kan produkt if it as l ahan dan kual it as l ingkungan
hi dup.
2.
Menunj ang pengembangan indust ri hasil hut an dalam negeri
guna meningkat kan nil ai t ambah dan devisa.
3.
Memperl uas l apangan kerj a dan l apangan usaha.
Unt uk mencapai t uj uan t ersebut , maka pengusahaan hut an
t anaman indust ri mel aksanakan kegiat an -kegiat an yang
meliput i penanamanan, pemeliharaan , pemungut an, pengolahan
dan pemasaran hasil hut an sesuai dengan Rencana Kar ya
Pengusahaan hut an t anaman indust ri menurut ket ent uan
-ket ent uan yang berl aku sert a berdasarkan asas manf aat , azas
kelest ari an hut an dan azas perusahaan.
KETENTUAN II
: PELAKSANAAN
PT. TELAGA MAS KALIMANTAN COMPANY sebagai pemegang Hak
Pengusahaan hut an Tanaman Indust ri Pola Transmigrasi yang
sel anj ut nya disebut PERUSAHAAN mel aksanakan pengusahaan
hut an t anaman indust ri pada areal kerj a yang t el ah dit et apkan
sesuai perat uran perundang -undangan yang berlaku sert a
ket ent uan-ket ent uan berikut :
A.
BIDANG PERENCANAAN
1 .
Potret Udara/ Landsat, Inventarisasi Hutan Dan
Pengaturan Tata Ruang HTI.
a .
Potret Udara atau Citra Landsat.
PERUSAHAAN diwaj ibkan menyerahkan ke
Depart emen Kehut anan selambat -l ambat nya
dalam wakt u 18 (delapan belas) bulan set elah
dit erbit kan Keput usan Hak Pengusahaan Hut an
Tanaman Indust ri Pola Transmigrasi :
1)
Pot ret udara skal ai 1 : 20. 000 at au Cit ra
Landsat TM Band 542 skal a 1 : 50. 0000 yang
meliput u seluruh areal kerj anya.
2) Indeks. . .
2)
Indeks pot ret udara di at as draf t ing f il m
skala 1 : 250. 000 at au lebih besar (apabila
t ersedia pot ret udara).
6
a)
Buku laporan hasil penaf siran
b)
Pet a Veget asi skal a 1 : 25. 000 dan pet a
veget asi kompilasi (gabungan) skala 1 :
50. 000 – 1 : 100. 000 yang diberi warna
sesuai keadaan hut annya;
c)
Pet a garis bent uk skal a 1 : 25. 000 (apabil a
t ersedia pot ret udara);
d)
Pet a kel as l ereng skal a 1 : 50. 000 – 1 :
100. 0 00 (apabil a t ersedia pot ret udara).
b .
Invent arisasi Hut an
1) PERUSAHAAN waj ib unt uk mel aksanakan
invent arisasi hut an
yang mel iput i
paramet er- paramet er lingkungan di dalam
dan sekit ar wilayah kerj anya unt uk
memperoleh dat a/ inf ormasi yang akurat dan
t erbaru mengenai keadaan l ahan , f l ora dan
f auna, sert a sosial budaya masyarakat di
dalam dan sekit arnya.
2) Dal am Mel aksanakan invent arisasi hut an
PERUSAHAAN har us berpedoman kepada
ket ent uan perat uran perundang- undangan
yang berl aku.
2 .
Rencana Karya Pengusahaan
a .
PERUSAHAAN waj ib membuat dan meyampaikan
Rencana Karya Pengusahaan yang mel iput i
Rencana Karya Pengusahaan Hut an Tanaman
Indust ri (RKPHTI) dan Rencana Karya Tahunan
Hut an Tanaman Indust ri (RKTHTI) yang harus
disahkan ol eh Depart emen Kehut anan.
b.
RKPHTI diserahkan kepada Depart emen
Kehut anan
selambat - lambat nya 18 ( delapan
belas) bul an sej ak dit erbit kannya SK HAK
PENGUSAHAAN HUTANTI Pola Transmigrasi.
c.
RKHTI diserahkan kepada Kant or Wil ayah
Depart emen Kehut anan set empat sel ambat
-l ambat nya bu-l an Nopember sebe-l um dimu-l ainya
t ahun anggaran t ersebut .
3. Penat aan. . . .
3 .
Penataan Hutan
hut an/ kel as perusahaan berdasarkan Rencana Karya
Pengusahaan Hut an Tanaman Indu stri.
B. BIDANG PEMBINAAN
1 . Persemaian
a. PERUSAHAAN harus menyediakan benih dan bibit
mel al ui persemaian yang baik pada areal hut an
t anaman, dimana saat penanaman sel al u t ersedia
bibit dengan j uml ah cukup, t epat wakt u dan
berkualit as t inggi.
b. PERU SAHAAN harus membuat persemaian
menet ap (permanen) pada sat u lokasi at au lebih.
Memiliki suat u organisasi yang mapan dengan
personil pel aksana t et ap dan memungkinkan
pelaksanaan pekerj aan dilakukan secara ef ekt if
dan ef isien. Persemaian dapat digunakan selam a
j angka wakt u rot asi t anaman sert a dapat
mendukung produksi bibit dal am j uml ah besar
unt uk pemenuhan kebut uhan penanaman dengan
skal a yang l uas dan berkesinambungan.
c. PERUSAHAAN dapat menyiapkan benih dan bibit
dengan cara bekerj asama dengan Pemerint ah
mel al ui Pusat Persemaian Permanen yang
let aknya t ersebar diseluruh Indonesia. At au
PERUSAHAAN dapat mengadakan benih unggul
dari yang berl abel dan at au benih yang berasal
dari pohon plus.
d.
PERUSAHAAN dalam awal kegiat an dari
pembuat an persemaian harus mempert imbangkan
perencanaan yang mant ap, meliput i :
1). Pemil ihan at au penent uan l okasi persemaian
harus mempert imbangkan : sumber air,
sumber media, kondisi t empat , sarana j al an,
luas persemaian, luas penanaman dan
lain-l ainnya.
2). Penat aan ruang persemaian dalam areal
kerj a hut an t anaman harus dapat
mencipt akan kegiat an yang ef isien dan
ef ekt if sert a secara l angsung akan ikut
menent ukan kual it as bibit yang dihasil kan.
2.
Penanaman
. . .
8
a .
PERUSAHAAN harus mel aksanakan sist em
silvikult ur Tebang Habis Permudaan Buat an
(THPB).
b.
Jat ah penanaman dit et apkan sesuai Rencana
Karya Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri yang
dibuat PERUSAHAAN, set el ah disahkan ol eh
Depart emen Kehut anan. Dikel ol a dengan sist em
sil vikul t ur THPB yang dit et apkan, dengan
m empert imbangkan kemampuan sert a real isasi
PERUSAHAAN dalam melaksanakan pembuat an
t anaman, pemungut an t ahun sebel umnya, sist em
silvikult ur THPB sesuai dengan t uj uan,
PERUSAHAAN j enis t anaman pokok, rot asi
t ebangan, pot ensi (st anding st ock) dan
pert umbuhan vol umenya (riap/ growt ).
c.
Pembangunan hut an t anaman didahulukan pada
areal kosong dan/ at au semak belukar.
d.
PERUSAHAAN harus melaksanakan cara -cara
penanaman(pemasangan aj ir, j arak t anam,
ukuran l obang t anaman) sesuai dengan keadaan
wil ayah kerj anya sert a t i dak meni nggal kan azas
manf aat , kel est arian dan l ingkungan.
e.
Semua kegiat an izin pengusahaan hut an t anaman
indust ri dil aksanakan dengan cara yang t idak
mengakibat kan adanya pemborosan dan kerugian
-kerugian sumber daya al am.
f .
PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang j enis
kayu yang dilindungi t anpa izin khusus dari
Depart emen Kehut anan.
g.
PERUSAHAAN t idak dibenarkan membuka l ahan
(Land Cl earing) mel ampaui j at ah penanaman,
pemugut an yang t el ah dit et apkan di dal am
Rencana Karya Tahunan Hut an Tanaman Indust ri.
h.
Perusahaan dil arang mel aksanakan kegiat an
pengusahaan HTI dengan membuka lahan (land
clearing) diluar areal yang t elah dit et apkan
didalam Rencana Karya Tahunan Hut an Tanaman
Indust ri yang t elah disahkan.
i.
PERUSAHAAN dil arang mel aksanakan kegiat an
pengusahaan HTI dengan membuka lahan (land
cl earing) dengan cara dibakar.
j .
PERUSAHAAN dil arang mel aksanakan kegiat an
pengusahaan HTI dil uar areal Hak Pengusahaan
Hut an Tanaman Indust rinya.
3.
Pemeliharaan
a .
PERUSAHAAN harus mel aksanakan pemeliharaan
t anaman dengan cara penerapan at au t indakan
sist em sil vikul t ur unt uk menst imul asikan
pert umbuhan t anaman dengam menent ukan
t empat t umbuh dan ruang t umbuh yang opt imal ,
mencegah serangan hama dan penyakit .
b.
PERUSAHAAN waj ib mel aksanakan pemeliharaan
t anaman pada t ahun berj alan/ t ahun ke 1 (sat u)
dengan cara penyulaman, penyiangan,
pendangiran, pencegahan hama penyakit , t ahun
ke 2 (dua), t ahun ke 3 (t i ga) dengan kegi at an
penyiangan, pendangiran, pencegahan hama
penyakit dan pemeliharaan selanj ut nya dengan
j enis kegiat an disesuaikan dengan j enis t anaman
sesuai ket ent uan yang berlaku.
C.
BIDANG PEMANFAATAN
1.
Pemungut an Hasi l :
a .
Kegiat an pemungut an hasil dilaksanakan dengan
cara yang t idak mengakibat kan adanya
pemborosan dan kerugian-ker ugi an sumber daya
al am.
b.
PERUSAHAAN t idak dibenarkan menebang kayu
pada areal dengan t uj uan konservasi/ l indung.
c.
PERUSAHAAN t idak dibenarkan mel akukan
pemungut an hasil mel ampaui j at ah pemungut an
yang t el ah dit et apkan dal am Rencana Karya
Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri dan
Rencana Karya Tahunan Hut an Tanaman Indust ri.
d.
PERUSAHAAN t idak dibenarkan mel aksanakan
kegiat an budidaya yang dapat mengganggu f unsi
l indung di areal kawasan l indung.
2.
Pengol ahan Hasi l :
PERUSAHAAN berperan sert a dal am penyediaan bahan
baku indust ri pengol ahan dan menj adi Bapak angkat
bagi indust ri pendukung/ t erkait .
10
D.
BIDANG INVESTASI, KETENAGAKERJAAN DAN PERALATAN.
1 . Investasi
a .
Unt uk memenuhi Kewaj iban-kewaj iban dalam
kegiat an pengusahaan hut an t anaman indust ri,
PERUSAHAAN akan menginvest asikan dannya
sebesar ± Rp. 28. 593. 180. 000 (dua pul uh del apan
milyar lima rat us sembilan puluh t iga j ut a serat us
delapan puluh ribu rupiah) dengan perhit ungan
luas areal dikalikan biaya sat uan.
b. PERUSAHAAN waj ib mel aporkan pel aksanaan
kegiat an invest asi set iap t ahun dalam bent uk
isian yang t el ah dit ent ukan dan l aporan keuangan
akhir t ahun yang diaudit ol eh Akunt an Publ ik
kepada Depart emen Kehut anan sel ambat
-lambat nya pada akhir semest er pert ama t ahun
berikut nya.
2 . Ketenagakerj aan
a .
PERUSAHAAN diwaj ibkan mempekerj akan t enaga
t eknis dan t enaga ahli lainnya sesuai kebut uhan.
b.
PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk mempekerj akan
t enaga- t enaga ahli kehut anan yang memenuhi
persyarat an di bidang Perencanaan Hut an,
Sil vikul t ur dan Pengel ol aan sesuai Perat ur an
Perundang- undangan yang berl aku.
c.
PERUSAHAAN diwaj ibkan menyel enggarakan
Pendidikan dan Lat ihan Tenaga Kerj a Indonesia
sesuai kebut uhan, disamping it u PERUSAHAAN
diwaj ibkan mengikut sert akan t enaga kerj a pada
set iap Pendidikan dan Lat ihan yang dil akukan
oleh Pemerint ah sepanj ang menyangkut bidang
kegi at annya.
d. Pada set iap t erj adinya pemut usan hubungan
kerj a, karyawan harus diperl akukan sesuai
dengan perat uran perundang- undangan yang
ber l aku.
3 . Peralat an
a .
Dalam rangka pela ksanaan kegiat an di areal
kerj anya,
PERUSAHAAN diwaj ibkan unt uk
membuat rencana pengadaan/ pemanf aat an dan
l aporan real isasi t ent ang j enis, j uml ah sert a
keadaan per j enis alat berat yang ada di
Lapangan kepada Depart emen Kehut anan.
b.
Set iap pemindahan peralat an yang digunakan
ket empat l ain dil uar areal kerj anya perl u
mendapat perset uj uan Depart emen Kehut anan.
c.
Set iap peralat an yang t idak dipergunakan lagi
dan direncanakan unt uk dihapuskan agar dibuat
Berit a Acara sebagai penghapusan peralat an.
E.
BIDANG PERLINDUNGAN HUTAN DAN PELESTARIAN ALAM
1 .
Perlindungan Hutan
a .
Unt uk mencegah t erj adinya kebakaran hut an
PERUSAHAAN waj ib:
1)
Menyediakan sarana Pemant au, Pencegah dan
Pemadan Kebakaran yang memadai baik
dalam j umlah maupun kualit asnya disesuaikan
dengan l uas dan kondisi areal kerj anya dal am
bent uk sekat bakar (j alur kuning, j alur hij au
at au kombinasi) menara pengawas kebakaran
dan lain- lain.
2)
Ikut akt if melaksanakan pencegahan dan
penanggul angan kebakaran di dal am dan
disekit ar areal kerj anya ant ara l ain dengan
mengamankan semua kegiat an sert a
mengamankan
penyimpanan bahan -bahan
yang mudah t erbakar.
3)
Segera melaporkann pada inst ansi kehut anan
set iap t erj adinya kebakaran di areal kerj anya.
b.
PERUSAHAAN waj ib mencegah dan
menghindarkan t erj adinya t indak pelanggaran
oleh karyawan at au pihak lain yang menyebabkan
kerusakan hut an at au l ahan hut an dal am areal
kerj anya, ant ara perl adangan berpindah,
perambahan lahan hut an dan pencegahan erosi.
c.
PERUSAHAAN waj ib mel aksanakan
t erselenggaranya f ungsi lindung dari areal
konservasi.
12
d.
PERUSAHAAN segera mel aporkan set iap
t erj adinya gangguan keamanan hut an dan at au
kerusakan akibat bencana, hama dan at au
penyakit t erhadap t egakan di areal kerj anya.
2 .
Pelestarian Alam
a .
Perlindungan Flora
PERUSAHAANt idak dibenarkan menebang pohon
-pohon dan memungut t umbuh -t umbuhan lain
yang dit et apkan sebagai j enis yang dilindungi
sesuai dengan ket ent uan-ket ent uan yang berl aku
b.
Perl indungan Sat wa.
1). PERUSAHAAN waj ib mencegah t erj adinya
perburuan t erhadap sat wa l iar baik yang
di lindungi maupun sat wa l iar di areal
kerj anya kecuali dengan izin.
2). PERUSAHAAN perl u menyediakan f asil it as
koridor unt uk pergerakan sat wa.
c.
Perlindungan obyek -obyek bernilai ilmiah dan
budaya.
1). PERUSAHAAN harus mencegah t erj adinya
kerusakan t erhadap
obyek - obyek yang
bernil ai il miah dan at au budaya yang
t erdapat di areal kerj anya.
2). PERUSAHAAN waj ib segera melaporkan
kepada inst ansi yang t erkait apabila
menemukan obyek yang bernilai ilmiah
dan/ at au budaya.
d.
Pengamanan Kawasan Lindung, Kawasan
Pel est arian Alam dan Kawasan Suaka Alam.
1). Unt uk pengamanan obyek-obyek t ersebut
PERUSAHAAN waj ib membuat daerah
penyangga dengan lebar sekurang- kurangnya
500 (lima rat us) met er dari bat as
persekut uan/ bat as areal kerj anya.
2). Sarana pengusahaan hut an yang
diperbol ehkan diadakan pada daerah
penyangga hanyal ah pembuat an j al an
angkut an set el ah mendapat kan izin
Depart emen Kehut anan.
4 .
Lain-lain.
Tenaga dan sarana perl indungan hut an dan pel est arian
al am l ain yang harus disediakan ol eh PERUSAHAAN,
ant ara lain :
a .
Tenaga Sat pam dalam j umlah yang memadai.
b.
Pos j aga dan port al dij al an masuk areal kerj a.
c.
Rambu - rambu larangan dan peringat an.
F.
PENELITIAN
Dal am rangka mencegah, mengurangi dampak negat if yang
mungkin t imbul , dan meningkat kan dampak posit if dar i
kegiat an pengusahaan hut an t anaman indust ri,
PERUSAHAAN waj ib menyediakan pet ak permanen
(permanen plot ) unt uk pengamat an pert umbuhan t egakan
(kual it as dan kuant it as) dan erosi.
KETENTUAN III
: KEWAJIBAN-KEWAJIBAN LAIN
A.
BIDANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1.
PERUSAHAAN waj ib memperhat ikan at au mengambil
l angkah -l angkah secara maksimal unt uk menj amin
kesehat an dan kesel amat an umum karyawan dan at au
orang lain yang berada di dalam areal kerj anya.
2.
Didalam hal t erj adinya kecelakaan -kecelakaan yang
meni mpa karyawan PERUSAHAAN at au orang lain yang
berada di dal am areal kerj anya, maka kepada mereka
harus diperl akukan sesuai perat uran perundangan yang
ber l aku.
B.
BIDANG PEMBANGUNAN MASYARAKAT
1.
Fasil it as Pembangunan Masyarakat .
PERUSAHAAN diwaj ibkan membant u Pemerint ah dal am
mel aksanakan pembangunan masyarakat di dal am dan
di sekit ar areal kerj anya yang ant ara lain meliput i :
a .
Pengadaan t empat -t empat ibadah.
b.
Pengadaan f asilit as- f asil it as pendidikan.
c.
Pengadaan f asilit as- f asil it as kesehat an.
2.
Kesempat an Kerj a
PERUSAHAAN harus memberi kesempat an kerj a dan
pel at ihan kepada masyarakat , baik di dal am maupun
di sekit ar areal kerj anya.
14
3.
Fasil it as Pengobat an.
a .
PERUSAHAAN harus mendirikan kl inik dengan
kapasit as minimum 6 (enam) t empat t idur
l engkap dengan t enaga medis yang bekerj a penuh
unt uk PERUSAHAAN.
b.
PERUSAHAAN harus menyediakan pelayanan
pengobat an kepada sel uruh karyawannya dan
ist erinya.
c.
Anggot a masyarakat set empat wal aupun bukan
karyawan PERUSAHAAN dapat t urut menggunakan
f asil it as kl inik t ersebut dengan biaya seringan
mungkin.
d.
PERUSAHAAN harus menyediakan pos- pos
pert ol ongan pert ama pada t empat -t empat yang
diperl ukan.
4.
PERUSAHAAN diwaj ibkan mel aksanakan pembinaan
masyarakat yang ada di dal am/ sekit a areal kerj a HAK
PENGUSAHAAN HUTANTI-nya pada hut an t anaman
sesuai ket ent uan yang berl aku.
5.
PERUSAHAAN diwaj ibkan membina dan
mengembangkan Koperasi Karyawan dan at au KUD dan
at au Koperasi Primer lainnya yang ada disekit arnya
sert a waj ib memberikan kesempat an kepada Koperasi
t ersebut unt uk memil iki saham PERUSAHAAN
6.
Perusahaan diwaj ibkan menyisihkan dana maksimal 5%
(l ima persen) dari keunt ungannya unt uk pembinaan
dan pengembangan gol ongan ekonomi l emah/ koperasi.
C.
BIDANG FASILITAS TEMPAT TINGGAL KARYAWAN DAN
KEGIATAN PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI.
1. Base Camp
Dal am pel aksanaan pembangunan Base Camp,
PERUSAHAAN harus memenuhi ket ent uan -ket ent uan :
1 )
Pembangunan rumah/ barak unt uk karyawan
harus memenuhi kelayakan ruang t empat yang
sehat .
2 )
Penggunaan l ahan hut an unt uk pembangunan
Base Camp harus sesuai dengan kebut uhan
3 )
Pembangunan Base Camp di areal
Hak
Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri lain harus
ada perset uj uan t ert ulis dari Pemegang Hak
Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri yang
bersangkut an.
2.
Tempat penimbunan Kayu/ hasil HAK PENGUSAHAAN
HUTANTI.
Tempat penimbunan kayu/ hasil HAK PENGUSAHAAN
HUTANTI harus t erpisah dari t empat Base Camp.
3.
Bangunan Lainnya.
Bangunan - bangunan l ain yang ada dan yang akan
didirikan di dalam areal kerj anya harus mendapat kan
izin Depart emen Kehut anan.
D.
BIDANG PERUBAHAN LUAS AREAL KERJA
Perubahan luas areal kerj a dimungkinkan dan
pel aksanaannya disesuaikan dengan ket ent uan perat uran
perndang-undangan yang berl aku.
E.
BIDANG HAK-HAK LAIN
PERUSAHAAN t idak mempunyai hak -hak l ain sel ain apa yang
t ercant u m di dal am Keput usan Hak Pengusahaan Hut an
Tanaman Indust ri Pola Transmigrasi dan kel engkapannya.
Hak -hak lain yang dimaksud adalah meliput i hak
pengolahan at as t anah hut an, hak- hak at as mineral, minyak
bumi, gas alam, bahan- bahan kimia, bat u- bat u mulia at au
set engah mul ia, dan sumber-sumber alam lainnya.
KETENTUAN IV : P E N G A W A S A N
Pemerint ah mel akukan pengawasan t erhadap kegiat an
PERUSAHAAN baik mengenai pel aksanaan f isik pengusahaan
hut an t anaman indust ri maupun semua administ rasi/ pembukuan
dan surat menyurat pengel ol aan PERUSAHAAN.
KETENTUAN V
: PELANGGARAN/ SANKSI
1 .
PENGERTIAN PELANGGARAN
Tidak mel aksanakan, t i dak ment aat i dan/ at au t idak
memenuhi persyarat an/ kewaj iban sebagaimana t ercant um
dal am perat uran perundang- undangan yang berlaku
dan/ at au Keput usan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman
Indust ri Pola Transmigrasi
besert a dokumen
kelengkapannya.
2 .
PENGENAAN SANKSI
Pelanggaran sepert i t ersebut ayat 1 bab ini akan dikenakan
sanksi sesuai dengan perat uran perundang -undangan yang
berlaku.
16
KETENTUAN VI
: KONSEKWENSI TERHADAP PENCABUTAN DAN/ ATAU
PENYERAHAN KEMBALI HAK PENGUSAHAAN HUTAN TANAMAN
INDUSTRI
A.
Kewaj iban PERUSAHAAN set elah t erj adinya Pencabut an.
Dalam hal dicabut nya Keput usan Hak Pengusahaan Hut an
Tanaman Indust ri Pola Transmigrasi, kepada PERUSAHAAN
t et ap dibebankan kewaj iban -kewaj iban yang t ercant um
dal am Pasal 17 ayat (1) dan ayat (2) Perat uran Pemerint ah
Nomor 7 Tahun 1990.
B.
Set el ah habis masa berl akunya Keput usan Hak Pengusahaan
Hut an Tanaman Indust ri Pol a Transmigrasi dan at au
perpanj angannya, at au penyerahan kembali sebelum
j angka wakt u, maka :
1.
PERUSAHAAN harus menyerahkan semua benda t idak
bergerak sepert i gedung, j alan, gudang, pel abuhan
udara, pel abuhan sungai dan l aut , dok dan l ain - l ain
yang t el ah dibangun ol eh PERUSAHAAN kepada
Pemerint ah t anpa adanya gant i rugi dari Pemerint ah.
2.
Barang- barang persediaan yang berada di dalam
gedung dan Barang -barang bergerak yang
dipergunakan PERUSAHAAN sehubungan dengan
kegiat an pengusahaan hut an, t et ap menj adi milik
PERUSAHAAN.
3.
Jika HAK PENGUSAHAAN HUTANTI Pol a Transmigrasi
berakhir karena habis wakt unya at au karena
diserahkan kembal i ol eh PERUSAHAAN at au karena
dicabut ol eh Ment eri Kehut anan, maka :
a .
Segal a hak yang dimil iki pemegang HAK
PENGUSAHAAN HUTANTI Pol a Transmigrasi
berakhir.
b.
Areal Hut a n yang dibebani hak pengusahaan
kembal i kepada negara.
c.
Pemegang HAK PENGUSAHAAN HUTANTI Pol a
C. Pemegang. . .
C.
Pemegang Hak Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri Pol a
Transmigrasi t et ap dibebani/ waj ib menyel esaikan semua
kewaj iban -kewaj iban yang t ercant um dal am Keput usan Hak
Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri Pol a Transmigrasi
besert a lampirannya yang belum t erpenuhi.
Dalam hal PERUSAHAAN akan menyerahkan kembali Hak
Pengusahaan Hut an Tanaman Indust ri Pol a Transmigrasi
sebelumnya harus sudah menyelesaikan dan memenuhi semua
kewaj i ban-kewaj iban baik t eknis maupun f inansial sebagaimana
t ercant um dal am Keput usan Hak Pengusahaan Hut an Tanaman
Indust ri Pola Transmigrasi.
MENTERI KEHUTANAN,
ttd
DJAMALUDIN
SURYOHADIKUSUMO
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Organisasi,