• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

IMAJINASI

SOSIOLOGIS

(2)

C. WRIGHT MILLS

Imajinasi Sosiologis merupakan

kemampuan epistemis yang

memungkinkan orang memahami

khasanah kesejarahan yang luas dan

ekspresi eksternal berbagai kehidupan

individu.

Imajinasi Sosiologis memungkinkan orang

memahami pengalaman individual dalam

kaitannya dengan struktur dan relasi

(3)

PENGERTIAN

Imajinasi sosiologis dapat dipahami

sebagai kemampuan untuk

mentransformasikan perkara atau

soal-soal yang semula ‘polos’

(4)

Untuk menghindari aspek

penyederhanaan dalam definisi yang

kurang menjelaskan; dan juga berharap

mereka yang mempelajari ilmu ini tidak

sekedar menghafalkannya, ilmu

(5)
(6)

LANGKAH 1: DESKRIPSI

Siswa harus mendeskripsikan objek dengan

sederhana

Misal: Bonekmania merupakan suporter sepakbola

Bertanya kepada siswa untuk mempelajari objek

tersebut secara lebih dekat/detail, dan menjawab

pertanyaan berikut:

Objek apa yang dipilih untuk dipelajari?

Bagaimana kamu mendeskripsikannya dengan

detail/rinci?

(7)

LANGKAH 2: ANALISIS

LOKAL

Setiap siswa mengidentifikasi objek yang berhubungan

dengan konteks realitas kehidupan sosialnya.

Pada akhir langkah ini memunculkan beberapa

pertanyaan, antara lain:

Bagaimana objek (Bonekmania) tersebut terbentuk? Dalam konteks apa ia dapat bertahan/eksis?

Mengapa kelompok tersebut muncul dan bagaimana caranya?

Apakah kelompok tersebut mempengaruhi kehidupan sosial Anda? Jika ya, bagaimana pengaruh kelompok tersebut dalam kehidupan

Anda?

(8)

TANGGAPAN:

“Suporter sepakbola yang sering membuat gaduh”.

“Anggotanya sangat loyal dan solid”.

“Saya tidak dapat bergabung karena saya berasal

dari Bandung”.

Jika dalam proses pembelajaran di kelas komentar-komentar tersebut muncul, jelas bahwa siswa mulai menggunakan

imajinasi sosiologi yang dimilikinya.

Siswa juga mendengar tanggapan dari teman sekelas mereka dan dapat memahami bahwa tidak semua orang memiliki pengalaman yang sama.

(9)

LANGKAH 3: ANALISIS

GLOBAL

Didasarkan pada perkembangan kemampuan

berpikir kritis dengan meminta siswa untuk

mempertimbangkan perspektif individu dari

budaya lain

Pada langkah ini, siswa diarahkan untuk

mengajukan pertanyaan seperti:

Apakah objek yang dipilih tadi (Bonekmania) eksis di

negara lain?

Jika iya, dalam bentuk apa saja?

Apakah diubah dalam bentuk/cara lain ketika digunakan di

tempat lain?

Siswa diajak untuk menyadari bahwa banyak orang di

(10)

TANGGAPAN:

“Ketika bertemu dengan Bonekmania di kereta api mereka bernyanyi dengan membawa gendang dan aqua botol,

namun tidak mengganggu”.

“Anggota Bonekmania semua berasal dari Jawa Timur yang terkenal memiliki darah panas”.

Memperkuat pentingnya biografi pribadi

masing-masing individu dan

memungkinkan siswa untuk

(11)

LANGKAH 4: ANALISIS

HISTORIS

Menganalisis aspek historis dari objek yang

dibahas.

Siswa dapat dibimbing pada pertanyaan:

Mengapa objek tersebut terus berkembang? Apakah objek tersebut mengalami perubahan?

Aspek apa saja dalam kehidupan sosial yang berubah karena

keberadaan objek tersebut?

Apakah dalam beberapa tahun ke depan objek tersebut dapat terus

eksis? Jika ya, mengapa?

Menuntut siswa untuk berpikir lebih serius dan kritis

(12)

TANGGAPAN:

“Bonekmania merupakan kelompok supporter sepakbola yang sudah berdiri sejak tahun 1927 ternyata juga mampu berbicara politis seperti banyak diliput media massa”.

“Jika dulu banyak anggota bonekmania yang hanya mabuk dan tawuran, sekarang sudah banyak anggota bonekmania yang membuat berbagai macam merchandise bonekmania berupa kaos, topi, sticker, dan lain sebagainya untuk dijual”.

Tanggapan/respon yang diberikan menunjukkan bahwa siswa mulai menyadari makna dari objek yang dibahas tidaklah

statis, melainkan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Para siswa menemukan bias pribadi mereka tentang objek yang dibahas dalam konteks sosial-historis sehingga

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas isolate aktif batang pranajiwa terhadap larva udang (Artemia Salina Leach) serta untuk mengidentifikasi

Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi produksi kopi pada usaha perkebunan kopi rakyat. Bagaimanakah perbedaan tingkat pendapatan usaha perkebunan kopi rakyat

mitos, penalaran deduktif, induktif, pendekatan ilmiah sebagai pangkal kelahiran IPA..  Metode ilmiah sebagai ciri IPA : metode ilmiah,

Mahasiswa memiliki keahlian berkarya dalam teknik Kewirausahaan dalam hal sumber daya manusia dan penggunaannya.. Mahasiswa memiliki keahlian berkarya dalam bahasan

Faktor manusia juga berperan penting dalam berkembangnya penyakit, seperti kebiasaan merokok, kecepatan aliran udara pernafasan, ukuran paru dan faktor

Bagian tipis lengkung henle yang merupakan lanjutan tubulus kontortus proksimal tersusun atas sel gepeng dan inti menonjol ke dalam lumen.. Cairan urin ketika berada dalam loop

[r]

Hasil pengujian menunjukkan bahwa interaksi antara jenis zat aditif dengan konsentrasi zat aditif berpengaruh terhadap nilai keteguhan rekat kayu laminasi.. Hasil