METABOLISME
Oleh:
NUTRIEN Makromolokul
Ⱥ
mikromolokul
SEL
(METABOLIME)
METABOLISME (fungi)
merupakan seluruh reaksi khemis yang terjadi di dalam sel.
Meliputip :
Anabolisme : pembentukan molokul komplek yang membutuhkan energi.
K t b li k d k i l k l k l k k
Katabolisme : merupakan proses reduksi molokul kompleks yang akan menghasilkan energi.
PRODUKSI ENERGI : PRODUKSI ENERGI :
Dimulai dari pembongkaran glukosa yang diikuti oleh 2 jalur utama yaitu : EMBDEN‐MEYERHOF (EM) DAN PHENTOSA PHOSPHAT (PP).
Kedua jalur tersebut memiliki kesamaan yaitu menghasilkan GLISERALDEHID P
GLISERALDEHID‐3P.
Kedua jalur tersebut memilki perbedaan fungsi :
EM : merupakan jalur untuk menghasilkan energi dan untuk
EM : merupakan jalur untuk menghasilkan energi dan untuk
menyediakan prekursor untuk sintesis bahan‐bahan sel (anabolisme).
PP : untuk menghasilkan produk intermedier untukm sintesis asam nukleat (Robose‐5P) dan untuk sintesis asam amino aromatik
Embden‐meyerhof dan siklus Tri Karboksilat
y EMBDEN MEYERHOF (HEKSOSA y SIKLUS TRI KARBOKSILAT/TCA
y EMBDEN MEYERHOF (HEKSOSA
DI PHOSPHAT) :
Di mulai dengan pemecahan mol gula (6 C) yang akan difosforilasi menjadi fruktose 1 6 di Phosphat
y SIKLUS TRI KARBOKSILAT/TCA :
Melalui siklus TCA molokul gula seluruhnya dioksidasi secara sempurna menjadi 6 mol CO2. menjadi fruktose ‐1,6 di Phosphat
yang memerlukan 2 molokul ATP.
Fruktose‐1,6 di Phosphat
selanjutnya akan dikonversikan
d l ( )
Komponen nukleotid : (NAD+),
(NADP+) dan (FAD+) akan
mengalami reduksi menjadi (NADH), (NADPH) dan FADH2 menjadi 2 mol asam piruvat (3 C).
Pada reaksi ini dibentu 4 ATP.Reaksi ini terjadi di dalam sitosol.
Oksidasi 2 mol asam piruvat (terjadi
( ), ( ) 2
akan dioksidasi secara kontinyu melalui transpor elektron dan
oksigen sebagai aseptor terakhirnya (respirasi aerob).
p ( j
di dalam mitokhondria) menjadi 2 mol Asetil‐CoA .
Asetil‐CoA (2C) bereaksi dengan oxaloasetat (4 C) membentuk asam
( esp as ae ob).
Pada proses ini juga akan dihasilkan energi ATP.
Sehingga energi dapat berasal dari :
b k k l k l d
oxaloasetat (4 C) membentuk asam sitrat (6C) yang selanjutnya diubah menjadi oxalasetat melalui reaksi dalam siklus Tri Karboksilat (TCA =Tri Caroxylic Acid)
pembongkran makromolokul,dan dari rantai transport elektron.
SUBSTRAT
NON
GLUKOSA
y FUNGI DAPAT TUMBUH PADA SUBSTRAT NON GLUKOSA : xylosa
y FUNGI DAPAT TUMBUH PADA SUBSTRAT NON GLUKOSA : xylosa, asam asetat, asam amino dan asam lemak.
y PEMANFAATANPEMANFAATAN SUMBERSUMBER NONNON GLUKOSAGLUKOSA ::
1. XYLOSA : merupakan komponen utama hemiselulosa. Melalui jalur Pentosa Phosphat dapat dikonversikan
Melalui jalur Pentosa Phosphat dapat dikonversikan menjadi energi.
2. ASAM ASETAT : melalui reaksi Oksal Asetat dengan Asetil C A k b k A Si d l l i ikl TCA
CoA kan terbentuk Asam Sitrat dan melalui siklus TCA akan menghasilkan energi 12 ATP dan berbagai prekursor.
3. ASAM AMINO (GLUTAMAT ) : melalui prosesp deaminasi menjadi ‐ ketoglutarat masuk ke siklus TCA
menghasilkan 9 ATP.
4.ASAM LEMAK : dikonversi menjadi Asetyl‐CoA ( ‐
4.ASAM LEMAK : dikonversi menjadi Asetyl CoA (
GULA SELALU DIBUTUHKAN DALAM PROSES SINTESIS(ASAM NUKLEAT).
PROSES REGENERASI GULA DENGAN SUBSTRAT NON GULA DISEBUT DENGAN
PROSES REGENERASI GULA DENGAN SUBSTRAT NON GULA DISEBUT DENGAN
GLUKONEOGENESIS.
Apabilap tumbuh ppd.substrat asetat : ASETAT akan dikonversi menjadij asetil‐Co A. Asetil‐CoA ȹ oksaloasetat (melalui lintasan pendek yang disebut siklus glioksilat)
Reaksi pertama yang terjadi adalah pemecahanisositrat (6 C) ȹ suksinat (4C) dan glioksilat (2C)
(2C).
Glioksilat bereaksi dengan asetil-CoA ȹ malat yang selanjutnya terbentuk oksalasetat.
Oksalaset mengalami dekarboksilasi membentuk Phospho Enol Pyruvat (PEP).
PEP secara reversibel akan membentuk gula (selama lintasan EM/HDP berhenti).
Respirasi
pada
fungi
y Respirasi merupakan proses pembentukan energi yang
y Respirasi : merupakan proses pembentukan energi yang menggunakan zat anorganik sebagai aseptor elektron.
y RESPIRASI PADA FUNGI :
1. RESPIRASI AEROB: jika oksigen sebagai aseptor elektron ,siklus TCA berjalan .
2 FERMENTASI : jika tidak tersedia oksigen sebagai aseptor
2. FERMENTASI : jika tidak tersedia oksigen sebagai aseptor elektron sehingga menggunakan ZAT ORGANIK sebagai aseptor elektron . ENERGI BERSIH YANG DIHASILKAN SANGAT KECIL HANYA 2 ATP DARI MASING‐MASING MOLOKUL GULA.
3 RESPIRASI AN AEROB :menggunakan zat an organik
KATABOLISME
CHITIN
y Merupakan HOMOPOLIMER dari ‐1,4 N‐acetyl‐D
glukosamin dan merupakan polimer kedua terbanyak di alam setelah selulosa.
y Khitin berbentuk amorf, tidak berwarna, tidak larut dalam air, asam encer, alkohol dan semua pelarut organik lainnya ,
namun dapat larut dalam fluoroalkohol. namun dapat larut dalam fluoroalkohol.
y Khitin pada jamur berbentuk fibril yang memiliki panjang yang berbeda‐beda.S. Cerevisiae memilki panjang 60 nm dan terdapat pada sekat primer
terdapat pada sekat primer.
y Khitin merupakan penyusun dinding sel jamur klas
Basidiomycetes, Phycomycetes , Ascomycetes dan lichenes.
BIOSINTESIS
k l k l P l h
Makromolokul Penyusun Jumlah,Macam
monomer
As Nukleat Nukleotida As. Nukleat
a. RNA b. B. DNA
Nukleotida Ribonukleat
Deoksiribonukleat
4 4
Protein As. amino 20
Polisakharida Monosakharida ~15
L k A l k d 20
Lemak As. lemak dan gliserol
SINTESIS
KHITIN
y
Fruktose,6P
akan
dikonversikan
menjadi
N
‐
Acetyl
Glukosamine
(Gl
Nac)
dengan
penambahan
amine
(
dari
as.
glutamat)
dan
Acetyl
(
dari
acetyl
CoA)
glutamat)
dan
Acetyl
(
dari
acetyl
CoA).
y
Selanjutnya
GlNAc
yang
akan
bereaksi
dengan
UTP
(Uridin
Tri
Pospat)
membentuk
UDP
‐
N
AcGlukosamin
+
P
i (pospatTri
Pospat)
membentuk
UDP N
AcGlukosamin
+
P
i (pospatorganik).
y
UTP
+
Gl
NAc
ȹ
UDP-
Gl
NAc
+P
iMETABOLIT
PD.
MIKROBA
y
Metabolit
Primer
:
Senyawa
hasil
metabolisme
yang
memiliki
berat
molokul
rendah
dan
sebhagai
bahan
pembangun
sel.
b l
k
d
d k
b l
d k
y
Metabolit
Sekunder
:
Produk
metabolisme
yang
tidak
y
Digunakan untuk pertumbuhan.
Ex.
Antibiotik
,deteksi
:
adanya
daerah
hambatan
yang
jernih
disekitar
koloni
METABOLISME
SEKUNDER
MERPAKAN SEJUMLAH REAKSI YANG HASIL‐HASILNYA TIDAK
TERLIBAT LANGSUNG DALAM PERTUMBUHAN NORMAL
TERLIBAT LANGSUNG DALAM PERTUMBUHAN NORMAL.
METABOLISME SEKUNDER ≠ METBOLISME INTERMEDIER.
METABOLIT SEKUNDER : ANTIBIOTIK,HORMON TUMBUH,
MIKOTOKSIN MIKOTOKSIN.
METABOLIT SEKUNDER :
y Dihasilkan pada fase pertumbuhan akhir.
y Dihasilkan dari metabolit intermedier
y Dihasilkan dari metabolit intermedier.
y Tidak esensial bagi pertumbuhan/metabolisme normal.
y Spesifik pada maupun strain.
y Antibiotik : untuk mempertahankan teritori
y Antibiotik : untuk mempertahankan teritori.
y Mikotoksin : anti feedant bagi insekta.
y Melanin : proteksi terhadap ultraviolet.
B / t k ik b i f i di l
y Bau/rasa : untuk menarik serangga sebagi fungsi dispersal.
y Metabolit sekunder : produksinya terkontrol secara ketat (pada akhir
fase eksponensial= dlm bacth culture, ketika nutrien sangat
terbatas/ gen yang mengekspresi akan ditekan dengan tersedianya
terbatas/ gen yang mengekspresi akan ditekan dengan tersedianya
CONTOH
METABOLIT
SEKUNDER
PREKURSOR LINTASAN CONTOH
Gula ‐ Asam kojik (Aspergillus. Spp)
As.amino aliphatik
Bervariasi, sintesis peptida
Penicillin (P.notatum)
aliphatik peptida
Organic acid TCA Itaconic acid ( Aspergillus.spp)
Rubratocsin ( Penicillium rubrum)
F tt id F tt id P l t l (hif b idi t d Fatty acid Fatty acid Polyacetylene (hifa bacidiomycota dan
badan buah)
Acetyl Co‐A Polyketide Patulin (P patulum)
Acetyl Co A Polyketide Patulin (P. patulum)
Grisefulvin (P. Grisofulvum)
Afaltoxsin (A. Falvus,A. Parasiticus)
MIKOTOKSIN
y Merupakan zat yang bersifat racun terhadap hewan maupun manusia.
y Terdapat berbagai macam dan dihasilkan dari berbagai macam
k d l b l
prekursor dan jalur metabolisme.
y Toksin fungi endofit : yang berasosiasi dengan tanaman sangat
FUNGI
PENGHASIL
MIKOTOKSIN
dan
efeknya
Toksin Fungi Sumber Efek
Aflatoksin A. Flavus,
A.parasiticus
Kacang, minyak Kanker hati
Sterigmatocystin A. Vesicolor
B. A. nidulans
Rumput‐rumputan
serealia
Racun dan kankerhati
Ochratoksin A. ochraceus Rumput‐rumputan hati
Ochratoksin A. ochraceus Rumput rumputan hati
Citrinin P.citrinum Biji‐bijian, kacang ginjal
P t li A l t Biji biji N t k i
ANTIBIOTIK
y
Disintesis melalui jalur yang spesifik.
y
Merupakan substansi yang tidak essensial bagi
pertumbuhan.
y
Biasanya berkurang selama perkembangan.
y
Deteksi ; adanya daerah hambatan yang jernih
dis kit k l i
disekitar koloni.
Contoh : Pinisilin (
P notatum P chrysogenum)
Prekursor metabolit sekunder
y
Sintesis metabolit sekunder merupakan canang dari
metabolisme primer.
y
Acetyl
‐
CoA merupakan salah satu prekursor dari
b b
t
t
l i
TERPEN
STEROID
beberapa zat antara lain
TERPEN,
STEROID,
POLKETIDA.
y
Komponen AROMATIK
dapat disintesis dari
yKomponen AROMATIK
dapat disintesis dari
ERYTROSE
‐
4P
dan PHOSPHOENOL
PYRUVAT.
yMetabolit sekunbder lain
disintesis dari :
AMIDE.
JALUR
MEVALONAT,Sintesis :
mikotoksin,
sterol,karotenoid
y
Karotenoid,
sterol,
dan toksin tertentu merupakan
metabolit sekunder yang
mengandung terpen.
metabolit sekunder yang
mengandung terpen.
y
TERPENOID
disintesis melalui jaur MEVALONAT
(karena dr.
jalur ini terbentuk as.
Mevalonat)
y
Jalur MEVALONAT
:
Asetil
‐
KoA merupakan zat kimia
kunci pd.
Jalur ini.
y
2
mol
Asetil
‐
KoA (mengalami kondensasi)
→
A t
til K A ( k
b
k i d
2
l A til
Asetoasetil-KoA (akan bereaksi dengan 2 mol
Asetil-KoA)
→
Hydroksi Metil Glutaril –KoA (HMG-KoA)
→
As.
Lanjutan…….
y Sebagai alternatif lain HMG‐KoA disintresis dari LEUSIN yang mengalami proses, deaminasi,karoiksilasi.
y As. MEVALONAT (mengalami fosforilasi, dekarboksilasi)
→ Isopentiy PiyoPhosphat (IPP)
y IPP merupakan molokul pertama yang mengandung gugus
ISOPRENE (HEMITERPENE) yang merupakan karbon skeleton yang merupakan prekursor sintesis TERPENOID UKURAN BESAR (dengan sejumlah atom C)
y MONOTERPEN (GENTARL-PP),10 At. C → FARNESIL-PP
(15 C) : merupakan prekursor 30 atom C ( TRITERPEN)
( ) p p ( )
→ tetrasiklik triterpen (STEROL)
Lanjutan…..
y
FARNESIL
‐
PP
(15
C)
→
GERANILGERAIL-PP (20 C)
→
DITERPEN
→
TETRATERPEN
→
KAROTENOID
40C (
)
,40C (zat warna)
y
GERANILGERANIL PP (20 C) +IPP
GERAIL
y
GERANILGERANIL-PP (20 C) +IPP
→
GERAIL
FARMESIL-PP
→
→
→
50 C
→
→
→
UBIQUINON
(berperan dlm. Transpor elektron)
(
p
p
)
y
FARMESIL-PP : sebagai prekursor berbagai metabolit
sekunder mis: As. MARASMIK (
Marasmius congenus
),
HELICOBACIDIn (
Helicopasidium mompa
),FUMAGILIN
(
Aspergillus fumigatus)
dll.
y
GERANILGERANIL PP (20 C)
GIBERELAT
y
GERANILGERANIL-PP (20 C)
→
as. GIBERELAT
Derivat POLIKETIDA
y
Asetyl
‐
KoA (mengalami kondensasi)
→
3 mol
MALONIL-KoA.
y
MALONIL-KoA. (mengalami dekarboksilasi dan
Asetyl-KoA berikatan dg Protein)
→
TRI
β
KETOMETILEN
KoA berikatan dg. Protein)
→
TRI-
β
KETOMETILEN
(TRIKETIDA) (yang akan mengalami SIKLIKASI)
→
molokul AROMATIK ( As. ORSELLINIK, As.
DIHIDROKSIMETILBENZOIK,
6-METILSALISILAT)yang merupakan prekursor
metabolit sekunder ANTIBIOTIK
metabolit sekunder ANTIBIOTIK
y
As. Orselinat
→
GRISOFULIN
y
As Salisilat
→
PATULIN
Derivat SIKIMAT
‐
KHORISMAT
y Rute ini dimulai dengan kondensasi PEP dan Erytrose‐4P (dari
jalur glikolisis)→AS. DIHIDROKSIKUINAT (Siklik)
y AS.DIHIDROKSIKUINAT→ as. SIKIMAT → As.
KHORISMAT.→ asam AMINO AROMATIK (tryptophan, Phebylalani Tyrosin)
Phebylalani, Tyrosin).
y TRYPTOPHAN( KONDENSASI) → ALKALOID
y PHENYLALANIN→ As. SINAMAT
y As. Sinamat : sebagai stimulator ataupun inhibitor.
y As. SINAMAT → KOMARIN (stimulator perkecambahan uredospore)
uredospore)
y TYROSIN → prekursor dlm sintesis LIGNIN
y Antibiotik PENISILIN dan CEPHALOSPORIN : penisilinp dan sepalosporin, disintesis dari as. Amoni alifatik