• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Pengumpulan Dan Validasi Pmkp

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Pengumpulan Dan Validasi Pmkp"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

LAMPIRAN : : PERATURAN PERATURAN DIREKTURDIREKTUR RUMAH SAKIT PANTI WALUYO PURWOREJO RUMAH SAKIT PANTI WALUYO PURWOREJO  NOMOR

 NOMOR :: 011/PR-Per.Dir/I/2015011/PR-Per.Dir/I/2015

TENTANG PANDUAN PENGUMPULAN DATA, V

TENTANG PANDUAN PENGUMPULAN DATA, V ALIDASIALIDASI DAN ANALISA DATA

DAN ANALISA DATA

PANDUAN PANDUAN

PENGUMPULAN DATA, VALIDASI DAN ANALISA DATA PENGUMPULAN DATA, VALIDASI DAN ANALISA DATA

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil pengumpulan yaitu, Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil pengumpulan yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian  berkenaan

 berkenaan dengan dengan validitas validitas dan dan reliabilitas reliabilitas instrumen instrumen dan dan kualitas kualitas pengumpulan pengumpulan datadata  berkenaan

 berkenaan dengan dengan ketepatan ketepatan cara-cara cara-cara yang yang digunakan digunakan untuk untuk mengumpulkan mengumpulkan data. Olehdata. Oleh karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid atau reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan menghasilkan data yang valid atau reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Untuk mengetahui bagaimana teknik secara tepat dalam pengumpulan datanya. Untuk mengetahui bagaimana teknik  pengumpulan

 pengumpulan data data kuantitatif kuantitatif dan dan kualitatif kualitatif maka maka akan akan diuraikan diuraikan pada pada pembahasanpembahasan selanjutnya.

selanjutnya.

Langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat menentukan terhadap Langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat menentukan terhadap  proses

 proses dan dan hasil hasil penelitian penelitian yang yang akan akan dilaksanakan dilaksanakan tersebut. tersebut. Kesalahan Kesalahan dalamdalam melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian, akan berakibat langsung terhadap melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian, akan berakibat langsung terhadap  proses dan hasil suatu penelitian.

 proses dan hasil suatu penelitian.

Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan  peneliti

 peneliti untuk untuk mengungkap mengungkap atau atau menjaring menjaring berbagai berbagai fenomena, fenomena, informasi informasi atau atau kondisikondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang

(2)

menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

dan penelitian kualitatif.

Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam upaya Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam upaya mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan  penelitian

 penelitian (untuk (untuk penelitian penelitian kualitatif), kualitatif), atau atau menguji menguji hipotesis hipotesis (untuk (untuk penelitianpenelitian kuantitatif).

kuantitatif).

Merujuk pada pengertian di atas, betapa pentingnya pengumpulan data dalam proses Merujuk pada pengertian di atas, betapa pentingnya pengumpulan data dalam proses  penelitian. Tanpa dat

 penelitian. Tanpa data lapangan, a lapangan, proses analisis data dan proses analisis data dan kesimpulan hasil kesimpulan hasil penelitian, tidakpenelitian, tidak dapat dilaksanakan. Ada perbedaan yang cukup mendasar mengenai pengumpulan data dapat dilaksanakan. Ada perbedaan yang cukup mendasar mengenai pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu, membahas pengertian dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Oleh karena itu, membahas pengertian  pengumpulan

 pengumpulan data data tidak tidak hanya hanya pada pada pemahaman pemahaman pengertiannya pengertiannya saja, saja, akan akan tetapi tetapi perluperlu dipahami juga, bagaimana pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. dipahami juga, bagaimana pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dalam pelaksanaannya tidak mesti harus Pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dalam pelaksanaannya tidak mesti harus langsung oleh peneliti, akan tetapi dapat dilakukan melalui pihak lain yang dipandang langsung oleh peneliti, akan tetapi dapat dilakukan melalui pihak lain yang dipandang mampu atau kompeten dalam melaksanakan pengumpulan data. Atas dasar tersebut, maka mampu atau kompeten dalam melaksanakan pengumpulan data. Atas dasar tersebut, maka instrumen penelitian yang akan digunakan, harus memenuhi syarat-syarat instrumen instrumen penelitian yang akan digunakan, harus memenuhi syarat-syarat instrumen  pengumpulan data.

 pengumpulan data. Rumah Sakit

Rumah Sakit Panti WaluyPanti Waluyo Purworejo o Purworejo berupaya untuk mengumpulkan, berupaya untuk mengumpulkan, menganalisamenganalisa dan melakukan verifikasi data untuk mengukur pencapaian kinerja proses pelayan. dan melakukan verifikasi data untuk mengukur pencapaian kinerja proses pelayan. Pengumpulan data indikator mutu adalah, hasil pengukuran pencapaian target sasara mutu Pengumpulan data indikator mutu adalah, hasil pengukuran pencapaian target sasara mutu masing-masing Gugus tugas di RS Panti Waluyo Purworejo.Validasi data adalah proses masing-masing Gugus tugas di RS Panti Waluyo Purworejo.Validasi data adalah proses tindakan pembuktian kebenaran atas data, bahwa suatu proses/metode dapat memberikan tindakan pembuktian kebenaran atas data, bahwa suatu proses/metode dapat memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan terdokumentasi hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik.

dengan baik.

B.

B. Tujuan PanduanTujuan Panduan 1.

1. Tujuan UmumTujuan Umum

Sebagai pedoman dalam pengumpulan data, verifikasi, analisa dan publikasi hasil Sebagai pedoman dalam pengumpulan data, verifikasi, analisa dan publikasi hasil  pengukuran hasil indikator mutu dan indikator kunci.

 pengukuran hasil indikator mutu dan indikator kunci. 2.

(3)

1)

1) Sebagai panduan pengumpuln data indiaktor mutu dari gugus tugas di RS PantiSebagai panduan pengumpuln data indiaktor mutu dari gugus tugas di RS Panti waluyo Purworejo.

waluyo Purworejo. 2)

2) Menetukan kriteria data dan validasi data yang dikumpulkan oleh pengumpulMenetukan kriteria data dan validasi data yang dikumpulkan oleh pengumpul data;

data; 3)

3) Sebagai acuan untuk melakukan pengolahan, publikasi data, pencatatan danSebagai acuan untuk melakukan pengolahan, publikasi data, pencatatan dan  pelaporan data indikator mutu di gugus tugas.

 pelaporan data indikator mutu di gugus tugas.

C.

C. Ruang LingkupRuang Lingkup 1.

1. Panduan ini diterapkan kepada seluruh kegiatan yang terkait dengan Pengukuran danPanduan ini diterapkan kepada seluruh kegiatan yang terkait dengan Pengukuran dan Validasi data di Rumah Sakit Pan

Validasi data di Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo.ti Waluyo Purworejo. 2.

2. Pelaksana Pedoman ini adalah seluruh Petugas (Kepala Seksi dan Koordinator diPelaksana Pedoman ini adalah seluruh Petugas (Kepala Seksi dan Koordinator di Gugus Tugas) yang bertugas mengumpulkan data ke Komite Mutu.

Gugus Tugas) yang bertugas mengumpulkan data ke Komite Mutu.

D.

D. KebijakanKebijakan 1.

1. Setiap data indikator mutu harus di kuSetiap data indikator mutu harus di kumpulkan dan diverifikasi oleh Komite Mutu.mpulkan dan diverifikasi oleh Komite Mutu. 2.

2. Setiap data yang yang sudah terkumpul di Komite Mutu harus dilakukan Validasi dataSetiap data yang yang sudah terkumpul di Komite Mutu harus dilakukan Validasi data oleh Komite Mutu.

oleh Komite Mutu. 3.

3. Setiap terjadi perubahan data harus dilakukan validasi dan verifikasi oleh KomiteSetiap terjadi perubahan data harus dilakukan validasi dan verifikasi oleh Komite Mutu

Mutu 4.

4. Setiap hasil analisa data indikator mutu harus dibuat laporan dan evaluasi atasSetiap hasil analisa data indikator mutu harus dibuat laporan dan evaluasi atas ketidaksesuaian antara target dengan pencapaian dan dilaporkan kepada Direktur. ketidaksesuaian antara target dengan pencapaian dan dilaporkan kepada Direktur.

E.

E. Tugas dan Tanggung JawabTugas dan Tanggung Jawab 1.

1. Kepala Seksi dan KoordinatorKepala Seksi dan Koordinator

Bertugas dan bertanggungjawab untuk melakukan pengumpulan data indikator mutu Bertugas dan bertanggungjawab untuk melakukan pengumpulan data indikator mutu ke Komite Mutu dilakukan setiap tanggal 5 bulan berikutnya atau disesuaiakan dengan ke Komite Mutu dilakukan setiap tanggal 5 bulan berikutnya atau disesuaiakan dengan target waktu dalam profil indiktaor mutu unit.

target waktu dalam profil indiktaor mutu unit. 2.

2. Sekretaris Komite MutuSekretaris Komite Mutu

Menerima laporan Indikator Kunci dan Indikator Mutu, menyusun dalam bentuk Menerima laporan Indikator Kunci dan Indikator Mutu, menyusun dalam bentuk urutan data untuk selanjutnya digunakan sebagai sarana melakukan verifikasi dan urutan data untuk selanjutnya digunakan sebagai sarana melakukan verifikasi dan validasi data unit.

(4)

3.

3. Ketua Komite MutuKetua Komite Mutu a)

a) Bertugas dan bertanggungjawab atas analisa data, evaluasi data yang sudahBertugas dan bertanggungjawab atas analisa data, evaluasi data yang sudah terkumpul untuk disampaiakn kepada Direktur dan Pengurus Yakkum.

terkumpul untuk disampaiakn kepada Direktur dan Pengurus Yakkum.  b)

 b) Ketua Komite Mutu bertanggungjawab atas proses evaluasi dan publikasi data,Ketua Komite Mutu bertanggungjawab atas proses evaluasi dan publikasi data, validitas data.

validitas data. c)

c) Menyusun RCA jika terjadi Kejadian Tidak Diharapkan dalam prosesMenyusun RCA jika terjadi Kejadian Tidak Diharapkan dalam proses  pelayanan.

 pelayanan. 4.

4. DirekturDirektur a)

a) Bersama dengan Ketua Komite mutu secara bersama-sama menentukan areaBersama dengan Ketua Komite mutu secara bersama-sama menentukan area klinik, Manajerial dan Sasaran Keselamatan Pasien dan menyusun program mutu. klinik, Manajerial dan Sasaran Keselamatan Pasien dan menyusun program mutu.  b)

 b) Bertanggungjawab untuk memberikan laporan kepada Pengurus Yakkum sebagaiBertanggungjawab untuk memberikan laporan kepada Pengurus Yakkum sebagai Pemilik serta melakukan pembahasan masalah yang terjadi dalam proses Pemilik serta melakukan pembahasan masalah yang terjadi dalam proses  pelayanan serta melakukan evaluasi hasil analisa secara periodik.

 pelayanan serta melakukan evaluasi hasil analisa secara periodik.

5.

5. Pengurus YakkumPengurus Yakkum a)

a) Menetapkan Indikator Mutu yang sudah disusun di Unit Kerja Yakkum.Menetapkan Indikator Mutu yang sudah disusun di Unit Kerja Yakkum.  b)

(5)

BAB II BAB II

RUANG LINGKUP KEGIATAN RUANG LINGKUP KEGIATAN

A.

A. Pengumpulan Data Indiakator Mutu Rumah Sakit Panti Waluyo PurworejoPengumpulan Data Indiakator Mutu Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo B.

B. Verifikasi Data Indikator Mutu Rumah Sakit Panti Panti Verifikasi Data Indikator Mutu Rumah Sakit Panti Panti Waluyo PurworejoWaluyo Purworejo C.

C. Validasi Data Indikator Mutu Validasi Data Indikator Mutu Rumah Sakit Panti Waluyo Rumah Sakit Panti Waluyo PurworejoPurworejo D.

D. Analisas Data Indikator Mutu Rumah Sakit PAnalisas Data Indikator Mutu Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejoanti Waluyo Purworejo E.

E. Pelaporan Data Rumah Sakit Panti Waluyo PurworejoPelaporan Data Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo F.

F. Publikasi Data Indikator Mutu Rumah SakPublikasi Data Indikator Mutu Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejoit Panti Waluyo Purworejo G.

(6)

BAB III BAB III

TATA LAKSANA KEGIATAN TATA LAKSANA KEGIATAN

A.

A. Pengumpulan Data Indikator MutuPengumpulan Data Indikator Mutu 1.

1. Data yang dikumpulkan dari gugus tugas harus memenuhi kriteria kritis (data kasus,Data yang dikumpulkan dari gugus tugas harus memenuhi kriteria kritis (data kasus, catatan mutu)

catatan mutu) 2.

2. Data pengukuran indikator mutu dikumpulkan ke Ketua Komite Mutu setiap tanggal 5Data pengukuran indikator mutu dikumpulkan ke Ketua Komite Mutu setiap tanggal 5  bulan berjalan.

 bulan berjalan. 3.

3. Data pengukuran indikator mutu dikumpulkan dalam bentuk cetak (hard copy)Data pengukuran indikator mutu dikumpulkan dalam bentuk cetak (hard copy) 4.

4. Data pengukuran indikator mutu dikumpulkan oleh Kepala Gugus Tugas atau staf yangData pengukuran indikator mutu dikumpulkan oleh Kepala Gugus Tugas atau staf yang ditunjuk oleh Kepala gugus tugas.

ditunjuk oleh Kepala gugus tugas. 5.

5. Data pengukuran indikator mutu yang dikumpulkan ke Ketua Komite Mutu di tandaData pengukuran indikator mutu yang dikumpulkan ke Ketua Komite Mutu di tanda tangani oleh Kepala Gugus Tugas dan Kepala Bagian.

tangani oleh Kepala Gugus Tugas dan Kepala Bagian. 6.

6. Data indikator mutu yang sudah terkumpul ke Ketua Komite Mutu akan diberikan buktiData indikator mutu yang sudah terkumpul ke Ketua Komite Mutu akan diberikan bukti  berupa tanda tangan pengesahan pada dokumen.

 berupa tanda tangan pengesahan pada dokumen. 7.

7. Data indikator mutu yang dipilih untuk dilakukan validasi dikumpulkan kepada KomiteData indikator mutu yang dipilih untuk dilakukan validasi dikumpulkan kepada Komite Mutu oleh orang yang berbeda.

Mutu oleh orang yang berbeda. 8.

8. Pengumpulan data indikator mutu dilakukan dengan sensus dan sampling;Pengumpulan data indikator mutu dilakukan dengan sensus dan sampling; 9.

9. Khusus data yang menyangkut individu harus dikumpulkan dengan cara sensus (misalnyaKhusus data yang menyangkut individu harus dikumpulkan dengan cara sensus (misalnya untuk mengetahui jumlah rata-rata kunjungan pasien rawat inap, jumlah penderita suatu untuk mengetahui jumlah rata-rata kunjungan pasien rawat inap, jumlah penderita suatu  penyakit

 penyakit dalam dalam satu satu periode) periode) dengan dengan data data yang yang kurang kurang populasinya populasinya kurang kurang dari dari 5050 sampel/ responden.

sampel/ responden. 10.

10. Data yang Data yang jumlah populasinya jumlah populasinya lebih dari lebih dari 100 harus dilakukan 100 harus dilakukan random sampling random sampling untukuntuk mendapatkan data yang sah.

mendapatkan data yang sah. 11.

11. Sampling acak sederhana (simple random sampling)Sampling acak sederhana (simple random sampling) a.

a. Sampling acak sederhana adalah proses sampling yang memenuhi persyaratanSampling acak sederhana adalah proses sampling yang memenuhi persyaratan  bahwa

 bahwa setiap setiap unit unit analisis analisis yang yang ada ada dalam dalam populasi populasi mempunyai mempunyai peluang peluang yangyang sama untuk terpilih ke dalam sampel.

sama untuk terpilih ke dalam sampel.  b.

 b. Jika ukuran populasi N, maka setiap unit populasi mempunyai peluang 1/N untukJika ukuran populasi N, maka setiap unit populasi mempunyai peluang 1/N untuk terpilih ke dalam sampel.

(7)

c.

c. Sampling acak sederhana merupakan dasar dari sampling lainnya, tetapiSampling acak sederhana merupakan dasar dari sampling lainnya, tetapi  penggunaannya

 penggunaannya terbatas terbatas sekali, sekali, terutama terutama dalam dalam penelitian penelitian survei survei yang yang ruangruang lingkupnya luas.

lingkupnya luas. d.

d. Sampling acak sederhana dapat digunakan jika peneliti berhadapan denganSampling acak sederhana dapat digunakan jika peneliti berhadapan dengan  populasi yang relatif homogen dan kerangka harus lengkap dan tersedia.

 populasi yang relatif homogen dan kerangka harus lengkap dan tersedia. 12.

12. Sampling acak Sampling acak stratifikasi stratifikasi (stratified (stratified random random sampling)sampling) a.

a. Dilakukan dalam keadaan populasi yang sangat heterogen sehingga populasiDilakukan dalam keadaan populasi yang sangat heterogen sehingga populasi dibagi ke dalam sub pop

dibagi ke dalam sub populasi (strata).ulasi (strata).  b.

 b. Tujuan stratifikasi membentuk strata yang keadaannya relatif homogen sehinggaTujuan stratifikasi membentuk strata yang keadaannya relatif homogen sehingga tujuan utama memperoleh hasil analisis yang mempunyai presisi tinggi dapat tujuan utama memperoleh hasil analisis yang mempunyai presisi tinggi dapat tercapai.

tercapai. c.

c. Variabel stratifikasi yang digunakan adalah variabel yang erat hubungannyaVariabel stratifikasi yang digunakan adalah variabel yang erat hubungannya dengan variabel yang sedang diteliti.

dengan variabel yang sedang diteliti. 13.

13. Sampling klaster (cluster sampling)Sampling klaster (cluster sampling) a.

a. Unit analisis merupakan sebuah kesatuan yang kUnit analisis merupakan sebuah kesatuan yang karakteristiknya akan diukur.arakteristiknya akan diukur.  b.

 b. Unit analisis bisa merupakan sebuah kesatuan yang berdiri sendiri (tidak dapatUnit analisis bisa merupakan sebuah kesatuan yang berdiri sendiri (tidak dapat dibagi-bagi).

dibagi-bagi). c.

c. Berlawanan dengan pembentukan strata, klaster dibentuk dengan tujuanBerlawanan dengan pembentukan strata, klaster dibentuk dengan tujuan memperoleh keadaan se-heterogen mungkin.

memperoleh keadaan se-heterogen mungkin. d.

d. Jika dalam klaster keadaan heterogen, klaster menjadi homogen.Jika dalam klaster keadaan heterogen, klaster menjadi homogen. e.

e. Bila pembentukan klaster seperti ini dapat tercapai, maka banyaknya klaster yangBila pembentukan klaster seperti ini dapat tercapai, maka banyaknya klaster yang digunakan untuk menentukan sampel penelitian cukup 2 buah saja karena digunakan untuk menentukan sampel penelitian cukup 2 buah saja karena homogen.

homogen. f.

f. Dalam prakteknya di lapangan, klaster yang biasa diambil adalah daerahDalam prakteknya di lapangan, klaster yang biasa diambil adalah daerah administratif seperti RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan lain-lain. Akibat administratif seperti RT, RW, kelurahan, kecamatan, dan lain-lain. Akibat  pembentukan

 pembentukan klaster seperti klaster seperti ini maka ini maka keadaaan keadaaan di di dalam klaster dalam klaster relatif heterogenrelatif heterogen dan antar klaster relatif homogen. Oleh karena itu, disarankan melakukan dan antar klaster relatif homogen. Oleh karena itu, disarankan melakukan  pembentukan

 pembentukan klaster klaster menggunakan menggunakan daerah daerah administrative. administrative. (misalnya (misalnya untukuntuk mengetahui jumlah pasien dari suatu daerah)

mengetahui jumlah pasien dari suatu daerah) 14.

14. Indikator mutu yang menggunakan percentase digunakan apabila populasi yang diukurIndikator mutu yang menggunakan percentase digunakan apabila populasi yang diukur lebih dari 100 orang/ sampel. Misalnya untuk mengukur indeks kepuasan pelanggan. lebih dari 100 orang/ sampel. Misalnya untuk mengukur indeks kepuasan pelanggan.

(8)

15.

15. Pencentile (1/1.000.000 atau 0/oo) digunakan untuk kejadian atau insiden yang sangatPencentile (1/1.000.000 atau 0/oo) digunakan untuk kejadian atau insiden yang sangat kecil misalnya (angka sentinel yang terjadi di suatu ruan

kecil misalnya (angka sentinel yang terjadi di suatu ruan g)g) 16.

16. Angka biasa digunakan untuk kejadian atau insiden yang terjadi dalam rentang waktuAngka biasa digunakan untuk kejadian atau insiden yang terjadi dalam rentang waktu yang lama (jarang terjadi) misalnya , angka pasien jatuh, angka inos, angka dekubitus, yang lama (jarang terjadi) misalnya , angka pasien jatuh, angka inos, angka dekubitus, angka ilo, ili, isk.

angka ilo, ili, isk.

B.

B. Verifikasi Indikator MutuVerifikasi Indikator Mutu 1.

1. Verifikasi data dilakukan oleh komite mutu bersama orang yang ditunjuk oleh gugusVerifikasi data dilakukan oleh komite mutu bersama orang yang ditunjuk oleh gugus tugas untuk melakukan pengumpulan data.

tugas untuk melakukan pengumpulan data. 2.

2. Verifikasi data dilakukan oleh orang lain dalam gugus tugas tersebut untuk menjaminVerifikasi data dilakukan oleh orang lain dalam gugus tugas tersebut untuk menjamin validitas data yang dikumpulkan.

validitas data yang dikumpulkan. 3.

3. Mencatat data di gugus tugas yang menghasilkan catatan lapangan.Mencatat data di gugus tugas yang menghasilkan catatan lapangan. 4.

4. Melakukan penandaan tertentu Melakukan penandaan tertentu agar sumber agar sumber datanya tetap datanya tetap dapat ditelusuri,dapat ditelusuri, 5.

5. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuatMengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya,

ikhtisar dan membuat indeksnya,

C.

C. Validasi Indikator MutuValidasi Indikator Mutu 1.

1. Validasi data indikator mutu dilakukan oleh Ketua Komite Mutu bersama denganValidasi data indikator mutu dilakukan oleh Ketua Komite Mutu bersama dengan Kepala Gugus Tugas

Kepala Gugus Tugas 2.

2. Validasi data sasaaran mutu di selenggarakan dalam forum khusus yaitu RapatValidasi data sasaaran mutu di selenggarakan dalam forum khusus yaitu Rapat Tinjauan Manajemen yang diselenggarakan setiap 3 bulan sekali.

Tinjauan Manajemen yang diselenggarakan setiap 3 bulan sekali. 3.

3. Validasi data bisa menggunakan metodologi :Validasi data bisa menggunakan metodologi :

  Prospective  Prospective validationvalidation, digunakan untuk proses baru, sebelum memenuhi, digunakan untuk proses baru, sebelum memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan atau pada saat uji coba.

spesifikasi yang dipersyaratkan atau pada saat uji coba.

 Concurrent Validation, digunakan untuk data yang sudah tervalidasi tetapi akanConcurrent Validation, digunakan untuk data yang sudah tervalidasi tetapi akan ditentukan beberapa parameter yang baru.

ditentukan beberapa parameter yang baru.

  Retrospective Validation, Retrospective Validation, digunakan untuk established data dengan mengevaluasi digunakan untuk established data dengan mengevaluasi  proses

 proses berdasarkan berdasarkan historis historis data-data data-data proses, proses, testing testing dan dan control control validasi validasi iniini dilakukan sebelum Prospective validation.

(9)

4.

4. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yangPengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable.

tidak akan valid dan reliable. 5.

5. Data indikator mutu yang valid, artinya bila terdapat kesamaan antara data yangData indikator mutu yang valid, artinya bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Misalnya terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Misalnya  jika

 jika objek objek berwarna berwarna merah, merah, sedangkan sedangkan data data yang yang terkumpul terkumpul berwarna berwarna putih putih makamaka hasil data tersebut tidak valid sehingga perlu dilakukan

hasil data tersebut tidak valid sehingga perlu dilakukan uji ulang.uji ulang. 6.

6. Data indikator mutu yang reliable bila terdapat kesamaan data dalam waktu yangData indikator mutu yang reliable bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang  berbeda.

 berbeda. Kalau Kalau dalam dalam objek objek kemarin kemarin berwarna berwarna merah, merah, maka maka sekarang sekarang dan dan besokbesok tetap berwarna merah.

tetap berwarna merah. 7.

7. Data indikator mutu yang dipilih untuk dilakukan validasi dikumpulkan oleh orangData indikator mutu yang dipilih untuk dilakukan validasi dikumpulkan oleh orang yang kedua dari unit tertentu dan dilakukan dalam periode yang sama.

yang kedua dari unit tertentu dan dilakukan dalam periode yang sama. 8.

8. Sample data yang dipilih dari unit tertentu yang akan dilakukan validasi data harusSample data yang dipilih dari unit tertentu yang akan dilakukan validasi data harus valid secara Mutu melakukan Perbandingan data asli dengan hasil data yang diambil valid secara Mutu melakukan Perbandingan data asli dengan hasil data yang diambil oleh orang kedua.

oleh orang kedua. 9.

9. Hasil sample data yang dilakukan oleh orang pertama dan kedua bisa terjadiHasil sample data yang dilakukan oleh orang pertama dan kedua bisa terjadi kesamaan atau

kesamaan atau perbedaan secara perbedaan secara signifikan.signifikan. 10.

10. Hasil data yang mengalami perbedaan secara signifikan atau ada perbedaan akurasiHasil data yang mengalami perbedaan secara signifikan atau ada perbedaan akurasi dilakukan pengukuran

dilakukan pengukuran data ulang data ulang dengan rumus dengan rumus akurasi sakurasi sebagai berikut: ebagai berikut: jumlahjumlah temuan yang berbeda dibagi total sample yang ada dikalikan 100%. Dengan rumus temuan yang berbeda dibagi total sample yang ada dikalikan 100%. Dengan rumus akurasi

akurasi

Selisih Jumlah Temuan Peneliti 1 dan 2 Selisih Jumlah Temuan Peneliti 1 dan 2 -

- - - x x 100%100%

Total sampel Total sampel

11.

11. Data akurat/ valid jika hasil ketidak akurasian data tidak melebihi dari 10 %.Data akurat/ valid jika hasil ketidak akurasian data tidak melebihi dari 10 %. 12.

12. Ketidakakurasian data melebiihiKetidakakurasian data melebiihi≥ 10 %, harus dilakukan≥ 10 %, harus dilakukan corrective action,,corrective action kemudian di implementasikan kepada unit terkait,

kemudian di implementasikan kepada unit terkait, setelahsetelah corrective action corrective action dilakukan.

(10)

13.

13. Data dari sasaran mutu, setelahData dari sasaran mutu, setelah corrective actioncorrective action dilakukan pengukuran Frekuensi dilakukan pengukuran Frekuensi analisa data oleh unit.

analisa data oleh unit. 14.

14. Validasi data dilakukan oleh orang berbeda/ selain orang yang melakukan samplingValidasi data dilakukan oleh orang berbeda/ selain orang yang melakukan sampling terhadap satu populasi.

terhadap satu populasi. 15.

15. Data yang tidak memenuhi validitas akan dikembalikan kepada Kepala Gustu untukData yang tidak memenuhi validitas akan dikembalikan kepada Kepala Gustu untuk dilakukan pengukuran ulang.

dilakukan pengukuran ulang. 16.

16. Data yang terkumpul dan tervalidasi akan menjadi data base RS Panti WaluyoData yang terkumpul dan tervalidasi akan menjadi data base RS Panti Waluyo Purworejo

Purworejo

D.

D. Analisa DataAnalisa Data 1.

1. Ketua Komite Mutu melakukan analisa data indikator mutu dengan menggunakan metodeKetua Komite Mutu melakukan analisa data indikator mutu dengan menggunakan metode statistik dan kerangka terori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

statistik dan kerangka terori yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. 2.

2. Data yang disajikan oleh Ketua Komite Mutu merupakan hasil analisa yangData yang disajikan oleh Ketua Komite Mutu merupakan hasil analisa yang komprehensif, terukur dan valid.

komprehensif, terukur dan valid. 3.

3. Direktur menentukan frekuensi analisa data indikator mutuDirektur menentukan frekuensi analisa data indikator mutu corrective actioncorrective action, Jika, Jika datanya sedikit

datanya sedikit bisa bisa dilakukan 3 bulan sekali dilakukan 3 bulan sekali dan jika datanya banyak harus dan jika datanya banyak harus dilakukandilakukan sebulan sekali. Akan tetapi jika datanya dianggap sangat penting maka bisa dilakukan sebulan sekali. Akan tetapi jika datanya dianggap sangat penting maka bisa dilakukan seminggu sekali.

seminggu sekali. 4.

4. Komite Komite mutu mutu menampilkan menampilkan data data hasil hasil analisa analisa setelahsetelah corrective action,corrective action,  dengan  dengan menggunakan data

menggunakan data statistic deskriptif  statistic deskriptif  pada tinjauan manajerial. pada tinjauan manajerial. 5.

5. Komite Komite Mutu Mutu melaporkan hasmelaporkan hasil il analisa analisa datadata corrective actioncorrective action  kepada Direktur Rumah  kepada Direktur Rumah Sakit untuk mendapatkan legalitas sesuai dengan tujuan validasi data terutama untuk Sakit untuk mendapatkan legalitas sesuai dengan tujuan validasi data terutama untuk kepentingan publikasi pimpinan rumah sakit memastikan reliabilitas data.

kepentingan publikasi pimpinan rumah sakit memastikan reliabilitas data. 6.

6. Komite Mutu melKomite Mutu melakukan proses akukan proses benchmarking secara internal benchmarking secara internal dan eksternaldan eksternal

E.

E. Pelaporan dan EvaluasiPelaporan dan Evaluasi 1.

1. Data Indikator mutu yang akan dilaporkan dalam RTM harus mendapatkanData Indikator mutu yang akan dilaporkan dalam RTM harus mendapatkan  persetujuan dari Direktur.

 persetujuan dari Direktur. 2.

2. Persetujuan Direktur atas data yang akan dilaporkan dalam RTM dibuktikan denganPersetujuan Direktur atas data yang akan dilaporkan dalam RTM dibuktikan dengan Tanda tangan Direktur / Cap Direktur pada Form Laporan Sasaran Mutu,

(11)

3.

3. Komite Mutu melakukan pelaporan hasil Pengukuran, Validasi dan Analisa data dalamKomite Mutu melakukan pelaporan hasil Pengukuran, Validasi dan Analisa data dalam Rapat Tinjauan Manajemen.

Rapat Tinjauan Manajemen. 4.

4. Pelaporan hasil Analisa Data Indikator mutu dihadiri oleh seluruh pPelaporan hasil Analisa Data Indikator mutu dihadiri oleh seluruh p ejabat strukturalejabat struktural .(Direktu sampai Kepala Pelaksana Harian).

.(Direktu sampai Kepala Pelaksana Harian). 5.

5. Pelaporan Data Hasil Indikator mutu dalam RTM harus ditampilkan denganPelaporan Data Hasil Indikator mutu dalam RTM harus ditampilkan dengan menggunakan presentasi.

menggunakan presentasi. 6.

6. Untuk memudahkan pemahaman audiens, presentasi harus menggunakan grafik, danUntuk memudahkan pemahaman audiens, presentasi harus menggunakan grafik, dan gambar.

gambar. 7.

7. Form Pelaporan Indiaktor Mutu RS Panti Waluyo PurworejoForm Pelaporan Indiaktor Mutu RS Panti Waluyo Purworejo

No

No Judul Judul Indikator Indikator Formula Formula Data Data GrafikGrafik 1

1 -tuliskan judul-tuliskan judul inidikator inidikator mutu-Tuliskan formula Tuliskan formula indikator mutu indikator mutu  Isi data  Isi data  pencapaian  pencapaian dibandingkan dibandingkan dengan target dengan target  Buat grafik  Buat grafik dengan dengan H.

H. Publikasi Data Indikator Mutu Rumah Sakit Panti Waluyo PurworejoPublikasi Data Indikator Mutu Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo 1.

1. Publikasi data indikator mutu yang akan dipublikasikan harus divalidasiPublikasi data indikator mutu yang akan dipublikasikan harus divalidasi kebenarannya.

kebenarannya. 2.

2. Validasi Validasi dilakukan oleh dilakukan oleh Komite MKomite Mutu bersamutu bersama dengan a dengan Penanggung jawab Penanggung jawab datadata (Gustu/ Unit)

(Gustu/ Unit) 3.

3. Publikasi Data Indikator Mutu dilakukan melalaui :Publikasi Data Indikator Mutu dilakukan melalaui : a)

a) Publikasi internal dengan menggunakan surat edaran, leaflet atau memo internal.Publikasi internal dengan menggunakan surat edaran, leaflet atau memo internal.  b)

 b) Publikasi eksternal menggunakan data cetak atau elektronik (e-mail dan web).Publikasi eksternal menggunakan data cetak atau elektronik (e-mail dan web). 4.

4. Petugas Humas dan Marketing bertanggungjawab atas terdistribusinya informasiPetugas Humas dan Marketing bertanggungjawab atas terdistribusinya informasi  publikasi tersebut.

 publikasi tersebut.

I.

I. Proses PDSA Rumah Sakit Panti Waluyo PurworejoProses PDSA Rumah Sakit Panti Waluyo Purworejo 1.

1. Planning (P)Planning (P) a)

a) Kenali serta Pahami suatu Kesempatan dan Rencanakan Perubahan.Kenali serta Pahami suatu Kesempatan dan Rencanakan Perubahan.  b)

 b) Gunakan beberapa tools yang berguna sepertiGunakan beberapa tools yang berguna seperti Drill  Drill Down, Down, Cause Cause and and EffectEffect  Diagram

(12)

c)

c) Setelah berhasil mengidentifikasi, petakan memetakan proses tersebut.Setelah berhasil mengidentifikasi, petakan memetakan proses tersebut. d)

d) Selanjutnya akan dapat menggambarkan semua informasi lain yang diperlukanSelanjutnya akan dapat menggambarkan semua informasi lain yang diperlukan untuk membantu

untuk membantu dalam mencardalam mencari si solusi.olusi. 2.

2. Do (D)Do (D) Uji sebuah

Uji sebuah Perubahan dengan model kasus Perubahan dengan model kasus Sederhana. Sederhana. Fase ini memiFase ini memiliki beberapaliki beberapa aktifitas diantaranya :

aktifitas diantaranya : a)

a) Menemukan solusi yang memungkinkanMenemukan solusi yang memungkinkan  b)

 b) Memilih solusi terbaik. (dapat menggunakan teknik Memilih solusi terbaik. (dapat menggunakan teknik Impact Analysis)Impact Analysis) c)

c) Mengimplementasikan solusi sementara pada contoh kasus berskala kecilMengimplementasikan solusi sementara pada contoh kasus berskala kecil terlebih dahulu

terlebih dahulu (trial)(trial) d)

d) Pada tahap ini, tindakan belum terimplementasi secara penuh, implementasiPada tahap ini, tindakan belum terimplementasi secara penuh, implementasi maksimal terjadi pada tahap Act.

maksimal terjadi pada tahap Act.

3.

3. Study (S).Study (S). a)

a) Pelajari evaluasi dari proses uji coba solusi yang diusulkanPelajari evaluasi dari proses uji coba solusi yang diusulkan  b)

 b) Analisa hasilnya dan Identifikasikan Pelajaran yang didapat.Analisa hasilnya dan Identifikasikan Pelajaran yang didapat. c)

c) Pada fasa ini akan diukur seberapa efektif solusi sementara yang telah dipilih.Pada fasa ini akan diukur seberapa efektif solusi sementara yang telah dipilih. d)

d) Perlu mengumpulkan informasi dari segala pihak yang terkait untuk bersama-Perlu mengumpulkan informasi dari segala pihak yang terkait untuk bersama-sama membuat agar solusi tersebut lebih baik lagi.

sama membuat agar solusi tersebut lebih baik lagi. e)

e) Jika masih belum terlihat hasil yang jelas, dapat dicoba untuk mengulangi tahapJika masih belum terlihat hasil yang jelas, dapat dicoba untuk mengulangi tahap Do untuk kembali dipelajari.

Do untuk kembali dipelajari. f)

f) Setelah hasil yang dicapai memuaskan maka baru bisa menuju ke tahapSetelah hasil yang dicapai memuaskan maka baru bisa menuju ke tahap  berikutnya (final).

 berikutnya (final).

4.

4. Action (A)Action (A) a)

a) Lakukan Tindakan yang diambil berdasar hasil Studi Kasus Sederhana tadiLakukan Tindakan yang diambil berdasar hasil Studi Kasus Sederhana tadi  b)

 b) Jika ternyata perubahan tidak berhasil, lakukan pengulangan dengan RencanaJika ternyata perubahan tidak berhasil, lakukan pengulangan dengan Rencana  berbeda

 berbeda c)

(13)

Siklus PDSA tidak hanya sampai pada proses tersebut, tetapi PDSA sebagai bentuk Siklus PDSA tidak hanya sampai pada proses tersebut, tetapi PDSA sebagai bentuk inisiasi dari peningkatan berkelanjutan, maka dapat mengulangi siklus ini dengan inisiasi dari peningkatan berkelanjutan, maka dapat mengulangi siklus ini dengan kembali pada tahap awal (Plan) dan mengulang semua tahap ini secara berurutan agar kembali pada tahap awal (Plan) dan mengulang semua tahap ini secara berurutan agar system mencapai kestabilan dan mengalami peningkatan secara terus menerus.

system mencapai kestabilan dan mengalami peningkatan secara terus menerus. BAB IV

BAB IV DOKUMENTASI DOKUMENTASI

1.

1. Pecatatan Indikator Mutu dilakukan oleh masing-masing Kepala Seksi atau Koordinator diPecatatan Indikator Mutu dilakukan oleh masing-masing Kepala Seksi atau Koordinator di Gugus Tugas/ Unit.

Gugus Tugas/ Unit. 2.

2. Pencatatan menggunakan form yang sudah disediakanan (Form) Profil Indikator mutu.Pencatatan menggunakan form yang sudah disediakanan (Form) Profil Indikator mutu. 3.

3. Profil Indikator Mutu yang sudah terisi diverifikasi dan di Validasi oleh Komite Mutu atauProfil Indikator Mutu yang sudah terisi diverifikasi dan di Validasi oleh Komite Mutu atau orang yang ditunjuk untuk bertanggungjawab.

orang yang ditunjuk untuk bertanggungjawab. 4.

4. Komite mutu menerima laporan Indikator Mutu dari Gustu, Ketua Komite Mutu danKomite mutu menerima laporan Indikator Mutu dari Gustu, Ketua Komite Mutu dan Kepala seksi seiap tanggal 5.

Kepala seksi seiap tanggal 5. 5.

5. Profil Indikator mutu di buat sebagai berikut:Profil Indikator mutu di buat sebagai berikut:

1.

1. Judul Judul Indikator Indikator ::

2.

2. Definisi Definisi Operasional Operasional ::

3.

3. Bagian/Unit Bagian/Unit ::

4.

4. Person Person In In Charge Charge ::

5.

5. Kebijakan Kebijakan Mutu Mutu ::

6.

6. Rasionalisasi Rasionalisasi ::

7.

7. Formula Formula Kalkulasi Kalkulasi ::

8.

8. Numerator Numerator ::

9.

9. Denominator Denominator ::

10.

10. Kriteria Kriteria inklusi inklusi ::

11.

11. Kriteria Kriteria Eksklusi Eksklusi ::

12.

12. Metodologi Metodologi Pengumpulan Pengumpulan data data :: 13.

13. Tipe Tipe Pengukuran Pengukuran :: 

14.

14. Sumber Sumber Data Data ::

15.

15.  Waktu Pelaporan  Waktu Pelaporan ::

16.

16. Frekuensi Frekuensi Pelaporan Pelaporan ::

17.

17. Target Target Kinerja Kinerja ::

18.

18. Jumlah Jumlah Sampel Sampel ::

19.

19.  Area Monitoring  Area Monitoring ::

20.

20. Rencana Rencana Komunikasi Komunikasi ke ke staf staf :: 21.

(14)

6.

6. Pemantauan dari Gustu menggunakan formulir sebagai berikut :Pemantauan dari Gustu menggunakan formulir sebagai berikut :

NN oo IInn dd iikk aa ttoo rr DD ee ffii nn iiss ii OO pp ee rraa ssii oo FF oo rrmm uu llaa FF rree kk uu ee nn ss ssii SSuu mm bb ee rr dd aa ttaa AA rree aa TT iipp ee LL aa pp oo rr TT aa rrgg ee tt ttee rrcc aa pp aa ii 1 1 2 2 dst dst

Catatan: dibuat Landscape Catatan: dibuat Landscape

7.

7. Tindak lanjut indikator mutu menggunakan mutuTindak lanjut indikator mutu menggunakan mutu  No

 No JenisJenis Ketidaksesuaian Ketidaksesuaian Penjelasan Penjelasan Ketidaksesuaian Ketidaksesuaian Identifikasi Identifikasi Akar Akar MAsalah MAsalah Penyelesaian Penyelesaian Masalah Masalah Target Target Waktu Waktu PIC PIC 1. 1. 2. 2. 3. 3. 8. 8. Pelaporan :Pelaporan : a.

a. Komite mutu bertanggungjawab atas pelaporan kepada Direktur dalam bentukKomite mutu bertanggungjawab atas pelaporan kepada Direktur dalam bentuk laporan tertulis setiap bulan.

laporan tertulis setiap bulan.  b.

 b. Komite Mutu Melalui Direktur melaporkan hasil Pencapaian Indikator Mutu danKomite Mutu Melalui Direktur melaporkan hasil Pencapaian Indikator Mutu dan Indikator Kunci kepada Pengurus Yakkum setiap 3 bulan sekali.

(15)
(16)

BAB V BAB V

MONITORING DAN EVALUASI MONITORING DAN EVALUASI

1.

1. Seluruh Seluruh jajaran Mjajaran Manajemen RS anajemen RS Panti WalPanti Waluyo Purworuyo Purworejo ejo secara berkala secara berkala melakukanmelakukan monitoring dan evaluasi Pencapaian Indikator Mutu yang dilaksanakan oleh Komite Mutu monitoring dan evaluasi Pencapaian Indikator Mutu yang dilaksanakan oleh Komite Mutu RS Panti Waluyo.

RS Panti Waluyo. 2.

2. Komite Mutu dan Komite Keselamatan Pasien serta Komite PPI RS Panti WaluyoKomite Mutu dan Komite Keselamatan Pasien serta Komite PPI RS Panti Waluyo Purworejo secara berkala (paling lama 2 tahun) melakukan evaluasi secara bersama dan Purworejo secara berkala (paling lama 2 tahun) melakukan evaluasi secara bersama dan melakukan benchmarking ke rumah sakit lain untuk memantau kinerja Indikator Mutu melakukan benchmarking ke rumah sakit lain untuk memantau kinerja Indikator Mutu yang sudah ditetapkan.

yang sudah ditetapkan.

Direktur, Direktur,

Dr. Regowo, M.Kes Dr. Regowo, M.Kes

Referensi

Dokumen terkait

angka perceraian di Kabupaten Sumenep, khususnya di Desa Dungkek. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasi kondisi objektif tentang perkawinan. 2)

Luhmann (1979, dalam Jalava:2006) mengatakan bahwa terdapat sekurangnya empat hal dalam proses sistem komunikatif untuk memberikan personal trust: komitmen mutual,

Dalam bab penutup, penulis membuat suatu kesimpulan dari pembahasan- pembahasan mengenai pokok permasalahan penelitian dan juga memberikan beberapa saran untuk menghindari

Peta perencanaan ditunjukkan pada gambar 13, peta tersebut merupakan solusi yang ditawarkan untuk permasalahan yang terjadi di Situ Gede, seperti permasalahan akses keluar masuk

Current Ratio (CR) atau rasio lancar termasuk dalam rasio likuiditas, untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek atau utang yang

Dasar hukum keberadaan Koperasi di Indonesia adalah Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Pasal 33 Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Berdasarkan Gambar 4.11 plot korespondensi dipandang dari dimensi 1 dan dimensi 2 yang dapat menjelaskan total keraga- man data sebesar 73,4%, lewat dimensi 1 terlihat

Jadi yang dimaksud penulis dengan judul "studi tentang pemahaman guru bahasa Arab terhadap konsep Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Madrasah