• Tidak ada hasil yang ditemukan

11e4c873afabd692807b313135333132

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "11e4c873afabd692807b313135333132"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

No.161, 2014 Pengesahan. Protokol. Penyelesaian Sengketa.

ASEAN. Mekanisme.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHU N 2014

TENTANG

PENGESAHAN PROTOCOL TO THE ASEAN CHARTER ON DISPUTE SETTLEMENT MECHANISM (PROTOKOL PIAGAM ASEAN MENGENAI

MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA)

DENGAN RAHMAT TU HAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPU BLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa di Hanoi, Vietnam pada tanggal 8 April 2010,

Pemerintah Republik Indonesia telah menandatangani Protocol to the ASEAN Charter on Dispute Settlement

Mechanism (Protokol Piagam ASEAN mengenai

Mekanisme Penyelesaian Sengketa) beserta 6 (enam) lampiran dari Protokol tersebut;

b. bahwa pengesahan Protokol diperlukan sebagai dasar hukum untuk mekanisme penyelesaian sengketa yang terkait dengan penafsiran atau penerapan Piagam ASEAN dan instrumen ASEAN lainnya;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu mengesahkan Protokol berserta lampirannya tersebut dengan Peraturan Presiden;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 11 Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

(2)

2014, No.161 2

2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4012);

3. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2008 tentang

Pengesahan Charter of the Association of Southeast

Asian Nations (Piagam Perhimpunan Bangsa-Bangsa

Asia Tenggara) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 165);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PENGESAHAN PROTOCOL TO THE ASEAN CHARTER ON

DISPUTE SETTLEMENT MECHANISM (PROTOKOL PIAGAM

ASEAN MENGENAI MEKANISME PENYELESAIAN

SENGKETA).

Pasal 1

Mengesahkan Protocol To The Asean Charter On Dispute Settlement

Mechanism (Protokol Piagam Asean Mengenai Mekanisme Penyelesaian

Sengketa) beserta 6 (enam) lampirannya, yang telah ditandatangani pada

tanggal 8 April 2010 di Hanoi, Vietnam yang naskah aslinya dalam Bahasa Inggris dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia sebagaimana terlampir, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.

Pasal 2

Apabila terjadi perbedaan penafsiran antara naskah terjemahan Protokol dalam Bahasa Indonesia dengan naskah aslinya dalam Bahasa Inggris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, yang berlaku adalah naskah aslinya dalam Bahasa Inggris.

Pasal 3

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

(3)

2014, No.161 3

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 10 Juli 2014

PRESIDEN REPU BLIK INDONESIA,

DR. H. SU SILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 11 Juli 2014

MENTERI HU KU M DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

AMIR SYAMSU DIN

Referensi

Dokumen terkait

merupakan contoh hasil terjemahan suatu alinea yang alinea aslinya dalam bahasa Inggris.. disertakan pula setelah contoh alinea

Naskah Asli Bahasa Keenam dari Konvensi Penerbangan Sipil Internasional, Chicago 1944) yang naskah aslinya dalam bahasa Inggris dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia

Bidang Kepabeanan) yang naskah aslinya dalam Bahasa Inggris dan. terjemahannya dalam Bahasa Indonesia sebagaimana terlampir

Jepang mengenai Suatu Kemitraan Ekonomi) yang telah ditandatangani pada tanggal 20 Agustus 2007 di Jakarta yang naskah aslinya dalam Bahasa Inggris dan

tanggal 26 Februari 2009 yang naskah aslinya dalam Bahasa Inggris dan. terjemahannya dalam Bahasa Indonesia sebagaimana terlampir

2008 di Tashkent, Uzbekistan, yang naskah aslinya dalam Bahasa. Indonesia, Bahasa Uzbekistan, dan Bahasa Inggris sebagaimana

pada tanggal 26 April 2004 yang naskah aslinya dalam Bahasa China,. Bahasa Inggris, dan Bahasa Rusia dan terjemahannya dalam

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, yang berlaku adalah naskah aslinya. dalam