LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
LOKASI:
SD NEGERI JLABAN
(KECAMATAN SENTOLO, KULON PROGO)
2 JULI 2014 SAMPAI DENGAN 17 SEPTEMBER 2014
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL-PPL) : Drs. Subagyo, M.Pd
Oleh:
AAN FERTALANGGA (11604224025)
LEMBAR PENGESAHAN
Pengesahan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) semester khusus
tahun 2014 di SD Negeri Jlaban, Dlaban, Sentolo, Kulon Progo sebagai salah satu
syarat Mata Kuliah PPL.
Nama : Aan Fertalangga
NIM : 11604224025
Program Studi : PGSD PENJAS
Telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di SD Negeri
Jlaban, Dlaban, Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 2
Juli–17 September 2014. Hasil kegiatan tercakup dalam laporan ini.
Kulon Progo, 17 September 2014
Mengetahui Guru Koordinator PPL
Sri Haryati, S. Pd. SD NIP 19640104 198405 2 001
Guru Pembimbing
Sugilan, S. Pd. Jas NIP. 19641004 198803 1 007 Mengesahkan
Dosen Pembimbing Lapangan PPL
Drs. Subagyo, M. Pd. NIP 19561107 198203 1 002
Kepala Sekolah
DAFTAR ISI
1. Data siswa SD Negeri Jlaban 2. Data Guru SD Negeri Jlaban 3. Jadwal Pelajaran SD Negeri Jlaban 4. Jadwal PPL
5. Matriks PPL
6. Denah SD Negeri Jlaban
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur senantiasa kami haturkan karena berkat limpahan nikmat dan
karunia-Nya, laporan Praktik Pengalaman Lapangan yang ada di tangan pembaca
dapat terselesaikan dengan baik tanpa halangan yang berarti.
Laporan yang bersifat individu ini disusun berdasarkan kegiatan PPL yang telah
dilaksanakan di SD N Jlaban, Dlaban, Sentolo, Kulon Progo pada tahun 2014.
Tak dapat dipungkiri bahwa laporan individu ini dapat terselesaikan dengan baik
atas adanya kerjasama dari semua pihak yang secara sukarela membantu. Maka dari
itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan YME yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya yang tiada
terhingga ketika melakoni kegiatan PPL 2014.
2. Bapak Abdul Basir, S. Pd selaku Kepala SD Negeri Jlaban yang, yang telah
memberi arahan dan bimbingan.
3.
Ibu Sri Haryati S.Pd selaku koordinator PPL yang selalu memberikan pengarahan.4.
Bapak Sugilan S.Pd.Jas selaku guru pembimbing PPL di sekolah yang selalumembimbing dan memberikan pengarahan kepada kami.
5. Bapak Drs. Subagyo, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberi nasehat dan motivasi selama penulis menjalani kegiatan PPL di SD
Negeri Jlaban.
6. Bapak ibu guru SD Negeri Jlaban yang telah membantu pelaksanaan PPL di SD
Negeri Jlaban yang tidak bisa penulis sebut satu per satu.
7. Bapak dan ibu tercinta yang tak kenal lelah selalu memberikan dukungan dan
pengorbanan yang tak terhingga sehingga penulis dapat melangkah sejauh ini.
8. Rekan–rekan PPL UNY 2014 di SD Negeri Jlaban.
Sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan, penulis menyadari bahwa
masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Maka dari itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya laporan ini
menjadi lebih baik. Semoga laporan bermanfaat bagi pembaca.
Kulon Progo, 17 September 2014
ABSTRAK
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
DI SD NEGERI JLABAN, SENTOLO, KULON PROGO
OLEH:
AAN FERTALANGGA
11604224025
Praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu rangkaian mata kuliah yang wajib diikuti mahasiswa. Kegiatn PPL dilakukan bersamaan dengan KKN. PPL bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa di bidang pembelajaran maupun administrasi sekolah. Kegiatan adminintrasi itu meliputi pembuatan administrasi kelas, program semester, rekapitulasi data siswa baru, inventarisasi buku, dan analisis kurikulum 2013. Sebelum kegiatan PPL dilaksanakan, mahasiswa telah melaksanakan dua tahap yaitu: observasi dan micro teaching.
Kegiatan observasi dimulai pada tanggal 25 februari dan Pelaksanaan PPL dilaksanakan sejak tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2014. Kegiatan mahasiswa meliputi 8 kali praktik terbimbing 2 kali praktik mandiri 1 kali ujian. Selain praktik mengajar, mahasiswa juga berkesempatan untuk melaksanakan program administrasi sebagai bekal ketika menjadi guru kelak.
BAB I
PENDAHULUAN
A. ANALISIS SITUASI
1. KONDISI SEKOLAH DASAR NEGERI JLABAN
a. KONDISI FISIK
1) KONDISI FISIK SEKOLAH
Sekolah Dasar Negeri Jlaban adalah salah satu Sekolah Dasar
yang termasuk sekolah inklusi. Sekoleh tersebut terletak di pedukuhan
Dlaban, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasinya bersebelahan
dengan SMP Negeri 2 Sentolo. Sekolah Dasar Negeri Jlaban tidak
terlalu jauh dari jalan raya, sehingga mudah dijangkau oleh alat
transportasi. Suasana sekolah cukup kondusif, mengingat sekolah ini
berada dalam lingkungan tempat tinggal penduduk dusun Dlaban.
Fasilitas sekolah dan ruang yang dibutuhkan sudah memenuhi,
tetapi kurang tertata dan terawat. Lingkungan sekolah sudah bersih,
seringkali terkotori dengan sampah dedaunan, mengingat banyaknya
tumbuhan seperti pohon yang cukup membuat asri lingkungan
sekolah. Namun karena sedang musim kemarau, sekolah sering
berdebu karena letak SD yang ada di pinggir jalan yang digunakan
sebagai lalu lalang truk pengangkut pasir. Jumlah ruangan untuk
pembelajaran dan ruangan pendukung terbilang lengkap, seperti ruang
TABEL I: KONDISI FISIK SD NEGERI JLABAN No. Jenis Ruang Jumlah Fasilitas / sarana Kondisi
1. Ruang Kelas 6 Meja, Kursi, Almari, Papan
tulis, Jam Kedatangan. Baik
2. Ruang
Pertemuan 1 Meja, Kursi, Papan Tulis. Baik
3. Ruang Guru 1 Majalah, Tempat penitipan Tas, Kursi, Karpet, Meja
Guna 1 Matras Senam Baik
9. Mushola 1 Almari, Alat Praktik, Kotak
Infaq, Karpet Sajadah. Baik
10. Ruang UKS 1
Meja, Kursi, Tempat tidur, Almari, Obat-obatan, Kamar Mandi, Wastafel, Peralatan Kesehatan.
Baik
11. Ruang Komite
Sekolah
12. Ruang
Koperasi 1 Meja, Kursi, Almari. Baik
13.
2 Bak Mandi, Gayung, closet. Baik
16.
Kamar
Mandi/ WC Siswa
6 Bak Mandi, gayung. Baik
17. Lapangan 1 Tiang Bendera, Ring Basket, Gawang. Baik
18. Tempat Parkir 2 - Baik
19.
2) KONDISI FISIK SEKITAR SEKOLAH a) Fasilitas KBM dan Media
Fasilitas KBM dan media pembelajaran yang dimiliki SD Negeri
Jlaban sebenarnya sudah cukup lengkap. Media seperti alat peraga
mata pelajaran termasuk dalam kategori lengkap. Akan tetapi, fasilitas
dan media yang dimiliki kurang dimanfaatkan oleh pihak sekolah.
b) Perpustakaan
SD Negeri Jlaban memiliki perpustakaan dengan koleksi buku
yang tergolong lengkap. Namun sepertinya perpustakaan kurang
dimanfaatkan dengan baik oleh siswa maupun para guru. Penataaan
buku dan tempat rak buku yang belum teratur membuat perpustakaan
tidak bisa digunakan secara maksimal.
c) Laboratorium
Laboratorium yang dimiliki cenderung digunakan sebagai ruang
serbaguna, sebagai tempat menyimpan hasil karya siswa, alat peraga,
dan tempat penyimpanan barang yang lain. Sehingga, fungsi
laboratorium yang sesungguhnya kurang terlihat.
d) Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler yang ada di SD Negeri Jlaban meliputi:
drumband, pramuka, seni lukis dan seni tari. Kegiatan ekstrakurikuler
tersebut dilaksanakan setelah jam sekolah hingga sore hari sesuai
dengan jadwal yang sudah ditentukan dan diikuti oleh semua siswa
sesuai minat dan bakatnya. Ekstrakurikuler dibimbing oleh guru di
sekolah dan juga mendatangkan pembimbing dari luar sekolah sesuai
e) Organisasi dan Fasilitas UKS
Ruang UKS yang ada cukup luas. Di dalamnya terdapat sebuah
tempat tidur yang kurang bersih, sebuah timbangan, sebuah lemari,
tempat cuci tangan, dan sebuah kamar kecil. Obat dan fasilitas yang
ada kurang lengkap karena ruang UKS tersebut tidak dimanfaatkan
secara optimal.
f) Tempat Ibadah
Tempat ibadah yang ada, yaitu Musholla Al-Ikhlas mempunyai
perlengkapan ibadah yang cukup lengkap. Kondisinya terawat dengan
baik. Tempat ibadah tersebut seringkali digunakan untuk sholat
berjamaah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
g) Ruang Dapur
Ruang dapur terletak bersebelahan dengan ruang koperasi dan
kantin. Ruangan ini belum tertata dengan baik.
h) Ruang Komite
Ruang Komite terletak bersebelahan dengan ruang dapur.
Ruangan ini kurang berfungsi karena justru digunakan sebagai tempat
penyimpanan papan tanda upacara.
i) Kamar Mandi
Terdapat kamar mandi untuk siswa dan untuk guru. Untuk guru
terdapat dua kamar mandi, sedangkan untuk siswa ada enam kamar
mandi, meliputi 3 kamar mandi putra dan 3 kamar mandi putri. Untuk
j) Kantin
Kantin SD Negeri Jlaban terletak di antara perpustakaan dan ruang
dapur. Tempatnya sempit dan kurang nyaman, namun di kantin
sekolah ini, disediakan makanan–makanan yang sehat.
k) Taman
Keadaan taman terlihat kurang terawat sehingga terlihat kurang
indah karena banyaknya tanaman, sedangkan sekolah ini hanya
memiliki seorang tenaga kebersihan yang merangkap sebagai penjaga
sekolah. Namun pada saat ini taman yang berada di tengah-tengah
halaman dibongkar untuk menambah luas halaman sekolah.
l) Kolam Peta Timbul dan Kolam Ikan
Keadaan kolam peta timbul kurang terawat, ini terlihat dari tidak
adanya air yang terdapat di kolam dan dinding kolam juga kotor.
Kondisi kolam juga sering penuh dengan sampah dedaunan.
Sedangkan untuk kolam ikan, saat ini tidak berfungsi karena tidak
adanya air dan ikan.
b. KONDISI NON FISIK 1) Potensi Siswa
Secara keseluruhan kemampuan akademik siswa baik. Potensi
siswa dikembangkan sesuai dengan bakat dan kemampuannya, baik
dari segi akademik maupun non-akademik. Bakat maupun kegemaran
SD Negeri Jlaban mempunyai enam kelas non-paralel, dengan
jumlah siswa total adalah 150 siswa. Jumlah siswa untuk
masing-masing kelas yaitu:
TABEL II: JUMLAH SISWA TAHUN AJARAN 2014 -2015 Kelas Jumlah Siswa
I 26
II 28
III 22
IV 25
V 24
VI 25
Jumlah 150
2) Guru
Sejatinya, kemampuan para guru dalam melakukan kegiatan
pembelajaran sudah baik. Daftar guru dan tenaga administrasi di SD
Negeri Jlaban adalah sebagai berikut:
TABEL III: DAFTAR GURU
4. Sri Haryati,
Jumlah karyawan yang dimiliki SD Negeri Jlaban masih sedikit
sehingga pengelolaan fasilitas sekolah menjadi kurang maksimal.
TABEL IV: DAFTAR TENAGA ADMINISTRASI
No Nama NIP Jabatan Pendidikan 1. Jarwanto PTT Penjaga
Sekolah
SLTA
2. Tri Hidayanto PTT Pegawai TU SLTA
4) VISI DAN MISI SEKOLAH DASAR NEGERI JLABAN
a) Visi
Terdepan dalam prestasi, terampil berbudaya, teladan dalam
budi pekerti, dan berakhlak mulia.
b) Misi
(1) Melaksanakan pembelajaran dan epmbimbingan intensif untuk
mencapai ketuntasan dan daya serap yang tinggi.
(2) Menumbuhkembangkan ras cinta seni, trampil sehingga mampu
berkarya dan berkreasi.
(3) Menumbuhkann penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran
B. PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL
Supaya kegiatan PPL lebih terprogram dan terarah, maka dilakukan
perumusan rancangan kegiatan. Untuk dapat sampai pada penyusunan laporan,
kegiatan PPL meliputi lima tahap, antara lain sebagai berikut:
1. Pembekalan
Pembekalan PPL dilakukan di UNY Kampus Wates dalam hal ini
pembekalan yang diperoleh penulis di salah satu ruang kelas UNY Kampus
Wates. Pembekalan ini berguna untuk membekali mahasiswa untuk
melaksanakan PPL yang akan mereka laksanakan pada bulan juli. Semua
mahasiswa yang hendak mengikuti kegiatan PPL wajib menghadirinya.
Pelaksanannya tersendiri dilakukan oleh Tim dari LPPMP.
2. Observasi
Setelah pembekalan, mahasiswa diperkenankan melakukan observasi
dan orientasi. Observasi dilaksanakan mulai tanggal 25 Februari 2014 sampai
tanggal 28 Februari 2014. Observasi tersebut dilakukan dengan cara
mengamati dan mendata berbagai aspek di sekolah, baik aspek fisik maupun
non-fisik. Pengamatan dan pendataan dapat dilakukan secara langsung atau
tidak langsung.
Hal yang demikian dilakukan agar nantinya mahasiswa memperoleh
gambaran mengenai aktivitas pembelajaran di sekolah serta keadaan sekolah
secara keseluruhan sehingga mampu menyesuaikan diri.
3. Praktik Peer - Micro Teaching
Praktik mengajar dilakukan dua belas orang sesama mahasiswa. Prosedurnya
yaitu:
a. Mahasiswa membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan menyiapkan
media yang diperlukan sebelum melakukan praktik mengajar.
b. Setiap mahasiswa melakukan praktik mengajar secara bergantian,
sementara mahasiswa yang lain akan berperan sebagai siswa.
c. Mahasiswa akan melakukan praktik sebanyak dua belas kali dan berlatih
dengan berbagai keterampilan mengajar kelas rendah dan kelas tinggi.
d. DPL melakukan pengamatan dan memberikan penilaian atas praktik yang
telah dilaksanakan.
e. DPL memberikan kritik dan saran terhadap penampilan mengajar setiap
mahasiswa.
4. Kegiatan PPL
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini terdiri dari:
a. Praktik Terbimbing
Dalam praktik terbimbing yang dilakukan sebanyak sepuluh kali
ini, mahasiswa akan diberi arahan dalam hal pemberian materi, konsultasi
saat penyusunan RPP, dan refleksi serta evaluasi setelah mengajar.
b. Ujian PPL
Ujian dilakukan setelah semua mahasiswa menempuh praktik
mengajar terbimbing sebanyak sepuluh kali. Ujian PPL dilakukan
sebanyak satu kali, pembagian kelas yang digunakan untuk ujian
5. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan merupakan salah satu tugas akhir mahasiswa
sebagai laporan pertanggngjawaban setelah menyelesaikan kegiatan PPL.
Laporan tersebut berisi perihal kegiatan yang dilakukan selama PPL
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. Persiapan Praktek Pengalaman Lapangan
Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan diawali dengan dilaksanakannya
pembekalan. Pembekalan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal para
praktikan sebelum terjun langsung ke lapangan. Pada tahun akademik 2014/2015
ini, pelaksanaan pembekalan umum (sesuai dengan jurusan masing-masing)
dilaksanakan pada bulan Februari 2014.
1. Observasi Pembelajaran di Kelas
Sebelum mahasiswa melaksanakan kegiatan PPL, mahasiswa diberi
kesempatan untuk melakukan pegamatan dan observasi. Observasi yang
dilakukan pada masa pra-PPL wajib dilaksanakan. Observasi tersebut
dimaksudkan agar mahasiswa mempunyai gambaran situasi dan kondisi
sekolah maupun siswa SD Negeri Jlaban. Observasi oleh mahasiswa
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjasorkes meliputi kemampuan guru
dalam membuka pelajaran, menyampaikan materi, perangkat pembelajaran
yang digunakan, proses pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan
bahasa, waktu, gerak, penggunaan media pembelajaran, bentuk dan cara
evaluasi serta perilaku siswa baik ketika di dalam kelas atau di luar kelas.
a. Membuka Pelajaran
Sebelum memulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih
dahulu, mengucapkan salam pembuka, melakukan presensi dan kemudian guru
langsung langsung memberikan sedikit pengantar dengan mengulang materi pada
pertemuan sebelumnya (apresepsi).
b. Penyajian Materi
Materi yang disajikan adalah adalah berupa teknik-teknik dasar
permainan di lanjutkan dengan berjalan mengelilingi area sekolah dilanjutkan
dengan bermain kasti untuk putri dan juga sepak bola yang setiap saat
pembelajaran penjas selalu diminta oleh para siswa laki-laki.
c. Metode Pembelajaran
Guru di lapangan menggunakan metode pembelajaran dengan gaya
terpimpin, demonstrasi, latihan dan bermain di dalam menyampaikan materi
pembelajaran penjasorkes kepada siswa-siswa.
d. Penggunaan Bahasa
Guru penjasorkes di SD Negeri Jlaban dominan menggunakan bahasa
Indonesia baku sebagai bahasa pengantar dalam penyampaian materi.
e. Penggunaan Waktu
Guru menggunakan setiap pertemuan untuk menyelesaikan satu topik
dengan pengaturan waktu untuk penyampaian materi dan latihan teknik gerak
g. Cara Memotivasi Siswa
Untuk selalu membangkitkan motivasi siswa, guru selalu memberikan
reward berupa pujian secara langsung kepada siswa yang mampu melakukan
gerak atau bermain dengan baik.
h. Teknik Bertanya
Dalam bertanya guru menggunakan kata-kata yang mudah dipahami serta
disesuaikan dengan topik yang sedang dipelajari.
i. Teknik Penguasaan Kelas
Guru dalam menjelaskan materi ataupun memeriksa keseriusan siswa
dalam mengerjakan tugas, berkeliling hingga menjangkau atau mendekati
siswa-siwa disekitarnya.
j. Penggunaan Media
Guru menggunakan buku paket atau LKS, dan juga menggunakan
alat-alat pendukung lainnya yang sesuai dengan materi yang diajarakan.
k. Bentuk dan Cara Evaluasi.
Guru mengevaluasi dalam pembelajaran penjasorkes melalui evaluasi
proses dan hasil.
l. Menutup Pelajaran
Guru menutup pelajaran dengan membuat/menjelaskan kesimpulan
mengenai materi yang telah dipelajari. Di akhir jam pelajaran guru dengan
m. Perilaku Siswa
Di dalam Kelas
Siswa cenderung ramai, bercakap-cakap dengan teman sebangku dan
sedikit siswa yang serius mengikuti pelajaran.
Di luar Kelas
Para siswa berperilaku baik di luar kelas, aktif, ceria dan riang.
Namun banyak siswa yang cenderung mencari perhatian kepada guru.
2. Pembuatan Perangkat Pembelajaran
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengoptimalkan
proses mengajar adalah menyusun perangkat pemebelajaran yang meliputi
pembuatan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Setiap guru
diwajibkan menyusun persiapan mengajar untuk menunjang pencapaian
proses belajar-mengajar. Demikian juga dengan praktikan sebagai calon guru
diwajibkan menyusunnya.
Dalam penyusunanan persiapan mengajar, praktikan berusaha
berkonsultasi dengan guru pembimbing dan berkat bimbingannya maka
praktikan merasakan kemudahan dalam menyusun perangkat pembelajaran
tersebut.
Adapun perangkat pembelajaran yang telah disusun diantaranya:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus untuk kelas I
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus untuk kelas II
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus untuk kelas III
d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus untuk kelas IV
f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus untuk kelas VI
Dalam mengajar untuk mencapai ketentuan minimal dalam aturan PPL maka
praktikan ada yang mengajar kelas yang sama sampai dua kali pertemuan
dengan menyesuaikan jadwal.
B. Pelaksanaan Praktek Mengajar
1. Kegiatan Praktek Mengajar
Dalam mengajar di SD Negeri Jlaban, praktikan ditugasi mengajar siswa I, II,
III, IV, V, dan VI. Dalam mengajar untuk mencapai ketentuan minimal
dalam aturan PPL maka praktikan ada yang mengajar kelas yang sama sampai
dua kali pertemuan dengan menyesuaikan jadwal.
Kadang-kadang juga ditugasi untuk mengisi jam-jam kosong ketika
guru pembimbing ada halangan sehingga tidak bisa masuk kelas. Metode
pengajaran yang digunakan praktikan adalah informasi dan tanya jawab. Saat
mengajar teori di kelas metode-metode ini dapat berjalan lancar dengan
ditambah perlengkapan dari pihak sekolah yang lengkap, seperti penggunaan
LCD proyektor dan penggunaan media yang dibuat praktikan. Sedangkan jika
berada di lapangan untuk melakukan kegiatan praktek pembelajaran
penjasorkes metode-metode belajar yang digunakan diantaranya adalah
metode komando, latihan dan demokrasi serta tidak lupa pula menekankan
pada model bermain karena lebih banyak disukai anak-anak. Sedangkan
dalam proses belajar-mengajar, langkah-langkah yang dilaksanakan praktikan
a. Pendahuluan
Pada bagian ini, dimulai dengan berdoa dahulu, memberi salam,
praktikan melakukan presensi terhadap siswa, dilanjutkan dengan
apersepsi materi yang akan dibahas dan diakhiri dengan penyampaian
topik dan tujuan pembelajaran. Ketika melakukan apersepsi, praktikan
berusaha untuk membangkitkan minat siswa, memfokuskan perhatian
siswa, menghubungkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan
disampaikan serta mempersiapkan pikiran siswa untuk pengembangan
pelajaran selama proses belajar-mengajar berlangsung.
b. Kegiatan Inti
Dengan memperhatikan fasilitas sekolah dan keadaan siswa, maka
ketika menyampaikan materi praktikan masih banyak menggunakan
ceramah bervariasi, yaitu ceramah yang diselingi tanya-jawab atau
permainan. Akan tetapi untuk topik-topik tertentu praktikan juga
melakukan metode dengan menggunakan media berupa gambar materi
pembelajaran. Dan anak – anak menjadi sangat antusias terkait dengan
adanya gambar tersebut.
c. Penutup
Pada bagian ini, praktikan memberikan evaluasi yang bertujuan untuk
mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah
disampaikan dan mengukur keberhasilan praktikan ketika mengajar.
Selanjutnya praktikan memberikan kesimpulan agar siswa bisa mengingat
dan menguatkan kembali jika ada materi yang belum dipahami siswa.
Adapun materi yang diajarkan kepada para siswa pada saat melaksanakan
Praktek PPL Terbimbing
1. Hari/tanggal : Kamis, 17 Juli 2014
Jam ke : 1–4
Kelas : VI
Absent siswa :
-Waktu : 4 x 35 menit
Materi : Bahaya Narkoba
Hambatan : Banyak anak-anak yang tidak tau jenis-jenis narkoba.
2. Hari/tanggal : Sabtu, 19 Juli 2014
Jam ke : 1-4
Kelas : V
Absent siswa :
-Waktu : 4 x 35 menit
Tema : 2. Peristiwa Dalam Kehidupan
Sub Tema : 3. Manusia dan Peristiwa Alam
Pembelajaran : 2. Pemeliharaan Alat Reproduksi
Hambatan : Banyak anak yang tertawa ketika guru menjelaskan
3. Hari/tanggal : Jumat, 8Agustus 2014
Jam ke : 1-4
Kelas : II
Sub Tema : 1. Hidup Rukun Dirumah
Pembelajaran : 2. Sikap Kapal Terbang
Hambatan :Siswa Kurang senang dengan pembelajaran sikap kapal
terbang
4. Hari/tanggal : Selasa , 12 Agustus 2014
Jam ke : 1-4
Kelas : I
Absent siswa :
-Waktu : 4 x 35 menit
Tema : 1. Diriku
Sub Tema : 1.Aku dan Teman Baru
Pembelajaran : 1. Melempar dan Menagkap Bola
Hambatan : Masih ada beberapa siswa yang bermain sendiri dengan
temannya saat pembelajaran berlangsung.
5. Hari/tanggal : Kamis, 14 Agustus 2014
Jam ke : 1-4
Kelas : VI
Absent siswa :
-Waktu : 4 x 35 menit
Materi : Kebugaran Jasmani
Hambatan : Masih bayak siswa yang kebugaran jasmani nya kurang
6. Hari/tanggal : Sabtu, 16 Agustus 2014
Jam ke : 1-4
Kelas : V
-Waktu : 4 x 35 menit
Tema : 1. Benda-benda di lingkungan sekitar
Sub Tema : 1. Wujud benda dan cirinya
Pembelajaran : 2. Bola basket
Hambatan : Masih perlu banyak bimbingan dalam melakukan teknik
dasar bermain bola basket
7. Hari/tanggal : Selasa, 19 Agustus 2014
Jam ke : 1-4
Kelas : I
Absent siswa :
-Waktu : 4x 35 menit
Tema : 1. Diriku
Sub Tema : 1. Aku dan Teman Baru
Pembelajaran : 4. Gerak Dasar Lokomotor ( Jalan dan Lari )
Hambatan : Masih perlu banyak bimbingan, contohnya saat dibariskan di
awal dan di akhir pembelajaran.
8. Hari/tanggal : Kamis, 21 Agustus 2014
Jam ke : 1-4
Kelas : VI
Absent siswa :
-Waktu : 4 x 35 menit
Materi : Atletik (Tolak peluru)
Praktek PPL Mandiri
9. Hari/tanggal : Sabtu, 23 Agustus 2014
Jam ke : 1-4
Kelas : V
Absent siswa :
-Waktu : 4 x 35 menit
Tema : 2. Peristiwa dalam Kehidupan
Sub Tema : 1. Macam-macam Peristiwa dalam Kehidupan
Pembelajaran : 2. Sepak Bola
Hambatan : Masih ada siswa yang protes terhadap materi yang diberikan
oleh guru, sehingga terlihat menyepelekan gurunya. Dan siswa
putri yang kesulitan saat melaksanakan latihan menggiring,
menendang, dan mengoper bola pada materi sepak bola ini.
10. Hari/tanggal : Selasa, 26 Agustus 2014
Jam ke : 1-4
Kelas : III
Absent siswa :
-Waktu : 4 x 35 menit
Materi : Lari Estafet
Hambatan : Siswa belum pernah melakukan lari estafet dan harus
menjelaskan teknik dasar terlebih dahulu.
Ujian PPL
11. Hari/tanggal : Sabtu, 30 Agustus 2014
Jam ke : 1-4
Absent siswa :
-Waktu : 4 x 35 menit
Tema :3. Kerukunan dalam bermasyarakat
Sub Tema : 1. Hidup Rukun
Pembelajaran : 2. Sepak bola
Hambatan : Tidak ada hambatan karena anak-anak banyak menguasai
teknik bermain sepak bola.
2. Umpan Balik dari Pembimbing
Setelah praktikan mengajar dengan bimbingan dan pengawasan
langsung dari guru pembimbing, maka selanjutnya dilakukan diskusiantara
praktikan dengan guru pembimbing mengenai proses belajar mengajar yang
baru saja dilaksanakan di kelas dan di lapangan. Praktikan diberi pengarahan
dan evaluasi dari guru pembimbing. Hal ini bertujuan untuk mengukur
tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang sudah dilakukan praktikan,
apakah metode yang digunakan sudah sesuai, bagaimana memotivasi siswa,
bagaimana mengkondisikan siswa dan suasana kelas, penggunaan waktu,
suara, pemberian evaluasi maupun pekerjaan rumah dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan proses pembelajaran.
C. Analisis Hasil Pelaksanaan
1. Analisis Katerkaitan Program dan Pelaksanaannya
Sebelum melaksanakan PPL, praktikan membuat rancangan kegiatan
proses belajar-mengajar. Hal ini bertujuan agar kegiatan dapat berjalan
keadaan siswa yang kurang mendukung terciptanya proses belajar-mengajar
yang kondusif.
2. Hambatan Pelaksanaan Praktek Pengajaran
a. Dari Siswa
Ada beberapa siswa yang kurang berminat terhadap inti dari mata
pelajaran Penjasorkes. Saat sebelum memulai pelajaran atau ketika
menerangkan ada siswa yang sudah langsung meminta untuk bermain
sepak bola Selain itu, juga kadang ada siswa putra yang usil terhadap
siswa putri. Ada juga anak yang pasif dan selalu mencari perhatian dari
praktikan. Hal ini tentu saja membuat kondisi kelas menjadi sedikit tidak
kondusif, ramai dan akhirnya tidak maksimal dalam mempelajari
materi-materi yang disampaikan. Selain itu, ketika jika diberi kesempatan untuk
bertanya jarang ada siswa yang mau bertanya sehingga hal ini membuat
praktikan merasa dan beranggapan pada para siswa apakah sudah jelas
terhadap materi yang disampaikan atau sebaliknya malah siswa belum
memahami materi yang telah diajarkan.
b. Keterkaitan Rencana Pembelajaran dengan PBM
Secara keseluruhan pada dasarnya proses mengajar telah sesuai dengan
Rencana Pembelajaran yang dibuat walaupun ketepatan waktu masih
harus di perbaiki lagi. Namun mata kuliah Micro Teaching sangat
membantu praktikan saat membuat rencana pembelajaran yang bervariasi
dan menarik bagi siswa.
3. Usaha Mengatasi Hambatan
a. Untuk mengatasi hambatan yang berkaitan dengan masalah siswa,
praktikan berusaha menyampaikan pelajaran dengan variasi media dan
bentuk permainan yang menarik. Untuk mengatasi siswa yang pasif dan
suka mencari perhatian dari praktikan, praktikan melakukan pendekatan
kepada siswa tersebut dan memotivasi agar dia aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Sedangkan untuk mengatasi masalah siswa yang tidak mau
bertanya maka praktikan sendiri yang bertanya kepada para siswa.
b. Untuk mengatasi permasalahan waktu, praktikan pada
pertemuan-pertemuan berikutnya lebih meningkatkan kembali keluasan materi yang
disampaikan sehingga waktu yang disediakan bisa digunakan dengan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara umum penulis menyimpulkan bahwa kegiatan PPL di SD Negeri
Jlaban yang terdiri dari tiga kegiatan yakni : praktik mengajar terbimbing, mandiri
dan ujian praktik mengajar sudah berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan,
sasaran serta kebutuhan warga sekolah, meskipun program PPL yang
dilaksanakan belum dapat menjadi tolak ukur keberhasilan siswa karena waktu
yang terbatas.
Berdasarkan pada praktik mengajar yang telah dilaksanakan maka dapat
diperoleh hasil:
1. Observasi yang dilakukan sebelum kegiatan PPL sangat berguna untuk
mengetahui kondisi sekolah baik fisik maupun non fisik. Dengan observasi
yang dilakukan, penulis dapat menyesuaikan diri dengan sekolah.
2. Kegiatan PPL memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menyalurkan dan menyampaikan ilmu yang telah diterima sebelumya di
bangku perkuliahan.
3. PPL yang telah dilaksanakan di SD Negeri Jlaban memberikan banyak
pengalaman yang berharga kepada mahasiswa PPL baik dalam kelas maupun
diluar kelas, pengalaman ini tentunya menjadi bekal mahasiswa kelak setelah
menjadi guru SD.
B. Saran
Untuk meningkatkan kualitas PPL perlu adanya masukan dan saran yang
kepada beberapa pihak demi meningkatnya kualitas kegiatan PPL. Saran – saran
tersebut antara lain:
1. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta
a. Pihak Universitas Negeri Yogyakarta hendaknya dalam pemberian bekal
yang cukup bagi mahasiswa sebelum melaksanakan program PPL,
sehingga pada waktu pelaksaaan tujuan yang diharapkan dapat tercapai
secara optimal.
b. Sebaiknya Tim LPPMP dan tim LPPM dapat menjalin komunikasi
sehingga adanya kesepahaman antara pelaksanaan PPL yang disamakan
dengan pelaksanaan KKN. Karena terdapat beberapa pendapat yang
menyatakan program itu merupakan program KKN ataupun merupakan
program PPL.
2. Kepada Sekolah
a. Optimalisasi peran siswa dalam berbagai kegiatan lebih ditingkatkan.
b. Senantiasa menjaga dan meningkatkan prestasi baik dalam bidang
akademik maupun non akademik seperti olahraga dan kesenian.
c. Sekolah dapat bekerjasama dengan mahasiswa dalam setiap kegiatan
dengan lebih baik.
d. Hubungan yang sudah terjalin antara pihak sekolah dan UNY hendaknya
lebih ditingkatkan dengan saling memberi masukan antara kedua belah
pihak.
e. Komunikasi dan kerja sama yang baik dengan seluruh warga sekolah
3. Kepada Mahasiswa
a. Mahasiswa hendaknya memiliki persiapan yang cukup baik itu mental,
maupun fisik sehingga kegiatan PPL dapat berjalan lancar dan optimal.
b. Dalam mengajar, hendaknya mahasiswa menggunakan media dan metode
yang dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa antusias dalam