• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Kabupaten Bandung – dutaif.com KAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Kabupaten Bandung – dutaif.com KAK"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA

GIS WILAYAH CIPARAY

BAB I

P E N D A H U L U A N

1.1 LATAR BELAKANG

Transportasi merupakan hal yang vital dalam mendukung perekonomian suatu daerah. Tersedianya suatu jaringan dan sistem transportasi yang baik akan

meningkatkan interaksi antar pelakunya yang pada kelanjutannya akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, sesuai dengan

perkembangan kebudayaan dan teknologi, pengguna sistem transportasi menuntut peningkatan suatu sistem transportasi baik dari segi kuantitas

maupun kualitas. Tuntutan tersebut hanya bisa dijawab dengan menyediakan suatu sarana dan prasarana jalan dan jembatan yang memadai.

Pemerintah Kabupaten Bandung, tidak bisa sekaligus melakukan penanganan terhadap semua ruas jalan yang ada. Untuk itu diperlukan suatu strategi dan

perencanaan yang cepat, tepat dan akurat terhadap penanganan ruas jalan kabupaten.

Kualitas suatu perencanaan yang baik sangat membutuhkan ketersediaan dan aksesibilitas informasi yang cepat dan akurat mengenai data historis jalan

beserta kondisi terkini jalan/jembatan yang ada pada ruas tersebut yang sesuai dengan keadaan sebenarnya. Selain itu, posisi geografis jalan dan jembatan juga

merupakan suatu hal yang vital untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam proses perencanaan.

Salah satu cara untuk menjawab kebutuhan di atas adalah dengan menyajikan segala informasi mengenai jalan dan jembatan melalui suatu peta jaringan jalan.

Peta yang telah terisi berbagai informasi melalui suatu sistem komputer tersebut sering disebut dengan Sistem Informasi Geografis (SIG). Khusus mengenai sistem

informasi geografis jaringan jalan dan jembatan, data yang sangat dibutuhkan untuk ditampilkan diantaranya adalah informasi mengenai data historis jalan

(2)

pembangunan jembatan, pemeliharaan maupun perbaikannya dapat dilakukan

secara cepat, tepat dan akurat tanpa harus melibatkan banyak pihak.

Pembangunan suatu sistem informasi geografis harus benar-benar disesuaikan

dengan kebutuhan spesifik pengguna. Dinas PUPR Kabupaten Bandung, yang menangani ruas jalan di Kabupaten Bandung ( khususnya Wilayah Ciparay di

Kecamatan Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari ) membutuhkan informasi yang berkaitan dengan data jalan, seperti lokasi jalan, nomor ruas, nama ruas,

panjang ruas, titik pengenal ruas, tipe dan lebar jalan, kondisi jalan dan lain sebagainya. Selain disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pengguna, juga

diperlukan penggunaan dan pemilihan bahasa yang baik dan tepat (bahasa Indonesia) sehingga SIG yang dibangun dapat berkomunikasi dengan baik

dengan penggunanya.

Pada saat ini telah tersedia banyak software khusus mengenai SIG dimana pemahaman terhadap pengoperasian software ini membutuhkan waktu dan

latihan secara kontinu. Software tersebut pada umumnya masih menggunakan Bahasa Inggris, sehingga terdapat kendala bahasa dalam penggunaannya. Selain itu, software tersebut juga belum disesuaikan dengan kebutuhan spesifik

pengguna. Permasalahan ini dapat diatasi dengan membuat suatu program SIG yang dilengkapi dengan suatu tampilan muka atau Graphical User Interface

(GUI).

Berdasarkan pemaparan di atas, maka sangat diperlukan suatu sistem informasi geografis jaringan jalan dan jembatan kota yang telah dilengkapi dengan suatu

Graphical User Interface.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dan gambaran yang jelas dan akurat tentang kondisi jalan dan jembatan di Wilayah Ciparay (

Kecamatan Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari) mengenai hierarki jalan, geometri jalan, bangunan pelengkap dan lainnya yang dapat digunakan oleh

para pihak terkait dengan program penanganan jalan dan jembatan di Wilayah Ciparay ( Kecamatan Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari ).

Maksud dari pekerjaan ini juga adalah menyediakan informasi spasial berkaitan

dengan berbagai tema atau masalah dengan mengolah data atau parameter

(3)

tertentu sehingga dapat diperoleh informasi spasial yang berguna atau relevan

dengan informasi tematik yang diperlukan. Tujuan dari kegiatan ini adalah:

a. Membangun peta dasar Wilayah Ciparay (Kecamatan Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari ) berbasis GIS, yang menampilkan jaringan jalan

dan jembatan beserta atribut lain kota yang ada di seluruh Wilayah Ciparay (Kecamatan Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari ).

b. Tersedianya sistem informasi data base jalan dan jembatan di Wilayah Ciparay (Kecamatan Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari ) yang dapat

menjadi acuan dan dasar penetapan penanganan jalan dan jembatan secara cepat dan tepat sehingga dapat mendukung peningkatan keamanan sistem

jaringan jalan dan jembatan yang ada.

1.3 SASARAN

Sasaran yang hendak dicapai sebagai hasil dari layanan jasa konsultansi ini

adalah:

a. Tersedianya peta jaringan jalan dan jembatan yang akurat dalam format

digital.

b. Tersedianya software database jaringan jalan dan jembatan yang dapat di

update dan dikaji ulang dengan cepat, untuk program penanganan jalan dan

jembatan berdasarkan kebutuhan.

c. Tersedianya pola penanganan skala prioritas sistem program pembangunan,

peningkatan dan pemeliharaan/rehabilitasi berdasarkan kebutuhan.

1.4 NAMA, JADWAL/WAKTU DAN BIAYA

Nama Proyek : GIS Wilayah Ciparay.

Lokasi Proyek : Wilayah Ciparay (Kecamatan Ciparay, Pacet,

Baleendah dan Kertasari ) Kabupaten Bandung ( daftar

ruas jalan terlampir ).

Waktu yang disediakan untuk pekerjaan ini adalah 90 (sembilan puluh) hari

kalender sejak terbitnya SPMK , besarnya pagu anggaran untuk kegiatan GIS Wilayah Majalaya adalah sebesar Rp. 150.000.000,- ( Seratus Lima Puluh Juta

(4)

BAB II

RUANG LINGKUP

2.1 LINGKUP KEGIATAN

Ruang lingkup kegiatan dalam GIS Wilayah Ciparay ( Kecamatan Ciparay, Pacet,

Baleendah dan Kertasari ) yang akan dilakukan meliputi:

a. Pengumpulan peta dasar dan peta tematik dari instansi pembuat peta seperti Badan Informasi Geospatial, Peta Tematik dari BPN, Peta RTRW Kabupaten

Bandung.

b. Survey lapangan dan pengambilan data sekunder jalan beserta jembatan

yang ada pada ruas jalan tersebut ( data leger jalan ).

c. Pembuatan peta digital jalan ( jaringan jalan Wilayah Ciparay di Kecamatan

Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari ).

d. Pembangunan software sistem informasi geografis ( aplikasi ), yang telah dilengkapi user interface .

2.2 LINGKUP KELUARAN

Bentuk output dari kegiatan ini adalah: a. Software sistem informasi geografis jalan. b. Buku petunjuk (user manual) software.

c. Album peta jaringan jalan.

d. Dokumen jaringan jalan Wilayah Ciparay (Kecamatan Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari ).

2.3 PERALATAN DAN BAHAN

Kebutuhan peralatan dapat dibagai atas dua bagian yaitu peralatan lapangan dan peralatan studio, sebagai berikut:

A. Peralatan Lapangan

1) Global Positioning System (GPS) tipe mapping area/ geodetik

(5)

B. Peralatan Studio

1) Komputer 2) Printer

3) Plotter

4) Software Legal GIS

C. Bahan

1) Peta Administratif Kabupaten Bandung

2) Peta Jaringan Jalan Kabupaten Bandung

3) Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung

4) Data-data hasil survey lapangan 5) Peta Wilayah Ciparay

6) Data leger jalan Wilayah Ciparay

2.4 KEWAJIBAN PENYEDIA JASA

Penyedia jasa dalam hal ini adalah konsultan yang memiliki sertifikat badan

usaha ( SBU ) Jasa Survey Permukaan Tanah ( SP 303 ) , mempunyai kewajiban dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Konsultan berkewajiban dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pelaksanaan pekerjaan dengan berdasarkan ketentuan dalam kontrak yang

ditetapkan;

b. Konsultan berkewajiban melaksanakan pekerjaan berdasarkan ketentuan teknis yang telah ditetapkan dalam kerangka acuan. Jika dalam hal konsultan berfikir perlu perubahan maka perlu dikonsultasikan dan

dimusyawarahkan bersama dan harus disetujui oleh pemberi pekerjaan/pengguna jasa;

c. Konsultan harus bertanggung jawab terhadap kebenaran hasil pekerjaan dan dapat selesai tepat pada waktunya serta dinyatakan berakhir sampai

dengan telah dinyatakan selesai sampai keseluruhan;

d. Konsultan harus memberikan seluruh hasil survey lapangan, produk kerja peta-peta digital dan soft ware yang tentunya bisa digunakan;

e. Dalam melaksanakan presentasi, konsultan wajib menyediakan waktu hadir

(6)

BAB III

TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Secara garis besar tahapan dan metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan

kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan

Secara prinsip pada tahap ini dilakukan diskusi secara mendalam dengan pihak-

pihak terkait, terutama pemilik kegiatan, tentang masalah dan kebutuhan spesifik sehubungan dengan pembangunan sistem informasi geografis jaringan jalan dan

jembatan yang akan ada di Wilayah Ciparay ( Kecamatan Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari ).

2. Tahap Survey Lapangan dan Pengumpulan Data

Setelah diperoleh kebutuhan spesifik pengguna dan berdasarkan data spatial (peta) awal yang tersedia, maka dilakukan tracking jalan menggunakan peralatan GPS dan

di dokumentasikan melalui camera recorder. Dengan metode ini maka peta yang dihasilkan lebih sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

Bersamaan dengan itu juga dilakukan pengambilan data atribut sebagai input pada

program sistem informasi geografis. Data atribut yang diperlukan diantaranya adalah jenis perkerasan jalan, lebar jalan, kondisi jalan, badan jalan, trotoar,

sempadan bangunan, utilitas publik termasuk pohon. Selain data tersebut di atas juga dilakukan pengambilan data dokumentasi berupa foto kondisi di sepanjang ruas jalan tersebut.

3. Tahap Pengolahan Data dan Penggambaran

Setelah tahap pengumpulan data dilakukan tahapan selanjutnya dari pembangunan sistem informasi geografis jaringan jalan dan jembatan adalah pengolahan dan analisis data serta penggambaran. Koordinat hasil tracking jalan diinput, diolah dan

dianalisis melalui suatu software ke komputer dan langsung dibuat gambar/petanya. Data atribut jalan yang diperoleh dikumpulkan dan diberi

(7)

4. Tahap Pembangunan Software

Software dibangun menggunakan software khusus GIS Legal yang telah dilengkapi

dengan user interface. Pembangunan software dimulai dengan pembuatan data spasial, seperti peta (bentuk alinemen horizontal) jalan, dan penggunaan tata ruang. Peta ini dibuat dalam layer yang berbeda. Setelah data spasial selesai maka dilanjutkan dengan pemasukan data atribut jalan, seperti data ruas, dimensi jalan dll. Setelah data spasial dan data atribut selesai dimasukkan, maka tahapan

selanjutnya adalah pembangunan user interface. Bentuk tampilan user interface

pada nantinya akan disesuaikan dengan keinginan pengguna software.

5. Tahap Ujicoba Software

Setelah software selesai dibangun maka dilakukan ujicoba software dengan cara

menginstalkan software dan menjalankannya pada komputer pemilik kegiatan. Jika

terdapat permasalahan akan langsung dilakukan perbaikan sehingga software dapat difungsikan sebagaimana mestinya.

6. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini dilakukan pelaporan dan pembuatan Software GIS dari kegiatan yang dilaksanakan. Laporan berbentuk laporan pendahuluan, laporan teknis dan

(8)

BAB IV

KETENTUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN

4.1 PERSYARATAN PELAKSANAAN

4.1.1. Usulan Teknik

Dalam mengajukan Usulan Teknik, Konsultan harus dapat menjelaskan

pandangan dan rencana Konsultan dalam melaksanakan pekerjaan. Usulan Teknik harus berisi uraian–uraian sebagai berikut:

a. Tanggapan dan saran Konsultan mengenai lingkup tugas/pekerjaan

b. Pendekatan teknis dan metodologi untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan

c. Rencana kerja termasuk rencana organisasi tim dan jadwal waktu d. Pemakaian tenaga kerja dan penugasannya baik di kantor maupun di

lapangan, prakiraan man months yang dilengkapi dengan diagram atau bar chart

e. Perincian tugas masing-masing tenaga kerja

f. Riwayat hidup tenaga kerja yang diusulkan Konsultan dilengkapi

dengan:

1). Nama dan Umur

2). Pendidikan (lampirkan Ijazah)

3). Pengalaman Kerja, serta jabatan dalam perusahaan

g. Daftar peralatan yang dibutuhkan/ dipergunakan Konsultan dalam

pelaksanaan/ penyelesaian pekerjaan dan status kepemilikannya h. Uraian tentang pengalaman kerja sejenis sesuai dengan kegiatan yang

akan dilaksanakan selama kurun waktu 10 (tahun) tahun terakhir yang meliputi uraian bidang pekerjaan, pemberi tugas, nomor dan

nilai kontrak serta waktu pelaksanaan dengan disertai bulan dan waktu pelaksanaannya.

i. Perincian proyek yang sedang dan atau akan dilaksanakan Konsultan dengan mencantumkan hal-hal sebagaimana pada huruf (h)

(9)

4.1.2. Usulan Biaya Pekerjaan

Konsultan diwajibkan membuat usulan biaya pekerjaan yang meliputi:

a. Biaya langsung personil

Billing Rate untuk tiap jabatan professional yang dipakai, serta

man months yang dibutuhkan untuk tiap-tiap jabatan tersebut

b. Prakiraan biaya lain, seperti transport, biaya perjalanan dinas, peralatan, bahan terpakai.

c. Prakiraan biaya keseluruhan termasuk pajak.

4.1.3. Tenaga Ahli

Dalam pelaksanaan pekerjaan Konsultan diwajibkan mempergunakan

tenaga ahli minimal:

a. Team Leader/Ahli Geodesi/Geodetic Engineer

Minimal pendidikan S-1 teknik geodesi dengan pengalaman 4

(empat) tahun dalam bidang survey dan pemetaan jalan raya dan pembangunan sistem informasi geografis jaringan jalan dan jembatan

yang telah dilengkapi Graphical User Interface (GUI). Tugas dan tanggung jawab Team Leader sebagai berikut:

1. melakukan koordinasi atas semua pekerjaan dan semua

tenaga/personil yang terlibat dalam pekerjaan pembangunan sistem informasi geografis jaringan jalan dan jembatan kota,

sehingga tercapai hasil yang sebaik-baiknya sesuai lingkup pekerjaan yang telah ditetapkan.

2. membuat laporan kegiatan sesuai yang telah disyaratkan.

3. bertanggung jawab atas produk akhir kegiatan yang berupa

software sistem informasi geografis jaringan jalan dan jembatan

kota serta buku petunjuknya dan album peta jaringan jalan.

4. bertanggung jawab atas ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai yang telah ditetapkan.

b. Ahli Geodesi / Ahli GIS

(10)

pembangunan software sistem informasi geografis jaringan jalan dan jembatan yang telah dilengkapi user interface.

Tugas dan tanggung jawab:

1.Melakukan persiapan kegiatan survey serta pengarahan teknis pelaksanaan lapangan yang dilaksanakan oleh surveyor

2.Mengumpulkan data sekunder baik pada instansi terkait untuk melengkapi data dari hasil survey lapangan/data primer.

3. Memeriksa, mengolah dan menganalisis data hasil survey

4. Membangun software sistem informasi geografis jaringan jalan yang telah dilengkapi user interface.

5. Membuat buku petunjuk (user manual) penggunaan software

sistem informasi geografis jaringan jalan dan jembatan yang telah

dilengkapi user interface.

6. Bertanggung jawab terhadap kelancaran eksekusi software yang dibangun.

7. Bertanggung jawab atas ketepatan waktu pelaksanaan tugas yang

diembannya.

4.1.4. Tenaga Penunjang

a. Surveyor

Tamatan D3 atau sederajat, berpengalaman 3 (tiga) tahun dalam pengukuran jalan raya menggunakan GPS.

Tugas dan tanggung jawab:

1. melaksanakan survey pengukuran jalan dengan GPS.

2. mengambil data atribut jalan dan jembatan yang dibutuhkan. 3. bertanggung jawab atas kebenaran, ketelitian, dan ketepatan waktu

survey sesuai dengan yang telah ditetapkan.

b. Administrasi

Seorang ahli dalam bidang administrasi proyek dan perkantoran,

lulusan lembaga pendidikan/Akademi administrasi yang sudah berpengalaman dalam menggunakan komputer dan administrasi

(11)

c. Operator Komputer

seorang lulusan S0/D3 diutamakan mempunyai pengalaman kerja. Berpengalaman dalam bidang pengoperasian komputer, memasukan

data – data lapangan sesuai petunjuk tenaga ahli terutama yang berhubungan dengan pekerjaan GIS.

4.1.5. Asistensi/Diskusi

Dalam tiap tahapan pekerjaan Konsultan wajib mengadakan asistensi dan diskusi dengan tim teknis. Bahan asistensi/diskusi dan risalah

rapat disiapkan oleh Konsultan.

Dalam asistensi/diskusi Konsultan harus memberikan penjelasan

mengenai apa yang telah dan akan dilakukan pada tiap tahapan pekerjaan.

4.2 SISTEM PELAPORAN

Konsultan wajib menyerahkan hasil kemajuan tiap tahapan pekerjaan dalam bentuk laporan sebagai berikut:

4.2.1 Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan ini merupakan laporan yang diserahkan pada hari ke-15 (lima belas) sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), sebanyak 4 (empat) buku

termasuk 1 (satu) asli, laporan ini antara lain berisikan tentang penjelasan rinci yang memuat :

 Gambaran umum lokasi studi dan data eksisting

 Metodologi kerja yang digunakan

 Rencana kerja survey pendahuluan

 Hasil survey pendahuluan

 Rencana kerja survey lapangan

 Organisasi kerja lapangan

 Form-form survey lapangan yang akan digunakan.

 Foto dan video dokumentasi survey pendahuluan

Sebelum disetujui, laporan pendahuluan ini harus dipresentasikan untuk

(12)

4.2.2 Laporan Teknis (Final Engineering Report)

Laporan ini merupakan laporan yang diserahkan 15 ( lima belas ) hari sebelum berakhirnya masa laku Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), sebanyak 4 (empat)

buku termasuk 1 (satu) asli, laporan ini antara lain berisikan tentang penjelasan rinci yang memuat :

 Hasil penelaahan sistem data base jalan (IRMS) dan sistem data base jembatan (BMS)

 Konsep awal Sistem Informasi Goegrafis Jaringan Jalan dan Jembatan Wilayah Ciparay (Kecamatan Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari ) progres pekerjaan , rencana dan hasil kegiatan

 Rekomendasi dan saran.

4.2.3 Laporan Akhir (Final Report)

Laporan Akhir merupakan rangkuman dari seluruh isi laporan sebelumnya dan

sudah mendapatkan persetujuan dari tim teknis.

 Penyempurnaan isi laporan akhir dan kegiatan pemasukan data

 Paket Software Sistem Informasi Geografis Jaringan Jalan dan Jembatan Wilayah Ciparay ( Kecamatan Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari ) yang sudah terpasang pada komputer pemberi pekerjaan.

Laporan harus diserahkan pada akhir masa laku SPMK diterbitkan sebanyak 4

(empat) buku laporan, termasuk satu asli.

4.2.4 Software GIS Jaringan Jalan Wilayah Ciparay ( Kecamatan Ciparay, Pacet, Baleendah dan Kertasari )

Software GIS dengan database lengkap yang disepakati bersama dalam kegiatan

asitensi dengan Pemilik Pekerjaan dan data yang dihasilkan harus diintegrasikan dengan GIS dari wilayah lain yang telah dilaksanakan sehingga pada akhirnya

akan mencakup seluruh wilayah Kabupaten Bandung.

Software GIS dan data base harus diserahkan selambat-lambatnya: 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan, sebanyak 1 (satu) copy DVD dan 1 (satu) buah hardisk eksternal minimal 500 GB disertai invoice dengan

(13)

4.3 KETENTUAN PELAPORAN

Format Laporan:

Semua laporan harus dibuat sesuai dengan standar yang baik, yaitu:

1. Buku laporan dibuat dalam format A-4. 2. Album peta dibuat dalam format A-3

3. Laporan harus dicetak

4. Software GIS dapat di run dengan baik dan aplikatif.

4.4 PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

Soreang, Juli 2017

(14)

LAMPIRAN

LOKASI GIS JARINGAN JALAN WILAYAH CIPARAY

NO NAMA RUAS JALAN LOKASI

(KECAMATAN)

1

Jl Ciparay – Lemburawi/Cikoneng Ciparay

2 Jl Rancakoleh Gaduh Ciparay

3

Jl Ciparay – Sutam – Sumbersari Ciparay

4

Jl Sangaracipta – Cimalencer Ciparay

5 Jl Manggungharja – Padasuka – Sukamaju –

Jl Sukadana ( Ciparay ) Ciparay

10

Jl Leles ( Ciparay ) Ciparay

11 Jl Manggungharja ( Ciparay ) Ciparay

12

Jl Depok Cangri ( Ciparay ) Ciparay

13

Jl Pamager Sari ( Ciparay ) Ciparay

14 Jl Paledang 1 ( Ciparay ) Ciparay

15

Jl Paledang 2 ( Ciparay ) Ciparay

16

Jl Darta( Ciparay ) Ciparay

17 Jl Stasion/Pasar Barat ( Ciparay ) Ciparay

18 Jl Pasar Timur ( Ciparay ) Ciparay

24 Jl Lembur Awi – Batas Kecamatan Pacet/Kertasari Ke

Sukapura Pacet

25

Jl GR. Cikawao – Jembatan Cikawao Pacet

26

Jl Jembatan Cihejo – Sp. Cikawao Kertasari

27 Jl Sp. Pacet - Satosa Kertasari

28

Jl Santosa - Cibatarua Kertasari

29 Jl Lembur Awi Sukapura Kertasari

30

(15)

15

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik Jasa KonsultansiBadan Usaha

Metode e-Seleksi Sederhana (dengan Pascakualifikasi)

31 Jl Dangdang Cihawuk Ciakar ( Batas Garut ) Kertasari

32

Jl Cibeureum - Cikembang Kertasari

33 Jl Cibeureum - Lebaksari Kertasari

34 Jl Adir Katapang Baleendah

35

Jl Cangkuang - Sayuran Baleendah

36

Jl Tugu – Kulalet Baleendah

37 Jl Tugu Sp. Munjul Baleendah

38

Jl Raya Anggadireja ( Baleendah ) Baleendah

39

Jl Jaksa Natara ( Baleendah ) Baleendah

40 Jl Siliwangi ( Baleendah ) Baleendah

41

Jl RAA. Wiranata Kusumah ( Baleendah ) Baleendah

42 Jl Adipati Agung ( Baleendah ) Baleendah

43 Jl Astra Manggala ( Baleendah ) Baleendah

44 Jl Bojong Malaka Ranca Mayar Baleendah

45

Jl Leuwidulang – Sukasari Baleendah

46 Jl Rancakasiat Mengger Baleendah

47 Jl Bonjongmalaka Sukasari Baleendah

48

Jl Andir – Rengascondong Baleendah

49

Jl Manggahang – Giriharja Baleendah

50 Jl Giriharja Cangkring Baleendah

51

Jl KD. Pinggirsari – Gentong – Cangkring Baleendah

52 Jl Mekarsari Munjur Baleendah

53 Jl Mannghagar/Giriharja Cimuncang Baleendah

54

Jl Mekarsari ( Cieunteung/Baleendah ) Baleendah

55

Jl Pasar Baru ( Baleendah ) Baleendah

56 Jl Mulyasari ( Baleendah ) Baleendah

57

Jl Kecamatan ( Baleendah ) Baleendah

58

Jl Adi Kusumah Baleendah

59 Jl Baleagung ( Baleendah ) Baleendah

60

Jl Pikiran Rakyat ( Baleendah ) Baleendah

61 Jl Pasir Malang ( Baleendah ) Baleendah

62 Jl Adipati Kertamanah ( Baleendah ) Baleendah

63

Jl Situ Sipatahunan ( Baleendah ) Baleendah

64

Jl Rd. Tendung ( Baleendah ) Baleendah

65 Jl Puradinata ( Baleendah ) Baleendah

66

Referensi

Dokumen terkait

Metode Primer adalah seorang perawat profesional bertanggung jawab memberi perawatan secara menyeluruh selama 24 jam pada 4-6 pasien dalam satu unit sejak pasien

Sastra tidak lagi dipandang hanya sebagai gejala kedua yang tergantung dan ditentukan oleh masyarakat kelas sebagai infrastrukturnya, melainkan dipahami sebagai sebuah kekuatan

Saya akan menganalisis SWOT dan menggunakan matching tools dari dua produsen otomotif terbesar di Amerika Serikat yang bergerak di bidang mobil yaitu Chevrolet (bagian dari

This paper comments about video streaming application using MPEG-4 as the codec that introduce better error resilience and UDP Lite protocol as the transport

Penelitian yang dilakukan Lyubomirsky, King, dan Diener (dalam Verma & Tiwari, 2017 ) menyebutkan bahwa individu dengan tingkat flourishing yang tinggi memiliki

Tällöin n voidaan jakaa tekijöihin laskemalla luvun n ja viestiä w vastaavan kryptotekstin c suurin yhteinen tekijä, jolloin systeemi saadaan murrettua.. Todennäköisyys sille,

Tahap Persiapan (Pra Inkubasi) Penyusunan Perencanaan Operasional (Pra Inkubasi) Tahap Penumbuhan (Inkubasi Ketat) Tahap Pengembangan (Inkubasi Longgar) Tahap