IR. OSKAR SIMANULLANG, S.H., M.H., M.T.
SUBDIT. KLASIFIKASI DAN PENELUSURAN PATEN DIREKTORAT PATEN
DIREKTORAT JENDERAL HKI
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM R.I.
IR. OSKAR SIMANULLANG, S.H., M.H., M.T.
SUBDIT. KLASIFIKASI DAN PENELUSURAN PATEN DIREKTORAT PATEN
DIREKTORAT JENDERAL HKI
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM R.I.
PERLINDUNGAN HKI BERUPA PATEN
DAN ROYALTINYA TERHADAP HASIL
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KESEHATAN
SOSIALISASI
PEDOMAN KARYA TULIS ILMIAH DAN PENULISAN BUKU
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
OUTLINE
OUTLINE
I. PENDAHULUAN
II. SISTEM PATEN
III. PENELITIAN DAN ROYALTI
IV. PENUTUP
I. PENDAHULUAN
II. SISTEM PATEN
I. PE
JUMLAH PERMOHONAN PATEN TAHUN 2012 s.d. 2014
TAHUN PERMOHONAN
Paten (P/W)
JUMLAH
Dalam Negeri Luar Negeri
2012 612 6,172 6,784
2013 670 7,022 7,692
2014 753 7,944 8,697
TAHUN PERMOHONAN
Paten (S)
JUMLAH
Dalam Negeri Luar Negeri
2012 217 52
269
2013 233 117
350
APA MAKNA ANGKA-ANGKA PATEN TSB ?
APA MAKNA ANGKA-ANGKA PATEN TSB ?
1. JUMLAH PERMOHONAN PATEN : 8000/TAHUN;
1. JUMLAH PERMOHONAN PATEN : 8000/TAHUN;
2. INDUSTRI KURANG BERTUMBUH;
2. INDUSTRI KURANG BERTUMBUH;
3. EKONOMI KURANG BERKEMBANG;
3. EKONOMI KURANG BERKEMBANG;
4. IKLIM INVESTASI KURANG MAJU;
4. IKLIM INVESTASI KURANG MAJU;
5. KURANG MENGUASAI INFORMASI DAN TEKNOLOGI;
5. KURANG MENGUASAI INFORMASI DAN TEKNOLOGI;
6. KETERSEDIAAN TENAGA KERJA SEDIKIT;
6. KETERSEDIAAN TENAGA KERJA SEDIKIT;
7. SDM KURANG BAGUS DAN TRAMPIL:
7. SDM KURANG BAGUS DAN TRAMPIL:
- PENDIDIKAN KURANG BAIK DAN MAJU;- PENDIDIKAN KURANG BAIK DAN MAJU;
- KESEHATAN BELUM CUKUP DAN MERATA;- KESEHATAN BELUM CUKUP DAN MERATA;
- DANA R&D TERBATAS DAN KURANG PROGRESIF;- DANA R&D TERBATAS DAN KURANG PROGRESIF; 8. DAYA SAING BANGSA RENDAH;
8. DAYA SAING BANGSA RENDAH;
9. KEMANDIRIAN DAN HARGA DIRI BANGSA
9. KEMANDIRIAN DAN HARGA DIRI BANGSA
99
II. SISTEM PATEN
Perjanjian tertutup antara Pemerintah dengan Inventor/Pemilik selama jangka waktu tertentu;
- Pemerintah memberikan Aspek Perlindungan Hukum
kepada Inventor/Pemilik;
- Inventor/Pemilik telah
memberikan/mengungkapkan
informasi teknologi kepada Pemerintah/Masyarakat
Sistem Hukum KI
1. Sistem Deklaratif;
2. Sistem Konstitutif;
3. Sistem Non Deklaratif & Non Konstitutif;
Hukum Benda Perdata:
1. Benda Tangible / Benda Tak Bergerak;
2. Benda Intangible / Benda Bergerak;
Sistem Hukum KI
1. Sistem Deklaratif;
2. Sistem Konstitutif;
3. Sistem Non Deklaratif & Non Konstitutif;
Hukum Benda Perdata:
1. Benda Tangible / Benda Tak Bergerak;
• Sistem First to File;
• Diumumkan;
• Pemeriksaan Substantif Paten;
• Dapat Banding (jika ditolak);
• Dapat Dibatalkan (batal demi hukum karena tidak membayar biaya tahunan, batal atas permohonan pemegang paten dan batal berdasarkan gugatan);
• Dapat Dilisensikan;
• Sistem First to File;
• Diumumkan;
• Pemeriksaan Substantif Paten;
• Dapat Banding (jika ditolak);
• Dapat Dibatalkan (batal demi hukum karena tidak membayar biaya tahunan, batal atas permohonan pemegang paten dan batal berdasarkan gugatan);
• Dapat Dilisensikan;
10 K/L memperoleh anggaran terbesar RAPBN 2014 :
(1) Kementerian Pertahanan (13,6 %);
(2) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (13,5 %);
(3) Kementerian Pekerjaan Umum (12,2 %);
(4) Kementerian Agama (8,1 %);
(5) Kementerian Kesehatan (7,3 %);
(6) Kepolisian Republik Indonesia (6,8 %);
(7) Kementerian Perhubungan (6,4 %);
(8) Kementerian Keuangan (3,1 %);
(9) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(2,7%); dan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) direncanakan memperoleh anggaran sebesar Rp82.743,6 miliar. Jumlah ini lebih tinggi Rp3.035,9 miliar atau 3,8 persen bila dibandingkan dalam APBNP tahun 2013 sebesar Rp79.707,7 miliar. Alokasi tersebut akan dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai program dengan output antara lain:
(1) tercapainya jumlah dosen PNS yang menerima tunjangan profesi sebanyak 47.896 dosen, dan Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APKPT) 19-23 tahun sebesar 26,7 persen, serta tercapainya satker penerima dana masyarakat sebanyak 103 satker;
(2) tercapainya jumlah siswa SD/SDLB dan SMP/SMPLB penerima subsidi siswa miskin sebanyak 8.062.561 siswa dan 2.893.187 siswa;
(4) tercapainya jumlah anak putus sekolah dan lulus
sekolah
menengah
tidak
melanjutkan
yang
mendapatkan layanan pendidikan keterampilan
berbasis kecakapan hidup, bersertifikat, dan bekerja
sebesar 19 persen;
(5) tercapainya pendidik tenaga kependidikan yang
mengikuti
peningkatan
kompetensi
dan
profesionalisme di bidang pertanian dan perikanan
sebesar 70 persen; dan
Kode Fungsi RAPBN (triliun
01 Pelayanan umum 939,5 891,8 712.8 695,3 02 Pertahanan 94,9 96,8 97,4 102,3
03 Ketertiban dan
keamanan 40,8 46,1 49,4 54,7 04 Ekonomi 120,0 143,5 216,5 216,3 05 Lingkungan hidup 10,4 10,7 12,0 11,7
06 Perumahan dan
fasilitas umum 18,7 20,5 27,0 25,6 07 Kesehatan 20,7 21,1 24,2 24,2
08 Pariwisata dan
ekonomi kreatif 2,0 1,9 2,6 3,8
09 Agama 5,2 5,3 5,8 6,9
10 Pendidikan dan
kebudayaan 119,5 146,4 153,8 156,2
11 Perlindungan sosial 8,3 8,3 29,2 22,6
Menurut Ketua Komite Inovasi Nasional (KIN) :
Jepang sudah mengalokasikan dana penelitian dan pengembangan sebesar 3,5 persen dari PDB,
India 1,5 persen, dan
Malaysia sebesar 0,5 persen.
Tiongkok, anggaran riset sudah lebih dari 1 persen dan menargetkan 2 persen dari PDB di tahun-tahun mendatang. Jepang, Anggaran riset jelas jauh di atas Tiongkok, dan kini menjadi nomor dua di bawah AS.
Korea, yang mencapai 3% untuk anggaran riset ilmu pengetahuan dan teknologi dan akan meningkatkan menjadi 4% di tahun mendatang.
Brasil dan India juga sangat mendukung pertumbuhan investasi untuk riset dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya.
Sisihkan saja 1% dari PDB, dan dikembangkan dalam
bentuk partisipasi pemerintah sebesar 40%, BUMN
30%, serta swasta 30%. Semua pihak memang harus
ikut berkontribusi dalam menciptakan budaya riset demi
masa depan bangsa.
Berdasarkan Data Business Innovation Centre (BIC), diketahui bahwa hanya 8 % dari invensi yang terpilih dalam lima buku serial 100 penemuan baru yang dikeluarkan Kemenristek, yang memasuki tahap produksi massal.1
Indonesia saat ini, menempati peringkat 50 dalam daya saing antar negara dari 144 negara yang disurvey oleh Forum Ekonomi Dunia lewat Global Growth Competitiveness Index. Sedangkan pada tahun sebelumnya, Indonesia telah menduduki peringkat ke-46 dari 142 negara yang disurvey. Peringkat Indonesia ini jauh di bawah negara ASEAN lainnya seperti Singapura yang menduduki peringkat ke-2, Malaysia peringkat ke-25, Brunei peringkat ke-28, dan Thailand yang menempati peringkat ke-38.
Rendahnya
publikasi karya ilmiah Indonesia
ini sangat
berkaitan erat dengan rendahnya kegiatan riset dan
pengembangan teknologi, hal ini disebabkan karena faktor
rendahnya anggaran riset Indonesia dibandingkan dengan
negara ASEAN lainnya.
Pasal 12
(1) Pihak yang berhak memperoleh Paten atas suatu Invensi yang dihasilkan dalam suatu hubungan kerja adalah pihak yang memberikan pekerjaan tersebut, kecuali diperjanjikan lain.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga berlaku terhadap Invensi yang dihasilkan baik oleh karyawan maupun pekerja yang menggunakan data dan/atau sarana yang tersedia dalam pekerjaannya sekalipun perjanjian tersebut tidak mengharuskannya untuk menghasilkan Invensi.
(4) Imbalan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
dibayarkan: a. dalam jumlah tertentu dan sekaligus; b.
persentase; c. gabungan antara jumlah tertentu dan
sekaligus dengan hadiah atau bonus; d. gabungan
antara persentase dan hadiah atau bonus; atau e.
bentuk lain yang disepakati para pihak; yang besarnya
ditetapkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
(5) Dalam hal tidak terdapat kesesuaian mengenai cara
perhitungan
dan
penetapan
besarnya
imbalan,
keputusan untuk itu diberikan oleh Pengadilan Niaga.
Undang-undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian dan Pengembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (UU Sisnas P3 Iptek) yang menegaskan bahwa perguruan tinggi dan lembaga litbang pemerintah berhak menggunakan pendapatan yang diperolehnya dari hasil alih teknologi dan/atau pelayanan jasa iptek untuk mengembangkan diri.
IV. PENUTUP
IV. PENUTUP
- BANGSA MAJU DAN MANDIRI: SDM LEBIH PENTING DARIPADA SDA;
- PATEN: DOKUMEN/SUMBER INFORMASI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI TERKINI;
- INDUSTRI: PENTING MELAKUKAN PENELUSURAN PATEN SEBELUM MELAKUKAN R&D, PRODUKSI, DAN MARKETING;
- PERGURUAN TINGGI DAN LEMBAGA LITBANG PEMERINTAH BERHAK MENGGUNAKAN PENDAPATAN YANG
DIPEROLEHNYA DARI HASIL ALIH TEKNOLOGI DAN/ATAU PELAYANAN JASA IPTEK UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI
- BANGSA MAJU DAN MANDIRI: SDM LEBIH PENTING DARIPADA SDA;
- PATEN: DOKUMEN/SUMBER INFORMASI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI TERKINI;
- INDUSTRI: PENTING MELAKUKAN PENELUSURAN PATEN SEBELUM MELAKUKAN R&D, PRODUKSI, DAN MARKETING;
- PERGURUAN TINGGI DAN LEMBAGA LITBANG PEMERINTAH BERHAK MENGGUNAKAN PENDAPATAN YANG
TERIMA
KASIH
PERTANYAAN,
KOMENTAR,
DAN
MASUKAN
Website :
Website :
http://
Tujuan Penelusuran Paten :
•Prior Art / State of the Art: Patentabilitas
•Patent Validity / Expired
•Legal Status: Granted – Patentability Granted – Patentability
•Infringement Analysis – Avoid to Sue
•Opposition
•Patent Watch / Monitor Paten Kompetitor, , Pemanfaatan Paten Kadaluarsa oleh UMKM
Pemanfaatan Paten Kadaluarsa oleh UMKM
•Potential Partners for Licensing In / Licensing Out: Potensi Pasar dan Manfaat Ekonomi dalam Businessusiness
•Working Around: Kerjasama Inovasi
•Patent Family
•Perkembangan/Trend Teknologi Baru
•Persiapan untuk mendiskusikan ide secara rahasia
•Mengakses informasi yang berharga
•AkademikAkademik: Pendidikan dan R&D: Pendidikan dan R&D
Tujuan Penelusuran Paten :
•Prior Art / State of the Art: Patentabilitas
•Patent Validity / Expired
•Legal Status: Granted – Patentability Granted – Patentability
•Infringement Analysis – Avoid to Sue
•Opposition
•Patent Watch / Monitor Paten Kompetitor, , Pemanfaatan Paten Kadaluarsa oleh UMKM
Pemanfaatan Paten Kadaluarsa oleh UMKM
•Potential Partners for Licensing In / Licensing Out: Potensi Pasar dan Manfaat Ekonomi dalam Businessusiness
•Working Around: Kerjasama Inovasi
•Patent Family
•Perkembangan/Trend Teknologi Baru
•Persiapan untuk mendiskusikan ide secara rahasia
•Mengakses informasi yang berharga