MASALAH PENUGASAN TAK SEI MBANG
Kenyataan
di
masyarakat,
sangat
jarang
ditemui
kasus
penugasan yang seimbang, dimana
jumlah pekerja = jumlah
pekerjaan.
Metode Hungarian mensyaratkan jumlah sumber
daya yang ditugaskan harus sama persis dengan jumlah tugas
yang akan diselesaikan. Jika jumlahnya tidak sama (tidak
seimbang), maka harus ditambahkan DUMMY baris (kasus
pekerja < pekerjaan) atau DUMMY kolom (kasus
pekerja >
pekerjaan).
Contoh Kasus
1. UD. “5758” adalah perusahaan penjualan sepeda motor merk “YAHOZU”. Perusahaan tersebut mempunyai 4 daerah pemasaran yang ada di 4 kota yaitu Pontianak, Jogyakarta, Denpasar dan Surabaya. Perusahaan ini akan menugaskan 4 orang sales dari 5 sales yang ada, sebagai sales menajer di 4 kota tersebut. Potensi penjualan perbulan dari ke 5 sales, jika ditugaskan di masing-masing kota seperti tabel berikut:
Nama Sales
Potensi Penjualan di Kota
Pontianak Jogya Denpasar Surabaya
Joko 65 73 63 57
Agus 67 70 65 58
Nency 68 72 69 55 Sherly 67 75 70 59
Lady 71 69 75 57
2. Club renang “LUMBA-LUMBA”, mempunyai 6 perenang tercepat yang akan diikutkan dalam lomba renang nomor estafet yang menempuh jarak 400m. Dalam lomba ini hanya melibatkan 4 perenang yang masing-masing menempuh jarak 100m, dan gaya yang digunakan berturut-turut adalah gaya punggung, gaya dada, gaya kupu-kupu dan gaya bebas. Catatan waktu (dalam detik) masing-masing perenang untuk menempuh jarak 100m dengan keempat gaya yang dilombakan seperti tabel berikut:
Riskiana 68 72 69 55
Andien 67 75 70 59
Ayu 71 69 75 57
Yuli 69 71 66 59
Bagaimana strategi penugasan kepada perenang-perenang tersebut, sehingga diperoleh total catatan waktu terbaik?
Masalah Penugasan Tambahan
Dalam masalah penugasan ada kalanya tidak dimungkinkan menugaskan seorang karyawan untuk melaksanakan tugas tertentu, misalnya karena: tidak memenuhi persyaratan teknis, latihan yang tidak tepat, atau ketidakmampuan fisik.