• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN STRES TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN ipi63317

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN STRES TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN ipi63317"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN

(Studi pada Mahasiswa yang telah bekerja)

JURNAL SKRIPSI

Oleh :

Rusmin Nuryadin

NIM : 0801025086

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MULAWARMAN

(2)

PENGARUH KECERDASAN EMOSI DAN STRES TERHADAP

PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN

EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MULAWARMAN

(Studi pada Mahasiswa yang telah bekerja)

Rusmin Nuryadin

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Prof. Dr. Sukisno S. Riadi. SE., MM

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

Robiansyah. SE., M. Sc

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman

ABSTRACT

Rusmin Nuryadin. This study purposed to analyze the achievement of

students majoring in management economics Mulawarman University extension

faculty. Emotional intelligence and stress on the achievement of students majoring

in management extensions Mulawarman University economics faculty.

This study population is a student majoring in management economics

Mulawarman University extension faculty have worked. Population figures are

unknown because the number of students working in the department of economics

university faculty extension management Mulawarman not recorded all, so the

determination of samples taken 50 students with a non-probability sampling

method. Non-probability sampling method used in this study gave questionnaires

to students with specific criteria. Data were collected using a questionnaire with a

list of questions directly to respondents. The data analysis technique in this study

using multiple regression analysis with SPSS 18 program operates.

The results of this study indicate that the positive effects of emotional

intelligence significantly to academic achievement. Stress does not have a

significant effect on academic achievement. In addition, emotional intelligence

and stress together have a significant positive effect on learning achievement.

(3)

I.

Pendahuluan

A.

Latar Belakang

Pendidikan merupakan wahana yang sangat penting dan sangat menentukan

arah kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang berjalan baik akan menghasilkan

sumber daya manusia yang berkualitas dan bermutu sehingga membawa bangsa

menuju kearah kemajuan. Oleh karena itu, pendidikan memerlukan perhatian dan

penanganan yang serius dari berbagai elemen, baik dari pemerintah maupun

masyarakat. Berawal dari pemahaman tersebut, terdapat tekad untuk membangun

manusia Indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan. Dengan pendidikan,

diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas, bertanggung jawab serta

mampu menyongsong kemajuan pada masa mendatang.

Mengingat pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia, maka pemerintah berusaha mengadakan perbaikan dalam bidang

pendidikan. Perbaikan yang telah dilakukan oleh pemerintah tersebut misalnya,

perubahan dibidang kurikulum universitas, penyediaan sarana dan prasarana

universitas yang lebih memadai, peningkatan mutu tenaga pendidik dengan adanya

penyetaraan tersebut. Semua usaha pemerintah tersebut ditujukan untuk

memperlancar proses belajar mengajar sehingga tujuan pendidikan tercapai.

Pada proses pencapaian prestasi belajar faktor kecerdasan emosi memiliki

pengaruh yang besar, karena Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang

mengatur kehidupan emosinya dengan intelegensi (to manage our emotional life

with intelligence); menjaga keselarasan emosi dan pengungkapan (the

appropriateness of emotion and its expression) melalui keterampilan kesadaran diri,

pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.

Menurut Goleman (2006:17) Kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan

mengenali perasaan kita sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada

diri sendiri, dan dalam hubungan dengan orang lain. Menurut Abu (2009:89)

“Intelegensi adalah daya penyesuaian diri dengan keadaan baru dengan

menggunakan alat-alat berfikir menurut tujuannya”. Kenyataannya, dalam proses belajar mengajar di universitas sering ditemukan mahasiswa yang tidak dapat meraih

prestasi belajar yang setara dengan kemampuan inteligensinya. Ada mahasiswa yang

mempunyai kemampuan inteligensi tinggi tetapi memperoleh prestasi belajar yang

relatif rendah, namun ada mahasiswa yang walaupun kemampuan inteligensinya

(4)

inteligensi bukan merupakan satu-satunya faktor yang menentukan keberhasilan

seseorang, karena ada faktor lain yang mempengaruhi.

Seperti faktor stres, stres dari perpektif orang biasa bisa digambarkan

sebagai perasaan tegang, gelisah, atau khawatir. Menurut Handoko (2008:124) stres

adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengarui emosi proses proses berfikir dan

kondisi seseorang. pada umumnya orang menganggap stres merupakan suatu kondisi

yang negatif yaitu kondisi yang mengarah ketimbulnya penyakit fisik maupun

mental atau mengarah ke perilaku yang tidak wajar.

Menurut Winkel dalam Endah (2007:11) “Prestasi belajar adalah Hasil dari suatu hasil penilaian dibidang pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai hasil belajar

yang dinyatakan dalam bentuk nilai”.(http://digilip.unnes.ac.id) Melalui prestasi

belajar seorang mahasiswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah

dicapainya dalam belajar. Menurut Baitul (2009:25),

B.

Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka dapat dikemukakan

perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah variabel Kecerdasan Emosional berpengaruh positif terhadap Prestasi

Belajar pada Mahasiswa Jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

Universitas Mulawarman?

2. Apakah variabel Stres berpengaruh negatif terhadap Prestasi Belajar pada

Mahasiswa Jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Mulawarman?

C.

Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka yang menjadi

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosi terhadap prestasi belajar

Mahasiswa Jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Mulawarman

b. Untuk mengetahui pengaruh variabel Stres terhadap prestasi belajar

Mahasiswa Jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

(5)

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah :

a. Bagi penulis; dapat menambah pengetahuan penulis khususnya mengenai

pengaruh Kecerdasan Emosional dan Stres terhadap Prestasi Belajar.

b. Bagi Universitas Mulawarman Samarinda ; penulis berharap dapat menambah

literatur serta referensi yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi

mahasiswa.

c. Bagi pihak lain ; dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang berkaitan

dengan manajemen Sumber Daya Manusia.

KAJIAN PUSTAKA 1. Kecerdasan Emosi

Menurut Goleman dalam Alek (2006:17) Kecerdasan emosi merujuk

pada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri, dan kemampuan mengelola

emosi dengan baik pada diri sendiri, dan dalam hubungan dengan orang lain.

2. Stres

Menurut Robbins (2005) dalam Angelica (2008:67) stres adalah kondisi

dinamik yang didalamnya individu menghadapi peluang, kendala atau tanggung

jawab beban kerja, dan diskripsi pekerjaan yang terkait dengan apa yang sangat

diinginkan dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah menjalani

proses kegiatan belajar baik berupa pengetahuan, sikap, keterampilan dan

pengalaman, tercapainya perubahan tingkah laku yang terlaksana dalam waktu

yang telah ditentukan atau terjadi secara efektif, diukur dengan skala likert.

Menurut Dagun (2006:596) prestasi belajar adalah tingkat hasil yang

diperoleh pada saat sekarang terhadap suatu bidang yang dipelajari. Menurut

Winkel dalam Endah (2007:11) “Prestasi belajar adalah Hasil dari suatu hasil penilaian dibidang pengetahuan, keterampilan, sikap sebagai hasil belajar yang

(6)

2.4 Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep variabel yang digunakan dalam penelitian ini

terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan satu variabel tidak bebas yaitu:

1. Variabel bebas (independent) (X), yaitu Kecerdasan Emosi dan Stres

2. Variabel tidak bebas (dependent variabel) (Y), adalah Prestasi Belajar

Variabel Bebas (X)

Variabel Terikat (Y)

Gambar 2.1. Kerangka Konsep

METODE ANALISIS DATA

1.

Regresi linier berganda, untuk mengetahui pengaruh antara independen

variabel (X

1

, X

2

) terhadap dependen variabel (Y) dengan persamaan dasar.

2.

Pengujian Hipotesis

a.

Perhitungan koefisien korelasi (R) digunakan untuk mengetahui

kuatnya pengaruh antara variabel bebas dan tidak bebas.

b.

Perhitungan Koefisien Determinasi (R

2

) digunakan untuk mengukur

besarnya pengaruh antara dua variabel atau lebih. Semakin besar nilai

R

2

maka semakin besar pengaruh antara variabel yang tidak bebas

dengan variabel bebas.

c.

Uji F (serentak) digunakan untuk mengetahui apakah koefisien regresi

variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak

bebas.

Kecerdasan Emosi

(X )

Prestasi Belajar

(Y)

Stres

(7)

d.

Uji t (parsial) digunakan untuk menguji apakah masing-masing

variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak

bebas.

ANALISIS

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara

kecerdasan emosi dan stres terhadap prestasi, menggunakan bantuan komputer

program SPSS 18.0 maka menghasilkan persamaan regresi berganda, sebagai

berikut:

Y = 1,554 + 0,660 X1 - 0,109 X2

Persamaan diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi variabel X1

(kecerdasan emosi) sebesar 0,660 dengan nilai standardized coefficient beta

sebesar 0,855 dan nilai thitung sebesar 11,676 dengan signifikansi sebesar 0,000

yang berarti variabel kecerdasan emosi (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Mulawarman (Y).

Nilai koefisien regresi variabel X2 (stres) sebesar -0,109 dengan nilai

standardized coefficient beta sebesar -0,116 dan nilai thitung sebesar -1,589 dengan

signifikansi sebesar 0,119 yang berarti variabel stres (X2) tidak berpengaruh

signifikan terhadap prestasi belajar Mahasiswa jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Apabila X1 naik sebesar 1% sedangkan X2 tetap maka Y akan naik

sebesar 0,660 dan apabila X2 naik sebesar 1% sedangkan X1 tetap maka Y akan

turun sebesar -0,109.

1.

Koefisien Korelasi (R)

Berdasarkan hasil data didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar R sebesar

0,865. Hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat kuat antara variabel

kecerdasan emosi (X1), dan stres (X2), dengan variabel prestasi belajar (Y) karena

berada diinterval koefisien 0,800-1,000

.

2.

Koefisien Determinasi (R

2

)

berdasarkan dari tabel yang menunjukkan koefisien determinasi (R2)

(8)

dan stres (X2) sedangkan sisanya sebesar 25,2% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak masuk dalam variabel yang diteliti.

3.

Uji F (uji simultan/bersama-sama)

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel diatas diketahui bahwa nilai

Fhitung sebesar 69,736 sedangkan Ftabelpada taraf signifikan (α) = 0,05 dengan df1

= 2 dan df2 = 47 adalah sebesar 3,20 maka Fhitung > Ftabel atau pada tabel ANOVA

terlihat nilai signifikansi 0,000 untuk seluruh variabel, dengan demikian bahwa

bersama-sama kecerdasan emosional dan stres terbukti berpengaruh positif secara

signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa (Y).

4.

Uji t (uji parsial/individual)

Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel kecerdasan emosi

(X1), sebesar 11,676 dan diketahui ttabel sebesar 1,67793 (Uji satu arah, pada

kolom 4 dengan df 47), maka thitung > ttabel, dengan demikian variabel kecerdasan

emosi (X1) terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel prestasi

belajar (Y). Pada level of significant 0,05 diperoleh thitung untuk variabel stres

(X2), sebesar -1,589 dan diketahui ttabel sebesar 1,67793 (Uji satu arah, pada

kolom 4 dengan df 47), maka thitung < ttabel, dengan demikian variabel stres (X2)

terbukti tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel prestasi belajar (Y).

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil perhitungan persamaan regresi linier berganda dalam

penelitian ini diketahui bahwa nilai variabel independent bertanda positif dan

negatif yang berarti variabel kecerdasan emosi (X1) secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi belajar (Y), dan stres (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar (Y), hal ini berarti bahwa

peningkatan terhadap kecerdasan emosi (X1) dan penurunan dari stres (X2) akan

mendorong prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas

Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Dari hasil analisis koefisien korelasi (R) bahwa variabel kecerdasan

emosional (X1) dan stres (X2) mempunyai hubungan yang sangat kuat terhadap

prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

(9)

kecerdasan emosional (X1) dan stres (X2) layak digunakan sebagai metode

penunjang prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas

Ekonomi Universitas Mulawarman (Y).

Nilai koefisen determinasi (R2) menunjukkan bahwa variabel kecerdasan

emosional (X1) dan stres (X2) mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar

mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Mulawarman (Y) dan terdapat sebagian pengaruh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini misalnya variabel motivasi, lingkungan,

komunikasi dan sebagainya.

Berdasarkan perhitungan uji F (serentak/simultan) menunjukkan nilai

Fhitung lebih besar daripada Ftabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, berarti dapat

disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel kecerdasan emosional (X1) dan

stres (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi

belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Mulawarman (Y).

Berdasarkan perhitungan uji t (parsial) pada variabel kecerdasan emosi

(X1) menunjukkan nilai thitung lebih besar daripada ttabel sehingga H0 ditolak dan H1

diterima, berarti dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosi (X1) berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen

Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y). Adanya kesadaran

untuk mengelolah kecerdasan emosi setiap individu mahasiswa untuk selalu

berusaha berprestasi dalam belajar, bisa mengontrol emosi dengan baik, berusaha

mengatasi masalah pada saat tertekan, dapat membina hubungan yang baik

dengan teman-teman dikelas maupun disekitar kampus, dan dapat menunda

bersenang-senang saat meraih impian, hal ini mampu mendorong prestasi belajar

mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Mulawarman.

Apabila kecerdasan emosi bisa lebih ditingkatkan maka akan

berpengaruh positif pada prestasi belajar mahasiswa dalam gabungan dari

keahlian, kemampuan dan kompetensi non-kognitif yang mempengaruhi

kemampuan seseorang untuk berhasil dalam menghadapi tuntutan dan

tekanan dalam meraih prestasi.

(10)

intelligence, EI

) adalah gabungan dari keahlian, kemampuan dan

kompetensi non-kognitif yang mempengaruhi kemampuan seseorang

untuk berhasil dalam menghadapi tuntutan dan tekanan lingkungan.

Berdasarkan perhitungan uji t (parsial) pada variabel stres (X2)

menunjukkan nilai thitung lebih besar daripada ttabel sehingga H0 ditolak dan H1

diterima dan Nilai koefisien regresi variabel X2 (stres) sebesar -0,109 dengan

nilai standardized coefficient beta sebesar -0,116 dan nilai thitung sebesar -1,589

dengan signifikansi sebesar 0,119 yang berarti variabel stres (X2) tidak

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar Mahasiswa jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman (Y). Adanya stres pada setiap

individu mahasiswa yang menjadi marah karena hal sepele yang menimpa pada

saat bekerja, cenderung bereaksi lebih terhadap situasi yang terjadi disekitar,

sering merasa tidak sabar ketika terjadi penundaan dalam jam mengajar dosen,

merasa putus asa dan sedih ketika nilai buruk, merasa tidak ingin mengikuti

perkuliahan ketika beban pekerjaan terasa berat, dan merasa sulit untuk

meningkatkan inisistif pada saat diskusi kelas terbukti tidak berpengaruh

signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa.

Hal ini bisa terjadi karena adanya alat ukur yang kurang valid dan

reliable, pertanyaan dalam kuesioner yang hanya memiliki sedikit pertanyaan

mengakibatkan hasil tersebut tidak signifikan. Adanya outliers, adalah data yang

aneh, seperti karakteristik sampel dalam kuesioner yang mengakibatkan

responden kurang serius dalam mengisi kuesioner sehingga hasil dalam outliers

kurang memiliki peluang untuk mendapatkan hasil yang signifikan. Akibat dari

outliers ini maka eror standar akan meningkat dan signifikansi berbanding

terbalik dengan eror standar, jadi semakin besar eror standar semakin kecil

peluang untuk mendapatkan hasil yang signifikan.

Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosi (X1)

berpengaruh dominan terhadap prestasi belajar (Y), dibuktikan dengan nilai

standardized coefficients beta terbesar atau lebih besar dari nilai standardized

(11)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan sebelumnya mengenai kecerdasan emosional dan stres

terhadap prestasi belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas

Ekonomi Universitas Mulawarman., maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1.

Kecerdasan emosional (X

1

) dan stres (X

2

) secara bersama-sama

berpengaruh positif dan negatif terhadap prestasi belajar mahasiswa yang

mana kedua variabel tersebut berpengaruh sebesar 74,8% terhadap prestasi

belajar sedangkan sisanya sebesar 25,2% dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak masuk dalam variabel yang diteliti.

2.

Sesuai dengan hasil

standardized coefficients beta

menunjukkan bahwa

kecerdasan emosi (X

1

) berpengaruh positif dan dominan terhadap prestasi

belajar mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

Universitas Mulawarman.

3.

Stres (X

2

) tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

mahasiswa yang mana nilai koefisien regresi variabel X

2

(stres) sebesar

-0,109 dengan nilai

standardized coefficient beta

sebesar -0,116 dan nilai

t

hitung

sebesar -1,589 dengan signifikansi sebesar 0,119 yang berarti

variabel stres (X

2

) tidak berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar

Mahasiswa

jurusan

Manajemen

Fakultas

Ekonomi

Universitas

Mulawarman (Y).

SARAN

1.

Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman perlu memperhatikan lagi

faktor-faktor lain selain kecerdasan emosi dan stres yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar seperti budaya organisasi, motivasi, gaya

kepemimpinan dan lain-lain, yang tidak masuk dalam penelitian ini.

(12)

pengajar, dan bagian akademik agar bisa mendorong prestasi belajar

mahasiswa jurusan Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas

Mulawarman

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Konsep

Referensi

Dokumen terkait

Tidak ada jawaban benar atau salah pada kuesioner ini, segala masukan Anda merupakan informasi berharga bagi penelitian ini. Informasi yang Anda berikan hanya untuk kepentingan

Penilaian validitas isi perangkat praktikum dilakukan melalui observasi pada peragaan penggunaan perangkat percobaan dilanjutkan dengan diskusi untuk menentukan

[r]

Variabel bebas : Sumber air baku, Tendon air baku, Sanitasi depot, Hygiene perorangan, Alat produksi, Proses pengemasan, Manajemen dan pengendalian mutu Tidak ada

Pengetahuan informan tentang merek-merek rokok terbilang bagus, informan bisa dengan jelas menyebut nama-nama rokok. Akan tetapi pengetahuan informan dalam hal penyakit yang

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah menghasilkan rekomendasi sistem pembangkit listrik hibrida (PLH) berbasis bahan bakar minyak dan biogas jarak

The proposed model, adapted and updated from [41] had three key components: (i) input components have user interface elements on them consists of four elements

Untuk menghilangkan benturan tersebut maka digunakan algoritma fuzzy evolusi dengan menggunakan jumlah populasi 100 dan jumlah generasi 200, sehingga diperoleh jadwal