• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun karakter bangsa melalui penerapan standar standar dalam pembelajaran IPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Membangun karakter bangsa melalui penerapan standar standar dalam pembelajaran IPA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MEMBANGUN KARAKTER SISWA MELALUI PENERAPAN STANDAR-STANDAR DALAM PEMBELAJARAN IPA

Insih Wilujeng*)

*) Prodi Pendidikan Fisika, FMIPA UNY alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281; e-mail: insihuny@yahoo.co.id

Standar inkuiri ilmiah; standar isi, standar proses dan standar asesmen merupakan empat (4) dari sepuluh (10) standar yang direkomendasikan oleh Standards for Science Teacher Preparation dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan empat standar untuk mewujudkan ketercapaian karakter siswa dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh mahasiswa calon guru IPA SMP. Metode penelitian adalah deskriptif dimana melalui mata kuliah IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya dilakukan analisis terhadap semua variabel terkait tujuan penelitian. Fokus analisis meliputi analisis standar isi dan proses inkuiri ilmiah dalam IPA (topik IPA; pertanyaan inkuiri, metode, dan asesmen) serta analisis capaian karakter siswa dari hasil pengembangan silabus pembelajaran IPA dan RPP karya mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA selama proses perkuliahan. Adapun instrumen-instrumen dalam penelitian meliputi analisis kompetensi kurikulum/standar pembelajaran IPA SMP/MTs, silabus pembelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri ilmiah, RPP lengkap dengan lampirannya. Hasil penelitian diperoleh standar isi IPA-Biologi (meliputi topik: mata, sistem pernapasan, sistem syaraf, ciri tumbuhan lumut dan paku); IPA-Fisika (meliputi topik: gelombang elektromagnetik, perubahan wujud zat, tekanan udara, pembiasan cahaya, suhu dan tekanan mempengaruhi proses pembentukan tanah); IPA-Kimia (meliputi topik: molekul unsur dan molekul senyawa, unsur-unsur dalam matahari, reaksi kimia pada logam dan air); IPA-Bidang lain (meliputi topik: gerhana matahari dan pencemaran lingkungan). Terdapat enam pertanyaan inkuiri ilmiah hasil analisis, yaitu “Bagaimanakah proses terjadinya gerhana matahari?; Mengapa terjadi hujan asam?; Bagaimanakah besi bisa berkarat?; Bagaimana manusia bernapas?; Pernahkan kalian melihat pelangi siang hari? dan Bagaimanakah terbentuknya tanah?” Penerapan metode dalam pendekatan inkuiri ilmiah meliputi eksperimen, diskusi, proyek, permainan, bermain peran, kaji referensi, demonstrasi dan penyelidikan; sedangkan asesmen yang diterapkan meliputi tes tertulis, tes unjuk kerja, portofolio dan penugasan. Adapun aspek karakter siswa yang dicapai melalui pendekatan inkuiri ilmiah meliputi apresiasi praktik hidup bersih dan sehat; syukur pada Tuhan; apresiasi terhadap keseimbangan alam, sains dan teknologi; jujur dan akurasi dalam pencatatan dan validasi data; memiliki keterampilan berpikir dan strategi berpikir ilmiah.

Kata-kata kunci: karakter building, standar isi, standar proses, standar inkuiri ilmiah, standar asesmen.

(2)

IN LEARNING SCIENCE

Insih Wilujeng*)

*) Program Study of Physics Education, Mathematics and Science Faculty, Yogyakarta State university, adress: Karangmalang, Yogyakarta 55281;

e-mail: insihuny@yahoo.co.id

Standard of scientific inquiry, content, process and assessment are four from ten standards that be recomended by Standards for Science Teacher Preparation in learning of science. The objectives of this research are make discription for standard of scientific inquiry, content, process and assessment in science learning to bring realization achieving student’s character from the developing of teaching material candidate of secondary science teacher. The metodology of this research is descriptive, that is in the lesson of Integrated Science and Learning had done analysis to all variables that connect with the objective of the research. Focus analysis are the standard of content and process scientific inquiry in science (the topic in science; inquiry questions; methods; assesment) and analysis the character of students from the learning’s silaby of science and lesson plan had developed by the students. The instruments of this research are analysis competence of curriculum for science’s secondary school (SMP), science learning’syllabus with scientific inquiry approach, the lesson plan with another teaching material. Result of the research are content standard for science-biology (topics : eye, respiratory system, nervous system, the characteristic of mosses and ferm); science-physics (topics: electromagnetic’s wave, change of materials, the pressure of air, the refraction of light, temperature and pressure are factors that contributed in the forming of soil; science-chemistry (topics: elements and compounds, the elements in sun, reaction chemically in metal and water); science-another topics (the solar eclipse, the polution in the environment). There are 6 the question of scientific inquiry “ How the process of solar eclipse?; Why is the acid rain?; How is the metals can corrode?; How the process of respiration in human? Can you see the rainbow in the daylight?; How is the forming process of soil. The methods that applied in scientific inquiry are experiment, discussion, game, role playing, seek of reference, demonstration, and investigation. The assesment that applied are test, performance assesment, portfolio, and tasks. The characters of student’s aspecs that be got throught scientific inquiry approach are appreciation of clear and healty life, be grateful for God’s generosity, appreciation of balanced ecosystem, science and tecnology; honest and accurate in note and validity of datas, had the thinking skills and strategies of scientific thinking.

Kata-kata kunci: karakter building, standard of content, standard of process,standard of scientific inquiry, standard of assesment.

(3)

NSTA (2003: 4 -30) menyebutkan 10 standar untuk persiapan guru IPA, yaitu standar isi (content); standar hakikat IPA (nature of science); standar inkuiri (inquiry); standar issues; standar keterampilan umum mengajar; standar kurikulum; standar sains (IPA) dan masyarakat; standar asesmen; standar keselamatan dan kesejahteraan; serta standar pertumbuhan profesional. Rekomendasi isi materi (content) untuk guru-guru IPA SMP/MTs meliputi standar materi biologi, fisika (kebumian dan astronomi), kimia serta bidang lain (lingkungan dan kesehatan).

Berdasarkan analisis Benchmarks For Science Literacy (AAAS, 1993:59-93), maka standar isi IPA meliputi: setting fisika; kebumian; proses pembentukan bumi; struktur materi; transportasi energi; gerak; sifat gaya; keanekaragaman hidup, hereditas; sel; saling ketergantungan; aliran zat dan energi; evolusi; identitas manusia; pertumbuhan manusia; fungsi-fungsi dasar; kesehatan fisik; dan kesehatan mental.

Rutherford dan Ahlgren (1990: 35-50) dalam bukunya Science For All Americans menyebutkan, bahwa standar isi untuk IPA meliputi: bidang biologi (keanekaragaman makhluk hidup, hereditas, sel, saling ketergantungan dalam kehidupan, aliran materi dan energi, evolusi makhluk hidup, siklus hidup, fungsi-fungsi dasar dan kesehatan fisik-mental); bidang kimia (konsep awal api, hukum Lavoisier, kimia baru, membelah atom, atom bukan lagi bagian terkecil materi, fisi menghasilkan energi yang sangat besar dan pengembangan senjata nuklir; bidang fisika (struktur bahan, transportasi energi, gerak benda, gaya-gaya alam dan relativitas); bidang kebumian dan antariksa (alam semesta, tata surya, penyatuan langit dan bumi, hukum gravitasi, pergerakan permukaan bumi, teori tektonik lempeng).

(4)

makhluk hidup dalam ekosistem; sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup; partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wujud zat; perubahan dan kegunaan zat; gaya, usaha, energi, getaran, gelombang, optik, listrik, magnet; sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya.

IPA mengutamakan inkuiri dan pemecahan masalah. Dalam proses inkuiri dan pemecahan masalah keterampilan-keterampilan ilmiah dan berpikir adalah bermanfaat. Keterampilan-keterampilan ilmiah penting dalam penyelidikan ilmiah seperti halnya melakukan eksperimen dan melaksanakan proyek.

Inkuiri mengutamakan pembelajaran melalui pengalaman. Inkuiri secara umum memiliki makna untuk menemukan informasi, untuk menanyakan dan menginvestigasi fenomena yang terjadi dalam lingkungan. Pembelajaran melalui inkuiri terjadi ketika konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama IPA diselidiki dan ditemukan oleh siswa sendiri. Melalui aktivitas seperti eksperimen, siswa menyelidiki suatu fenomena dan menggambarkan kesimpulan sendiri. Guru memandu siswa untuk memahami konsep IPA melalui hasil dari inkuiri. Keterampilan-keterampilan berpikir dan keterampilan-keterampilan ilmiah dikembangkan lebih jauh selama proses inkuiri. Oleh karena itu pendekatan inkuiri mungkin tidak terpenuhi untuk seluruh situasi pembelajaran. Kadang-kadang inkuiri mungkin lebih tepat untuk guru menghadirkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip secara langsung pada siswa (Bruce Joice, 1996: 27)

Stiggins (1994: 23) menjelaskan ada 4 metode asesmen yang bisa diterapkan dalam pembelajaran IPA, yaitu selected response, essay assessment, performance assessment dan personal communication, sedangkan lima target asesmen antara lain: pengetahuan (knowledge), penalaran (reasoning), keterampilan (skills), produk/karya (product), afektif (affective). Implementasi penilaian otentik dalam IPA dapat dijelaskan, bahwa standar kompetensi lulusan dari KTSP menuntut adanya penilaian otentik, dimana sekolah atau institusi pendidikan membantu siswa menjadi mahir serta meminta siswa menampilkan tugas serupa dunia sesungguhnya (mampu menampilkan tugas bermakna) yang pada akhirnya diharapkan dapat menjadi warga negara yang produktif.

(5)

proses akan membentuk siswa yang memiliki keterampilan ilmiah (scientific skills), keterampilan berpikir (thinking skills) dan strategi berpikir (strategy of thinking); standar inkuiri ilmiah akan membentuk siswa yang mampu berpikir kritis dan kreatif (critical and creative thinking); standar asesmen mengevaluasi siswa secara manusiawi artinya sesuai apa yang dialami siswa dalam pembelajaran (authentic assessment). Penerapan standar-standar dalam pembelajaran IPA khususnya empat standar tersebut akan memberikan soft skill berupa karakter siswa, untuk itu sangat diperlukan pembelajaran IPA yang menerapkan standar-standar guna membangun karakter siswa. Siswa yang berkarakter dapat dicirikan apabila siswa memiliki kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan-keterampilan dan sikap dalam usaha untuk memahami lingkungan (Anna Poedjiadi, 2005: 7)

Keterampilan-keterampilan yang dimaksud dalam pembelajaran IPA meliputi keterampilan-keterampilan ilmiah yaitu keterampilan proses dan keterampilan manipulatif; keterampilan-keterampilan berpikir yaitu keterampilan berpikir kritis dan keterampilan berpikir kreatif; sedangkan strategi berpikir yaitu strategi konseptualisasi, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah (Curriculum Development Center, 2002: 3-7).

(6)

Mencermati permasalahan bahwa penerapan beberapa standar dalam pembelajaran IPA dapat berdampak langsung pada pembentukan atau pembangunan karakter siswa, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah deskripsi standar isi IPA, standar proses dalam inkuiri ilmiah dan standar asesmen dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh mahasiswa calon guru IPA SMP dalam mewujudkan ketercapaian karakter siswa? Adapun tujuan penelitian adalah mendeskripsikan standar isi IPA, standar proses dalam inkuiri ilmiah dan standar asesmen yang muncul dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh mahasiswa calon guru IPA SMP dalam mewujudkan ketercapaian karakter siswa.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana peneliti melakukan analisis terhadap perangkat hasil karya mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA (calon guru IPA SMP) selama mengikuti perkuliahan IPA Terintegrasi dan Pembelajarannya pada Semester Genap tahun 2010. Adapun perangkat yang dianalisis meliputi 1) hasil analisis kompetensi kurikulum dan silabus pembelajaran IPA dengan pendekatan inkuiri ilmiah, 2) RPP lengkap dengan bahan pembelajaran lainnya dengan pendekatan inkuiri ilmiah. Hasil analisis bertujuan memperoleh pemetaan analisis standar isi, proses, asesmen dan inkuiri ilmiah.

Hasil Penelitian

Hasil analisis terhadap perangkat karya mahasiswa diperoleh peta analisis standar inkuiri ilmiah (berupa pertanyaan inkuiri), standar isi IPA, standar proses (metode pembelajaran) dan standar asesmen serta aspek karakter siswa (keterampilan berpikir, strategi berpikir dan nilai luhur/mulia) seperti dideskripsikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Deskripsi ketercapaian aspek karakter dalam penerapan standar IPA

No Pertanyaan Inkuiri

Standar Aspek Karakter

Isi Proses Asesmen

1 Bagaimana Terjadinya Gerhana Matahari?

Indera mata manusia(Biologi); gelombang elektromagnetik

eksperimen, diskusi, permainan, kaji referensi

tes tertulis dan tes unjuk kerja,

(7)

No Pertanyaan Inkuiri

Standar Aspek Karakter

Isi Proses Asesmen

(cahaya dan sifat-sifatnya); unsur-unsur yang terkandung dalam matahari (Kimia), gerhana matahari (Astronomi) membuat kesimpulan, generalisasi, evaluasi Strategi Berpikir: konseptualisasi dan pengambilan keputusan Nilai Mulia: Mengapresiasi dan praktik hidup bersih dan sehat Menjadi bersyukur pada Tuhan 2 Mengapa Terjadi Hujan Asam? Perubahan wujud (penguapan dan pengembunan) (Fisika); Molekul unsur dan molekul senyawa (Kimia); siklus air (Kebumian), pencemaran lingkungan (Lingkungan) observasi, diskusi, permainan tes tertulis, portofolio, tes unjuk kerja Keterampilan Berpikir: menghubungkan, perbedaan dan perbandingan. Strategi Berpikir : konseptualisasi dan pengambilan keputusan Nilai Mulia:

Memiliki ketertarikan dan rasa ingin tahu terhadap lingkungan Merealisasikan sains sebagai makna memahami alam Mengapresiasi kesetimbangan alam 3 Bagaimana terjadinya korosi? Keasaman air hujan dan reaksi kimia pada logam (Kimia), peran manusia dalam mengelola kerusakan lingkungan (Lingkungan) eksperimen, proyek dan diskusi

tes tertulis dan tes unjuk kerja

Keterampilan Berpikir: semua jenis

keterampilan Strategi Berpikir : konseptualisasi, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Nilai Mulia: Merealisasikan sains sebagai makna memahami alam Mengapresiasi kesetimbangan alam Mengapresiasi kontribusi sains dan teknologi

4

(8)

No Pertanyaan Inkuiri

Standar Aspek Karakter

Isi Proses Asesmen

bernapas? ekspirasi) (Biologi), Penerapan tekanan udara/atmosfer (Fisika), Molekul unsur dan molekul senyawa (Kimia) kaji referensi dan diskusi

dan penugasan perbandingan, menghubungkan Strategi Berpikir : konseptualisasi dan pengambilan keputusan

Mengapresiasi dan praktik hidup bersih dan sehat Nilai Mulia: Menjadi bersyukur pada Tuhan Menjadi mudah merespon tentang keselamatan diri, orang lain dan lingkungan 5 Pernahkan

kalian melihat pelangi di siang hari?

Sistem saraf pada Indera penglihatan (Biologi), pembiasan cahaya (Fisika), Air (Kimia) percobaan sederhana, investigasi dan role playing

tes tertulis dan tes unjuk kerja

Keterampilan Berpikir: semua jenis

keterampilan berpikir Strategi Berpikir : konseptualisasi, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Nilai Mulia: Mengapresiasi kontribusi sains dan teknologi

Memiliki ketertarikan dan rasa ingin tahu terhadap lingkungan Berpikir rasional 6 Bagaimana-kah terbentuknya tanah? Ciri-ciri tumbuhan lumut dan paku (Biologi), Temperatur dan tekanan adalah faktor yang mempengaruhi proses terbentuknya tanah(Fisika), Tanah (Kebumian) diskusi, investigasi dan demonstrasi

tes tertulis, tes unjuk kerja, portofolio dan penugasan Keterampilan Berpikir: semua keterampilan berpikir

Strategi Berpikir : konseptualisasi, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah Nilai Mulia: Mengapresiasi kontribusi sains dan teknologi

(9)

Kesimpulan dan Saran

Mengacu hasil analisis perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA, maka menunjukkan bahwa mahasiswa mampu merancang pembelajaran yang menerapkan standar-standar dalam IPA, sesuai rekomendasi dari berbagai standar persiapan guru IPA. Dari 4 standar yang dianalisis maka karakter siswa akan dapat dibangun melalui proses pembelajaran. Pembangunan karakter memang seharusnya dimulai sejak awal melalui proses pembelajaran supaya tujuan pendidikan jangka panjang tercapai, yaitu membentuk generasi bermoral.

Standar inkuiri ilmiah mampu menghasilkan pertanyaan inkuiri yang bersifat penyelidikan dan pemecahan masalah, standar isi mampu mencapai kompetensi isi dari IPA baik Biologi, Fisika, Kimia, Lingkungan, Kebumian, Astronomi; standar proses mampu melatih siswa mengalami berbagai proses pembelajaran (eksperimen, demonstrasi, diskusi, bermain peran, game, kaji referensi) dan standar asesmen akan mengevaluasi siswa sesuai pengalaman belajarnya (tes, unjuk kerja, tugas, portofolio).

Saran yang bisa peneliti sampaikan adalah pembelajaran dalam IPA hendaknya mampu memberikan kontribusi dalam membangun karakter siswa melalui penerapan pembelajaran IPA sesuai standar-standarnya yang dikembangkan dalam bentuk perangkat pembelajaran yang dirancang.

Daftar Pustaka

Anna Poedjiadi. (2005). Pendidikan Sains dan Pembangunan Moral Bangsa. Bandung : yayasan Cendrawasih

American Assosiation for the Advancement of Science. (1993). Benchmarks for Science Literacy. Project 2061. New York: Oxford University Press.

Bruce Joice & Marsha Weil. (1996). Models of Teaching 5th Ed. United States of

America: Allyn & Bacon. A. Simon & Schuster Company.

(10)

Lemin, M., Potts, H. And Welsford, P. Editor. (1994). Valuaes Strategies for Classroom Teachers. Victoria: The Australian Council for Educational Research Ltd.

Rutherford, F.J. dan Ahlgren, A. (1990) Science for All Americans. New York : Oxford University Press.

Stiggins , R. J., (1994). Student-Centered Classroom Assessment. New York: Merrill, an imprint of Macmillan College Publishing Company

---. (2007). Panduan Penyusunan KTSP Lengkap. Yogyakarta: Pustaka Yustisia

Tentang Penulis:

Dr. Insih Wilujeng, lahir di Madiun pada 02 Desember 1967. Sejak tahun 1993 sampai sekarang menjadi staf pengajar di Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta. Riwayat pendidikan S1 Pendidikan Fisika IKIP

Yogyakarta lulus Tahun 1991, S2 Pendidikan IPA UNESA Surabaya lulus Tahun

Referensi

Dokumen terkait

untuk mencurahkan semua perhatian terhadap usaha. 190 Kelompok dampingan dalam memulai kegiatan wirausahanya telah mampu berkomitmen dengan menyatukan visi, cita-cita, dan

Konsep intelektual Barat tidak sesuai digunakan sebagai neraca untuk menilai tradisi dan budaya intelektual Melayu-Islam kerana wujud perbezaan bersifat fundamental

Dengan pemberitahuan melalui sms dan menggunakan alarm sebagai respondan, sensor suhu LM35, sensor api Flame Detector serta sensor asap dan gas MQ2 sebagai

Satpol PP dalam melaksanakan tugas untuk meningkatkan kepatuhan dan ketaatan masyarakat terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati serta penyelenggaraan

Pengaruh kemitraan dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Bandung : Humaniora Mulyasa E, (2008), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, suatu panduan praktis.. Bandung :

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dalam analisa Besi(II) dengan pengompleks 1,10-fenantrolin pada pH 4,5 dengan spektrofotometer

Analisa teknikal memfokuskan dalam melihat arah pergerakan dengan mempertimbangkan indikator-indikator pasar yang berbeda dengan analisa fundamental, sehingga rekomendasi yang