• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI: SD NEGERI JLABAN (KECAMATAN SENTOLO, KULON PROGO) 2 JULI 2014 SAMPAI DENGAN 17 SEPTEMBER 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI: SD NEGERI JLABAN (KECAMATAN SENTOLO, KULON PROGO) 2 JULI 2014 SAMPAI DENGAN 17 SEPTEMBER 2014."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

LOKASI:

SD NEGERI JLABAN

(KECAMATAN SENTOLO, KULON PROGO)

2 JULI 2014 SAMPAI DENGAN 17 SEPTEMBER 2014

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL-PPL) : Drs. Subagyo, M.Pd

Oleh:

AAN FERTALANGGA (11604224025)

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Pengesahan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) semester khusus

tahun 2014 di SD Negeri Jlaban, Dlaban, Sentolo, Kulon Progo sebagai salah satu

syarat Mata Kuliah PPL.

Nama : Aan Fertalangga

NIM : 11604224025

Program Studi : PGSD PENJAS

Telah melaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan di SD Negeri

Jlaban, Dlaban, Sentolo, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 2

Juli–17 September 2014. Hasil kegiatan tercakup dalam laporan ini.

Kulon Progo, 17 September 2014

Mengetahui Guru Koordinator PPL

Sri Haryati, S. Pd. SD NIP 19640104 198405 2 001

Guru Pembimbing

Sugilan, S. Pd. Jas NIP. 19641004 198803 1 007 Mengesahkan

Dosen Pembimbing Lapangan PPL

Drs. Subagyo, M. Pd. NIP 19561107 198203 1 002

Kepala Sekolah

(3)

DAFTAR ISI

1. Data siswa SD Negeri Jlaban 2. Data Guru SD Negeri Jlaban 3. Jadwal Pelajaran SD Negeri Jlaban 4. Jadwal PPL

5. Matriks PPL

6. Denah SD Negeri Jlaban

(4)

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur senantiasa kami haturkan karena berkat limpahan nikmat dan

karunia-Nya, laporan Praktik Pengalaman Lapangan yang ada di tangan pembaca

dapat terselesaikan dengan baik tanpa halangan yang berarti.

Laporan yang bersifat individu ini disusun berdasarkan kegiatan PPL yang telah

dilaksanakan di SD N Jlaban, Dlaban, Sentolo, Kulon Progo pada tahun 2014.

Tak dapat dipungkiri bahwa laporan individu ini dapat terselesaikan dengan baik

atas adanya kerjasama dari semua pihak yang secara sukarela membantu. Maka dari

itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan YME yang telah melimpahkan nikmat dan karunia-nya yang tiada

terhingga ketika melakoni kegiatan PPL 2014.

2. Bapak Abdul Basir, S. Pd selaku Kepala SD Negeri Jlaban yang, yang telah

memberi arahan dan bimbingan.

3.

Ibu Sri Haryati S.Pd selaku koordinator PPL yang selalu memberikan pengarahan.

4.

Bapak Sugilan S.Pd.Jas selaku guru pembimbing PPL di sekolah yang selalu

membimbing dan memberikan pengarahan kepada kami.

5. Bapak Drs. Subagyo, M. Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah

memberi nasehat dan motivasi selama penulis menjalani kegiatan PPL di SD

Negeri Jlaban.

6. Bapak ibu guru SD Negeri Jlaban yang telah membantu pelaksanaan PPL di SD

Negeri Jlaban yang tidak bisa penulis sebut satu per satu.

7. Bapak dan ibu tercinta yang tak kenal lelah selalu memberikan dukungan dan

pengorbanan yang tak terhingga sehingga penulis dapat melangkah sejauh ini.

8. Rekan–rekan PPL UNY 2014 di SD Negeri Jlaban.

(5)

Sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan, penulis menyadari bahwa

masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Maka dari itu,

penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya laporan ini

menjadi lebih baik. Semoga laporan bermanfaat bagi pembaca.

Kulon Progo, 17 September 2014

(6)

ABSTRAK

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

DI SD NEGERI JLABAN, SENTOLO, KULON PROGO

OLEH:

AAN FERTALANGGA

11604224025

Praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan salah satu rangkaian mata kuliah yang wajib diikuti mahasiswa. Kegiatn PPL dilakukan bersamaan dengan KKN. PPL bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa di bidang pembelajaran maupun administrasi sekolah. Kegiatan adminintrasi itu meliputi pembuatan administrasi kelas, program semester, rekapitulasi data siswa baru, inventarisasi buku, dan analisis kurikulum 2013. Sebelum kegiatan PPL dilaksanakan, mahasiswa telah melaksanakan dua tahap yaitu: observasi dan micro teaching.

Kegiatan observasi dimulai pada tanggal 25 februari dan Pelaksanaan PPL dilaksanakan sejak tanggal 2 Juli sampai dengan 17 September 2014. Kegiatan mahasiswa meliputi 8 kali praktik terbimbing 2 kali praktik mandiri 1 kali ujian. Selain praktik mengajar, mahasiswa juga berkesempatan untuk melaksanakan program administrasi sebagai bekal ketika menjadi guru kelak.

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI

1. KONDISI SEKOLAH DASAR NEGERI JLABAN

a. KONDISI FISIK

1) KONDISI FISIK SEKOLAH

Sekolah Dasar Negeri Jlaban adalah salah satu Sekolah Dasar

yang termasuk sekolah inklusi. Sekoleh tersebut terletak di pedukuhan

Dlaban, Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasinya bersebelahan

dengan SMP Negeri 2 Sentolo. Sekolah Dasar Negeri Jlaban tidak

terlalu jauh dari jalan raya, sehingga mudah dijangkau oleh alat

transportasi. Suasana sekolah cukup kondusif, mengingat sekolah ini

berada dalam lingkungan tempat tinggal penduduk dusun Dlaban.

Fasilitas sekolah dan ruang yang dibutuhkan sudah memenuhi,

tetapi kurang tertata dan terawat. Lingkungan sekolah sudah bersih,

seringkali terkotori dengan sampah dedaunan, mengingat banyaknya

tumbuhan seperti pohon yang cukup membuat asri lingkungan

sekolah. Namun karena sedang musim kemarau, sekolah sering

berdebu karena letak SD yang ada di pinggir jalan yang digunakan

sebagai lalu lalang truk pengangkut pasir. Jumlah ruangan untuk

pembelajaran dan ruangan pendukung terbilang lengkap, seperti ruang

(8)

TABEL I: KONDISI FISIK SD NEGERI JLABAN No. Jenis Ruang Jumlah Fasilitas / sarana Kondisi

1. Ruang Kelas 6 Meja, Kursi, Almari, Papan

tulis, Jam Kedatangan. Baik

2. Ruang

Pertemuan 1 Meja, Kursi, Papan Tulis. Baik

3. Ruang Guru 1 Majalah, Tempat penitipan Tas, Kursi, Karpet, Meja

Guna 1 Matras Senam Baik

9. Mushola 1 Almari, Alat Praktik, Kotak

Infaq, Karpet Sajadah. Baik

10. Ruang UKS 1

Meja, Kursi, Tempat tidur, Almari, Obat-obatan, Kamar Mandi, Wastafel, Peralatan Kesehatan.

Baik

11. Ruang Komite

(9)

Sekolah

12. Ruang

Koperasi 1 Meja, Kursi, Almari. Baik

13.

2 Bak Mandi, Gayung, closet. Baik

16.

Kamar

Mandi/ WC Siswa

6 Bak Mandi, gayung. Baik

17. Lapangan 1 Tiang Bendera, Ring Basket, Gawang. Baik

18. Tempat Parkir 2 - Baik

19.

(10)

2) KONDISI FISIK SEKITAR SEKOLAH a) Fasilitas KBM dan Media

Fasilitas KBM dan media pembelajaran yang dimiliki SD Negeri

Jlaban sebenarnya sudah cukup lengkap. Media seperti alat peraga

mata pelajaran termasuk dalam kategori lengkap. Akan tetapi, fasilitas

dan media yang dimiliki kurang dimanfaatkan oleh pihak sekolah.

b) Perpustakaan

SD Negeri Jlaban memiliki perpustakaan dengan koleksi buku

yang tergolong lengkap. Namun sepertinya perpustakaan kurang

dimanfaatkan dengan baik oleh siswa maupun para guru. Penataaan

buku dan tempat rak buku yang belum teratur membuat perpustakaan

tidak bisa digunakan secara maksimal.

c) Laboratorium

Laboratorium yang dimiliki cenderung digunakan sebagai ruang

serbaguna, sebagai tempat menyimpan hasil karya siswa, alat peraga,

dan tempat penyimpanan barang yang lain. Sehingga, fungsi

laboratorium yang sesungguhnya kurang terlihat.

d) Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler yang ada di SD Negeri Jlaban meliputi:

drumband, pramuka, seni lukis dan seni tari. Kegiatan ekstrakurikuler

tersebut dilaksanakan setelah jam sekolah hingga sore hari sesuai

dengan jadwal yang sudah ditentukan dan diikuti oleh semua siswa

sesuai minat dan bakatnya. Ekstrakurikuler dibimbing oleh guru di

sekolah dan juga mendatangkan pembimbing dari luar sekolah sesuai

(11)

e) Organisasi dan Fasilitas UKS

Ruang UKS yang ada cukup luas. Di dalamnya terdapat sebuah

tempat tidur yang kurang bersih, sebuah timbangan, sebuah lemari,

tempat cuci tangan, dan sebuah kamar kecil. Obat dan fasilitas yang

ada kurang lengkap karena ruang UKS tersebut tidak dimanfaatkan

secara optimal.

f) Tempat Ibadah

Tempat ibadah yang ada, yaitu Musholla Al-Ikhlas mempunyai

perlengkapan ibadah yang cukup lengkap. Kondisinya terawat dengan

baik. Tempat ibadah tersebut seringkali digunakan untuk sholat

berjamaah sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.

g) Ruang Dapur

Ruang dapur terletak bersebelahan dengan ruang koperasi dan

kantin. Ruangan ini belum tertata dengan baik.

h) Ruang Komite

Ruang Komite terletak bersebelahan dengan ruang dapur.

Ruangan ini kurang berfungsi karena justru digunakan sebagai tempat

penyimpanan papan tanda upacara.

i) Kamar Mandi

Terdapat kamar mandi untuk siswa dan untuk guru. Untuk guru

terdapat dua kamar mandi, sedangkan untuk siswa ada enam kamar

mandi, meliputi 3 kamar mandi putra dan 3 kamar mandi putri. Untuk

(12)

j) Kantin

Kantin SD Negeri Jlaban terletak di antara perpustakaan dan ruang

dapur. Tempatnya sempit dan kurang nyaman, namun di kantin

sekolah ini, disediakan makanan–makanan yang sehat.

k) Taman

Keadaan taman terlihat kurang terawat sehingga terlihat kurang

indah karena banyaknya tanaman, sedangkan sekolah ini hanya

memiliki seorang tenaga kebersihan yang merangkap sebagai penjaga

sekolah. Namun pada saat ini taman yang berada di tengah-tengah

halaman dibongkar untuk menambah luas halaman sekolah.

l) Kolam Peta Timbul dan Kolam Ikan

Keadaan kolam peta timbul kurang terawat, ini terlihat dari tidak

adanya air yang terdapat di kolam dan dinding kolam juga kotor.

Kondisi kolam juga sering penuh dengan sampah dedaunan.

Sedangkan untuk kolam ikan, saat ini tidak berfungsi karena tidak

adanya air dan ikan.

b. KONDISI NON FISIK 1) Potensi Siswa

Secara keseluruhan kemampuan akademik siswa baik. Potensi

siswa dikembangkan sesuai dengan bakat dan kemampuannya, baik

dari segi akademik maupun non-akademik. Bakat maupun kegemaran

(13)

SD Negeri Jlaban mempunyai enam kelas non-paralel, dengan

jumlah siswa total adalah 150 siswa. Jumlah siswa untuk

masing-masing kelas yaitu:

TABEL II: JUMLAH SISWA TAHUN AJARAN 2014 -2015 Kelas Jumlah Siswa

I 26

II 28

III 22

IV 25

V 24

VI 25

Jumlah 150

2) Guru

Sejatinya, kemampuan para guru dalam melakukan kegiatan

pembelajaran sudah baik. Daftar guru dan tenaga administrasi di SD

Negeri Jlaban adalah sebagai berikut:

TABEL III: DAFTAR GURU

(14)

4. Sri Haryati,

(15)

Jumlah karyawan yang dimiliki SD Negeri Jlaban masih sedikit

sehingga pengelolaan fasilitas sekolah menjadi kurang maksimal.

TABEL IV: DAFTAR TENAGA ADMINISTRASI

No Nama NIP Jabatan Pendidikan 1. Jarwanto PTT Penjaga

Sekolah

SLTA

2. Tri Hidayanto PTT Pegawai TU SLTA

4) VISI DAN MISI SEKOLAH DASAR NEGERI JLABAN

a) Visi

Terdepan dalam prestasi, terampil berbudaya, teladan dalam

budi pekerti, dan berakhlak mulia.

b) Misi

(1) Melaksanakan pembelajaran dan epmbimbingan intensif untuk

mencapai ketuntasan dan daya serap yang tinggi.

(2) Menumbuhkembangkan ras cinta seni, trampil sehingga mampu

berkarya dan berkreasi.

(3) Menumbuhkann penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran

(16)

B. PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL

Supaya kegiatan PPL lebih terprogram dan terarah, maka dilakukan

perumusan rancangan kegiatan. Untuk dapat sampai pada penyusunan laporan,

kegiatan PPL meliputi lima tahap, antara lain sebagai berikut:

1. Pembekalan

Pembekalan PPL dilakukan di UNY Kampus Wates dalam hal ini

pembekalan yang diperoleh penulis di salah satu ruang kelas UNY Kampus

Wates. Pembekalan ini berguna untuk membekali mahasiswa untuk

melaksanakan PPL yang akan mereka laksanakan pada bulan juli. Semua

mahasiswa yang hendak mengikuti kegiatan PPL wajib menghadirinya.

Pelaksanannya tersendiri dilakukan oleh Tim dari LPPMP.

2. Observasi

Setelah pembekalan, mahasiswa diperkenankan melakukan observasi

dan orientasi. Observasi dilaksanakan mulai tanggal 25 Februari 2014 sampai

tanggal 28 Februari 2014. Observasi tersebut dilakukan dengan cara

mengamati dan mendata berbagai aspek di sekolah, baik aspek fisik maupun

non-fisik. Pengamatan dan pendataan dapat dilakukan secara langsung atau

tidak langsung.

Hal yang demikian dilakukan agar nantinya mahasiswa memperoleh

gambaran mengenai aktivitas pembelajaran di sekolah serta keadaan sekolah

secara keseluruhan sehingga mampu menyesuaikan diri.

3. Praktik Peer - Micro Teaching

(17)

Praktik mengajar dilakukan dua belas orang sesama mahasiswa. Prosedurnya

yaitu:

a. Mahasiswa membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dan menyiapkan

media yang diperlukan sebelum melakukan praktik mengajar.

b. Setiap mahasiswa melakukan praktik mengajar secara bergantian,

sementara mahasiswa yang lain akan berperan sebagai siswa.

c. Mahasiswa akan melakukan praktik sebanyak dua belas kali dan berlatih

dengan berbagai keterampilan mengajar kelas rendah dan kelas tinggi.

d. DPL melakukan pengamatan dan memberikan penilaian atas praktik yang

telah dilaksanakan.

e. DPL memberikan kritik dan saran terhadap penampilan mengajar setiap

mahasiswa.

4. Kegiatan PPL

Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini terdiri dari:

a. Praktik Terbimbing

Dalam praktik terbimbing yang dilakukan sebanyak sepuluh kali

ini, mahasiswa akan diberi arahan dalam hal pemberian materi, konsultasi

saat penyusunan RPP, dan refleksi serta evaluasi setelah mengajar.

b. Ujian PPL

Ujian dilakukan setelah semua mahasiswa menempuh praktik

mengajar terbimbing sebanyak sepuluh kali. Ujian PPL dilakukan

sebanyak satu kali, pembagian kelas yang digunakan untuk ujian

(18)

5. Penyusunan Laporan

Penyusunan laporan merupakan salah satu tugas akhir mahasiswa

sebagai laporan pertanggngjawaban setelah menyelesaikan kegiatan PPL.

Laporan tersebut berisi perihal kegiatan yang dilakukan selama PPL

(19)

BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

A. Persiapan Praktek Pengalaman Lapangan

Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan diawali dengan dilaksanakannya

pembekalan. Pembekalan ini dimaksudkan untuk memberikan bekal para

praktikan sebelum terjun langsung ke lapangan. Pada tahun akademik 2014/2015

ini, pelaksanaan pembekalan umum (sesuai dengan jurusan masing-masing)

dilaksanakan pada bulan Februari 2014.

1. Observasi Pembelajaran di Kelas

Sebelum mahasiswa melaksanakan kegiatan PPL, mahasiswa diberi

kesempatan untuk melakukan pegamatan dan observasi. Observasi yang

dilakukan pada masa pra-PPL wajib dilaksanakan. Observasi tersebut

dimaksudkan agar mahasiswa mempunyai gambaran situasi dan kondisi

sekolah maupun siswa SD Negeri Jlaban. Observasi oleh mahasiswa

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjasorkes meliputi kemampuan guru

dalam membuka pelajaran, menyampaikan materi, perangkat pembelajaran

yang digunakan, proses pembelajaran, metode pembelajaran, penggunaan

bahasa, waktu, gerak, penggunaan media pembelajaran, bentuk dan cara

evaluasi serta perilaku siswa baik ketika di dalam kelas atau di luar kelas.

(20)

a. Membuka Pelajaran

Sebelum memulai pelajaran guru mengajak siswa untuk berdoa terlebih

dahulu, mengucapkan salam pembuka, melakukan presensi dan kemudian guru

langsung langsung memberikan sedikit pengantar dengan mengulang materi pada

pertemuan sebelumnya (apresepsi).

b. Penyajian Materi

Materi yang disajikan adalah adalah berupa teknik-teknik dasar

permainan di lanjutkan dengan berjalan mengelilingi area sekolah dilanjutkan

dengan bermain kasti untuk putri dan juga sepak bola yang setiap saat

pembelajaran penjas selalu diminta oleh para siswa laki-laki.

c. Metode Pembelajaran

Guru di lapangan menggunakan metode pembelajaran dengan gaya

terpimpin, demonstrasi, latihan dan bermain di dalam menyampaikan materi

pembelajaran penjasorkes kepada siswa-siswa.

d. Penggunaan Bahasa

Guru penjasorkes di SD Negeri Jlaban dominan menggunakan bahasa

Indonesia baku sebagai bahasa pengantar dalam penyampaian materi.

e. Penggunaan Waktu

Guru menggunakan setiap pertemuan untuk menyelesaikan satu topik

dengan pengaturan waktu untuk penyampaian materi dan latihan teknik gerak

(21)

g. Cara Memotivasi Siswa

Untuk selalu membangkitkan motivasi siswa, guru selalu memberikan

reward berupa pujian secara langsung kepada siswa yang mampu melakukan

gerak atau bermain dengan baik.

h. Teknik Bertanya

Dalam bertanya guru menggunakan kata-kata yang mudah dipahami serta

disesuaikan dengan topik yang sedang dipelajari.

i. Teknik Penguasaan Kelas

Guru dalam menjelaskan materi ataupun memeriksa keseriusan siswa

dalam mengerjakan tugas, berkeliling hingga menjangkau atau mendekati

siswa-siwa disekitarnya.

j. Penggunaan Media

Guru menggunakan buku paket atau LKS, dan juga menggunakan

alat-alat pendukung lainnya yang sesuai dengan materi yang diajarakan.

k. Bentuk dan Cara Evaluasi.

Guru mengevaluasi dalam pembelajaran penjasorkes melalui evaluasi

proses dan hasil.

l. Menutup Pelajaran

Guru menutup pelajaran dengan membuat/menjelaskan kesimpulan

mengenai materi yang telah dipelajari. Di akhir jam pelajaran guru dengan

(22)

m. Perilaku Siswa

Di dalam Kelas

Siswa cenderung ramai, bercakap-cakap dengan teman sebangku dan

sedikit siswa yang serius mengikuti pelajaran.

Di luar Kelas

Para siswa berperilaku baik di luar kelas, aktif, ceria dan riang.

Namun banyak siswa yang cenderung mencari perhatian kepada guru.

2. Pembuatan Perangkat Pembelajaran

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengoptimalkan

proses mengajar adalah menyusun perangkat pemebelajaran yang meliputi

pembuatan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Setiap guru

diwajibkan menyusun persiapan mengajar untuk menunjang pencapaian

proses belajar-mengajar. Demikian juga dengan praktikan sebagai calon guru

diwajibkan menyusunnya.

Dalam penyusunanan persiapan mengajar, praktikan berusaha

berkonsultasi dengan guru pembimbing dan berkat bimbingannya maka

praktikan merasakan kemudahan dalam menyusun perangkat pembelajaran

tersebut.

Adapun perangkat pembelajaran yang telah disusun diantaranya:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus untuk kelas I

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus untuk kelas II

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus untuk kelas III

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus untuk kelas IV

(23)

f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan silabus untuk kelas VI

Dalam mengajar untuk mencapai ketentuan minimal dalam aturan PPL maka

praktikan ada yang mengajar kelas yang sama sampai dua kali pertemuan

dengan menyesuaikan jadwal.

B. Pelaksanaan Praktek Mengajar

1. Kegiatan Praktek Mengajar

Dalam mengajar di SD Negeri Jlaban, praktikan ditugasi mengajar siswa I, II,

III, IV, V, dan VI. Dalam mengajar untuk mencapai ketentuan minimal

dalam aturan PPL maka praktikan ada yang mengajar kelas yang sama sampai

dua kali pertemuan dengan menyesuaikan jadwal.

Kadang-kadang juga ditugasi untuk mengisi jam-jam kosong ketika

guru pembimbing ada halangan sehingga tidak bisa masuk kelas. Metode

pengajaran yang digunakan praktikan adalah informasi dan tanya jawab. Saat

mengajar teori di kelas metode-metode ini dapat berjalan lancar dengan

ditambah perlengkapan dari pihak sekolah yang lengkap, seperti penggunaan

LCD proyektor dan penggunaan media yang dibuat praktikan. Sedangkan jika

berada di lapangan untuk melakukan kegiatan praktek pembelajaran

penjasorkes metode-metode belajar yang digunakan diantaranya adalah

metode komando, latihan dan demokrasi serta tidak lupa pula menekankan

pada model bermain karena lebih banyak disukai anak-anak. Sedangkan

dalam proses belajar-mengajar, langkah-langkah yang dilaksanakan praktikan

(24)

a. Pendahuluan

Pada bagian ini, dimulai dengan berdoa dahulu, memberi salam,

praktikan melakukan presensi terhadap siswa, dilanjutkan dengan

apersepsi materi yang akan dibahas dan diakhiri dengan penyampaian

topik dan tujuan pembelajaran. Ketika melakukan apersepsi, praktikan

berusaha untuk membangkitkan minat siswa, memfokuskan perhatian

siswa, menghubungkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan

disampaikan serta mempersiapkan pikiran siswa untuk pengembangan

pelajaran selama proses belajar-mengajar berlangsung.

b. Kegiatan Inti

Dengan memperhatikan fasilitas sekolah dan keadaan siswa, maka

ketika menyampaikan materi praktikan masih banyak menggunakan

ceramah bervariasi, yaitu ceramah yang diselingi tanya-jawab atau

permainan. Akan tetapi untuk topik-topik tertentu praktikan juga

melakukan metode dengan menggunakan media berupa gambar materi

pembelajaran. Dan anak – anak menjadi sangat antusias terkait dengan

adanya gambar tersebut.

c. Penutup

Pada bagian ini, praktikan memberikan evaluasi yang bertujuan untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang telah

disampaikan dan mengukur keberhasilan praktikan ketika mengajar.

Selanjutnya praktikan memberikan kesimpulan agar siswa bisa mengingat

dan menguatkan kembali jika ada materi yang belum dipahami siswa.

Adapun materi yang diajarkan kepada para siswa pada saat melaksanakan

(25)

Praktek PPL Terbimbing

1. Hari/tanggal : Kamis, 17 Juli 2014

Jam ke : 1–4

Kelas : VI

Absent siswa :

-Waktu : 4 x 35 menit

Materi : Bahaya Narkoba

Hambatan : Banyak anak-anak yang tidak tau jenis-jenis narkoba.

2. Hari/tanggal : Sabtu, 19 Juli 2014

Jam ke : 1-4

Kelas : V

Absent siswa :

-Waktu : 4 x 35 menit

Tema : 2. Peristiwa Dalam Kehidupan

Sub Tema : 3. Manusia dan Peristiwa Alam

Pembelajaran : 2. Pemeliharaan Alat Reproduksi

Hambatan : Banyak anak yang tertawa ketika guru menjelaskan

3. Hari/tanggal : Jumat, 8Agustus 2014

Jam ke : 1-4

Kelas : II

(26)

Sub Tema : 1. Hidup Rukun Dirumah

Pembelajaran : 2. Sikap Kapal Terbang

Hambatan :Siswa Kurang senang dengan pembelajaran sikap kapal

terbang

4. Hari/tanggal : Selasa , 12 Agustus 2014

Jam ke : 1-4

Kelas : I

Absent siswa :

-Waktu : 4 x 35 menit

Tema : 1. Diriku

Sub Tema : 1.Aku dan Teman Baru

Pembelajaran : 1. Melempar dan Menagkap Bola

Hambatan : Masih ada beberapa siswa yang bermain sendiri dengan

temannya saat pembelajaran berlangsung.

5. Hari/tanggal : Kamis, 14 Agustus 2014

Jam ke : 1-4

Kelas : VI

Absent siswa :

-Waktu : 4 x 35 menit

Materi : Kebugaran Jasmani

Hambatan : Masih bayak siswa yang kebugaran jasmani nya kurang

6. Hari/tanggal : Sabtu, 16 Agustus 2014

Jam ke : 1-4

Kelas : V

(27)

-Waktu : 4 x 35 menit

Tema : 1. Benda-benda di lingkungan sekitar

Sub Tema : 1. Wujud benda dan cirinya

Pembelajaran : 2. Bola basket

Hambatan : Masih perlu banyak bimbingan dalam melakukan teknik

dasar bermain bola basket

7. Hari/tanggal : Selasa, 19 Agustus 2014

Jam ke : 1-4

Kelas : I

Absent siswa :

-Waktu : 4x 35 menit

Tema : 1. Diriku

Sub Tema : 1. Aku dan Teman Baru

Pembelajaran : 4. Gerak Dasar Lokomotor ( Jalan dan Lari )

Hambatan : Masih perlu banyak bimbingan, contohnya saat dibariskan di

awal dan di akhir pembelajaran.

8. Hari/tanggal : Kamis, 21 Agustus 2014

Jam ke : 1-4

Kelas : VI

Absent siswa :

-Waktu : 4 x 35 menit

Materi : Atletik (Tolak peluru)

(28)

Praktek PPL Mandiri

9. Hari/tanggal : Sabtu, 23 Agustus 2014

Jam ke : 1-4

Kelas : V

Absent siswa :

-Waktu : 4 x 35 menit

Tema : 2. Peristiwa dalam Kehidupan

Sub Tema : 1. Macam-macam Peristiwa dalam Kehidupan

Pembelajaran : 2. Sepak Bola

Hambatan : Masih ada siswa yang protes terhadap materi yang diberikan

oleh guru, sehingga terlihat menyepelekan gurunya. Dan siswa

putri yang kesulitan saat melaksanakan latihan menggiring,

menendang, dan mengoper bola pada materi sepak bola ini.

10. Hari/tanggal : Selasa, 26 Agustus 2014

Jam ke : 1-4

Kelas : III

Absent siswa :

-Waktu : 4 x 35 menit

Materi : Lari Estafet

Hambatan : Siswa belum pernah melakukan lari estafet dan harus

menjelaskan teknik dasar terlebih dahulu.

Ujian PPL

11. Hari/tanggal : Sabtu, 30 Agustus 2014

Jam ke : 1-4

(29)

Absent siswa :

-Waktu : 4 x 35 menit

Tema :3. Kerukunan dalam bermasyarakat

Sub Tema : 1. Hidup Rukun

Pembelajaran : 2. Sepak bola

Hambatan : Tidak ada hambatan karena anak-anak banyak menguasai

teknik bermain sepak bola.

2. Umpan Balik dari Pembimbing

Setelah praktikan mengajar dengan bimbingan dan pengawasan

langsung dari guru pembimbing, maka selanjutnya dilakukan diskusiantara

praktikan dengan guru pembimbing mengenai proses belajar mengajar yang

baru saja dilaksanakan di kelas dan di lapangan. Praktikan diberi pengarahan

dan evaluasi dari guru pembimbing. Hal ini bertujuan untuk mengukur

tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang sudah dilakukan praktikan,

apakah metode yang digunakan sudah sesuai, bagaimana memotivasi siswa,

bagaimana mengkondisikan siswa dan suasana kelas, penggunaan waktu,

suara, pemberian evaluasi maupun pekerjaan rumah dan hal-hal lain yang

berhubungan dengan proses pembelajaran.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan

1. Analisis Katerkaitan Program dan Pelaksanaannya

Sebelum melaksanakan PPL, praktikan membuat rancangan kegiatan

proses belajar-mengajar. Hal ini bertujuan agar kegiatan dapat berjalan

(30)

keadaan siswa yang kurang mendukung terciptanya proses belajar-mengajar

yang kondusif.

2. Hambatan Pelaksanaan Praktek Pengajaran

a. Dari Siswa

Ada beberapa siswa yang kurang berminat terhadap inti dari mata

pelajaran Penjasorkes. Saat sebelum memulai pelajaran atau ketika

menerangkan ada siswa yang sudah langsung meminta untuk bermain

sepak bola Selain itu, juga kadang ada siswa putra yang usil terhadap

siswa putri. Ada juga anak yang pasif dan selalu mencari perhatian dari

praktikan. Hal ini tentu saja membuat kondisi kelas menjadi sedikit tidak

kondusif, ramai dan akhirnya tidak maksimal dalam mempelajari

materi-materi yang disampaikan. Selain itu, ketika jika diberi kesempatan untuk

bertanya jarang ada siswa yang mau bertanya sehingga hal ini membuat

praktikan merasa dan beranggapan pada para siswa apakah sudah jelas

terhadap materi yang disampaikan atau sebaliknya malah siswa belum

memahami materi yang telah diajarkan.

b. Keterkaitan Rencana Pembelajaran dengan PBM

Secara keseluruhan pada dasarnya proses mengajar telah sesuai dengan

Rencana Pembelajaran yang dibuat walaupun ketepatan waktu masih

harus di perbaiki lagi. Namun mata kuliah Micro Teaching sangat

membantu praktikan saat membuat rencana pembelajaran yang bervariasi

dan menarik bagi siswa.

3. Usaha Mengatasi Hambatan

a. Untuk mengatasi hambatan yang berkaitan dengan masalah siswa,

praktikan berusaha menyampaikan pelajaran dengan variasi media dan

(31)

bentuk permainan yang menarik. Untuk mengatasi siswa yang pasif dan

suka mencari perhatian dari praktikan, praktikan melakukan pendekatan

kepada siswa tersebut dan memotivasi agar dia aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Sedangkan untuk mengatasi masalah siswa yang tidak mau

bertanya maka praktikan sendiri yang bertanya kepada para siswa.

b. Untuk mengatasi permasalahan waktu, praktikan pada

pertemuan-pertemuan berikutnya lebih meningkatkan kembali keluasan materi yang

disampaikan sehingga waktu yang disediakan bisa digunakan dengan

(32)

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara umum penulis menyimpulkan bahwa kegiatan PPL di SD Negeri

Jlaban yang terdiri dari tiga kegiatan yakni : praktik mengajar terbimbing, mandiri

dan ujian praktik mengajar sudah berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan,

sasaran serta kebutuhan warga sekolah, meskipun program PPL yang

dilaksanakan belum dapat menjadi tolak ukur keberhasilan siswa karena waktu

yang terbatas.

Berdasarkan pada praktik mengajar yang telah dilaksanakan maka dapat

diperoleh hasil:

1. Observasi yang dilakukan sebelum kegiatan PPL sangat berguna untuk

mengetahui kondisi sekolah baik fisik maupun non fisik. Dengan observasi

yang dilakukan, penulis dapat menyesuaikan diri dengan sekolah.

2. Kegiatan PPL memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk

menyalurkan dan menyampaikan ilmu yang telah diterima sebelumya di

bangku perkuliahan.

3. PPL yang telah dilaksanakan di SD Negeri Jlaban memberikan banyak

pengalaman yang berharga kepada mahasiswa PPL baik dalam kelas maupun

diluar kelas, pengalaman ini tentunya menjadi bekal mahasiswa kelak setelah

menjadi guru SD.

B. Saran

Untuk meningkatkan kualitas PPL perlu adanya masukan dan saran yang

(33)

kepada beberapa pihak demi meningkatnya kualitas kegiatan PPL. Saran – saran

tersebut antara lain:

1. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta

a. Pihak Universitas Negeri Yogyakarta hendaknya dalam pemberian bekal

yang cukup bagi mahasiswa sebelum melaksanakan program PPL,

sehingga pada waktu pelaksaaan tujuan yang diharapkan dapat tercapai

secara optimal.

b. Sebaiknya Tim LPPMP dan tim LPPM dapat menjalin komunikasi

sehingga adanya kesepahaman antara pelaksanaan PPL yang disamakan

dengan pelaksanaan KKN. Karena terdapat beberapa pendapat yang

menyatakan program itu merupakan program KKN ataupun merupakan

program PPL.

2. Kepada Sekolah

a. Optimalisasi peran siswa dalam berbagai kegiatan lebih ditingkatkan.

b. Senantiasa menjaga dan meningkatkan prestasi baik dalam bidang

akademik maupun non akademik seperti olahraga dan kesenian.

c. Sekolah dapat bekerjasama dengan mahasiswa dalam setiap kegiatan

dengan lebih baik.

d. Hubungan yang sudah terjalin antara pihak sekolah dan UNY hendaknya

lebih ditingkatkan dengan saling memberi masukan antara kedua belah

pihak.

e. Komunikasi dan kerja sama yang baik dengan seluruh warga sekolah

(34)

3. Kepada Mahasiswa

a. Mahasiswa hendaknya memiliki persiapan yang cukup baik itu mental,

maupun fisik sehingga kegiatan PPL dapat berjalan lancar dan optimal.

b. Dalam mengajar, hendaknya mahasiswa menggunakan media dan metode

yang dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa antusias dalam

Gambar

TABEL I: KONDISI FISIK SD NEGERI JLABAN
TABEL III: DAFTAR GURU
TABEL IV: DAFTAR TENAGA ADMINISTRASI

Referensi

Dokumen terkait

Untuk penelitian lebih lanjut dapat diteliti mengenai "Seberapa besar masyarakat Minangkabau menganut sistem kekerabatan matrilineal?" dan "Apakah terjadi

[r]

keterampilan baru tentang model sport education pada pembelajaran pendidikan jasmani, dan (3) banyaknya jumlah peserta yang mampu membuat model sport education

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak Sistem Informasi Penjualan Lukisan Berbasis Web Pada Sabri Gallery bebas

Sambil menunggu masa sanggah, kepada peserta lelang yang keberatan atas penetapan seleksi ini dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui LPSE KKP

Dalam kerangka pengembangan pendidikan kejuruan terdesentralisasi bermutu tinggi maka isu-isu strategis relevansi, efektifitas, efisiensi, persaingan global (Atchoarena,

adalah yang menyatakan “ setuju ”, minoritas adalah responden yang menyatakan “ tidak Setuju ” yaitu sebanyak 1 orang atau dengan persentase sebesar 1%. Mayoritas responden

Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran dan kualitas guru, oleh karena itu dalam melakukan penelitian tindakan kelas ini guru harus