• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

ُ

َ

ِ

َ

َ

ْ

ا ُ

َ

ﻐ ﱡﻠ ﻟ

َا

ﻟ ﺄ ﺗ

م

ﺎ ﺻ ﻮ ﻄ ﻨ ﺳ

ﻦ ﺑ

إ

.

ﻢ ﻫ

.

DIKTAT

BAHASA ARAB

DISUSUN

IBNU SANTOSO, M. HUM.

(2)

DESJRIPSI MATA KULIAH

Mata Kuliah ini bertujuan memberikan kompetensi mahasiswa untuk memahami dan

menjelaskan kalimat bahasa Arab teks klasik Alquran dan hadis nabi. Bahan

pembelajaran meliputi alfabet bahasa Arab, fonologi bahasa Arab, jumlah ismiyah

(kalimat nominal), jumlah fi’liyah (kalimat verbal), morfologi bahasa Arab, frase

idhafah, frase sifat mausuf, fungsi inna. Amar dan fi’l amr, nahyu, nafi (kalimat

negatif).Kegiatan pembelajaran berupa kegiatan tatap muka, praktik kajian, presentasi

dan diskusi. Penilaian dilakukan dalam bentuk penugasan, presentasi, dan tes tertulis.

(3)

PERBEDAAN BAHASA ARAB DENGAN BAHASA INDONESIA

Standar Kompetensi

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan memahami karakteristik bahasa Arab yang berbeda dengan bahasa Indonesia untuk selanjutnya digunakan untuk memahami pelajaran-pelajaran berikutnya.

Bahasa adalah cara berpikir manusia untuk menyampaikan apa yang terdapat dalam

benak hatinya. Cara berpikir tersebut terlihat pada pola pengembangan gagasan dalam

sebuah alinea. Kaplan (1984:53) setelah melakukan penelitian terhadap 600 karya tulis

para mahasiswa asing yang belajar di Amerika Serikat menyimpulkan bahwa sedikitnya

ada lima pola yang jelas dalam membuat struktur sebuah alinea ekspositori (alinea yang

mengembangkan gagasan daripada menceritakan suatu cerita). Pola-pola tersebut ialah 1)

pola Inggris, 2) pola Romance, 3) pola Rusia, 4) pola Semitis, dan 5) pola Oriental. Dalam

budaya-budaya barat misalnya, ia membedakan pola Inggris dengan pola Romance dan

Rusia. Pola Inggris dikategorikan sebagai pola linear, yaitu langsung bergerak dari gagasan

sentral ke penjelasan dan contoh, sedangkan pola Romance dan Rusia menurutnya

memperbolehkan beberapa gerakan keluar dari gagasan sentral.

Kaplan juga mengidentifikasi adanya pola Semitis yang meliputi tradisi Arab,

Yahudi, dan berikut dengan sub-subbudayanya. Menurutnya pola Semitis menekankan

pengembangan suatu gagasan melalui paralelisme, yaitu pembuatan suatu pernyataan dan

kemudian diulangi dengan variasi yang menambah atau mencerminkan, atau menyangkal

arti aslinya.

Pola berikutnya yang diidentifikasi Kaplan adalah pola oriental yang umum. Ia

menyebutnya sebagai suatu pendekatan yang tidak langsung, kalimat-kalimatnya berputar

mengelilingi topiknya. Seringkali mendefinisikan sesuatu tidak seperti yang sebenarnya,

dan menghindari penilaian atau kesimpulan yang jelas. Pola ini banyak dijumpai pada

(4)

Fenomena di atas menunjukkan bahwa ada perbedaan pola penyampaian gagasan

bahasa Arab dengan bahasa Indonesia. Kita sebagai bangsa Indonesia yang merupakan

bagian dari masyarakat Asia Timur telah memiliki retorika kita sendiri yang diturunkan

secara turun temurun. Retorika inilah yang kita gunakan sejak kecil sampai kita menerima

kenyataan bahwa ada retorika lain yang berbeda dengan retorika yang kita gunakan.

Fenomena berikutnya menunjukkan bahwa retorika lain itulah yang harus kita fahami dan

kita pelajari sehingga kita mampu menangkap gagasan yang disampaikan oleh bangsa

Arab dengan pola yang ternyata berbeda dengan pola penyampaian yang sering kita

gunakan.

Secara gramatikal bahasa Arab adalah termasuk bahasa dengan ciri-ciri sebagai

bahasa fleksi, yaitu bahasa yang memiliki perubahan bentuk kata sesuai dengan

perbedaaan waktu, jenis kelamin, dan jumlah subjek. Hal ini berbeda dengan bahasa

Indonesia yang merupakan bahasa yang mempunyai ciri bahasa aglutinatif, yaitu tidak

memiliki perubahan bentuk kata seperti di atas tetapi perbedaan waktu, jenis kelamin, dan

(5)

TRANSLITERASI

Standar Kompetensi

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan memahami bentuk alfabet bahasa Arab untuk selanjutnya digunakan untuk membaca teks yang ditulis dengan huruf Arab

Latin Arab Latin Arab Latin Arab Latin Arab

k

ك

Dl

ض

d

د

a

ا

l

ل

th

ط

dz

ذ

b

ب

m

م

dh

ظ

r

ر

t

ت

n

ن

ع

z

ز

ts

ث

w

و

gh

غ

s

س

j

ج

h

ه

f

ف

sy

ش

ch

ح

y

ي

q

ق

sh

ص

kh

خ

Tanda Vokal

Fathah

َ

A

Kasrah

ِ

I

Dlammah

ُ

U

Tanda Vokal ganda / tanwin

Fathatain

ً

An

Kasratain

ٍ

In
(6)

Latihan

Bacalah

Wa min ma’ashil lisani

ِن

َ

ﺴ ﱢﻠ ﻟ

ا

ﺻ ﺎ

ِ

َ

َ

ْ

ِ

َو

Alghibatu wahiya dzikruka akhakal

َك

َ

َا َك ُ

ْ

ِذ

َ

ِ

َو ُ

َ

ْ

ِ

ْ

ا

Muslimu bima yakrahuhu wa in kana

fihi

ِ

ْ

ِ

َن

َ

ْن إ َو ُ

ُ

َ

ْ

َ

َ

ِ

ُ

ِ

ْ

ُ

ْ

ا

Wan namimatu wahiya naqlul qauli

walau bainal baha’im

ِ

ِ

ﺋ ﺎ

ﻬ ﺒ

َ

ْ

ا َ

ْ

َـ

ْ

َ

َو ِل ْ

َ

ْ

ا ُ

ْ

َـ

َ

ِ

َو ُ

َ

ْ

ﻤ ﱠﻨ ﻟ

ِ

ا و

Wak kidzbu wahuwal kalamu

bikhilafil waqi’

ِ

ْ

ِ

ا َ

ْ

ا ِف َ

ِ

ِ

ُم َ

َ

ْ

ا َ

ُ

َو ُب ْ

ِ

ْ

ا َو

(7)

ُل

و

ا ُس ْر

ﱠﺪ ﻟ

َا

Standar Kompetensi

Setelah mempelajari pelaran yang pertama ini mahasiswa memahami susunan bahasa Arab dalam bentuk jumlah ismiyah

ُ

َ

ِ

ﺳ ﻹ

ْ

ْا ُ

َ

ْ

ُ

ْ

ا

=

Kalimat Nominal

1

ٌ

ْ

َد ُ

ْ

َ

ْ

َا

J anji adalah utang

2

ٌ

َ

ْ

ِ

َ

ُ

ْ

ﻳ ﱢﺪ ﻟ

ا

Agama adalah ketulusikhlasan

3

ٌ

ﺔ ﱠﻨ

ُ

ُم ْ

ﻮ ﱠﺼ ﻟ

َا

Puasa itu tameng

4

ٌر ْ

ُـ

ُ

ْ

ِ

ْ

َا

Ilmu itu bercahaya

5

ٌ

َ

َأ ُ

ﻪ ﱠﻠ ﻟ

ا

Allah itu Maha Esa

6

َ

ﺎ ﻧ

أ

ٌ

ِ

ْ

ُ

Saya seorang muslim

Pembahasan :

Perhatikanlah 6 kalimat di atas. Keenam kalimat tersebut jika kita perhatikan dari

maknanya maka merupakan kalimat yang didahului oleh kata benda / isim (

ﻢ ﺳ

إ

). Dalam gramatika bahasa Arab, kalimat yang didahuli oleh kata benda / isim (

ﻢ ﺳ

إ

) disebut kalimat nominal (jumlah ismiyah).

Perhatikanlah sekali lagi kalimat nominal (jumlah Ismiyah) di atas !

Pada kalimat 1 – 5 kata pertamanya selalu diberi kata sandang al (

ل َا

) dan harakat terakhir- nya selalu berupa harakat tunggal (bukan tanwin), sedangkan pada kata kedua selalu tidak

diberi kata sandang dan berharakat tanwin. Kalimat keenam tidak diberi artikel al (

ل َا

) dan tidak diberi tanwin.

Dalam gramatika bahasa Arab hal-hal yang berkaitan dengan masalah kalimat nominal

(8)

v Kalimat nominal (jumlah Ismiyah) selalu terdari atas dua unsur, yaitu

mubtada’ (pokok kalimat) dan khabar (predikat).

v Posisi mubtada’ selalu di depan sedangkan posisi khabar selalu setelah

mubtada’.

v Mubtada’ harus berstatus definit / tertentu (ma’rifat), sedangkan khabar selalu

berada pada posisi indefinit /tidak tertentu (nakirah).

v kata benda/ism ( ﻢ ﺳ إ ) yang telah diberi kata sandang al (ل َا ) berarti telah

berstatus "tertentu" /ma’rifat /definit sedangkan yang tidak diberi kata sandang

al (ل َا ) berstatus "umum" / nakirah / indifinit.

Dari fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa :

v Mubtada’ selalu berupa kata yang berstatus ma’rifat (definit) dengan salah

satu tandanya, yaitu diberi kata sandang (ل َا ) dan berakhir dengan harakat

dlammah tidak bertanwin .

v Khabar selalu berupa kata yang berstatus nakirah (indefinit) dengan salah satu

tandanya, yaitu tanpa diberi kata sandang al (ل َا ) dan harakat akhirnya

dlammah tanwin.

v Kata (

َﺎﻧ أ

) “saya” pada dasarnya secara maknawi sudah merupakan kata

definit (ma’rifah) karena sudah merujuk pada orang tertentu yang sudah

dikenal maka kata tersebut tidak diberi lagi kata sandang al (ل َا ) dan harakat

akhirnya tetap diberi dlammah ta nwin.

Latihan 1

Tentukan susunan berikut ini yang termasuk jumlah ismiyah, tentukan mubtada’ dan

khabarnya, serta terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia !

ٌ

ﻢ ﱢﻠ

َ

ُ

َ

ُ

11

ِ

ﻣ ﺎ

َ

َ

ِ

ْ

ا ُم

ْ

َـ

6

ُل

و َ

ا ُس ْر

ﱠﺪ ﻟ

ا

1

ٌةَ

َ

ْ

ِ

ٍ ِ

َ

12

ٌ

ِ

ﻟ ﺎ

َ

ُ

ِ

ﻟ ﺎ ﱠﻄ ﻟ

ا

7

ٌق

ُ

ْ

َ

ُن

َ

ْ

ﻧ ﻹ

ا

2

ِ

ﺔ ﱠﻨ

َ

ْ

ا ُح

َ

ْ

ِ

13

ٌ

ﻓ ﺎ

ِ

َ

ٌ

ْ

ِ

8

ٌءا َو َد ُ

َ

ﺪ ﱠﺼ ﻟ

َ

ا

3

ٌ

ْ

ِ

َ

ُ

ِ

ﺗ ﺎ

ﻜ ﻟ

َ

ا

14

ُ

ْ

ِ

َ

ُن أ ْ

ُ

ْ

ا

9

ُ

َ

ِ

ﺳ ﻹ

ْ

ا ُ

َ

ْ

ُ

ْ

ا

4

ُة

َ

َ

ْ

ا

(9)

Kosa-kata Baru

islam =

ٌمَ

ْ

إ

baru =

ٌ

ْ

ِ

َ

pelajaran =

ٌس ْر َد

satu/esa =

ٌ

َ

َأ

hari =

ٌم ْ

َـ

pertama =

ٌل

و َأ

pintar/berilmu =

ٌ

ِ

ﻟ ﺎ

َ

mulia =

ُ

ْ

ِ

َ

insan =

ُن

َ

ْ

إ

guru =

ٌ

ﻢ ﱢﻠ

َ

ُ

utusan =

ٌل

ُ

َر

mahluq =

ٌق

ُ

ﺨ ﻣ

ْ

َ

penggaris =

ٌةَ

َ

ْ

ِ

surga =

ﺔ ﱠﻨ

ٌ

َ

sedekah =

ُ

َ

ﺪ ﱠﺻ

َ

dia (laki-laki) =

َ

ُ

mahasiswa=

ُ

ِ

ﻟ ﺎ ﱠﻃ

obat =

َد

ٌءا َو

ini =

ٍِ

َ

berguna =

ٌ

ِ

ﻓ ﺎ

َ

penegakkan=

ِ

َ

ﻣ ﺎ

َ

ِ

penulis =

ٌ

ِ

ﺗ ﺎ

َ

hidup =

ُة

َ

َ

kunci =

ٌح

َ

ْ

ِ

buku =

ٌب

َ

ِ

lezat =

ٌ

ْ

ِ

َ

kalimat =

ُ

َ

ْ

ُ

ْ

rajin =

ٌ

ْ

ِ

َ

muslim =

ُ

ٌ

ِ

ْ

nominal =

ُ

َ

ِ

ْ

إ

Latihan 2.

ٌ

ﻢ ﱢﻠ

َ

ُ

َ

ُ

1. Teks di atas artinya ialah …

A. gurunya C. Dia yang guru itu

B. Dia seorang guru D. guru dan dia

2. Dalam teks di atas kata (

َ

ُ

) berfungsi sebagai …

A. Mubtada' C. isim

B. khabar D. dlamir

3. Bentuk kalimat di atas ialah jumlah ismiyah atau alimat …

A. pasif C. nominal

B. aktif D. negative

4. Mubtada' dalam gramatika bahasa Indonesia setara dengan …

A. Subjek C. objek

B. Predikat D. keterangan

5. Khabar dalam gramatika bahasa Indonesia setara dengan …

A. Subjek C. objek

(10)

Latihan 3

PETUNJUK B Pilihlah :

(A) jika (1), (2), dan (3) yang betul

(B) jika (1) dan (3) yang betul

(C) jika (2) dan (4) yang betul

(D) jika hanya (4) yang betul

(E) jika semuanya betul

1. Berikut ini yang berkategori jumlah ismiyah ialah …

1.

ُل

و َ

ا ُس ْر

ﱠﺪ ﻟ

ا

3.

ِ

ْ

ﺣ ﱠﺮ ﻟ

ِ

ا ِ

َ

ﺣ ﱠﺮ ﻟ

ْ

ا

2.

ِ

ﻣ ﺎ

َ

َ

ِ

ْ

ا ُم ْ

َـ

4.

ٌ

ِ

ْ

ُ

َ

ُ

2. Bagian kedua yang bergaris bawah dari kalimat (

ٌ

ْ

َد ُ

ْ

َ

ْ

َا

) terindikasi sebagai …

1. khabar 3. indefinite

2. berkasus nominative 4. berharakat dhammatain

3. Kata (

ل ا

) dalam gramatika bahasa Arab berfungsi sebagai …

1. kata sandang 3. indikator definit (tertentu) 2. indikator kasus nominative 4. indikator indefinit (umum)

PETUNJUK C Soal terdiri atas tiga baian, yaitu Pernyataan, kata Sebab, dan alasan yang disusun berurutan.

Pilihlah :

(A) Jika pernyataan betul, alasan betul, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat

(B) Jika pernyataan betul, alasan betul, namun keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat

(C) Jika pernyataan betul, alasan salah (D) Jika pernyataan salah, alasan betul (E) Jika pernyataan dan alasan salah

1. (

ُ

َ

ِ

ﺳ ﻹ

ْ

ْا ُ

َ

ْ

ُ

ْ

ا

) berarti kalimat nominal Sebab Kata jumlah bermakna kalimat

2. Kata (

ُ

َ

ْ

ُ

ْ

ا

) dalam (

ُ

َ

ِ

ﺳ ﻹ

ْ

ْا ُ

َ

ْ

ُ

ْ

ا

) adalah mubtada’ sebab

(

َ

ْ

ُ

ْ

ا

) berstatus definit (ma’rifat)

3. Setiap ism yang diberi kata sandang (

ل ا

) menjadi definit sebab

fungsi (

ل ا

) adalah sebagai penanda yang menunjukkan arti tertentu. 4. Harakat dlommah adalah sebagai tanda kasus nominatif atau rafa'
(11)

Angka Ar ab:

١ ٠

٩

٨

٧

۶

۵

۴

٣

۲ ۱

Angka Abjad

ي

ط

ح

ز

و

ه

د

ج

ب

ا

10 9 8 7 6 5 4 3 2 1

ر

ق

ص

ف

ع

س

ن

م

ل

ك

200 100 90 80 70 60 50 40 30 20

غ

ظ

ض

ذ

خ

ث

ت

ش

1000 900 800 700 600 500 400 300

Contoh

ٌ

ْ

َ

1012 =

ﻪ ﻜ ﺿ

(12)

Kata Ganti

ُ

ِ

ﺋ ﺎ

ﻤ ﱠﻀ ﻟ

َ

َا

Standar Kompetens

Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami jenis dan bentuk kata ganti dalam bahasa Arab

.

Kata Ganti Ter sambung

ﺮ ﻴ ﻤ ﺿ

ﻞ ﺼ ﺘ ﻤ ﻟ

ا

Kata Ganti Ber dir i Sendir i

ﻞ ﺼ ﻔ ﻨ ﻤ ﻟ

ا

ﺮ ﻴ ﻤ ﺿ

… ku

ي

.ِ..

Saya

َ

َا

… kami

...

َ

Kami

ُ

ْ

َ

…nya (lk)

...

ُه

Dia (lk)

َ

ُ

…nya (pr)

...

َ

Dia (pr)

َ

ِ

… mereka berdua (lk/pr)

...

َ

ُ

Mereka berdua (lk/pr)

َ

ُ

… mereka (lk)

...

ْ

ُ

Mereka (lk)

ْ

ُ

… mereka (pr)

...

ﱠﻦ

ُ

Mereka (pr)

ﱠﻦ

ُ

…mu (lk)

َك

...

Kamu (lk)

َ

ْ

َأ

…mu (pr)

ِك

...

Kamu (pr)

ِ

ْ

َأ

…kamu berdua (lk/pr)

.

..

َ

ُ

Kamu berdua (lk/pr)

َ

ُ

ْـ

َأ

… kamu semua (lk)

...

ْ

ُ

Kamu semua (lk)

ْ

ُ

ْـ

َأ

… kamu semua (pr)

...

(13)

Pembahasan

v Kata ganti (

ُ

ِ

ﺋ ﺎﻤ ﱠﻀ ﻟ

َ

َا

) dalam gramatika Arab ada dua macam, yaitu kata ganti yang berdiri sendiri/tidak tersambung dengan kata sebelumnya (

ﻞ ﺼ ﻔ ﻨ ﻤ ﻟ

ا

ﺮ ﻴ ﻤ ﺿ

) dan kata ganti yang selalu tersambung dengan kata sebelumnya (

ﻞ ﺼ ﺘ ﻤ ﻟ

ا

ﺮ ﻴ ﻤ ﺿ

) contoh : bukuku (

ِ

ﺑ ﺎ

َ

ِ

).

v Keduanya berstatus definit atau ma’rifat sehingga mempunyai potensi sebagai

mubtada’.

Latihan 1

1. Terjemahkanlah ke dalam bahsa Indonesia (

ي ِد

ُ

ْ

َ

َ

ْ

أ

ِ

ِ

َا ِ

) Artinya

A. Tuhanku, Engkaulah tujuanku C. Tuhan, Engkaulah yang aku tuju B. Tuhan, Engkaulah tujuanku D. Tuhanku yang aku tuju

2. Pada kalimat di atas terdapat dlamir …

A. muttashil 1, munfasil 2 C. muttashil 3, munfashil 0 B. muttashil 2, munfashil 1 D. munfashil 3, muttashil 0

3. Arti kalimat (

ِ

ﺑ ﻮ

ُ

ْ

َ

َك

ﺿ

َ

ِر َو

) ialah ...

A. dan semuga Engkau meridlaiku C. dan Engkau pun rela aku mencarimu B. dan keridlaan-Mu adalah pencaharianku D. dan aku mencari keridlaan-Mu

4 . Kata ganti terpisah /dlamir munfasil (

ك

) dalam kalimat di atas sama dengan ... A. (

َ

َا

) C. (

َ

ْ

َأ

)

B. (

َ

ُ

) D. (

َ

ِ

)

PETUNJUK Soal terdiri atas tiga baian, yaitu Pernyataan, kata Sebab, dan alasan yang disusun berurutan.

Pilihlah :

(A) Jika pernyataan betul, alasan betul, dan keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat

(B) Jika pernyataan betul, alasan betul, namun keduanya tidak menunjukkan hubungan sebab akibat

(C) Jika pernyataan betul, alasan salah (D) Jika pernyataan salah, alasan betul (E) Jika pernyataan dan alasan salah

(14)

2. Dlamir baik muttashil maupun munfasil tidak memliki tanda kasus Sebab

Berharakat tetap (mabni) meskipun berada dalam kasus yang berbeda-beda

(15)

ِ

ﻧ ﺎ ﱠﺜ ﻟ

ا ُس ْر

ﱠﺪ ﻟ

َا

ُ

َ

ِ

ْ

ﻔ ﻟ

ِ

ْا ُ

َ

ْ

ُ

ْ

ا

Kalimat Ver bal =

Standar Kompetensi

Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami jenis dan bentuk susunan kalimat verbal (jumlah fi’liyah) dalam bahasa Arab serta jenis-jenis fi’il dalam bahasa Arab

.

1

ْ

ﻢ ﱠﻠ

َ

َو

ِ

ْ

َ

َ

ُ

ا

َ

َ

ُ

ِ

ﺒ ﱠﻨ ﻟ

ا َل

َ

Nabi SAW telah bersabda

2

ا َل

ُ

َر ُ

ْ

ِ

َ

Saya telah mendengar Rasulullah SAW

3

ُ

ﻃ ﺎ

ِ

َ

ْ

ا َ

َ

َز َو

ﱡﻖ

ِ

ْ

ا َء

َ

Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap

4

ِن

َ

َ

ْـ

ِا

َ

َ

َ

َو ٌة َأ َ

ْ

ِا

ِ

ْ

َء

َ

Seorang perempuan telah datang kepadaku dan bersamanya dua orang anak

5

ا َ

◌ ﱠﻻ

ِا َ

َ

إ َ

ْن َا ُ

َ

ْ

َأ

Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah

6

َ

ْ

ِ

ِ

ْ

ُ

ْ

ا َ

ِ

ُس

َ

ِ

َ

ﻣ ﺎ

َ

ِ

ْ

ا َم ْ

َـ

ُ

ِ

َ

Pada hari kiamat, seorang dari kaum muslimin akan datang

7

ا َ

ِ

ْ

ِ

ُ

ِ

َ

ِ

ﻣ ﺎ

َ

َ

ِ

ْ

ا ِم ْ

َـ

ِس

ﺎ ﱠﻨ ﻟ

ا ِر

Kamu akan mendapati manusia yang paling jahat pada hari kiamat

8

َل

َ

ْ

َ

ْ

ُ

ْ

َـ

َ

َو َل

َ

َ

ْ

ُ

ْ

ُا

Lihatlah apa yang telah dia katakan dan jangan melihat siapa yang berkata

9

َ

ِ

ْ

َـ

ِ

ْء ا َ

ْ

ِإ

(16)

Pembahasan :

Perhatikan kesembilan contoh kalimat di atas ! Pada kalimat-kalimat tersebut ternyata

selalu di awali oleh kata kerja atau fi’l, yaitu kata kerja masa lampau atau fi’l madhi (

َل

َ

,

ُ

ْ

ِ

َ

,

َء

َ

,

ِ

ْ

َء

َ

) kata kerja masa sekarang (sedang berlangsung) atau fi’l

muhari’ (

ُ

َ

ْ

َأ

,

ُ

ِ

َ

,

ُ

ِ

َ

) kata kerja perintah (imperatif) atau fi’l amar (

ْ

ُ

ْ

ُا

, dan

ْءا َ

ْ

ِإ

). Keenam kata tersebut secara fisik berbeda dengan kata benda, yaitu tidak

bertanwin dan tidak berkata sandang al (

ل ا

)

Dalam gramatika bahasa Arab kalimat yang diawali dengan kata kerja apapun

jenisnya disebut kalimat verbal atau Jumlah Fi’liyah. Di samping itu, Setiap kata kerja

atau fi’l selalu dibedakan berdasarkan atas adanya waktu (fi’l madhi fi’l muhari’), fungsi

(fi’l amar), dan subjeknya .

J enis-J enis Kata Ker ja atau Fi’l Dalam Bahasa Ar ab

Sebagaiamana yang telah kita pelajari di atas telah tersirat bahwa verba (fi’il / kata

kerja) dalam bahasa Arab terbagi atas tiga bentuk, yaitu kata kerja masa lampau atau fi’l

madhi, kata kerja masa sekarang (sedang berlangsung) atau fi’l muhari’, dan kata kerja

perintah (imperatif) atau fi’l amar. Setiap kata kerja tersebut selalu menunjukkan kala,

fungsi, dan subjeknya yang dibedakan atas jenis kelamin dan jumlahnya. Di samping itu,

Secara fisik, setiap jenis kata kerja tersebut dapat diketahui dari bentuknya karena setiap

kata kerja tersebut memiliki tanda-tanda (indikator) fisik atau tulisan yang mengacu pada

kala, fungsi, dan subjeknya.

Secara praktis dalam gramatika bahasa Arab, kata kerja dasar mengacu pada fi’il

madhi atau kata kerja masa lampau dengan subjek orang ketiga tunggal, yaitu kata dasar

َ

َ

َـ

ﻓ dengan tiga pola bentuk dasar

َ

َ

َـ

,

َ

ِ

َ

,

dan

َ

ُ

َـ

ﻓ. Kata terebut jika subjeknya orang

ketiga dual menjadi

َ

َ

َـ

ﻓ,

َ

ﻼ ﻌ

ِ

َ

ﻓ, dan

َ

ُ

َـ

ﻓ begitu seterusnya yang secara sistematis terpola

sebagaimana yang tercantum dalam tabel halaman 17. Dengan demikian, jika kita temukan

sebuah kata

َ

ِ

َر

maka kata tersebut terindikasi berpola

َ

ِ

َ

ﻓ yang dapat dipastika bahwa

jika subjeknya orang ketiga dual maka kata tersebut menjadi

َ

ﺎ ﺒ

ِ

َر

lihat table halaman 17.
(17)

kata. Huruf-huruf tersebut berikut dengan harakatnya adalah (

ا

,

ا و

,

ْت

,

َ

ﺎ ﺗ

,

َن

,

َت

,

ِت

,

َ

ﺎ ﻤ

ُ

,

ْ

ُ

,

ﱠﻦ

ُ

,

ُت

, dan

َ

ﺎ ﻧ

).

Kata dasar

َ

َ

َـ

ﻓ tersebut secara paradigmatis juga memola pada kata kerja masa

sekarang (sedang berlangsung) atau fi’l muhari’. Sebagai contoh, kata dasar

َ

ﻞ ﻌ

َ

َـ

,

bisa

menjadi

ُﻞ َﻌ ْﻔ َـﻳ

,

ُﻞ

ِﻌ ْﻔ َـﻳ

atau

ُﻞ ُﻌ ْﻔ َـﻳ .

Secara fisik fi’l muhari’ diawali dengan huruf (

َأ

,

ن

,

ى

,

dan

ُت

.
(18)

J enis-J enis Kata Kerja atau Fi’l dalam Bahasa Ar ab dan Konjugasinya

SUBJ EK

J ENIS KATA KERJ A

Fi’l Amr

Fi’l Mudhar i’

Fi’l Madhi

Tunggal

3 M

ُ

ُ

ْ

َـ

ُ

ِ

ْ

َـ

ُ

َ

ْ

َـ

َ

ُ

َـ

َ

ِ

َ

َ

َ

َـ

Dual

3 M

ِن َ

ُ

ْ

َـ

ِن َ

ِ

ْ

َـ

ِن َ

َ

ْ

َـ

َ

ُ

َـ

َ

ِ

َ

َ

َ

َـ

Jamak

3 M

َن ُ

ﻮ ﻠ

ُ

ْ

َـ

َن ُ

ﻮ ﻠ

ِ

ْ

َـ

َن ُ

ﻮ ﻠ

َ

ْ

َـ

ا

ُ

ُ

َـ

ُا

ﻮ ﻠ

ِ

َ

ُا

ﻮ ﻠ

َ

َـ

Tunggal

3 F

ُ

ُ

ْ

َـ

ُ

ِ

ْ

َـ

ُ

َ

ْ

َـ

ْ

َ

ُ

َـ

ْ

َ

ِ

َ

ْ

َ

َ

َـ

Dual

3 F

ِن َ

ُ

ْ

َـ

ِن َ

ِ

ْ

َـ

ِن َ

َ

ْ

َـ

ﺎ ﺘ

َ

ْ

ُ

َـ

َ

ﺎ ﺘ

ْ

ِ

َ

َ

ﺎ ﺘ

َ

َ

َـ

Jamak

3 F

َ

ْ

ُ

ْ

َـ

َ

ْ

ِ

ْ

َـ

َ

ْ

َ

ْ

َـ

َ

ْ

ُ

َـ

َ

ْ

ِ

َ

َ

ْ

َ

َـ

Tunggal

2 M

ْ

ُ

ْـ

ا ُ

ْ

ِ

ْ

ا ِ

ْ

َ

ْـ

ا ِ

ُ

ُ

ْ

َـ

ُ

ِ

ْ

َـ

ُ

َ

ْ

َـ

َ

ْ

ُ

َـ

َ

ْ

ِ

َ

َ

ْ

َ

َـ

Dual

2 M

َ

ُ

ْـ

ا ُ

َ

ِ

ْ

ا ِ

َ

َ

ْـ

ا ِ

ِن َ

ُ

ْ

َـ

ِن َ

ِ

ْ

َـ

ِن َ

َ

ْ

َـ

َ

ﺎ ﻤ

ُ

ْ

ُ

َـ

َ

ُ

ﺘ ﻠ

ِ

َ

َ

ُ

ْ

َ

َـ

Jamak

2 M

ُ

ﻮ ﻠ

ُ

ْـ

ا ُ

ُ

ﻮ ﻠ

ِ

ْ

ا ِ

ﻮ ﻠ

ُ

َ

ْـ

ا ِ

َن ُ

ﻮ ﻠ

ُ

ْ

َـ

َن ُ

ﻮ ﻠ

ِ

ْ

َـ

َن ُ

ﻮ ﻠ

َ

ْ

َـ

ْ

ُ

ْ

ُ

َـ

ْ

ُ

ﺘ ﻠ

ِ

َ

ْ

ُ

ْ

َ

َـ

Tunggal

2 F

ِ

ُ

ْـ

ا ُ

ِ

ِ

ْ

ا ِ

ِ

َ

ْـ

ا ِ

َ

ْ

ِ

ُ

ْ

َـ

َ

ْ

ِ

ِ

ْ

َـ

َ

ْ

ِ

َ

ْ

َـ

ِ

ْ

ُ

َـ

ِ

ْ

ِ

َ

ِ

ْ

َ

َـ

Dual

2 F

َ

ُ

ْـ

ا ُ

َ

ِ

ْ

ا ِ

َ

َ

ْـ

ا ِ

ِن َ

ُ

ْ

َـ

ِن َ

ِ

ْ

َـ

ِن َ

َ

ْ

َـ

ﺎ ﻤ

َ

ُ

ْ

ُ

َـ

َ

ُ

ْ

ِ

َ

َ

ُ

ْ

َ

َـ

Jamak

2 F

َ

ْ

ُ

ْـ

ا ُ

َ

ْ

ِ

ْ

ا ِ

َ

ْ

َ

ْـ

ا ِ

َ

ْ

ُ

ْ

َـ

َ

ْ

ِ

ْ

َـ

َ

ْ

َ

ْ

َـ

ﱠﻦ

ُ

ْ

ُ

َـ

ﱠﻦ

ُ

ﺘ ﻠ

ِ

َ

ﱠﻦ

ُ

ْ

َ

َـ

Tunggal

1 M/F

ُ

ُ

ْـ

َأ

ُ

ِ

ْ

َأ

ُ

َ

ْـ

َأ

ُ

ْ

ُ

َـ

ُ

ْ

ِ

َ

ُ

ْ

َ

َـ

Jamak

1M/F

ُ

ُ

ْ

َـ

ُ

ِ

ْ

َـ

ُ

َ

ْ

َـ

َ

ﺎ ﻨ

ْ

ُ

َـ

َ

ْ

ِ

َ

َ

َ

ﺎ ﻨ

ْ

َ

َـ

(19)

Contoh Aplikasi

SUBJ EK

J ENIS KATA KERJ A

Fi’l Amr

Fi’l Mudhar i’

Fi’l Madhi

Tunggal

3 M

ُج ُ

ﺮ ﺨ

ْ

َ

ُب ِ

ﺮ ﻀ

ْ

َ

ُ

ﺐ ﻫ

َ

ْ

َ

َ

ُ

َـ

َ

ِ

َر

َ

ﺐ ﻫ

َ

َذ

Dual

3 M

ِن َ

ﺎ ﺟ ﺮ

ُ

ْ

َ

ِن َ

ﺎ ﺑﺮ

ِ

ْ

َ

ِن

َ

ﺒﻫ

َ

ْ

َ

ا َ

ُ

َـ

َ

ﺎ ﺒ

ِ

َر

َ

ﺎ ﺒﻫ

َ

َذ

Jamak

3 M

َن ْ

ﻮ ﺟ

ُ

ُ

ْ

َ

َن

ُ

ِ

ﺮ ﻀ

ْ

َ

َن ُ

ﻮ ﺒﻫ

َ

ْ

َ

ا و ُ

ُ

َـ

ا ُ

ﻮ ﺒ

ِ

َر

ا ُ

ﻮ ﺒﻫ

َ

َذ

Tunggal

3 F

ُج ُ

ﺮ ﺨ

ْ

َ

ُب ِ

ﺮ ﻀ

ْ

َ

ُ

ﺐ ﻫ

َ

ْ

َ

ْت َ

ُ

َـ

ْ

ﺖ ﺒ

ِ

َر

ْ

َ

ﺒﻫ

َ

َذ

Dual

3 F

ِن َ

ﺎ ﺟ ﺮ

ُ

ْ

َ

ِن َ

ﺎ ﺑ

ِ

ﺮ ﻀ

ْ

َ

ِن َ

ﺎ ﺒﻫ

َ

ْ

َ

َ

ﺎ ﺗﺪ

َ

ُ

َـ

َ

ﺎ ﺘ

َ

ِ

َر

َ

َ

ﺘ ﺒﻫ

َ

َذ

Jamak

3 F

َ

ﻦ ﺟ

ْ

ُ

ْ

َ

ﻳ ﻦ

َ

ْ

ِ

ﺮ ﻀ

ْ

َ

َ

ﻦ ﺒ

ْ

َ

ْ

َ

َ

ﺎ ﻧﺪ

ْ

ُ

َـ

َ

ﺎ ﻨ

ْ

ﺒﻛ

ِ

َر

َ

ﺎ ﻨ

ْ

ﺒﻫ

َ

َذ

Tunggal

2 M

ْج ُ

ﺮ ﺧ

ْ

ُا

ْب ِ

ﺮ ﺿ

ْ

ِا

ْ

ﺐ ﻫ

َ

ْذ ِا

ُج ُ

ﺮ ﺨ

ْ

َ

ُب ِ

ﺮ ﻀ

ْ

َ

ﺗ ﺐ

ُ

َ

ْ

َ

َ

ﺎ ﺗﺪ

ْ

ُ

َـ

َ

ْ

ِ

َر

َ

ﺖ ﺒ

ْ

َ

َذ

Dual

2 M

َ

ﺎ ﺟ ﺮ

ُ

ْ

ُا

َ

ﺎ ﺑ

ِ

ﺮ ﺿ

ْ

ِا

َ

ﺎ ﺒﻫ

َ

ْذ ِا

ِن َ

ﺎ ﺟ ﺮ

ُ

ْ

َ

ِن َ

ﺎ ﺑ

ِ

ﺮ ﻀ

ْ

َ

ِن َ

ﺎ ﺒﻫ

َ

ْ

َ

ﺗ ﺎ

َ

ﻤ ﺗ

ُ

ْ

ُ

َـ

َ

ﺎﻤ ﺘ

ُ

ْ

ِ

َر

َ

ﺎﻤ ﺘ

ُ

ْ

ﺒﻫ

َ

َذ

Jamak

2 M

ا

ﻮ ﺟ

ْ

ُ

ْ

ُا

ا ُ

ﻮ ﺑ

ِ

ﺮ ﺿ

ْ

ِا

ا ُ

ﻮ ﺒﻫ

َ

ْذ

ِا

َن ْ

ﻮ ﺟ

ُ

ُ

ْ

َ

َن ُ

ﻮ ﺑ

ِ

ﺮ ﻀ

ْ

َ

َن ُ

ﻮ ﺒﻫ

َ

ْ

َ

ْ

ُ

ﺗ ﺪ

ُ

َـ

ْ

ُ

ْ

ِ

َر

ْ

ُ

ﻢ ﺘ

ْ

ﺒﻫ

َ

َذ

Tunggal

2 F

ﻲ ﺟ

ِ

ُ

ْ

ُا

ِ

ِ

ﺮ ﺿ

ْ

ِا

ِ

ﺒﻫ

َ

ْذ ِا

َ

ﻦ ﻴﺟ

ِ

ُ

ْ

َ

َ

ﻦ ﻴ

ِ

ِ

ﺮ ﻀ

ْ

َ

َ

ﻦ ﻴﺒ

ِ

َ

ْ

َ

ِت ْ

ُ

َـ

ِ

ْ

ﺒﻛ

ِ

َر

ِ

ﺖ ﺒ

ْ

َ

َذ

Dual

2 F

َ

ﺎ ﺟ ﺮ

ُ

ْ

ُا

ﺎ ﺑ

َ

ِ

ﺮ ﺿ

ْ

ِا

َ

ﺎ ﺒﻫ

َ

ْذ ِا

ِن َ

ﺎ ﺟ ﺮ

ُ

ْ

َ

ِن َ

ﺎ ﺑ

ِ

ﺮ ﻀ

ْ

َ

ِن َ

ﺎﺒﻫ

َ

ْ

َ

َ

ﺎﻤ ﺗ

ُ

ْ

ُ

َـ

ﺑ ﺎ

َ

ﻤ ﺘ

ُ

ْ

ِ

َر

َ

ﺎﻤ ﺘ

ُ

ْ

ﺒﻫ

َ

َذ

Jamak

2 F

َ

ﻦ ﺟ

ْ

ُ

ْ

ُا

َ

ْ

ِ

ﺮ ﺿ

ْ

ِا

َ

ْ

َ

ْذ ِا

َ

ﻦ ﺟ

ْ

ُ

ْ

َ

َ

ْ

ِ

ﺮ ﻀ

ْ

َ

َ

ﻦ ﺒ

ْ

َ

ْ

َ

ﺗ ﱠﻦ

ُ

ﺗﺪ

ْ

ُ

َـ

ﺑ ﱠﻦ

ُ

ْ

ﺒﻛ

ِ

َر

ﱠﻦ

ُ

ْ

ﺒﻫ

َ

َذ

Tunggal

1 M/F

ُج ُ

ﺮ ﺧ

ْ

َأ

ُب ِ

ﺮ ﺿ

ْ

َأ

ُ

ﺐ ﻫ

َ

ْذ َأ

ُت ْ

ُ

َـ

ُ

ْ

ﺒﻛ

ِ

َر

ُ

ﺖ ﺒ

ْ

َ

َذ

Jamak

(20)

Latihan

1. Subjek kalimat (

ِن

َ

َ

ْـ

ِا

َ

َ

َ

َو ٌة َأ َ

ْ

ِا

ِ

ْ

َء

َ

) ialah

A. saya C. dua anak perempuan

B. seorang perempuan D. perempuan dan dua anak perempuannya

2. Kalimat (

ا

َ

◌ ﱠﻻ

ِا َ

َ

إ َ

ْن َا ُ

َ

ْ

َأ

) fi’lnya berupa …

A. fi’il madhi C. fi’il amar

B. fi’il mudhari’ D. fi’il tsulai mujarad

3. Fa'il atau subjek dari kalimat tersebut di atas ialah ...

A. saya C. kamu (pr)

B. kamu (lk) D. dia (lk)

4. Pola yang digunakan dalam fi'l mudhari' (

ُ

َ

ْ

َأ

) ialah pola ... A.

ُ

َ

ْـ

َأ

C.

ُ

ُ

ْـ

َأ

B.

ُ

ِ

ْ

َأ

D.

ْ

َ

ْـ

ا

PETUNJUK B Pilihlah :

(A) jika (1), (2), dan (3) yang betul

(B) jika (1) dan (3) yang betul

(C) jika (2) dan (4) yang betul

(D) jika hanya (4) yang betul

(E) jika semuanya betul

1. Kata pertama dari kalimat (

ِ

َ

ﻣ ﺎ

َ

ِ

ْ

ا ِم ْ

َـ

ِس

ﺎ ﱠﻨ ﻟ

ا ِر ا َ

ِ

ْ

ِ

ُ

ِ

َ

) terindikasi sebagai …

1. fi’l madhi 3. berkasus nominatif

2. bersubjek orang kedua tunggal 4. berupa fi’l mabni ma’lum (aktif)

2. Kata yang ber garis bawah dalam kalimat (

ِ

ا َل

ُ

َر ُ

ْ

ِ

َ

)

1. fi’l madhi 3. berpola (fa'iltu)

2. bersubjek orang pertama tunggal 4. berdlamir (tu)

3. Kata yang ber garis bawah dalam kalimat (

ِ

ﻤ ﱠﺸ ﻟ

ْ

ا ِك

ُ

ُ

ِ

َة َ

ﻼ ﱠﺼ ﻟ

ا ِ

ِ

أ

) terindikasi

sebagai …

1. fi’l madhi 3. berpola (fa'iltu)

(21)

ُ

ِ

ﻟ ﱠﺎ ﺜ ﻟ

ا ُس ْر

ﱠﺪ ﻟ

َا

Standar Kompetensi

Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami susunan kalimat verbal (jumlah fi’liyah) serta subjek dan objeknyadalam bahasa Arab.

ِ

ِ

ٌل

ُ

ْ

َ

َو ٌ

ﻋ ﺎ

ِ

َ

Subjek dan Objek =

ُ

ا َ

َ

ﺧ ﱠﺎ ﻤ ﻟ

َ

َ

ْ

ـ َ

ْ

ا

Ketika Allah menciptakan mahluq

َم

ﱠﺮ

َ

َ

ﻟ ﺎ

َ

َـ

َ

ا

ن إ

َ

ْ

َ

ْ

ا

Sesungguhnya Allah Taala telah

mengharamkan minuman keras

ٌ

ْ

َز َء ا َ

َـ

ً

ﺎ ﺑ ﺎ

َ

ِ

Zaid telah membaca sebuah buku

َ

َ

َ

َ

ْ

ِ

ْا

َن

ٍ

َ

َ

ْ

ِ

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal

darah

َن ْ

ُـ

ِ

ْ

ُ

ْ

ا ِ

ﺨ ﱠﺘ

ِ

َـ

َ

َ

ْ

ِ

ِ

ﻓ ﺎ

ﻜ ﻟ

َ

ْا

ء َ

َ

ِ

ْو َأ

َ

ْ

ِ

ِ

ﺆ ﻤ ﻟ

ْ

ْا ِن ْو ُد ْ

ِ

Janganlah orang-orang mukmin mengambil

orang-orang kafir sebagai wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin.

ْ

َ

ْر ا َو

َ

ُ

َـ

ﻴ ﱠ

ـ

َر

َ

َ

َ

ا ً

ْـ

ِ

َ

Dan sayangilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidik kami sejak kecil

Pembahasan :

v Perhatikanlah kata-kata yang bergaris bawah (

َ

ْ

ـ َ

ْ

ا

,

َ

ْ

َ

ْ

ا

,

ً

ﺎ ﺑ ﺎ

َ

ِ

,

َن

َ

ْ

ِ

ْا

(22)

segumpal darah, orang-orang kafir, mereka berdua, dan kami). Kata-kata tersebut

jika kita lihat fungsinya dalam kalimat maka jelas berstatus sebagai objek, dan jika

kita lihat harakat atau tanda akhir dari kata-kata tersebut semuanya berharakat

fathah (baris atas) berikut dengan variannya.

v Berbeda dengan kata-kata yang telah dibahas di atas kata-kata (

ُ

ا

,

ٌ

ْ

َز

, dan

ن ْ

ُـ

ِ

ْ

ُ

ْ

ا

) yang berarti (Allah, Zaid, dan orang-orang mukmin) secara eksplisit

merupakan subjek. Jika kita amati lebih jauh ternyata harakat atau tanda akhir kata

tersebut adalah dlommah (baris depan) berikut dengan variannya.

v Dalam gramatika bahasa Arab posisi sebagai objek selalu berada pada kasus

akusatif atau i’rab nasab, sedangkan posisi sebagai subjek selalu berada pada kasus

nominatif atau i’rab rafa’.

v Tanda kasus akusatif atau i’rab nasab adalah harakat fathah atau “baris atas”

berikut dengan variannya sedangkan tanda kasus nominatif i’rab rafa’ adalah

“baris depan” .

v Berdasarkan teks yang sudah kita pelajari ternyata posisi kata yang berkasus

akusatif tidak hanya terletak pada posisi objek maf’ul saja tetapi juga ada pada

posisi keterangan (dlarf dan maf’ul mutlak) sedangkan kasus nominatif i’rab rafa’

di samping terletak pada posisi subjek fa’il juga pada posisi mubtada’ dan khabar

(Pelajaran Pertama).

v Fenomena di atas menunjukkan bahwa indikator suatu kata itu menempati posisi

objek atau fa’il ialah jika berkasus akusatif, sedangkan indikator yang

menunjukkan bahwa suatu kata menempati posisi subjek atau mubtada’ ialah jika

berkasus nominatif.

v Di samping kedua kasus tersebut isim atau kata benda juga bisa menempati kasus

genitif atau i’rab jar seperti yang terdapat pada kalimat kelima, yaitu

ٍ

َ

َ

ْ

ِ

(23)

Bentuk-bentuk Tanda Kasus Pada Ism

Tanda Genitif Tanda Akusatif Tanda Nominatif J umlah

Katsrah / baris bawah Fathah / baris atas Dlammah / baris depan Tunggal / mufrad

ya' nun ya' nun Alif nun Dual / mutsanna

ya' nun ya' nun Wau nun Jamak

Implementasi Kasus Pada Ism

Genitif Akusatif Nominatif J umlah

ٍ

ﻦ ﻣ

ِ

ْ

ُ

\

ِ

ﻦ ﻣ

ِ

ْ

ُ

ْ

َا

َ

ﻦ ﻣ

ِ

ْ

ﻤ ﻟ

ُ

ا

\

ﺎﻨ

ً

ﻣ ﺆ ﻣ

ِ

ُ

ُ

ِ

ْ

ُ

ْ

َا

\

ٌ

ﻦ ﻣ ﺆ

ِ

ُ

Tunggal / mufrad

ِ

ﻦ ﻴ

ْ

َـ

ﻨﻣ

ِ

ﺆ ﻣ

ْ

ُ

\

ِ

ﻦ ﻴ

ْ

َـ

ﻨﻣ

ِ

ﺆ ﻤ ﻟ

ْ

ا

ِ

ﻦ ﻴ

ْ

َـ

ِ

ﺆ ﻤ ﻟ

ْ

ا

\

ِ

ﻦ ﻴ

ْ

َـ

ﻨﻣ

ِ

ﺆ ﻣ

ْ

ُ

ِن

َ

ﻨﻣ

ِ

ْ

ُ

ْ

َا

\

ِن

ﺎﻨ

َ

ِ

ﺆ ﻣ

ْ

ُ

Dual / mutsanna

َ

ُ

ﻴ ﻨﻣ

ِ

ﺆ ﻣ

ْ

ُ

\

َ

ﻦ ﻴ ﻨﻣ

ِ

ْ

ُ

ْ

َا

َ

ﻦ ﻴ ﻨﻣ

ِ

ْ

ُ

ْ

َا

\

َ

ُ

ﻴ ﻨﻣ

ِ

ﺆ ﻣ

ْ

ُ

ن

ُ

ﻨﻣ

ِ

ْ

ُ

ْ

َا

\

َن ُ

ﻮ ﻨﻣ

ِ

ﺆ ﻣ

ْ

ُ

Jamak

Latihan

1. Objek kalimat (

ِى َ

ﻮ ﺣ

ْ

َأ ًء

ﺎ ﺜ

ُ

ُ

َ

َ

ﻌ ﺠ

َ

َ

ﻓ ) ialah

A.

َف

َ

C.

ى َ

ﻮ ﺣ

ْ

َأ

ِ

B.

َ

ﻞ ﻌ

َ

َ

D.

ُه

2. Kalimat (

َ

ﺮ ﻬ

ْ

َ

ْ

ا ُ

َ

ﻠ ﻌ

ْ

َـ

َ

) subjeknya berupa …

A. dhamir muttashil C. dhamir

B. dhamir munfashil D. dhamir mustatir

3. Objek kalimat di atas ialah ...

A.

َ

ﻮ ﻫ

ُ

C.

ُ

َ

ﻠ ﻌ

ْ

َـ

ﻳ◌

َ

B.

َ

ﻲ ﻫ

ِ

D. ﺮ ﻬ

ْ

َ

ْ

ا

4. Maf'ul / objek tersebut berkasus nasab dengan tanda ...

A. fathah C. huruf wawu

(24)

PETUNJUK B Pilihlah :

(A) jika (1), (2), dan (3) yang betul

(B) jika (1) dan (3) yang betul

(C) jika (2) dan (4) yang betul

(D) jika betul semua

1. Dalam kalimat (

ً

ْـ

ِ

َ

ْ

ﻬ ﱡﻠ

ُ

ُ

ِض ْر

ْا

ِ

ْ

َ

َ

ﻣ ﻵ

َ

َ

ﻚ ﱡﺑ

َر َء

َ

ْ

َ

َو

) subjeknya terindikasi sebagai …

1. berkasus nominatif 3. indikator kasusnya berupa dlammah 2. orang kedua tunggal 4. berupa dlamir

2. Kata yang ber garis bawah dalam kalimat (

ِ

ا َل

ُ

َر ُ

ْ

ِ

َ

)

1. fi’l madhi 3. berpola (fa'iltu)

2. bersubjek orang pertama tunggal 4. berdlamir (tu)

3. Kata yang ber garis bawah dalam kalimat (

ِ

ﻤ ﱠﺸ ﻟ

ْ

ا ِك

ُ

ُ

ِ

َة َ

ﻼ ﱠﺼ ﻟ

ا ِ

ِ

أ

) terindikasi

sebagai …

1. bersubjek orang kedua tunggal 3. berpola if'al 2. bersubjek orang pertama tunggal 4. Fi'l Amr

(25)

ُ

ِ

ا

ﱠﺮ ﻟ

ا ُس ْر

ﱠﺪ ﻟ

َا

Standar Kompetensi

Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami jenis dan bentuk susunan frase idhafah dalam bahasa Arab, fungsi, dan kasusnya dalam bahasa Arab.

ُ

َ

َ

ﺎ ﺿ ﻹ

ا

Frase Idhafah =

َ

ْ

َ

َ

ْ

َا

َ

َ

ْ

ِ

ْ

ُ

ْ

ا

ْ

ِ

َ

ْ

ا َو

Buanglah darimu rambut kekufuran dan

berkhitanlah

ُر ْ

ﻬ ﱠﻄ ﻟ

ُ

ا َ

ُ

ْ

َ

ِن

َ

ْ

ِ

ْا

Suci itu adalah separuh iman

ُة َأ ْ

َ

ْ

َا

ُد

َ

ِ

ِدَ

ِ

ْ

ا

Perempuan adalah tiang negara

ْ

ُ

َ

ﱠﻞ

ِ

ُا

َ

َ

ْـ

َ

ِم

َ

ﻴ ﱢﺼ ﻟ

ا

َ

ِا ُ

َ

ﻓﱠﺮ ﻟ

ا

ْ

ُ

ِ

ﺋ ﺎ

َ

ِ

Dihalalkan bagimu bersenggama dengan istri-istrimu pada malam puasa

ِ

ْأ َ

ْـ

ا ِ

ِ

ﺳ ﺎ

ْ

َ

ﻚ ﱢﺑ

َر

َ

َ

َ

ي ِ

ﺬ ﱠﻟ

ا

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu

yang telah menciptakan

Pembahasan :

Perhatikanlah kosa-kosa kata Arab yang diberi garis bawah (

ِ◌

ْ

ُ

ْ

ا َ

ْ

َ

,

ِن

َ

ْ

ِ

ْا ُ

ْ

َ

,

ِدَ

ِ

ْ

ا ُد

َ

ِ

,

ِم

َ

ﻴ ﱢﺼ ﻟ

ا َ

َ

ْـ

َ

,

ْ

ُ

ِ

ﺋ ﺎ

َ

ِ

, dan

َ

ﻚ ﱢﺑ

َر ِ

ﺳ ﺎ

ْ

ِ

) yang berarti rambut kekufuran,

separuh iman, tiang negara, malam puasa, dan nama Tuhanmu.

v Secara struktural, frase di atas mempunyai fungsi yang berbeda-beda sesuai

dengan kedudukannya dalam kalimat. Frase “

ِ◌

ْ

ُ

ْ

ا َ

ْ

َ

” dan “

َ

َ

ْـ

َ

(26)

sebagai khabar, sedangkan “

ْ

ُ

ِ

ﺋ ﺎ

َ

ِ

” dan “

َ

ﻚ ﱢﺑ

َر ِ

ْ

ا

” keduanya berfungsi sebagai majrur atau genitif.

v Frase idhafah di atas setidaknya terdiri atas dua kata benda atau ism. Kata

pertama disebut sebagai mudhaf sedangkan kata kedua disebut sebagai mudhaf

ilaih.

v Kata pertama tidak memiliki tanda definitif dengan kasus sesuai dengan

posisinya dalam kalimat, sedangkan kata kedua selalu memiliki tanda definitif

(ل َا ) dan selalu berkasus genitif atau majrur kecuali yang berupa dlamir

muttashil. Meskipun demikian, dlamir muttashil tersebut tetap definitif (secara

maknawi).

v Kedua kata tersebut setelah menjadi frase keduanya menjadi satu unit. Itulah

sebabnya meskipun yang definitif hanya kata yang kedua namun secara

struktural susunan kata tersebut berstatus definitif.

Latihan 1

Tentukan susunan berikut ini yang termasuk Frase idhafah, tentukan mudhaf dan mudhaf

ilaihya, serta terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia !

ِ

ﻢ ﻠ ﻌ

ْ

ْ

ا ِ

ْ

ِ

ﺜﻛ

َ

ْ

ﻦ ﻣ

ِ

ٌ

ْـ

ﻴﺧ

َ

ْ

ِ

ﻓ ﻮ ﱠﺘ ﻟ

ا ُ

ْ

ِ

َ

ٌ

ﻦ ﱢﻴ

َـ

ُل َ

َ

ْ

َا

ِمَ

ْ

ِ

ْا ُ

ْ

ِد

ِ

ﺔ ﱠﻨﺠ

َ

ْ

ا ِض

َ

ِر ْ

ﻦ ﻣ

ِ

ِ

ﺮ ﻛ ﱢﺬ ﻟ

ْ

ا ُ

ِ

ﻟ ﺎ ﺠ

َ

َ

ِ

ْ

َ

ِ

ا َ

ْ

ا

ﱡﺮ

ِ

ُ

َـ

ْ

َا

ا

ِ

ا ُ

ْ

َ

َء َ

ﺎ ﺟ

ا َذ إ

ِ

ْ

َ

ْ

ا ُة َ

َ

َ

ْ

ِ

ِ

ْ

ﻤ ﻟ

ُ

ْا ُ

ْـ

ِ

أ

َ

ﻦ ﻴ

ْ

ِ

ْ

ِ

ْ

ا ِم

َ

َ

ﻃ ﻰ

َ

ﻠﻋ

َ

ﱡﺾ ﺤ

ُ

َ

َ

َو

ِن

َ

ْ

ﻳ ﻹ

ا ُ

ْ

َ

ُ

ﻬ ﱡﻄ ﻟ

ُ

َا

ِر ْ

َ

ْ

ا ُ

َ

ْـ

َ

ِس

ﺎ ﱠﻨ ﻟ

ا ِ

ِ

َ

ﺎ ﻣ

ِ

ْ

ﺣ ﱠﺮ ﻟ

ِ

ا ِ

َ

ﺣ ﱠﺮ ﻟ

ْ

ا ِ

ا ِ

ْ

ِ

ِ

ا ُل ْ

ُ

َر َل

َ

ِس ا َ

ْ

َ

ْ

ا

ﱢﺮ

َ

ْ

ِ

ِس

ﺎ ﱠﻨ

َ

ْ

ا

(27)

ِ

ﻪ ﱠﻠ

ِ

ُ

ْ

َ

ْ

ا و ِ

ا َن

َ

ْ

ُ

ِ

ْ

ﺣ ﱠﺮ ﻟ

ِ

ا ِ

َ

ﺣ ﱠﺮ ﻟ

ْ

ا

َةَ

ﻼ ﱠﺼ ﻟ

ا ِ

ِ

أ

ُ

َـ

ْ

أ ُ

ا

ﱠﻻ

إ َ

َ

إ َ

َو

ِ

ﻳ ﱢﺪ ﻟ

ْ

ا ِم ْ

َـ

ِ

ِ

ﻟ ﺎ

َ

ِر

ﺎ ﱠﻨ

ْ

ا ُ

ْ

ا

ُةَ

َ

ﻮ ﻤ ﻟ

ُ

ْا ِ

ا ُر

َ

َ

ْ

ﻴ ﻌ

َ

ْ

َ

َك

ﺎ ﱠﻳ

إ َو ُ

ُ

ْ

َـ

َك

ﺎ ﱠﻳ

إ

ِ

ﺔ ﱠﻨ

َ

ْ

ا ُح

َ

ْ

ِ

َ

(28)

ُ

ِ

َ

ﺎ ﺨ

ْ

ا ُس ْر

ﱠﺪ ﻟ

َا

Pasif = ل

ُ

ْ

َ

ِ

ْ

َ

Standar Kompetensi

Setelah mempelajari pelaran ini mahasiswa memahami jenis dan bentuk susunan kalimat pasif (mabni majhul) dalam bahasa Arab.

Islam dibangun atas lima asas

َ

ِ

ُ

ٍ

ْ

َ

َ

َ

ُم َ

ْ

ِ

ْا

Telah ditetapkan atasmu puasa

ُ

ُ

َ

ِ

ُ

ْ

َ

َ

ُم

َ

ﻴ ﱢﺼ ﻟ

ا

Mengapa aku tidak menyembah

(Tuhan) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan

ِ

ْ

َ

إ َو

ِ

َ

َ

َ

ي ِ

ﺬ ﱠﻟ

ا ُ

ُ

ْ

َأ َ

َ

ِ

َ

َو

َن ْ

ُ

َ

ْ

ُـ

Diberi minum (dengan air) dar i mata

air yang sangat panas

ِ

َ

ﺣ ﱠﺮ ﻟ

ْ

ا ِ

ا ِ

ْ

إ ِ

ب

ٍ

َ

ِ

ا َء ٍ

ْ

َ

ْ

ِ

َ

ْ

ُ

ِ

ْ

ﺣ ﱠﺮ ﻟ

ِ

ا

Pembahasan :

Perhatikanlah kata-kata di atas yang bergaris bawah, yaitu (

َ

ِ

ُ

,

َ

ِ

ُ

,

َن ْ

ُ

َ

ْ

ُـ

, ﻰ

َ

ْ

ُ

)

yang berarti dibangun, ditetapkan, kamu akan dikembalikan, dan diberi minum.

Kata-kata tersebut merupakan kata pasif yang dibentuk dengan mengikuti pola sebagai

berikut.

Fi’l Madhi

Huruf depan diberi tanda dlammah (baris depan) Huruf sebelum akhir diberi tanda kasrah (baris bawah) Huruf akhir diberi tanda fathah (baris atas)

َ

ِ

ُ

َ

َ

َ

Fi’l Mudhari’

Huruf depan diberi tanda dlammah (baris depan)

(29)

Latihan

1. Contoh kalimat pasif (

ل

ﻮ ﻬ

ُ

ْ

َ

ِ

ْ

ﺒﻣ

َ

) ialah

A.

ا َذ إ َو

C.

ُ

َ

ا

ِ

ُ

ﻌ ﻤ

ِ

َ

ﺘﺳ ﺎ

ْ

َ

B.

ُن ا َء ْ

ُ

ْ

ا َء ى ِ

ُ

َ

D.

ا

ُ

ﻄ ﺼ

ِ

ْ

أ َو

2. Kalimat (

َ

ﺮ ﻬ

ْ

َ

ْ

ا ُ

َ

ﻠ ﻌ

ْ

Referensi

Dokumen terkait

berupa dividen yang dibagikan kepada wajib pajak orang pribadi (WPOP) dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final. Ketentuan lebih

konsep praksisnya dipengaruhi oleh pemikiran Marxis sehingga memang Teologi Pembebasan memilih Marxisme sebagai satu alat untuk analisis sosial, dan menyatakan suatu

(2005) yang mengkaji suhu ion dan elektron di lapisan F ionosfera pada kawasan India ketika suria minimum tahun 1995 - 1996 mendapati bahawa suhu ion dan elektron adalah berkadar

Dapatan ini adalah berkait rapat dengan penjelasan daripada Bik (1994) yang menerangkan kekurangan maklumat mengenai kepentingan sikap terhadap pendidikan telah memberikan

3.3-4.3.1 Anak mampu menggerakkan badan dengan lincah dan seimbang melalui kegiatan berdiri dengan satu kaki sambil merentangkan tangan sampai 10 hitungan dengan seimbang dan

Terlihat bahwa hasil Plot relay 1, 2, dan 3 tidak terjadi kurva yang bersinggungan antar relay juga pada grading time antar relay masih memenuhi dari standar BS-42

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 100 Kutipan di atas menunjukkan estetika Jawa yaitu purwakanthi guru sastra

Walaupun hubungan teknologi informasi dengan kinerja perusahaan ini telah diteliti sejak tahun 2000- an, namun teknologi sudah mengalami pergeseran perannya dari waktu ke waktu,